28 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 14220

IOF Gelar Speed Off Road dan Enduro Cross 2011

MEDAN-100 starter akan meramaikan Sped Offroad dan Enduro Cross 2011 yang digelar Indonesia Offroad Federation (IOF) bekerjasama dengan Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia Sumatera Utara (Pengprov IMI Sumut) di Sirkuit Cemara Abadi Medan, 3-4 Desember mendatang.

Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Fauzir didampingi Rizky Aulia sebagai Sekretaris ditemui di Sekretariat Jeep Jambore Jalan Bunga Asoka No.54 Medan, Selasa (29/11).

“Mengingat event ini sangat ditunggu-tunggu pecinta offroad, kita optimis peserta akan ramai. Saat ini saja sudah 40 peserta memastikan diri untuk turun. Kita yakin jumlah ini terus bertambah,” ucapnya.

Ada pun ke-40 peserta tersebut lanjutnya berasal dari beberapa daerah. Seperti tim dari Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, dan tuan rumah Kota Medan sendiri akan mengikuti semua kelas yang diperlombakan. Mereka akan bersaing memperebutkan tropi Wali Kota Medan.

“Event ini kita laksanakan tidak lain untuk menggairahkan pengguna mobil Jeep setelah sempat kehilangan wadah untuk menyalurkan minat dan mengembangkan bakatnya. Sejak 2004 event offroad jarang digelar hingga sekarang,” tambahnya.

Untuk itu, event balap kelas Jeep ini direncanakan akan berkesinambungan. Hal ini mengingat dukungan penuh dari Ketua Pengprov IMI Sumut H Musa Rajeckshah dan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, serta Doddy selaku ketua Xtrim Indonesia yang turun untuk kelas Enduro Cross.

Adapun kelas yang diperlombakan yakni, kelas speed off road 1cc/1000cc, 1001cc/2500cc, 2501cc/4500cc, Free For All dan khusus Daouble Cabin. Sementara untuk kelas Enduro Cross, akan memperlombakan kelas 4Tak Non Buit-Up, kelas 2Tak Non Buit-Up dan Free  For All.

“Selain itu, ada juga partai eksebisi untuk Sprint Rally kelas sedan, akan dipertandingkan kelas N15 dan GR serta agar lebih meriah kita juga menggelar ajang fristail Bicycles Staunt dan Trial Show,” beber Fauzir yang memastikan lomba menjadi tontonan menarik. (jul)

Alumni Angkatan 86 Gelar Reuni Perak

Dies Natalis Ke-55 Fakultas Pertanian USU Berlangsung Meriah

Keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (FP USU) melaksanakan dies natalis ke-55 di Aula Soeratman Kampus USU, Sabtu (26/11).

BERSAMAAN dengan dies natalis ini, Ikatan Alumni FP USU angkatan tahun 1986 menggelar reuni perak. Dies natalis ini dihadiri Utusan Khusus Presiden Untuk Penanggulangan dan Pemberantasan Kemiskinan (UKP2K) yang juga alumni FP USU,  Harbrinderjit Singh (HS) Dillon.

Hadir Rektor USU Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM&H MSc (CTM) SpA(K) dan Dekan FP USU Prof Dr Ir Darma Bakti MS, Ketua Panitia Dies Natalis FP USU Dr Ir Erwin, dosen dan pegawai USU.

Alumni yang hadir diantaranya Kepala Bappeda Sumut yang juga Ketua Ikatan Alumni FP USU Angkatan 1986 Ir H Riadil Akhir Lubis MSi, Dirut PTPN I Ir Erwin Nasution, Dirut PTPN IV Ir Dahlan Harahap, Dirut PTPN V Ir  Fauzy Yusuf MM, mantan Dirut PTPN 2 yang juga Ketua YPSA H Sofyan Raz, Dirut PT Buana Estate Ir H Isman Nuriadi, Direktur PT All Cosmos Indonesia Ir Kiki PSM Munthe MMA, Wakil Direktur I PPs UMA Ir Erwin Pane MS, Kabid PH Dinas Kehutanan Sumut Ir H Erpi Hasibuan MSi.

Kemudian Kasubid Pemantauan dan Monitoring Perizinan BPPT Sumut Ir Siti Zaleh MSi, Owner Rajin Mobil Group Saanti Rajin, Head Regional Wil Sumatera PT Asian Agri Ir Hasoloan Sinaga, GM PT London Sumatera Ir Rudy Yanto Sirait dan alumni dari Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia.

