28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14328

Iswanda Ramli Didukung Jadi CEO

Waktu yang semakin sempit bagi PSMS dalam menentukan Chief Executive Officer (CEO), yang notabene merupakan unsur utama dalam manajemen PSMS, membuat sejumlah pihak di PSMS mulai kelimpungan. Keluarga besar mantan pemain PSMS tak sungkan menunjuk satu nama untuk kandidat CEO, yakni Iswanda Nanda Ramli.

Iswanda Nanda Ramli dinilai merupakan figur yang pantas untuk menjadi orang nomor satu di manajemen PSMS. Pernyataan itu tidak hanya datang dari keluarga besar mantan pemain PSMS, tapi juga dari mantan pelatih PSMS Parlin Siagian dan dua klub anggota PSMS PS Putera Buana dan PS Perisai. Dan pernyataan ini disampaikan di sekretariat mantan pemain PSMS Jalan Candi Borobudur Medan, Rabu (9/11).
Ketua keluarga besar mantan pemain PSMS Ismail Ruslan menerangkan, Ketum PSMS Rahudman Harahap harus memiliki paradigma baru dalam menyusun komposisi ma­na­jemen klub. “Jangan salah tunjuk CEO, hal ini dimaksudkan agar tidak merusak kesepakatan dengan konsorsium. Dan supaya PSMS tak jalan di tempat lagi,” katanya.

Dan menurutnya, sosok Iswanda Nanda Ramli cocok untuk menempati posisi CEO. “Percepatan penentuan CEO mutlak adanya. Kami mendukung Nanda sebagai CEO,” ungkap Ismail.
Pernyataan ini dilontarkan karena pelaksana teknis yang selama ini mengurusi PSMS kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial di media. “Kami tak ingin di antara mereka ada yang jadi CEO,” tegas Ismail lagi.
Sementara itu, Parlin Siagian mengungkapkan pernyataan yang lebih keras. Ia dengan tegas mengatakan Ketum PSMS untuk tidak memberi tempat bagi oknum-oknum pengurus PSMS sebelumnya di posisi CEO, agar eksistensi dan kesinambungan klub dapat berjalan sebagaimana harapan publik. “Zaman saya pengurus mengurusi sepak bola pakai nurani, tidak ada kemelut seperti ini. Era profesionalisme, pengurusan orientasinya uang dan cenderung mencari keuntungan pribadi,” katanya. (saz)

Perampok Rumah Kajatisu Sangat Profesional

MEDAN-Perampokan di rumah Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu) AK Basyuni SH telah berlalu sekitar tiga bulan. Namun, hingga kini, belum jtampak titik terang dari kasus yang didugan merugikan korban hingga Rp10 miliar tersebut.

Memang, Kajatisu sempat meralat soal kerugian tersebut beberapa waktu. Dikatakan, kerugian pada perampokan di Jalan Listrik Medan Baru, pada 21 Agustus 2011 dini hari itu hanya mencapai puluhan juta saja.
Kenyataan ini memunculkan sekian asumsi, mulai dari nilai kerugian yang terlalu besar mengingat AK Basyuni baru beberapa bulan bertugas, ketidakprofesionalan polisi, hingga adanya kongkalikong antarpihak yang berkepentingan.

Kasus ini dinilai jadi ironi terkait keamanan. Bagaimana tidak, di rumah Kajatisu saja bisa dirampok dan perampokanya tidak bisa ditemukan. Bagaimana dengan rakyat biasa?
“Dapat dilihat dari kasus ini bahwa perampoknya lebih profesional disbanding pihak kepolisian. Karena perampok ini bukan membobol rumah masyarakat biasa, tapi rumah seorang pemimpin garda terdepan dalam bidang hokum, yang notabene merupakan pihak-pihak memiliki peran dalam memberantas kejahatan,”
tutur praktisi hukum Sumut Julheri Sinaga, Rabu (9/11).

Menurut Julheri, polisi hingga saat ini masih kesulitan mencari bukti-bukti otentik tentang siapa pelaku pembobolan rumah tersebut. “Kasus perampokan ini dapat dikatakan sudah menyita waktu yang cukup lama,” jelasnya.
Ia mengimbau, diharapkan pihak kepolisian memiliki orientasi yang lebih baik ke depana. “Orientas yang harus diterapkan pihak kepolisian adalah tindakan pencegahan, bukan menangani masalah pasca terjadinya,” tegas Julheri.

Menurutnya, saat ini masyarakat sudah berinterpretasi bahwa menjadi saksi bagi pihak kepolisian ujung-ujungnya akan dirugikan. “Karena banyak dari sekian kasus yang ditangani polisi, masyarakat yang rela menjadi saksi malah terjerat hingga dituding sebagai tersangka. Ini menimbulkan trauma berat kepada masyarakat. Yang akhirnya enggan membantu polisi dalam mengungkap satu kejadian kejahatan,” ujar Julheri lagi.
Misalnya, terdapat kasus pencurian yang terjadi di rumah tetangga. Kemudian tetangga lain menjadi saksi. Dan tak sedikit masyarakat yang menjadi saksi tadi malah dirugikan. Seperti kendaraan bermotornya disita sebagai barang bukti atau penyelidikan. “Ini artinya punya niat baik malah jadi sial. Kalau begini, siapa ke depan yang akan mau membantu pihak kepolisian mengungkap kasus?” tanya Julheri tegas.
Sebelumnya, dalam menangani kasus ini pihak kepolisian terlihat tertutup. Dengan tertutupnya pihak kepolisian ini malah menimbulkan persepsi dan indikasi adanya persoalan. Dan menurut analisis sejumlah pengamat, dicurigai adanya permainan antara Kejatisu dan pihak kepolisian dalam penanganan kasus ini.

