25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14346

Iran Siap Perang Lawan AS

TEHERAN – Ancaman serangan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ke Iran dijawab langsung oleh Teheran. Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi menyatakan siap perang jika Israel dan Barat menyerang fasilitas nuklir negaranya.
“Kami tidak akan segan untuk membalas (serangan Israel dan Barat),” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang berapi-api. Menurutnya, rakyat Iran bersatu untuk me lawan semua serangan.

“Kami telah mendengar ancaman (perang) dari Israel selama delapan tahun. Jadi ancaman semacam itu bukan hal baru,” tandasnya. “Kami sangat yakin akan kemampuan kami. Kami bisa mempertahankan negara kami,” tegasnya.
Respons tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Inggris William Hague meminta menteri pertahanan Israel untuk tidak memperpanas situasi selama pertemuan tingkat tinggi di London.

Hague, secara tegas mengatakan kepada Ehud Barak untuk mencari solusi diplomatik guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebelumnya, Barak mengeluarkan pernyataan provokasi akan menyerang Iran lebih awal terkait ditemukannya bukti bahwa negara tersebut telah memperkaya uranium hingga bisa digunakan untuk membuat empat bom nuklir.

Terpisah, ribuan orang meneriakkan “Musnahlah Amerika” saat memeringati serangan di kedutaan besar AS di Teheran, pada 4 November 1979. Ketika itu mahasiswa Islam menyandera 52 diplomat AS. Krisis tersebut berakhir setelah 444 hari. Penyanderaan tersebut berakibat putusnya hubungan diplomatik Iran dan Amerika Serikat. Kedua negara juga selalu terlibat dalam ketegangan diplomatik selama 32 tahun terakhir.

Peringatan tahunan di lokasi yang biasa dikenal “sarang mata-mata” itu, tahun ini, juga digunakan sebagai panggung penghormatan untuk revolusi Islam di sejumlah negara, beberapa bulan belakangan atau biasa disebut “Arab Spring”.  Mereka juga beraksi mencemooh Israel di lokasi tersebut. Demonstran mengadakan aksi simbolis dan orasi mengutuk tuduhan AS kepada Iran atas skenario pembunuhan ter hadap dubes Saudi Arabia di Washington.

Sekelompok pemuda dilaporkan membakar bendera AS dan Israel, serta foto Presiden Barack Obama. Sejumlah patung tokoh politik AS dan Israel digantung tinggi-tinggi. Saeed Jalili, kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, kepada demonstran menyatakan, pemerintah telah mengantongi bukti tak terbantahkan bahwa AS mendukung dan melatih teroris untuk menyerang Iran. Dia lalu menyebarkan kertas dan menyatakan dokumen tersebut yang mendukung klaimnya.

Jalili tidak menjelaskan secara detail tentang dokumen tersebut. Namun menyatakan bahwa duta besar Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menyerahkan dokumen tersebut kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Ketegangan antara Iran dan AS meningkat saat pejabat Washington menuduh Teheran menyutradarai sebuah skenario pembunuhan terhadap duta besar Arab Saudi untuk negeri Paman Sam. Iran, yang marah akan tuduhan tersebut, melontarkan bantahan dan mengirimkan surat ke Washington menuntut permintaan maaf dari pemerintah AS.
Teheran menyebut tuduhan tersebut sebagai upaya  AS untuk mengalihkan perhatian rakyatnya akan masalah ekonomi dan kegagalan kebijakan luar negeri di Timur Tengah.

Seperti dilansir Agence France-Presse, Jalili lebih dikenal dengan nama Qasem Soleiemani, adalah komandan unit operasi khusus pasukan elite Iran, Quds. Dialah yang dituduh AS sebagai tokoh kunci dalam skenario pembunuhan tersebut.

Dalam seruannya kepada AS, Jalili mengatakan, “Dengan dukungan rakyat, seorang komandan pasukan pertahanan, Qasem Soleiemani saja cukup untuk melawan kalian”.

