28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14414

Wanita Asal Aceh Bawa Sabu-sabu Rp200 Juta

MEDAN-Erni Marlina (33), warga Desa Seuneubok, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur diamankan polisi saat tiba di stasiun bus Pelangi di Jalan Sunggal Medan, Kamis (10/11) lalu, karena kedapatan membawa 200 gram sabu-sabu senilai Rp200 juta. Sabu-sabu itu dibungkus rapi dan diselipkan di baju bagian dalam di dekat perutnya. Tersangka mengaku, barang itu diterimanya dari IS, warga Aceh. “Saya tidak tahu kalau barang yang disuruh bawa itu adalah sabu-sabu,” ujar Erni.

Pengakuan tersangka, ia merupakan TKW dan baru pulang dari Malaysia. Saat pulang ke kampungnya di Aceh dia bertemu IS. Dia disuruh mengantarkan paket tersebut oleh IS dengan upah Rp2.000.000. Sampai di Medan, katanya, sabu-sabu itu akan diambil seseorang.  IS bertemu di sebuah rumah makan di kawasan Panton Labu, Aceh Utara, Rabu (9/11).

IS memberikan uang sebesar Rp500.000 untuk biaya transportasi. IS menyuruh Erni untuk mengambil barang tersebut dibawah tong sampah di dekat rumah makan tersebut. Erni mendapat pesan dari IS untuk menjaga barang tersebut jangan sampai barang itu hilang. IS melarang Erni untuk membuka barang tersebut. Kasat Narkoba Polresta Medan, Kompol Juli Agung Pramono saat dikonfirmasi mengatakan, tersangka dijerat pasal 114 (2) subs 112 (2) Undang-undang No 35 Tahun 35, tetang narkotika dengan ancaman kurungan 20 tahun penjara.(mag-7)

Satu Emas, Satu Perak

Panjat Tebing di SEA Games 2011

KETANGGUHAN pemanjat Indonesia di SEA Games 2011 kembali berbuah manis. Satu emas dan satu perak kemarin (16/11) disumbangkan dari kategori lead putra di venue panjat tebing, Kompleks Jakabaring Sport City, Palembang.
Amri bin M Jafar yang menjadi pendulang emas mera putih. Setelah dia mengoleksi poin terbanyak 53 poin. Sejatinya, pemanjat kelahiran Bandung 12 Januari 1981 itu mampu mencapai titik poin paling tinggi. Sayang, cengkraman tangan kanan Amri lepas saat berusaha memasukan tali dikaitan terakhir.

“Memang jalurnya terlalu tinggi sehingga menguras tenaga. Saya berusaha bertahan semaksimal mungkin, tapi akhirnya lepas juga,” ujar anak dari pasangan M Jafar dan Nurmala ini.

Meskipun begitu, Amri tidak mampu menutupi rasa puasnya. Didepan sejumlah wartawan, dia berteriak histeris “Saya puas, saya puas dengan hasil ini,” teriak dia sambil mengepalkan kedua tangan sembari dinaikan ke atas.

Sementara itu, medali perak juga milik Indonesia, atas nama Nurmansyah Putra Akhir. Suami dari Wilda Baco Ahmad ini berada diperingkat kedua dengan koleksi poin 49. “Tangan saya sebenarnya masih kuat untuk memanjat. Tapi, ini sudah kuasa tuhan, kalau memang tuhan sudah menetukan tinggi panjatmu sampai disitu, ya sudah sampi disitu. Toh tidak apa, emas masih tetap milik Indonesia,” tutur Nurmansyah.

Masih di nomor yang sama, berada diperingkat ketiga dengan medali perunggu adalah “Zul Fadzli asal Malaysia. Pemanjat asal negeri jiran sebutan lain Malaysia ini mengoleksi 42 poin.

Pelatih pelatnas panjat tebing Indonesia, kategori lead, Yudistira mengatakan, anak asuhnya sudah tampil maksimal.
Dia bahkan percaya diri bila pemanjat-pemanjat Indonesia masih bisa terus mendulang emas dari panjat tebing.
“Kami masih punya banyak peluang untuk merebut emas lebih banyak lagi. Kami pelatih dan kami pantas bicara target ini, karena yang tahu kesiapan atlet adalah kami,” bilang pria asal Jayapura, Papua itu.(dik/jpnn)

9 Wakil Melaju Perempat Final

JAKARTA- Pebulu tangkis Indonesia berhasil menunjukkan dominasinya dalam babak penyisihan bulu tangkis perorangan SEA Games XXVI/2011, kemarin (16/11). Sembilan dari sepuluh wakil Indonesia sukses menembus babak perempat final.

