24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14442

Faebolo Dodo Pecahkan Rekor Dunia

Rico Pecahkan Rekornas

MEDAN-Faebolo Dodo Gowasa lifter angkat berat Sumut yang memperkuat Kecamatan Medan Perjuangan diajang Pekan Olahraga Kota (Porkot ) ke-III berhasil melampaui  rekor nasional Pra PON atas namanya sendiri dan rekor dunia di kelas 59 kg sekaligus meraih medali emas.

Pada pertandingan yang berlangsung di Gedung PABBSI Sumut, Selasa (18/10) sore, Daud Gowasa  sapaan akrabnya, melewati Rekornas atas namanya sendiri di nomor squat dari yang sebelumnya 275 kg menjadi 280 kg.
Sedangkan di nomor deadlift dengan gagah perkasa ayah satu putra dan satu putri ini  melampaui rekor dunia kelas 59 kg dari sebelumnya 295 menjadi 300 kg.

Total angkatan yang ditorehkan Daud Gowasa di tiga nomor angkat berat masing-masing nomor deadlift, squat dan benpres  seberat 710 kg. sementara medali perak kelas ini diraih Ari Pratikno (Medan Denai) dengan total angkatan 330 kg dan perunggu Darsono (Medan Helvetia) dengan total angkatan 215 kg.

Sementara pemecahan rekornas juga dilakukan Rico Gonzalfes. Turun dikelas 120 kg, Rico yang telah memastikan lolos di PON XVIII Riau sukses mengangkat beban seberat 295 dari rekornas sebelumnya 292,5 juga atas namanya di nomor deadlift. Total dari nomor deadlift, squat dan benpres  775 kg.

Sementara itu dua atlet kecamatan Medan Timur, yakni Maria S dan Pratiwi menyumbangkan medali emas masing-masing dikelas 63 kg dan 72 kg. Maria mencatat total angkatan 320 kg sedangkan Pratiwi dengan total angkatan 320 kg.
Maya Sari yang turun dikelas 52 kg mampu mempersembahkan emas bagi kecamatan Medan Marelan dengan total angkatan 257 kg. emas dikelas 66 kg diraih atlet Medan Helvetia Enos S dengan total angkatan 430 kg, disusul perak Ardiansyah dari Medan Perjuangan dengan total angkatan 410 kg dan perunggu atas nama Fery Gulo dari Medan Timur.

Emas kelas 74 kg menjadi milik Suryadi dari Medan Amplas dengan total angkatan 550 kg, perak diraih Yufetinus dengan total angkatan 267 kg dan disusul perunggu oleh Hartono dari Medan Barat dengan total angkatan 265 kg.
Wiliams dari Kecamatan Medan Barat yang tampil dikelas 83 kg meraih emas dengan total angkatan 550 kg, perak dikelas ini diraih GP Siregar dengan total angkatan. Sementara Zulfan yang turun dikelas 93 kg mengukir emas bagi Medan labuhan dengan total angkatan 530 kg. Disusul perak oleh Hilman dari Medan Perjuangan dengan total angkatan 300 kg.

Medan Denai juga menambah pundi-pundi emasnya setelah Adi Pratikno yang turun dikelas 105 kg sukses meraihnya dengan total angkatan 490 kg. sedangkan M.Ali Hamzah dari Medan Johor  meraih emas dikelas 120 plus. (jun)

 

Medan Perjuangan Pertahankan Gelar

MEDAN-Kecamatan Medan Perjuangan kembali mempertahankan gelar sebagai juara umum balap sepeda pada Pekan Olah Raga Kota (Porkot) Medan III/2011, saat upacara penyerahan medali yang dilaksanakan di veledrome Jalan Willem Iskandar Medan, Selasa (18/10).

Dari medali yang disediakan, Medan Perjuangan memperoleh 3 medali emas, 4 perak, dan 4 perunggu. Disusul Kecamatan Medan Johor dan Medan Deli, masing-masing 1 medali emas. Serta kecamatan Medan area, 1 medali perak dan 1 perunggu.

Pada Porkot 2011 ini, dijelaskan koordinator lomba balap sepeda, Untung Hariono SH, diikuti 90 pembalap dari 6 kecamatan, antara lain Medan Perjuangan, Medan Polonia, Medan Johor, Medan Deli, Medan Area serta Medan Helvetia.