Kamis (3/11) Iran mengajukan protes resmi ke Amerika Serikat melalui kedutaan besar Swiss yang menangani semua kepentingan Washington, di Teheran. Protes tersebut terkait pengakuan dua analis pertahanan di depan Kongres, pekan lalu, bahwa mereka memerintahkan pembunuhan terhadap Soleiemani dan anggota lain Pasukan Quds.
Dua analis tersebut adalah Jenderal purnawirawan Jack Keane, yang membantu perencanaan pendudukan pasukan koalisi pimpinan AS di Iraq dan mantan petinggi CIA Reuel Marc Gerecht, yang sekarang menjadi peneliti senior lembaga strategi neo-konservatif, Yayasan untuk Pertahanan dan Demokrasi, yang diundang sebagai saksi ahli. (cak/ami/jpnn)

Buaya Serang Korban Banjir

BANGKOK- Ancaman banjir di Thailand terus melebar, di tengah jumlah korban tewas meningkat menjadi 442 orang. Kini, seekor buaya menyerang seorang pria di tengah banjir. Akibatnya, korban terpaksa dirawat dengan 100 jahitan.
Pria yang diserang buaya itu, Arhtit Pansudae di wilayah distrik Lak Si, Kamis (3/11). Arhtit diserang buaya saat melintasi banjir sedalam dada orang dewasa. Seekor buaya tiba-tiba muncul dan langsung menerkam korban, tapi korban sempat menghindar sehingga buaya tidak sempat menggigit korban.

“Kini korban dalam kondisi stabil,” ucap juru bicara Pemerintah Bangkok Jate Sopitpongstorn seperti dikutip Reuters, Jumat (4/11).

Usai buaya itu menyerang, seekor buaya itu kembali memberikan sinyal terror dengan menampakkan diri di tengah warga. Akibatnya, warga langsung panik dan berusaha menghindari hewan berbahaya itu.

“Dari pengamatan, panjang buaya itu diperkirakan mencapai hampir dua meter,” ucap seorang warga Chusak Ruenran.
Banjir yang melanda Thailand selama hampir tiga bulan terakhir memang menyebabkan buaya-buaya yang ada dipenangkaran bebas. Pada pekan lalu, sekira 100 ekor buaya lepas dari penangkaran. Hingga saat ini, warga masih berusaha untuk menangkap buaya tersebut.

Pemerintah Thailand juga sudah mengatakan pada warga, agar tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Selain buaya, hewan lain seperti ular dan harimau turut terlepas akibat banjir.

Tak hanya hewan lepas, fasilitas  publik terancam ditutup. Sebanyak tiga stasiun kereta bawah tanah di Bangkok terancam oleh banjir dan kemungkinan akan ditutup untuk sementara. Hal ini disebabkan datangnya banjir susulan di Ibu Kota Thailand tersebut.

Juru bicara Bangkok Metro, ketiga stasiun kereta bawah tanah yang terancam ditutup adalah Lat Phrao, Phahon Yothin dan Chatuchak Park. Penutupan ini akan dilakukan bila ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

Badan Penanggulan Bencana dan Mitigasi Thailand, korban bertambah setelah ditemukannya lima warga di Provinsi Singburi. Wilayah yang paling banyak dilaporkan korban jiwa berada di Provinsi Nakhon Sawan, di mana 61 orang dikabarkan tewas, diikut Provinsi Phichit sebanyak 50 orang warganya tewas akibat banjir.

