28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14435

Warnet Buka 24 Jam Ditertibkan

MEDAN- Ini merupakan peringatan bagi pengusaha warung internet (Warnet) yang buka hingga 24 jam. Dalam waktu dekat, Pemko Medan bersama Polresta Medan melakukan penertiban terhadap warnet yang melanggar jam operasi.
Sesuai Perwal Nomor 28 tahun 2011 tentang izin usaha warnet, jam operasi setiap hari mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Jika malam minggu atau malam libur, jam operasi pukul 06.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari.

“Kan sudah kita lakukan sosialisasi. Dalam waktu dekat, kita melakukan penertiban dengan membentuk tim bersama Polresta Medan,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap, kemarin. Mengenai keterlibatan Polresta Medan, Rahudman mengakui, pihaknya tak bisa kerja sendiri dalam menertibkan warnet yang tetap buka selama 24 jam. “Tanpa dukungan instasnsi lain, Pemko Medan tak bisa bekerja sendiri. Tapi kita terus melakukan penekanan,” ungkapnya lagi.

Kendati demikian, Rahudman tidak mempungkiri kalau perkembangan zaman tanpa didukung dunia maya tidak dapat berjalan. Diharapkan kepada seluruh pelajar agar jangan terlena dalam dunia maya hingga lupa waktu.

“Perkembangan zaman juga sudah sangat modern dengan dunia maya terhadap anak sekolah, tapi anak sekolah jangan terlena dengan dunia maya hingga lupa dengan waktu serta kegiatan lainnya. Seperti sekarang untuk ekstrakurikuler dan mengaji pun sudah malas. Kita terus memberikan penyuluhan dengan pentingnya dunia maya, dan tidak disitu saja, juga ada pendidikan berkarakter bagi siswa. Itu yang terpenting,” jelasnya singkat.

Sebelumnya, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Medan telah membentuk tim untuk menertibkan warnet. “Ada 18 orang yang terbagi dalam tiga tim. Masing-masing tim akan dibantu aparat kecamatan sehingga benar-benar diketahui dimana lokasi warnet,” kata Kadis Kominfo Zulkifli Sitepu.

Tim yang dibentuk, lanjut Zulkifli, akan melakukan kerjanya di 21 kecamatan dan masing-masing tim diback-up aparat kepolisian dari Polresta Medan dan Satpol PP.  Sedangkan tim dari Dinas Kominfo diutamakan untuk mensosialisasikan Perwal No 28 tahun 2011 tentang Izin Usaha Warnet. “Kita berharap tim terutama yang dari Kominfo supaya betul-betul melaksanakan tugas, dan sedapat mungkin semua usaha-usaha warnet di Kota Medan harus tersosialisasi terkait perwal ini,” katanya.

Dijelaskannya, setelah dilakukan sosialisasi ke pengusaha warnet akan dilakukan pengawasan dan penindakan. Bagi usaha-usaha warnet yang tidak sesuai dengan ketentuan rekomendasi teknis dinas Kominfo Kota Medan akan dibuat tindakan. Ditambahkannya, ada beberapa poin yang dilakukan sesuai dengan perwal untuk diperhatikan pengusaha warnet di antaranya memblokir situs porno, jam operasional jika hari biasa mulai pukul 06.00 WIB pagi sampai pukul 00.00 WIB, malam libur atau malam minggu dibolehkan sampai pukul 02.00 WIB dini hari. Pengusaha warnet harus menggunakan software legal, kemudian bilik tidak boleh lebih 150 cm, sedangkan jam untuk anak sekolah yang belajar harus ada izin dari sekolah, dan penerangan harus standar. “Bilik ini menjadi hal penting bagi pengusaha warnet karena dengan tinggi maksimal 150 cm dari lantai mencegah adanya tindakan maksiat di dalam warnet,” katanya.

Sementara, pantauan wartawan koran ini di lapangan, masih banyak jam warnet di sepanjang jalan Sei Batanghari, Jalan Jamin Ginting, Jalan HM Jhoni dan Jalan Sunggal yang jam operasional pada hari biasa lebih dari pukul 00.00 WIB. Sementara soal bilik, sebagian warnet sudah memakai sistem terbuka, ada juga warnet yang menggunakan bilik tertutup dan tingginya melebihi ketentuan.(adl)

Gali Kecerdasan, What-In Gelar Pendidikan Dasar

MEDAN-Wahana Alam Terbuka Indonesia (What-In) gelar Pendidikan Dasar Pemanduan Bakat dan Minat Bagi Pemuda (Diksar Pekat), yang pembukaannya dilakukan di Wisma PHI Medan, Minggu (13/11).

