26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14355

Menghina Pemerintah, 5 Aktivis Dibui

ABU DHABI-  Sebanyak lima orang orang aktivis dihukum dua dan tiga tahun penjara. Pasalnya,  aktivis tersebut terbukti melakukan penghinaan kepada pimpinan Uni Emirat Arab. Tiga diantaranya didakwa karena anti-pemerintah.
Demikian seperti dilansir Al-Jazeera, Minggu (27/11). terdakwa utama, Ahmed Mansur, seorang insinyur komunikasi dan penyair, dituduh menjalankan sebuah website yang berisi pandangan anti-pemerintah.

“Pengadilan menjatuhkan 3 tahun penjara kepada terdakwa Mansur,” ujar hakim pengadilan setempat.
Mansur ditangkap pada bulan April bersama dengan ekonom Nasser bin Gaith, Fahid Dalk Salim, Hassan Ali Sabtu dan Ahmed Abdul Khaleq. Keempat orang ini dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan terdakwa tidak dapat mengajukan banding.

Para aktivis, dituduh telah menyerukan boikot pada pemilihan Federal Nasional Council (FNC) September lalu dan menyerukan demonstrasi anti-pemerintah. Sebulan sebelum vonis pengadilan, para aktivis menyebut dirinya sebagai korban kampanye kotor.

“Ditandai dengan kebohongan, ancaman, dan tuduhan pengkhianatan, mobilisasi opini publik untuk memastikan kami melakukan hal jahat padahal belum terbukti melakukan,” kata para aktivis tersebut. (net/jpnn)

Malaysia Luncurkan Taksi Khusus Perempuan

Kuala Lumpur – Malaysia meluncurkan armada taksi khusus perempuan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap perempuan. Supir taksi ini juga akan dikemudikan oleh seorang perempuan.

Seperti diberitakan The Star, Minggu (27/11/2011), peluncuran taksi perempuan ini dilakukan setelah pemerintah setempat mengeluarkan kereta dan bus khusus perempuan.

“Taksi ini dikemudikan oleh perempuan dan khusus untuk perempuan yang bepergian sendiri atau dengan anak-anaknya,” kata pejabat Kementerian Perlindungan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat Heng Kie Seai.

Menurut Heng, 10 perempuan menjadi korban kekerasan setiap hari di Malaysia. Saat ini telah ada sekitar 50 sopir taksi yang akan bekerja di sekitar wilayah Kuala Lumpur dan jumlah taksi khusus yang akan diperbanyak menjadi 400 unit.
“Kami berharap ini akan mengurangi jumlah kasus perkosaan dan perampokan yang melibatkan sopir taksi dan korban perempuan,” kata Heng. (net/bbs)

Salah Urus, Ratusan BLK Kritisgur di Indonesia

Butuh Rp14 Triliun Guna Perbaikan

Tingginya angka pengangguran di negeri ini, diantaranya disebabkan kualitas sumber daya manusia (SDM) usia kerja kurang berkualitas. Beragam upaya pemerintah untuk menggenjot kualitas SDM.

Seperti mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah. Sayangnya, nasib ratusan BLK kritis karena salah urus.
Data Ditjen Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyebutkan, ada 257 BLK dan sejenisnya yang dikelola pemerintah pusat, pemprov, pemkot, hingga pemkab. Rinciannya, ada 195 unit BLK dikelola pemkab/pemkot, pemprov (44 unit), dan pusat (18 unit).
Dirjen Binalattas Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona menuturkan, posisi BLK sejatinya cukup strategis untuk menggenjot kualitas SDM. Khususnya untuk penduduk usia kerja. Sayangnya, keberadaan BLK saat ini kurang efektif menyerap penduduk usia kerja untuk dilatih dan didik.

Dari jutaan penduduk usia kerja yang masih menganggur, hanya ada 46 ribuan penduduk usia kerja yang mengikuti pelatihan di BLK. “Meningkatkan efektifitas BLK untuk melatih penduduk usia kerja adalah pekerjaan berat kita,” tuturnya.