Sejak Juli lalu, banjir di Thailand masih terus terjadi. Meskipun air di Ibu Kota Bangkok sudah mulai mengering, tetap saja air masih tampak di luar Bangkok. Hingga hari ini sekira 25 dari 77 provinsi yang berada di Negeri Gajah Putih tersebut, masih terendam banjir. Bencana ini pun mempengaruhi sekira 2,1 juta warga yang mendiami 710 ribu rumah. (bbs/jpnn)

PM Yunani Didesak Mundur

ATHENA – Perdana Menteri (PM) George Papandreou terancam mundur dari jabatannya. Kemarin (4/11), parlemen Yunani menggelar pemungutan suara terkait mosi tak percaya pemimpin 59 tahun itu gara-gara referendum yang dia gagas. Tapi, menjelang voting, dia membatalkan rencana untuk menggelar referendum.

Meski pembatalan referendum sempat membuat lantai bursa bergairah kembali kemarin, manuver terakhir Papandreou gagal meredam gejolak politik dalam negeri. Seruan agar generasi ketiga dinasti Papandreou itu mundur dari jabatannya semakin santer. Bahkan, oposisi menyerukan kepada pemerintah agar menyelenggarakan pemilu lebih cepat untuk mengganti kepala pemerintahan.

Kemarin, dua partai besar pembentuk pemerintahan, Partai Demokrasi Baru (ND) dan Partai Pasok (Panhellenic Socialist Movement), menegaskan mereka akan menyetujui dana talangan yang ditawarkan Uni Eropa (UE). Padahal, pilihan itu jelas bertentangan dengan Papandreou. Lewat referendum yang dia rancang tersebut, Papandreou sempat mengusulkan Yunani tak menggunakan Euro.

Para pemimpin Eropa yang berkumpul di Resor Cannes, Prancis, juga sempat meminta bapak dua anak itu menghadap. Secara langsung, mereka menyampaikan kekecewaan terhadap Papandreou atas rancangan referendumnya.
Begitu Papandreou membatalkan rencananya untuk menggelar referendum, Menteri Keuangan Evangelos Venizelos langsung mengontak Menteri Jerman Wolfgang Schaeuble dan Komisioner Moneter Uni Eropa (UE) Olli Rehn. Dia memberitahukan perubahan sikap Papandreou dan berharap masyarakat Eropa, khususnya anggota UE, bisa menanggapi dengan positif langkah tersebut.

“Tujuan pemungutan suara hari ini adalah untuk mencari dan mendapatkan konsensus dan bentuk kerja sama yang paling baik demi kebaikan negara ini,” kata Venizelos dalam perbincangan telepon dengan Schaeuble dan Rehn kemarin. Dia juga berharap, pemungutan suara yang dirumorkan sebagai cara untuk melengserkan Papandreou tersebut, bisa mencapai kesepakatan yang baik.

Venezilos yang merupakan teman satu partai Papandreou itu mengatakan bahwa Partai Pasok berharap bisa membentuk pemerintahan yang seimbang lewat pemungutan suara. Sayangnya, dia tak mau menjelaskan apa yang dimaksud dengan pemerintahan seimbang tersebut? Kami menginginkan suara Yunani dalam pertemuan kelompok euro Senin nanti (7/11) terwakili dengan baik,? katanya.

Wakil Yunani tersebut, lanjut dia, harus bisa memastikan UE untuk mengalirkan dana talangan ke Negeri Para Dewa tersebut. Sebab, dalam krisis finansial yang sangat parah seperti sekarang, Yunani sangat membutuhkan dana talangan tersebut. Konon, UE menyepakati bantuan sebesar EUR 130 miliar (sekitar Rp 1.601 triliun). Tahun lalu, bantuan UE hanya berkisar EUR 110 miliar (sekitar Rp 1.355 triliun).

Selain itu, UE juga mengimbau perbankan Eropa untuk menghapuskan sekitar 50 persen utang Yunanoi pada masing-masing bank. Jumlah utang tersebut mencapai EUR 100 miliar (sekitar Rp 1.229 triliun). Tujuan penghapusan utang tersebut adalah agar Yunani mampu menyelesaikan krisis finansalnya sendiri, tanpa harus selalu bergantung pada dana talangan.