Ditambahkan Untung Hariono, kegiatan lomba yang digelar ada lima kategori, Open road race (jalan raya), MTB, 4000 m, BMX Cross dan BMX Race.

Adapun pemenang pada masing-masing kategori, antara lain, open road race atau balapan jalan raya. Start dari kota Medan dan finis, di Sibolangit dengan jarak tempuh 46 km antara lain, Para pembalap memulai start di Jalan Pulau Pinang dan finish di Sibolangit dengan jarak tempuh 46 kilometer, antara lain Agung Prayogo (emas) dengan catatan waktu (1 jam 6 menit 2 detik). Suwandi,perak,( 1 jam 6 menit 3 detik) serta Zainal Abidin,perunggu(1 jam 14 menit 2 detik). Ketiganya dari Kecamatan Medan Perjuangan.

Kategori mountain bike (MTB), Yusuf Kibar, Kec Medan Perjuangan, medali emas (33.04.64), Munawar Sazali, Medan Perjuangan, perak (33.05.12), Ahmad Khairiza, Kec.Medan Area (34.04.69) medali perunggu.
Pada Kategori 4000 meter, Suwandi, Medan Perjuangan (05.50,82) medali emas,Ahmad Khairiza, Medan Area, medali perak (06.24,58) dan Munawar Sazali (06.29,18), medali perunggu.

Sedang peraih medali pada kategori BMX Cross, Pasha Ariri, Kecamatan Medan Deli, memperoleh medali emas (03.37.28), Faris, Medan perjuangan (03.39.47) dan Bagas Febri, Medan Perjuangan (04.04.69).
Sementara pada kategori BMX Race, medali emas diraih, Aguswanto (Kecamatan Medan Johor). (omi)

Medan Area dan Amplas Dominasi Dansa

MEDAN-Atlet dansa kecamatan Medan Area dan Medan Amplas sama-sama berhasil mendulang 2 medali emas dari arena dansa Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III/2011 yang berlangsung di Pendopo USU Medan, Selasa (18/10).
Medali emas Medan Area dipersembahkan pasangan Agus Haryanto/Lina dari nomor novis caca jive, perak direbut Ikhwanul Habibi/Kiky (Medan Baru) dan perunggu Ahmad Dwisa Indra/ Trimeyju (Medan Amplas).

Agus Haryanto/Victoria memastikan Medan Area menyabet emas kedua dari nomor beginner caca, medali perak menjadi milik Medan Amplas Ahmad Dwisa Indra Harahap/Trimeyju, medali perunggu di rebut Antoni /Eli (Medan Tembung).
Pasangan atlet dansa andalan Medan Amplas Ahmad Dwisa Indra Harahap yang berpasangan dengan Trimeyju Harahap meraih medali emas nomor Novis Caca Rumba. Medali perak di nomor ini jadi milik pedansa Medan Area atas nama Agus Hayanto/Victoria dan perunggu direbut Ikhwanul Habibi/Kiki (Medan Baru).

Medali emas nomor beginner rumba direbut pedansa Medan Amplas Ahmad Dwisa Indra Harahap/Trimeyju dan Ikwanul Habibi/Kiki (Medan Baru) medali perak, medali perunggu direbut Agus Haryanto/ Victoria (Medan Area). (omi)
Pedansa Medan Barat Taufik S/Nurjanah merebut emas di nomor free amateur, perak diraih Agus Haryanto/Lina dan perunggu Ahmad Dwisa Indra/Trimeyju (Medan Amplas) (jun)

Medan Helvetia Kalahkan Medan Marelan

MEDAN- Nasib tim sepakbola Medan Belawan dan Labuhan untuk lolos ke perempatfinal atau delapan besar akan ditentukan lewat undian, Rabu (19/10) di kantor Pengcab PSSI Medan, pukul 13.00 WIB siang ini.

Keputusan itu diambil panitia pelaksana pertandingan sepakbola Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan 2001, kemarin petang, setelah hasil laga terakhir pool A antara Medan Belawan versus Medan Deli yang berakhir imbang tanpa gol.
“Sesuai technical meeting, kita sudah sepakat jika terjadi hasil yang sama maka akan kita undi,” ungkap Panitia Pelaksana Halim Panggabean.