Banyak faktor yang membuat fungsi BLK melorot. Diantaranya yang paling krusial adalah salah urus pengelolaan BLK. Kondisi ini menurut Wahab terjadi setelah program otonomi daerah dijalankan. Saat itu, lebih dari 200 BLK dilepas kepemilikannya dari pemerintah pusat ke pemprov dan pemkot atau pemkab.

Nah, dalam beberapa tahun pasca-penyerahan status ini, ternyata hampir sebagian besar BLK kondisinya mangkrak. Menurut Wahab, komitmen daerah untuk meningkatkan kualitas SDM melalui BLK kurang kompak. Wahab memperkirakan, ada lebih dari 600 workshop di seluruh BLK yang ada di negeri ini kosong. Padahal, workshop ini bisa digunakan untuk melatih keterampilan merakit dan memperbaiki berbagai mesin, mengelas, merancang berbagai jenis meubeler, hingga kuliner.

Wahab menuturkan, kepala daerah setengah hati dalam urusan menghidupkan BLK. “Celakanya BLK bukan diposisikan sebagai aset pengembangan SDM. Tapi dijadikan sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah, Red),” kecam dia. Dengan kondisi ini, banyak BLK yang beralih fungsi. Fungsi awal sebagai tempat pelatihan dan pendidikan penduduk usia kerja bergeser ke fungsi penyewaan gedung dan kamar-kamar untuk keperluan komersil.

Salah urus lainnya adalah, banyak kepala daerah yang asal-asalan menentukan pemimpin atau instruktur BLK. Di beberapa tempat, pemimpin atau instruktur BLK yang berkualitas ditarik dan ditempatkan di dinas atau SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lain.

Wahab menceritakan, kepala daerah tidak selektif ketika menentukan pengganti pemimpin atau instruktur baru di sebuah BLK. “Ada kepala pasar, kepala dinas kebersihan, kepala dinas pemakaman ditunjuk menjadi pemimpin atau instruktur BLK. Apa mereka bisa dipasrahi,” ucap Wahab dengan nada geram. Dengan perilaku asal tunjuk tadi, potensi salah urus BLK terus berlanjut.

Untuk memutus potensi salah urus BLK ini, Wahab akan mengumpulkan seluruh kepala daerah yang memiliki BLK. Dalam pertemuan itu, dia akan meminta komitmen pemerintah daerah untuk benar-benar menghidupkan lagi BLK sesuai dengan fungsinya.

Upaya lainnya adalah, menambah jumlah instruktur di BLK. Saat ini, dia mencatat ada sekitar 750 pelatih atau instruktur di seluruh BLK di Indonesia. Wahab mengatakan, negeri ini masih kekurangan 1.500 instruktur. Selain itu, dia juga mengatakan Kemenakertrans membutuhkan anggaran sebanyak Rp14 triliun untuk menghidupkan lagi BLK-BLK yang kondisinya kritis itu. (wan/jpnn)

8,12 Juta Orang Menganggur di Indonesia

TERHUTUNG hingga Februari 2011, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,12 juta orang. Jumlah menurun 470 ribu orang dibandingkan Februari 2010 yang sebanyak 8,59 juta orang.

Kendati begitu bukan berarti pemerintah sukses memberantas pengangguran di Indonesia. Angka 8,12 juta orang yang menganggur, itu bukanlah angka yang sedikit.

“Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2011 mencapai 6,8 persen dari total angkatan kerja. Jumlah ini turun dibandingkan Februari 2010 yang sebesar 7,41 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan kepada wartawan di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta,kemarin.

Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 119,4 juta orang, bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2010 sebesar 116,5 juta orang atau bertambah 3,4 juta orang dibanding Februari 2010 sebesar 116 juta orang.

Penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 111,3 juta orang, bertambah sekitar 3,1 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2010 sebesar 108,2 juta orang atau bertambah 3,9 juta orang dibanding keadaan Februari 2010 sebesar 107,4 juta orang.  Setahun terakhir (Februari 2010-Februari 2011), hampir semua sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja, kecuali Sektor Pertanian dan Sektor Transportasi, masing-masing mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 360 ribu orang (0,84 persen) dan 240 ribu orang (4,12 persen).

Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan dan Sektor Industri secara berurutan menjadi penampung terbesar tenaga kerja pada Februari 2011. (net/jpnn)

Festival Sepak Bola FK-PSBSU Diikuti 24 Tim

LANGKAT- Minimnya prestasi sepakbola tanah air saat ini, tidak terlepas dari buruknya manajemen dilakukan. Karenanya, belajar dari kegagalan pengurus PSSI memfokuskan pembinaan pemain di usia dini.

“Sepakbola di tanah air harus ada perubahan, dan itu mesti dilakukan,” kata Ketua Umum Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husein, membuka Festival Sepakbola U-11 Forum Komunikasi Pelatih Sepakbola Sumatera Utara (FK-PSBSU) di Stadion Nur Cahaya Kecamatan Tanjung Pura, Minggu (27/11).
Djohar mengakui, melakukan perubahan di tubuh PSSI tidak sedikit tantangan namun hal itu harus dilakukan, karena masyarakat Indonesia sudah saatnya menyaksikan Indonesia mampu berbicara di tingkat ASEAN maupun Asia dalam hal persepak bolaan.

Untuk itu pihaknya fokus dalam pembinaan pemain usia dini mulai U-11, U-17, U-21, U-23 dan Tim Senior serta mengaktifkan para pengurus cabang dalam melahirkan bibit-bibit pesepak bola berbakat.

“Apa yang telah dilakukan Bupati Langkat dalam mensupport dana bagi suksesnya kegiatan ini, tentu membuktikan keseriusan beliau agar sepak bola Indonesia, Langkat khususnya bisa kembali bangkit,” tegas Djohar disambut applaus segenap pihak yang hadir.

Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu, sebelumnya sangat berapresiasi terselenggaranya Festival Sepak Bola FK-PSBSU dan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum PSSI. “Tentu kehadiran Pak Ketua merupakan motivasi buat anak-anak kami,” ungkap Ngogesa.

Ngogesa pun berharap, kepedulian para pengusaha membina cabang-cabang tertentu olahraga akan memberikan motivasi bagi generasi berpacu dan menunjukkan prestasi terbaik dalam dunia keolahragaan.
Kegiatan Festival Sepak Bola FK-PSBSU berlangsung selama 2 hari 27 s/d 28 Nopember 2011 diikuti 24 SSB, tidak hanya dari Langkat termasuk Binjai dan Deli Serdang. Ditandai tendangan kehormatan dilakukan Ketua Umum PSSI dan Bupati Langkat.

Sebelumnya, kehadiran Djohar disambut pencak silat yang dihadiri Kapolres Langkat AKBP H Mardiyono, Asisten Adm Ekbangsos Indra Salahuddin, Kadispora Nustan Harahap, Kabag Humas Syahrizal, FKPK Tanjung Pura, tokoh masyarakat dan pecinta olahraga. (mag 4)

Ratusan Pramuka Sambut Bhayangkari Sumut

Program GPPT Tanam 3.300 Bibit Pohon

Ratusan Pramuka dari berbagai sekolah menyambut rombongan Bhayangkari Polda Sumut dalam rangka penanaman 3.300 pohon di Jalan Makmur Desa Sambi Rejo Timur, Kecamatan Percut Seituan Jumat (25/11). Mereka berasal dari tingkat SD, SMP dan SMA di Percut Sei Tuan. Para Pramuka tersebut mendampingi rombongan dari awal penanaman hingga akhir acara.

Dalam sacara tersebut hadir Ketua Bhayangkari Polda Sumut Nyonya Mutiara Wisjnu Amat Sastro bersama pengurus Cabang, Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Wisjnu Amat Sastro, Waka Poldasu Brigjen S. Alagan, Dirlantas Poldasu Kombes Bambang Sukamto, Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga dan pejabat teras lainnya.