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali kecerdasan, kreativitas dan inovasi pemuda, serta menyiapkan kader generasi muda yang mandiri dan berdaya saing.

“Utamanya adalah mengembangkan kepedulian pemuda terhadap lingkungan hidup dengan menggiatkan gerakan cinta lingkungan,” ungkap Ketua What-In, Iskandar Usman, kepada wartawan.

Disebutkan Iskandar, materi yang diberikan sejumlah instruktur di antaranya meliputi dinamika kelompok, kepemimpinan dan organisasi, manajemen kewirausahaan, pengetahuan teknologi informatika, pendidikan moral dan etika serta dasar-dasar konservasi alam dan keanekaragaman hayati.

“Selain itu kami menggelar pelatihan pengolahan atau daur ulang sampah dan tehnik dasar survival. Termasuk dalam kegiatan di lapangan adalah pertolongan pertama gawat darurat dan ESAR,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia, Syafrizal, memaparkan kegiatan ini berlangsung dalam tiga tahapan, yakni 13 dan 20 November 2011 berupa materi ruangan di PHI Medan serta dilanjutkan praktik lapangan tanggal 26 dan 27 November di Taman Wisata Alam Sibolangit, Deliserdang.

“Kegiatan diikuti 40 peserta, yang berasal dari Medan, Binjai, Deliserdang dan Langkat,” terangnya. (uma)

Tersangka Dugaan Korupsi di Polmed Segera Diserahkan ke Jaksa

Berkas  Lengkap

Medan- Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho memastikan, dalam pekan ini berkas empat tersangka kasus korupsi Politenik Medan (Polmed) yang sudah dikirim ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) lengkap. Selanjutnya, Poldasu akan mengirimkan tersangka dan barang bukti ke Kejatisu.
“Sebelumnya, berkas tersebut dipulangkan jaksa (P19) karena adanya yang kurang Jadi sekarang, apa yang diminta kejaksaan sudah kita kerjakan sesuai petunjuk jaksa,” ujar Sadono kepada wartawan Sumut Pos, Minggu (13/11).

Lebih lanjut Sadono menjelaskan, dipulangkannya berkas keempat tersangka tersebut karena belum ada keterangan atau kesaksian dari Zulkifli Lubis, mantan Direktur Polmed. “Jadi, mantan Direktur Polmed tersebut sudah kita mintai keterangannya,” terang Sadono yang mengaku kesulitan dalam mencari bukti keterlibatan Mantan Direktur Polmed Zulkifli Lubis tersebut.

Adapun persiapan pihak penyidik Tipikor saat ini, Sadono mengaku tinggal menunggu jawaban dari pihak kejaksaan. Karena Tim Penyidik Tipikor Polda Sumut sudah mempersiapkan untuk melakukan pengiriman tahap dua, yakni pengiriman tersangka dan barang bukti. “Para tersangka sekarang di dalam sel Polda Sumut,  apabila pihak kejaksaan minta pengiriman tahap dua, kita langsung antarkan,” ujar Sadono.

Adapun Empat berkas tersangka korupsi pengadaan alat laboratorium, tersebut masing-masing Dewi Komaria (DK) yang merupakan Direktur CV Medika Karya, Syahfuddin (Bendahara), Sihar Simamora (PPK) dan Herman Taher (Pelaksana Proyek dari PT Astasari Sartika).

Dalam kasus korupsi ini, Sadono mengaku telah menyita barang bukti satu paket alat peraga masing-masing, tiga item robot, mikrowelle, network analyzer (untuk menangkap sinyal) serta sejumlah dokumen yang berkaitan dengan kasus itu.

