25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14252

Gatot Curhat dengan Warga Sumut di Jakarta

JAKARTA-Entah berapa kali tepuk tangan sekitar 400-warga Sumut bergemuruh di sebuah ruangan luas, di Hotel Borobudur, Selasa (13/12) malam. Tepuk tangan muncul setiap kali nama Gatot Pujo Nugroho disebut oleh pembaca acara. Kehadiran Plt Gubernur Sumut di acara itu disebut oleh pembawa acara, sebagai sesuatu yang luar biasa.

“Bapak Plt Gubernur, tengah hadir di tengah kita,” teriak pembawa acara, memancing tepuk tangan pertama hadirin.
Acara silaturahmi Gatot dengan warga Sumut di Jakarta itu, cukup meriah, terlebih diselingi usik perkusi tradisi dan rampak tetabuhan. Gatot dalam pidatonya membeber kondisi Sumut kekinian, yang diklaim baik-baik saja. “Alhamdulillah, sampai dengan hari ini suasana keberagaman tetap terjaga, karena warga Sumut yang multietnis tidak menonjolkan perbedaan, tapi kebersamaan,” kata Gatot, lagi-lagi disambut tepuk tangan.

Politisi dari PKS itu lagi-lagi mengutarakan ambisinya untuk mewujudkan Sumut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera. Mirip-mirip kampanye, obral impian. Tapi kata Gatot, dia hanya ingin menyampaikan apa yang telah dan akan dilakukan, serta menunggu masukan warga. “Kami ingin curhat, minta masukan agar Sumut ke depan makin maju, makin mandiri,” ujarnya.

Dia pun menyatakan siap untuk ditegur warga, “Kami siap dijewer, disentil, jika kami tidak menjalankan amanah dengan baik.”

Gatot mengucapkan kalimat itu dua kali. Gatot mengajak hadirin menunduk sejenak, mengirim kalimat doa untuk mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), Sondang Hutagalung, yang akhirnya tewas akibat aksi bakar diri di depan Istana, beberapa waktu lalu.

Setelah diselingi tarian-tarian adat, giliran Kepala Bappeda Sumut, Riadil Akhir Lubis, diberi kesempatan membeberkan wajah Sumut saat ini dan ke depan. Diawali dengan paparan-paparan normatif, soal potensi-potensi yang ada di Sumut, Riadil pun bicara mirip juru kampanye.

“Kami punya mimpi, Sumut mampu menggoyang dunia,” ujarnya semangat. Yang dia maksud, mimpi mengenai Sumut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Tepuk tangan lagi-lagi terdengar.

Disampaikan juga mengenai upaya mendapatkan jatah Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan. “Pak Gatot menyebut cukup lima persen dari pajak ekspor CPO (yang menjadi jatah Sumut, Red),” ujar Riadil, yang menyebut nama bosnya itu.
Pengamatan Sumut Pos, politisi senior Partai Golkar, Leo Nababan, yang hadir di acara itu, sama sekali tidak bereaksi. Juga tak bertepuk tangan ketika hadirin bertepuk tangan. Bahkan, dia kerap memejamkam mata sembari menyandar di kursi. “Saya hadir untuk menghormati undangan dari Plt gubernur,” ujar Leo, saat didekati. Dia duduk di pinggir, tidak menyatu dengan tokoh yang lain.

Selain Leo, hadir juga anggota DPR asal Sumut yakni Buyung Saragih, Abdul Wahab Dalimunthe, dan Sutan Batoegana. Dari DPD hadir Rahmat Shah. Dari tokoh masyarakat, hadir Cornel Simbolon, Anton Medan, Andi Hakim, Adi Kusuma, dan Bungaran Saragih.

Sedang Gatot memboyong sejumlah anak buahnya, antara lain Sekdaprov Nurdin Lubis, Asisten I Bidang Pemerintahan Hasiholan Silaen, Asisten IV Asrin Naim, dan para staf khusus Plt Gubsu, termasuk Kadis Infokom Asren Nasution.

Dibandingkan dengan acara serupa usai lebaran 2011 beberapa waktu lalu, para anggota DPR dan DPD yang hadir di acara kali ini, jauh lebih sedikit. (sam)

Wings Air Buka Rute Aek Godang-Polonia

Pemkab Tapsel Subsidi Rp400 juta per Tahun

JAKARTA- Wings Air, yang merupakan anak perusahaan Lion Air, mulai Februari 2012 akan membuka rute penerbangan Bandara Aek Godang-Polonia.