Dalam acara reuni perak alumni 1986 dan dies natalis FP USU, panitia menggelar seabrek acara. Diantaranya ceramah ilmiah HS Dillon, penyerahan 2.100 bibit pohon dari Ketua Ikatan Alumni FP USU Angkatan 1986  Ir H Riadil Akhir Lubis MSi kepada Dekan FP USU Prof Dr Ir Darma Bakti MS.

Ada juga kegiatan donor darah, job fair bersama PT London Sumatera, Asian Agri dan PT Astra Agro Lestari yang menyeleksi hampir 200 alumni FP USU, temu kangen dan pertandingan olahraga.

Kepala Bappeda Sumut yang dikukuhkan menjadi Ketua Ikatan Alumni FP USU Angkatan 1986 Ir H Riadil Akhir Lubis MSi  memberi apresiasi terhadap dirgahayu FP USU ke-55.  “Ulang tahun ini momen penting bagi civitas akademika dan alumni FP USU untuk mengembangkan pertanian yang membela petani,’’ jelasnya.

Riadil mengatakan, kehidupan petani terutama di Sumut harus dapat diangkat sehingga mandiri, memiliki daya saing dan berperan membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Ia mengemukakan peran alumni diperlukan terutama dalam pengembangan hasil penelitian dan menjaga ketahanan pangan.

‘’Karenanya semua alumni harus memberi dukungan terhadap fakultas dalam pengembangan pertanian untuk mengurangi kemiskinan. Saatnya desa menjadi penggerak pertanian dan pembangunan di Sumut,” harapnya.
Riadil yang juga Kepala Bappeda Sumut mengutarakan, Pemprovsu memiliki program menciptakan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani antara lain melalui pemberian pupuk dan bibit. “Kita kembangkan industri berbasis pertanian sehingga diharapkan memberi nilai tambah bagi masyarakat Sumut,” katanya.

Dia menambahkan, Pemprovsu melalui instansi terkait juga melaksanakan program percetakan sawah baru hingga tiga ribu hektar untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama beras.

Utusan Khusus Presiden Untuk Penanggulangan dan Pemberantasan Kemiskinan (UKP2K) HS Dillon memberikan pandangan tentang peran perguruan tinggi termasuk Fakultas Pertanian USU dalam pengembangan pertanian dalam pengurangan kemiskinan masyarakat.

Sedangkan Dekan FP USU Prof Dr Ir Darma Bakti MS memberi apresiasi terhadap peran aktif alumni yang bekerja sebagai birokrat, pegawai BUMN, swasta dan pekerjaan lain dalam menyukseskan acara dies natalis.  “Kita harap FP USU dapat terus menjalin kerjasama dan silaturahmi dengan alumni terutama dalam memberikan berbagai masukan agar lulusan FP USU dapat diserap dunia kerja,” ucapnya.

Dia mengatakan kekompakan civitas akademika FP USU dengan alumni akan membawa dampak positif dalam penambahan jumlah mahasiswa baru di masa mendatang. ‘’Hampir enam ribu alumni FP USU, banyak yang telah berhasil menapaki karir termasuk HS Dillon dan Riadil Akhir Lubis,’’ terangnya. (*)

Paket BlackBerry Internet Service Telkomsel Hanya Rp 100.000 Selama 3 Bulan

Telkomsel menggelar promo spesial bagi pelanggan baru layanan BlackBerry Internet Service (BIS) Telkomsel. Pelanggan simPATI dan Kartu As dapat menikmati layanan push mail, chatting, browsing, dan social networking sepuasnya selama tiga bulan hanya dengan harga Rp 100.000. Promo ini berlaku di seluruhIndonesiahingga tanggal 31 Desember 2011.

Paket BlackBerry Internet Service seharga Rp 100.000 (belum termasuk PPN 10%) dengan masa aktif 90 hari merupakan paket spesial yang hanya dapat diaktifkan oleh pelanggan yang belum pernah berlangganan BlackBerry Internet Service bulanan. Untuk registrasi, pelanggan dapat mengirimkan SMS dengan mengetik BBPROMO<spasi>REG, lalu kirim ke 333 atau melalui menu browser *363#, pilih BlackBerry, lalu pilih Promo.

Vice President Telkomsel Area Sumatera – Mirza Budiwan, mengatakan ”Kami memahami bahwa kebutuhan pelanggan BlackBerry untuk memanfaatkan layanan full service semakin meningkat. Oleh karena itu, kami menggelar promo paket BlackBerry Internet Service dengan harga yang sangat murah agar semakin banyak pelanggan yang dapat menikmati kenyamanan menggunakan layanan BlackBerry Telkomsel untuk pushmail, chatting, browsing, dan social networking.”

