29 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14198

Tokoh ‘B’ Masih Misterius

Koordinasi bisa Gagalkan Operasi

JAKARTA-Kisah pembongkaran sindikat narkoba di LP Wanita Tanjung Gusta berbuntut panjang. Setidaknya pernyataan Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Anjar Dewantoro yang mengaku pihaknya tidak diajak koordinasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat saat melakukan penggerebekan, termasuk saat penangkapan pria berinisial B, mendapat tanggapan mantan Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BNN Pusat, Komjen (Purn) Togar Sianipar.

Menurut Togar, secara prosedural, memang idealnya BNN berkoordinasi dengan Polda saat menggelar operasi. Hanya saja, lanjut mantan Kapolda Bali, Sumsel, dan Kaltim itu, ketika BNN menganggap ada oknum di Polda sudah terkontaminasi dengan jaringan sindikat narkoba, sudah barang tentu Polda tak diajak koordinasi.

“Bila BNN mengendus ada oknum Polda yang terkontaminasi, ya untuk apa koordinasi, itu namanya bunuh diri. Kalau koordinasi, malah menggagalkan operasi. Sudah betul itu Benny Mamoto (Direktur Bidang Penindakan dan Pengejaran, BNN, Brigjen Pol Benny Mamoto, Red),” ujar Togar Sianipar saat dihubungi Sumut Pos, kemarin (23/12).

Jangankan BNN, lanjut tokoh asal Siantar itu, Bareskrim Mabes Polri pun tidak mesti berkoordinasi dengan Polda ketika dianggap ada oknum Polda yang terkontaminasi. “Jika Polda dianggap tak becus dan ada yang terkontaminasi, buat apa koordinasi?” cetus mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu.

Togar berharap, dengan tidak diajak koordinasi oleh BNN Pusat ini, mestinya jajaran Polda Sumut melakukan introspeksi, mengevaluasi diri. “Polda harus bisa menunjukkan dirinya bisa dipercaya, khususnya yang bertugas menangani narkoba,” ujar Togar lugas Togar juga mengingatkan bahwa Sumut sejak dulu memang rawan menjadi lokasi peredaran narkoba. Pertama, karena bertetangga dengan Aceh, yang secara tradisional menjadi sumber ganja. “Ladang ganja pernah ditemukan di Madina dan Samosir,” terangnya.

Kedua, pantai terbuka yang cukup panjang berhadapan langsung dengan selat Malaka. “Seperti Pantai Cermin itu,” imbuhnya.

Ketiga, Sumut berdekatan dengan Malaysia. Dengan posisi seperti ini, Sumut jadi batu loncatan masuknya narkoba dari kawasan Bulan Sabit Emas (Golden Crescent) yang berada di antara Pakistan, Afganistan, dan Iran. Juga dari kawasan Segi Tiga Emas yakni Laos-Burma-Thailand.
“Bisa masuk lewat Polonia, bisa Belawan. Pertanyaannya, bagaimana pengamanan di dua tempat itu? Jangankan di Polonia dan Belawan, di Jakarta saja masih pertanyakan. Saya pastikan (narkoba) sangat mudah masuk (Sumut),” kata Togar.

Togar menyebut, permintaan narkoba terus meningkat di kawasan Sumut.  “Saya kaget, di Siborongborong sudah masuk, di Lagoboti juga sudah masuk. Penderita HIV/AIDS di sana juga bertambah. Gila,” ujar Togar dengan nada tinggi.
“Saya yakin, sabu 20 Kg dari Malaysia (yang dirampas BNN sebagai barang bukti), selain untuk dipakai di Medan, juga akan dipakai di berbagai daerah lain termasuk Siantar,” imbuhnya.

Dia berharap Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan para bupati/wali kota di Sumut memberikan perhatian serius masalah peredaran narkoba. Gatot dan para bupati/wali kota di Sumut diminta jangan hanya memikirkan soal bagaimana mempertahankan kursi kekuasaannya. “Mikir, mikir, mikir dong gubernur dan bupati/wali kota. Kursi itu amanah, jangan hanya duduk saja,” tegas Togar.

Menanggapi komentar Togar, Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Anjar Dewantoro berang. Apalagi disinyalir, seperti ungkapan Togar, kalau Poldasu tidak ikut sertakan karena terkontaminasi sindikat narkoba. “Jangan saya menilai, rekan-rekan wartawan kan bisa menilai dari hasil paparan rekapitulasi hasil tangkapan narkoba Direktorat Narkoba Polda Sumut. Jadi kita tidak ada terkontaminasi dengan jaringan narkoba,” tegas Anjar.

Anjar juga mengatakan, pihaknya khusus Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dalam memberantas narkoba tidak pernah setengah-tengah. “Walaupun harus melakukan pengembangan ke Jakarta, maupun ke tempat yang paling jauh, yang namanya untuk memberantas narkoba akan kita kerjakan,” ucap Anjar.

