30 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14286

Madrid Diprediksi Juarai La Liga

Kompetisi La Liga selalu diwarnai perseteruan antara dua klub besar yaitu Real Madrid dan Barcelona. Musim lalu Barcelona berhasil merebut gelar juara La Liga. Musim ini Madrid tengah memuncaki klasemen sementara La Liga. Tim Catalan tersebut tetap bersaing ketat dalam mengumpulkan poin untuk mendekati klub besutan Jose Mourinho tersebut.
Publik sepak bola sering membandingkan kedua klub yang juga berlaga di Liga Champions tersebut. Beberapa orang memiliki penilaiannya tersendiri. Pemain Valencia, David Albelda merasa Madrid akan memenangkan gelar juara La Liga tahun ini. Los Galacticos kini sedang memimpin klasemen dengan beda nilai 3 poin dari Barcelona.

Penilaiannya ini berdasarkan berkembangpesatnya penampilan Madrid sejak ditangani oleh Jose Mourinho. Ia merasa Mourinho adalah kunci di belakang kesuksesan Madrid. “Real Madrid sebelumnya bernasib buruk ketika mereka menghadapi Barcelona selama beberapa tahun terakhir. Bagaimanapun juga saya melihat mereka sebagai unggulan untuk memenangkan gelar La Liga dan juga Liga Champions musim ini,” ujar Albelda. Tim Madrid yang sekarang sangat seimbang karena paham sepak bola dari Jose Mourinho. Mereka sedang menjalani saat terbaik mereka berkat kehadiran Mourinho. (bbs/jpnn)

Kian Suci setelah Pulang dari Haji

Ratusan tahun lalu, umat Islam di Indonesia pernah merasakan bagaimana momentum haji begitu berpengaruh dalam diri pribadi. Ditakuti oleh musuh-musuhNya, tapi dicari-cari oleh perindu tuntunanNya. Tidak ada kisah jamaah pulang haji menjadi pencuri. Tak ada pula mereka yang setiba dari Tanah Suci kemudian mendekam dibui karena kasus korupsi. Haji adalah momentum suci untuk membawa misi Islam ke dalam negeri.

Padahal pergi berhaji di masa lalu sangatlah sulit. Tiap-tiap jama’ah haji terpaksa merogoh kantong lebih dalam. Tidak jarang mereka menjual hasil apa saja. Baik dari hasil perkebunan, pertanian, maupun perdagangan. Sebab pada awal abad 20, ongkos haji sendiri berkisar antara 570 sampai 856 gulden.Kendala biaya ternyata datang bersamaan dengan sulitnya transportasi menuju Tanah Haram. Sebelum tahun 1922 saja, embarkasi haji (Pelgrimshaven) hanya terdapat di Batavia dan Padang, Sumatera Barat. Dapat dibayangkan calon jama’ah haji dari Kalimantan mesti menuju Batavia dahulu sebelum berlayar menuju Jeddah.

Di Padang sendiri, embarkasi berada di Masjid Raya Ganting. Masjid itu merupakan masjid tertua di Padang yang dibangun sekitar tahun 1700. Dari masjid inilah jama’ah haji dipersiapkan sebelum pergi berlayar menunaikan Rukun Islam yang ke lima melalui pelabuhan Emmahaven (sekarang Teluk Bayur).

Sulitnya transportasi di masa lalu itu, juga menyebabkan para haji biasanya berperan ganda. Karenanya, selain beribadah, tak jarang para haji juga menuntut ilmu di Tanah Suci guna menunggu kapal pengangkut yang akan datang kemudian. Para calon haji biasanya datang pada bulan puasa agar bisa berpuasa di Haramain.
Syekh Nawawi Al Bantani dari sekian ulama nusantara yang berhasil mencatatkan tinta emas selepas naik haji. Orang-orang Mekkah juga mengenalnya dengan sebutan Nawawi al-Jawi. Sebab sebutan al-Jawi mengindikasikan seseorang yang bermuasal dari Jawah sebagai sapaan untuk para pendatang Nusantara. Nama Indonesia kala itu belum dikenal. Kalangan pesantren sekarang lebih menyebut ulama yang juga digelari asy-Syaikh al-Fakih itu sebagai Nawawi Banten.
Syekh Nawawi Al Bantani menunaikan haji tepat saat berusia 15 tahun. Ia kemudian memilih tinggal selama tiga tahun di Mekkah. Namun kehidupan intelektual Kota Suci itu rupanya mengiang dalam diri si sulung, sehingga tidak lama setelah tiba di Banten ia mohon dikembalikan lagi ke Mekkah. Di sanalah ia tinggal sampai akhir hayatnya. Ia wafat pada 25 Syawwal 1314 Hijriah atau 1897. Kabar lain menyebutkan kembalinya ke Tanah Suci, setelah setahun di Tanara meneruskan pengajaran ayahnya. Di Mekah, selama 30 tahun Nawawi belajar pada ulama-ulama terkenal seperti Syekh Abdul Gani Bima, Syekh Yusuf Sumbulaweni, Syekh Nahrawi, dan Abdul Hamid Daghestani. Syekh Nawawi menjadi terkenal dan dihormati karena keahliannya menerangkan kata-kata dan kalimat-kalimat Arab yang artinya tidak jelas atau sulit dimengerti yang tertulis dalam syair terkenal yang bernafaskan keagamaan.

