25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14228

Panpel tak Siap, Cenderamata Hanya Syal

LAGA uji coba berskala Asia Tenggara, antara PSMS kontra Sime Darby tampak hanya sebagai pertandingan persahabatan biasa-biasa saja.

Dari amatan wartawan, pertandingan yang diikuti sejumlah klub sepak bola Medan, Sumut dan Malaysia seperti TGM, tim PON Sumut, PSMS, Sime Darby dan Perak FC, sama sekali tak menunjukkan profesionalitas dari panitia pelaksana.
Kesiapan lapangan dan lainnya terlihat sangat amburadul. Pertandingan yang dapat dikatakan tingkat internasional karena mendatangkan klub dari luar negeri ini harusnya dikemas dengan apik. Seperti kondisi lapangan yang cukup diperhatikan dan pemberian cinderamata bagi klub tamu.

Korban pertama yakni pertandingan antara TGM dan tim PON Sumut. Kedua pelatih dari tim juga berpendapat sama. Jika kondisi lapangan lebih mendukung, mereka mengaku akan bisa memberikan pertandingan yang lebih apik. “Karena kami melawan tim dari divisi dua dan kondisi lapangan juga sangat tak mendukung. Saya memilih menurunkan tim lapis dua,” tukas Pelatih tim PON Sumut Rudi Saari.

Ketua panitia pelaksana pertandingan Syafril Jambak mengatakan, pihaknya sudah mencoba meminimalisir keadaan lapangan yang banjir diguyur hujan. Dan mengenai cinderamata yang diberikan ke pihak Sime Darby berupa syal,  ia mengaku tak memiliki waktu banyak untuk mempersiapkan yang lebih bagus.

“Waktunya mepet. Lawan Perak FC, kita mengusahakan memberikan cenderamata berbentuk pelakat,” kata Sayfril. (saz)

Jamkesmas untuk Keluarga

085361311xxx

Bapak Kadis Kesehatan Kota Medan dan Bapak Wali Kota Medan yang terhormat saya mau tanya kenapa yang mendapat kartu Jamkesmas cuma saya sendiri Pak?

Sementara anak dan istri saya tidak mendapatkannya sama sekali. Dulu sewaktu saya tanyakan kepada kepling dan lurah mereka bilang bahwa kartu Jamkesmas atas nama saya tersebut bisa menanggung biaya perobatan istri dan anak-anak saya. Namun ternyata saat anak saya membutuhkan perawatan THT di rumah sakit ternyata Jamkesmas tersebut tak dapat menanggung biaya untuk perobatan anak saya.

Dulu masa Wali Kota Bapak Abdilah, saya dan keluarga dapat Kartu Medan Sehat. Namun masa Wali Kota Bapak Rahudman, saya dan keluarga tak mendapatkannya lagi. Padahal saya seorang penyandang cacat yang pra sejahtra. Apakah saya masih bisa meminta agar Jamkesmas untuk keluarga saya diterbitkan? Mohon dijawab ya Pak pertanyaan saya.

Sesuai Data
Kartu Keluarga
Pada prinsipnya kartu Jamkesmas sudah menanggung biaya perobatan seluruh anggota keluarga sesuai dengan data yang tertera pada Kartu Keluarga warga yang bersangkutan. Untuk itu agar dikoordinasikan kembali dengan pihak kelurahan terkait sehingga tujuan dari program tersebut dapat dirasakan warga. Sesuai dengan tekad Wali Kota Medan Bapak Drs H Rahudman Harahap MM untuk mewujudkan pembangunan Kota Medan dimana salah satunya jaminan kesehatan masyarakat Kota Medan.

Budi Heriono
Kabag Humas Kota Medan

Harus Dilayani

Setiap anggota masyarakat pemegang kartu Jamkesmas harus mendapat pelayanan dari pihak rumah sakit. Mengacuhkan pasien atau meminta uang dari anggota keluarga pemegang kartu Jamkesmas adalah pelanggaran perundang-undangan rumah sakit. Untuk itu kami himbau bagi masyarakat yang mengalami tindakan seperti ini agar melaporkan ke Komisi B DPRD Medan untuk segera kita tindaklanjuti.

Dalam hal ini, Pemko Medan agar mensosialisasikan ke seluruh instansi di jajarannya agar setiap anggota masyarakat khususnya pemegang kartu Jamkesmas mendapatkan haknya untuk layanan kesehatan yang layak. Terimakasih

Bahrumsyah
Anggota Komisi B DPRD Medan

Tertibkan Pedagang Badan Jalan

082164658xxx

Kepada Yth Pimpinan PD Pasar. Pak saya meminta kepada Bapak agar menertibkan pedagang yang memakai badan jalan dan di atas parit sebagai tempat berjualan. Khususnya Pasar Pringgan dan Petisah karena sudah meresahkan pemakai jalan. Mauliate, horas.

