28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14191

Wagub DKI Mendadak Mundur

Ajukan ke Mendagri Tanggal 11-11-2011 Jam 11.00 WIB

JAKARTA-Entah apa yang sebenarnya dipikirkan Prijanto. Yang jelas saat menggelar jumpa pers untuk menjelaskan pengunduran dirinya dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, purnawirawan jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat itu sempat menangis.

Air mata itu tumpah setelah Prijanto mengatakan dirinya sudah tidak merasa berat meninggalkan jabatan DKI-2. Mantan Asisten Teritorial KSAD itu juga mengatakan hubungan dirinya dengan Gubernur Fauzi Bowo sebenarnya baik-baik, walau dalam implementasi sering berbeda. Tetapi sejauh ini, Prijanto tak juga kunjung mengungkapkan alasan utama ketidakcocokan dirinya dengan Fauzi Bowo.

“Saya mundur untuk kebaikan. Media tidak usah mikir macem-macem dan membesar-bearkan,” ujar Prijanto di lokasi jumpa pers, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu siang (25/12).

Namun, ada beberapa kalimat Prijanto yang dapat diartikan sebagai sindiran untuk Fauzi Bowo, walaupun ia tak menyebut nama. Misalnya, Prijanto mengatakan selama ini dirinya tidak mau banyak diekspose.

“Saya jarang gendong-gendong anak yatim piatu lalu difoto dan masuk koran. Tidak pernah. Saya tidak banyak di luar. Saya banyak di dalam,” katanya lagi. “Benang yang bengkok saya luruskan,” sambungnya.

Keputusan Prijanto untuk mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta bukanlah keputusan reaksioner atau upaya pencitraan menjelang Pilkada DKI Jakarta. Keputusan ini sudah dipikirkan sejak dua tahun yang lalu.
“Lama-kelamaan tekad meninggalkan jabatan DKI-2 itu makin bulat. Jujur saya katakan, saya sudah bilang langsung ke Menteri Dalam Negeri, untuk mundur dari jabatan wagub,” tegas Prijanto.

Prijanto pun mengisahkan bahwa rencana pengunduran dirinya dilakukan sejak bulan lalu. Prijanto mengatakan, pada tanggal 10 November 2011, ia berencana untuk langsung menemui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Pertemuan ini dilakukan sebagai ajang curhat dan menceritakan niatnya tersebut. Ia kemudian membuat janji untuk bertemu sekitar jam 14.00 WIB atau 15.00 WIB. Namun pertemuan itu akhirnya batal, lantaran Mendagri dipanggil wapres. Pertemuan pun akhirnya diundur.

Prijanto kemudian menceritakan, pertemuan tersebut di-reschedulle keesokan, yakni pada tanggal 11 November 2011, sekitar pukul jam 11.

“Ketika itu, keputusan politik pribadi saya pun saya sampaikan kepada Mendagri (Gamawan Fauzi),” lanjut purnawirawan Angkatan Darat berpangkat Mayjen ini.

“Tak disangka, tanggalnya antik ketika memutuskan mundur dari jabatan wagub DKI, tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 jam 11 di ruang mendagri,” lanjut Prijanto.

Walau Mendagri sempat mengatakan sebaiknya dipikirkan kembali, namun akhirnya permintaan Prijanto dikabulkan. Prijanto pun mengucapkan terimakasih kepada Mendagri.
Prijanto yang sudah bulat tekadnya pun menceritakan baru mengirimkan surat resmi pengunduran diri pada tanggal 23 Desember 2011 lalu.

“Saya kirim surat ke mendagri, mengapa tanggal itu? Karena itu tanggal Ultah anak saya yang kedua, saya juga suka tanggalnya,” ungkap Prijanto.

Surat tembusannya pun, imbuh Prijanto, sudah dikirim kemarin pada tanggal 24 Desember melalui Sekretaris Pimpinan Kementerian Dalam Negeri.

Dijelaskannya, saat itu ada dua kelompok, ada kelompok yang setuju ada pula yang tidak. Kelompok pertama, kata Prijanto, setuju dirinya mundur. “Senior, pengamat, dan sahabat-sahabat saya menilai saya terlampau sabar,” kata Prijanto.