Kemasyhuran Nawawi terkenal di hampir seluruh dunia Arab. Karya-karyanya banyak beredar terutama di negara-negara yang menganut faham Syafi’iyah. Di Kairo, Mesir, ia sangat terkenal. Tafsirnya Murah Labib yang terbit di sana diakui mutunya dan memuat persoalan-persoalan penting sebagai hasil diskusi dan perdebatannya dengan ulama al-Azhar.

Sebab, kedalaman ilmunya, beliau dijadikan sebagai guru besar di Masjid al-Haram. Bahkan Syekh Nawawi memiliki tiga gelar kehormatan prestisius; “Sayyid ‘Ulama al-Hijaz” yang dianugerahkan olah para ulama Mesir, “Ahad Fuqaha Wa Hukama al-Muta’akhirin” dan “Imam ‘Ulama al-Haramain”. Layaknya seorang Syekh dan ulama besar, Syekh Nawawi sangat menguasai berbagai disiplin ilmu agama.

Syekh Nawawi tidak hanya terkenal dalam bidang keilmuan, tapi juga pada gerakannya melawan kolonialime. Snouck Hugronje pernah berkata, “Andaikata Kesultanan Banten akan dihidupkan kembali, atau andaikata sebuah negara Islam independen akan didirikan di sana, pasti dia akan betul-betul merupakan kegiatan suatu kelompok orang fanatik yang tidak teratur.”

Tak heran, banyak murid Syeikh Nawawi al-Bantani yang memimpin secara langsung barisan jihad di Cilegon melawan penjajahan Belanda pada tahun 1888 Masehi. Di antaranya seperti Haji Wasit, Haji Abdur Rahman, Haji Haris, Haji Arsyad Thawil, Haji Arsyad Qasir, Haji Aqib dan Tubagus Haji Ismail. Para ulama pejuang keislaman ini adalah murid Syeikh Nawawi al-Bantani yang dikader di Mekkah.

Jauh sebelum Syekh Nawawi Al Bantani, kita juga memiliki ulama sekaligus pejuang hasil tempaan di Mekkah, yakni Syekh Yusuf Al Makassari (1626-1699). Tak jauh beda dengan Syekh Nawawi, Syekh Yusuf Al Makassari menunaikan haji di usia relatif muda: 18 tahun.

Syahdan, sekembali dari Mekah pada 1664, Syekh Yusuf Al-Makassari yaang waktu itu berusia 38 tahun tidak langsung pulang ke Gowa, tapi tinggal di Banten.
Berbeda dari 15 tahun yang lalu ketika dia tinggalkan, Banten sekarang sudah ramai. Sahabat karibnya, Pangeran Surya, sudah menduduki tahta Kesultanan Banten dengan nama Sultan Abul Fath Abdul Fattah, atau lebih dikenal dengan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683). Kini, sahabat dan rakyat Banten tidak lagi memanggil dengan nama kecilnya Muhammad Yusuf. Ia dipandang sebagai ulama, dengan panggilan syekh.
Jemaah Haji dari Banten sudah menyaksikan kedudukan Yusuf di antara ulama-ulama di Mekkah dan memperkenalkan namanya pada rakyat Banten. Jadi, rakyat dan Sultan Banten sudah mengenalnya sebelum ia tiba di Banten dan sudah diduga Sultan Banten memesannya lebih dahulu untuk pulang ke tanah air guna memperkuat barisan dalam menghadapi Kompeni. (era muslimah)

Anzhi Tawar Berbatov

Dimitar Berbatov pernah menjadi salah satu striker andalan di Tottenham Hotspurs. Kini pemain asal Bulgaria tersebut telah bergabung dengan Manchester United. Sayangnya ia tidak lagi menjadi pemain utama seperti di Spurs dulu. Ia sering menjadi langganan di bangku cadangan.