Nyonya Mutiara Wisjnu Amat Sastro disela-sela kegiatan yang bertajuk Ruang Terbuka Hijau bagi Penyerapan Air Perkotaan ini mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari program Gerakan Perempuan dan Pelihara Tanaman (GPPT) 2011. “Bhayangkari menjadi unsur dari 7 organisasi yang bergabung dalam GPPT,” jelasnya.
Katanya, pengurus Bhyangkari Sumut menanam 3.300 bibit secara serentak hari ini dan ditanam di tiap pengurus cabang/kotamadya/kabupaten se- Sumut, yang terdiri dari 26 cabang temasuk cabang Brimob dan 1 ranting Sekolah Polisi Negara (SPN)

“Penanaman pohon terbanyak dilaksanakan di Desa Sambirejo, Kecamatan Percut Seituan, sebanyak 1.500 bibit, karena di daerah ini sering terkena angin puting beliung,” jelasnya.

Menurutnya, kemarin pengurus Bhayangkari Sumut juga melaksanakan training of training tentang ‘Pertanian Perkotaan’ yang masih juga berkaitan dengan tema GPPT.

Sebelum dimulai kegiatan tanam pohon mangga, jambu, mahoni, sukun, sirsak, sawo, meranti, trembesi, arum manis, durian, petai dan lainnya, seluruh pejabat didampingi unsur Muspika Kecamatan dan Pramuka berdiri di setiap lubang yang akan ditanam pohon. Setelah itu, secara serentak menanam pohon di lokasi yang sudah diberi tanda untuk para pejabat.”Selai penanaman unsur edukasi juga kita berikan kepada adik-adik sekolah ini,” pungkasnya.

Sementara Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN-16) Medan terus berbenah. Mereka melakukan program pemeliharaan sekolah lewat penananam berbagai macam pohon. Adapun proses pelaksanannya, sekolah yang berlokasi di kawasan Jalan Karya ini mengharuskan seluruh siswanya melakukan penanaman sehari satu batang pohon. “Program penanaman pohon  one student one tree ini telah kita terapkan sejak bebrapa bulan yang lalu.
Untuk memudahkannya ada bebrapa kriteria penanaman pohon yang menjadi prioritas untuk ditanam di lingkungan sekolah, sedangkan sisanya kita budidayakan di halaman kosong yang berada di sekolah,” ujar Kepala SMPN 16 Medan,Irnawati.(uma)

Mobil Pintar Hanya Satu Unit

Minat Baca Warga Simalungun Tinggi

Minat baca warga Simalungun termasuk tinggi, terbukti mobil pintar atau pustaka keliling milik perpustakaan kabupaten selalu diserbu warga saat berkunjung di kecamatan. Diharapkan mobil pintar yang hanya satu unit ini ditambah lagi untuk Kabupaten Simalungun.

“Minat baca warga di Simalungun termasuk tinggi, namun terkendala pada sarana dan prasarana membaca itu. Kita melihat setiap ada mobil pintar atau pustaka keliling yang berkunjung ke kecamatan, warga yang ingin membaca buku selalu ramai hingga pegawai kita kewalahan,” ungkap Kepala Perpustakaan Kabupaten Simalungun, Dince Mandagi, Sabtu (26/11).

Dikatakannya, mobil pintar atau pustaka keliling milik Perpustakaan hanya satu unit. Mengingat luasnya Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 31 kecamatan, jelas jumlah ini sangat kurang.

“Idealnya kita butuh enam unit mobil pintar untuk melayani masyarakat. Karena hanya memiliki satu unit mobil pintar, dalam seminggu kita hanya bisa melayani empat lokasi saja,” jelasnya.

Disebutkannya, untuk mempermudah melayani masyarakat, biasanya mobil pintar ini ditempatkan pada halaman sekolah pada kecamatan yang dikunjungi. Selain pelajar, masyarakat sekitar sekolah juga banyak yang sengaja datang untuk membaca.

Namun Dince mengakui, kondisi ini akan berbanding terbalik dengan suasana di Perpustakaan Kabupaten Simalungun di Jalan Sudirman Pamatang Raya. Di Perpustakaan yang baru beroperasi sekitar tiga tahun ini, setiap hari pengunjung yang datang berkunjung berkisar 20 orang saja.