Sekretaris Fraksi PP DPRD Sumut Ahmad Hosen Hutagalung berpendapat, kasus itu harus diusut. “Bisa saja seperti itu. Uang sebanyak itu, dari masa jabatan yang belum beberapa lama, karena uang-uang yang ditilep dari kasus-kasus yang ada. Itu asumsi yang berkembang. Makanya, ini perlu dibuktikan. Kita meminta polisi harus profesional dan mengungkap kasus pencurian di rumah dinas Kajatisu itu,” tegasnya beberapa waktu lalu kepada Sumut Pos.

Sebelumnya anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Isma Fadly Ardhya Pulungan buka suara tentang kasus ini. “Kita minta agar kepolisian, terutama Polda Sumut untuk segera mengungkap pelaku pencurian di Rumah Dinas Kajatisu itu. Masak rumah dinas penegak hukum, bisa kecurian dan sampai sekarang belum terungkap,” ungkapnya kepada Sumut Pos, Rabu (19/10) lalu.
Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas Medan ini mengatakan, sebaiknya segala tindak kriminal yang terjadi harus segera diungkap. Apalagi kasus pencurian di rumah dinas orang nomor satu di Kejatisu tersebut. “Itu tadi, masa rumah penegak hukum bisa dibobol maling. Bagaimana pula dengan rumah masyaralat biasa. Maka dari itu, kita mendesak polisi untuk segera mengungkap siapa pelakunya,” tegasnya. (saz/ari)

5500 Tiket Kontingen Indonesia

Persiapan Pembukaan SEA Games Dikebut

JAKARTA- Kepedulian tinggi ditunjukkan Garuda Indonesia. Sebagai official Air Line, mereka akan memberikan 5500 tiket untuk kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games 2011. Namun, tak semua tiket tersebut gratis. Beberapa tiket juga akan didiskon hingga 50 persen.

“Banyak yang gratis kok. Cuma beberapa yang didiskon. Ini wujud komiten kami untuk mendukung Indonesia sebagai tuan rumah SEA Games 2011,” terang Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar saat ditemui 
setelah peluncuran logo Garuda Indonesia sebagai official air line SEA Games di Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Senin (7/11) lalu.

Pernyataan Emirsyah juga sebagai bantahan atas klaim Ketua Umum (Ketum) Inasoc Rota Subowo. Pada 2 November lalu, Rita mengatakan bahwa kontingen Indonesia tak bisa mendapatkan tiket cuma-cuma dari Garuda. Inasoc pun kudu merogoh koceknya untuk transportasi para kontingen Indonesia.

Namun, Emir, sapaan karibnya, tak membeberkan berapa jumlah perputaran uang yang dihasilkan dari kebijakan tersebut. Dia mengatakan, sebagai sebuah perusahaan terbuka, pihaknya memang harus mencari untung. Namun, kebijakan menggratiskan atau memberi diskon itu juga dianggap sebagai langkah untuk mendekatkan Garuda Indonesia ke masyarakat luas. “Ini juga menjadi sebuah langkah promosi untuk kami. Selain itu, kami juga menambah jumlah penerbangan serta pesawatnya. Ini demi kesuksesan SEA Games,” tambah Emir.

Dari Palembang, dua hari, Rabu (9/11), menjelang pembukaan Sea Games ke XXVI berbagai persiapan terus berlangsung di gelora Sriwijaya, Jakabaring. Selain upaya merampungkan panggung tempat acara pembukaan agar selesai sebelum pembukaan Kamis besok, sejumlah pengisi suara juga melakukan latihan akhir sebelum tampil pada pebukaan 11 November mendatang.
Para pengisi acara pada pembukaan Sea Games ke XXVI yang berlangsung lusa melakukan latihan latihan akhir sebelum tampil. Pengisi acara ini kebanyakan para pelajar di Palembang. Demi tampil memukau, mereka berupaya menyeragamkan gerakan dan meningkatkan kekompakan.

Namun sejumlah pekerja nampak sibuk merampungkan panggung hiburan di tribun timur gelora. Beberapa teknisi asing asal Amerika Serikat juga dilibatkan dalam pemasangan instalasi listrik, atau suara serta penataan cahaya panggung.

Kendati mengaku terkendala oleh berbagai masalah teknis, penanggung jawab panggung yakin stadion ini benar benar siap digunakan saat pembukaan Sea Games tanggal 11 November.
Acara pembukaan selain diramaikan dengan pesta kembang api dan ribuan penari kreasi tradisional juga didukung tata cahaya modren yang menyaingi pembukaan olimpiade Beijing 2008.
Untuk mendukung perhelatan Sea Games, kota Palembang pun kini sudah berhias. Kendaraan dilarang parkir di tepi jalan sepanjang bandara hingga Jakabaring. Selain berbagai atribut seperti bendara, panitia Sea Games juga menempatkan 3 layar raksasa di lokasi strategis, seperti di bundaran air mancur yang menjadi aikon Palembang.