Kini Berbatov menemukan secercah harapan dari klub kaya asal Rusia, Anzhi Makhachkala. Agen dari Berbatov, Emil Danchev menyatakan bahwa kliennya akan mempertimbangkan kemungkinan pindah ke Anzhi jika tawaran tersebut terealisasi. Danchev sendiri meragukan Berbatov bahagia bersama United. Hal ini karena kliennya tersebut makin jarang diturunkan.

“Kami akan tertarik jika Anzhi membuat penawaran konkrit,” ujar Danchev. “Kami akan duduk bersama Dimitar dan mempertimbangkan tawaran tersebut,” sambungnya lagi.

“Saya tidak tahu apakah Dimitar bahagia di Manchester. Dia bermain namun kemudian hanya duduk di bangku cadangan.”

Kontrak Berbatov dengan klub besutan Sir Alex Ferguson tersebut akan berakhir pada akhir musim ini. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Berbatov dapat memperoleh gaji 7,5 juta poundsterling per musim bersama Anzhi.
Sebelumnya Anzhi terus melanjutkan perburuannya pada pemain-pemain top dunia. Setelah mendatangkan Samuel Eto’o dan memecahkan rekor gaji tertinggi, kini Anzhi membidik Berbatov, yang mulai tersingkir dari skuad utama Manchester United.

Pemain asal Bulgaria ini kini lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan ‘Setan Merah’. Dia kalah bersaing dengan striker-striker muda seperti Javier ‘Chicharito’ Hernandez dan Danny Welbeck.

Kontrak Berbatov bersama MU akan berakhir pada akhir musim ini. Jika tak diperpanjang, maka peluangnya untuk hengkang di jendela transfer bulan Januari akan sangat besar.

Anzhi dikabarkan siap membayar 15 juta Poundsterling untuk mendatangkan Berbatov. Pemain 30 tahun ini juga akan digaji 7,5 juta Poundsterling setiap tahunnya.

Agen Berbatov, Emil Danchev, menyebut jika Anzhi melakukan penawaran maka ia dan kliennya akan tertarik dan mempertimbangkannya. “Kami akan tertarik jika Anzhi membuat penawaran yang nyata. Kami akan duduk bersama Dimitar dan mempertimbangkan ini,” ujar Danchev seperti dilansir oleh Mirror Football.
“Aku tidak tahu apakah Dimitar senang di Manchester. Dia bermain, kemudian dia hanya duduk di bangku cadangan,” tuntasnya.(bbs/jpnn)

Upacara Cerminan Disiplin

Peringati Hari Kesadaran Nasional

Pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemko Medan wajib mengikuti upacara, tak terlepas para pejabat struktural wajib mengikuti upacara.  Karena setiap upacara sebagai bentuk cerminan disiplin dan rasa tanggung jawab.

Penegasan itu disampaikan langsung Wali Kota Medan ketika memimpin upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional dan Kesehatan Nasional ke-47  Tahun 2011 di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (17/11). “Saya tidak ingin  upacara yang digelar hanya dilakukan sebagai acara rutinitas saja. Upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional  dan Kesehatan Nasional justru dimaksudkan rangka memberikan motivasi peningkatan kinerja dan disiplin. Karenanya, setiap upacara yang digelar hari demi hari justru semakin meningkat kualitasnya,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota  membacakan arahan pidato tertulis  Menteri Kesehatan  DR Endang Rahayu Sedyaningsih MPH DR.PH mengatakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) merupakan tonggak peringatan akan pentingnya kesehatan dalam berbangsa  dan bernegara.

Kesehatan merupakan satu pilar pembangunan sumber daya manusia mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh, kuat, pandai, beradab, mampu bersaing dengan bangsa lain serta unggul dalam bidang ekonomi, teknologi dan social budaya.