“Januari 2012 pesawat kita datangkan dari Perancis, 22 Januari sampai ke Indonesia. Kita target Februari terwujud,” ujar Direktur Keuangan Wings Air, Edward Sirait usai pertemuan tertutup dengan Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu mewakili lima bupati/walikota di kawasan Tabagsel, di Jakarta, kemarin malam. Pertemuan dimediasi  anggota Komisi V DPR asal Sumut, Ali Wongso Sinaga.

Pertemuan merupakan tindak lanjut surat yang dikirimkan Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu, Bupati Madina Hidayat Batubara, Bupati Padang Lawas Utara Bachrum Harahap, Walikota Padangsidempuan Zulkarnain Nasution, dan Bupati Padang Lawas Basyrah Lubis, kepada pihak Lion Air, induk perusahaan Wings Air.

Wings Air akan menggunakan pesawat ATR 72-600, dengan penerbangan dua kali sehari, untuk rute terbaru itu. Untuk tahap awal, nantinya akan digunakan sistem blok seat, dimana lima pemkab/pemko yang ada di kawasan Tabagsel, menawarkan masing-masing akan mengganti biaya tiket dua seat jika pesawat Wings Air dengan kapasitas 72 penumpang itu tidak full seat.

“Kami berani menawarkan dua seat per kabupaten,” ujar Syahrul Pasaribu.

Jadi, total ada 10 seat yang akan ditanggung lima pemkab/pemko. Syahrul memperkirakan, untuk blok seat ini diperkirakan APBD Tapsel harus menyediakan Rp400 juta per tahun, yang tidak tentu habis, tergantung jumlah seat yang kosong.  Sedang pihak Wing Airs masih mengkaji khusus mengenai tawaran soal blok seat itu.

Syahrul menjelaskan, rute Aek Godang-Polonia penting, guna mengatasi masalah rentang jarak Tabagsel-Medan, yang jika ditempuh lewat darat minimal butuh 8 jam. Dia yakin, bagi Wings Air rute ini prospektif. Alasannya, mobilitas penduduk Tabagsel yang jumlahnya mendekati 1,3 juta, sangat tinggi. Apalagi, perjalanan dinas para pejabat SKPD ke Medan juga diperbolehkan dengan pesawat.

Belum lagi mobilitas kalangan pengusaha, yang diprediksi kian meningkat. Keyakinan Syahrul, karena banyak potensi di Tabagsel yang siap digarap, baik tambang emas, batu bara maupun perkebunan, maka hilir-mudik pengusaha Tabagsel-Medan juga kian padat.

Ali Wongso Sinaga menambahkan, potensi-potensi itu tidak akan bisa digarap jika infrastruktur transportasi tidak diperbaiki.  “Aek Godang-Medan perlu penerbangan dengan kapasitas memadai. Ini semua untuk kepentingan rakyat Sumut,” ujar Ali Wongso.

Terkait maskapai Susi Air, yang terbang tiga kali sehari dengan kapasitas 12 seat, menurut Ali, biarkan saja tetap ada. “Kalau terjadi persaingan, bagus lah,” imbuhnya.

Ditanya berapa harga tiket Wing Air, Aek Godang-Polonia, Edward Sirait belum memberikan kepastian. Hal itu masih dikaji. Misal harga tiket Wing Air Aek Godang-Medan Rp400 ribu, dia yakin masyarakat tidak keberatan.
Dia berharap, Pemda dan semua pihak terutama kalangan usaha, ikut menyosialisasikan rencana ini. Termasuk, hotel-hotel yang ada di Tabagsel, ikut membantu.  “Kami menantang bupati untuk promosi, kami juga promosi, hotel-hotel di sana juga teriak (ikut promosi, Red). Membuka isolasi harus dilakukan bersama. Berat jika kami sendirian,” ujar Edward, yang juga Direktur Umum Lion Air itu. (sam)

Sabtu, Audisi Miss Indonesia 2012 Digelar

MEDAN- Audisi pencarian Miss Indonesia 2012 akan kembali digelar. Kota Medan merupakan kota pertama yang dikunjungi oleh tim RCTI. Menyusul tujuh kota lainnya di Indonesia di antaranya Makassar, Manado, Semarang, Bali, Surabaya, Bandung dan Jakarta.