Tak ketinggalan patung maskot Sea Games Modo Modi setinggi 12 meter. Sedangkan para pelajar, mulai besok resmi diliburkan untuk menyambut Sea Games. (ru/jpnn)

AS Siapkan Sanksi Baru untuk Iran

Terkait Laporan IAEA soal Senjata Nuklir

WASHINGTON- Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akhirnya merilis laporan tentang nuklir Iran pada Selasa malam waktu setempat (8/11). Dari kantor pusatnya di Kota Wina, Austria, IAEA mengaku menerima informasi kredibel bahwa Iran tengah berupaya menciptakan senjata nuklir. Konon, IAEA juga memiliki sejumlah bukti.

Kemarin (9/11), Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropanya mereaksi keras laporan tersebut. Bahkan, Uni Eropa (UE) menyebut niat Iran untuk menciptakan senjata nuklir sebagai hal yang sangat buruk. Informasi yang oleh IAEA diklaim kredibel itu, bagi UE sudah cukup membuktikan adanya niat buruk Iran lewat program nuklir yang terus menuai kontroversi tersebut. Yakni, memproduksi senjata nuklir.

Maja Kocijancic, jubir Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton mengatakan, organisasi terbesar Eropa itu bakal mereaksi keras laporan tersebut. “Saat ini, kami tengah berkoordinasi dengan seluruh anggota dan mitra UE yang lain untuk merumuskan reaksi yang tepat,” paparnya. Dia menambahkan, UE tak menutup opsi militer seperti yang dicetuskan Israel beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Kocijancic mengaku percaya pada laporan IAEA, meski Iran menyebut bukti-bukti yang tersaji tidak relevan. “Laporan ini disusun berdasar informasi dari berbagai sumber, termasuk dari (intelijen) negara-negara anggota UE, dan proses tersebut sudah melewati rentang waktu yang cukup lama,” papar jubir perempuan itu. Lagipula, menurut dia, laporan itu sudah melewati tahap cek dan ricek.
Sementara itu, AS dan Prancis langsung mengancam bakal menjatuhkan sanksi yang lebih tegas terhadap Iran. Gedung Putih berharap, sanksi kali ini bisa benar-benar melumpuh­kan perekonomian Negeri Para Mullah tersebut. Dengan demikian, pemerintahan Ahmadinejad tak akan punya pilihan lain untuk bertahan, kecuali meninggalkan program nuklirnya.

“Terkait sanksi, kami masih membuka lebar-lebar segala kemungkinan. Kami yakin, ada berbagai pilihan aksi yang bisa kami lakukan,” ujar salah seorang pejabat senior Washington yang merahasiakan namanya. Tapi, menurut dia, AS tak akan ge­gabah bertindak. Negeri Paman Sam akan mengkoordinasikan lebih lanjut langkah yang mereka ambil de­ngan­ negara-negara sekutu.
Seorang pejabat AS yang lain menilai laporan IAEA soal senjata nuklir Iran kurang lengkap. Sebab, dalam laporan tersebut tidak ada informasi rinci soal perkembangan program nuklir Iran yang konon berorientasi pada senjata itu. “Laporan tersebut tak disertai dengan laporan kemajuan program nuklir Iran atau keterangan signifikan soal teknologi senjata yang sudah mereka kuasai,” bebernya.

Selain AS, negara lain yang juga mempersiapkan sanksi sebagai bentuk hukuman terhadap Iran adalah Prancis. Kemarin, pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada Iran jika mereka masih tetap tak terbuka soal program nuklirnya. “Jika Iran terus-menerus menolak bekerja sama, kami siap menjatuhkan sanksi baru,” tandas Menteri Luar Negeri Alain Juppe.

Menurut Kementerian Luar Negeri Prancis, laporan terbaru IAEA Selasa malam lalu menjadi bukti bahwa Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB. Sebab, sebelumnya, Iran telah bersumpah bahwa program nuklir mereka tak berorientasi pada senjata. Ketika itu, Iran juga menegaskan, program nuklir kontroversial mereka murni ditujukan bagi kepentingan sipil.

Berbeda dengan AS dan Prancis, Tiongkok memilih untuk mempelajari lebih dulu laporan IAEA tersebut sebelum angkat suara. Namun, Beijing juga mengimbau Teheran untuk bekerja sama dengan IAEA dan masyarakat internasional terkait laporan Selasa malam lalu. “Sebaiknya, Iran bisa bekerja sama lebih serius dan fleksibel dengan IAEA,” kata Jubir Kementeria Luar Negeri Tiongkok Hong Lei.
Di sisi lain, Ahmadinejad tetap membantah bahwa program nuklir Iran bertujuan menciptakan senjata. Karena itu, pemimpin 55 tahun tersebut mengaku bakal tetap melanjutkan program nuklirnya. “Negeri ini tak akan mundur barang selangkah pun dari apa yang telah dilakukan selama ini,” tegasnya di hadapan ribuan warga Shahr-e-Kord di wilayah tengah Iran. (ap/afp/hep/ami)

 

Banjir Masih Rendam 12 Provinsi Thailand

Bangkok- Banjir terburuk dalam 50 tahun yang melanda Thailand kini mulai surut. Bahkan, sebagian wilayah Bangkok mulai kering. Tapi bagian selatan dan timur masih terendam banjir.
Banjir di Provinsi Ayutthaya di utara Bangkok mulai surut dan lebih dari 33.000 buruh kembali bekerja di 25 pabrik. “Situasi di Provinsi Ayutthaya perlahan membaik, khususnya banjir telah menjauhi sejumlah kawasan industri,” kata Dirjen Departemen Perlindungan dan Kesejahteraan Buruh Arthit Ismo, Rabu (9/11).

