24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14440

RE Siahaan Segera Disidang

MEDAN – Setelah menetapkan mantan Wali Kota Pematang Siantar Robert Edison (RE) Siahaan sebagai tersangka korupsi pada 7 Februari 2011 lalu, akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan berkas RE Siahaan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Medan, Selasa (18/10).  Hal tersebut diungkapkan Humas Pengadilan Negeri Medan, Achmad Guntur.

“Baru tadi pagi dilimpahkan, dengan nomor berkas 037,” ujarnya pada wartawan di PN Medan.
Namun, PN Medan belum menetapkan siapa majelis hakim yang menangani dan kapan sidang akan dimulai. “Besok lah kita cari tahu sama hakim tipikornya ya, tapi itu pasti akan segera disidangkan,” tegas Achmad Guntur. (rud)

Tinjau Produksi UKM

TEBING TINGGI- Wali Kota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan didampingi wakilnya, Irham Taufik bersama Tim Pengerak PKK Kota Tebing Tinggi, meninjau hasil produksi masyarakat Kota Tebing Tinggi dari sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Selasa (18/10).

UKM pertama yang dikunjungi yaitu, pembuatan Roti Kacang Mandiri yang terletak di Kelurahan Karya Jaya, Kota Tebing Tinggi. Dalam Kunjungan tersebut, Wali Kota mengatakan, setiap produk yang dihasilkan harus menyertakan tanggal kadaluarsa, komposisi bahan, lebel halal dan dari Departemen Kesehatan.

“Dan yang paling penting untuk pemilik UKM, kemasan (bungkus) harus menarik hingga dapat menarik pembeli,” ujarnya.
Dia juga meminta Dinas Prindakop Kota Tebing Tinggi, agar membantu para pelaku UKM, untuk kemajuan dan menambah penghasilan masyarakat Kota Tebing Tinggi. “Prindakop harus membuat plang nama pada UKM binaan Dinas Prindakop Kota Tebing Tinggi,”jelas Umar Zunaidi.

Hal ini dimaksudkan, agar jumlah UKM binaan Prindakop Kota Tebing Tinggi, dapat dipantau kondisinya setiap saat. (mag-3)

Pelaku Pencabulan Gantung Diri di Sel

SIANTAR- Hasudungan Sinambela (42) warga Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Labuhan Batu, membuat geger personel Polres Labuhan Batu dibawa pimpinan AKBP Hirbak Wahyu. Pasalnya, tahanan kasus pencabulan ini ditemukan petugas jaga sel tewas dalam posisi tergantung di dalam kamar mandi sel tahanan, Selasa (18/10) pukul 3.00 WIB.

Informasi dihimpun menyebutkan, Hasudungan ditahan  di Polres Labuhan Batu sejak Kamis (6/10), atas kasus pencabulan yang dilakukan kepada putri sulungnya sendiri. Bapak 5 anak ini, memperlakukan putrinya Bunga (nama samaran), sebagai budak seksnya. Saat ini Bunga hamil 6 bulan.

B Manurung (45), abang ipar korban, saat ditemui di kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Djasamen Saragih Pematang Siantar menyebutkan, sejak ditahan di Polres Labuhan Batu, korban memakai celana pendek karet dan baju kaos. Di dalam sel tahanan tersebut, korban tinggal berdua dengan tahanan  lain.

“Saya tidak tahu bagaimana kondisi sel tahanan Polres Labuhan Batu. Dimana letak sel tahanan dengan kamar mandinya, saya pun tidak tahu. Sejak korban ditahan di penjara, tidak ada keluarga yang pernah datang berkunjung melihatnya,” ujar warga Negeri Lama ini.

Dian mendapat kabar tentang kematian hasudungan, dari teman sekampung melalui telepon. “Saya pun sempat terkejut ketika mendengar kabar ipar saya meninggal. Karena saya tahu dia itu ditahan di penjara, atas kasus pencabulan putrinya. Setelah dicek kebenarannya, ternyata benar dia meninggal.

“Saya tanya penyebab kematiannya, menurut polisi dia meninggal karena gantung diri di kamar mandi,” sambung Manurung.(osi/smg)

Hasil Lobi, 2012 Sejumlah Jalan di Sibolga Mulus

Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk memanfaatkan jaringannya saat berkiprah di DPR, untuk kepentingan masyarakat Sibolga. Syarfi bersama sejumlah kepala dinas menggalang lobi ke sejumlah kementrian di Jakarta. Tidak sia-sia, sejumlah ruas jalan di Sibolga akan diperbaiki pada 2012 mendatang.