Atas anggapan Polda terkontaminasi, Anjar mengatakan salah besar. Ia berani menjamin Direktorat Reserse Narkoba Polda tidak terkontaminasi dalam jaringan peredaran narkoba internasional maupun lokal. “Itu tidak benar, kita tidak ada melindungi, terkontaminasi, tebang pilih, atau apan yang bisa disebut  melindungi para pelaku narkoba. Yang namanya pelaku narkoba akan kita sikat ke akar-akarnya,” ujar Anjar.

Sementara itu, perkembangan tokoh ‘B’ yang sudah ditangkap belum juga menemukan titik terang. BNN belum juga mau membuka sosok ‘B’ yang dimaksud. Pasalnya, kasus ini terus dikembangkan. Membuka siapa si ‘B’ bisa menjadi bumerang bagi pengembangan kasus.

Terlepas dari itu, Sumut Pos mendapat informasi kalau ‘B’ sejatinya warga Medan Petisah. Setelah ditelusuri (lihat grafis), didapat informasi kemungkinan ‘B’ adalah warga Jalan Sengon No.4 Lingkungan VII kelurah Sekip Kecamatan Medan Petisah yang sering disapa dengan panggilan ‘Ono’. Setidaknya menurut warga rumah Ono memang digerebek BNN pada Rabu (21/12) malam.

“Di rumah Ono ada 3 bungkus sabu-sabu, tapi aku tidak tahu berapa beratnya,” ungkap seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya. “Sudah lama dia tinggal di sini, tapi saudaranya tukang becak yang menempati rumah ini. Kalau dia itu punya rumah mewah di Kawasan Padang Bulan ini,” tambahnya.

Keterangan warga ini didukung oleh Kepala Lingkungan VII Keluruhan Sekip Kecamatan Medan Petisah, Mulia Purba (68). “Ya, digeledah lima petugas BNN, selanjutnya pelaku dibawa ke Jakarta. Waktu saya tanya petugas, katanya, pelaku merupakan bandar narkoba yang dicari Petugas BNN,” beber Mulia di rumahnya, kemarin.  Dia juga mengungkapkan penangkapan tersebut membuat warga sekitar mendatangi rumah bandar narkoba tersebut untuk sekedar melihat lokasi. “Setelah kejadian itu, saya melihat sudah tidak ada lagi orang di rumah itu,” pungkasnya. (sam/mag-5/gus)

18 Ribu Liter CPO Genangi Jalan Medan-Parapat

PARAPAT- Bagi pemudik Natal dan Tahun Baru yang akan melalui jalan lintas Parapat, diharap berhati-hati Pasalnya, selain cuaca hujan menyebabkan rawan longsor, jalan negara di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, tadi malam licin mendadak berubah licin dan sangat berbahaya dilintasi.

Penyebabnya, minya sawit (crude palm oil/CPO) tertumpah ke aspal sepanjang 1 kilometer saat truk tangki BK 9888 CF bermuatan 18 ribu liter CPO terbalik di Km 44-45. Meski tumpahan CPO dipastikan telah dibersihkan sejak tadi malam, dikhawatirkan jalanan masih belum benar-benar steril dari sisa minyak sawit.

Peristiwa terbaliknya truk yang dikemudikan Lambok Sinurat, warga Sumbul, Dairi terjadi, Kamis (22/12) sekira pukul 19.30 WIB. Ketika itu, truk yang dikemudikannya mengalami patah per dan terbalik, akibatnya 18 ribu liter CPO yang diangkutnya tumpah di jalan sepanjang 1 kilometer tepatnya di dekat Lombang Sidua-dua.

Tumpahan CPO menyebabkan sejumlah kendaraan yang melintas seperti mobil terpeleset dan sepeda motor terjatuh dan saling bertabrakan. Selain jalanan licin, kemacetan sepanjang 8 kilometer tercipta. Ratusan mobil terjebak kemacetan panjang.

Seorang pengendara sepeda motor, J Sirait, menjadi korban dan dirawat di RSU Ajibata. “Saya terjatuh karena jalanan sangat licin,” katanya saat ditemui Metro Siantar (Grup Sumut Pos), tadi malam.

Truk Astra dan beberapa truk gandeng yang mengangkut material dari dan ke kawasan PT Toba Pulp Lestari (TPL), juga terjebak di beram jalan. Diduga, sopir mengambil jalan terlalu ke pinggir. Sementara itu, banyak beram jalan dalam kondisi tidak layak. Akibatnya, kendaraan yang beriringan dari dan ke Pematang Siantar melalui Parapat terjebak macet.