Menurut Venezilos, Yunani akan rugi jika sampai gagal mendapatkan bantuan dana talangan dari UE. Karena itu, dia ngotot menentang referendum yang digagas Papandreou beberapa waktu lalu. Sebab, dalam referendum tersebut, sang PM malah menyebutkan niat untuk meninggalkan mata uang euro. Jika referendum itu sampai digelar dan rakyat Yunani menyepakati gagasan Papandreou, maka bantuan akan batal.

Terkait pemilu dini yang digagas oposisi, Kamis malam lalu Papandreou mengatakan bahwa pantatnya tidak selamanya melekat di kursi PM. Karena itu, dia tak menutup kemungkinan akan lengser. Apalagi, para politisi sosialis berharap pemerintah bisa menyelenggarakan pemilu lebih cepat dan membentuk pemerintahan sementara yang lebih moderat. (ap/afp/hep/ami/jpnn)

Polisi Cina Bongkar Jaringan Perdagangan Bayi

SHANGHAI-  Kepolisian Cina membongkar jaringan perdagangan manusia yang membeli bayi dari keluarga miskin di Kota Zoucheng, Provinsi Shandong. Setiap seorang bayi dibandrol dengan harga 50 ribu yuan setara Rp75 juta.
Otoritas kepolisian di wilayah Shandong, bulan lalu menahan 15 anggota komplotan yang telah membayar wanita-wanita untuk melahirkan anak, yang kemudian di jual ke orang lain termasuk pasangan-pasangan yang tak bisa memiliki keturunan dan menginginkan anak laki-laki.

Menurut kepolisian, bayi laki-laki dijual hingga harga 50 ribu yuan sementara bayi perempuan dijual dengan harga maksimal 30 ribu yuan (sekitar Rp42 juta).  Hal itu dilansir surat kabar Global Times dan dikutip kantor berita AFP, Jumat (4/11).

Di dalam surat kabar itu menyebutkan, pihak otoritas telah menemukan 13 bayi yang telah dijual. Tapi, hingga kini masih ada 4 bayi lainnya yang akan dicari, karena telah dijual.

“Menjadi pekerja migran di sini, keluarga-keluarga umumnya berasal dari daerah-daerah miskin. Para suami pergi bekerja dan para istri menjual bayi-bayi mereka untuk mendapatkan uang,” kata polisi penyidik, Chen Qingwei.

Pengamat masalah sosial memaparkan, masalah perdagangan anak disebabkan kebijakan satu anak yang diterapkan di Cina sejak Juli lalu. Kemudian, ada kebijakan pemerintah yang lainnya mengenai pasangan tanpa anak di Cina diperbolehkan mengadopsi anak-anak dari berbagai sumber. Sehingga pasangan tanpa anak itu mencari anak laki-laki untuk dijadikan sebagai ahli waris.

Hingga kini, polisi telah membebaskan 89 anak dalam operasi yang dilancarkan setelah menyebarnya laporan-laporan penculikan anak. Dalam operasi untuk memberantas perdagangan anak di 14 provinsi itu, polisi juga menangkap 369 orang.  (bbs/jpnn)

Penduduk Miskin AS Naik Jadi 12,3 Juta Orang

WASHINGTON – Kemiskinan di Amerika Serikat (AS) terus meningkat, bahkan jumlah warga AS yang hidup dalam kemiskinan ekstrem bertambah hingga lebih dari sepertiga dalam satu dekade terakhir.

Demikian hasil studi Brookings Institution seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/11). Dalam satu dekade ini, jumlah warga AS yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2010 didefinisikan sebagai mereka yang memiliki pendapatan 22.314 dolar US setara Rp193.373.124 untuk satu keluarga, terdiri dari empat orang  telah meningkat sebanyak 12,3 juta orang.

Berdasarkan laporan tersebut, total jumlah warga AS yang hidup dalam kemiskinan kini telah mencapai 46,2 juta orang atau setara dengan lebih dari 15 persen populasi AS.

