25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14308

SBY Perdengarkan Lagu Baru di KTT APEC

HONOLULU- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan abad ini akan dimiliki negara-negara di kawasan Asia Pasifik, melalui peran strategisnya dalam perekonomian dunia. Penegasan tersebut disampaikan SBY dalam pidatonya pada forum APEC CEO Summit 2011 di Hotel Sheraton Waikiki, Honolulu, Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, Minggu pukul 12.00 waktu setempat.

“Sembilan dari 21 anggota APEC adalah anggota G-20 (negara-negara maju), seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China. Kawasan Asia Pasifik juga meliputi negara-negara berkembang seperti Korea Selatan, Indonesia, Meksiko, Rusia, Vietnam, dan lainnya,” katanya.

Menurutnya, dalam beberapa dekade ke depan, sebagian besar negara di kawasan Asia Pasifik akan menjadi negara berpendapatan menengah, dan sesuai prediksi Asian Development Bank (ADB) tidak ada lagi negara miskin di Asia pada 2050.

Tumbuhnya organisasi regional dan sub regional di sejumlah kawasan juga diyakini mampu menghindarkan potensi konflik dan mengubahnya menjadi peluang. SBY juga meyakini transparansi pemerintahan dan orientasi pada rakyat adalah satu-satunya cara agar pemerintah dapat mengimbangi kecepatan informasi publik.

“Di era Twitter dan Facebook, setiap orang kini memiliki pasar ide sendiri, yang kecepatannya tidak bisa diimbangi komunikasi resmi antarpemerintah,” terang SBY.

Pidato SBY tersebut diberikan hanya berselang tiga jam setelah pesawat yang membawa presiden dan rombongan mendarat di Hickam Air Force Base, Honolulu, setelah menempuh 17 jam penerbangan dari Palembang.
CEO Summit adalah salah rangkaian KTT APEC ke-19. Presiden SBY ?mendapat giliran berpidato ketiga setelah PM Tiongkok Hu Jintau dan Presiden AS Barack Obama.

Dalam tanya jawab yang dipandu Senior Managing Editor Assosiated Press (AP) Michael Orezkes, Presiden SBY juga menilai tidak zamannya lagi suatu negara menggunakan pengaruhnya karena saat ini dibutuhkan hubungan timbal-balik.

Pernyataan tersebut menanggapi pernyataan Presiden Barrack Obama yang menyatakan Amerika Serikat ingin mempertahankan kepemimpinan ekonomi dunia melalui hubungan yang saling menghormati. “Kami ingin menunjukkan ekonomi kami yang kompetitif bagi ekonomi global,” papar Obama.

Presiden kulit hitam pertama AS ini me nyatakan, ekonomi AS kini tengah menghadapi banyak tantangan sehingga negaranya memandang hubungan ekonomi dengan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik sangat penting.
Obama mengakui pandangan dunia terhadap AS kini cenderung negatif akibat keterlibatan AS lebih dari satu dekade terakhir dalam di perang berbagai negara. Selain berbicara dalam CEO Summit, Presiden SBY juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia dan Perdana Menteri Kanada.

Dalam forum yang dihadiri ratusan pebisnis dari kawasan Asia Pasifik ini, SBY juga sempat memperdengarkan lagu baru yang dinyanyikan Sandhi Sandoro. Lagu tersebut termasuk dalam album Harmoni yang diluncurkan pekan lalu, ketika SBY berpidato dalam forum yang digelar Unesco di Cannes, Prancis.

Tentang album barunya tersebut, Michael Orezkes sempat menanyakan bagaimana mungkin seorang kepala negara seperti SBY punya waktu luang untuk bermusik dan menciptakan lagu. Sembari tersenyum, SBY mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu produktif, karena hanya mampu menciptakan satu lagu dalam tiga bulan.
“Bermusik adalah hobi saya, sama seperti kepala negara lain yang hobi memancing, berburu, menunggang kuda,” tutur SBY.  (noe/jpnn)

Hari Ini, Jasad Eli Tiba di Medan

Nelayan Deliserdang yang Tewas di Sel Malaysia

PANTAI LABU-Hampir sepekan menjalani proses birokrasi, akhirnya, Senin (14/11) jasad nelayan asal Pantai Labu, Deliserdang yang tewas di penjara Bahtera Penang- Malaysia, Eli Zailani Bin Ramli (34) warga Dusun II, Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, akan tiba di rumah duka.