Tanggung Jawab Bersama

Terimakasih atas informasinya untuk kami koordinasikan dengan kecamatan terkait untuk segera merespon laporan ini dengan melakukan penertiban terhadap para pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi terlarang seperti di atas trotoar, di atas parit dan sebagainya. Sehingga ketenangan dan kenyamanan masyarakat dapat terjaga. Begitu pun, masalah ini merupakan tanggung jawab kita bersama.

Budi Heriono
Kabag Humas Pemko Medan

Desakan KLB PSSI Kiat Kuat

JAKARTA – Anjing menggonggong kafilah berlalu. Sikap seperti itulah yang diambil PSSI menyikapi permintaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang lakukan oleh sebagian besar anggotanya.

“Sesuai rencana kemarin siang sebagian dari 452 anggota PSSI yang menghadiri Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RSAN) mendatangi kantor PSSI untuk menyampaikan hasil rapat. Tapi tak satupun pejabat teras PSSI yang menyambut. Ketum PSSI Djohar Arifin dikabarkan masih belum tiba dari Jepang usai menyaksikan ajang Piala Dunia Antar Klub 2011.

Tapi ketua Komite Bidang kompetisi PSSI Sihar Sitorus ketika dihubungi wartawan mengatakan bahwa rapat akbar yang digelar di Hotel Pullman Jakarta Barat pada Minggu (18/12) itu tidak sah jika PSSI belum mengklarifikasi soal keabsahan 452 anggota yang datang.

Sihar mengatakan sangat tidak arif jika hanya dalam waktu kepengurusan sudah digoyang. Menurut dia PSSI butuh cukup waktu untuk membuktikan kepengurusannya bisa berjalan baik.
“Kepengurusan PSSI ini berjalan empat bulan. Dan sekarang mereka menghakimi kami seolah kami ini pesulap David Copperfield yang bisa menyulap keadaan dalam waktu sekejap,” cetus Sihar.

Soal tidak adanya pengurus yang menemui para perwakilan RASN di kantor PSSI kemarin siang menurut Sihar karena mereka tidak memberitahukan lebih dahulu. Kalau pun pengurus tahu, lanjut Sihar mereka yang menginginkan KLB itu terlebih dulu harus menyerahkan pertanggungjawaban kepengurusan era Nurdin Halid dan PT Liga Indonesia pimpinan Andi Darussalam.

“Prosesnya panjang. Mulai dari klarifikasi peserta dan kami juga akan meminta pertanggungjawaban pengurus lama terlebih dahulu dan itu tidak akan selesai tanggal 23 Desember,” beber Sihar.

Seperti diketahui peserta RSAN memberikan waktu kepada PSSI untuk melakukan verifikasi kepada peserta rapat paling lambat 23 Desember.

Anggota Exco Bob Hippy ketika dikonfirmasi kemarin sore dalam sebuah acara di Hotel Sultan mengatakan tidak mau membahas wacana KLB itu. “Yang bisa menurunkan saya dari jabatan Exco PSSI hanya Tuhan. Memangnya saya salah apa?’ ujar Bob.

Sementara itu, tekat para pemilik suara menuntut digelarnya KLB sepertinya tidak bisa ditawar lagi. Meski tanpa persetujuan PSSI, KLB tetap akan dijalankan sesuai amanat rapat akbar. Hal itu didasarkan pada Statuta PSSI Pasal 31 ayat 2 yang bunyinya “Komite eksekutif berhak mengadakan KLB bila diminta secara tertulis oleh 2/3 anggota PSSI. Permintaan tersebut harus mencantumkan agenda yang dibicarakan. KLB harus diadakan 3 bulan setelah diterimanya permintaan tersebut. Bila KLB tidak diadakan, anggota yang memintanya dapat mengadakan kongres sendiri. Sebagai usaha terakhir, anggota bisa meminta bantuan FIFA.

“Permintaan KLB ini dasar hukumnya sangat jelas. Sudah lebih dari 2/3 suara (anggota PSSI) yang menginginkannya (452 dari 586). Jadi apapun alasannya KLB harus dilaksanakan,” tegas Tony Aprilliani , salah satu anggota Exco PSSI yang didapuk menjadi ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). (ali/ko/jpnn)

PBSI Tak Mau Lagi Mandiri Penuh

JAKARTA- PB PBSI lagi jadi sorotan. Itu seiring merosotnya prestasi Indonesia di olahraga tepok bulu tersebut. Karena itu, organisasi yang dipimpin oleh Djoko Santoso tersebut berharapa agar tidak lagi mandiri secara penuh pada 2012. Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah berusaha keras untuk mencapai target prestasi sembari terus mematangkan program regenerasi.