Pada laga sebelumnya, Medan Labuhan dan Belawan bermain imbang 1-1, sementara Labuhan juga bermain imbang 0-0 dengan Medan Deli. Jadi, semua tim sama-sama meraih 2 poin. Namun, Medan Deli dipastikan tersingkir karena kalah selisih gol.

Partai menarik yang menentukan juga terjadi di Pool B yang juga bermain di lapangan Mabar. Medan Marelan yang sebelumnya membantai Medan Perjuangan 7-0, di luar dugaan tersungkur 1-9 dari Medan Helvetia.
Hasil tersebut membuat Medan Helvetia lolos sendirian ke delapan besar dengan nilai sempurna (6), setelah di laga awal, menang 2-0 atas Perjuangan.

Pertarungan perakhir Pool C hingga F yang berlangsung di dua lapangan mini USU juga berlangsung seru. Di Pool C, Medan Petisah lolos ke perempatfinal usai menggilas Medan Baru 3-0. Mereka lolos dengan 4 poin, dan unggul selisih gol dengan Medan Tuntungan tetap lolos ke delapan besar sebagai runner up terbaik.
Karena panitia membagi 18 peserta dalam 6 pool, maka ada 6 juara grup dan 2 runner up terbaik yang lolos ke delapan besar. Sebagai runner up terbaik berikutnya adalah Medan Sunggal dari Pool D. Mereka lolos setelah menahan imbang Medan Kota dengan skor 1-1. Hasil tersebut memastikan  Medan Kota melenggang sebagai juara grup. (saz)

BUMN Rugi Bakal Dirombak

Gerbong restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergerak. Kali ini, pemerintah berencana merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN yang terus merugi.

Menko Perekonomian yang juga Menteri BUMN ad interim Hatta Rajasa mengatakan, salah satu proses restrukturisasi adalah merombak manajemen. “Untuk BUMN rugi, tidak hanya direksi dan komisaris yang dirombak, tapi juga business plan (rencana bisnis, Red) dan business culture (budaya bisnis, Red) nya,” ujarnya di Komisi VI DPR, Senin (17/10).
Menurut Hatta, proses restrukturisasi harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengganti manajemen. “Karena itu, semua aspek harus dievaluasi,” katanya.

Pernyataan Hatta tersebut merupakan respons atas desakan Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto yang meminta pemerintah mengevaluasi kinerja manajemen BUMN.

“Kami tidak ingin, setiap tahun ada BUMN rugi yang meminta tambahan modal ke DPR. Kalau sudah diberi tambahan modal melalui PMN (Penyertaan Modal Negara) tetapi tidak mampu menjalankan BUMN ya harus diganti dengan yang lebih mampu,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan anggapan bahwa saat ini sulit mencari orang yang kredibel sebagai direksi BUMN, Hatta mengatakan jika sebenarnya ada orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan BUMN.(owi/kim/jpnn)

Medan Helvetia Melaju

MEDAN- Pada hari pertama cabang olahraga bolavoli Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III, tim putri Kecamatan Medan Helvetia menundukkan Kecamatan Medan Johor 3-0, Medan Sunggal menundukkan Medan Deli 3-0, sementara di kelompok putara Medan Johor menundukkan Medan Marelan dengan skor 3-0.

Porkot Medan III Tahun 2011, dilaksanakan 18 s/d 20 Oktober 2011 di Gelanggang Remaja diikuti 3 kecamatan untuk kelompok putra yaitu Kecamatan Medan Johor, Medan Marelan, Medan Sunggal sementara kelompok putri Kecamatan Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Deli dan Medan Johor.

Panitia pelaksana Porkot Medan III cabang bolavoli, Surya Dharma kepada wartawan, Selasa (18/10) mengatakan peserta yang mengikuti Porkot kali ini di luar target hanya diikuti 7 tim putra-putri.

“Sebelumnya kita menargetkan paling sedikit akan diikuti 20 tim, tapi ternyata sampai waktu pelaksanaan peserta yang mendaftar hanya 7 tim, walau begitu kita akan melaksanakan kegiatan dengan maksimal,” ujar Surya Dharma. (jun)

Emas Takraw untuk Medan Denai

MEDAN-Regu sepak takraw Kecamatan Medan Denai menambah pundi medali emas, seteleh dipartai final mengalahkan Medan Belawan dengan skor 2-1 (21-19, 17-21,15-9), pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III yang berlangsung di pusat latihan sepak takraw Lapangan Merdeka Medan, Selasa (18/10).