Dijelaskannya ada satu kelompok yang mendesak dirinya untuk tidak mundur, karena sedikit banyak menganggap dirinya masih bermanfaat. “Desakan ini membuat saya tidak mundur. Saya nggak ngerti bermanfaat atau tidak, saya kerjalah sebagai Wagub sampai saat ini,” ucap Prijanto.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku telah menerima kabar pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Meski menyayangkan pengunduran diri Prijanto, namun Fauzi Bowo tetap menghormati keputusan tersebut.
Pengunduran diri Wagub Prijanto yang masa jabatannya akan habis pada bulan Oktober 2012 mendatang, disayangkan banyak kalangan, termasuk Gubernur Fauzi Bowo. Namun meski menyayangkan pengunduran Prijanto, Fauzi Bowo mengaku menghormati keputusan Wakil Gubernur yang telah hampir lima tahun mendaminginya itu.

“Saya menyayangkan pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Tapi saya tetap menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri, dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan matang-matang,” kata Fauzi Bowo saat dijumpai di Jakarta, Minggu (25/12).

Foke, demikian sapaan akrab Fauzi Bowo mengatakan selanjutnya, pengunduran Wagub, akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kita menerima pengunduran diri Wagub dan akan memproses permitaan tersebut,” jelas Foke.
Sementara itu, Foke mengatakan dirinya akan terus melakukan tugasnya sebagai Gubernur yang dipilih rakyat. (alt/aln/rm/net/bbs)

Ditangkap Bersama Dua Napi di LP Cipinang, Sipir Terancam Dipecat

JAKARTA- Sipir penjara di Lembaga Pemasyarakat Khusus Narkotika Jakarta, Cipinang, Jakarta Timur, yang ditangkap Satuan Tugas Pemberantasan Narkotika, Minggu (25/12) dini hari, terancam dipecat dengan tidak hormat. Sanksi itu akan dijatuhkan apabila sipir penjara itu terindikasi terlibat dalam jaringan sindikat narkotika.

“Saya akan usulkan dipecat saja dari pegawai negeri sipil,” kata Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah DKI Jakarta Taswem Tarib, Minggu (25/12).

Menurut Taswem, sanksi tegas tersebut sebagai peringatan terhadap seluruh aparatur di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah DKI Jakarta agar tidak terlibat narkotika ataupun menjadi bagian dari sindikat narkotika. Tindakan tegas itu juga bentuk komitmen aparatur Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah DKI Jakarta mendukung langkah pemberantasan dan penanggulangan narkotika.

Sekadar diketahui, Minggu (25/12) dini hari tim yang dipimpin Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan Deputy Pemberantasan Badan Naskotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Benny Mamoto  menggerebek Lapas Narkotika Cipinang.

Denny menjelaskan, pada penggerebekan di Cipinang ini, dibekuk dua napi berinisial Z dan AM, serta satu orang petugas sipir, FA.

“Operasi dilakukan sebagai hasil pengembangan pemberantasan jaringan narkoba yang dilakukan oleh BNN. Pada saat penggeledahan di sel yang bersangkutan ditemukan sejumlah barang bukti yang kemudian disita oleh BNN, diantaranya seperangkat handphone, serta sejumlah kertas dan dokumen,” terang Denny dalam keterangan persnya, kemarin.

Dijelaskan, operasi dinihari itu adalah operasi kali kedua kerjasama BNN dengan Kemenkumham, setelah Rabu dinihari lalu di Lapas Tanjunggusta, Medan. Kedua operasi tersebut merupakan realisasi dari Peraturan Bersama Menkumham dan Kepala BNN Nomor M.HH-09.HM.03.02 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Dalam Lapas dan Rutan, dimana Kepala Satgas P4GN atau Satgas Pemberantasan Narkoba adalah Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana bersama Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto. (sam/jpnn)

3 Hari di Rumah Sakit, Nunun Dikembalikan ke Rutan

JAKARTA-Nunun Nurbaeti tidak bisa berlama-lama menikmati kasur nyaman RS Abdi Waluyo. Sore kemarin (25/12), tersangka kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) itu diboyong kembali ke Rutan Wanita Klas I Pondok Bambu untuk melanjutkan masa tahanannya.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos (grup Sumut Pos) menyebutkan, Nunun dikeluarkan oleh beberapa penyidik KPK dari rumah sakit (RS). Dia dijemput sekitar pukul 16.00. Selain petugas KPK, beberapa anggota keluarga juga tampak sabar menemani pemindahan Nunun.

