29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 14207

Polwan pun Meneteskan Air Mata

Eksekusi Rumah Warga di Jalan Jati Berlanjut

MEDAN- Tim juru sita Pengadilan Negeri (PN) Medan melanjutkan kembali eksekusi terhadap rumah warga di Jalan Jati, Kelurahan Pulo Brayan, Medan Timur, Jumat (2/12) pagi pukul 09.00 WIB. Seperti pada eksekusi sebelumnya, warga sempat melakukan perlawanan dengan tetap bertahan di dalam rumah mereka. Namun perlawanan tersebut berhasil dicegah oleh personel kepolisian yang berjaga di lokasi.

Diiringi jeritan dan isak tangis warga, dua unit buldoser milik juru sita merobohkan satu per satu bangunan rumah warga. Warga yang merasa memiliki sertifikat hak milik tanah tersebut, terus bertahan sambil berteriak histeris.

“Jangan robohkan rumah kami ini. Mau ditinggal di mana kami kalau rumah ini dihancurkan,” jerit seorang warga.

Sementara Arbian Hasibuan (66), wanita renta yang duduk di kursi roda karena mengalami kelumpuhan, memilih tetap bertahan di dalam rumah bersama keluarganya. Saat dipaksa keluar dari rumah, wanita yang mengaku sudah 30 tahun menempati rumah itu melakukan perlawanan sembari menangis di hadapan polisi dan polwan. “Aku sudah tua, mau tinggal di mana aku nanti kalau kalian hancurkan rumah ku ini,” kata Arbian.

Anggota keluarga Arbian yang lain terus bertahan di dalam rumah agar bangunan rumah mereka tidak dibongkar. Setelah sejumlah polisi dan polwan mengeluarkan mereka secara paksa, akhirnya rumah Arbian diruntuhkan juga.

Melihat rumahnya diruntuhkan, Arbian serta anggota keluarganya sontak menjerit sambil menangis. Begitu juga dengan cucu Arbian yang beruraian air mata. Melihat kesedihan keluarga Arbiah, seorang Polwan sempat meneteskan air matanya sembari memeluk Arbian dan anggota keluarganya. Kini nenek tersebut bingung mau kemana harus mencari tempat tinggal untuk berteduh hujan dann panas dirinya bersama anggota keluarganya.

Lain lagi dengan Pendeta Bunsui Tigor yang merupakan pembina di Yayasan Methodist saat dikonfirmasi Sumut Pos di lokasi eksekusi. Dia mengungkapkan kekecewaannya atas eksekusi yang dilakukan juru sita PN Medan terhadap bangunan sekolah yang didirikan sejak 2007 lalu ini. Dia tak dapat membayangkan akan ke mana 80 siswa Tamana Kanak-kanak yang bersekolah di Yayasan Methodist itu melanjutkan pendidikannya.

Namun begitu, dia mengaku akan tetap melakukan aktivitas belajar mengajar di atas reruntuhan bangunan sekolah dengan mengunakan tenda. “Sekolah ini dirobohkan, kami tetap belajar dengan beratapkan tenda,” ungkapnya.

Sementara kuasa hukum warga, Djonggi M Simorangkir mengaku akan melakukan gelar perkara pekan depan dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisnu Amat Sastro untuk kembali menceritakan kedudukan permasalahnya. “Minggu depan kita akan gelar perkara bersama Kapolda, semua warga akan kita bawa,” ungkapnya.

Menurutnya, PN Medan dan Polisi dalam eksekusi ini terlalu arogan dan anarkis. “PN Medan dan Polisi arogan dan anarkis waktu eksekusi yang dilakukan, saya akan tuntut kedua pihak ini, saya minta kepada kepada Kapolri untuk mencopot Kapolda Sumut karena tidak melindungi dan mengayongi masyarakat yang mempunyai sertifikat hak milik tanah,” ucapnya.(gus)

Kirilenko Pacari Bintang Top NHL

Petenis cantik Rusia Maria Kirilenko tengah menjalin asmara dengan pemain hoki top dari klub NHL, Washington Capitals, Alexander Ovechkin. Sang pria sudah mendeklarasikan kesuksesannya memenangi hati Kirilenko.