Indonesia hanya gagal meloloskan wakilnya di nomor tunggal putri, Bellaetrix Manuputy. Dia gagal melaju ke perempat final setelah ditaklukkan unggulan keempat asal Singapura Fu Mingtian dua game langsung 21-14,21-19.
Namun, Indonesia masih bisa berharap dari tungal putri lainnya Adriyanti Firdasari yang melaju ke perempat final setelah menaklukkan Thet Htar Thu Zar asal Myanmar dengan 21-7,21-19.

Di tunggal putra pebulu tangkis andalan Indonesia Taufik Hidayat mampu menunjukkan kelasnya dan menundukkan wakil Vietnam Ha Anh Le dengan mudah 21-17, 21-9. Keberhasilan Taufik juga diikuti oleh juniornya, Simon Santoso. Pebulutangkis Pelatnas tersebut menaklukkan wakil Malaysia, M Arif Abdul Latif asal Malaysia dengan skor 21-11, 12-21, 21-17.

Di ganda putra, Pasangan markis Kido/Hendra Setiawan meraih kemenangan setelah mengalahkan Bao Duc Duong/ Nguyen Hoang nam asal Vietnam 21-15, 21-13. Pasangan M Ahsan/ ?Bona Septano pun menujukkan kedigadayaannya dengan menang mudah atas Thet kine/Myo Zaw oo asal Myanmar.

Di ganda putri, wakil Indonesia Vita Marissa/Nadya Melati dan Anneke FeinyaAgustin /Nitya Krishinda tak perlu susah-susah bertanding karena langsung menembus perempat final setelah mendapat bye. Di ganda campuran, hanya satu pasangan Indonesia yang bertanding M Rijal/Debby Susanto. (aam/jpnn)

Berebut Emas dari Pencak Silat

JAKARTA- Meski terus memuncaki klasemen perolehan medali sementara sampai saat ini, posisi Indonesia sejatinya belum aman karena belum memenuhi target 135 medali emas. Namun, peluang menambah pundi emas terbuka dari cabang pencak silat pada hari ini (17/11).

Dalam partai final yang digelar di padepokan pencak silat TMII, Jakarta, tim merah putih berpeluang menambah delapan emas. Pasalnya, dari 12 nomor yang dipertandingkan di final, Indonesia meloloskan delapan wakilnya ke partai puncak.
Mereka adalah Tuti trisnayanti (kelas B putri), Rosamayani (Kelas C putri), Mariati (kelas D putri), Amelia Roring (kelas E putri), Sofana Rahkmawati (Kelas F Putri), Dian Kristanto (kelas A putra), Sapto Purnomo (Kelas D putra), dan Pranoto (Kelas I Putra).

Meski telah meloloskan banyak wakil, Indonesia ternyata tak berani menarget tinggi dalam partai final. Dari delapan emas, pelatih tim Indonesia Karyono memprediksi hanya empat emas yang bakal didapat oleh anak didiknya.
“Peluang di final masih fity-fifty. Kami tetap harus waspada karena semuanya masih mungkin terjadi. Kami berharap paling tidak separo dari delapan bisa didapat,” katanya, kemarin (16/11).

Sayang, dia tidak merinci dari cabang apa saja emas yang diincarnya. Hanya, Karyono berharap dari sektor putra maupun putri bisa sama-sama menyumbangkan emas di nomor tarung ini.

Meski mengincar empat emas, lanjutnya, target Indonesia secara keseluruhan sebenarnya hanya tujuh emas. Sampai sekarang, Indonesia sendiri sudah mengumpulkan enam emas dari nomor seni.  Harusnya, mendapat tambahan satu emas saja sudah cukup.

“Tapi kami tentu punya keinginan untuk bisa lebih. Kami berharap nantinya bukan hanya tujuh emas,” terang pelatih asal Surabaya tersebut. (aam/jpnn)

Polresta Medan Akan Panggil Pemilik Hotel Soechi

Terkait Tamu Tewas Saat Mandi Sauna

MEDAN-Pasca tewasnya Buyung alias Abeng, pengusaha Diesel saat mandi sauna di Hotel Novotel Soechi Medan, petugas kepolisian Polresta Medan melalui Unit Jahtantanras akan memanggil pemilik hotel yakni Hartono untuk meminta keterangannya.

“Setelah hasil visum terhadap korban, kita akan panggil pemilik Hotel untuk dimintai keterangan,” ujar Kanit Jahtanras Polresta Medan Ajun Komisari Polisi (AKP) Yudi Frianto kepada wartawan, Rabu (16/11) siang.