Agar paket layanan BlackBerry dapat terus aktif dan pelanggan tetap dapat menikmati layanan full service ini, caranya cukup mudah. Pelanggan hanya perlu melakukan isi ulang pulsa minimal Rp 50.000 sebelum tanggal 1 setiap bulannya yang berlaku akumulatif.

Untuk memaksimalkan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan BlackBerry, Telkomsel telah menyiapkan jaringan layanan BlackBerry berkualitas dengan kapasitas bandwidth terbesar di Indonesia, yakni 5 Gbps.

Serius Menghibur

Indonesia vs LA Galaxy

JAKARTA-Tim Indonesia Selection akan bermain normal layaknya bertanding melawan tim-tim negara lain dalam setiap pertandingan. Bahkan, pemain menjanjikan pertandingan melawan LA Galaxy di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Rabu (30/11) malam (siaran langsung SCTV pukul 19.00 WIB), mampu menghibur penontonn
Gelandang muda energik Timnas U-23 Indonesia yang masuk dalam skuad Indonesia Selection, Andik Vermansyah, misalnya, mengaku tidak grogi bermain dengan tim sekelas LA Galaxy. “Kami akan bermain normal yang bisa menghibur penonton,” kata dia.

Striker Persebaya Surabaya itu mengatakan, tidak akan canggung menghadapi David Beckham. “Terus terang tidak grogi, kalau soal penonton juga sudah terbiasa dengan ribuan penonton di SEA Games lalu,” kata Andik Vermansyah.
Andik Vermasnyah yang menjadi salah satu bintang di perhelatan SEA Games 2011, menjanjikan permainan menghibur dalam laga eksebisi nanti.

Soal materi pemain gabungan 50 persen pemain senior dan 50 persen yunior dalam tim Indonesia Selection, Andik tak mempersoalkan itu. “Target saya bisa meraih kemenangan,” kata dia.

Pelatih Timnas Selection, Rahmad Darmawan di Jakarta, Selasa (29/11) mengatakan lawan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan merupakan tim besar dan pemainnya memiliki kemampuan individu yang bagus. Dengan demikian, untuk menghadapinya harus menggunakan cara yang tepat sesuai dengan kemampuan.

“Kerjasama antara pemain jelas sangat diperlukan. Nantinya akan ditopang dengan keunggulan individu pemain kita,” katanya usai latihan menjelang pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Menurut dia, salah satu keunggulan yang dimiliki pemain Timnas Selection adalah kecepatan jarak pendek. Ada beberapa pemain yang dipanggil telah terbukti sering merepotkan barisan pertahanan lawan jika diturunkan pada sebuah pertandingan. Beberapa pemain Timnas Selection yang memiliki kecepatan adalah gelandang lincah asal klub Persebaya Surabaya, Andik Vermasyah serta Oktovianus Maniani yang saat ini membela klub Persiram Raja Ampat Papua. “Semua pemain telah siap kecuali Cristian Gonzales yang hingga saat ini belum mendapatkan izin dari klubnya (Persisam). Yang jelas semua pemain yang dipanggil akan turun pada pertandingan nanti,” katanya menambahkan.
Untuk menghadapi Beckham dan kawan-kawan, pelatih Rahmad Darmawan memanggil 21 pemain yang terdiri dari pemain timnas U-23, timnas senior dan pemain naturalisasi yang baru saja mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Ditanya siapa saja pemain lawan yanag harus diwaspadai pada pertandingan nanti, mantan pelatih Persija Jakarta itu mengaku ada tiga pemain yaitu David Beckham, Robbie Keane dan Landon Donovan. Selain itu banyak lagi pemain yang mempunyai kemampuan lebih.

“Pemain yang kurang familiar biasanya memiliki kemampuan yang susah ditebak. Makanya kami menginstruksikan kepada pemain untuk bermain dengan hati dan sungguh-sungguh,” katanya.

Sementara itu, LA Galaxy menjajal lapangan SUGBK pada Selasa sore. Namun, Beckham terlebih memberi coaching clinic (klinik kepelatihan) pada pukul 14.00 WIB di SUGBK bersama Bank Permata. Kegiatan tersebut tertutup bagi media.

Di atas kertas, skuad LA Galaxy memang lebih komplet. Mereka memiliki pemain dengan kualitas yang sarat pengalaman di dunia sepak bola dan jauh lebih baik dibanding punggawa Indonesia.

Tak hanya itu, kondisi skuad Galaxy saat ini pun masih terjaga. Tak seperti pemain Indonesia yang sudah cukup lama tak mengikuti kompetisi, Galaxy baru saja mengakhiri musim di MLS (Major League Soccer).