Melalui akun twitter-nya, beberapa hari lalu Ovechkin memajang foto dia sedang merangkul pinggang Kirilenko. Saat itu Ovechkin mengenakan kaus bertuliskan “It’s good to be the king”.

Untuk menegaskan status mereka, atlet asal Rusia yang pernah dua kali terpilih sebagai pemain terbaik (Most Valuable Player) NHL itu menuliskan kalimat, “Aku dan pacarku Maria … She is my queen!!!”
Hubungan keduanya mulai tercium ketika Kirilenko, yang sebelum berpacaran dengan sesama petenis Igor Andreev, menghabiskan liburan musim ini di kota Washington, dan sempat membantu tim tenis universitas setempat.

Beberapa kali pula Ovechkin terlihat saat Kirilenko berlatih, dan sebaliknya, petenis nomor 28 dunia itu juga terlihat datang ke stadion saat Washington Capitals bertanding. (net/jpnn)

Diskriminasi, karena ODHA tak Terbuka

Masih banyaknya Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mendapat perlakuan diskriminasi di masyarakat. Perlakuan diskriminasi tersebut tidak bisa terkikis jika ODHA tak mau terbuka akan statusnya.

Hal ini dikatakan Kordinator Konselor VCTn Adam Malik dan Ketua Perhimpunan Konselor VCT HIV/AIDS (PKVHI) Rahmad Nur Kurniawan kepada wartawan Sumut Pos Kesuma Ramadhan, beberapa hari lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Di masyarakat, penderita HIV/AIDS atau ODHA sering mendapat diskriminasi, apa yang menyebabkan terjadinya diskriminasi ini?
Setiap institusi punya kebijakan untuk tidak melakukan diskriminasi dalam penanganan ODHA. Namun, masih ada oknum di institusi yang melakukan diskriminasi terhadap mereka. Sebaliknya, saat orang di institusi pribadi mencoba untuk melakukan hal yang tidak berbentuk diskriminasi namun intitusi tidak memiliki kebijakan akan hal itu. Dan ini menjadi satu alasan mengapa diskriminasi tidak bisa dilangkan.

Menurut Anda, selain kebijakan institusi, hal apa lagi yang membuat diskriminasi tidak bisa hilang?
Ya, mungkin diantaranya, masih banyak ODHA yang belum berani membuka diri karena masih terpersepsi dalam dirinya akan mendapatkan diskriminasi jika membuka status atau disebut stigmanisasi internal pada ODHA yang berakibat muncul cap buruk itu pada dirinya. Ini yang perlu diluruskan.

Jadi, bagaimana langkah yang harusnya dilakukan dalam meminimalisasi diskriminasi tersebut?
ODHA secara perlahan harus berani membuka status di depan masyarakat, dengan kesiapan mental psikologis dan ini sudah mulai dilakukan bebrapa ODHA. Ternyata, bisa diterima oleh masyarakat. Jadi, sebelum orang lain menerima keadaan dan statusnya, ODHA harus menerima keberadaannya terlebih dahulu.

Untuk membuka status bukan hal mudah bagi mereka, menurut Anda bagaiamana proses yang harus dilakukan?
Setiap ODHA terlebih dahulu memberikan pengakuan terhadap dirinya dengan status yang dimilikinya. Setelah itu, kepada keluarganya dengan pertimbangan terlebih dahulu. Selanjutnya kepada masyarakat secara umum. Baru tunjukkan kepada masyarakat bahwa ODHA bisa sehat secara fisik dan mental meskipin virusnya tidak hilang. Selain itu, ODHA juga bisa meyakinkan jika HIV tidak mudah ditularkan bagi orang lain.