Kemacetan semakin parah setelah beberapa mobil dan truk mogok di kawasan tersebut. Seperti mobil angkutan bertuliskan Ampibi di kaca depannya nomor polisi BK 7151 DO. Kendaraan tersebut mogok tepatnya di bahu Jembatan Kembar menuju Pematang Siantar. Anehnya, supir dan kernet serta penumpang meninggalkan kendaraan tersebut dalam keadaan kosong. Alhasil, lalulintas semakin macet karena jaraknya hanya 30 meter dari lokasi truk tangki CPO terbalik.

Kondisi bertambah parah ketika truk Fuso nomor polisi BK 8346 XT dan di belakangnya truk gandeng nomor polisi BK 8046 BN diparkirkan di pinggir jalan, di depan doorsmeer dekat patung Siliwangi Parapat, yang memakan badan jalan antara Jembatan Kembar dengan Siantar Hotel.

Padahal saat itu situasinya sudah macet karena padatnya arus lalulintas. Kemacetan terjadi hingga 5 kilometer ke arah Sipangan Bolon-Tobasa, dan 3 kilometer jalur Parapat- Medan dari lokasi truk terbalik. Anehnya, beberapa pengemudi truk malah meninggalkan kendaraannya di sekitar lokasi tersebut sehingga membuat polisi semakin sibuk.

Hal lainnya, pemilik keramba di Danau Toba, sekitar 50-an orang menutut ganti rugi kepada pemilik truk tangki CPO. Pasalnya, hujan deras di wilayah Parapat terus terjadi sehingga CPO mengalir ke keramba di Danau Toba serta berakibat ikan-ikan mati.

“Saat ini kami tiap hari panen. Kami mengejar Natal dan Tahun baru, tapi keramba kami dimasuki CPO yang sangat kental serta menggumpal,” ujar seorang pemilik keramba, O Sitinjak.
Pemilik keramba lainnya, K Naibaho mengatakan para petani mulai ketakutan. Sebab ikan-ikannya sudah tidak mau makan lagi saat diberi pelet akibat tumpahan CPO mengenai kerambanya.  “Padahal jaraknya sudah sekitar 1.5 kilometer lebih dari TKP,” katanya.

Sementara Kapolres Simalungun AKBP M Agus Fajar H mengimbau para pengendara yang melintas di lokasi kejadian agar berhati-hati dan bersabar demi keselamatan bersama, sekaligus memroses secara hukum bila warga membuat pengaduan akibat terbaliknya truk CPO tersebut.

Amatan wartawan, hingga pukul 18.00 WIB, lokasi kejadian masih dikawal polisi sekaligus memberikan rambu dengan panduan langsung.  “Hati-hati Bu, jalan licin berminyak. Pelan-pelan ya,” kata polisi bermarga Tobing dan Sinaga.   (jes/awa/smg)

Kaleidoskop 2011 Sumut Dalam Berita

1 Juni
21orang diperiksa polisi terkait kawanan maling yang membawa kabur brankas BRI unit Pinangsori berisikan uang sebesar Rp1,1 miliarn

3 Juni
-Tim Khusus Kepolisian berhasil menangkap tiga anggota bandar judi toto gelap (togel). Dari ketiga tersangka polisi menyita uang puluhan juta rupiah serta puluhan amplop berisi uang bertuliskan nama-nama perwira polisi. Para tersangka yang bertugas sebagai tukang rekap, pengumpul rekap dan pembagi duit ini, diamankan dari rumah Ac, di Brahrang, Binjai.
-Sebanyak 299 orang atau 0,12 persen dari 244.418 siswa SMP Sederajat di Sumut tak lulus Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran (TP) 2010/2011.

5 Juni
-Kondisi kesehatan Gubernur Sumut nonaktif, Syamsul Arifin kritis. Mantan bupati Langkat itu mengalami koma. Ruang perawatannya dipindah ke Ruang Perawatan Gawat Jantung, yang berada di lantai II Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta. Sebelumnya, dia dirawat di lantai III yang khusus menangani pasien pasca operasi.
-Ribuan pengunjung menghadiri Live Concert with Viky Sianipar di Lapangan Benteng Medan.

6 Juni
Bupati Tapanuli Utara, Torang Lumbantobing terkapar setelah keracunan makanan. Akibatnya, Torang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Columbia Asia Medan di Jalan Listrik Medan, setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Tarutung. Torang dibawa dengan menggunakan ambulans menuju Bandara Silangit, kemudian diterbangkan ke Medan.

8 Juni
Setelah berstatus sebagai sebagai tersangka sejak 6 Februari 2011, mantan Wali Kota Pematangsiantar RE Siahaan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua DPC Partai Demokrat Pematangsiantar itu ditahan di LP Cipinang, Jakarta Timur.