Sayang, langkah yang diambil oleh PB PBSI selama ini tidak bisa dimaksimalkan secara penuh.Dia beralasan bahwa selama 2011, dengan anggaran yang tak mencapai Rp 40 miliar, PB PBSI harus berusaha keras mengatur keuangannya agar mampu memenuhi target organisasi. Yakni, mengirimkan tim utama dan pelapis ke even internasional.

“Dengan anggaran yang didapat secara mandiri, kami pun harus mengatur agar keuangan cukup untuk mengirimkan atlet ke luar negeri. Terus terang, ini harus disisasati agar sesua dengan anggaran yang ada,” katanya. (aam/diq/jpnn)

Anggota DBL All-Star 2010 Menang

SURABAYA-Chaeranny Riezka Utami tidak mau menyia-nyiakan laga di hari terakhir NBL Indonesia (18/12). Apalagi, tim pujaannya, Garuda Speedy Bandung, menghadapi pertai besar menghadapi CLS Knights Good Day Surabaya.
Selain menikmati laga, mahasiswi Akuntansi Universitas Padjajaran itu juga ikut kontes Flexi Shooting Stars. Timnya menang. Bisa memasukkan semua bola dalam waktu kurang dari 60 detik.

Keke— Chaeranny Riezka Utami? sejatinya bukan nama asing bagi sejarah DBL Indonesia. Dia merupakan anggota tim DBL Indonesia All-Star 2010 yang belajar dan bertanding ke Seattle, Amerika Serikat.

“Saya ke sini bersama sepuluh teman yang lain. Iseng ikut, eh bisa menag,” ucap mantan siswa SMAN 5 Bandung itu.
Salah satu teman Keke adalah Firzsa Nabilla. Dialah ?pahlawan? tim yang terdiri atas tiga orang tersebut. Firzsa mampu menembak dari tiitk terjauh. “Saya sebenarnya deg-degan dan keringetan. Karena kan ditonton orang banyak orang,” ucapnya.

Keke dan Firzsa mengatakan senang bisa mendapatkan banyak hadiah menarik dari Flexi. (nur/diq/jpnn)

Bayar Parkir di Kantor Camat Percut Sei Tuan

081934264xxx

Bapak Bupati yang terhormat di Kecamatan Percut Sei Tuan, Tembung sekarang ngambil kesempatan sama masyarakat yang ingin mengurus e-KTP dengan memungut biaya parkir. Padahal di halaman kantor Camat seribu dikalikan berapa ratus jiwa di Kecamatan Percut Sei Tuan? Apakah memang ada peraturannya begitu? Mohon penjelasannya.

Tidak Ada Pengutipan Retribusinya

Terimakasih atas informasinya. Perlu kami sampaikan bahwa parkir di kantor pemerintah tidak ada pengutipan retribusinya. Tamu yang berurusan silahkan parkir secara tertib di tempat yang disediakan pemerintah.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Andi Cole Perkuat Jakarta Selection

JAKARTA – Pecinta sepak bola tanah air akan kembali disuguhi performa klub kelas dunia. Setelah LA Galaxy dengan mega bintangnya David Beckham, pada 9 dan 12 Januari mendatang, klub asal Belanda PSV Eindhoven akan menyambangi Jakarta dalam sebuah even yang diberi nama Jakarta Challenge.

Rencananya, pada 9 Januari PSV akan melawan tim Indonesia Selection dan pada 12 Januari menghadapi tim Jakarta Selection. Tim Indonesia Selection akan diisi para pemain terbaik yang pernah berbaju timnas. Mulai dari timnas senior U-23 hingga junior.

Nama-nama yang masuk dalam tim baru akan dibahas dalam rapat PSSI 2-3 hari lagi.
Untuk tim Jakarta Selection sudah muncul 30 nama. Mereka berasal dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL). Istimewanya, penitia akan menyelipkan mantan bintang Manchester United, Andy Cole ke tim Jakarta Selection. (ali/ko/jpnn)

Desakan KLB PSSI Kiat Kuat

JAKARTA – Anjing menggonggong kafilah berlalu. Sikap seperti itulah yang diambil PSSI menyikapi permintaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang lakukan oleh sebagian besar anggotanya.

“Sesuai rencana kemarin siang sebagian dari 452 anggota PSSI yang menghadiri Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RSAN) mendatangi kantor PSSI untuk menyampaikan hasil rapat. Tapi tak satupun pejabat teras PSSI yang menyambut. Ketum PSSI Djohar Arifin dikabarkan masih belum tiba dari Jepang usai menyaksikan ajang Piala Dunia Antar Klub 2011.