Marcomm Dept RCTI Miss Indonesia, Sari Rachtia mengatakan audisi pencarian finalis Miss Indonesia 2012 ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 17 Desember 2011 di Grand Swiss-Bel Hotel Jalan S Parman Medan sekitar pukul 08.00 WIB.

“Medan menjadi kota pertama yang kita kunjungi karena antusias masyarakatnya tinggi dan jumlah penduduknya juga besar. Banyak pengalaman berharga yang diperoleh dengan mengikuti audisi ini. Kini saatnya para wanita di Kota Medan mempunyai kesempatan besar untuk menjadi Miss Indonesia 2012,” katanya, Rabu (14/12)
Menurutnya, proses pencarian Miss Indonesia di Kota Medan akan dilakukan dengan dua macam audisi, diantaranya audisi terbuka dan special hunt. Audisi terbuka, setiap peserta akan mendatangi langsung tempat audisi mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.

“Sedangkan special hunt berupa audisi yang dilakukan oleh tim RCTI dengan mengunjungi beberapa tempat yang dianggap potensial, untuk kemudian dilakukan audisi secara langsung,” ujarnya. (mag-11)
Ditambahkannya dalam audisi Miss Indonesia ini, penilaiannya yaitu harus mempunyai kriteria MISS (Manner, Impressive, Smart dan Social), memiliki penampilan yang menarik, mempunyai keunggulan di bidang sport, modelling dan berbakat di salah satu bidang seni. Selain itu, penguasaan bahasa asing yang baik dapat menjadi satu poin plus untuk peserta.

“Ajang ini ditujukan bagi wanita Indonesia yang berusia 17-23 tahun, belum menikah dan mempunyai anak, tinggi minimum 167 cm, memiliki pengetahuan umum serta wawasan luas, berpenampilan menarik, cantik, cerdas, berkepribadian, menguasai bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, mempunyai bakat atau keahlian khusus, mengisi formulir pendaftaran, sehat jasmani dan rohani,” jelasnya.

Peserta juga dapat mendaftarkan dirinya secara online di website www.missindonesia.co.id. Bagi peserta yang belum sempat mendaftarkan dirinya, dapat langsung mengisi formulir di tempat audisi yang akan dilaksanakan di Grand Swiss-Bel Hotel. (mag-11)

5 Tahun Kenal, Makin Dekat Setahun Belakangan

Kompol Brotoseno, Kekasih Angie Ditarik ke Mabes Polri

Setelah ramai menjadi pergunjingan publik lantaran memiliki hubungan asmara dengan Angelina Sondakh, akhirnya Kompol Raden Brotoseno angkat bicara.

Brotoseno mengaku memiliki hubungan asmara dengan anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh yang telah dikenalnya sejak lima tahun lalu. “Saya kenal Angie lima tahun lalu, saya berteman baik dengan Angie dan almarhum Adjie Massaid,” ujar Brotoseno.

Brotoseno menegaskan tak terlibat dalam tim penyidik kasus wisma atlet Jakabaring yang menyeret Angie. Namun lantaran telah saling mengenal dengan Angie, Brotoseno menjaga silaturahmi pertemanan.

Seiring dengan waktu, muncul benih-benih asmara dengan Angie. Namun lantaran KPK memiliki SOP ketat dan Brotoseno tidak terlibat dalam tim penyidik kasus Wisma Atlet maka kedekatan yang ada tidak mempengaruhi profesionalitas kerjanya sebagai penyidik ahli muda KPK.

Brotoseno sudah berdinas di KPK selama lima tahun dan tidak sekalipun melakukan pelanggaran SOP. Hubungan asmara dengan Angie, menurutnya adalah takdir dari Yang Maha Kuasa.

Setelah makin dekat dengan Angelina Sondakh selama setahun belakangan, Kompol Raden Brotoseno akhirnya mengambil keputusan. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan alasan profesionalitas.

Brotoseno mengatakan, dia menceritakan situasi yang dihadapinya di KPK terkait kedekatannya dengan Angie kepada Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri Brigjen Budi Waseso.