“Setidaknya ada 25 pabrik yang dibuka lagi dan 33.892 buruh bisa kembali bekerja. Pabrik-pabrik di Provinsi Ayutthaya sudah memberitahu kantor Arthit, mereka akan segera kembali mempekerjakan 280.000 buruh,” tambah Arthit.

Sementara di Bangkok, banjir berdampak terhadap 6.474 bisnis, dengan 109.602 orang kehilangan pekerjaan atau sementara menganggur. Arthit bersyukur banjir telah surut di 32 provinsi, dan kini tinggal 12 provinsi terendam.
Thailand terdiri dari 77 provinsi, sebanyak 60 provinsi dihantam banjir. Sebanyak 20.526 bisnis dihajar banjir dan menyebabkan 819.147 orang di provinsi-provinsi Thailand Tengah menderita. Perwakilan ILO bertemu dengan Arthit membahas bantuan bagi buruh korban banjir. ILO ingin membantu usaha-usaha kecil agar tetap bekerja.Menteri Tenaga Kerja Padermchai Sasomsap kemarin menyatakan, kabinet Yingluck telah menyetujui dua skema bantuan. Pertama, pemerintah membayar 2.000 baht (R 600 ribu; 1 baht = Rp300) per bulan untuk buruh yang pabriknya benar-benar terendam banjir, selama tiga bulan. Pemerintah harus menyediakan dana 600 juta baht untuk membayar 100.000 buruh.

Kedua, pemerintah menyediakan program pelatihan kepada para pekerja yang terputus kontraknya karena banjir. Sebanyak 15.000 buruh akan memperoleh pelatihan selama 10 hari dan mereka akan mendapat insentif 120 baht sehari selama pelatihan.

Ini sudah membutuhkan dana 61 juta baht. Kalau minat orang mengikuti pelatihan atau jumlah pekerja yang pabriiknya tutup ternyata lebih besar, ya pemerintah harus mencari tambahan dana. Pemerintah Thailand juga membantu para pekerja migran asing di provinsi Samut Sakhon yang mudah sekali terancam banjir karena aliran air bah dari Bangkok ke laut mesti lewat pro­vinsi apes ini.(net/jpnn)

Andalkan Botok Lorjuk dan Sambal Keluak

Lila Ummami, dari Usaha Rantangan ke Juara Lomba Masak Nasional
Lila Umami menang karena keteguhannya untuk tak memakai vetsin dan hanya menggunakan bahan-bahan segar.

AGUNG PUTU I, Jakarta
M. IQBAL, Probolinggo

ISYARAT itu sebenarnya sudah disampaikan oleh chef terkenal William Wongso. “Ibu siap lho ya ke luar negeri,” kata William setelah mencicipi masakan hasil olahan perempuan 49 tahun itu pada lomba masakan dan minuman daerah tingkat nasional di Nusa Dua, Bali, awal November lalu.

Tetapi, Lila yang mewakili Jawa Timur di event yang dihelat sebagai rangkaian ASEAN Fair untuk pembukaan KTT ASEAN +3 (Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok) tersebut, rupanya, tak memahami isyarat tersebut. Karena itu, dia tetap saja tak percaya diri begitu tiba waktu pengumuman pemenang.

Lila tak berani berharap muluk. Bagi dia, menjadi juara harapan saja sudah luar biasa. Maklum, sebagai pengusaha katering kelas rumahan, di lomba tersebut dia harus berhadapan dengan wakil 18 provinsi yang rata-rata berasal dari rumah makan besar atau hotel mewah.

Namun, hingga juara harapan selesai dibacakan oleh William, nama Lila Catering sama sekali tak ada. Begitu juga setelah peraih peringkat pertama dan kedua diumumkan. Lila pun gelisah.
Tinggal peraih peringkat pertama yang belum disebutkan. Lila sudah kehilangan harapan. Namun, apa yang sama sekali tak
terbayangkan oleh perempuan yang memulai usaha katering pada 1987 itu terjadi: Lila Catering terpilih sebagai juara pertama.

“Saya seperti setengah sadar. Kaki langsung nggreweli (gemetar, Red),” kata perempuan yang kini berdomisili di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, tersebut. “Semua juri juga kaget kalau yang menang ternyata katering rumahan,” imbuh Lila yang berhak atas hadiah uang pembinaan Rp 10 juta dari Kementerian Perdagangan plus piagam atas prestasinya itu.
Keberhasilan di Bali tersebut memang benar-benar datang dari bawah, dari sebuah kerja keras yang dimulai 23 tahun silam. Pemicunya pun sangat sederhana, yang jamak dihadapi ibu rumah tangga di mana saja: keinginan menambah uang belanja plus dana pendidikan anak.