12 Juni
-Adik kandung Syamsul Arifin, Lelawangsa Bin Hasan alias Ilel (47), warga Jalan Stasiun LK IV No 06 Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diamankan kepolisian Dumai. Ilel ditangkap di depan Bandara Pinang Kampai di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Dumai pukul 05.30 WIB. Bersama Ilel, petugas juga mengamankan supir bernama Riki Kulit (40). Dari Ilel, polisi mengamankan 3 paket narkotika yang diduga sabu-sabu seberat 8,1 gram senilai Rp18 juta yang disimpan di bungkus rokok.
-Mangadar Marpaung selaku Mantan Kepala Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi Pemkab Batubara ditahan. Bersama pemilik perusahaan rekanan Direktur UD Sahabat Sejati bernama Sumardi, Mangadar disangkakan korupsi penyaluran minyak goreng (migor) subsidi di Batubara dengan total dana yang dialokasikan Rp24 miliar.

14 Juni
Dua gempa tektonik menggetarkan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Gempa pertama terjadi pukul 07:08:31 WIB, berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR), di darat 30 Kilometer Tenggara Tarutung, dengan kedalaman 10 Km. Gempa dirasakan Tapsel II-III Modified Mercalli Intensity (MMI).
Gempa kedua terjadi pukul 10:01:28 WIB berkekuatan 5,5 SR, lokasi 22 Km Tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 Km. 300 KK harus tinggal di tenda.

19 Juni
Salah satu peserta Big Brothers di Trans TV, Luthfie Fahlevy Siahaan, akhirnya dideportasi. Pria bernama asli Boris Simbolon dan asli orang Belawan itu ternyata tersangkut kasus kriminal, pencurian sepeda motor.

24 Juni
Kemenangan pasangan calon bupati-wakil bupati Bonaran Situmeang-Sukran Jamilan Tanjung (Bosur) di pemilukada Tapanuli Tengah (Tapteng), disahkan Mahkamah Konstitusi (MK).

26 Juni
Bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS) BK 7088 DL  bernomor pintu 90 tujuan Medan-Bengkulu sekitar pukul 02.30 WIB. Bus berjalan mundur di jalan mendaki di Km 7-8, Aek Latong, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan (Tapsel) dan masuk jurang yang digenangi air (telaga) di sisi kiri jalan. Akibat kejadian itu, sedikitnya 19 penumpang bus yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak, tewas tenggelam bersama bus yang masuk telaga dengan kedalaman sekitar 8 meter.

27 Juni
-Sedikitnya, tiga aparat kepolisian dan delapan warga terluka dalam bentrok warga mendiami kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kecamatan Besitang dengan aparat.
-Sebuah mobil rental masuk jurang sedalam 100 meter di kawasan tekongan Desa Naga Lingga, Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo, pukul 05.00 WIB. Kecelakaan menimpa mobil Daihatsu Xenia BK 1829 KQ bermuatan 5 penumpang, tiga penumpang meninggal di tempat kejadian. Sementara dua orang lainnya mengalami luka.

29 Juni
Bertepatan perayaan Isra’ Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW yang jatuh pada 27 Rajab 1432 Hijriyah atau 29 Juni 2011 Masehi, 2.308 anak Kota Medan dikhitan massal. Kegiatan yang digelar Sumut Pos ini secara serentak dilaksanakan di 30 titik di Kota Medan. Kegiatan ini mencatatkan sejarah sebagai sunat massal terbesar di luar Pulau Jawa. Jumlah peserta mendekati rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta mencapai 2.637 orang di Wonosobo (Jawa Tengah). (data Sumut Pos)

Gadis Korban Tsunami Aceh Dipaksa Mengemis

Kembali ke Pelukan Orangtua setelah Tujuh Tahun Hilang

Ada tahi lalat di kelopak mata dan tangan remaja perempuan 15 tahun itu. Bercak hitam juga terdapat di perut. Semua ciri-ciri itulah yang membuat pasangan suami-istri, Tarminus (42) dan Yusnidar (36) yakin bahwa gadis tersebut adalah anak kedua mereka, Meri Yulanda, yang hilang tujuh tahun silam saat terjadi tsunami di Aceh

Tujuh tahun silam, tepatnya 26 Desember 2004, pasangan Tarminus dan Yusnidar kehilangan dua anak sekaligus saat tsunami dahsyat menggulung tempat tinggal mereka di Meulaboh. Saat itu, karena tempat mereka menyelamatkan diri di teras lantai 2 sebuah rumah hampir roboh dihajar tsunami, Tarminus dan Yusnidar menitipkan Meri dan anak pertama mereka ke kapal penyelamat yang melintas.

Namun, akibat terlalu banyak penumpang, kapal itu oleng. Kakak Meri lenyap ditelan gelombang. “Meri terseret terus dan rupanya selamat,” kata Tarminus ketika ditemui di kediamannya yang sekarang di Lorong Sangkis, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, kemarin (23/12).