Menempati posisi kedua peraih medali perak dan perunggu ditempati Kecamatan Medan Belawan dan Medan Amplas. Sedangkan untuk nomor double event, Kecamatan Medan Sunggal meraih medali emas dengan susah mengalahkan Medan Belawan dengan sjor 3-2 (1-15, 15-10, 15-9, 4-15, 15-3), dan ditempati ketiga diraih Kecamatan Medan Denai.
Sekretaris Umum KONI Kota Medan , Drs Chairil Basri didampingi Wakil Ketua dan Bidang Organisasi Siegfried dan anggota Abdul Hakim Harahap dalam penutupan cabang sepak takraw menuturkan, cabang sepak takraw emerupakan salah satu cabang olahraga yang berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, KONI Kota Medan sangat mengharapkan, cabang sepak takraw di kota ini bisa berkembang dengan baik.

“ Melalui Porkot ini, mudah-mudahan akan banyak lahir klub-klub sepak takraw yang nantinya dapat tampil dan bersaing di ajang yang sama di tahun depa. Oleh karena itu juga, KONI Medan tetap akan serius memperhatikan cabang sepak takraw ini,” sebutnya. (omi)

Penguasaan Bahasa Asing Masih Lemah

Masih banyak lulusan perguruan tinggi yang lemah dalam penguasaan bahasa Inggris profesional. Hal ini disebabkan para lulusan hanya mampu berkomunikasi sebatas Bahasa Inggris secara umum. Apa saja yang harus dibenahi dalam pembelajaran bahasa asing ini? Berikut bincang-bincang Kepala Balai Bahasa Medan Prof Amrin Saragih, dengan wartawan koran ini Rahmat Sazaly, Selasa (18/10).

Menurut Anda, apa yang menyebabkan lulusan perguruan tinggi lemah dalam penguasaan bahasa asing yang profesional?
Dalam hal ini, mahasiswa tak menguasai teknik berbahasa asing yang tepat dan hanya berbekal pengetahuan berbahasa asing secara umum, sebatas istilah dan belum pada penguasaan bidang studi.

Berbahasa asing secara umum, dapatkah Anda menerangkannya lebih rinci?
Lulusan menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris hanya ditingkat berkomunikasi saja, sementara untuk penguasaan berbahasa untuk profesi belum memadai. Kemampuan berbahasa asing yang masih lemah bagi seseorang dikarenakan tiga unsur, yakni bahasa asing tersebut, Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Apa yang terjadi jika tiga unsur tadi tak dilengkapi?
Jika menguasai Bahasa Inggris tapi mengabaikan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, atau sebaliknya, seseorang pintar berbahasa Indonesia tapi mengabaikan Bahasa Inggris dan bahasa daerah, akibatnya, ketiga unsur ini tak saling mendukung dan menganggap rendah jika menguasai satu dari unsur tersebut.

Jadi, apa yang harus dilakukan?
Pada 2011 ini, sudah diterapkan sistem pembelajaran tata bahasa fungsional dengan metode kolaboratif perpaduan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris umum dan profesional. Hal ini juga disebabkan fenomena yang dihadapi perguruan tinggi selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Ke depan perlu sosialisasi pengajaran wacana, profesi, dan tata bahasa menyangkut wacana di perguruan tinggi sebagai upaya menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Apa harapan Anda kepada sistem pembelajaran tersebut, juga kepada lulusan?
Saya berharap lulusan bisa lebih menguasai bahasa asing seperti penguasaan Bahasa Inggris dari orang asing. Bukan sekedar dapat berkomunikasi secara umum tapi juga memiliki pemahaman terhadap penguasaan Bahasa Inggris profesional. Masyarakat dan ilmu terus berkembang yang berarti kita senantiasa berhadapan dengan perubahan. Kita kekal di dalam perubahan sehingga diharapkan lulusan mengikuti perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan. (*)

Lurah Panggil Developer Contempo

MEDAN- Lurah Titi Kuning Drs A Muhzi akan memanggil manajemen developer Perumahan Contempo Regency hari ini, Rabu (19/10). Pemanggilan ini berkaitan surat keluhan masyarakat yang telah diterima Lurah Titi Kuning, Selasa (18/10) siang, pukul 11.30 WIB.