Maklum, suami Lila ketika itu, Rudi Alfanani, hanya bekerja sebagai tenaga lepas di Pabrik Gula (PG) Pajarakan. Gajinya kala itu tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. Berbekal keahlian memasak, Lila mulai berjualan nasi dengan berkeliling di kampung asalnya, Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Sambil berjualan, Lila mulai bertanya kepada sejumlah tetangga tentang jumlah uang yang mereka habiskan untuk memasak per hari. Bermula dari survei sederhana itu, Lila menawarkan jasa rantangan.
Gayung bersambut. Ada lima ibu rumah tangga yang menggunakan jasa Lila memasak nasi untuk kebutuhan setiap hari. Dari tiap-tiap rumah tangga itu, Lila menerima Rp 3 ribu sehari untuk biaya masak. Uang itulah yang dia kelola agar bisa mencukupi kebutuhan sekaligus keluarganya bisa nunut makan gratis.

Usahanya terus berkembang hingga memiliki tiga warung. Namun, dia tak sanggup mengurusi warung sekaligus usaha rantangan. Akhirnya, warung ditutup serta dia berfokus menyuplai makanan untuk kalangan keluarga dan kantoran.

Jalan hidup Lila penuh gejolak. Pada 2003, dia berpisah dengan suaminya, Rudi Alfanani. Saat keluar dari rumah, dua buah hati hasil pernikahannya hendak ikut dengannya. Namun, Lila menolak. Lila meminta agar dua putrinya itu tinggal bersama sang mantan suami sampai dirinya sukses. “Saya keluar dari rumah nggowo awak tok (tidak membawa apa-apa, Red),” ungkap dia.

Lila kemudian memulai usaha katering pada 2005. Dia menyuplai makanan untuk instansi-instansi di Probolinggo. Sebagian besar pesta pernikahan dia garap. Lila harus bekerja ekstrakeras. Pernah salah seorang sopirnya terlambat datang. Akhirnya, mau tidak mau dia menyopiri sendiri truk yang mengangkut perlengkapan prasmanan.

Lila juga menjalankan usahanya dengan etika bisnis yang ketat. Dia tidak mau mengambil untung terlalu besar. Yang penting, untung tipis, tetapi berkelanjutan. “Kalau acaranya sudah sukses, baru boleh dibayar. Alhamdulillah, tidak ada yang nakalan. Semuanya beres, bahkan semakin banyak yang order,” katanya.

Pada 2009, Lila akhirnya menikah untuk kali kedua dengan Joko Wiyono. Pernikahan tersebut seperti melengkapi hidupnya. Joko yang beranak satu itu merupakan seniman Probolinggo yang memahami seni dekorasi. Lila mengurusi masakan, Joko menangani dekorasi.

“Saya bersyukur atas semua itu. Saya orang ndeso, cuma bisa masak dari kukusan sama botok, kok ya bisa menang,” ucap Lila, yang ketika ditemui akhir pekan lalu didampingi Kasi Pelayanan Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Andjar Noermala.

Di Bali, Lila mengandalkan masakan dari hasil laut khas Probolinggo. Yaitu, botok lorjuk, peyek kupang, urap-urap kupang, sate komo, dan botok mutiara bromo. Untuk masakan pendukung, Lila menyajikan opor ikan hiu, bebek goreng, rujak kebalan, sambal pencit, dan sambal keluak. Sedangkan untuk minuman, Lila membuat pokak, sinom, dan bongko menthuk.

Dari semua masakan itu, sambal keluak benar-benar membuat kaget William. “Saya bilang ke Pak William Wongso, caranya gampang. Cabai rawit dibakar, kemudian diulek dengan kluwek (keluak), dikasih garam, sudah,” ucap dia. “Itu dimakan dengan bebek goreng buat dicocol,” imbuhnya.

Selain William, juri lain terdiri atas Bondan Winarno, Vindex Tengker, Hein von Holsen (Australia), dan Henet de Neefe (Belanda). Mereka mendasarkan penilaian atas tiga segi. Salah satunya, otentisitas atau masakan dan minuman yang disajikan adalah produk unggulan daerah. Dua segi lain adalah cita rasa dan cara penyajian makanan. Otentisitas dan cita rasa memiliki persentase penilaian 40 persen masing-masing. Sedangkan bobot cara penyajian sebesar 20 persen saja.

“Sebelum berangkat ke Nusa Dua, sudah ada geladi bersih. Mencicipi masakan yang akan dilombakan di panti PKK,” kata Andjar, mengawali cerita.
Selain persiapan yang matang itu, Lila menuturkan bahwa rahasia menjadi juara sebenarnya cukup sederhana. Selama meniti karir di dunia kuliner, dia sangat antivetsin. Kalau ingin masakan gurih, harus rela menggerus rempah-rempah untuk menajamkan rasa.

Itulah kenapa, begitu masakannya dicecap lidah para juri, rasa yang keluar adalah rasa asli. Di antara beberapa peserta lain, ada yang menggunakan jalan pintas dengan membubuhkan vetsin pada masakan. Namun, lidah para juri tidak bisa ditipu. “Ini yang kami cari, rasanya maknyus,” kata Lila, menirukan Bondan saat merasakan masakannya.

Rahasia lain kemenangan Lila adalah bahan-bahan yang segar. Dia tidak mau saat hari H penilaian, semua masakan hanya dihangatkan karena dimasak pada hari sebelumnya. Semua bahan-bahan masakan dibawa langsung dari Probolinggo. Mulai udang untuk bumbu-bumbu, rempah-rempah, hingga ikan hiu yang akan dijadikan opor.