Setelah itu, Brotoseno mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Ketua KPK Busyro Muqoddas. Keputusan itu diambil guna menjaga profesionalitas KPK dalam menyidik kasus wisma atlet yang menyeret Angie.
“Saya sangat menyayangkan mengapa pimpinan KPK malah mengumumkan persoalan privasi saya ke publik. Padahal, saya sudah berinisiatif mengundurkan diri,” ujarnya.

Kemarin (14/12), Brotoseno resmi ditarik kembali ke Mabes Polri dan tidak lagi memiliki jabatan penting. Bahkan, dirinya kemungkinan akan menjalani pemeriksaan terkait hubungannya politisi PD itu.
“Belum ada tugas. Sementara ini Perwira Menengah di Mabes Polri,” ujar Kabag Penum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Rabu (14/12).

Selanjutnya menurut Boy, Mabes Polri akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kompol Brotoseno. (net/bbs)

Oknum Pengusaha Sawit Bantai 30 Warga Adat Lampung

Tragedi Mesuji

JAKARTA – Kejadian pembantaian warga terjadi di sebuah kampung adat di provinsi Lampung. Sekelompok warga dari lembaga adat Megoupak mengadukan terjadinya pembantaian sebanyak 30 warga yang diduga dilakukan oleh oknum PT Silva Inhutani selama dua tahun terakhir.

“Sebanyak 30 korban telah tewas sepanjang tahun 2009 hingga 2011,” ujar Bob Hasan, ketua tim advokasi lembaga adat Megoupak, dalam rapat bersama sejumlah anggota Komisi III DPR di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (14/12). Rombongan lembaga ada Megoupak kemarin dipimpin oleh mantan anggota DPR yang juga Mayjen (Purn) TNI Saurip Kadi.

Menurut Bob, kejadian memilukan itu terjadi saat PT Silva Inhutani, perusahaan yang bergerak di bidang sawit ingin melakukan perluasan lahan. Perusahaan yang dipimpin oleh warga negara Malaysia bernama Benny Sutanto alias Abeng itu itu bermaksud akan melakukan perluasan di kawasan Tulang Bawang, Mesuji dan Sungai Sodong. “Perusahaan itu ada sejak 2007, namun didirikan pada 2003,” ujar Bob.

Perluasan lahan itu mendapat penolakan dari warga adat sekitar. Ini karena, warga di tiga kawasan itu tidak pernah bercocok tanam dengan mengembangkan kelapa sawit. “Penduduk setempat menanam sengon, albasia untuk kehidupan, sehingga mereka menolak,” kata Bob.

Penolakan itu sepertinya direspon represif oleh PT Silva Inhutani dengan membentuk PAM Swakarsa demi memaksa warga. Saurip Kadi menyatakan, diduga kuat di belakang PAM Swakarsa itu juga dibekingi oleh aparat keamanan. Mereka melakukan pemaksaan kepada warga adat sekitar. “Timbul korban jiwa ketika itu,” ujar Saurip.

Bukannya ditangani secara hukum, kata Saurip, para warga adat Lampung itu kembali menjadi korban. Apalagi, para korban itu dibunuh secara keji. “Akibatnya mereka takut, apalagi kejadiannya seperti itu,” kata Saurip.

Dalam laporannya itu, rombongan adat juga menampilkan video pembantaian keji yang diduga dilakukan PAM Swakarsa bentukan PT Silva Inhutani. Dalam video amatir itu, sekelompok orang dengan pakaian hitam dengan tutup wajah melakukan penyiksaan sadis kepada warga adat Lampung. Para warga itu dibunuh dengan keji, seperti digorok lehernya, dipotong-potong anggota badannya, dan kemudian digantung di tiang-tiang.

Kejadian tak berprikemanusiaan itu disaksikan oleh sejumlah warga yang nampaknya dipaksa untuk menonton langsung.

Tontonan mengerikan itu tak cukup di situ saja. Ada pula warga yang ditembak dari bagian bawah badannya hingga kemudian menembus kepala korban. “Sudah cukup, jangan diputar lagi. Ini mengerikan sekali,” ujar anggota Komisi III DPR Ahmad Yani.

Bob menambahkan, ratusan warga juga menderita luka secara fisik akibat tekanan itu. Dia menyatakan, para korban yang masih hidup saat ini mengalami trauma psikis dan stres berat. “Mereka melihat anggota keluarganya dibantai di depan matanya,” kata Bob.