“Dia berjalan seperti biasa, tidak pakai kursi roda atau dipapah kayak orang sakit parah. Dia juga tampak segar. Tapi dia diam saja,” kata seorang petugas RS kemarin.

Begitu keluar dari rumah sakit yang terletak di Jalan Cokroaminoto itu, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil KPK, Isuzu Panther B 1220 SQO. Dan seperti yang diduga, mobil itu pun langsung tancap gas meninggalkan kerumunan wartawan yang ingin mengabadikan momen tersebut.

Seorang sumber di KPK mengatakan, pembantaran Nunun ke RS Abdi Waluyo itu sangat mengejutkan para pimpinan KPK, terutama Ketua KPK Abraham Samad.  “Pimpinan marah besar begitu tahu Nunun dibantarkan penyidik. Setalah mengetahui bahwa Nunun tidak sakit parah, pimpinan memutuskan untuk mengembalikan Nunun ke rutan,” katanya.
Menurutnya, pimpinan KPK akan meminta pertanggungjawaban para penyidik yang sudah mengeluarkan izin pembantaran tanpa sepengetahuan pimpinan. Saat ditanya apakah ada penyidik yang pro dengan keluarga Nunun, mengingat penyidik KPK merupakan penyidik kepolisian yang memungkinkan masih menjalin kedekatan dengan Adang, sumber tersebut hanya menjawab singkat. “Pokoknya ini masih panjang. Masih ada runtutannya dari (penangkapan Nunun, Red) Thailand,” imbuhnya.

Memang, Jumat lalu Ketua KPK Abraham Samad begitu berang saat mengetahui Nunun dibantarkan. Apalagi yang membantarkan adalah para penyidik dan dia sendiri belum pernah mendengar adanya permohonan resmi tentang pembantaran itu. (kuh/nw/jpnn)

Bayi 6 Ons di Tangerang Menyusul Ibunya Meninggal

Tangerang- Melani Hidayah, bayi yang lahir yang lahir abnormal pada 9 Desember 2011 lalu dengan berat cuma 6 ons, akhirnya menyusul Tuti Alawiyah (28) ibunya. Warga Kelurahan Neroktog, RT 7/5, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang itu meninggal Minggu (25/12) sekitar pukul 04.00 WIB dan kemudian dimakamkan di depan kediaman tantenya.
Anak ketiga pasangan pasangan suami istri, Ricky (33) dan alm Tuti Alawiyah(28) itu meninggal karena tidak mendapat perawatan di rumah sakit karena konsidi ekonomi keluarga yang kurang mampu.

“Kami benar-benar kecewa dengan rumah sakit yang ada di Kota Tangerang. Mereka tidak mau menerima pasien yang tidak mampu seperti kami,” ujar Rita, tante Melani, Minggu (25/12).

Menurut keterangan Rita, keponakannya tersebut meninggal setelah dikeluarkan dari dalam inkubator di rumahnya. “Sebelumnya dia menangis terus saat diletakkan di dalam inkubator. Akhirnya saya mengeluarkan dia karena kelihatannya tidak nyaman di inkubator,” ungkapnya.

Melani kemudian ditidurkan di atas kasur. Namun beberapa jam kemudian, Melani tidak bergerak lagi. Karena curiga, nenek Melani, Karmila, memeriksanya. “Ternyata sudah tidak ada nafasnya lagi,” ungkap Rita.

Sebelumnya, ibu Melani, Tuti Alawiyah meninggal Minggu (18/12), akibat sakit komplikasi. “Dia punya penyakit komplikasi seperti, kelenjar getah bening, jatung dan darah tinggi. Belum lagi waktu lahiran, RS tidak memperban tali pusarnya, kami benar-benar kecewa,” kata Rita.(net/bbs)

Salam Merdeka

Abdul Hakim

Salam ‘Merdeka’ yang selama ini menjadi ciri khas PDI Perjuangan tampaknya tak lagi dimonopoli partai berlambang banteng itu. Kenyataannya, PKS juga mengikuti salam khas partai nasionalis itu.

Kejadian PKS meniru gaya salam ala PDI Perjuangan terjadi saat pandangan fraksi-fraksi di DPR terkait apakah Tim Pengawas Century diperpanjang atau tidak, baru-baru ini. Seperti dalam forum lainnya, juru bicara PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengawali dan mengakhiri pembicaraannya dengan memekikkan salam merdeka. “Merdeka!” pekik Hendrawan.