Jadi menurut Anda, ketidakberanian ODHA membuka status menjadi alasan tingginya diskriminasi yang mereka alami?
Ya tentunya, seperti saya ucapkan sebelumnya, jika para ODHA berani membuka status lewat proses dan tahapan tadi, masyarakat maupun instansi yang awalnya tidak mengerti dan memiliki stigma buruk terhadap ODHA bisa secara perlahan terkikis dan menerima keberadaan ODHA di tengah-tengah masyarakat.(*)

Jangan Lihat Klasemen

Inter Milan v Udinese

MILAN- Posisi Inter Milan dan Udinese sangat bertolak di klasemen sementara Serie A saat ini. Udinese menempati peringkat ketiga (24 poin) dari 12 laga. Inter Milan  tertinggal sepuluh angka di peringkat ke-15 dengan memainkan satu laga lebih sedikit.

Tapi, peringkat di klasemen jelas tidak mencerminkan kekuatan sesungguhnya kedua tim. Inter jelas lebih difavoritkan dibandingkan Udinese, apalagi saat bentrok di Giuseppe Meazza dini hari nanti (siaran langsung Indosiar pukul 02.30 WIB).

Nerazzurri -sebutan Inter- termotivasi meraih kemenangan ketiga beruntun di Serie A atau setelah mengalahkan Cagliari 2-1 (19/11) dan Siena 1-0 (27/11). Seiring telah mengamankan tiket 16 besar Liga Champions pekan lalu di kandang klub Turki Trabzonspor (22/11), fokus Nerazzurri juga tercurah sepenuhnya di Serie A.

“Kami tidak memikirkan hal selain mengalahkan Udinese,” kata Andrea Ranocchia, defender Inter, kepada Football Italia.
“Kami mempersiapkan diri dengan bagus dan kami percaya diri bakal menjaga catatan positif di beberapa laga terakhir,” sambungnya.

Kembalinya pulihnya bomber Uruguay Diego Forlan dan bek kanan Maicon menjadi kabar gembira bagi daya gedor Inter. Terlebih, Udinese masih tercatat sebagai tim dengan pertahanan terbaik Serie A. Zebra Kecil -julukan Udinese-  baru kebobolan enam gol dari 12 laga.

Di sisi lain, allenatore Udinese Francesco Guidolin mengistirahatkan sebagian pemain utamanya saat ditahan tanpa gol (0-0) Rennes di ajang Europa League midweek lalu (30/11). Salah satunya dengan mencadangkan bomber sekaligus kapten tim Antonio di Natale. Sangat jelas apabila Guidolin lebih menyimpan Di Natale untuk laga lawan Inter.

“Laga di Giuseppe Meazza tak kalah penting karena kami harus meraih poin dari tim yang mulai kembali ke bentuk permainan terbaiknya,” kata Guidolin.(dns/jpnn)

Penertiban Terminal Liar Mulai Dilakukan Malam Hari

MEDAN- Sejak Jumat (2/12), Dishub Medan bersama Satlantas Polresta Medan dan Satpol PP mengefektifkan penertiban loket dan pool liar pada malam hari dimulai pukul 17.00 WIB sampai tergantung dengan situasi di lapangan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi aksi kucing-kucingan tim gabungan dengan pengusaha angkutan dalam penertiban di lapangan.

“Penertiban akan kita mulai dari Jalan Sisingamangaraja. Razia malam kita lakukan agar tidak terjadi kucing-kucingan dengan pemilik angkutan yang selalu beroperasi pada malam hari,” kata Kabid Lalulintas Dishub Kota Medan Toga Aruan usai rapat evaluasi di gedung dewan, Jumat (2/12) sore.
Saat ditanya mengenai hasil penertiban yang dilakukan selama ini, Toga tak bisa memberikannyan
“Kalau untuk hasilnya, langsung saja jumpai Kanit Dikyasa Satlantas Medan AKP Rosmawati,” ujarnya.