Usai bertemu dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU)  A Hermanto Dardak, kemarin (18/10), Syarfi menjelaskan, penggalangan lobi yang dilakukan kepada Dardak, politisi senior Partai Golkar itu menjelaskan, pihaknya menyampaikan permohonan bantuan pembangunan infrastruktur  jalan yang ada di Kota Sibolga dan akses masuk ke Kota Sibolga.

“Pertama, jalan dari batas Tapanuli Utara masuk ke Sibolga sepanjang 17 kilometer. Itu rusak parah sehingga lalulintas tersendat,” ujar Syarfi kepada koran ini.

Mantan anggota Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur itu menjelaskan, rusaknya jalan ini diperparah dengan banyaknya truk-truk besar yang membawa material untuk pembangunan di Nias, setelah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan satu kota. Kendaraan pengangkut bahan-bahan pokok dari Jawa, Padang, dan Medan, juga harus melalui pelabuhan Sibolga sebelum dibawa ke Nias.

“Untuk kelancaran distribusi, kami minta pemerintah memberikan perhatian ke jalan itu,” ujarnya.
Kedua, yang juga dimintakan bantuan, adalah akses jalan perbatasan Sibolga masuk ke wilayah Tapsel. Ketiga, akses jalan dari perbatasan Kota Sibolga menuju Barus dan perbatasan Aceh.

Keempat, pengamanan pantai atau semacam tembok pemecah ombah untuk pantai ujung Sibolga, karena jika dibiarkan saja, akan tergerus abrasi.

Kelima, kepada Dardak, Syarfi juga minta bantuan fasilitas dan prasarana pengolahan air minum, terutama untuk penggantian instalasi dan pipanya.

Keenam, kepada Kementrian PU yang dulunya menjadi mitra kerja Komisi V DPR itu, Syarfi juga minta agar pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan jalan ring road.  “Sebagai jalan alternatif agar truk-truk besar tidak masuk dalam kota,” terangnya.

Lantas, bagaimana jawaban Dardak? Syarfi dengan wajah cerah menceritakan, Dardak langsung menjanjikan pada 2012 akan menangani jalan akses dari batas Taput masuk wilayah Sibolga sepanjang 17 kilometer.  Termasuk jalan batas Sibolga masuk Tapsel, juga akan digarap 2012. “Jalan dari perbatasan Kota Sibolga menuju Barus dan perbatasan Aceh juga pada 2012,” imbuhnya.

Belum  cukup, pusat juga menjanjikan melakukan perbaikan dan pemeliharaan sejumlah ruas jalan nasional yang berada di wilayah Kota Sibolga, yakni Jalan Osoal Siahaan, Jalan Ade Irma Suryani, Jalan SM Raja, Jalan Siswomiharjo, dan Jalan FL Tobing.

Sementara, khusus untuk instalasi air minum dan pemecah ombak pantai ujung Sibolga, pihak Kementrian PU masih memerlukan waktu untuk mempelajarinya. “Kemungkinan akan dikirim tim ke Sibolga,”kata Syarfi.

Saat  menggalang lobi, Syarfi memboyong Kadis Pendidikan Alfian Hutauruk, Kadis Perhubungan Jiliwu, Kadis Kelautan dan Perikanan Hendra Darmalius, Kadis Kesehatan Yusuf Batubara, Kadis Pengelolaan Aset Soritua Hasibuan, Kepala Bappeda Eddy Johan Lubis, dan Dirut RSUD Sibolga, Dr Tunggul Sitanggang. (sam)

Diberi Obat Tetes, Matanya Membesar

Bocah 3 Tahun Derita Tumor Retino Blastoma Stadium Akhir

Dikira bintilan, ternyata tumor Ratino Blastoma. Karena kondisi ekonomi yang sulit, tumor yang diderita Dimas Prayoga, bocah berusia tiga tahun ini semakin membesar dan mencapai stadium akhir. Kini, bocah malang ini mengharapkan bantuan dermawan untuk kesembuhannya.

Jhonson P Siahaan, Medan

Irwansyah Putra (35), didampingi istrinya tercinta Lismawati (34), lebih banyak termenung sambil memandangi anak mereka Dimas Prayoga yang terlelap, saat ditemui wartawan koran ini di rumah salah satu keluarganya di komplek perumahan Lalang Green Land II, Jalan Tanjung Balai, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Selasa (18/10) siang. Pasutri asal Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan (Labusel) ini tak pernah menyangka kalau nasib anak bungsu mereka bakal seperti ini.