Maka, bukan suatu kebetulan juga apabila banyak pihak lebih menjagokan LA Galaxy di pertandingan nanti malam. Meski begitu, Beckham menganggap laga melawan Indonesia Selection tidak akan berjalan mudah. Sebab, dari yang dia tahu, Indonesia memiliki banyak peman muda berbakat. “Tapi, kami tentu ingin memenangkan pertandingan,” tegasnya. (bbs/jpnn)

Dugaan Penyelewengan JR Saragih Bertambah

MEDAN-Setelah diduga terkait dengan beberapa kasus, Bupati Simalungun JR Saragih, kembali membuka ruang yang mencurigakan. Setidaknya hal ini diungkapkan anggota DPRD Simalungun, Bernhard Damanik.
Bernhard yang diketahui sebagai pelapor dugaan korupsi penyelewengan APBD Simalungun Tahun 2010 sebesar Rp48 miliar ke KPK ini menyoroti kasus lain yang berkaitan dengan JR Saragih. Adalah kasus pengalihan dana insentif para guru non PNS sebesar Rp1.276.920.000 miliar untuk membeli mobil anggota DPRD Simalungun yang menjadi fokusnya.

Mencurigakan bagi Bernard adalah ketika dana untuk membayar insentif guru non PNS tersebut, kembali dialokasikan di Perubahan-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Simalungun 2011, yang telah disahkan DPRD Simalungun pada Oktober lalu. “Ya, itu dana insentif guru itu kembali dialokasikan ke P-APBD Simalungun 2011 ini, yang disahkan Oktober lalu. Ini aneh, sementara dana sebelumnya kucuran dari Pemprovsu. Sempat terjadi pembahasan yang alot, namun karena kami minoritas akhirnya tetap disahkan,” terang Bernard kepada Sumut Pos, Selasa (29/11).

Lebih lanjut Bernhard menuturkan, persoalan ini sudah disampaikan ke Pemprovsu dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. “Sudah kita laporkan, namun mungkin Pemprovsu tidak jeli melihat ini. Dan ini menjadi perhatian, untuk menambah bukti-bukti dugaan penyelewengan yang telah terjadi. Dan tidak menutup kemungkinan, akan menjadi laporan ke KPK juga nantinya,” tegasnya.

Bagaimana sikap dari Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon mengenai persoalan ini, hingga pada akhirnya sepakat menyetujui P-APBD Simalungun 2011 khususnya dana insentif guru non PNS tersebut?

Menjawab itu, Bernhard juga menyatakan keanehan sikap dari Ketua DPRD Simalungun tersebut. “Ya, itu harusnya jadi perhatian. Tapi, nyatanya tetap disahkan,” jawabnya.

Sedangkan itu, Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon yang dikonfirmasi Sumut Pos melalui selulernya, enggan mengangkat telepon.

Sementara itu, mantan Bupati Simalungun yang juga Ketua Komisi E DPRD Sumut John Hugo Silalahi yang ditemui Sumut Pos di ruang Komisi E DPRD Sumut, enggan memberikan komentarnya, meskipun disebutkan satu per satu kasus yang dihadapi Bupati Simalungun JR Saragih.

“Saya tidak memantau itu, jadi tidak bisa memberikan komentar,” jawabnya berulang-ulang.
Sementara itu, isu akan segera ditetapkannya JR Saragih, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat sejumlah pihak tidak bisa menapikannya. Salah satunya anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan (Dapil) Simalungun Janter Sirait, yang dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (28/11) lalu.

Ya, meskipun awalnya, Janter Sirait berupaya untuk tidak menanggapinya, dan terkesan berkilah dengan menyatakan, tidak memantau perkembangan kasus-kasus JR Saragih.

Ketika disinggung akan segera ditetapkannya JR Saragih sebagai tersangka, barulah Janter Sirait memberikan pernyataannya. “Ya kalau memang KPK sudah menetapkan seseorang sebagai tersangka, itu hak KPK. Dan biasanya, kasus yang ditangani KPK itu tidak pernah di SP3-kan. Nantilah saya pantau, setelah itu baru kita bisa memberikan komentar,” jawabnya.