Karena ngotot memasak pada hari H, Lila harus bekerja ekstrakeras. Tepat setelah salat Subuh, duta kuliner Probolinggo tersebut mengajak lima orang kru yang dibawa dari kampung halaman mulai memasak. Semua proses memasak itu rampung pada pukul 10.00. Selain memaksimalkan rasa, mereka harus mengatur dekorasi kuliner.

Untuk bisa sampai di Bali, Lila memulainya dengan mengikuti lomba memasak se-eks Karesidenan Probolinggo. Dia meraih peringkat ketiga. Lalu, bersama peraih peringkat pertama dan kedua, dia berlomba di tingkat Jawa Timur dan menang sehingga berhak mewakili provinsi ke level nasional.

Kini Lila tinggal menikmati buah dari kerja kerasnya. Selain usaha katering yang terus menggurita, dia memiliki sejumlah properti. Antara lain, tujuh unit rumah yang dia kontrakkan dan beberapa rumah kos. Dia berharap, masa tuanya bisa dihabiskan dengan berkumpul bersama keluarga dalam kebebasan finansial.

Dengan mantan suaminya pun, Lila sangat baik. Bahkan, dia ikut mengurusi ayah dari dua anaknya itu. Kadang sang mantan suami ikut membantu mengantarkan katering. “Saya harus tetap ngopeni. Dia juga bagian hidup saya,” katanya. (*)

 

Asa Palestina Jadi Anggota PBB Pupus

NEW YORK- Asa Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pupus. Komite Inti Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) gagal mencapai kebulatan suara atau konsensus saat membahas, apakah Palestina harus diterima sebagai anggota penuh PBB atau tidak.

Informasi yang diperoleh dari draf laporan, ini menjadi sinyal terbaru runtuhnya harapan Palestina atas tawarannya kepada PBB. Badan dunia tersebut tidak dapat membuat rekomendasi bulat kepada Dewan Keamanan, seperti yang dilaporkan dalam draf milik komite yang mengurusi keanggotaan baru PBB dan diedarkan ke seluruh 15 anggota DK pada Selasa (8/11) lalu.

Draf empat halaman itu tampaknya mengkonfirmasi kabar bahwa upaya Palestina menjadi anggota penuh badan dunia itu telah dimanipulasi untuk gagal melalui kebuntuan yang tak terselesaikan di DK.
Utusan negara-negara Barat telah menyebutkan Palestina tidak akan memiliki kesempatan mewujudkan keinginannya dengan sumpah AS yang akan menggunakan hak vetonya jika DK melakukan pemungutan suara.
Meskipun keputusan keanggotaan sebuah negara yang melamar menjadi anggota PBB berada di tangan Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara, tetap saja negara pemohon membutuhkan persetujuan DK sebelum bisa dilanjutkan ke majelis.

Palestina melalui Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mendaftarkan proposalnya ke PBB di New York pada 23 September lalu. Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Malki mengakui, negaranya tidak mendapatkan cukup dukungan untuk pengakuan negara Palestina di DK PBB. “Sekarang sudah jelas, dengan usaha perlawanan dan intervensi AS, kami tidak akan mendapatkan sembilan suara (DK PBB) ini,” sesalnya.

Untuk dapat disetujui sebagai anggota PBB, negara pemohon memerlukan persetujuan 15 anggota DK PBB. Dengan syarat, tidak satu pun dari lima negara anggota tetap menggunakan hak vetonya. Jika DK PBB mengeluarkan rekomendasinya, maka proses akan berlanjut untuk mencari dukungan dua pertiga dari 193 negara pemilik suara di Majelis Umum PBB untuk persetujuan akhir.

Pejabat Palestina sendiri melihat upaya negosiasi dengan Israel telah gagal mendekatkan mereka untuk menjadikan Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza dalam satu wilayah negara merdeka. Karena itu mereka merasa harus melakukan pendekatan yang berbeda.(net/jpnn)

Audy Dilamar Fans

Sampai kini, Audy masih betah menjombo. Saking terlalu lama hidup sendiri, ia sering mendapatkan perhatian berlebih dari fansnya. “Gue pernah dilamar sama fan gara-gara gue ngejomblo, hahaha,” candanya.

Pelantun Lama-Lama Aku Bosan ini mengaku memang sering dapat perhatian istimewa dari fans yang kebanyakan lelaki. Meski agak risih, namun dia merasa senang diperhatikan banyak orang
“Banyak yang sering telepon ke manajemen gue, nanya lagi ngapain, hari ini ada acara apa, manggung dimana, yah segudang perhatian buat gue lah. Awalnya gue risih,lama-lama jadi biasa,” ujar bekas pacar drummer Tyo Nugros ini.

Penyanyi bernama asli Paula Allodya Item ini tidak mempermasalahkan perhatian fans yang besar padanya. “Selama masih bisa ditolerir dan wajar-wajar aja, nggak masalah sih. Cuma kalau yang sampai ngelamar itu, gue sempat kaget juga dengernya,” tuturnya.

Audy lantas mengaku khawatir dengan fenomena gonta-ganti pacar atau kawin-cerai di kalangan selebritis. Makanya Audy jadi selektif dalam menentukan pasangan.