Dikatakannya, korban Abeng diduga kesetrum saat sauna di Hotel tersebut. “Kita juga telah memeriksa lima orang saksi yang kesemuanya merupakan pegawai Novotel Soechi, dan juga telah memeriksa salah seorang korban dari dua orang korban yang berhasil selamat saat sauna,” ujar Yudi.

Saat disinggung mengenai adanya motif pembunuhan dalam kasus itu, Yudi menjawab kalau pihak polisi masih melakukan penyidikan. Hal senada dikatakan Kasat Reskrim Polresta Medan Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Yoris Marzuki. Kata dia, pihaknya masih melakukan penyidikan. “Masih kita sidik, dan sauna kemarin dipolice line Polsek Medan Kota, dan sekarang telah dibuka kembali,” ucapnya.

Sementara itu secara terpisah Terkait kasus itu, Kanit Judisila Polresta Medan AKP Hartono menerangkan, fasilitas sauna dan Spa yang terdapat di Hotel Soechi tidak memiliki izin. “Spanya tidak ada izinnya itu,” ujar Hartono dengan singkat singkat.

Sekadar mengingat, Buyung Siuyan alias Abeng (47), ayah dua anak warga Jalan Pandu Medan, tewas kesetrum arus listrik saat mandi sauna Spa di Lantai V Hotel Novotel Soechi Jalan Cirebon Medan Rabu (8/11) sore.

Saat itu Abeng bersama dua rekannya hendak mandi sauna di hotel tersebut. Namun, saat hendak berdiri dari tempat sauna, tiba-tiba korban terpeleset dan tangan memegang alat yang dialiri listrik yang menghangatkan air. Saat itulah Abeng langsung terkena setrum. Melihat itu, dua rekannya coba menolong tetapi aliran listrik juga membuat mereka tersetrum. Beruntung dua rekan korban bisa melepaskan diri meskipun dalam kondisi lemas. Namun korban tak bisa tertolong.

Sementara itu, kematian pemilik saham di PD Raksasa Diesel itu sengaja disembunyikan pihak Hotel Novotel Soechi dari wartawan, termasuk pihak kepolisian. Menurut sumber di kepolisian, ada beberapa orang tamu yang hendak mandi sauna juga kena setrum listrik, namun hanya Abeng yang tewas sedangkan yang lainnya kritis.(mag-7)

PT Inalum Kerjasama Program Pemberdayaan Ekonomi dengan PKPU

MEDAN – PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) diwakili Soebagyo Ibnu sebagai Manager CSR, akhir Oktober lalu menandatangani MoU kerjasama program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU yang diwakili oleh Lukmanul Hakim sebagai Branch Manager PKPU Medan baru – baru ini.

Penandatanganan MoU kerjasama ini menindaklanjuti penjajakan kerjasama yang dilakukan oleh PKPU sejak beberapa bulan sebelumnya kepada PT. Inalum.  Pelaksanaan kegiatan program pemberdayaan ekonomi masya-rakat yang terdiri dari pembentukan kelompok swadaya masyarakat, pendampingan kelompok dan penciptaan ekonomi kreatif bagi kelompok nelayan di Desa Kuala Indah dan Gambus Laut Kabupaten Batubara Sumatera Utara akan berjalan selama 1 tahun.

‘’Kami berharap program ini dapat berjalan dengan baik, karena program ini merupakan bagian dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada ma-syarakat di lingkungan operasional PT. Inalum. Dan hari ini kami menandatangani MoU kerjasama dengan PKPU untuk program CSR bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan di Desa Kuala Indah dan Gambus laut Kabupaten Batubara Sumatera Utara, ujar Soebagyo Ibnu.

Lukmanul Hakim Branch Manager PKPU Medan mengatakan, program pemberdayaan ekonomi merupakan kebutuhan masyarakat saat ini. ‘’Oleh karena itu hasil dari survey tim PKPU kepada masyarakat disekitar operasional PT. Inalum, menemukan fakta bahwa masyarakat mengharapkan adanya program pemberdayaan ekonomi di desa mereka,”sebut Lukmanul Hakim.

Program pemberdayaan eko-nomi masyarakat ini dibiayai secara penuh oleh PT. Inalum dan diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan di kedua desa. (*/rel/sih)

Medan Siapkan Pesilat Menuju Popdasu

MEDAN-Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Medan terus melakukan gebrakan dalam hal pembinaan prestasi atlet lewat berbagai even.