“Awalnya hanya bintilan di kelopak mata. Lalu kami bawa berobat ke klinik dan rumah sakit dekat rumah kami,” kata Irwansyah membuka cerita. Menurutnya, Dimas lahir normal dan tidak ada tanda-tanda kelainan.
“Dimas mengalami benjolan kecil semacam bintilan itu saat dia berumur dua tahun. Dia itu anaknya periang,” terang Irwansyah.

Menurutnya, segala upaya telah mereka lakukan untuk mengobati Dimas, termasuk membawanya berobat ke RSUP H Adam Malik dan sempat dirawat selama 5 minggu. “Kata dokter dan hasil laboratorium, anak kami menderita tumor retino blastoma dan sudah stadium akhir. Semua rumah sakit sudah kami jalani,” ungkapnya.

Sementara Lismawati mengatakan, mereka hanya ingin anak ketiganya itu sembuh. “Saya hanya ingin Dimas bisa kembali seperti dulu, anaknya periang dan suka tertawa. Tidak hanya itu, semua usaha sudah kami lakukan, mulai berobat dari Riau, Tebing Tinggi, Kisaran, Rantau Prapat termasuk di Medan,” tambahnya.

Dijelaskan ibu tiga anak ini, Dimas awalnya sehat walafiat, bisa berjalan, berlari dan mengerti dengan apa yang diucapkan. “Ketika kami bawa ke klinik, Dimas diberikan obat tetes mata dan saat obat tetes tersebut digunakan, bukannya tambah sembuh, malah menjadi besar. Makanya kami bawa berobat ke Medan,” katanya.

Lismawati juga mengungkapkan, mereka sangat mengharapkan uluran dermawan untuk kesembuhan anaknya itu. “Suami saya hanya supir angkutan umum di Labusel. Kami kebingungan untuk mencari biaya perobatan anak kami ini. Besar harapan kami agar anak kami sembuh,” tambahnya.

Tak lama, Irwansyah membawa anaknya masuk ke kamar. Didalam kamar, Irwansyah sempat berbisik kepada anaknya. “Dimas mau sembuh kan sayang?” ucap Irwansyah sambil menunjukkan kepala anaknya kepada wartawan saat anaknya itu terbangun. Dimas saat itu menganggukkan kepala menjawab pertanyaan ayahnya itu.

“Keadaannya semakin memburuk sejak lima bulan terakhir ini. Saat dikemotherapy, keadaannya semakin lemas dan Dimas susah tidur. Kepalanya juga semakin besar,” ucap Irwansyah.

Dengan nada lemas, Irwansyah menuturkan, anaknya sempat dikatakan dokter tidak dapat disembuhkan. “Kami kebingungan, karena kata dokter anak kami, tidak dapat disembuhakan. Kami pun berinisiatif untuk membawa anak kami ke pengobatan alternatif,” tuturnya.

Ditambahkannya, mereka sudah habis banyak untuk mengobat anaknya, Dimas. “Kalau dihitung-hitung, biaya yang sudah kami habiskan Rp80 juta lebih dan kami pun sudah menjual tanah kami yang ada di Kota Pinang untuk berobatnya. Yang kami inginkan, agar ada orang yang mau membantu untuk mengoperasi penyakit yang diderita anak kami ini dan perduli terhadap anak kami ini. Kepala anak kami itu juga sering mengeluarkan darah segar setiap harinya dan kadang-kadang bercampur dengan nanah. Kami ingin anak kami, Dimas, bisa normal kembali,” harapan Irwansyah dengan nada sedih.(*)

Jenazah TKI Asal Karo Tertukar di Malaysia

Ciri-cirinya tak Mirip dengan Anakku…

Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Karo tertukar di Malaysia. Karenanya, orangtua TKI tersebut mendatangai Konsulat Jeneral (Konjen) Malaysia di Jalan Diponegoro Medan agar jenazah anak mereka dipulangkan ke tanah air,  Selasa (18/10).

Isak tangis dan emosi terlihat dari raut wajah kedua orang tua almarhum Simon Petrus Sitepu (22), warga Desa Lau Mulgap Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo, yang meninggal di Malaysia Jumat (14/10) lalu. Pasalnya, jenazah anak pertama pasangan Bener Sitepu (43), dan Nurlela Br Tarigan (42), tertukar dengan mayat orang lainnyan
Itu diketahui, setelah kedua pasangan ini dan beberapa sanak keluarga lainnya, melihat secara langsung jenazah yang dikirimkan ke Medan melalui Bandara Polonia, dengan pesawat Sriwijaya Air. Baik Nurlela maupun Benar Sitepu mengatakan, tidak sedikitpun ciri-ciri anak mereka terlihat pada jenazah yang dikirim tersebut.