Terkait sejumlah kasus yang “membelenggu” JR Saragih, termasuk kasus dugaan suap terhadap hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Ketua MK Mahfud MD yang dikonfirmasi Sumut Pos melalui layanan pesan singkat atau SMS, saat ditanya mengenai apakah uang dugaan suap JR Saragih ke hakim MK sudah diserahkan ke KPK dan perkembangan kasus tersebut, Mahfud MD mengatakan, segala sesuatu hal yang bersangkutan dengan kasus tersebut sudah diserahkan ke KPK sepenuhnya. “Kalau MK sudah menyerahkan ke KPK. Tapi kalau kelanjutannya, itu urusan KPK. MK Tak Tahu,” jawab Mahfud.

Saat kembali ditegaskan, mengenai kapan uang yang diperkirakan sebesar Rp1 miliar tersebut, Mahfud mengatakan, belum pernah ada pengembalian atau penyerahan uang yang diduga suap kepada hakim MK tersebut oleh JR Saragih.”Tidak pernah ada penyerahan uang itu. Itu hanya tuduhan yang ngawur dan konflik fee antara pengacara (Reffly Harun, Red) dan klien (JR Saragih, Red). Makanya, kita tantang, minta KPK menyelidiki. Tanya ke KPK saja kalau mau,” katanya.
Sementara itu, Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikonfirmasi Sumut Pos dari Medan mengatakan, persoalan dugaan suap Bupati Simalungun JR Saragih ke Hakim MK masih dalam tahap penyelidikan. “Kasusnya masuk penyelidikan, bukan penyidikan,” jawabnya. (ari)

Terima Fashion Awards

Victoria Beckham

Bisa jadi malam ini David Beckham bermain lebih semangat saat memperkuat timnya, LA Galaxy, melawan Timnas Indonesia Selection. Pesepak bola 36 tahun tersebut menerima kabar gembira karena istrinya, Victoria Beckham, mendapat penghargaan yang bergengsi.

Perempuan yang akrab dipanggil Posh Spice tersebut didapuk sebagai penerima Designer Brand of the Year dari British Fashion Awards Senin malam waktu setempat (28/11). Saking gembiranya, mantan bintang Manchester United tersebut langsung mengirimkan ucapan selamat via Facebook.

“Saya dan anak-anak sangat bangga dengannya (Posh) karena telah memenangi penghargaan prestisius di British Fashion Award,” ucap Beckham. “Dia bekerja sangat keras dan pantas mendapatkannya. Namun, tetap saja rasanya menakjubkan,” imbuhnya.

Salah seorang mantan anggota Spice Girls tersebut tak kalah gembira. Bahkan, dia yang selama ini dikenal tenang tak kuasa menahan emosinya. Perempuan 37 tahun tersebut menangis ketika menerima penghargaan dari Marc Jacobs.
“Maaf, saya menangis. Sungguh, ini terasa memalukan, tapi saya tak bisa menahannya,” katanya di atas panggung. “Sungguh. Padahal, saya sudah berusaha keras tak menangis,” imbuhnya.

Posh yang mengenakan gaun hitam backless kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama suaminya. “Yang pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada industri fashion Inggris. Kepada tim saya, atas kreativitas, ketekunan, dan kerja kerasnya,” tuturnya. “Juga kepada anak dan suami saya. Tanpa David (Beckham), saya tak mungkin berani melakukan apa yang saya lakukan sekarang,” tambahnya. (c13/ayi/jpnn)

Kloter 16 Tiba 20 Menit Lebih Awal

MEDAN-Menjelang usai pemulangan jamaah haji, jadwal kedatangan ternyata lebih tertib. Tidak seperti awal musim pemulangan jamaah, ada beberpa kloter yang terlambat tiba di Polonia, kemarin Kloter 16 malah datang lebih awal.

Ya, pemulangan kloter 16/MES asal Labuhanbatu dengan 454 jamaah haji tiba di Bandara Polonia Medan Selasa (29/11) pukul 01.55 WIB menumpang pesawat Garuda nomor penerbangan GA 3216. “Pemulangan ini lebih cepat sekitar 20 menit karena proses pemulangan jamaah diusahakan lebih cepat,” urai Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Sazli Nasution, kemarin (29/11).

Pemulangan jamaah ini disambut Bupati Labuhanbatu Selatan Wildan Aswan Tanjung, Ketua PPIH Debarkasi Medan Drs H Abd Rahim MHum, Sekretaris PPIH Abd Rahman Harahap MA dan Kakankemenag Labuhan Batu Drs H Azaman Harahap. “Pada kloter ini seorang jamaah asal Labuhanbatu, Lapto Baginda Bin Naga Ritonga (52) manifest 103 meninggal dunia,” ungkapnya.