Jenazah bapak lima anak itu pun langsung diantarkan Komjen Diraja Malaysia dengan menumpang pesawat Malaysia Air Line yang akan tiba di Bandara Polonia Medan sekira pukul 09.00 Wib.

Dari bandara Polonia, jasad Eli Zailani pun rencananya segera di boyong pihak keluarga ke rumah duka. Situasi di rumah duka yakni kediaman keluarga Eli Zailani yang begitu sederhana dan hanya berdindingkan tepas serta lantai semen itu pun tampak mulai sibuk. Pihak keluarga maupun jiran tetangga mulai mempersiapkan berbagai peralatan dan perlengkapan guna menyambut kedatangan jasad bapak lima anak itu. Di halaman depan rumah tampak sudah terpasang teratak serta ratusan kursi plastik untuk para pelayat.

Syamsul seorang kerabat keluarga Eli Zailani sendiri kepada awak koran ini menuturkan kalau pihak keluarga serta warga sekitar tempat tinggal Eli sudah mengadakan tahlilan mulai dari Sabtu (12/11) malam lalu.

Di tengah kesibukan menyambut kedatangan jenazah nelayan malang itu, terlihat seorang wanita muda yang tak lain Rusmawati (28) istri Eli Zailani. Ibu muda itu masih terlihat begitu berduka atas kabar kematian suaminya itu.

Dari raut wajah Rusmawati pun tergambar jelas kesedihan yang tengah dirasakannya. Ibu muda itu pun mulai gundah kala memikirkan nasib dirinya serta kelima anaknya yang masih kecil-kecil terutama si bungsu Riko Syahputra yang masih berusia 7 bulan.

Rusmawati sendiri mengaku masih tak yakin dengan kematian suaminya itu. Menurut Rusmawati, Eli Zailani Bin Ramli merupakan tulang punggung keluarga. Semenjak Eli Zailani ditangkap Kepolisian Malaysia sekira Agustus lalu, kebutuhan makan sehari-harinya pun ditanggung pihak keluarga dan tetangganya. Rusmawati tidak dapat berbuat banyak, karena saat Eli Zailani ditangkap, Rusmawati baru saja melahirkan anaknya yang kelima.

Informasi diperoleh, Jenazah Eli Zailani akan dijemput ambulance yang dipasilitasi Pemkab Deliserdang dari Bandara Polonia Medan. Pihak keluarga yang akan menjemput jenazah dari Bandara Polonia Medan, juga di fasilitasi Pemkab Deliserdang. Disebutkan, tiba di rumah duka, jenazah Eli Zailani tidak berlama-lama di rumah, setelah acara singkat jenazah itu akan dimakamkan di tanah wakaf Desa Paluh Sibaji.  (pas/smg)

BUMD Ideal Kelola Sumur Minyak Langkat

PAD Bisa Bertambah, Konflik Terantisipasi

LANGKAT- Pemkab Langkat seharusnya memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) guna pengelolaan sejumlah sumur-sumur (minyak) tua di bumi lancang kuning itu. Soalnya, Eksindo pemegang kontrak dari PT Pertamina diduga belum memperlihatkan hasil kerja mumpuni.

“Apabila, pemegang technical assistan contract (TAC) yakni Eksindo sesuai dugaan memang belum memperlihatkan hasil seperti diharapkan apalagi memberikan kontribusi buat pemkab ataupun Pemprov Sumut bahkan negara untuk apa diteruskan. BUMD merupakan pilihan yang tepat mengkomandoi pengelolaan sumur tua itu, maka harus disegerakan melalui peraturan dan ketentuan berlaku,” kata anggota Komisi A DPRD Sumut, H Hasbullah Hadi saat ditemui wartawan di sela-sela Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Al Washliyah di gedung PKK Stabat, Sabtu (12/11) petang kemarin.

Ia menegaskan jika Pemkab Langkat sudah mengantongi Peraturan Daerah (Perda) tentang BUMD diperkirakan kian memuluskan pengelolaan sumur tua.

Dengan terobosan itu Hasbullah menilai bukan hanya mempertegas pemasukan melalui Penghasilan Asli Daerah (PAD) saja melainkan memberikan pengawasan yang lebih sistematis. Begitu juga pihak-pihak yang beraktifitas (kontrak) di sumur tua bisa semakin terkoordinir dengan tatanan kerja memadai.