Nah, saat giliran PKS menyampaikan pandangannya, Juru Bicara Fraksi PKS DPR Abdul Hakim memulainya dengan salam seperti biasanya. Namun setelah mengucapkan salam, tak dinyana, Hakim memekikkan salam merdeka. “Merdeka! PKS juga bisa (salam merdeka), tidak hanya PDI Perjuangan,” ujar Sekretaris Fraksi PKS ini.

Saat dikonfirmasi ihwal salam yang meniru gaya PDI Perjuangan, Hakim dengan nada canda menuturkan salam yang ia sampaikan merupakan salam PKS Perjuangan. “Itu salam PKS Perjuangan,” candanya. Namun buru-buru Hakim mengatakan, salam merdeka tidak hanya dimonopoli PDI Perjuangan. Baginya, salam merdeka merupakan milik semua anak bangsa. “Salam itu bukan monopoli PDI Perjuangan,” cetus politikus asal Lampung ini. (net/bbs)

Rayakan Misa Natal, Gereja di Nigeria Dibom

ABUJA-  Sebuah ledakan Bom di Gereja St. Theresa di dekat ibukota Nigeria, Abuja, Minggu (25/12) pagi waktu setempat mewarnai perayaan hari Natal.  Akibatnya sebanyak 28 orang tewas dan puluhan orang luka-luka. Sebuah sekte radikal di Nigeria mengklaim serangan dan pemboman lain di kota bergolak tersebut.

Seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/12). Petugas gereja menyerukan, ledakan itu terjadi saat umat Kristiani di daerah Madalla, Kota Abuja berada di dalam gereja. Seorang juru bicara Badan Darurat Nasional, Yushau Shuaib mengatakan Bom tersebut meledak menjelang perayaan Natal, dan saat bom meledak, beberapa orang berada di dalam gereja.
Seorang pendeta di gereja itu, Christopher Barde menyebutkan sesuai hitungan dari petugas yang disampaikan kepadanya, korban tewas sudah sebanyak 28 orang.  “Saya diberitahu petugas, jumlah korban sudah 28 orang,” sebutnya.

Saksi lainnya, Rose Adoga, yang tinggal di dekatnya mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa ada ledakan besar dari arah gereja.  “Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela rumah saya,” katanya.

Sementara itu, lembaga yang menangani masalah darurat di Nigeria mengatakan, tak cukup ambulans untuk mengevakuasi korban tewas maupun terluka. “Kami saat ini mengevakuasi orang tewas dan terluka, tapi sayangnya kami tidak memiliki cukup ambulans. Sebagian besar ambulans kami disiagakan untuk beroperasi di jalan raya,” tutur Yushau.

Dari laman Reuters, seorang saksi mata mengatakan, gereja saat itu tengah penuh sesak dan ada banyak orang tewas akibat ledakan.  “Saya berada di gereja bersama keluarga saya ketika kami mendengar ledakan. Aku hanya berlari keluar. Sekarang aku bahkan tidak tahu di mana anak-anak saya atau istri saya,” kata saksi mata, Timothy Onyekwere. “Saya tidak tahu berapa yang tewas, tetapi ada banyak yang meninggal,” tambahnya.

Tidak ada yang mengaku secara tegas bertanggung jawab akan kejadian ini. Tapi, komunitas Islam aliran Boko Haram selama ini disalahkan untuk puluhan pemboman dan penembakan di wilayah Nigeria utara. Serta telah mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman di Abuja tahun ini, termasuk pemboman bunuh diri pertama Nigeria di markas PBB di bulan Agustus bahwa menewaskan sedikitnya 23 orang.

Pada malam Natal sebelumnya, serangkaian ledakan bom di etnis dan agama Nigeria telah menewaskan 32 orang campuran dan 74 luka-luka. Selain itu beberapa orang tewas dalam serangan terhadap dua gereja di timur laut negara Afrika di mana memiliki penduduk paling padat.