Ditambahkan Sazli, mengenai pelayanan pemondokan di Makkah, secara keseluruhan lebih baik dibanding tahun lalu, baik terkait jaraknya maupun kualitas pondokan itu sendiri. “Soal pemondokan, sejauh ini belum ada informasi tentang keluhan para jamaah haji yang tergabung dalam Debarkasi Medan. Paling yang banyak dijumpai soal lambatnya pemilik pemondokan melakukan penggantian sprei dan sarung bantal. Kedepannya, akan terus dilakukan evaluasi,” ucapnya.
Soal pemondokan ini terkait dengan rencana Pemerintah Arab Saudi untuk perluasan Masjidil Haram. Dengan adanya perluasan itu, diharapkan mampu menampung tambahan 1,2 juta jamaah haji dari seluruh dunia. “Informasi yang kita peroleh, saat ini jumlah maksimum jamaah haji mencapai 4 juta orang, belum lagi jutaan orang yang berdatangan selain di musim haji. Karena banyaknya pembangunan dan dilakukannya perluasan, makanya para jamaah haji dianjurkan memakai masker, untuk menghindari debu yang dapat memicu penyakit,” terang Sazli.

Terbatasnya daya tampung Masjidil Haram itulah, lanjutnya yang menyebabkan ibadah haji di berbagai dunia membutuhkan mekanisme waiting list. “Di Indonesia rata-rata waiting list mencapai 5-6 tahun. Jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam Masjidil Haram, terpaksa beribadah di jalanan dan terowongan, kepadatan biasanya terlihat pada hari Jumat,” jelasnya.

Sementara itu pemulangan kloter 17/MES dengan jumlah sementara 452 orang asal Asahan, Binjai dan Medan dijadwalkan tiba di Bandara Polonia Medan pada Rabu (30/11) sekitar pukul 02.30 WIB. “Berarti tinggal dua kloter lagi yang ditunggu kedatangannya di Polonia Medan yaitu kloter 18/MES dan 19/MES,” bebernya. (mag-11)

Pemilik Pabrik Ditembak 6 Kali

Dibuntuti Sejak Ambil Uang di ATM

MEDAN-Kawanan perampok menggunakan senjata api (senpi) kembali beraksi di Sumatera Utara. Kali ini kejadian berlangsung pada siang hari, tepatnya di sebuah pabrik tepung di Jalan Sekolah, Keluruhan Purwodadi, Kecamatan Sunggal, Deliserdang Selasa (29/11) sekitar pukul 11.30 WIB.

Korbannya bernama Lini (26), pemilik pabrik tepung. Perempuan warga keturunan ini merupakan warga Komplek Tomang Elok, Jalan Gatot Subroto, Medan.

Saat kejadian, korban baru mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI di komplek sebuah SPBU di Jalan Medan-Binjai KM 13. Usai mengambil uang dari ATM, korban lantas bergerak pulang dengan mengendarai mobil Toyota Kijang Innova warna silver dengan nomor polisi BK 1918 JL. Namun, di jalan korban dibuntuti dua pemuda dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio tanpa nomor polisi.

Saat korban menuju pabrik tepung miliknya, di Jalan Sekolah Keluruhan Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dan ketika korban hendak masuk ke pintu gerbang pabrik, dua lelaki dengan mengendarai sepeda motor tersebut langsung menodongkan senjata api ke arah korban.

Tak hanya itu, kedua pria itu lalu melepaskan tembakan sebanyak enam kali di bagian samping mobil sebelah kanan tepatnya di kursi pengemudi mobil. Akibatnya Lini mengalami luka tembak di tangan sebelah kanan sebanyak dua kali.
Korban yang tak berdaya dengan kondisi ketakutan hanya terdiam dan pasrah. Untung aksi kawanan perampok bersenpi dilihat warga, selanjutnya warga meneriakkan rampok ke pelaku.

Pelaku yang tidak sempat menggasak uang korban langsung melarikan diri. Alhasil barang berharga milik korban tidak ada yang hilang. Selanjutnya korban yang mengalami luka tembak dilarikan ke RS Colombia Asia di Jalan Listrik Medan untuk mendapatkan perawatan secara intensif dari tim medis.

“Saya melihat pelaku mengendari sepeda motor tanpa nomor polisi berwarna hitam bagian belakangnya, sedangkan bagian depannya berwarna putih,” ujar Yetno Sembiring (39), warga setempat kepada Sumut Pos, Selasa (29/11).