“Berdasarkan ketentuan maupun peraturan melalui Perda terkait BUMD, maka sudah sangat memungkinkan sumur tua itu dikelola Pemkab. Nah, kalaupun ada koperasi yang berniat atau berkeinginan melibatkan diri tetap harus di bawah komando atau koordinasi BUMD tadi. Dengan kondisi itu bukan hanya PAD yang masuk ke pemerintahan setempat, bentuk konflik atau pertikaian antar-warga yang terjebak saling klaim lahan sumur seperti dikhawatirkan diperkirakan terantisipasi,” beber politisi Demokrat ini.

Sependapat dengan itu masih dari arena Rakerwil Al Washliyah, H Yan Syahrin anggota DPRD Sumut lainnya menegaskan BUMD menjadi pilihan tepat menggantikan posisi Eksindo yang disebut-sebut tidak memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan sumur tua di Kecamatan Padang Tualang.

Tidak hanya demikian, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumut ini menegaskan seluruh sumur tua yang berpotensi cakupan Kabupaten Langkat juga harus di bawah penanganan BUMD.  Alasannya sederhana, pengelolaan wilayah kerja pertambangan yang diserahkan PT Pertamina kepada pihak ketiga saat ini juga ditengarai jauh dari harapan. Menyusul lagi, informasi yang menyebutkan Eksindo selaku pemegang ATC malah membeli minyak dari warga melakukan penyulingan ilegal.

“Sudah cocok itu kalau BUMD yang maju membidani pengelolaan sumur tua, macam mana lah kita mau menuntut kontribusi dari pihak ketiga yang memegang kontrak saat ini dari PT Pertamina kalau untuk hasilnya (minyak) saja malah membeli dari warga yang notabene jelas sekali ilegal,” bilang Yan politisi berasal dari Pangkalan Brandan, Langkat ini. Kendati tidak menyebutkan jadwal pastinya, namun Yan mantan Ketua Kadin Langkat ini sebutkan bersama Komisi D DPRD Sumut dia akan melakukan peninjauan ke beberapa sumur tua dimaksud.

Sekedar mengingatkan, menjelang akhir pekan kemarin di gedung dewan Kabupaten Langkat, Komisi IV (Bid Lingkungan dan Pembangunan) dinahkodai Sri Wahna Kaban (PBB) selaku Ketua Komisi bersama wakil Hasan Basri (PAN) dan segenap anggota melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan BP Migas, PT Pertamina, Eksindo, Distamben Prop Sumut plus Langkat beserta TNI/Polri.

Agenda pertemuan terkesan singkat ketika itu menyusul dilaksanakannya Salat Jumat, Wahna merekomendasikan agar pengelolaan sumur ditangani BUMD. (mag-4)

Tebu Dibabat Habis, Masyarakat Kembali Garap Lahan

Terkait Lahan Eks HGU PTPN 2 Sei Semayang

BELUM ada penyelesaian yang jelas tentang konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 di Kota Binjai. Dampaknya, masyarakat kini kembali turun ke lapangan membersihkan lahan eks HGU PTPN 2 dari tanaman tebu, Minggu (13/11) sekitar pukul 09.00 WIB.

Puluhan masyarakat yang melakukan pembersihan tanaman tebu itu, berasal dari kelompk tani Anugrah Tunggurono. Pembersihan lahan itu tepat di atas lahan eks HGU PTPN 2 Sei Semayang, Jalan Bangau, Lingkungan IX, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.

Mereka masuk ke areal lahan membawa senjata tajam seperti parang, arit dan lainnya. Puluhan masyarakat yang terdiri dari kaum ibu-ibu, laki-laki, tua dan muda itu terlihat tampak berdiri di lahan eks HGU PTPN 2 kemudian menyapu bersih tanaman tebu.

Mereka tidak menghiraukan panas teriknya matahari. Para peng garap itu tersus membabat sehingga tebu rata dengan tanah.

“Kami tidak peduli mau siapa yang datang. Tanah ini, adalah tanah kami. Dulu orang tua kami bercocok tanam di sini. Jadi, sekarang kami mau ambil kembali lahan ini, agar kami dapat kembali meneruskan bercocok tanam seperti para orang tua kami dahulu,” tegas Uji, salah seorang warga di sela-sela kesibukannya membersihkan lahan tebu. Adanya aksi warga tani ini, sejumlah petugas Polsek Binjai Timur dan Polres Binjai berjaga-jaga di lokasi garapan itu sembari melarang aksi pembabatan.