Sesuai pasal 67 UU Kehutanan, masyarakat hukum adat wajib diakui keberadaaannya seiring dengan keberadaan unsur adatanya, serta hak-hak kolektif tersebut diatur dalam UUD 1945. Menurut Bob, adanya jaminan negara untuk melindungi warga adat telah dilanggar melalui pembantaian itu.

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyatakan, Komisi III harus segera membentuk tim kecil untuk segera melakukan kunjungan lapangan di tempat kejadian perkara. Menurut Bambang, bagaimana bisa kejadian sekeji ini bisa luput dari perhatian aparat. “Kejadian sudah ada setahun lalu, itu luput dari perhatian aparat, luput dari rekam jejak DPR, luput dari perhatian publik,” ujar Bambang secara terpisah.

Menurut Bambang jika melihat rekaman, bisa jadi ada keterlibatan aparat. Dalam video yang ditayangkan, terlihat oknum yang melakukan pembantaian membawa senjata khas milik aparat hukum. “Karena senjata yang dikalungi petugas yang menggorok itu adalah jenis SS1, senjata buru sergap organik Brimob,” jelas politisi Partai Golkar itu.
Kunjungan lapangan itu, kata Bambang, akan diprioritaskan saat reses anggota DPR yang dimulai pekan depan. Komisi III nanti akan segera membentuk kelompok-kelompok kecil untuk pembagian tugas kunjungan lapangan.

“Kami juga akan memanggil Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek terutama yang bertugas di tempat kejadian perkara,” tandasnya.
Anggota Komisi III DPR Edi Ramli Sitanggang juga mengaku prihatin atas kejadian itu. Dirinya mendukung upaya Komisi III DPR untuk membentuk tim kecil melakukan investigasi langsung di lapangan. “Ini perbuatan sadis, tapi kami tetap menjunjung azas praduga tidak bersalah,” tegas politisi Demokrat itu.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengaku terkejut dengan adanya video pemenggalan kepala yang diduga dilakukan aparat di Mesuji, Lampung. Orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini memerintahkan langsung Kabareskrim Komjen Sutarman untuk turun langsung melakukan pengusutan.

“Saya sudah minta Kabareskrim untuk segera tangani agar tak berlarut-larut,” ujar Timur Pradopo, usai rapat kerja dengan Komisi III DPR tadi malam pukul 22.30 WIB.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan ada dua kejadian yang ditangani oleh Polri terkait kasus pembantaian warga di kawasan Sumatera. Pertama kasus di wilayah Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dan kasus di Kabupaten Mesuji, Lampung.  (bay/rdl/jpnn)

Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Masih Jauh dari Harapan

MEDAN-Pemenuhan keadilan sebagaimana yang diharapkan masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara terhadap kasus-kasus pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) berat dimasa lalu masih jauh dari harapan. Padahal, tuntutan reformasi yang bergulir saat itu adalah menginginkan adanya perobohan mendasar terhadap pemenuhan keadilan bagi  korban-korban kejahatan HAM di masa lalu.

Kepala Pusham Unimed, Majda El Muhtaj mengatakan upaya dalam memperjuangkan keadilan terhdap korban melalui mekanisme Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) masih terhambat. Bahkan, pemerintah saat ini terkesan masih tidak memiliki kemauan serius dalam menyelesaikan pemenuhan keadilan dan pemulihan hak-hak korban kejahatan HAM di masa lalu.

“Pemerintah saat ini dirasa masih belum memiliki kemauan serius dalam menyelesaikan persoalan ini. Bahkan, sejak dibatalkan undang-undang KKR Nasional oleh Mahkamah Konstitusi, belum terlihat upaya kesungguhan pemerintah dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Indonesia,” katanya, usai Semiloka Nasional Memperingati Hari HAM sedunia di Kampus Unimed, Rabu (14/12).(mag-11)

Hanura Target 11 Kursi di DPRD Sumut

MEDAN-Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto belum menetapkan nama calon presiden yang akan diusung pada pemilu 2014 mendatang. “Saat ini Partai Hanura masih memfokuskan pada pembenahan dan konsolidasi partai hingga ke pelosok-pelosok daerah. Untuk capres baru tahun 2012 mendatang kita tetapkan,” kata Wiranto, usai memberikan pengarahan dalam acara pembekalan bappilu dan pelatihan KTA online, di Ruang Kasih Sayang, Hotel Polonia Medan, Jalan Sudirman, Rabu (14/12).