“Mungkin karena jaraknya jauh dari kecamatan-kecamatan makanya belum ramai. Biasanya yang berkunjung itu berasal dari Kecamatan Raya saja dari kecamatan lain jarang, pengunjung kebanyakan pelajar dan sebagian PNS di Pemkab,” katanya lagi. (ral)

Penonton Hujat PSMS di Stadion Teladan

PSMS vs Persebaya

MEDAN-Tak diragukan, minimnya persiapan PSMS IPL alias PSMS ‘Dadakan’ bentukan CEO Fredy Hutabarat, Manajer H MT Aritonang dan Pelatih Kepala M Khaidir menjadikan klub berjuluk Ayam Kinantan ini menjadi pecundang pada laga perdana.

Akibat kekalahan itu, tak jarang para penonton yang menyaksikan laga kontra Persebaya di Stadion Teladan Medan, Minggu (27/11) meneriakkan kata-kata bahwa julukan PSMS telah berubah dari Ayam Kinantan menjadi “Ayam Potong”.

Makian dan teriakan terus terlontar saat pemain PSMS melakukan kesalahan. Kegusaran penonton semakin tinggi saat Persebaya berhasil mengoleksi gol pertama pada menit ke-31. Setelah itu, setiap pemain PSMS melakukan kesalahan, maka yang keluar dari mulut penonton adalah hujatan, seperti “Woi pelatih, pecat aja itu, maen pun kayak …… !!!’
Belum lagi saat gol kedua Persebaya tercipta pada menit ke-40. Setelahnya,  setiap serangan Persebaya yang mengarah ke gawang PSMS,  maka teriakan kembali terlontar. “Hadoh, jadilah PSMS ini ayam potong” atau “PSMS jadi ayam potong aja.”

Bahkan mengibaratkan pertandingan tinju, ada pula penonton yang meneriakkan “Lempar handuk saja” yang mengartikan menyerah saja. Dan lima menit sebelum pluit panjang berakhir, banyak suporter yang berteriak: “Wasit, habiskan aja waktunya. Kasian” ungkap mereka.

Sementara itu pada masa jeda, terkait adanya dua kompetisi di Indonesia, Ketua PSSI Prof Djohar Arifin mengatakan bahwa kompetisi yang sah adalah IPL. “Ketum PSSI itu cuma satu yakni Djohar Arifin. Karena itu, liga yang sah adalah IPL. Kalau ada yang menyelenggarakan liga di luar IPL, maka itu tak sah,” tegasnya.

Tentang sanksi apa yang akan diberikan kepada klub-klub yang mengikuti liga tak sah itu, Djohar hanya mengatakan, PSMS punya hak untuk bermain di mana saja.

“PSMS itu yang punya klub-klub PSMS. Bagi PSSI ada PSMS yang ikut ke jalur yang tak sah itu tak ada masalah. Itu berpulang kepada klub-klub PSMS, mereka yang harusnya menentukannya. Soal sanksi, itu nanti akan diselesaikan melalui statuta,” ujarnya.

Namun, selaku mantan pemain PSMS, ia mengaku kecewa dengan keputusan yang dilakukan oleh seorang oknum pengurus PSMS yang membawa tim Ayam Kinantan berlaga di ajang ISL.

Saat disebut jika keputusan itu adalah juga keputusan Wali Kota Medan, yang juga Ketua Umum PSMS, Johar Arifin mengatakan bahwa Rahudman Harahap tidak mengetahui kondisi real di lapangan.

“Menurut saya, Pak Wali Kota hanya mendengarkan dan mendapat informasi dari satu pihak saja. Sebaiknya klub-klub PSMS melakukan interaksi, koordinasi dan berkomunikasi dengan Ketum PSMS,” harapnya.

Mengenai legalitas PSMS dadakan ini, ia menjelaskan, saat ini PSMS masih meminjam status dari PT Bintang Medan Metropolitan. “Diharapkan, seiring berjalan waktu, kubu PSMS mampu membentuk perusahaan sendiri. Setelah perusahaan itu ada, maka PT Bintang Medan akan keluar dari PSMS,” jelas Djohar. (saz)

250 Pasangan Menikah Massal

Kerjasama Bank Sumut-Forum Silaturahmi Majlis Taklim Deli Serdang

Bank Sumut dan Forum Silaturahmi Majlis Taklim Deli Serdang menggelar nikah massal kepada 250 pasang mempelai se-Kabupaten Deli Serdang di Lapangan Sepak Bola Bandung Jalan Pengabdian Pasar XII Desa Bandar Setia TembungMinggu (27/11) pagi.