Warga yang tadinya sibuk membersihan lahan, sempat terhenti.

“Apanya ini. Ada apa rupanya? Kok disiruh berhenti. Biarkan aja polisi itu di situ, kita tetap aja membersihkan lahan ini. Apa pulak urusan polisi sama lahan ini?,” cetus Iwa dengan nada berang saat warga ditarik keluar dari lahan eks HGU PTPN 2 Sei Semayang.

Meski aksi pembersihan lahan sempat terhenti. Namun, warga tani kembali masuk ke lahan untuk melakukan pembersihan. Setelah merasa lelah, akhirnya sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan masyarakat tani tersebut menghentikan aksi pembersihan itu. Selanjutnya, para petugas meninggalkan lokasi.

Syamsul Bahri, selaku ketua kelompok tani Anugrah Tunggurono, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pembersihan lahan. Sampai luas lahan yang menjadi hak mereka sekitar 628 hektare. “Yang kita bersihkan ini masih sedikit, sekitar 3 hektare,” kata Syamsul.

Syamsul hanya bisa berharap, agar pihak keamanan tidak melakukan intimidasi, interpensi atau melakukan tindakan lain selain menjaga keamanan.

“Selama ini yang kami alami, petugas selalu mengintimidasi masyarakat tani. Yang katanya pihak PTPN 2 mau datang menyerang, yang katanya kami akan ditangkap. Hal seperti ini hendaknya jangan ada lagi, karena petugas hanya sebagai pengaman. Kalau pihak PTPN 2 datang menyerang, tentunya petugas yang menjaga agar tidak terjadi bentrok,” harap Syamsul.

Sebelumnya Anggota Komisi A DPRD Tingkat I Rahmuddin dalam kunjungan kerjannya (reses) mengatakan, kepada pihak keamanan yang menjalankan tugasnya baik itu Polri dan TNI harus bertindak adil jangan sampai berbuat yang tidak diinginkan.

Selain itu, dijelaskannya, pihak Polisi yang selama ini di pandang masyarakat dalam bertindak selalu memihak kepada sesuatu oknum tertentu. Jadi diharapnya pihak kepolisian haruslah bertindak arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan di lapangan. Karena semua ini menurutnya, adalah rakyat Indonesia satubangsa dan satu tanah air, jangan sampai terjadi pertumpahan darah antara satu bangsa. (dan)

Nova Eliza Rambah Reggae

Lama tidak terdengar di dunia hiburan, Nova Eliza muncul dengan kejutan. Pesinetron cantik tersebut merilis single yang menandai kiprahnya di dunia olah suara. Aliran musiknya juga berbeda dari yang sedang tren saat ini. Ibu satu anak itu memilih musik reggae.

Nova sengaja memilih genre musik tersebut karena ingin terlihat berbeda di tengah aliran musik pop. “Sebenarnya, saya nggak mau lagu yang berat, yang ringan-ringan saja, supaya bisa nyanyi sama-sama,” katanya saat ditemui di Rolling Stones Cafe, Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu lalu (12/11).

Nova menyatakan, lagu perdananya yang diberi judul Putus Sambung Terus itu tergolong reggae yang ringan sehingga mudah diingat penikmat musik di Indonesia. Awalnya, dia merasa kesulitan. Sebab, ketika memutuskan untuk menyanyikan lagu reggae, istri Mirwan Suwarso tersebut merasa keberatan. Akhirnya, dilakukan sedikit perombakan sehingga musik Putus Sambung Terus lebih easy listening. (fed/c12/any/jpnn)

Perampok Bersenpi Perkosa Gadis Desa

KISARAN- Perampok sadis bersenpi beraksi di Desa Gedangan Kecamatan Pulo Bandring (pemekaran Kecamatan Meranti) , Sabtu (12/11) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Korbannya gadis desa berinisial IK (21) dan tetangganya, Pon (17) , keduanya warga Dusun I Kampung Buluh Cina Desa Urung Pane Kecamatan Setia Janji (pemekaran Kecamatan Buntu Pane) Kabupaten Asahan. Korban IK, gadis desa ini diperkosa perampok bersenpi, sedangkan teman lelakinya, Pon diikat tangan dan kaki setelah ditelanjangi oleh perampok.
Informasi yang dihimpun METRO (Grup Sumut Pos), Minggu (13/11) di lokasi kejadian, menyebutkan, IK, gadis desa ini diperkosa sekira 30 meter dari jalan umum Desa Gedangan-Kampung Buluh Cina, tepatnya di areal kebun karet milik  PT BSP (Bakrie Sumatera Plantation).  Sedangkan kawanan perampok yang berjumlah dua orang dengan ciri-ciri, satu berbadan tegap, berambut cepak, sedikit  pendek dibanding dengan  kawanan perampok yang satu lagi,  berbadan kurus tapi sedikit tinggi.