Menurut laporan Brookings, setidaknya 40 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dan data itu menunjukkan ada peningkatan sepertiga mulai 2000 hingga 2009, meski kenaikan ini tidak sama di seluruh AS. (net/jpnn)

650 Ribu Paspor TKI di Malaysia Diputihkan

JAKARTA – Ini kabar baik bagi para TKI ilegal yang sedang mengadu nasib di Malaysia. Sebab, pemerintah Negeri Jiran itu bakal memberi kesempatan kepada sekitar 650 ribu TKI untuk dilakukan pemutihan dokumen keimigrasiannya.

Kementerian Hukum dan HAM memfasilitasi rencana tersebut dengan mengoptimalkan proses pembuatan dokumen keimigrasian di kantor perwakilan RI di Malaysia. “Kami apresiasi niat pemerintah Malaysia untuk memutihkan sekitar 650 ribu TKI yang terdaftar, tetapi tidak memiliki dokumen keimigrasian hingga Januari 2012,” kata Menkum HAM Amir Syamsuddin dalam rilis saat meninjau proses pembuatan dokumen keimigrasian TKI di Konjen RI di Johor Baru, Malaysia, kemarin (4/11).

Konsul Jenderal RI di Johor Baru Jonas L. Tobing menambahkan, di seluruh Malaysia ada sekitar 400 ribu TKI yang telah siap diputihkan, tetapi belum memiliki paspor. “Mayoritas TKI tersebut tidak memiliki KTP sebagai syarat pembuatan paspor,” jelas Jonas. Menurut Jonas, KJRI bakal memudahkan pengurusan dokumen keimigrasian dengan hanya meminta mereka menyerahkan surat pernyataan melengkapi KTP.

Menurut Amir, ratusan ribu TKI itu wajib memproses dokumen keimigrasian untuk mematuhi aturan perundang-undangan di Malaysia. “Kesempatan pemutihan ini menunjukkan komitmen pemerintah Malaysia memperhatikan nasib TKI,” jelas Amir saat kunjungan didampingi Dirjen Imigrasi Bambang Irawan dan Dirjen Administrasi Hukum Umum Aidir Amin Daud. (wan/agm/jpnn)

Bubarkan Pengadilan Tipikor Daerah

Koruptor di Daerah Banyak Divonis Bebas, Ketua MK Kecewa

JAKARTA – Semakin suburnya pembebasan koruptor oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) ternyata membuat geram beberapa pihak. Termasuk Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Bahkan saking geramnya, Mahfud meminta agar Pengadilan Tipikor di daerah dibubarkan.

“Banyaknya koruptor yang dibebaskan (Pengadilan Tipikor) membuat kita semua kecewa,” kata Mahfud di kantornya kemarin (4/11). Bahkan menurutnya, kinerja para hakim pengadilan tipikor jauh lebih buruk daripada pengadilan umum. “Makanya, pembubaran (Pengadilan Tipikor) masuk akal. Lalu kembalikan ke pengadilan umum,” imbuh Mahfud.

Memang, harapan Mahfud tentang pembubaran pengadilan yang khusus mengadili para pengemplang uang negara di daerah-daerah lebih masuk akal. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir banyak para pengadil yang membebaskan orang-orang yang didakwa korupsi.

Bahkan salah satunya adalah tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mochtar Mohammad yang merupakan Wali Kota Bekasi. Meski didakwa empat perkara, Mochtar diputus bebas oleh Pengadilan Tipikor Bandung. Terakhir, pada Senin (31/10) lalu giliran Pengadilan Tipikor Samarinda, Kalimantan Timur yang memberikan vonis bebas kepada empat dari 15 terdakwa kasus korupsi dana operasional APBD Kutai Kartanegara senilai Rp2,98 miliar.
Lebih lanjut Mahfud menerangkan tentang asal usul pembentukan Pengadilan Tipikor di daerah yang menurutnya merupakan bentuk kreasi DPR dan pemerintah dan terkesan asal-asalan dan tidak matang.