Akibat perbuatan para tersangka ini, menurut Sadono , dari hasil audit BPKP tersebut negara dirugikan sebesar Rp2,1 miliar dari total anggaran Rp4,5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2010.
Dalam kasus ini, penyidik menerapkan Pasal 2 ayat 1 Sub pasal 3 Sub pasal 11 lebih sub lagi pasal 12 huruf a dan b UU RI No 31 tahun 1999 perubahan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (mag-5)

Lulusan Dituntut Pertahankan Relevansi

PT Islam Al Hikmah Siap Hadapi Perkembangan Zaman

MEDAN-Menghadapi perkembangan zaman masa kini dan masa mendatang,  Perguruan Tinggi Islam Al Hikmah Sumut, bertekad memberikan respon dan jawaban  terutama untuk civitas akademiknya, agar berbenah diri untuk meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghadapi tantangan persaingan lembaga pendidikan yang semakin tajam.

“Berbagai masalah sebagai dampak globalisasi krisis ekonomi, sosial budaya, hukum dan moral hanya dapat  diatasi dengan solusi berbasis pengetahuan,” kata Rektor Perguruan Tinggi Islam Al Hikmah, Drs H Zainuddin Siregar SH SE MM saat mewisuda 798  lulusannya di auditorium Unimed Jalan Willem Iskandar Medan Estate, kemarin.

Rektor juga menyebutkan daya saing suatu bangsa didefinisikan sebagai tantangan yang mengedepankan pentingnya  pengetahuan sebagai pendorong utama dalam pertumbuhan suatu bangsa.

Menurutnya daya saing tersebut semakin tidak tergantung lagi pada pengetahuan yang dimiliki dan dikuasai  suatu bangsa.

“Kenyataan ini pastinya mewajibkan para alumni Al Hikmah Sumut untuk tetap menambah ilmu pengetahuan yang  telah diperoleh selama ini.

Upaya-upaya pengembangan diri harus tetap dilakukan alumni untuk mempertahankan  relevansi alumni di tengah-tengah masayarakat,”sebutnya.

Pada kesempatan itu rektor memaparkan Perguruan Tinggi Islam Al Hikmah mengasuh 5 sekolah tinggi, yakni  Sekolah Tinggi Agama Islam Medan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Medan, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Medan, Sekolah Tinggi  Agama Islam Tanjung Balai dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tebing Tinggi.

Kelima sekolah tinggi diasuh Perguruan Tinggi Islam Al Hikmah tersebut, bilang Zainuddin telah terakreditasi  oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

“Kami selalu berupaya agar alumni mengambil peran dalam pembangunan bangsa, baik  di bidang hukum, ekonomi  dan agama,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST dalam sambutan tertulisnya mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tak dapat ditawar-tawar lagi, mengingat tingkat persaingan SDM di era globalisasi yang sangat kompetitif.

Adapun 798 wisudawan Perguruan Tinggi Islam Al Hikmah Sumut yang melaksanakan wisuda terdiri dari Sekolah Tinggi  Agama Islam Medan Program S1, Pendidikan Agama Islam angkatan XIX sebanyak 251 orang, Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi  Program S1 Manajemen sebanyak 220 orang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Program Studi Ilmu Hukum S1 sebanyak 200 orang,  dan Program D-III Akuntansi sebanyak 30 orang.

Sedangkan Sekolah Tinggi ILmu Tarbiyah Tebing Tinggi Program Studi Pendidikan  Agama Islam sebanyak 49 orang yang merupakan angkatan ke-5, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Tanjung Balai Program S1,  Pendidikan Agama Islam angkatan V sebanyak 48 orang. (uma/mag-10)

Buru Sindikat Narkoba hingga Aceh

Direktorat Reserse Narkoba Poldasu hingga kini terus melakukan pengembangan terhadap jaringan narkoba, terkait tertangkapnya Noerdin Muhammad Amin, warga Kramat Jati, Bekasi, yang membawa 7 kg sabu-sabu di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Polonia Medan, Jumat (4/11) lalu.

Dit Narkoba Poldasu kini melakukan pengembangan kasus tersebut hingga ke Aceh. Seperti apa? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Andjar Dewanto, kemarin.

Bagaiamana upaya pengejaran yang sudah dilakukan?
Sebelumnya, kita menyesalkan penangkapan tersebut cepat muncul di media, sehingga pengejaran kita terhadap pelaku yang menerima barang terputus di Jakarta. Begitupun, kita masih tetap melakukan pengembangan. Ya, kita tidak seberhasil seperti kasus ganja yang 50 kg itu. Karena kita lakukan pengembangan begitu seorang pelaku berhasil kita amankan.