“Sudah kita terima surat keberatan dari warga. Secepatnya saya akan menyurati camat, dan besok (hari ini, Red) akan kita layangkan surat pemanggilan kepada pihak developernya,” kata A Muhzi saat dihubungi wartawan koran ini via ponselnya, Selasa (18/10) siang.

Namun begitu, Muhzi mengaku tak bisa memastikan pihak developer akan datang hari ini. “Kita hanya menjembatani keluhan masyarakat kepada pengembang. Bila besok (hari ini, Red) dipanggil, kemungkinan Kamis dia baru datang. Selama ini, izin penimbunan yang seharusnya dikeluarkan Dinas Bina Marga belum ada,” jelasnya.

Dikatakannya, bila pihak developer tidak datang untuk menjelaskan segala keluhan masyarakat, Muhzi belum bisa memastikan akan melayangkan surat pemanggilan kedua. “Yang penting sudah kita surati. Sebagai catatan, selama ini warga belum pernah menyurati kelurahan terkait keberatan mereka. Namun begitu, kelurahan sudah beberapa kali menyurati pihak manajemen developer atas tumpahan tanah di sepanjang jalan, itu saja,” ujarnya.

Muhzi juga menjelaskan, permasalahan antara pihak manajemen dengan warga yang diketahui bermarga Sipayung hanya bisa dijembatani lurah untuk dicari jalan terbaik.

Menanggapi surat pemanggilan yang akan dilayangkan pihak kelurahan kepada developer, Direktur Perumahan Cotempo Regency DR Ray Raja Rimba yang dikonfirmasi wartawan koran ini menunjukkan sifat arogansinya yang meminta jangan membuat beritanya kalau tidak sesuai dengan fakta. “Belum tahu siapa yang kalian lawan, jangan buat berita yang tidak bisa dipercaya,” ketusnya.(adl)

Polisi Gadungan Meminta Tebusan

Ngaku polisi, Zulkifli Lubis (33), warga Jalan Asrama, Pulo Brayan Bengkel, menyekap dan meminta uang tebusan Rp5 juta kepada keluarga korban. Namun saat transaksi, Zulkifli diringkus polisi yang telah dihubungin
keluarga korban, Selasa (18/10) sore.

Adalah Rian Afriansyah (21),warga Jalan Beo Kecamatan Medan Sunggal yang menjadi korban. Saat itu, Rian bersama teman kerjanya Rudi Zulfan (25), warga Langkat, mengendarai mobil jenis cold diesel milik perusahaan mereka. Lantas karena kelelahan, mereka berisitirahat di depan SPBU Jalan Krakatau, tepatnya di Simpang Cemara, Selasa (18/10) dini hari pukul 01.00 WIB.

Tiba-tiba mereka didatangi Zulkifli yang ketika itu mengaku Polisi. Mereka sempat dibentak dan kemudian Rian dipaksa ikut dengan Zulkifli. Tanpa alasan yang jelas, Rian dibawa dengan sepeda motor Mio BK 4696 AWW warna hitam, sedang Rudi disuruh menunggu.

Rian dibawa ke sebuah tempat yang tidak diketahui alamatnya. Di tempat itu, Rian dipaksa mengisap sabu-sabu bersama. Selanjutnya, Zulkifli meminta Rian menghubungi keluarganya. Setelah terhubung, Zulkifli meminta uang tebusan Rp5 juta. Karena keluarga Rian tak punya uang, mereka melakukan negosiasi dan disepakati uang tebusan menjadi Rp1 juta dan disepakati transaksi dilakukan di depan BCA Pulo Baryan.

Selanjutnya, keluarga korban melaporkan hal ini ke polisi. Saat transaksi dilakukan, polisi langsung menangkap Zulkifli. Kapolsekta Medan Barat AKP Nasru Pasribu mengungkapkan, pelaku baru pertama kali melakukan hal ini. “Pelaku mengaku baru sekali ini melakukan perbuatannya, namun kita akan dalami lagi kasus ini,” ungkapnya.(mag-7)