Salah satu even yang digelar Dispora Medan adalah menggelar kompetisi olahraga antar pelajar.
Pencak silat merupakan salah satu cabor yang dipertandingan pada kompetisi itu. Menurut Kadispora Medan Drs Hanas Hasibuan diwakili  Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Drs Azzam Nasution MAP, disebutkan jika salah satu tujuan digelarnya kompetisi olahraga adalah untuk menjaring atlet andal di kalangan pelajar.

Khusus untuk cabor  pencak silat yang berlangsung kemarin (16/11) di Aula SMKN 7 Medan Jalan STM Medan,  Azzam mengutarakan bahwa para pesilat yang tampil sebagai juara pada even ini akan disiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah Sumatera Utara (Popdasu).

“Semoga di ajang Popdasu nanti pesilat kita mampu tampil sebagai yang terbaik, untuk selanjutnya berlaga di ajang Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas),” harap Azzam.
Dilanjutkannya, bila apa yang menjadi impian pihaknya itu terwujud, berarti Dispora Medan telah perperan aktif dalam mewujudkan cita-cita menjadikan Kota Medan sebagai Kota Atlet.

Atas dasar tersebut di atas, Azzam berharap kepada para wasit dan juri untuk bersikap adil ketika memimpin pertandingan, sehingga tidak merugikan salah satu atlet.

“Demikian juga halnya dengan para atlet yang bertanding. Semoga mereka mampu menorehkan prestasi maksimal sebagai bukti keseriusannya berlatih selama ini,” bilang Azzam.

Menanggapi harapan itu, Paiman, Pengurus IPSI Kota Medan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kejuaraan pencak silat ini.

“Mudahan-mudahan dengan digelarnya even ini, prestasi pencak silat di Kota Medan mampu berbicara banyak di tingkat nasional,” harapnya.

Adapun pesilat yang mengikuti kejuaraan antar pelajar ini berjumlah 150 pesilat, yang berasal dari 20 perguruan silat dan klub.

Ke-20 perguruan silat yang berpartisipasi itu adalah Perisai Diri, Tapak Suci, Setia Hati Teratai, Merpati Putih, Warisan Silat Nusantara, Silat Salam, Kuntau Bangau Putih, Petiko, Keris Pusaka, Persinas Asap, PD Lindo, Mayong Goseto, Pusaka Jati Negara, Klub Yayasan Darma, Klub Yayasan Silat Al-Washliyah Medan, Klub Silat Yayasan Angkasa Polonia, Klub Silat Tut Wuri Handayani serta Klub Silat Pesantren Raudhatul Hasanah. (omi)

Persibo Kesulitan Dana

BOJONEGORO – Salah satu alasan Persibo Bojonegoro hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) dulu karena dananya ditanggung konsorsium. Bahkan, Persibo pernah disebut-sebut mendapatkan anggaran Rp20 miliar  lebih ketika berlaga di liga tersebut musim lalu.

Namun, harapan untuk mendapatkan dana melimpah di kompetisi musim ini sulit terealisasi. Setidaknya, berdasarkan pengakuan pelatih Persibo Paulo Camargo. “Intinya kita punya budget sedikit,” kata pelatih asal Brazil itu tanpa menjelaskan besarnya dana yang dikucurkan untuk membentuk skuad tim Persibo.

Menurut mantan pelatih Tangerang Wolves ini, bisa saja dirinya membentuk skuad tim impian dengan mendatangkan pemain asing hebat dan berkualitas. “Tapi urusannya kan juga kembali ke dana yang dimiliki,” tuturnya.
Dengan dana yang sangat minim, lanjut dia, maka pemain yang ada saat ini sudah maksimal. Karena itu, Camargo menilai sah saja bila ada kritik mengenai kualitas pemain Persibo yang dianggap kurang.

“Saya hanya memaksimalkan yang ada,” katanya menanggapi kritikan dari kelompok suporter Boromania  tentang rendahnya kualitas pemain Persibo saat ini.

Dengan kondisi yang ada saat ini, tutur Camargo, tidak mungkin berharap terlalu muluk. Seperti meraih juara Indonesian Premier League (IPL). Jika ada kesempatan, maka dia berjanji tidak akan mensia-siakan. “Yang jelas kami akan berusaha maksimal,” ujarnya.

“Kalau bisa papan atas ya papan atas, kalau tidak ya papan tengah, tapi harus maksimal,” imbuhnya. (ade/yan/jpnn)

Sumut Tatap Kejurnas Atletik

MEDAN-Atlet atletik Sumatera Utara siap tampil pada kejuaraan nasional (Kejurnas) antar PPLP yang berlangsung di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Desember 2011 mendatang.