Yetno mengatakan, saat kejadian itu diri hanya berjarak sekitar 20 meter dari TKP. Begitu melihat kejadian tersebut, spontan dia berteriak. Saat ditanyai ciri-ciri pelaku, Yetno mengukapkan pelaku yang mengendarai sepeda motor mengenakan jaket warna hitam dan helm full face warna hitam. Sedangkan eksekutor, mengenakan jaket warna hitam dan penutup kepala warna hitam. “Lima kali aku dengar letusan senjata api itu,” akunya.

Kemudian salah seorang pedagang kelontong yang enggan namanya dikorankan mengatakan, saat kejadian itu dirinya langsung tiarap untuk meyelamatkan diri dari peluru nyasar. “Aku tiarap bang untuk menyalamatkan diri, aku terkejut dengar suara tembakkan itu,” ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, saat terjadi penembakan berapa kali, dirinya melihat korban masih menyetir mobil akhirnya berhenti tepat di depan tokonya. Korban dengan posisi terluka tidak berani keluar dari mobil serta hanya diam terpaku dengan kondisi ketakutan.

“Lini hanya diam saja di dalam mobil, kemudian mobilnya terhenti di depan kedai, selang beberapa menit baru warga datang menolong dan membawanya ke rumah sakit,” kata dia.

Dari pengamantan Sumut Pos di lokasi terpakir Kijang Innova warna silver dengan bekas peluru di kaca depan sebelah kanan sebayak 5 lubang dan bagian tengah mobil sebanyak satu lubang. Polsekta Medan Sunggal yang mendengar perampokan bersenpi langsung menurunkan personel. “Kita masih melakukan penyelidikan, sejumlah barang bukti juga kita amankan,” ungkap Kapolsekta Medan Sunggal AKP Budi Hendrawan saat dikonfirmasi.

Saat ditanya senjata api yang dilakukan pelaku, Budi mengungkapkan hasil penyelidikan sementara, pelaku menggunakan senjata api dengan jenis FN. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi kejadian ini membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan motif aksi penembakan tersebut. “Ya, dalam aksi itu, satu orang mengalami luka tembak di bagian tangan. Kini Tim Jahtanras Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan,” terang Heru.

Saat disinggung selongsong peluru yang diamankan jadi barang bukti, Heru belum bisa memastikan senjata jenis apa yang digunakan para pelaku. “Nanti akan diketahui senjatanya jenis apa, setelah dicek selongsong pelurunya,” terang Heru.

Hingga saat ini, Lini yang mengalami luka tembak di tangan sebelah kanan, dirawat insentif Di RS Colombia di Jalan Listrik Medan. Namun, saat wartawan koran ini hendak mengambil keterangan dari keluarga korban yang berada di Ruang Operasi Lantai II RS Colombia Asia, security melarang wartawan masuk ke dalam.
Amatan Sumut Pos di dalam RS Colombia Asia, selain keluarga Lini, petugas dari Mapolsekta Medan Sunggal juga berjaga-jaga. (gus/mag-5/jon)

Lapangan Bola Jadi Komplek Ruko, Warga dan Preman Bentrok

MEDAN-Puluhan warga Jalan Pringgan Dusun VI Pondok Seng, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, bentrok dengan sejumlah preman suruhan pengusaha developer, Selasa (29/11) pagi. Bentrok mengakibatkan lima warga terluka dan satu kendaraan milik preman dibakar.

Bentrok terjadi akibat aksi warga menolak pemagaran lapangan bola seluas 1 hektare di dusun tersebut oleh pengusaha developer, yang hendak membangun komplek ruko (rumah toko). Protes masyarakat lantas ditandingi pengusaha developer dengan mengerahkan tenaga preman. Dengan menggunakan batu dan kayu, preman suruhan pengusaha itu lantas memukul mundur warga.

Tak terima, warga yang awalnya berharap mendapat perlindungan dari puluhan petugas polisi yang berjaga di sekitar lokasi pun memberikan perlawanan. Malang, warga yang kebanyakan kaum ibu itu harus lari karena tak mau ambil risiko.

Menurut keterangan, Sopian Abas (47), seorang warga yang mengalami dagu koyak akibat terkena lemparan batu yang ditemui di lokasi bentrokan mengaku sejatinya aksi mereka untuk menghalangi truk yang membawa material pemagaran lapangan bola. “Jelas kami kecewa sama polisi. Masa warga dikeroyok, polisi diam saja. Apalagi warga kan banyak ibu-ibu, masa polisi enggak punya perasaan,” kesal warga Dusun VI Pondok Jalan Pringgan Desan Helvetia Kecamatan Medan Sunggal itu.

Satria (25), juga kena lemparan batu dada hingga lembam, sedangkan tiga warga yang belum diketahui identitasnya juga turut menjadi korban keganasan oknum preman.