Hal itu lah yang membuat seluruh barisan tidak langsung dibubarkan begitu upacara selesai, Rahudman meminta Sekda Ir Syaiful Bahri, Kepala Inspektorat Drs Farid Wajedi, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Drs Musaddad Nasution, serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Drs Parluhutan  Hasibuan untuk mengecek siapa pejabat struktural, terutama eselon tiga yang tidak hadir dalam upacara pagi itu.

“Saya minta pejabat struktural, terutama eselon tiga untuk dicek kehadirannya dalam upacara ini. Mengapa staf dan pejebat eselon  dua saja yang ikut apel. Harapan saya setelah dicek, seluruh pejabat eselon tiga hadir,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota  ketika memberikan arahan dengan membacakan pidato tertulis  Menteri Kesehatan  DR Endang Rahayu Sedyaningsih MPH DR.PH mengatakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) merupakan tonggak peringatan akan pentingnya kesehatan dalam berbangsa  dan bernegara. Kesehatan merupakan satu pilar pembangunan sumber daya manusia mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh, kuat, pandai, beradab, mampu bersaing dengan bangsa lain serta unggul dalam bidang ekonomi, teknologi dan social budaya.

Peringatan HKN tahun ini, lanjutnya, juga momentum untuk meningkatkan pelaksanaan Gerakan Kebersihan Nasional Indonesia yang diamanatkan Presiden Republik Indonesia. Tema HKN ke-47, Indonesia Cinta Sehat dimaksudkan untuk mengajak seluruh komponen bangsa melakukan gerakan dan tindakan nyata dalam mencapai hidup  bersih dan sehat . “Tema ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia mencintai kesehatan, mau dan mampu berperilaku sehat,” ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, paparnya, berkat pelaksanaan pembangunan kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan tampak adanya kecendrungan peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat dan pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGS), seperti menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup waktu lahir.

Capaian lainnya, tambahnya,  menurunnya jumlah penderita tuberculosis (TB) di Indoensia sehingga sebelumnya Indonesia menempati peringkat ketiga dunia kini menjadi peringkat kelima dunia. Kemudian, penderita folio juga sudah tak ditemukan lagi di Indonesia sepanjang lima tahun terakhir. Serta beberapa provinsi dinyatakan  oleh oraganisasi kesehetan dunia (WHO) telah tereleminasi dari tetanus maternal dan neonatal.

Kemudian, 2011, pemerintah memberikan immunisasi tambahan campak lebih dari11,9 juta anak dan folio lebih dari 14,1 juta. Dewasa ini upaya untuk eleminasi malaria, filariasis dan kusta  juga sedang dilaksanakan secara intensif di seluruh Indonesia. Hingga September 2011, telah diperiksa 868.552 sediaan darah untuk diagnosis malaria dan seluruh penderita yang positif sebanyak 204.951 orang telah diobati. (adl)

Kapolres Tebing Tinggi Serukan Galakkan Salat Jumat

TEBING TINGGI-Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Andi Rian Djajadi SIk dan Waka Polres Kompol, Drs Safwan Khayat Mhum menggelar Salat Jumat berjamah dengan Wali Kota Tebing Tinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan masyarakat di Masjid Raya Nur Addin Jalan Suprapto Kota Tebing Tinggi Jumat kemarin. Ibadah yang dilakukan Andi Rian itu merupakan awal kegiatannya menjabat sebagai Kapolres Tebing Tinggi.

“Ini giat kerja saya pertama di Kota Tebing Tinggi dalam menjabat Kapolres baru, hal ini perlu dilakukan pihak jajaran Polri untuk menjalin persaudaraan lewat ibadah seperti di mesjid ini,” seru Andi Rian.

Menurutnya, kegiatan Salat Jumat seperti itu Insya Allah akan terus dilakukan Polresta Tebing Tinggi dari masjid ke masjid lainnya yang ada di wilayah Polres Tebing Tinggi. Dengan begitu, polisi akan semakin dekat dengan masyarakat. “Dengan begini masyarakat akan lebih mudah mengenal kita sebagai pengayom masyarakat. Polisi selama ini terlihat menyeramkan, tetapi dengan kegiatan ini, akan terjalin hubungan yang lebih baik lagi dan menghilangkan imej buruk di mata masyarakat tentang polisi,” urai mantan Kasat Narkoba Poltabes (sekarang Polresta) Medan
Selain terciptanya hubungan harmonis, manfaat ritual Islam  ini langsung dirasakan berupa ketenangan lahir dan batin. (mag3)

Silat Juara Umum

JAKARTA- Tim silat Indonesia gagal memenuhi ambisi menambah empat emas pada hari final terakhir di nomor tanding, kemarin (17/11). Namun, Indonesia tetap bisa menasbihkan diri menjadi juara umum pencak silat SEA Games XXVI/2011 dengan tambahan tiga medali emas.