Kabarnya, Simon meninggal dunia karena tertimpa alat berat saat bekerja di perkebunan sawit tempatnya bekerja. Menurut informasi yang diperoleh, Simon bekerja di perkebunan sawit, dari agency CV Mataram Jaya di Batam yang dipimpin Agus Hasibuan. Namun perusahaan sawit tempat Simon bekerja di Malaysia, tidak diketahui namanya.
“Jam 11.00 WIB tadi mayatnya sampai di bandara. Kami lihat, kok nggak mirip dengan anak kami. Anak kami itu, mukanya bulat. Tapi jenazah yang dikirim, mukanya lonjong. Terus, di tangan kiri anak kami di dekat jempol tangannya ada seperti tahi lalat. Tapi di jenazah ini, tidak ada. Tangan jenazah tadi, kami pegang-pegang masih bisa digoyang-goyang, berarti itu mayatnya masih baru. Anak kami meninggal lima hari lalu,” ungkap Nurlela dan Benar Sitepu saat ditanya Sumut Pos di depan Konjen Malaysia.

Tak terima dengan kenyataan itu, Benar Sitepu dan Nurlela br Tarigan serta beberapa keluarganya mendatangi Konjen Malaysia, untuk mempertanyakan hal itu.

Beberapa saat, keluarga almarhum Simon Sitepu menunggu jawaban dari pihak Konjen Malaysia. Akhirnya, ayah almarhum Benar Sitepu dipersilahkan masuk. Tak berapa lama, Benar Sitepu kembali keluar dari dalam gedung konjen negara tetangga tersebut, dengan melambaikan tangan kepada wartawan dan mengatakan, ada kesalahpahaman.
“Ada kesalahpahaman. Saya disuruh menyampaikan kepada wartawan. Katanya akan segera diurus,” ungkapnya sembari berjalan kembali memasuki gedung Konjen tersebut.

Nurlela menuturkan, mereka mengetahui putranya tercinta telah meninggal, berdasarkan keterangan rekan kerja Simon yang mengaku bermarga Manulang saat menelponnya, Jumat (14/10) sore lalu.

“Kamis (13/10) malam sekira pukul 20.00 WIB, anakku masih menelepon. Dia nanya, uang Rp1 juta yang dikirimnya apakah sudah aku terima atau belum. Ku bilang belum. Dia juga bilang, kalau aku mau pulang naik pesawat saja. Karena waktu itu aku di Batam. Terus, Jumat paginya, ku cek di kantor pos rupanya sudah sampai kirimannya. Jumat sorenya, ada yang menelepon aku, katanya namanya Manulang dan satu kerjaan dengan anakku, dan Manulang mengatakan, anakku sudah meninggal karena tertimpa alat berat. Aku kaget mendengarnya,” ungkap Nurlela sedih.(ari)

Rp200 Juta Dana Raker DPRD Sia-sia

MEDAN- Rapat kerja (Raker) DPRD Kota Medan di Hotel Madani, Senin (17/10) dan Selasa (18/10), dinilai amburadul dan terkesan hamburkan uang negara saja. Bahkan, sejumlah anggota dewan menilai, raker yang menelan anggaran Rp200 juta itu tak bermanfaat sama sekali.

Berdasarkan amatan wartawan koran ini di lokasi, situasi panas dipicu karena jadwal yang ditetapkan panitia tidak tepat waktu. Sudah tidak tepat waktu, sejumlah narasumber juga tak dapat hadir. Seperti narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, batal hadir memberikan materi. Padahal, kehadiran pembicara dari Kemendagri itu sangat penting, karena pembahasan raker salah satunya menyangkut pengelolaan keuangan daerah.

“Kita minta penjelasan dari panitia, kenapa narasumber dari Kemendagri itu tidak datang? Raker ini penting dan kehadiran narasumber sangat diperlukan. Kalau begininya, raker ini tak bermanfaat,” kata anggota DPRD Medan darin Fraksi PAN Aripay Tambunan.