Sementara, Kanit Dikyasa Satlantas Medan AKP Rosmawati yang dikonfirmasi menjelaskan,  penertiban belum dilakukan karena cuaca yang tidak mendukung. “Karena cuaca tidak mendukung akibat hujan, seluruh anggota sudah basah kuyup karena menaiki mobil kap terbuka. Untuk hari ini, penertiban malam hari kita hentikan karena masih ada hari esok di Jalan SM Raja,” jelasnya yang belum bisa memberitahukan untuk penertiban esok harinya setelah melakukan rapat bersama tim gabungan.

Sedangkan untuk penertiban sebelum di Jalan SM Raja, lanjut Rosmawati, tim melakukan penertiban di Jalan Bakaran Batu yang berhasil menyita dan menilang dua unit mobil jenis L 300 dari CV Widuri Expres. “Seluruh angkutan yang ditilang oleh polisi, disita oleh Dishub untuk dibawah ke Kayu Putih,” ucapnya.(adl)

Nerazzuri Terpuruk

Inter Milan boleh dibilang tengah menjalani awal musim terburuknya dalam enam tahun terakhir. Julio Cesar pun mengaku terkejut dan siap membawa Nerazzuri kembali ke jalur juara.
Keraguan itu boleh muncul saat Inter menunjuk Gian Piero Gasperini sebagai pelatih baru di musim panas. Dan itu pun terbukti saat Gasperini dipecat setelah tak mampu membawa Inter menang di lima pertandingan pertamanya.

Tongkat kepelatihan pindah ke Claudio Ranieri. Namun penampilan Inter di Seri A belum jua membaik. Saat ini mereka terpuruk di urutan ke-15, selisih 12 poin dengan Juventus di puncak.
Sungguh bukan sebuah awal yang baik bagi tim besar seperti Inter dan mau tak mau mereka harus mencari kemenangan sesering mungkin, demi mendongkrak posisinya.

Hal ini dirasakan oleh kiper utamanya, Cesar, dan menilai sebagai sebuah kejutan jika timnya bisa terpuruk di papan bawah. Diakui pesepakbola asal Brasil itu, inilah masa terburuk selama kariernya di Giuseppe Meazza.
“Kami sangat terkejut dengan apa yang terjadi di awal musim ini,” sahut kiper berusia 32 tahun itu seperti dilansir ESPN Star.

“Sejak saya tiba di sini tahun 2005, kami tidak pernah berada di papan bawah klasemen. Kami selalu berada di papan atas,” sambungnya.
Lebih lanjut Cesar menegaskan jika konsentrasi timnya saat ini adalah memenangi setiap laga lebih dulu dan tak memikirkan dulu soal Scudetto.

“Kami tidak memikirkan dulu soal Scudetto dan berkonsentrasi dari satu laga ke laga lainnya,” ujarnya. “Saya hanya ingin menang di sini dan kami terbiasa untuk itu. Kami berharap bisa memenangi trofi di akhir musim nanti,” pungkasnya. (net/jpnn)

Enggan Kembali ke Italia

Davide Santon

Mantan pemain Inter Milan, Davide Santon membantah kabar yang menyebutkan dirinya bakal kembali ke Italia, dan menegaskan bahwa dirinya sangat bahagia bersama Newcastle United.
Pemain Internasional Italia U-21 ini digosipkan bakal kembali ke Italia agar dapat kesempatan untuk tampil bersama tim senior Italia.

Apalagi, dirinya juga mulai dikaitkan dengan AS Roma, klub yang tengah mencari sosok pemain belakang handal untuk menggantikan pemain-pemain Roma yang telah termakan usia dan rentan cedera.

“Saya tak tahu bila saya harus kembali ke Italia,” ujar Santon pada FC Inter News. “Hijrah ke Liga Premier Inggris merupakan keputusan tepat bagi saya. Memang, sangat tak mudah untuk meninggalkan kampung halaman, tapi saya sangat nyaman di sini, terima kasih kepada pelatih dan juga rekan setim lainnya.”