Acara tersebut dihadiri 33 DPC Partai Hanura se-Sumut. Adapun pengurus Bappilu Hanura Sumut yang dilantik sesuai SK Nomor 034/DPD Hanura Sumut/XI/2011 yaitu Ketua Bappilu Partai Hanura Sumut, Syahrizal Pangemanan, Sekretaris Bappilu Partai Hanura Sumut, Bambang Ismanto, Bendahara Bappilu Partai Hanura Sumut, Harlin Chandra dan pengurus-pengurus yang lainnya.

Ketua DPD Partai Hanura Sumut, H Zulkifli Efendi Siregar mengatakan, Bappilu diharapkan bisa membaca peta kekuatan sehingga mampu mencapai target yang akan dicapai. “Target kita adalah tiga bulan ke depan sudah terbentuk Bappilu di seluruh kecamatan se-Sumut. Target yang harus dicapai 3 kursi DPR RI, 11 kursi DPRD Sumut dan 100 kursi untuk DPRD kab/ota,” pungkasnya. (jon)

Pulang Tiap Hari demi Anak

LULA KAMAL

Kehidupan rumah tangga Lula Kamal dengan suami keduanya, Andi Mulyadi, semakin lengkap dengan kelahiran dua anak kembarnya. Kini ada empat anak yang meramaikan rumah mereka. Dengan kembali berkarir, Lula mulai mencari cara agar selalu bisa mengasuh anak dan berkarir di luar rumah.

“Harus pintar-pintar bagi waktu di rumah dan di luar,” ujarnya setelah menjadi pembicara seminar HIV/AIDS di Hotel Bumi, Surabaya, pekan lalu. Demi anak pula, setiap hari dia menjadwalkan pulang ke rumah.

Meski demikian, dia tidak membatasi diri hanya tampil di Jakarta. Keluar kota pun dia jalani asal sore bisa pulang. Misalnya, saat dia hadir di Surabaya. “Saya berangkat tadi pagi dan selepas acara ini saya langsung pulang,” terangnya. Hal itu juga dia lakukan setiap ada acara di luar kota.

“Meski ada babysitter, saya nggak bisa ninggalin mereka lama-lama,” sambung Lula.
Menurut dia, hal itu merupakan risiko menjadi seorang ibu. Demi perkembangan anak-anak, dia harus terus menemani mereka. Kalau benar-benar terpaksa tak bisa pulang, dia janjian dengan suami.

“Harus ada salah satu yang di rumah, saya atau suami saya,” ucapnya. Dengan begitu, anak-anak masih terpantau orang tua. “Sesibuk apa pun harus ada yang menemani,” tegasnya. (adh/c4/nw/jpnn)

Marilah Kita Saling Mengasihi…

Keluarga Besar Brigjen Sahala Allagan Gelar Perayaan Natal

MEDAN-Wakapolda Sumut Brigjend Sahala Allagan dan keluarganya merayakan Natal bersama anak Panti Asuhan Yayasan Kasih Indonesia di halaman rumah dinas Wakapolda di Jalan Imam Bonjol Medan. Acara yang mengambil tema Marilah Saling Mengasihi, Seperti Yesus Mengasihi Kita itu dimulai pukul 18.00 WIB, Rabu (14/12).

Sejak pukul 17.00 WIB para undangan terlihat sudah memenuhi kursi-kursi kosong yang telah disediakan. Dengan dipandu Pdt Juanda Sitinjak STh, perayaan natal tersebut dibuka dengan lagu-lagu puji. Wakapolda Sumut Brigjen Sahala Allagan membacakan 1 Yohannes 4:7-8 yang berbunyi, “Saudara ku yang terkasih marilah kita saling mengasihi. Kasih itu berasal dari Allah, setiap kasih lahir dari Allah. Barang siapa yang tidak mengasihi, dia tidak mengenal Allah. Sebab Allah adalah kasih.”

Ibu Wakapolda Br Simanjuntak  yang membacakan 1 Yohannes 4:9 berbunyi,” Dalam hal ini lah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita yaitu bahwa Allah telah mengutus anaknya yang tunggal dalam dunia supaya kita hidup olehnya.”