Peserta nikah massal berasal dari berbagai status, seperti lajang-gadis, duda-janda, dan ada juga pasangan kumpul kebo serta 16 pasangan yang di-Islamkan.

Sebanyak 125 pasang yang berstatus lajang dan gadis mengaku memiliki tingkat ekonomi rendah sehingga tak mampu mengadakan akad nikah maupuun pesta perkawinan. Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu dan Al Ustadz Ridwan Hamid menjadi saksi di acara nikah massal ini. Hadir Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars.

Gus Irawan dalam sambutannya mengaku terharu acara kegiatan nikah massal yang mereka itu. Ia menganggap saat ini ke-250 pasangan pengantin itu merupakan orang yang paling bahagia. “Mereka adalah orang yang paling bahagia serta beruntung. Karena itu, setelah memiliki buku nikah, harus lebih semangat membina rumah tangga,” ujarnya.

Bank Sumut sebagai perusahaan yang turut bertanggungjawab dalam peningkatan ekonomi masyarakat Sumut ini, menurut Gus Irawan akan memberi kesempatan bagi pasangan nikah massal untuk menambah modal usahanya. “Para mempelai yang sudah memiliki usaha, boleh mengajukan pinjaman ke Bank Sumut. Tak akan dipertimbangkan berbagai syarat, pasti langsung diterima. Karena mereka sudah memiliki buku nikah,” seru Gus Irawan.

Hingga saat ini, lanjut Gus Irawan, peserta Kredit Sumut Sejahtera (KSS) Bank Sumut mencapai 60 ribuan. Diharapkan jumlah ini akan terus bertambah. “Saya harap, peserta nikah massal hari ini bisa menjadi bagian dari perkembangan pembangunan ekonomi masyarakat Sumut yang digagas dalam berbagai program kredit dan pinjaman dari Bank Sumut,” harapnya.

Sementara Ketua Forum Silaturahmi Majlis Taklim Deli Serdang Yulviana mengaku di daerah Deli Serdang khususnya Pantailabu dan Percut Seituan sangat minim pernikahan yang terjadi sesuai dengan administrasi negara dan agama. “Karena itu kita bersama pemerintah daerah menggandeng Bank Sumut menggelar acara ini,” bebernya.

Yulviana juga menuturkan, untuk menggelar acara nikah massal ini membutuhkan waktu dua bulan. “Peserta dari 250 mempelai ini berasal dari lima kecamatan di Deli Serdang, yakni Lubukpakam, Tanjungmorawa, Pantailabu, Batangkuis dan Percut Seituan. Mayoritas para mempelai berprofesi sebagai nelayan,” urainya.

Acara yang digelar bertepatan dengan Tahun Baru Islam ini terselenggara sangat hikmad dengan penyelenggaraan sesuai adat Mandailing. (saz)

UMSU Tampil Memuaskan di Ajang IMT-GT

MEDAN-Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pimpinan Rektor Drs Agus Agus Sani MAP mencatat hasil gemilang di pentas Indonesia – Malaysia – Thailand Growth-Triangle (IMT-GT) Varsity Carnival XIII/2011 yang berlangsung di Medan.

Hingga laga Minggu (27/11), UMSU tetah memastikan gelar juara di cabang bulutangkis beregu putra setelah di final mengalahkan University Sains Pulau Penang  Malaysia 2-1.
Di cabor voli putri, UMSU menduduki posisi runner up setelah di final gagal mengatasi perlawanan Thakshin Sinawatra University Thailand.

Pada laga final kemarin, UMSU takluk 0-3 (22-25) (21-25) dan (14-25.
Rektor UMSU Drs Agus Sani MAP menyambut gembira hasil yang diraih para mahasiswanya ini.Apalagi IMT-GT Varsity Carnival, adalah event olahraga antar mahasiswa tingkat internasional.

Sepakbola ke Final

Agus Sani membenarkan, kontingennya masih berpeluang menambah torehan medali.Bahkan di nomor paling bergengsi, sepakbola, UMSU berpeluang merebut medali emas setelah memastikan diri lolos  ke final, usai mengalahkan USU 2-1 di semifinal Minggu kemarin di Stadion Unimed.