Perbuatan pemerkosaan dilakukan bagundal itu  setelah terlebih dulu menodongkan senpi jenis pistol kepada Pon yang membonceng IK naik sepeda motor Honda Blade Nopol BK 4231 VAF. Saat itu korban bersama teman lelakinya hendak menuju rumah mereka di Buluh Cina. (van/smg)

Pesta Rakyat BRI Meriah di Binjai

BINJAI-Kemeriahan Pesta Rakyat Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Binjai benar-benar meriah. Seabrek acara memanjakan nasabah BRI dan masyarakat dari berbagai kalangan yang datang ke Lapangan Satria III Kebun Lada Binjai, Sabtu (12/11).
Kegiatan Pesta Rakyat BRI antara lain gerak jalan santai, lomba mewarnai, pameran, hiburan musik hingga penarikan undian. Aneka macam hadiah undian bagi nasabah BRI pun disiapkan panitia diantaranya mobil sepeda motor, kulkas, televisi dan minikompo.

Kemeriahan acara semakin lengkap dengan kehadiran Wakil Wali Kota Binjai Timbas Tarigan yang disambut Pimca BRI Binjai Supriadi. Mereka berbaur bersama masyarakat menikmati pesta rakyat di Binjai tersebut.
Manajer Panitia Pelaksana, Hotman Sitompul kepada Sumut Pos mengutarakan jalan santai di sejumlah ruas jalan Kota Binjai diikuti lebih 300 peserta. ‘’Mereka berjalan melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Binjai,’’ ucapnya.

Ia menambahkan, penarikan undian dilaksanakan dua kali dalam setahun.  ‘’Pengundian pertama dilaksanakan pada 12 November 2011 sedangkan pengundian tahun kedua dijadwalkan dilaksanakan Januari 2012,’’ ucap Hotman. (adl)

IPK Akan Beri yang Terbaik

MEDAN-Kepengurusan Ranting Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kelurahan Sei Putih Barat Kecamatan Medan Petisah periode 2011-2016 dilantik oleh Ketua PAC Medan Petisah Halomoan Siagian di Jalan Sampul Medan, Sabtu (12/11) petang.
Susunan kepengurusan, Hendri Tambah SH (ketua), Hotma Sitompul (Sekretaris) dan Jimmy Siahaan (bendahara). Ketua terpilih Hendri Tamba SH mengaku berterimakasih kepada masyarakat di Kelurahan Sei Putih Barat yang memberikan dukungan serta masukan sehingga IPK tetap eksis untuk membina kawulamuda sehingga menjadi pemuda yang turut serta dalam pembangunan kota Medan.

“Dengan dilantiknya kepengurusan IPK Ranting Sei Putih Barat maka tugas pemuda yang bernaung dalam wadah IPK akan memberikan yang terbaik terhadap kelurahan, Pemko Medan dan masyarakat dengan berbagai kegiatan positif, ” terangnya.

Kata Tamba lagi untuk ke depan IPK Sei Putih Barat mencanangkan berbagai program diantaranya gotong royong di Kelurahan Sei Putih Barat agar daerahanya tampak asri dan indah.

Sementara Ketua PAC IPK Kecamatan Medan Petisah Halomoan Siagian mengatakan dengan dilantiknya kepengurusan Ranting IPK Sei Putih Barat merupakan kader-kader yang terpilih untuk memajukan IPK sesuai dengan AD dan ART sesuai dengan koridor yang telah ditentukan. (omi)

KPK Didesak Umumkan Tersangka Baru

Kasus Suap Wisma Atlet Sea Games 2011

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera mengumumkan tersangka baru dalam kasus suap wisma atlet Sea Games 2011.

Informasi terbatas yang disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas beberapa waktu lalu, bahwa tersangka baru itu berlatarbelakang politisi dinilai telah menimbulkan “kegaduhan” yang tidak perlu.