“Kalau dibilang picky (pemilih) ya, gue memang begitu, gue kan perempuan, gue mau yang terbaik, nggak mau ada kegagalan nantinya,” tegasnya.

“Orang tua ingin lihat anaknya dapat terbaik. Kalau dari orang tua memang pernah ada pertanyaan. Tapi gue bukan pemaksa hati, kalau ada yang ngajak nikah, ayo aja karena sudah umur segini. Kalau menikah kita harus saling mencintai, bukan urusan umur saja,” jelasnya.(INS/rm)

 

Lupakan Kamboja, Jajal Singapura

Timnas U-23

JAKARTA-Indonesia tak boleh terlena. Kemenangan 6-0 atas Kamboja pada laga perdana wajib dilupakan. Menang atas Singapura siang ini menjadi incaran. Ya, Indonesia akan memainkan laga keduanya dalam lanjutan pertandingan grup A kontra Singapura, Rabu (9/11) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Hal ini menjadi konsentrasi Rahmad Darmawan saat memimpin latihan Timnas U-23 yang diturunkan untuk SEA Games. Meski begitu, wajah ceria masih tampak di wajah Egi Melgiansyah dkk pascakemenangan atas Kamboja 6-0. Semua pemain mengikuti instruksi yang diberikan oleh Rahmad. Setelah melakukan latihan passing, beberapa pemain dibagi menjadi dua kelompok untuk menjalani pertandingan namun hanya menggunakan seperempat lapangan saja.
“Kondisi anak-anak baik. Alhamdulillah tidak ada pemain yang cedera. Kita bersyukur bisa menang di laga awal sehingga moral para pemain dalam kondisi bagus,” kata Rahmad usai memimpin latihan di GOR Soemantri Brojonegoro, Selasa (8/11) sore.

“Kita tidak boleh terlena. Lawan berat sudah menunggu. Kemenangan atas Kamboja harus dilupakan dan fokus kepada Singapura. Permainan Singapura lebih bagus dari Kamboja. Mereka memiliki organisasi pertahanan yang bagus. Fokus latihan hari ini memberikan latihan tanding kepada pemain yang tidak turun bermain kemarin. Pemain yang turun bermain hanya melakukan fisikal kompleks,” lanjutnya.

Ketika disinggung mengenai waktu bermain di siang hari atau tepatnya pukul 14.00 WIB, Rahmad mengaku sama sekali tidak merasa diuntungkan. “Tidak ada yang diuntungkan. Kami dan Singapura sama-sama main jam 14.00 WIB. Namun, kami akan melakukan adaptasi cuaca dengan melakukan latihan pada pukul 13.00,” urainya.
Pembukaan Sea Games Dijanjikan Keren Jika Timnas Indonesia sedang mendapat banyak pujian, sorotan terhadap persiapan Sea Games di Palembang malah mengemuka. Meski demikian, Menpora Andi Malarangeng memastikan Indonesia siap menggelar ajang akbar olahraga tersebut. Bahkan untuk pembukaan yang tinggal menghitung hari, dijanjikan akan spektakuler dan memuaskan semua pihak.

‘’Insyallah untuk pembukaan kita sudah siap. Presiden juga akan meninjau langsung gladi bersihnya, satu malam sebelumnya. Pembukaan sudah dipersiapkan dengan baik dan keren,’’ kata Andi pada wartawan di Jakarta, Selasa (8/11).

Selain akan menampilkan tarian kolosal bertemakan budaya Indonesia, malam pembukaan akan dimeriahkan dengan pesta kembang api, penataan seni dan penuh warna yang ditampilkan dengan multimedia.
Hingga saat ini, panitia terus melakukan persiapan akhir menjelang pembukaan Sea Games tanggal 11 November mendatang. Atlet dan ofisial dari negara peserta, puncaknya akan berlangsung mulai tanggal 9 November.
Sementara Menteri Perhubungan, EE Mangindaan memastikan arus lalu lintas khususnya penerbangan selama penyelenggaraan Sea Games tidak ada masalah. Untuk antisipasi melonjaknya pengguna, disediakan ekstra flight Jakarta-Palembang-Jakarta.

‘’Garuda Indonesia harus siap. Kita siapkan pesawat sesuai kebutuhan yang kapan saja standby. Kita juga antisipasi agar bisa melayani semua penerbangan tanpa ada gangguan,’’ kata Mangindaan.(bbs/afz/jpnn)

Mafia Tanah Hilangkan Nurani

Keputusan MA dan Peraturan Pemerintah pun tak Dihargai

MEDAN-Sengketa tanah Sari Rejo di Kecamatan Medan Polonia Medan, melibatkan banyak pihak. Baik itu TNI AU, Pemerintah Kota (Pemko) Medan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan dan Sumut. Selain pihak tersebut, tentunya melibatkan masyarakat Sari Rejo dan pihak pengembang Central Business District (CBD) Polonia.

Sayangnya, nasib warga Sari Rejo tak seindah peruntungan Benny Basri, pengusaha properti yang membidani CBD Polonia. Ya, ini terkait dengan mudahnya pihak pengembang CBD mendapatkan sertifikat, sementara masyarakat Sari Rejo yang telah puluhan tahun sejak 1948 hingga saat ini tidak kunjung mendapat sertifikat diinginkan.