Pasukan militer Nigeria saat ini tengah memerangi kelompok Islam militan Boko Haram, yang ingin memberlakukan hukum syariah Islam. Tuntutan Boko Haram ialah persamaan pengaruh antara Kristen dan Muslim. (afp/rtr/bbs/jpnn)

3 WNI Hilang di Dekat Perairan Es

MOSKOW- Lima warga Rusia dan tiga warga negara Indonesia dikhawatirkan tewas setelah sebuah kapal berbendera Indonesia hilang di Selat La Perouse di bagian selatan Laut Okhotsk.  Demikian disampaikan Departemen Transportasi Rusia kepada kantor berita Prime, Minggu (25/12).

Pusat darurat di Timur Jauh Rusia menerima panggilan dari kapal, Sabtu (24/12) sekitar pukul 22.40 waktu Moskow.  Kini, tiga jenazah pelaut telah ditemukan dan diangkat ke kapal yang terlibat dalam operasi penyelamatan.
Kementerian Darurat Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa telah ditemukan tiga mayat dari perairan es di Selat La Perouse yang terletak di antara Laut Okhotsk dan Laut Jepang.  Kecelakaan itu terjadi di perairan yang sama saat sebuah rig minyak Rusia terbalik dan tenggelam pada minggu lalu dan menewaskan 17 orang dan 36 masih hilang, dikhawatirkan tewas.

Kapal bernama Ginga sedang berlayar melalui perairan Rusia dari pelabuhan Jepang. Kantor berita Rusia melaporkan bahwa itu adalah perahu nelayan Tim penyelamat dari Rusia dan Jepang yang terlibat dalam operasi penyelamatan karena pesan darurat itu dikirim dari perbatasan yang menjadi tanggung jawab kedua negara. “Kelompok pencarian dan penyelamatan Rusia terdiri dari kapal penyelamat Atlas, kapal Ozersk, penyiapan kapal Paliya dan Zaliv Vasilyeva, dan sebuah helikopter Mi-8. Tim Jepang menyediakan kapal patroli Rebun serta satu pesawat,” kata kementerian itu.

Laporan sebelumnya mengatakan bahwa kapal bernama Alfa-3 dan berlayar di bawah bendera Kamboja hilang di Selat La Perouse yang memisahkan Pulau Sakhalin Rusia dari Pulau Hokkaido Jepang.  Kapal itu berlayar dari pelabuhan Jepang yakni Wakkanai. (bbs/jpnn)

Ribuan Orang Berteriak Rusia Tanpa Putin

MOSKOW- Puluhan ribu demonstran mengibarkan bendera dan berteriak-teriak menuntut pemilihan umum (pemilu) ulang sekaligus untuk mengakhiri kekuasaan Vladimir Putin, Sabtu (24/12). Hal itu menunjukkan adanya peningkatkan tekanan terhadap pemimpin Rusia tersebut, saat mencoba memenangkan kembali kursi presiden.

Para pendemia meneriakkan, “Rusia tanpa Putin” dan “Pemilu baru, pemilu baru”, menuntut diakhirinya kekuasaan Putin selama 12 tahun, dalam demonstrasi oposisi besar kedua dalam dua minggu di pusat kota Moskow.  “Anda ingin Putin kembali menjadi presiden?” seru novelis, Boris Akunin kepada kerumunan ribuan orang yang langsung serempak menjawab, “Tidak.”

Polisi mengatakan, setidaknya ada 28.000 orang berdemo di  Prospekt Sakharova – yang dinamai pembangkang era Soviet Andrei Sakharov. Namun, satu penyelenggara aksi, politisi liberal, Vladimir Ryzhkov mengatakan, ada 120.000 orang yang turut serta. Beberapa dari mereka memanjat tiang listrik dan pohon.  (rtr/ril/jpnn)

Ribuan Umat Kristen Serukan Perdamaian Timur Tengah

BETHLEHEM- Puluhan ribu umat Kristiani berkumpul di Kota Bethlehem guna merayakan hari Natal. Dalam perayan di kota kelahiran Kristus tersebut, umut Kristen mengimbau perdamaian di kawasan Timur Tengah.

“Kami meminta seluruh perdamaian, stabilitas dan keamanan bagi seluruh Timur Tengah,” ujar pimpinan Gereja tertinggi di Timur Tengah, Fuad Twal, seperti dilansir AFP, Minggu (25/12).