Hasil itu membuat Indonesia memuncaki klasemen akhir dengan koleksi medali keseluruhan Sembilan emas, lima perak dan dua perunggu. Sedang, Vietnam menjadi runner up dengan enam emas, tujuh perak, dan lima perunggu. Posisi ketiga ditempati Malaysia dengan tiga emas, satu perak, dan tujuh perunggu.

Tambahan emas Indonesia kemarin dihasilkan oleh Dian Kristanto di kelas A putra yang mengalahkan pendekar Thailand Anothai Choopeng dengan skor telak 5-0. Emas dari Dian ini pun memastikan koleksi medali Indonesisa tak akan terkejar oleh Negara lain alias juara umum.

Dua medali emas lainnya disumbangkan oleh Amelia Roring yang menundukkan wakil Malaysia Siti Rahmah Mohamed Nasir ?dengan skor 5-0 di kelas E putri. Keberhasilan itu diikuti oleh Rosmayani yang meraih emas kelas C putri setelah menang 5-0 dari pendekar Thailand Jutarat Noytapa.

Sementara, lima emas lainnya lepas setelah Tuti trisnayanti (kelas B putri), Mariati (kelas D putri), Sofana Rahkmawati (Kelas F Putri), Sapto Purnomo (Kelas D putra), dan Pranoto (Kelas I Putra) takluk dari lawan-lawannya.

Meski menjadi juara umum, manajer tim Indonesia Edhy Prabowo ternyata belum begitu puas karena tak mampu memaksimalkan peluang emas. Harusnya, lanjut dia, minimal ada dua emas yang harusnya digenggam ternyata lepas.
“Saya sangat bersyukur dengan prestasi juara umum ini, tapi saya menyayangkan dua emas dari Pranoto dan Sapto lepas, itu harusnya milik kami,” terang politisi Senayan tersebut.

Kendati demikian, Edhy menegaskan bahwa tugas dari KONI untuk tim yang dimanajerinya sudah dilaksanakan dengan tuntas. Bahkan, anak asuhnya telah memberikan kepingan emas lebih untuk Indonesia.

“Kami hanya ditarget tujuh, malah dapat Sembilan. Itu bonus, mudah-mudahan bisa membantu Indonesia menjadi juara umum SEA Games kali ini,” ucapnya.

Di sisi lain, Dian yang berhasil menjadi penentu gelar juara umum untuk tim pencak silat Indonesia malah mengaku tak tahu-menahu jika penampilannya adalah partai penting. Yang ada di benaknya hanyalah untuk memberikan prestasi tertinggi untuk Indonesia.(aam/jpnn)

Ski Air Borong Emas

PALEMBANG- Hasil sempurna dibukukan oleh tim ski air Indonesia. Muhamad Zahidi dan kawan-kawan mendominasi perolehan emas pada hari kedua lomba ski air SEA Games 2011 di Danau Jakabaring, Palembang, kemarin (17/11).

Dari lima medali emas yang diperebutkan, tim Merah Putih mengamankan tiga medali. Masing-masing dari nomor Open Man Tricks atas nama Andri Muhamad Febiandi (3.080,poin), dan Daud Wangka Fath di sektor Open Man Slalom, kemudian nomor Open Ladies Jump yang diaraih oleh Endhar Pupul Giritiya (30,6 meter), serta Muhamad Zahidi Putu yang turun di Open Ledies Putra (40,8 meter)

Di nomor Open Tricks Man, Andri berhasil mengumpulkan poin tertinggi. Pria asal Bandung itu mampu melakukan 14 variasi gaya selama 20 detik dengan total poin 30.080.

Sementara medali perak milik Norman Rahadi Handana dari Indonesia (3.020), serta medali perunggu Padiwat Jaemjan asal Thailand (2.560).

Dalam laga itu, Andri sejatinya mampu meraup poin lebih banyak. Sayang, saat akan melakukan gerakan Wake Back-Back (WBB) yang menghasilkan poin lebih banyak, pegangan Andri lepas setelah melakukan gerakan salto di udara, dan dia pun terjatuh.