“Ini posisi yang tidak menguntungkan bagi parpol. Saya berharap jangan sampai Pak Busyro terkesan melakukan delegitimasi terhadap parpol,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM dan Peraturan dan Perundangan Trimedya Panjaitan di Jakarta, kemarin (13/10).

Dia mengakui proses hukum yang tengah berjalan memang harus dihormati oleh semua pihak. Namun, prosesnya sendiri juga harus tetap profesional dan proporsional. Karena itu, tidak tepat kalau kasus suap yang telah menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M.Nazaruddin itu disimplikasi sebagai beban parpol semata.

“Kesannya Ketua KPK seperti politisi yang omongannya sering bersayap. Padahal, hukum itu harus pasti,” ujar anggota Komisi III DPR yang khusus membidangi hukum, itu.

Tak kunjung diumumkannya tersangka baru dalam kasus suap wisma atlet bisa jadi karena KPK masih harus melakukan pendalaman. Namun, karena terlanjur sudah “dijanjikan” Busyro, persoalannya menjadi lain. “Pak Busyro mungkin mau bikin penasaran dulu. Mestinya tidak perlu seperti itu,” kata Trimedya.

“Jadi, segera saja disampaikan Pak Busyro siapa itu. Supaya tidak berlarut -larut opini yang tidak baik,” tutur Trimedya.

Sejauh ini sudah ada tiga politisi yang pernah dipanggil KPK sebagai saksi. Salah satunya adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Yang lain adalah dua anggota Komisi X DPR, yakni Angelina Sondakh dari Fraksi Partai Demokrat dan Wayan Koster dari Fraksi PDIP.

Terkait Wayan Konster, jajaran elit PDIP berkeyakinan sepenuhnya kalau kadernya itu tidak terlibat. “Kami yakin Pak Koster bukan yang dimaksud Pak Busyro,” kata Trimedya. Menurut dia, DPP PDIP telah menanyakan persalan ini langsung kepada Koster. Termasuk proses pemeriksaan di KPK yang telah dijalaninya dalam kapasitas sebagai saksi. “Pada intinya, Pak Koster bilang tidak pernah menerima duit dari Nazaruddin, maupun dari orang -orang yang terafiliasi dengan Nazaruddin,” jelasnya. “Pak Koster juga hanya kenal-kenal begitu saja dengan Nazaruddin, tidak akrab,” imbuh Trimedya.

Sebelumnya, Anas Urbaningrum menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses hukum atas kasus tersebut kepada KPK. “Karena kasusnya (wisma atlet, Red) sedang ditangani KPK, ya biar lah prosesnya di KPK,” kata Anas saat menghadiri rapat kerja pimpinan wilayah (rakerpimwil) dan dialog kebangsaan Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah di kampus I Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Sabtu (12/11).

Anas juga menegaskan dirinya tidak “menggarong” uang Negara. Bahkan, dia merasa upaya untuk menyudutkan dirinya masuk ranah politik. Dia meyakini ada sutradara dan skenarionya. “Ini urusan politik. Ada sutradaranya. Kalau dia (sutradara) bilang A, ya harus A,” ujar Anas. (pri/jpnn)

Anas Siap Diperiksa

KETUA Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengaku siap diproses secara hukum, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan M Nazaruddin. Pernyataan itu ditegaskan saat menghadiri malam final Bola Volley Angelina Sondakh Cup 2011 di GOR WR Supratman, Purworejo, Sabtu (12/11) malam. “Silahkan saja, dia mau menyerahkan dokumen apapun kepada Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), karena memang kewajibannya untuk mencari pembelaan dalam proses hukum yang dijalaninya, kalau saya terbukti salah, saya siap diproses hukum. Kita ini tinggal di negara hukum, jadi harus taat pada hukum,” ujarnya.

Anas mengatakan, apa yang menjadi pemberitaan selama ini, sama sekali tidak mengganggu dirinya, telerbih kasus tersebut kini sudah diserahkan dan ditangani KPK. “Semua kan sudah di serahkan pada KPK, kita lihat saja hasilnya, semua sudah saya terangkan pada KPK,” ucap Anas, usai menyerahkan Piala Angelina Sondakh Cup 2011.

Lebih lanjut Anas mengungkapkan, terkait tuduhan yang gencar dilakukan oleh M Nazaruddin, dimana dirinya dituduh sebagai aktor intelektual utama dalam kasus suap Wisma Atelit, sudah dijelaskan semuanya oleh Anas kepada KPK.