Apakah ada kemungkinan pengejaran dihentikan?
Kalau sejauh ini, kita tak patah arang. Bahkan kita menurunkan tim untuk melakukan penyelusuran ke NAD untuk mengetahui rekam jejak tersangka yang diketahui juga sebagai warga Aceh. Tapi, begitulah memang seperti kasus-kasus narkoba lainnya, memang sulit dan sering matarantai terputus. Makanya kita serba salah, satu sisi wartawan ingin cepat-cepat mengekspos pemberitaan, tapi di sisi lain kita sedang melakukan pengembangan.

Seperti apa kualitas sabu-sabu yang diamankan itu?
Kalau barang bukti sabu-sabu yang diamankan dari tersangka merupakan sabu-sabu dengan kualitas nomor satu. Kita juga belum bisa memastikan, apakah sabu tersebut diproduksi di Medan atau Aceh. Tapi, tidak menuntup kemungkinan masuk dari luar negeri melalui jalur-jalur lain seperti laut dan darat. Itu memang butuh pembuktian.

Bagaimana cara memberantas para pengedar narkoba ini?
Ancaman narkoba dewasa ini memang cukup memprihatinkan. Apalagi para pengedar semakin kretaif agar narkoba bisa lolos ke Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Hal itu karena mudahnya narkoba masuk ke Medan, kita juga sudah berkordinasi untuk mengamati kondisi pintu masuk dari Port Klang, Malaysia. Ternyata memang pengawasan disana cukup lemah. Karenanya, kita benar-benar harus ekstra keras melakukan pengawasan. Ini kerja kita bersama agar generasi muda tetap terjaga.(*)

Ditangkap Mau Jual Motor Curian

Harapan Ilham Putra Harahap (21), warga Jalan Gurila dan Raja Nanda Padang (20), warga Jalan M Yakub, mendapatkan uang banyak dari menjual sepeda motor curian pupus. Pasalnya, kedua pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini ditangkap polisi saat hendak menjual sepeda motor Vario BK 6402 AAJ yang mereka curi dari lokasi parkir Warnet Hongkong, Jalan Williem Iskandar, Rabu (9/11) malam lalu pukul 23.30 WIB.

Awalnya, kedua pemuda ini mengaku tak berniat mencuri sepeda metor Vario milik Arnol (35), seorang PNS warga Jalan William Iskandar No 29 Medan. Namun niat itu muncul setelah mereka melihat kunci sepeda motor tersebut masih lengket di posisinya.

Tanpa mengulur waktu, melihat kondisi aman, keduanya langsung melarikan sepeda motor tersebut. Korban baru mengetahui sepeda motornya hilang saat hendak pulang. Setelah melakukan pencarian ke sana ke mari, namun tak ketemu. Akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Sei Tuan.

Mendapatkan informasi itu, petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP untuk memburu pelaku. Setelah ditelusuri, petugas berhasil membekuk kedua tersangka saat akan menjual sepeda motor tersebut di Jalan Tuasan. Keduanya langsung diboyong ke Mapolsek Percut Sei Tuan.

“Atas laporan korban, kita langsung melakukan pengerjaran terhadap pelaku. Akhirnya, kemarin kita berhasil mengamankan kedua pelaku saat menjual sepeda motor tersebut,” ujar Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Faidir Chan.(mag-7)

Avrist Tumbuhkan Kualitas Hidup

MEDAN- Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang didukung institusi keuangan bertaraf internasional di Indonesia, PT Avrist Assurance (Avrist) berperan aktif dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap perkembangan kualitas hidup keluarga, baik dari segi kesehatan maupun keuangan.

Vice President Director Avrist Assurance, Adi Purnomo Wijaya mengatakan, jika dilihat berdasarkan data AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) per akhir tahun 2010, total angka penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih rendah yaitu 13,52 persen.

Maka, Avrist hadir untuk mengingatkan betapa pentingnya hidup berkualitas yangn
diimbangi dengan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan hingga perencanaan keuangan serta pentingnya proteksi asuransi jiwa bagi keluarga.