“Sebenarnya saya bisa mendapat banyak poin, sayang pegangan saya lepas karena timing mendarat kurang tepat. Apalagi, dalam setiap kali latiha, poin yang saya dapat bisa mencapai 4.500 sampai 4.600. Tapi, tidak apalah, yang penting medali emas tetap milik Indonesia,” ujar suami dari Nur Anisya ini.

Dengan raihan manis tersebut, target tim Merah Putih untuk mengamankan lima medali emas dari sembilan medali yang diperebutkan nyaris terpenuhi.

“Apalagi, salam lomba besok (Hari, ini, Red) nomor-nomor yang akan dilombakan adalah nomor unggulan kami,” ujar head coach tim ski air Indonesia, Nasir Kadir.

Sementara itu, dari sektor Open Ladies Jump, Endhar Pupul Giritiya berhasil memecahkan rekor SEA Games. Sayang, pencapaiannya tersebut tidak berlangsung di babak final. Gadis kelahiran Malang 16 Mei 1989 itu memecahkan rekor SEA Games saat berlaga di babak penyisihan. (dik/aww/jpnn)

Vietnam Kalahkan Indonesia

Peluang tim bola voli putri Indonesia maju ke final SEA Games 2011 semakin tipis setelah kalah 1-3 (17-25, 26-24, 14-25 dan 13-25) dari Vietnam di babak penyisihan.

Pada pertandingan yang digelar di Palembang Sport and Convention Center, Kamis (16/11), tim putri Vietnam masih lebih tangguh dibanding tim tuan rumah.

“Kami sudah lapang dada atas kekalah ini. Seluruh pemain sudah berusaha menampilkan permainan terbaik, tetapi Vietnam memang lebih baik,” kata Pelatih Tim Bola Voli Putri Indonesia Victor Laiyan usai pertandingan.
Atas hasil tersebut, Vietnam telah memenangi tiga dari empat pertandingan sehingga berada di posisi atas klasemen, sedang Indonesia memenangi dua dari tiga pertandingan. Lawan yang harus dihadapi Indonesia pada pertandingan terakhir di babak penyisihan adalah tim kuat lainnya, Thailand.

Menurut Victor, permainan yang disuguhkan pemain putri Indonesia saat menghadapi Vietnam masih lemah dari sisi “passing”, dan pemain tidak jeli dalam menangkap peluang di lapangan, serta blok yang dilakukan masih buruk.
“Dibanding Vietnam, ilmu pemain Indonesia masih kurang. Jika passing yang dilakukan lebih baik dan berani sehingga tercipta variasi serangan yang bagus, maka hasilnya mungkin akan berbeda,” katanya.

Di sepanjang pertandingan yang berlangsung sekitar satu jam 45 menit tersebut, Vietnam mampu menunjukkan permainan tim yang solid, baik dari sisi serangan atau saat bertahan.

Smash-smash keras yang dilancarkan pemain Indonesia berkali-kali berhasil dikembalikan oleh pemain Vietnam, dan tidak jarang menghasilkan angka.

Pada set pertama, tim tuan rumah terus tertinggal dalam perolehan angka, bahkan tidak mampu menyamai perolehan angka Vietnam.

Pertandingan pada set kedua berlangsung cukup menarik, dan untuk pertama kalinya tim Indonesia mampu menyamakan kedudukan 10-10, bahkan Indonesia berhasil memperoleh set poin.

Namun baru pada set poin kedua, Indonesia memastikan kemenangan untuk menyamakan kedudukan setelah smash pemain Vietnam keluar lapangan. Pada set ketiga dan keempat, pemain Indonesia semakin tertinggal dan tidak pernah unggul dalam perolehan angka dibanding Vietnam hingga pertandingan berakhir.(bbs/jpnn)

Renang Sumbang Perak dan Perunggu

Indonesia belum mampu menyumbang emas di hari pertama SEA Games 2011 nomor renang perairan terbuka 5.000 meter putra dan putri, Kamis (17/11). Dari empat perenang yang diturunkan, tuan rumah hanya mempersembahkan medali perak dan perunggu.

Emas putra diraih perenang Vietnam, Ba Anh Tu Chau yang berhasil finis dengan catatan waktu 1:07:02.529. Di posisi kedua ditempati perenang Indonesia, Wijaya Ricky Angga dengan catatan waktu 1:09:58.563. Sedangkan posisi ketiga adalah perenang Singapura, Brandon Boon dengan catatan waktu 1.10.02.293.