“Perbedaan antara Italia dan Inggris adalah lebih banyak bermain fisik, dan juga kondisi cuacanya juga,” tandas kapten Azzurrini atau tim mudanya Italia ini. (bbs/jpnn)

Pengecatan Median Jalan Bebani Kepling

MEDAN- Anggaran pemeliharaan marka jalan di Dinas Perhubungan Medan sebesar Rp11 miliar pada 2011 disoal. Pasalnya, sebagian pengecatan marka dan median jalan yang ada di Kota Medan dibebankan kepada Kepala Lingkungan (Kepling).

Hal tersebut dikemukakan Anggota DPRD Medan dari Komisi D DPRD Medan H Muslim Maksum Yusuf LC, dalam rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2012 di ruang Komisi D DPRD Medan, Jumat (02/12/2011) sore.
“Banyak pengaduan dari masyarakat kepada kami bahwa selama ini pemeliharaan marka jalan menjadi beban lingkungan dengan cara patungan,” ungkap Muslim. Dijelaskan Muslim, DPRD Medan tidak menginginkan pengecetan marka jalan dibebankan kepada masyarakat, melainkan harus menjadi beban pemerintah Kota Medan.

Hal senada diungkapkan anggota DPRD Medan lainnya, Daniel Pinem. Ia meminta jangan ada lagi pengecatan marka atau median jalan dan trotoar yang dibebankan kepada kepling. “Saya masih ingat Kadishub sebelumnya, Dearmando Purba pernah mengatakan akan menampung semua pemeliharaan marka jalan sehingga tidak menjadi beban kepala lingkungan,” ungkap politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara Wakil Ketua Komisi D DPRD Medan CP Nainggolan, meminta anggaran pengecetan trotoar tersebut dibawa ke Badan Anggaran, sehingga bisa dimasukan dalam APBD 2012. “Kita akan bawa agar anggaran ini dibahas di Badan Anggaran nanti, sehingga tidak menjadi beban kepala lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Armansyah Lubis mengatakan, anggaran untuk pengecatan trotoar tidak dianggarkan di Dishub melainkan di urusan Bina Marga.
“Yang kita tangani bukan pengecetan trotoar melainkan pengecetan zebra cross dan median jalan dan itu masih dalam pengerjaan,” ungkap Armansyah.

Sementara itu, anggaran pengecetan median jalan yang ditampung di Dishub hanya ada dua ruas jalan yakni Jalan Setia Budi dan Sisingamangaraja. “Jadi pengecetan trotoar tidak ada di Dishub yang ada adalah pengcetan median jalan yang ada di Setia Budi dan SM Raja,” ungkapnya, seraya menjelaskan untuk 2012 mendatang sedikitnya 89 ruas jalan yang akan di beri marka.

Diterangkannya, untuk pengecetan median jalan sudah ditampung dalam APBD 2012  sebesar Rp500 juta. “Yang saya ketahui, untuk pengecetan median jalan sudah ditampung dalam APBD 2012 sebesar Rp500 juta,” terangnya.(ari)

Conte Rotasi Pemain

Pelatih Juventus, Antonio Conte, kemungkinan besar bakal melakukan perubahan dalam skuadnya ketika menghadapi Cesena di akhir pekan ini.

Menurut-media-media Italia, pelatih yang juga mantan pemain Juventus ini kemungkinan besar akan mengistirahatkan sebagian besar pemain intinya.
Selain itu, pemain-pemain yang telah mendapat satu kartu kuning juga akan menjadi penonton ketika rekannya berpeluh keringat berjuang mengalahkan Cesena.

Tercatat, Simone Pepe, Leonardo Bonucci dan Arturo Vidal yang telah mengantongi satu kartu kuning bakal absen, sedangkan Andrea Pirlo, Girogio Chiellini akan absen karena akumulasi kartu kuning.
Sedangkan, pemain-pemain seperti, Andrea Barzagli, Paolo De Ceglie akan mendapatkan kesempatan untuk tampil sejak menit pertama.

Begitu pun dengan Fabio Quagliarella kemungkinan besar bakal menjadi tandem Mirko Vucinic di lini depan.