Tarminus dan Yusnidar sejak itu tak pernah lagi mendengar kabar dua anaknya tersebut. Mereka pun berdamai dengan kenyataan tak akan lagi pernah bertemu dengan dua buah hatinya tersebut.
Hingga kemudian, Tarminus dan Yusnidar dipanggil ke rumah geuchik (kepala kampung) Desa Ujung Baroh pada Rabu lalu (21/12). Di sana mereka dipertemukan dengan seorang gadis yang ternyata diyakini pasangan tersebut sebagai Meri Yulanda. “Ya, dia anak kami,” tegas Yusnidar.

Menurut penuturan Meri, begitu selamat dari gulungan gelombang tsunami, dia bertemu dengan seorang wanita bernama Fatimah Cam. Dalam kondisi trauma dan Aceh yang sangat kacau balau saat itu, bocah delapan tahun itu pun menurut ketika diajak pergi meninggalkan Meulaboh menuju Banda Aceh. Mereka akhirnya menetap di sebuah rumah di kawasan Khaju, Kabupaten Aceh Besar.

Di Khaju, oleh Fatimah, nama Meri Yulanda diganti menjadi Hera Wati. Tapi, dalam asuhan ibu angkatnya, Meri ternyata disuruh meminta-minta kepada pengguna jalan di Simpang Lima Peunanyong, Kota Banda Aceh.
“Rambut anak saya dipangkas cepak agar orang yang melihat merasa iba dan mau memberikan sedekah,” kata Tarminus.

Celakanya lagi, jika pulang ke rumah tanpa mendapat rezeki dari hasil meminta-minta, Meri mendapat kekerasan fisik, dipukul Fatimah. “Tapi, saat Meri minta pulang, Fatimah Cam itu bilang bahwa semua keluarga Meri telah meninggal,” urainya.

Namun, karena tidak tahan lagi dengan perlakuan kasar yang terus-menerus dari Fatimah, Meri memberanikan diri mendatangi terminal angkutan umum di Banda Aceh dan mencari bantuan untuk pulang ke kampung halaman yang masih diingatnya dengan baik, Desa Ujung Baroh, Meulaboh.

Pada Rabu siang (21/12), Meri diturunkan mobil penumpang di Mal Meulaboh. Saat tiba di Meulaboh, Meri cuma meminta agar diantar ke rumah Pak Yus dan Makyus kepada orang-orang yang iba melihat dirinya kebingungan.

Dia pun akhirnya diantar ke rumah geuchik Desa Ujung Baroh. “Baru kami dipangil dengan Pak Geuchik untuk memastikan apakah Meri benar anak kami. Setelah istri saya melihat semua tanda, dia memastikan benar bahwa dia adalah anak kami,” tutur Tarminus. (den/jpnn/c4/ttg)

Gatot Diprotes Wali Kota

Salah Paham di DIPA APBD Sumut 2012

MEDAN- Aksi protes sejumlah kepala daerah mewarnai Penyerahan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumut 2012, Jumat (23/12). Dalam agenda yang digelar di Aula Martabe Lantai 2 Kantor Gubsu tersebut, beberapa kepala daerah bahkan sempat tersinggung kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho.

Ceritanya, protes ini karena sebagian kepala daerah dan sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten/Kota yang hadir tidak menerima DIPA. “Kenapa cuma terima kertas ini saja Barang itu (dokumen DIPA) aslinya mana. Fotokopi ini, Pak,” ungkap Wali Kota Tebing Tinggi, Umar Junaidi Hasibuan, usai acara tersebut.

Karena kejadian yang tak diinginkan itu Kepala Bagian (Kabag) Protokoler dan Hupmas Provsu, Zakaria, sempat mendapat teguran keras dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut Riadil Lubis. Riadil beralasan, mengapa sebelumnya hal tersebut tidak dijelaskan kepada tamu dan undangan yang menghadiri acara tersebut, tanpa terkecuali wali kota/bupati serta sekda kabupaten/kota yang hadir bahwa kehadiran mereka hanya sebatas menghadiri saja.
Kejadian ini langsung membuat Gatot melakukan dan memimpin rapat mendadak. Dan pada rapat mendadak tersebut, Gatot mengutarakan permintaan maafnya. Gatot mengatakan, penyerahan DIPA kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Kabag Humas Pimpinan Keprotokolan dan Telekomunikasi, Zakaria menanggapi hal itu dengan santai dan dingin. Zakaria menilai protes yang terjadi merupakan hal yang wajar. Zakaria menjelaskan kejadian itu dikarenakan penyerahan DIPA tahun 2011, diserahkan gubsu langsung ke kepala daerah. Dan, untuk DIPA Tahun 2012 diserahkan ke satuan kerja (satker) di kabupaten/kota melalui, perbendaharaan.

“Dulu konsepnya, APBN dan APBD diserahkan bersamaan. Diundang semua, kali ini tidak.Yang ini sebenarnya, kemarin kita sudah koordinasi dengan gubernur. Kita tidak mengundang kecuali Wali Kota Medan. Mereka diundang karena wilayah kerja,” jelas Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah (Ka Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bendahara Negara (DJPBN) Provsu, Bachtaruddin.