Dalam mewujudkannya, Avrist Assurance mengadakan kegiatan yang diberi nama Avrist Purple Movement dengan tema Healthy Life, Healthy Food dan Healthy Finance. Untuk Healthy Life kegiatannya yaitu Fun Bike, Fun Aerobic dan Health Clinic berupa cek kesehatan dan konsultasi kesehatan gratis yang bekerjasama dengan RS Columbia Asia Medan dan RSU Martha Friska.

Sementara, Healthy Food berupa bazar makan sehat dan demo masakan sehat oleh Chef Tatang. Terakhir, Healthy Finance yang diisi acara Financial Clinic dan dibawakan Hendri Hartopo dalam memberikan informasi serta berbagai tips mengenai pengelolaan. Dan perencanaan keuangan keluarga yang efektif dan efisien.

“Berbagai kegiatan ini kita selenggarakan di Lapangan Benteng Medan, diikuti staff Avrist Assurance dan dimeriahkan penampilan band-band ibukota dan pembagian doorprize,” katanya.

Sebelumnya, kegiatan yang sama juga telah diselenggarakan di Silang Monas Jakarta pada 30 Oktober lalu dan diikuti 5.700 peserta. “Kota Medan, kita targetkan diikuti lebih dari 3.000 peserta dan nantinya kita juga adakan kegiatan serupa di Surabaya pada 4 Desember mendatang,” jelasnya.

Sementara, Kathyn M Parapak selaku Head Of Corporate Marketing and Communications Avrist Assurance menambahkan Avrist Purple Movement sendiri terinspirasi dari motto Avrist Assurance yaitu Advancing Life yang diinterpretasikan dari warna identitas Avrist yaitu ungu atau purple.

“Warna ungu mencerminkan kesejahteraan jadi kita harapkan Avrist menjadi gerakan bagi masyarakat untuk memajukan kesejahteraan diri dan keluarga baik dari segi kesehatan maupun keuangan,” ucapnya. (mag-11)

Pemilik Tambak Diterkam Buaya

LABUHAN- Empat hari belakangan ini, warga di Jalan Khaidir, Lingkungan VI, Kelurahan Nelayan Indah, Medan Belawan, dihantui seekor buaya sepanjang tiga meter yang berkeliaran di tambak milik warga, Sofyan Hadi (38). Buaya yang belum diketahui dari mana asalnya itu sempat menerkam Sofyan yang hendak menangkapnya. Akibatnya, pemilik tambak tersebut mengalami luka di bagian pundak kanan.

Resah dengan keberadaan buaya tersebut, warga melakukan ronda setiap malam guna menangkap Buaya yang tidak diketahui asal usulnya tersebut. “Usia magrib, kami jaga di tambak ini. Kami belum tenang sebelum buaya itu ditangkap. Takutnya, buaya itu kelaparan dan masuk ke rumah warga,” kata Sofyan yang ditemui di lokasi ronda, Sabtu (12/11) malam.

Tampak puluhan warga memadati lokasi tambak milik Sofyan karena penasaran dengan Buaya yang sempat memakan 6 ekor bebek pemilik tambak. “Saya sempat lihat Buayanya malam kemarin waktu ditangkap, ini mau lihat lagi pas ditangkap,” kata seorang warga yang mengaku bernama Sur.

Beberapa jeratan dan alat perangkap telah dipasang oleh warga agar buaya yang terus berkeliaran itu tertangkap. Selain itu, sebagian warga yang nekat ada juga mencoba menyisir menggunakan senter untuk mencari keberadaan binatang buas tersebut. Bahkan, warga terus berkumpul di depan rumah Sofyan untuk mengaintai Buaya yang belum tertangkap juga.

Sofyan yang sehari-hari mengelola tambaknya dengan berbagai jenis hewan peliharaannya mengungkapkan, ditemukannya buaya tersebut karena kecurigaannya terhadap hilangnya enam ekor bebeknya setiap malam. Selain itu, setiap malam, bapak tujuh anak ini mengaku selalu mendengar suara hempasan air. Ketika keluar, dilihatnya bebek-bebeknya sudah berlarian beriringan dengan suara gemuruh air berenangnya hewan pemangsa bebek tersebut.
“Setiap malam saya lihat bebek dimakan dan buaya itu langsung kabur ke tambak. Saya kira biawak, makanya tak begitu saya openi,” kata Sofyan. Selain itu, pada Selasa (8/11) malam lalu, Sofyan mendengar suara langkah buaya mendatangi rumahnya yang berjarak sekitar 5 meter dari tambak. Penasaran, Sofyan mengintip dari dalam rumahnya dan melihat seekor buaya sepanjang tiga meter mendekati kandang bebeknya.