Menurutnya, Pengadilan Tipikor daerah terbentuk dari kembangan putusan MK tentang UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 19 Desember 2006. Saat itu MK menilai bahwa pembentukan Pengadilan Tipikor Jakarta inkonstitusional lantaran hanya disasarkan pada pasal 53 UU Tipikor. “Seharusnya Pengadilan Tipikor diatur dalam UU sendiri,” katanya.

MK pun meminta agar ada bentuk hukum kepada Pengadilan Tipikor Jakarta agar menjadi konstitusional dalam waktu tiga tahun. Tapi MK tidak memerintahkan pembangunan Pengadilan Tipikor daerah. Nah, tapi ternyata pemerintah dan DPR malah membangunnya di daerah-daerah. Bahkan saat ini Pengadilan Tipikor sudah berdiri di 33 daerah.

Karena setiap daerah memiliki pengadilan khusus itu, Mahfud pun menilai hal tersebut terlalu gemuk. Bahkan cenderung semakin mengacaukan sistem hukum yang ada. Selain itu, dirinya juga sangat prihatin dengan tata cara rekruitmen hakim-hakim ad hoc Pengadilan Tipikor. “Mereka (hakim ad hoc) tidak memahami pengalaman di bidang hukum dan kurang paham hukum substantif. Belum lagi pengawasan yang lemah,” ujar Menhan era Gus Dur itu.
Ketua Muda Pengawasan Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali menanggapi usulan pembubaran Pengadilan Tipikor daerah dengan nada santai. Menurutnya, pihaknya sama sekali tidak keberatan apabila hal tersebut direalisasikan.

“Itu perintah undang-undang, MA hanya menjalankan amanah UU,” tuturnya enteng. Dia lalu menjelaskan bahwa dalam UU Pengadilan Tipikor memang disebutkan semua ibukota provinsi harus memiliki pengadilan khusus korupsi.
Jadi, mau tidak mau MA harus melaksanakannya. Tugasnya adalah dengan menyiapkan hakim ad hoc, hakim karir untuk bertugas di tipikor. Tentu saja perekrutannya dengan cara menjalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Nah, apabila memang benar-benar berniat untuk dibubarkan, maka sebelumnya harus mengubah undang-undang yang berlaku. “Revisi saja undang-undangnya, kan beres,” kata Hatta.  Namun Hatta mengingatkan bahwa pihaknya sama sekali tidak dalam posisi setuju atau tidak setuju pembubaran. Lagi-lagi dia beralasan semuanya tergantung undang-undang yang berlaku.

Di bagian lain, Ketua KPK Busyro Muqoddas meminta agar MA segera mengevaluasi pengadilan tipikor di daerah. Busyro juga merasa prihatin dengan semakin banyaknya koruptor yang dinyatakan tidak bersalah dan bebas. “Harus dievaluasi sudut manajemennya,” kata Busyro Kamis (3/11) lalu.

Menurutnya, beberapa pihak harus diikutkan dalam langkah evaluasi tersebut. Misalnya, KPK, lembaga swadaya masyarakat pemerhati hukum dan peradilan, serta universitas-universitas dan akademisi di daerah. Itu semua semakin baik apabila MA juga menggandeng Komisi Yudisial (KY) sebagai lembaga yang sah mengawasi kode etik dan perilaku hakim.

Di bagian lain, Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak setuju jika Pengadilan Tipikor di daerah dibubarkan. Wakil Jaksa Agung Darmono mengatakan, pembubaran hanya membuat situasi menjadi tidak karuan. Langkah yang cukup bijak, kata dia, adalah dengan mengevaluasi kinerja dan situasi-situasi yang mempengaruhi putusan. Sebab, keluarnya putusan dari majelis hakim tidak hanya faktor hakimnya.