Rencananya, pada Kejurnas nanti Sumut akan menyertakan 15 atletnya, yang terdiri dari tujuh atlet putra dan delapan atlet putri. Ketujuh atlet putra tadi adalah Sadar Pardamean, Arif Hanafi, Ari Sanjaya, Aswin, Jhoni, Wahyudi dan Abdul Hafiz. Sedangkan kedelapan atlet putri yakni Yolanda Teresia,  Winda Sari Waruwu, Dinda Pramaya, Putri Aulia, Agustina Mardika Damanik, Tetti Suastri, Alvi Alvriani dan Nurika.

Pelatih tim atletik PPLP Sumut Mardi Lestari kepada Sumtu Pos, Rabu (/16/11) mengatakan bahwa seluruh atlet digembleng di PPLP Sumut Jalan Sekolah Pembangunan/Sunggal Medan setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.

Terkait atlet yang diharapkan mampu meraih medali pada Kejurnas nanti Mardi Lestari menaruh harapan kepada Putri Aulia, yang pada kejurnas tahun 2010 lalu mampu menyumbangkan medali emas bagi kontingen Sumut.
Selanjutnya Mardi Lestari yang pernah menjadi manusia tercepat di Asia itu mengutarakan bahwa tim atletik Jawa Timur masih menjadi tim favorit untuk tampil sebagai juara umum.

“Karenanya saya selalu ingatkan para atlet untuk lebih serius dalam berlatih, sehingga target yang diembankan dapat terlewati,” tutup Mardi. (omi)

DPD RI Dukung Penguatan Kelembagaan BAZDA Sumut

MEDAN-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DR H Rahmat Shah mengakui besarnya potensi dana yang dapat dihimpun dari zakat, infak dan sedekah umat Islam Indonesia, termasuk potensi dari umat Islam di Sumatera Utara. Bukan hanya kekayaan finansial sebahagian umat Islam yang cukup diperhitungkan, akan tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa  telah memberikan segalanya untuk Indonesia, untuk Sumatera Utara dan untuk kita, tinggal bagaimana kita mengelola karunia Tuhan yang ada.

Hal tersebut disampaikan Rahmat kepada media melalui staff Ahli DPD RI Bechta Perkasa Asky, MA, yang menghadiri Diskusi Keumatan tentang Pengembangan Potensi Zakat di Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara (BAZDA SU), di Hotel Madani, Medan, Sabtu, (12/11).

Sebagai seorang penggiat kemanusiaan dan lingkungan hidup, Rahmat yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara, dalam pesannya mengutarakan keyakinannya, bila zakat, infaq dan sedekah dapat dikelola dengan baik dan professional, bukan tidak mungkin, potensi zakat dapat dijadikan salah satu terobosan untuk mengentaskan kemiskinan dan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia. “Dalam kaitan ini, diperlukan kerjasama dan dukungan dari segenap pihak untuk mensosialisasikan kepedulian berzakat, berinfaq dan bersedekah di kalangan umat serta penguatan kelembagaan yang mengelola dana umat yang terhimpun nantinya,” ujarnya.

Lebih jauh Rahmat menekankan pentingnya mengedepankan aspek transparansi di dalam pengelolaan dana umat yang terhimpun melalui instrument zakat, infak dan sedekah. Selain hal tersebut, diharapkan pihak pengelola, dalam hal ini adalah Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara (BAZDA SU) dapat tampil secara professional. Hal ini dapat dimulai dengan upaya membangun kepercayaan umat terhadap BAZDA SU, termasuk dengan memperbaiki citra dan penampilan kantor BAZDA SU dan sentra pelayanan zakat, infak dan sedekah yang dapat diakses umat Islam Sumatera Utara.

Di sisi lain, Rahmat yang juga merupakan seorang muzakki (pembayar zakat) melalui Bazda Sumut, meyakini bahwa ketulusan dan niat baik membayar zakat akan mendapat ganjaran kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.  Dari pengalaman hidupnya, Rahmat merasakan bahwa tidak ada pembayar zakat, infak ataupun sedekah yang jatuh miskin karena menyisihkan sebahagian harta yang mereka miliki untuk kepentingan sesama.

Dalam kegiatan diskusi keummatan ini, Ketua Bazda SU, Drs. H. Armansyah Nasution, M.SP memaparkan dinamika perkembangan Bazda SU serta rencana program ke depan.  Sementara itu, acara yang dimoderatori oleh Drs. H. Edy  Syofian, MAP., ini  berhasil menghimpun beberapa masukan dan saran dari berbagai pihak yang  dapat dijadikan acuan peningkatan peran Bazda SU di masa mendatang. (*/ila)