Setelah itu lampu dimatikan dengan instruksi pendeta, Wakapolda Sumut yang mewakili marga Simanjuntak, Siallagan dan Bhayangkari menyalakan lilin dan diikuti para undangan lain sambil diiringi nyanyian Malam Kudus oleh seluruh jemaat.

Pdt Maruli Silalahi dalam khotbahnya mengatakan, Natal yang sesungguhnya adalah kelahiran seorang laki-laki, sebagai juru selamat dan penebus dosa. “Harus ada kelahiran, Jika dia (Tuhan) tidak lahir,  tidak akan menyertai manusia,” kata Pdt Maruli Silalahi.

“Tuhan menyertai kita. Jadi, setiap umat Kristen yang mendambakan keselamatan harus mengalami kelahiran di dalam dirinya. Kalau tidak maka Natalan hanya seremonial semata,” ujarnya.

Wakapolda Sumut Brigjen Sahala Allagan berterimakasih atas kehadiran undangan. “Semua ini mendadak  dilaksanakan. Tapi tetap ramai begini, saya sangat berterima kasih sekali. Perayaan ini memang rencana keluarga saya, yang ingin merayakan Natal bersama-sama dengan anak-anak dari panti asuhan,” ujarnya. Dia berharap anak yatim dari Yayasan Kasih Indonesia agar kuat dan rajin belajar agar menjadi orang berguna.

Para undangan kemudian menyantap hidangan yang telah disediakan bersama anak-anak dari panti asuhan.(mag-5/gus)

Balita Terjebak Banjir 1,5 Meter

Kuala Lumpur Terendam

KUALA LUMPUR- Hujan deras tercatat 230 mm dalam satu jam 45 menit, di Kota Kuala Lumpur, Malaysia menyebabkan Sungai Bungus meluap ke jalanan. Akibatnya, ribuan kendaraan terendam dan puluhan orang terjebak banjir sedalam 1,5 meter.

Berdasarkan laporan Integrated Transport Information System (ITIS) Balaikota Kuala Lumpur melaporkan bahwa Jalan Tun Razak semula digenangi air setinggi paha orang dewasa terputus setelah sejumlah jalanan di Kuala Lumpur teredam banjir,  Sedangkan puluhan anak yang berusia antara 3 bulan dan 9 tahun serta tiga gurunya terjebak di Gedung Pelatihan Telekom Malaysia di Jalan Semarak. Mendengar itu, petugas pemadam kebakaran langsung menyelamatkannya dari banjir sedalam 1,5 meter.

Kejadian lainnya sebuah mobil di Stormwater Management and Road Tunnel (Smart Tunnel) terbakar setelah overheating sehingga menyebabkan kemacetan di jalur itu. Terowongan itu ditutup sejak pukul 16.25 waktu setempat, tetapi jalan menuju Seremban dibuka kembali pukul 18.25 waktu setempat.

Juru bicara pema dam kebakaran setempat menuturkan pihaknya menurunkan tim pemadam dan penyelamat dari wilayah Jelatek dan Jinjang untuk menyelamatkan anak-anak yang menjadi korban. Mereka akhirnya berhasil dibawa ke tempat aman dengan menggunakan perahu.

Selain itu, sebanyak 20 mahasiswa yang kampusnya berada di sebelah gedung penitipan anak juga ikut dievakuasi ke lokasi yang lebih tinggi. Sedang di sejumlah lokasi lainnya, banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau ke tempat penampungan yang ada. Sebagian warga mengeluhkan kerusakan sistem drainase di Kuala Lumpur yang tak kunjung diperbaiki, yang berimbas pada banjir ke wilayah tempat tinggal mereka.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Lalu Lintas Kuala Lumpur, Rusli Mohd Noor menuturkan sejumlah jalanan masih terendam banjir hingga kini. Jalan tersebut ialah Jalan Kuching, seluruh kompleks Taman Wahyu, bundaran Dato Onn dekat Bank Rakyat, dan wilayah proyek pembangunan perumahan Air Panas People.

Sebelumnya, sekitar sebulan sejumlah wilayah di Malaysia seperti Terengganu, Kelantan, dan Johor dilanda banjir. Kejadian sama seperti di Kota Kuala Lumpur, banjir ketika itu melanda akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah tersebut. Akibatnya, sebanyak 1.674 orang orang harus dievakuasi. (bbs/jpnn)