Misalnya, kata Darmono, tingkat penyidikan yang kurang matang, kemudian pendakwaan dan penuntutan yang dilakukan jaksa kurang tepat. “Makanya terhadap perkara-perkara yang gagal itu di dalam penuntutannya kami evaluasi,” katanya.

Penegak hukum lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) itu menambahkan, ada juga faktor lain. “Bisa juga ada kesalahan lain seperti perbedaan persepsi antara jaksa dan hakim menyangkut masalah tentang kerugian negara,” katanya.

Selain itu, kata Darmono, kinerja Pengadilan Tipikor juga juga dipengaruhi lembaga lain. Misalnya tentang tempat penanahanan dan jarak dengan tempat persidangan. Seringkali jaksa harus membawa saksi atau terdakwa ke Pengadilan Tipikor yang berada jauh di ibukota provinsi. Perjalanannya saja bisa memakan waktu sehari penuh. Belum lagi yang antarpulau.

Karena itu, Darmono tidak sepakat jika Pengadilan Tipikor di daerah dibubarkan. “Tidak bisa kita serta merta hentikan. Semuanya mengacu pada aturan,” katanya.

175 Rumah Dihantam Banjir

Pemkab Belum Beri Bantuan

LABUHANBATU- Sedikitnya 175 rumah warga di Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, dilanda banjir. Sudah tiga hari banjir tersebut menggenangi rumah warga, namun hingga kini Pemkab Labuhanbatu belum juga memberikan bantuan kepada warga.

“Bantuan belum ada, namun kita sudah berkordinasi dengan Pemkab agar dapat memberikan bantuan bahan makanan seperti beras. Untuk obat-obatan juga sudah kita kordinasikan dengan pihak dinas kesehatan,” kata Camat Pangkatan Ikram Syahputra, Jumat (04/11) saat meninjau lokasi banjir.

Menurut Ikram, bencana banjir yang melanda desa Sennah tersebut, kerap terjadi dikala curah hujan tinggi. Namun hingga kini pemerintah belum juga memiliki solusi yang tepat untuk mencegah banjir tersebut.
“Kalau musim hujan sering terjadi banjir seperti ini,” ujarnya.

Selain rumah warga, air berkedalaman selutut orang dewasa itu juga menggenangi sarana jalan di desa tersebut. Namun  tidak menghentikan aktivitas lalulintas.

“Masih bisa sih dilewati, tapi sepeda motornya harus disorong lah,” kata Darno (27), salah seorang pengendara sepeda motor saat melewati jalan yang digenangi air.

Pantauan Metro (Grup Sumut Pos), untuk sarana umum lainnya, seperti tempat ibadah, sekolah dan puskesmas masih tetap beraktivitas seperti biasa. Namun tempat-tempat umum tersebut dikhawatirkan akan digenangi air bila curah hujan terus meningkat.

Sementara itu, sejumlah warga Desa Sennah berharap, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dapat memberikan bantuan kepada warga yang mengaku tidak dapat beraktivitas akibat banjir tersebut.

“Sangat kita harapkanlah bantuan dari pemerintah terutama untuk bantuan bahan makanan, karena kita sudah tiga hari tak kerja, ladang kita pun habis terkena banjir,” kata Br Situmorang (39). (Cr1/smg)

Kemenag Diminta Jelaskan Prosedural Pemakaian

Miniatur Kabah Dibisniskan

LANGKAT- Kementrian Agama (Kemenag) Langkat diminta menjelaskan aturan main penggunaan bangunan miniatur manasik haji sebagai tempat praktik anak-anak sekolah. Menyusul, dimunculkannya ketetapan pengutipan uang berdalih kebersihan yang memberatkan orangtua murid.

“Kemenag harus fair, kalau memang ada peraturan yang mengatur tentang beban uang kebersihan atau semcamnya bagi anak-anak sekolah ataupun umum yang ingin menggunakan bangunan miniatur manasik haji, kenapa tidak terbuka diumumkan?,” kata Wakil Ketua DPRD Langkat asal PDI-P, Suhardi Surbakti.