Persaingan ketat di nomor putra sempat terjadi di lap pertama. Namun, memasuki lap kedua, Ba Anh Tu berhasil melepaskan diri dari rombongan dan melaju sendiri menuju garis finis. Sedangkan Angga harus beradu sprint dengan Brandon beberapa meter sebelum garis finis.

Sementara itu, di nomor putri, perenang andalan Indonesia, Yessy Yosaputra hanya mampu meraih medali perunggu. Yessy yang sebelumnya meraih emas dan mencatat rekor baru gaya punggung 200 meter, finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 1.15:19.323.

“Dalam renang perairan terbuka, alam sangat berpengaruh. Begitu juga dengan kemampuan membaca arus. Tadi, saya sudah berusaha maksimal. Besok di nomor 10.000 mudah-mudahan bisa dapat emas,” ujar Yessy usai lomba.
Medali emas untuk nomor 5.000 meter putri diraih oleh perenang Malaysia, Heidi Gan dengan catatan waktu 1:11:47.454. Diikuti di posisi kedua oleh perenang Vietnam, Thi Ngoc Bich Nguyen dengan catatan 1:13:45.031.
Renang perairan terbuka digelar di Pulau Putri, Kepulauan Seribu, Jakarta. Selain nomor 5.000 meter putra-putri, event ini juga akan melombakan nomor 10.000 meter putra-putri, Sabtu (19/11), di mana Indonesia kembali menurunkan empat perenang.(bbs/jpnn)

Panjat Tebing Masih Dominan

TIM panjat tebing Indonesia tampaknya ?masih terlalu tangguh bagi negara-negara di kawasan asia tenggara. Bagaiamana tidak, sampai hari ke enam lomba, tim tuan rumah terus mendulang medali emas. Sampai hari kemarin (17/11) total sudah tujuh medali emas yang dikumpulkan oleh Abudzar dan kawan-kawan.  Terakhir tim tuan rumah kembali menambahkan dua medali emas, yang masing-masing disumbangkan dari nomor speed track relay putra dan putri di venue Panjat Tebing Jakabaring, Palembang sore kemarin.

Dalam pertandingan ini, emas pertama Indonesia disumbangkan oleh tim beregu putri yang digawangi oleh Tri Adianti, Fifi Lia Anggraini dan Evi Neliwati. Tiga srikandi Indonesia tersebut membukukan poin tertinggi dengan kecepatan 39,24 detik untuk mengakhiri lomba.

Sementara peringkat kedua milik pasukan dari Thailand (Puntarika Tunyavanich, Pratthana Raksachat, dan Pankaew Plypoolsup)dengan catatan waktu 43,63 detik. Di nomor ini, medali perak milik Singapura yang diperkuat oleh Bin-Bin Zhang, Ming Xin Judith dan Li Janice NG, dengan catatan waktu terakhir 44,73 detik. Sementara itu, Indonesia kembali berjaya dalam pertarungan paling cepat memanjat di sektor putra.

Diperkuat oleh trio Hermawan, Abudzar Yulianto, dan Galar Pandu Asmoro membuat dominasi ?merah putih seakan tak tertandingi. Ketiga pemanjat bertubuh kekar ini hanya membutuhkan waktu 27.01 detik untuk mengakhiri lomba.
Bahkan, dalam babak final melawan Malaysia tersebut, Abudzar dan kawan-kawan nyaris melakukan over lap dengan menyalip pemanjat kedua dan ketiga dari negeri jiran. Muhamad Zaki Ramli dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah, dengan catatan waktu 38,58 detik.

“Tadi kami hanya mencoba bermain semaksimal dan seaman mungkin. Karena sebenarnya otak serta otot kami sudah dilatih untuk olahraga ini. Namun, terkadang nasib sering berkata lain. Tapi, alhamdulillah semuanya berakhir sempurna,” ujar Abudzar setelah lomba.

Sementara itu, Galar Pandu Asmoro menambahkan, berposisi sebagai pemanjat kedua dia berusaha untuk memaksimalkan speednya. “Itu strategi kami. Dalam nomor estapet seperti ini, semuanya memang harus memanjat secepat mungkin, biar pemanjat berikutnya tidak kesulitan,” ungkap Galar.(dik/jpnn)