Aripay juga menyesalkan panitia yang terkesan kurang persiapan dalam menghadirkan narumber penting. “Ketidakhadiran narasumber ini merupakan preseden buruk selama pelaksanaan raker. Terlebih lagi pada tahun-tahun sebelumnya juga pernah terjadi. Tahun lalu sudah kita sampaikan supaya lebih teratur dan narasumber bisa hadir tepat wakut, tapi tidak ada juga,” katanya.

Ungkapan kekecewaan juga dilontarkan CP Nainggolan dari Fraksi Golkar. CP Nainggolan mengaku sangat menyesalkan ketidaktertiban raker ini. Menurutnya, ketidaktertiban ini mengakibatkan raker tidak bisa berjalan dan tidak bermanfaat.

“Pimpinan DPRD juga tidak seharusnya menjadi pimpinan rapat, karena pimpinan rapat itu harus ditentukan stering comite. Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kalau begini, DPRD bisa bubar. Tidak ada manfaatnya raker ini. Ini raker haw-haw,” katanya sembari keluar ruangan.

Landen Marbun dari Fraksi Partai Damai Sejahtera (PDS) menilai, raker ini merupakan raker paling bobrok yang pernah terjadi. Menurut dia, hal ini disebabkan panitia yang tidak melakukan pemberitahuan tentang hal-hal apa saja yang akan dibahas pada raker. “Jadinya seluruh komisi tidak tahu ke mana arah raker ini. Inilah raker paling bobrok yang pernah saya lihat. Anehnya, pimpinan dewan terlalu percaya diri memimpin raker ini,” tandasnya.

Sementara Ketua Panitia Raker DPRD Medan Mahyuzar, ketika dikonfirmasi mengatakan, sejumlah narasumber dari Kemendagri tidak bisa hadir karena ada halangan mendadak. “Katanya orang itu sudah mau berangkat, tapi tiba-tiba katanya ada halangan, saya juga tidak tahu. Mungkin ada kegiatan mereka ke daerah lain, kan banyak daerah yang mengundang mereka,” kata Mahyuzar.

Dia juga mengungkapkan, raker ini menelan anggaran sebesar Rp200 juta dari APBD Kota Medan 2011. Dana tersebut dipergunakan untuk biaya hotel, makan dan minum, narasumber serta biaya ongkos anggota dewan sebesar Rp500 ribu per orang.(adl)

Barcelona Kehilangan Pique

MENJAMU Victoria Plzen dinihari nanti tuan rumah Barcelona bakal kehilangan centre back andalannya Gerrard Pique. Itu setelah dirinya mengalami cedera saat mengatarkan Blaugranas mengalahkan Racing Sabntader dengan skor 3-0, akhir pekan lalu.

Akibat cedera itu, Pique harus absen setidaknya dua pekan. Barcelona dalam pernyataan mereka menerangkan Pique mengalami cedera otot paha. Dia harus menjalani perawatan karena masalahnya itu.

Karena menjalani masa istirahat tersebut, Pique akan melewatkan laga Barcelona kontra Viktoria Plzen di Liga Champions tengah pekan ini, juga laga La Liga Spanyol pekan depan. Cedera tersebut menjadi cedera kedua yang dialami Pique di musim ini. Sebelumnya dia mengalami cedera otot betis dan absen tiga pekan. (net/jpnn)

Awasi Messi

Barcelona vs Victoria Plzen

Raksasa melawan kurcaci. Itulah ungkapan yang tepat menggambarkan pertarungan matchday ketiga grup H Liga Champions antara Barcelona melawan klub Republik Ceko Victoria Plzen, dini hari nanti. Bandingkan saja, Barcelona adalah juara bertahan dengan skuad bertabur bintang, melawan Plzen yang berstatus debutan di fase grup Liga Champions. Di atas kertas, tidak akan sulit bagi Barcelona melumat habis Plzen. Apalagi di markasnya Nou Camp.

Begitu drawing fase grup Liga Champions dilakukan dan Barcelona ditempatkan di Grup H, satu-satunya lawan beratnya hanya AC Milan. Plzen dan BATE Borisov bukanlah lawan yang sepadan buat tim asuhan Josep Guardiola itu.
Lihat saja bagaimana mereka melumat BATE lima gol tanpa balas di laga tandang pada matchday kedua (28/9). Mereka juga selalu menang tanpa kebobolan dalam empat laga terakhir di semua ajang. Jumlah gol yang disarangkan juga banyak.

Ya, dalam empat laga terakhir, 14 gol dilesakkan Barca dan tidak pernah kemasukan. Bahkan, dua laga di antaranya berakhir dengan skor 5-0. Kemudian, sebelum menjamu Plzen, Barca baru saja membabat Racing Santander 3-0 di Liga Primera (15/10).