Conte sendiri kemungkinan besar bakal menggunakan 4-3-3 menggantikan formasi 3-5-2 saat menahan imbang Napoli 3-3. (net/jpnn)

Dituduh Selingkuh

Menikah atas dasar cinta dan saling menyayangi bukan jaminan pasangan suami istri bisa hidup akur dan bahagia. Itulah yang dialami Siti Zahra (33), warga Jalan Karya IV, Simpang Jalan Balai Desa, Desa Helvetia, Kecamatann Sunggal, Deliserdang. Mulai 2009 lalu, wanita yang bekerja sebagai PNS di Polsek Aek Natas (Polres Labuhanbatu) mendapat siksaan dari suaminya Monang Sinaga (30), pengusaha galian C di Labuhanbatu.

Tak tahan dengan siksaan itu, akhirnya Siti mengadukan suaminya itu ke Polsekta Sunggal Sabtu (12/11) lalu, dengan bukti laporan STPL/3470//XI/SU/RES KOTA MEDAN/ Sek Sunggal. Monang pun ditangkap personel Polsekta Sunggal dari salah satu gudang di Jalan Platina, Belawan, Rabu (30/11) sore pukul 15.00 WIB.

Ceritanya, jalinan asmara Monang dan Siti mulai bersemi sejak 2002 lalu di Desa Terang Bulan, Labuhanbatu, di salah satu rumah famili Siti. Monang yang merupakan pengusaha Galian C sering ke rumah famili Zahra. Karena sering bertemu, keduanya sepakat pacaran.

Singkatnya, Zahra dan Monang akhirnya melangsungkan pernikahan pada 13 Januari 2007 silam di Labuhanbatu. Usai nikah, Siti kembali ke Medan karena waktu itu dia masih bekerja di Forensik Mapoldasu sebagai PNS. Pada Agustus 2007, Siti pun pindah ke Polsek Aek Natas, Labuhanbatu.

Di awal pernihakan, semua berjalan bahagia. Hingga akhirnya, Siti dan Monang dikaruniai tiga orang anak. Namun pada akhir 2009 lalu, keretakan rumah tangga mereka mulai menguak. Monang kerap memukuli wanita berambut lurus sebahu ini karena dia curiga kalau istrinya ada main mata dengan pria lain.

Padahal, Siti mengaku tidak pernah berniat selingkuh, karena dirinya sangat mencintai dan menyayangi Monang. Untuk membuktikan kecintaannya pada suami, Siti pun bersumpah dengan Kitab Suci Al-Quran di depan keluarganya. Meski begitu, Monang tetap tak menerima pengakuan Siti. Saban hari Siti mengalami penyiksaan. Bahkan, untuk pergi bekerja pun Monang melarangnya tanpa alasan yang tepat.

Pada Selasa (1/11) lalu, Monang pun mengajak Siti Zahra ke Medan karena ada keperluan. Mereka pun menitipkan ketiga anaknya kepada orangtua Monang di Labuhanbatu.

Mereka tiba di Medan malam hari, pukul 20.00 WIB. Di Medan, Siti pun kerap menjadi bulan-bulanan Monang. Puncaknya terjadi pada Rabu (9/11) lalu. Terjadi pertengkaran hebat di antara mereka. Monang pun langsung pulang ke Labuhanbatu meninggalkan istrinya di Desa Helvetia, Sunggal, Deli Serdang.

Keluarga Siti yang merasa iba menyarankan Siti melapor ke polisi. Atas saran keluarga itulah, Siti membuat pengaduan ke Polsek Sunggal, Sabtu (12/11) lalu. Monang pun ditangkap pada Rabu (30/11) sore, pukul 15.00 WIB dari salah satu gudang di Jalan Platina, Belawan.

Hingga kemarin (1/12) sore, Monang masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Unit PPA Mapolsek Sunggal. Kapolsek Sunggal, AKP M Budi Hendrawan SIK mengatakan, pihaknya sudah menahan Monang. “Tapi masih kita periksa, atas KDRT yang dilakukanya terhadap istrinya,” ujar AKP M Budi Hendrawan.(fit/smg)