Twal berharap kembalinya masa tenang dan terjadinya rekonsiliasi di Syria, Mesir, Irak dan di Afrika Utara. “Oh anak-anak Bethlehem, tahun ini, kita letakkan tangan kita di atas untuk masalah di Timur Tengah, bagi mereka yang frustasi tentang masalah ekonomi, politik, dan pencarian masa depan yang lebih baik,” katanya pidato. Misa tersebut dihadiri Presiden Palestina Mahmud Abbas. Dia berjanji terus bekerja untuk mencapai perdamaian yang adil di Timur Tengah. “Palestina juga menetapkan hari Natal sebagai hari libur nasional,” katanya.

Di Vatikan, Roma, ribuan umat Nasrani berkumpul di Lapangan Vatikan St Petrus. Paus Benediktus XVI yang muncul dari jendela menyalakan sebuah lampu minyak untuk perdamaian dan membuat tanda salib sebagai berkat kepada semua orang di lapangan tersebut. (net/jpnn)

Bukti Kegagalan Kapolri

Pengamanan Masih Ambil Korban Jiwa

Bentrok antara Brimob dengan warga yang menewaskan tiga warga di Sape, Bima mendapat reaksi keras Anggota DPR RI. Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Alhabsy menegaskan, polisi harus segera berbenah dan  perlu benar-benar melakukan reformasi diri terutama menyangkut persoalan penanganan massa dan huru hara.

“Tewasnya tiga orang serta delapan pengunjuk rasa yang terkena luka tembak di Bima hari ini menunjukkan kegagalan polisi dalam mengelola keamanan aksi unjuk rasa,” kata Aboe, Sabtu (24/12).

Ia menambahkan, kegagalan ini menambah daftar hitam penanganan masa oleh Polri.
Sebagaimana diketahui, kata Aboe, pengamanan yang dilakukan Polri di Sumsel, Lampung maupun Papua juga memakan korban.

“Pistol dan peluru yang diberikan kepada mereka seharusnya digunakan dengan benar, jangan digunakan untuk menembak mahasiswa atau para petani. Mereka bukan teroris, bukan pula perampok uang negara, jadi jangan represif,” kata Aboe.

Ditegaskan Aboe, Polri seharusnya mengedepankan pendekatan persuasif kepada rakyat. Tegasnya lagi, jangan selalu menyalakkan senapan kepada rakyat jelata. “Saya kira kita perlu evaluasi, kalo perlu seperti di Meksiko yang memecat 900 polisi bermasalah dan menggantikan fungsinya dengan Angkatan laut,” katanya.

Seperti diketahui, tiga pengunjuk rasa dari Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) yang tewas di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/12). Mereka adalah Arief Rahman (19), Syaiful (17), dan Ansyari (20) yang tewas akibat tembakan peluru yang diduga  dari aparat keamanan.

Informasi yang dihimpun, ketiga korban bersama para pengunjuk rasa lainnya, menutup jalur lalu lintas ke Pelabuhan Sape sejak 20 Desember 2011. Mereka  menuntut pencabutan SK Bupati Bima Nomor 188 Tahun 2010 tentang izin pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) dan pembebasan seseorang berinisial AS, tersangka pembakaran kantor Camat Lumbu yang terjadi pada 10 Maret 2011 telah diserahkan ke kejaksaan.

Dalam kasus terbaru ini, 47 warga ditetapkan sebagai tersangka kasus huru-hara karena merusak fasilits umum saat aksi unjukrasa berlangsung Sabtu kemarin. Tiga orang di antaranya disangka sebagai provokator aksi pendudukan Pelabuhan Sape yang berakhir dengan pengerusakan serta pembakaran sejumlah bangunan milik warga dan negara. “Ada 47 orang ditetapkan sebagai tersangka, semuanya warga,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (25/12).

“Ada 3 tersangka aktor intelektual atas nama H, A alias O dan SY. Kita sudah memantau dan mereka beroperasi sebagai provokator,” sambungnya.

Seluruh tersangka itu dianggap terlibat dalam aksi anarkisme pasca bentrokan pembubaran pendudukan warga atas Pelabukan Sape, Bima, NTB, oleh Brimob Polda NTB. Kelompok warga yang meninggalkan lokasi ternyata melakukan aksi pengerusakan dan pembakaran terhadap sejumlah bangunan.