Tapi ketua Komite Bidang kompetisi PSSI Sihar Sitorus ketika dihubungi wartawan mengatakan bahwa rapat akbar yang digelar di Hotel Pullman Jakarta Barat pada Minggu (18/12) itu tidak sah jika PSSI belum mengklarifikasi soal keabsahan 452 anggota yang datang.

Sihar mengatakan sangat tidak arif jika hanya dalam waktu kepengurusan sudah digoyang. Menurut dia PSSI butuh cukup waktu untuk membuktikan kepengurusannya bisa berjalan baik.
“Kepengurusan PSSI ini berjalan empat bulan. Dan sekarang mereka menghakimi kami seolah kami ini pesulap David Copperfield yang bisa menyulap keadaan dalam waktu sekejap,” cetus Sihar.

Soal tidak adanya pengurus yang menemui para perwakilan RASN di kantor PSSI kemarin siang menurut Sihar karena mereka tidak memberitahukan lebih dahulu. Kalau pun pengurus tahu, lanjut Sihar mereka yang menginginkan KLB itu terlebih dulu harus menyerahkan pertanggungjawaban kepengurusan era Nurdin Halid dan PT Liga Indonesia pimpinan Andi Darussalam.

“Prosesnya panjang. Mulai dari klarifikasi peserta dan kami juga akan meminta pertanggungjawaban pengurus lama terlebih dahulu dan itu tidak akan selesai tanggal 23 Desember,” beber Sihar.

Seperti diketahui peserta RSAN memberikan waktu kepada PSSI untuk melakukan verifikasi kepada peserta rapat paling lambat 23 Desember.

Anggota Exco Bob Hippy ketika dikonfirmasi kemarin sore dalam sebuah acara di Hotel Sultan mengatakan tidak mau membahas wacana KLB itu. “Yang bisa menurunkan saya dari jabatan Exco PSSI hanya Tuhan. Memangnya saya salah apa?’ ujar Bob.

Sementara itu, tekat para pemilik suara menuntut digelarnya KLB sepertinya tidak bisa ditawar lagi. Meski tanpa persetujuan PSSI, KLB tetap akan dijalankan sesuai amanat rapat akbar. Hal itu didasarkan pada Statuta PSSI Pasal 31 ayat 2 yang bunyinya “Komite eksekutif berhak mengadakan KLB bila diminta secara tertulis oleh 2/3 anggota PSSI. Permintaan tersebut harus mencantumkan agenda yang dibicarakan. KLB harus diadakan 3 bulan setelah diterimanya permintaan tersebut. Bila KLB tidak diadakan, anggota yang memintanya dapat mengadakan kongres sendiri. Sebagai usaha terakhir, anggota bisa meminta bantuan FIFA.

“Permintaan KLB ini dasar hukumnya sangat jelas. Sudah lebih dari 2/3 suara (anggota PSSI) yang menginginkannya (452 dari 586). Jadi apapun alasannya KLB harus dilaksanakan,” tegas Tony Aprilliani , salah satu anggota Exco PSSI yang didapuk menjadi ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). (ali/ko/jpnn)

Pertina Sumut Raih Sukses di Padang

MEDAN- Petinju Sumatera Utara berhasil menambah kuota atlet yang akan berlaga pada PON XVIII, Riau, 2011 nanti. Itu setelah enam petinju Sumut sukses meraih 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu pada Kejurnas tinju amatir yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat pada 11-16 Desember 2011.

Enam petinju Sumut  yang meraih medali emas yakni  Benget Simorangkir (75 kg/putra), Nurmala Dewi (51/kg putri) dan Maduma Simbolon (64 kg/putri). Sedangkan petinju yang meraih  medali perak adalah Nico Purba (81 kg/ putra) dan Esmiliana Simangunsong (57/kg putri).Satu-satunya medali perunggu bagi Sumut dipersembahkan oleh Abdulah Siregar (49/kg putra).

Sekretaris Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sumatera Utara Edi Sibarani mengatakan hal tersebut di Medan,  Senin (19/12).

Ditambahkannya bahwa dengan lolosnya keenam petinju tadi maka sejauh ini Sumut telah meloloskan sepuluh petinju pada PON XVIII mendatang.

Empat petinju yang sudah lebih dulu memesan tempat pada PON nanti adalah Siti Aisyah (60 kg), Sadarmawati (48 kg), Gayatri (54 kg) untuk putri, dan Daniel Pasaribu (69 kg) untuk putra.

“Keempatnya mendapat tiket PON XVIII setelah menjadi yang terbaik pada babak kualifikasi pertama yang berlangsung di Mataram pada  September 2011,” bilang Edi.

“Mereka akan kembali digenjot karena target kita sesungguhnya bukan pada babak Pra PON, melainkan pada PON XVIII nanti. Kami optimis bahwa mereka mampu melakukan yang terbaik untuk mengharumkan nama Sumut di tingkat nasional,” bilang Edi. (omi)