Sofyan lantas mengarahkan senter ke buaya tersebut. Terkena sinaran senter, buaya itu langsung kabur ke dalam tambak. Selanjutnya, Sofyan mengajak teman-temannya untuk menangkap buaya tersebut. Mereka lantas memasang jaring untuk menjerat buaya tersebut.

Upaya mereka berhasil, buaya tersebut sempat terjerat jaring. Secara bersama-sama, Sofyan dan teman-temannya menangkap buaya itu. Sayangnya, buaya tersebut berhasil lepas dari jeratan dan kembali kabur menuju semak-semak.
Jumat (11/11) malam lalu, buaya tersebut kembali berhasil dijerat. Masyarakat yang datang berduyun-duyun hendak mengangkat buaya yang telah terjerat tali dan jaring tersebut. Ketika diangkat dari tambak, binatang buas itu mengamuk hingga membuat jaring koyak dan terlepas dari jeratan tali dan langsung menerkam Sofyan hingga bagian pundak kanannya terluka. Kehebohan pun terjadi, Buaya yang kabur terus diburu kembali berhasil hilang ke arah semak-semak tambak tersebut. (ril/smg)

Penyidik Poldasu Audit IAIN

Medan- Tim Penyidik Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sumut terus melakukan penyedikan terkait adanya dugaan korupsi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut. Bahkan, tim penyidik akan melakukan audit atau pemeriksaan terhadap data keuangan IAIN Sumut.

Hal ini diungkapkan Direskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho kepada wartawan Sumut Pos, ketika ditanya soal penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi di IAIN Sumut.

“Tunggu saja. Besok (hari ini, Red) tim penyidik akan memeriksa data keuangan IAIN,” terang Sadono, Minggu (13/11).
Sadono juga menjelaskan, sampai saat ini tim penyidik sudah memeriksa belasan saksi. Selain itu, untuk mengungkap adanya dugaan korupsi di IAIN, Sadono juga mengatakan, tim Penyidik sudah beberapa kali mendatangi IAIN dengan membawa saksi ahli dari Universitas Sumatera Utara.

“Perkerjaan belum tuntas. Tim Penyidik yang khusus dibentuk untuk menangani kasus ini masih terus berkerja. Sampai saat ini sudah belasan saksi dimintai keterangan. Tim penyidik juga sudah beberapa kali ke sana (IAIN, Red) dengan membawa saksi ahli,” terang Sadono.(mag-5)

DPW Kasih Abadi Bantu Pengidap Kanker Darah

MEDAN- Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama manusia, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kasih Abadi Sumatera Utara memberikan bantuan berupa uang tunai kepada Endy Susannyong (30), warga Jalan Brigjen Katamso Gang Subur Baru Medan, pengidap penyakit kanker darah (leukimia). Bantuan tersebut langsung di serahkan Ketua DPW Kasih Abadi Sumut Juliana Lian didampingi Ketua Penggalangan Dana DPW Kasih Abadi Denny Angkasa dan wakil Humas DPW Kasih Abadi Sumut Daniel Sinosuke, di Rumah Sakit Columbia Hospital Jalan Listrik Medan, Minggu (13/11).

“Bantuan yang kita berikan pada Pak Endy untuk mengurangi bebannya atas penyakit leukemia yang dideritanya selama ini,” ujar Juliana. Dia juga mengatakan, dari hasil kemotrapi yang dilakukan tim medis, Endy Susanyong membutuhkan dana yang cukup besar untuk mengobati penyakit kanker darah yang dialaminya.

“Dari informasi yang kami dapat, Endy Susanyong membutuhkan dana berkisar Rp1 miliar, untuk perobatannya hingga penyakit. Dari dana yang terkumpulkan dari rekan-rekan pengurus kita berhasil mengumpulkan berkisar Rp15 juta. Dana ini terkumpul dalam waktu tiga hari,” tegas Juliana Lian.(rud)