Hal itu ditekankan Surbakti kepada wartawan ketika ditemui di ruang Fraksi PDI-P, Jum’at (4/11), menyikapi penolakan orang tua serta wali murid dari Taman Kanak-Kanak Al Qur’an (TKA) dan Madrasyah Diniyah Aliyah (MDA) Dinul Hasanah Stabat dan Lingkungan Paya Mabar, terkait dimintainya Rp5 ribu per siswa yang ingin melaksanakan praktik manasik haji di tempat tersebut.

Untuk itu, sambung Ucok sapaan akrab Suhardi, tak ada pilihan bagi Kemenag harus membuat ketegasan melalui pemberitahuan terbuka tentang prosedural pemakaian miniatur manasik yang nota bene pembangunannya disebut-sebut tidak hanya mengandalkan modal atau anggaran Kemenag saja.

Menurut dia, guna mengikis pemikiran negatif atau prasangka buruk dialamatkan warga kepada oknum pengelola di Kemenag, maka sepantasnyalah aturan baku prosedural penggunaan miniatur dimaksud disosialisasikan kepada warga bukannya main todong meminta dana yang sudah dipatokkan saat pihak-pihak tertentu ingin menggunakannya.
“Sejatinya, pengelola sudah mensosialisasikan tentang aturan pemakaian miniatur manasik jauh sebelumnya. Bukan saat suatu pihak ingin memakai, langsung main todong saja dengan menetapkan berapa nominalnya dan hebatnya per kepala lagi. Untuk persoalan ini, kita rekomendasikan komisi terkait meminta penjelasan dari Kemenag bagaimana sebenarnya. Jangan-jangan, dikhawatirkan hanya akal-akalan oknum tertentu,” papar Ucok. (mag-4)

Pedagang Pulsa Temukan Uang Palsu

TEBING TINGGI- Uang palsu (upal) pecahan Rp100 ribu, kini banyak beredar di Kota Tebing Tinggi. Kali ini, pemilik Toko Nika Ponsel A Saragih (29), di Jalan Gunung Martimbang I, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, menerima uang palsu pecahan Rp100 ribu dari seseorang yang berbelanja di tokonya, Jumat (4/11).
A Saragih mengaku, dia tidak mengetahui kalau uang pecahan seratus ribu tersebut palsu.

“Saat itu ramai orang berbelanja pulsa. Ketahuannya setelah melakukan penyetoran uang ke Bank BRI Jalan Sutomo, Kota Tebing Tinggi, ternyata pihak bank langsung mencoret uang tersebut dan mengatakan selembar uang pecahan Rp100 ribu tersebut palsu,” katanya sambil menunjukan uang palsu tersebut.

Masih keterangannya, kalau dilihat sepintas, uang palsu tersebut sangat mirip dengan aslinya, tapi setelah diperhatikan secara teliti, uang palsu jika diraba terasa sangat kasar, ukurannya lebih lebar, cetakan huruf dan warna sedikit kabur, benang emas tidak mengkilat serta jika terkena air tulisan yang tertera di uang akan luntur.

“Uang palsu itu bernomor seri HDT 225618, kemungkinan pemilik uang palsu ini sengaja membelajakan uangnya malam hari dan melihat kondisi saat ramai pembeli,” kata Saragih. Sementara, pihaknya belum mengadukan hal tersebut ke petugas kepolisian, karena pemilik uang palsu tersebut tidak diketahui siapa orangnya.

Terpisah, Benny pengusaha grosir di Jalan KL Yosudarso, juga pernah mendapat uang palsu pecahan Rp50 ribu. Untuk mengantisipasi supaya jangan tertipu kembali, dia selalu hati-hati setelah menerima uang dari para pembeli. “Kita periksa secara seksama atapun menggunakan sinar laser,” ungkap Beny. (mag-3)