Selain itu, rekor Barca atas klub dari Rep. Ceko sangat bagus. Dari sepuluh bentrok, Barca menang enam pertandingan, seri sekali, dan kalah tiga kali. Lawan asal Rep. Ceko terakhirnya yang melawat ke Nou Camp, Sparta Praha dibantai 5-0.
Makanya, tidak heran bila target yang dipasang Plzen hanya tidak ingin menjadi bulan-bulanan Barca.

Striker Barca Lionel Messi juga diyakini bakal menjadi mimpi buruk buat pertahanan Plzen yang dalam dua laga terakhir di Liga Champions telah kebobolan tiga gol. Apalagi, motivasi Messi sedang tinggi karena mencatat rekor sebagai pencetak gol terbanyak kedua Barca sepanjang sejarah.

Musim ini, striker asal Argentina itu telah mengemas 16 gol di semua ajang, dua di antaranya di Liga Champions. Plzen harus mengawawi Messi dengan ketat, tapi juga tidak boleh lalai memperhatikan David Villa dan Pedro Rodriguez.
Belum lagi, Barca punya lini tengah yang berbahaya. “Segalanya akan sangat sulit bagi kami di Barcelona. Tapi, kami akan melakukan yang terbaik di sana. Di sepak bola tak ada yang tidak mungkin,” kata Pavel Vrba, pelatih Plzen.
Bagi Barca, melawan Plzen atau siapapun, mereka membutuhkan tiga angka. Sebab, mereka ingin segera memastikan diri lolos ke babak berikutnya, agar bisa lebih tenang. “Dalam dua laga ke depan, kami inginkan sepuluh poin, agar lolos,” kata Eric Abidal, seperti dikutip AP.

Sekarang Barca mengemas empat poin dan berada pada posisi kedua di grup H. Mereka berada di bawah Milan yang punya koleksi angka sama. Secara matematis, memang setiap tim butuh minimal sepuluh poin untuk meraih tiket ke babak berikutnya. (ham/jpnn)

Butuh Pemain Asing

MEDAN- Seleksi  pemain PSMS masih belum final. Rekrut-coret bahkan hengkangnya pemain menjadi satu warna pada seleksi tahap dua ini. Setelah hengkangnya Stephen Nagbe Mennoh dan dicoretnya Oyedepo George, kini tim PSMS seleksi kembali kedatangan pemain baru, yakni Sardianata mantan gelandang Bontang FC dan stopper Persema Jodi Gustiawan. Mereka sudah bergabung dalam latihan, Selasa (18/10) sore. Bakal asisten pelatih Suharto menjelaskan, pihaknya tetap membuka kesempatan kepada pemain yang baru bergabung.

“Ya kita tetap memberi  kesempatan mereka untuk bersaing. Untuk posisi stopper kita memang masih membutuhkan pemain. Untuk yang berposisi gelandang pun kalau memang bisa bersaing kenapa tidak?” ungkap Suharto. Ia juga menuturkan, pihaknya akan memantau performa pemain dalam sepekan ini. Keputusan lolos tidaknya akan diketahui pasca ujicoba yang direncanakan Sabtu (22/4) ini. “Kita lihat dulu seminggu ini. Kita juga rencanakan ujicoba menghadapi PS Kwarta akhir pekan ini. Dari situ kita akan lihat siapa yang bertahan, termasuk keputusan terhadap Jecky dan Alamsyah yang baru bergabung belakangan ini,” terangnya. Suharto juga mengatakan, prioritas untuk pemain lokal tetap dikedepankan.

Namun jika memang pemain dari luar Medan kualitasnya bisa diandalkan, pihaknya tak ragu akan memakai tenaganya. “Yang terpenting kan mereka bermain untuk Medan. Kalau ada pemain Medan yang bagus, kita pakai. Tapi jika ada bukan pemain Medan dan menunjukkan performa bagus, kenapa tidak?” ujar mantan pelatih kepala PSMS musim lalu ini. Soal kuota pemain asing 3+1, Suharto berharap di setiap lini terdapat pemain asing. Pasca angkat kopernya Stephen Mennoh dan dicoretnya George, praktis PSMS hanya memiliki Saha. Artinya PSMS butuh dua pemain asing non Asia dan seorang lagi dari Asia. “Harapan kita, ada pemain asing di setiap posisi. Stopper satu, gelandang satu, untuk lini depan bisa dua asing,” ujarnya.(saz)