Protes pemagaran lapangan bola tersebut menurut Sopian bukan tanpa alasan. Sepengetahuan mereka tanah tersebut telah dihibahkan kepada warga untuk sarana olahraga masyarakat. “Lapangan itu sudah ada sejak tahun 60-an, dan lapangan itu dijadikan tempat bermain anak-anak. Malah sering dijadikan tempat ibadah, seperti Salat Idul Fitri dan Idul Adha,” bebernya sambil memperlihatkan bekas luka di bagian pundak.

Sopian malah menuding pihak develover salah alamat menembokan tanah lapang. “Mereka sudah salah. Karena surat yang pernah diberitahu kepada kami bahwa alamat tanahnya bukan di sini, melainkan di daerah Labuhan Deli,” ucapnya.

Kepala Desa Helvetia, Petrus M Sinurat yang ditemui menyebutkan status tanah tersebut sudah dijual oleh PTPN IX sejak tahun 1990, seluas 17 hektar. “Mereka sudah beli sama PTPN, makanya mereka berani membuat pagar. Namun kita sudah membuat surat ke BPN tentang masalah ini,” terang kepala desa.

Kapolsekta Medan Sunggal AKP Budi Hendrawan menyebutkan, pihaknya kekurangan personel sehingga tak mampu mencegah bentrokan yang berlangsung selama 30 menit itu. Kericuhan baru berakhir setelah aparat keamanan mendapat bantuan dari Brimob Polda Sumut.

Budi menyebutkan sebenarnya tanah itu sudah resmi dibeli seorang pengusaha bernama Mujianto dari PTPN II. Namun warga yang selama ini memanfaatkan tanah itu sebagai sarana bermain dan olahraga merasa keberatan, sehingga kerap terlibat konflik dengan pihak Mujianto. “Ini yang ketujuh kalinya proses pemagaran dilakukan, tapi selalu digagalkan warga,” jelasnya.
Budi memastikan tidak ada pihak yang diamankan. Untuk mencegah bentrokan susulan, Budi mengaku telah menyiagakan personelnya di tempat kejadian perkara. (ari/smg)

Komisi VII DPR RI akan Panggil Gatot

JAKARTA-Komisi VII DPR yang membidangi masalah energi menyerahkan sepenuhnya kepada PT PLN (Persero) guna menyelesaikan persoalan kendala pembangunan PLTA Asahan III. Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, diminta memahami bahwa sebagai pimpinan Pemprov Sumut, dia juga merupakan bagian dari pemerintah.
Pemerintah, melalui  Perpres No 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No 2 Tahun 2010, sudah jelas memberikan amanat kepada PLN untuk membangun PLTA Asahan III.

“Pemda, pusat, BUMN, PLN, itu semua kan pemerintah, negara. Tentu semua bekerja untuk kepentingan rakyat,” ujar anggota Komisi VII DPR Jhoni Allen Marbun kepada koran ini di Jakarta, kemarin (29/11).
Jhoni Allen, yang juga Wakil Ketum DPP Partai Demokrat itu, menyatakan hal tersebut menanggapi rencana PLN mensomasi Gatot yang tak kunjung mengeluarkan izin lokasi pembangunan proyek setrum itu.  PLN habis kesabaran lantaran sudah 17 kali melayangkan surat ke Gatot menyangkut persoalan ini. Sikap tegas PLN ini, sebagaimana disampaikan Manajer PLTA Asahan III Robert Aprianto, didasari ketentuan dalam Perpres No 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No 2 Tahun 2010.

Jhoni Allen berharap, ancaman somasi itu tidak sampai diwujudkan. Berkali-kali dia mengatakan, baik Pemprov Sumut maupun PLN adalah sama-sama unsur pemerintah.  Jhoni berharap, persoalan ini bisa dicarikan solusinya dengan duduk bersama.

Komisi VII DPR, lanjutnya, akan segera memanggil PLN dan Gatot. “Saya akan pertanyakan ke PLN apa masalahnya. Kalau perlu gubernur juga kita undang, apa masalahnya karena ini untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Shutan Batoegana mengatakan, sudah saatnya komisi VII DPR langsung terlibat dalam upaya menyelesaikan ganjalan proyek setrum  2×87 MW ini. Menurut Shutan, sumber persoalan yang menyebabkan buntunya masalah ini adalah adanya dua pihak yang sama-sama ngotot, tidak ada yang mau mengalah.“Yang lama sudah keluar dana, tapi negara maunya PLN. Terus bagaimana? Maka harus dicarikan jalan tengah,” cetus Shutan. (sam)