DIPA Sumut 2012 sendiri berjumlah Rp14,8 triliun yang terdiri atas DIPA Kantor Pusat yang berlokasi di daerah dan instansi vertikal kementerian/lembaga di daerah berjumlah 937 DIPA dengan nilai Rp12,192 triliun, DIPA Tugas Pembantuan untuk SKPD di provinsi/kabupaten/kota jumlah 158 DIPA dengan nilai Rp481,424 miliar, DIPA dekonsentrasi  untuk SKPD Provinsi berjumlah 69 DIPA dengan nilai Rp1,217 triliun dan DIPA urusan bersama untuk SKPD kabupaten/kota jumlah 40 DIPA dengan nilai Rp544,705 miliar.

“Penyerahan DIPA sebelum tahun anggaran berjalan dimaksudkan untuk percepatan penyerapan anggaran, sehingga daerah diharapkan sudah menyusun pejabat perbendaharaan sebelum tahun anggaran berakhir,” tambah Bahtaruddin.

Bachtaruddin juga mengungkapkan, serapan anggaran per 30 November 2011 masih belum maksimal dan belum menggembirakan. Hal itu disebabkan adanya sejumlah faktor antara lain lemahnya perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Kemudian adanya kehatia-hatian yang berlebihan dalam pelaksanaan barang dan jasa yang antaralain disebabkan pejabat terkait kurang memahami aturan perundang-undangan dalam pengadaan barang/jasa. Di sisi lain, katanya, masih ada sejumlah regulasi yang menyebabkan serapan terlambat, khususnya dalam pengadaan lahan untuk proyek-proyek fisik.

“Karena itu terus dilakukan upaya percepatan, misalnya percepatan penyerahan DIPA, pemberian reward and punishment bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam penyerapan anggaran,” ungkapnya.

Sedangkan itu, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya mengatakan, percepatan  penyerahan DIPA tersebut harus dijadikan momentum percepatan serapan anggaran. Sehingga memberi stimulus untuk pertumbuhan ekonomi di masa-masa yang akan datang. “Karena itu SKPD diharapkan segera menyerap anggaran karena realisasi anggaran akan memberi multiplier efek bagi pertumbuhan ekonomi yang tentunya memberi pengaruh positif bagi kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.(ari)

PABBSI Sumut Tingkatkan Porsi Latihan

MEDAN-PABBSI Sumut meningkatkan porsi latihan kepada para atletnya yang dinyatakan lolos berlaga pada PON XVIII mendatang.

“Selepas mengikuti babak Pra PON pada bulan Sepetmber lalu kita semakin meningkatkan porsi latihan anak-anak sehingga mereka mampu mencapai prestasi maksimal pada PON XVIII mendatang,” bilang Hasudungan Sidabutar, pelatih PABBSI Sumut kepada Sumut Pos, Jumat (23/12)

Hal senada juga disampaikan Asnawi, Kabid Binpres PABBSI Sumut. Bahkan secara tegas Asnawi telah meminta kepada para atlet yang telah lolos PON XVIII untuk terus meningkatkan kemampuannya. Adapun atlet angkat besi Sumut yang telah lolos PON XVIII adalah Mona Julia Rahayu (75 kg) dan  Ismail (56 kg).

“Meski seluruh atlet terus digenjot, namun kami tetap memperhatikan kebugarannya dengan memberi masa istirahat pada setiap hari Kamis,” bilang Asnawi.
Sementara di nomor angkat berat Sumut berhasil meloloskan Faibolo Gowasa (59 kg), Mustaqim (93 kg), Teguh Santoso (105 kg), Riko C Sirait (120 kg). (mag-10).

Mona Termotivasi Ayah

MEDAN-Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tampaknya pribahasa ini berlaku kepada Mona Julia Rahayu. Ya, atlet angkat besi binaan PABBSI Sumut ini menganal dan mendalami olah raga angkat besi karena ayahnya.

Sang ayah yang mantan atlet nasional angkat besi tersebut, oleh Mona dianggap sebagai motivator pendongkrak prestasi. “Ayah dan kakak saya adalah mantan atlet yang angkat besi. Saya sering melihat mereka berlatih. Dari sana saya mulai tertarik,” bilang gadis berusia 19 tahun itu kepada Sumut Pos di gedung PABBSI jalan Veteran IV Medan Helvetia, Jumat (23/12).

Menurutnya, pertama kali tertarik menekuni cabang olah raga angkat besi pada tahun 1995, ketika dirinya masih kelas V SD. Sejak saat itu Mona  terus berlatih hingga duduk di bangku kuliah.
Beruntung, kampus tempatnya menunutut ilmu memberi keleluasaan kepadanya, sehingga tak heran bila beragam prestasi mampu ditorehkannya, termasuk meraih medali emas pada Kejurnas tahun 2007 di Pekanbaru, Riau.