“Biarkan saja, dia mau bilang apa, yang penting saya sudah jelaskan semuanya pada KPK, itukan baru kata-kata dari Nazaruddin, bukan dari KPK. Ya biarkan saja mau bilang apa, semua warga Negara kan berhak mengekuarkan pendapatnya, yang penting hasil dari proses hukum nantinya, dan bagai mana hasil penyidikan KPK,” imbuhnya.
Dicecar pertanyaan seputar adanya dokumen yang di serahkan Nazaruddin kepada KPK, Anas menjelaskan, dokumen yang diberikan oleh Nazaruddin pada KPK biarlah digunakan untuk proses penyidikan KPK, Anas bahkan mengaku telah siap dengan tuduhan dari Nazaruddin. “Kembali saya ucapkan, saya siap diproses hukum jika saya terbukti bersalah,” tegasnya.

Sementara itu, Angelina Sondakh yang selama ini juga disebut-sebut M Nazaruddin terlibat dalam kasus Wisma Atlet menambahkan, pihaknya sama sekali tidak gentar dengan apa yang menjadi tuduhan M Nazaruddin Selama ini, karena semuanya telah dijelaskan pada KPK beberapa waktu yang lalu.

“Saya juga sudah menjelaskan semuanya pada KPK, terkait dengan tuduhan dari M Nazaruddin pada saya kepada KPK, semua juga sudah menyerahkan dokumen-dokumen yang saya miliki kepada KPK,” terangnya. (tom/jpnn)

Merampok Untuk Bayar Utang

Tersangka Pembunuh Supir Rental Ditangkap

LABUHAN- Tiga tersangka pembunuhan supir rental, Saud Marojahan Napitupulu (63) warga Jalan Selamat, Gang Nasional Simpang Limun, Medan Kota diamankan petugas Reskrim Polsekta Medan Labuhan dari rumahnya masing-masing, Minggu (13/11).

Ketiga tersangka yang diamankan itu, Adan Chalik Hasibuan alias Aan (22 ) warga Jalan Ampera VIII, Lingk VIII, Kelurahan Glugur Darat III, Medan Timur, WS alias Yudi (16) warga Jalan Marelan Raya, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan dan ARAL alias Bedul (15) warga Jalan Kawat IV Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Medan Deli.

Petugas berhasil menangkap ketiga tersangka itu berkas adanya informasi kecil dari lapangan. Informasi itu mengenai Aan yang berencana menggadaikan mobil tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, petugas yang dipimpin langsung Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Oktavianus langsung menangkap Aan di rumahnya.

Setelah dilakukan pengembangan Aan mengaku melakukan perampokan dan pembunuhan itu bersama dua temannya. Malam itu juga, polisi menciduk Iqbal dan Yudi dari rumah mereka masing. Dari tangan para pelaku polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa, mobil Kijang Inova BK 1584 KP, Yamaha Mio BK 5417 ABT, Lakban dan barang bukti milik korban berupa, baju, celana dan tali pinggang.  Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Sugeng Riyadi mengatakan, pelaku berhasil ditangkap setelah dilakukan penyelidikan dalam waktu seminggu lamanya, pelaku murni melakukan perampokan dan pembunuhan.

“Para pelaku kami jerat pasal 340, 365 dan 338 KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup,” katanya didampingin Kanit Reskrim AKP Oktavianus.

Di temui di Mapolsekta Medan Labuhan, Aan mengaku mengajak dua temannya Yudi dan Bedul untuk merampok dan menebus sepeda motor. Sisanya, akan bagi-bagikan untuk Yudi dan Bedul.

“Saya ajak dua teman saya itu mulai bermain Biliar di Jalan Krakatau, setelah itu merencanakan perampokan,” ujar pria yang mengaku sebagai honorer  di Speedy Telkom.

Ternyata, tawaran itu diterima Iqbal dan Yudi. Segala peralatan dan teknis perampokan mobil rental sudah disiapkan dan targetnya merampok mobil rental. “Kami tadinya hanya merampok, nggak mau bunuh.  Dan kami cuma mau buat dia lemas dan kami buang terus mobilnya kami curi, tapi dia melawan makanya kami jerat, tiba – tiba dia mati,” ujarnya yang dibenarkan Bedul dan Yudi.

“Nyesal kali aku bang, padahal kami nggak niat bunuhnya, kami cuma mau ambil mobilnya, karena mau bantu si Aan dan hasilnya kami bagi – bagi,” ujar Bedul.  (ril/smg)