“Yang dibakar adalah Kantor BPN, Mapolsek Lambu, asrama Mapolsek Lambu dan rumah dinas Kapolsek Lambu. Yang dirusak adalah kantor UPDT, kantor Pemuda dan Olahraga, 3 bangunan BTN dan 20 rumah warga,” papar Saud.
Seluruh tersangka akan diperiksa satu persatu sehingga diketahui keterlibatan masing-masing tidak hanya dalam aksi pengerusakan dan pembakaran. Melainkan juga pendudukan jembatan dan Pelabuhan Sape.nghubungkan Aceh hingga Los Palos, Timor Leste.

Menyangkut tembakan yang dilakukan anggota Polri terhadap warga,Kadiv Humas berkeyakinan pihaknya telah melakukan sesuai dengan prosedur. Tindakan represif diambil karena adanya perlawan dari warga dengan senjata tajam dan bom molotov. “Protap Nomor 1 Tahun 2010 merupakan penanganan terhadap unjuk rasa anarkis. Diatur penembakan untuk melumpuhkan bukan membunuh,” katanya.

Menyangkut tiga warga yang tewas dalam bentrok dengan Brimob, Kadiv Humas mengaku hingga saat ini pihaknya masih menerima dua yang tewas. “Sejauh ini korban tewas ada dua orang warga atas nama Arif Rahman dan Saiful,” tegas Kadiv Humas.

“Kemarin ada yang katakan sampai ada 11 korban yang tewas. Bila memang ada, silakan tunjukkan,” sambungnya.
Sementara untuk korban luka-luka, tercacat ada 10 orang yang semuanya masih menjalani perawatan di RSUD Bima. Sebanyak dua hingga tiga orang di antara mereka mengalami luka tembak. Jumlah korban tewas dalam bentrokan di Pelabuhan Sape sempat dikabarkan berjumlah tiga orang. Bahkan ada isu yang menyatakan ada mahasiswa anggota IMM yang tewas dalam bentrokan, namun belakangan IMM membantahnya. (net/jpnn)

IMM Sumut Prihatin

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Utara prihatin terhadap tragedi Bima  di NTB yang terjadi, Sabtu (24/12).

“Kita lihat sendiri  secara kasat mata di siaran televisi. Banyak pengunjuk rasa yang diperlakukan seperti tidak manusiasi oleh polisi. Seharusnya, polisi tidak seperti itu kepada pengunjuk rasa,” bilang Zeprijal,  Ketua DPD IMM Sumut, didamping Sekretaris Jahidin Hidayat Daulat dan pengurus IMM Sumut saat jumpa pers yang digelar di Garuda Plaza Hotel Jalan SM Raja Medan, Minggu (25/12).

Dilanjutkannya, pihak DPD IMM Sumut akan  menggelar aksi unjuk rasa. “Kita akan bermusyarah dulu dengan seluruh PC yang ada di Sumut untuk menentukan kapan aksi unjuk rasa moral tersebut akan digelar. Yang jelas aksi tersebut akan dilakukan secepatnya,” bilang Zeprijal.

Mantan kader IMM, H Ibrahim Sakti Batu Bara menyebutkan dirinya sangat menyayangkan sikap polisi yang melakukan tindakan yang  asal main pukul saja terhadap para pengunjuk rasa.

“Seharusnya pihak kepolisian tidak boleh main pukul saja terhadap para pengunjuk rasa,” bilangnya Ibrahim.
Untuk itu, Ibrahim meminta kepada Kapolri untuk mengusut polisi yang melakukan aksi main pukul terhadap para pengunjuk rasa.

“Ini menunjukkan polisi selalu bersikap arogan terhadap masyarakat. Buktinya yang kita lihat bersama-sama di siaran media elektronik, polisi main pukul saja terhadap pengunjuk rasa. Seharusnya, polisi mengamankan pengunjuk rasa. Bukan mangamankan sambil memukul,” sesalnya.

Kordinator Badan Pengurus Kashum Sumut, Luhut Parlinggoman Siahaan mengatakan, tindakan bak cowboy kembali ditunjukkan oleh kepolisian. Kashum Sumut meminta Kapolri mengusut tuntas aksi penembakan terhadap warga dan menindak tegas anggota-anggotanya. (omi)

Daftar Hitam Pengamanan Polri

  • Pengamanan perusahaan tambang Freeport Indonesia  di Timika, Papua
  • Pengamanan perkebunan sawit di Mesuji, Lampung Sumatera Selatan
  • Pengamanan perusahaan tambang di Sape Bima Nusa Tenggara Timur