Prestasi itu kembali diulanginya saat berlaga pada Kejurans tahun 2008 di Kalimantan Timur.
Selanjutnya pada tahun 2009 Mona sukses meraih medali perunggu pada Popnas di Jogyakarta. Prestasi yang sama kembali diraihnya saat berlaga pada Kejurnas junior 2010.

Tak lama setelah itu Mona meraih medali emas di ajang Porprovsu tahun 2011, untuk selanjutnya kembali meraih medali emas pada babak Pra PON dan memastikan satu tiket untuk berlaga pada PON XVIII di Pekanbaru, Riau 2012 mendatang.

“Masih banyak yang ingin saya raih. Jujur saja, saya belulm puas dengan apa yang telah saya raih. Saya ingin menjadi yang terbaik di semua even yang saya ikuti, termasuk pada PON XVIII mendatang,” tekad Mona.  (mag-10)

Ikon Wisata Utama

Wali Kota Medan Tinjau Hermes Palace Polonia

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM melakukan peninjauan mendadak ke lokasi wisata Hermes Palace Polonia Jalan Monginsidi, Medan, Kamis (22/12) sore.

Peninjauan yang dilakukan Rahudman tersebut, dilakukan terkait dengan persiapan ibu kota provinsi Sumatera Utara menyambut Visit Medan Year 2012.

Ketika melakukan peninjauan, Wali Kota didampingi  Kadis Bina Marga Ir Gunawan, Camat Medan Polonia Odi Dodi dan Kabag Humas Budi Hariono STTP MAP, Direktur Hermes Palace Polonia (HPP) Hermes Thamrin, menunjukkan seluruh lokasi yang kini sedang dalam tahap proses finishing. Jika tempat itu rampung, diyakini akan mampu menyedot wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Dari peninjauan yang dilakukan, water boom yang telah dioperasikan dan mulai ramai dikunjungi masyarakat, HPP juga memiliki ball room  di lantai 3 yang sangat luas mampu menampung lebih dari 2.500 orang dan dilengkapi dengan lighting  canggih. Selain untuk menggelar pameran, tempat itu juga digunakan untuk resepsi pernikahan.Yang menariknya lagi,  pengantinnya  bisa langsung  menuju lokasi dengan menaiki mobil, karena tempat itu dilengkapi dengan lift khusus untuk kenderaan roda empat.
“Tempat ini tentunya sangat mendukung Kota Medan menjadi Kota Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE),”  kata Rahudman.

Kemudian, Rahudman juga diperlihatkan lokasi yang akan dijadikan bioskop termegah di Indonesia dengan memiliki 6 studio. Dari 6 studio, 2 studio kategori premier, sedangkan 4 studio lagi tahap biasa. Dengan kehadiran bioskop ini, warga dapat menikmati film-film  yang dibintangi aktor maupun aktris favoritnya dengan fasilitas yang telah disiapkan khusus dan tak akan ditemui di biosko-bioskop yang ada di Kota Medan saat ini.

“Di tempat ini, ada juga pusat oleh-oleh dan jajanan, termasuk lokasi pameran budaya dari seluruh etnis yang ada di Sumatera Utara. Ini gambaran bahwa kekayaan kita selama ini adalah budaya. Maka, kita minta kepada pengusaha tidak meninggalkan kultur kita. Semuanya harus bisa bersinergi dalam upaya mengembangkan kota ini sebagai kota metropolitan,” harapnya.

Pemko Medan, jelas Rahudman, wajib memfasilitasi dan mendukung sehingga HPP menjadi salah satu sarana hiburan ataupun rekreasi dan lokasi kuliner. Apa yang ditampilkan di HPP, tentunya sangat berbeda, sebab ditangani orang-orang professional. Meski demikian, Wali Kota menegaskan, pengusaha wajib memiliki izin dari  semua usaha hiburan yang dioperasikannya.  “Semuanya harus memenuhi standar prosedur yang ada. Begitu pun kita tidak akan mepersulit pengurusan izin.

Justru setiap investor yang ingin berinvestasi, akan kita beri insentif dan fasilitas kemudahan. Dengan demikian para investor mau menanamkan investasinya di Kota Medan,” ungkapnya. (adl)

Menghadapi Natal dan Tahun Baru, BI Medan Siapkan Rp2 juta Triliun

MEDAN- Menyambut Natal dan Tahun Baru 2012, Bank Indonesia (BI) Medan menyiapkan uang Rp2 triliun untuk penukaran uang kepada masyarakat. Dibanding tahun lalu, permintaan uang tahun ini meningkat hingga 30 persen.

Besarnya uang yang akan diedarkan BI Medan itu karena pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara (sumut) terus berkembang.