Tak pelak sinyalemen adanya permainan mafia tanah merebak. “Keterlibatan mafia tanah, saya tidak berandai-andai dengan kepentingan seseorang untuk memiliki tanah tersebut. Hal itu tidak bisa dipungkiri, pasti ketahuan dengan bukti prosedurnya atas hak akan diketahui keterlibatan mafia tanah yang menghilangkan nurani,” kata Sekretaris Komisi A DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu di gedung Dewan, Selasa (8/11).

Dikatakannya, lahan Kelurahan Sari Rejo seluas 591,30 Ha dan yang sudah bersertifikat dengan luas 302,78 Ha dikelola oleh pihak pengembang yang memperoleh peralihan hak dari TNI AU. “Tanah warga yang luasnya 260 Ha harus diberikan kepastian haknya. Karena peralihan hak memperoleh tanah Sari Rejo tidak terlepas dari BPN, jadi untuk perjelas status tanah Sari Rejo hanya BPN yang lebih tahu. Tolong, tuntutan masyarakat diberikan agar masyarakat bisa hidup damai dan sejahtera,” ujarnya.

Selain itu, DPRD Medan ini juga berharap banyak kepada TNI AU yang sampai saat ini belum menunjukkan sikap. “Sangat berharap kepada TNI AU untuk menyikapi permasalahan tanah sari Rejo yang sampai saat ini belum bersertifikat,” cetusnya.

Untuk itu, lanjut Burhanuddin, status tanah yang terus menjadi sengketa sejatinya sudah ada landasan hukumnya. Namun, kenapa itu tidak menjadi dasar? “Sudah ada keputusan MA dan PP, mau keputusan apa lagi yang harus dihargai,” ungkap Burhanuddin.

Ungkapan lebih pedas dicetuskan pihak Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kota Medan. Melalui Asisten III Lira Kota Medan Hasler Marbun, lembaga swadaya masyarakat ini mengatakan pasti ada mafia tanah dibelakang kasus tanah Sari Rejo. “Saya menilai adanya mafia tanah yang ingin mencoba merebut lahan tersebut. Kenapa pemerintah sepertinya enggan untuk menyelesaikan sengketa lahan itu?  Padahal, masyarakat menginginkan lahan itu bukan untuk dijadikan lahan komersil, tetapi lahan tempat berdirinya rumah-rumah yang dijadikan tempat tinggal mereka,” ujar Hasler Marbun di Gedung Graha Lira Jalan Bakti Medan, Selasa (8/11).

“Kita patut mencurigai adanya kongkalikong antara aparat yang terlibat dalam perkara tersebut dengan CBD,” sambungnya.

Pihak Pemko Medan yang sejatinya memiliki peran penting kini ditunggu kerjanya. Melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri, Pemko meminta warga untuk bersabar. “Pak Wali sudah mencari solusi untuk memperjuangkan hak warga Sari Rejo. Dikarenakan tanah Sari Rejo merupakan aset negara dan akan diberikan untuk kepentingan masyarakat, harus melalui tahapan dengan melakukan rapat untuk mengambil kebijakan,” jelas Syaiful.
Lalu, bagaimana dengan perbedaan nasib antara warga dan CBD Polonia soal sertifikat tanah? “Tanah warga itu ruislag (tukar guling), sedangkan CBD Polonia pengalihan hak,” jawab Syaiful Bahri.

Menyikapi perbedaan nasib itu, anggota DPRD Sumut Hasbullah Hadiyang dikonfirmasi Sumut Pos di sela-sela Paripurna Pengesahan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) 2011 serta pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pencemaran Udara, Selasa (8/11) menyatakan, semestinya Pemerintah dalam hal ini Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemko Medan, lebih mengedepankan kepentingan masyarakat. “Pemerintah dalam hal ini Pemprovsu, Pemko Medan, BPN, dan termasuk juga angkatan udara harusnya lebih mengedepankan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Sambung anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat ini, dalam sengketa tanah ini pada prinsipnya Komisi A DPRD Sumut telah mempertanyakannya ke kementerian keuangan. Termasuk terkait mudahnya pengembang memperoleh sertifikat sementara masyarakat terkesan tidak dipedulikan.

Hasbullah juga menyatakan, keputusan Mahkamah Agung (MA) merupakan keputusan yang telah berkekuatan hukum, yang sepatutnya menjadi rujukan bagi pemerintah untuk merealisasikan keinginan masyarakat Sari Rejo. “Kita kembali kepada keputusan hukum lah. Jadi, BPN jangan seenaknya mengeluarkan sertifikat kepada pengembang. Itu saja,” tukasnya.

Sedangkan itu, Ketua Komisi A DPRD Sumut Isma Fadly Ardhya Pulungan kepada Sumut Pos juga menyatakan hal yang sama. Dan dalam kasus ini, Isma menyatakan, tinggal menunggu keputusan dari pihak Kemenkeu atas pertanyaan-pertanyaan Komisi A yang melakukan kunjungan ke Kemenkeu beberapa waktu lalu.

“Kita mempertanyakan semua hal yang berkaitan dengan masalah Sari Rejo, termasuk mudahnya pengembang mendapatkan sertifikat dibandingkan masyarakat. Kita tunggu itu,” tegasnya. (adl/rud/ari)