Dua gol kemenangan UMSU  diciptakan Kus Susanto menit ke-30 dan Rohul Amin menit ke-50.
Di final yang akan digelar Senin (28/11) siang juga di Stadion Unimed, tim sepakbola UMSU akan berhadapan dengan Prince of Songkhla University Thailand yang di semifinal menang adu penalti melawan Unimed. Di cabang futsal, UMSU juga memastikan diri lolos ke semifinal dan akan berhadapan dengan Unimed. “Kami berharap para pemain mempertahankan penampilan terbaiknya sehingga meraih hasil terbaik,” kata Agus Sani.

Ada 11 universitas yang berpartisipasi pada event ini, mereka adalah Uniersitas Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Institut Teknologi Medan (ITM).

Dari Malaysia, Universiti Utara Malaysia (UUM), University Teknologi MARA (UiTM), Universiti Sains Malaysia (USM), Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) dan dari Thailand yakni Prince of Songkla University (PSU), Thaksin University (TSU) dan Rajamanggala University of Technology Srivijay. (mag-10)

Jadikan Sebagai Momentum Kebangkitan Umat

Pemko Medan Rayakan 1 Muharram 1433 H dan Bagikan 24 Paket Umrah

Pemko Medan menggelar jalan santai dalam rangka merayakan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram  1433 H, Minggu (27/11), di Lapangan Merdeka. Acara yang diikuti 10 ribu lebih ummat Islam itu berhadiah door prize 24 paket umrah ke tanah suci yang diperebutkan peserta melalui lucky draw. Dengan rincian, 21 paket umrah disediakan oleh Pemko Medan, sedangkan sisanya ditanggung oleh Pemprovsu.

Gelaran akbar  itu dilepas langsung oleh Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap, Ketua MUI Sumut, Prof Dr H Abdullah Syah MA, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu A Sastro, Wakil Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, Sekda Medan Ir Syaiful Bahri MM dan sejumlah tokoh masyarakat.

Ribuan umat Islam mengeluh-eluhkan Wali Kota Medan dan sejumlah pejabat publik yang hadir. Pasalnya, baru kali ini Tahun Baru Islam dirayakan dengan kegiatan berhadiah puluhan paket umrah. Wali Kota Medan, Rahudman Harahap dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang dihadiri 10 ribu lebih umat Islam Kota Medan itu digelar untuk memeriahkan 1 Muharram, untuk memupuk semangat persaudaraan dan kebersamaan. “Semangat kebersamaan dan persaudaraan akan terus kita tumbuh kembangkan,” katanya.

Rahudman melanjutkan, selain jalan santai, Pemko Medan juga menggelar fun bike dengan titik start Masjid Raya Al-Maksum, Medan Kota dan finish di Masjid Al Osmani, Medan Labuhan.

“Semua kegiatan yang di gelar ini dalam rangka perayaan 1 Muharam 1433 H. Semoga semua ini menjadi tanda Kota Medan menjadi lebih baik lagi. Dengan ini, mari kita tingkat ukhuwah Islmiyah, kesatuan dan persatuan diantara kita dengan tetap menjaga kerukunan umat diantara umat beragama yang ada di Kota Medan,” ujarnya.

Dikatakannya, 1 Muharam harus jadi momentum kebangkitan umat dalam rangka mewujudkan Kota Medan menjadi kota yang aman, nyaman kondusif dan madani. “Karenanya, bagaimanapun juga pembangunan Kota Medan ini harus didasari oleh moral dan keimanan masyarakat yang baik, dengan kebersamaan inilah salah satu wujud silaturahmi kita,” cetusnya.

Sementara itu, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu A Sastro berharap 1 Muharam jadi momentum untuk membangun umat yang bermartabat dan disiplin.

“Saat ini kita sedang giatnya menanamkan disiplin lalulintas di Kota Medan. Dimana, tingkat kedisiplinan masih sangat rendah, dan ini dampaknya adalah angka korban kecelakaan yang sangat besar, Kota Medan menjadi urutan ketiga di Indoensia,” tambahnya. (adl)