“Untuk Natal dan Tahun Baru, telah kita siapkan uang lebihdari Rp2 triliun, mulai dari uang pecahan kecil maupun besar untuk penukaran uang ke masyarakat,” ujar Peneliti Ekonomi Muda Senior Bank Indonesia Koordinator Sumut-NAD, Indra Kuspriadi.

Pada tahun 2010, permintaan uang menyambut Natal dan Tahun Baru berada pada posisi lebih dari Rp873 miliar, sedangkan untuk tahun 2011 permintaan uang sudah mencapai lebih dari Rp1,6 triliun.

Dengan perincian pecahan uang besar di Bank Indonesia Medan sebesar Rp3.460 miliar dan pecahan uang kecil sebesar Rp237,20 miliar. “ Kita prediksi mendekati hari H akan ada permintaan sekitar 600 hingga 700 miliar, karena itu kita siapkan uang untuk Natal dan Tahun Baru sekitar Rp2 triliun,” tambah Indra.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Sumut saat ini mencapai 6 hingga 7 persen menjadi salah satu faktor bertambahnya permintaan uang. Secara sistematis akan meningkatkan aktivitas sistem pembayaran, baik kliring maupun RTGS (Real-Time Gross Settlement)

Nilai transaksi kliring di wilayah Sumut meningkat sangat tinggi dari Rp743,314 miliar dengan volume 24,303 kliring pada Oktober 2011, menjadi Rp12,287,333.04 miliar dengan volume 107,922 kliring pada November 2011.

Menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2012, BI Medan mengharapkan agar pihak perbankan lebih memperketat pengamanan sistem layanan. “Permintaan uang kan tidak dapat diprediksi, jadi kita hanya mengharapkan agar perbankan dapat meperbaiki sistem, keamanan, dan penyediaan uangnya,” tambah Indra.

Sedangkan bagi masyarakat yang akan menukar uang baru, dapat dilakukan ke bank-bank terdekat. Mengingat, tidak ada posko tertentu yang dibuat oleh BI Medan untuk penukaran uang.
“Silahkan tukar ke bank terdekat, karena kita tidak membuka loket untuk penukaran uang,” tambah Indra.

Sementara, General Manager Operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kartika Siwi menuturkan bahwa BNI menyiapkan tambahan uang tunai harian sekitar 20 persen dari rata-rata kebutuhan harian selama periode 19 Desember 2011-7 Januari 2012. “Persiapan itu untuk melayani kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang dan pasca-hari raya Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

BNI menyiapkan uang tunai untuk periode tersebut sekitar Rp 16,2 triliun. Uang ini akan dipasok ke 6.227 anjungan tunai mandiri (ATM) dan 1.300 outlet cabang BNI di seluruh Indonesia. “Kita juga mengintensifkan pemantauan ATM selama 24 jam melalui pusat pemantauan,” tuturnya.(ram/wir)

Pertamina Siapkan 92.950 Kl Premium

MENJELANG Natal dan Tahun Baru 2012, Persero Terbatas (PT) Pertamina Marketing dan Trading Sumbagut menyiapkan stok BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis premium sebanyak 92.950 kiloliter (Kl), Karosene 58.551 Kl dan Solar 99.054 Kl. “Persedian bahan bakar ini bukan hanya untuk transportasi, tetapi juga untuk kebutuhan rumah tangga,” ungkap Asisten Manager Customer Relation PT Pertamina Fuel Retail Marketing Regional 1 Sumbangut, Fitri Erika

Menurutnya, persediaan yang disedikan Pertamina untuk melengkapi 5 provinsi, sesuai wilayah kerja Sumbagut, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, NAD, Riau Daratan, dan Riau Kepulauan.
Berdasarkan dari evaluasi yang dilakukan dari tahun ke tahun, ada kecendrungan peningkatan kebutuhan BBM, seperti minyak tanah, elpiji (kebutuhan rumah tangga), premium, pertamax-pertamax plus, solar, dan avtur, karena mobilitas masyarakat meningkat.
“Dari hasil evalusi mobilitas masyarakat yang tinggi makanya kebutuhan BBM meningkat,” terangnya.

Menurut data tahun 2010, diketahui ada peningkatan kebutuhan BBM sektor transportasi yaitu Premium yang diperkirakan akan terjadi pada H-3 Natal s/d H+7 Tahun Baru, dengan angka kenaikan sebesar 4 persen per hari.

“Kenaikan ini wajar, mengingat sebagian besar kendaraan bermotor masih menggunakan premium sebagai BBM,” paparnya. Pertamina  juga memantau dan menjaga kelancaran pelayanan serta persediaan BBM dan non-BBM di berbagai SPBU.

Pertamina mengharapkan adanya suplai point dengan menambah waktu pelayanan dan tetap buka pada hari libur resmi. Pertamina juga akan menyiapkan ketahanan stok premium di SPBU, terutama untuk SPBU jalinsum (jalan lintas Sumatera). (ram)