24 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14464

Habiskan Rp10 M Uang Rakyat

Lagi, Anggota DPRD Sumut Melancong ke Luar Negeri

MEDAN- Senin (17/10) pekan depan, rencananya tiga komisi di DPRD Sumut berangkat ke luar negeri. Konon kabarnya, lawatan ke luar negeri tersebut dalam rangka kunjungan kerja (kunker).
Ketiga komisi DPRD Sumut yang akan terbang ke luar negeri itu yakni Komisi E ke Belanda dan Turki, Komisi D melancong ke Jepang, Korea Selatan dan Australia. Sementara Komisi C akan melawat ke Belanda.

Sebelumnya, tepatnya Selasa (20/9) lalu, Kunker ke luar negeri telah diprakarsai Komisi B DPRD Sumut yang tour ke Guangjou, Cina. Entah kebetulan atau atas dasar apa, rencana lawatan ke luar negeri tersebut, ternyata tidak kunjung mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ditambah lagi, visa kunjungan juga menjadi kendala.

Terkait hal itu, Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan kepada wartawan, usai Salat Jumat mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat izin yang dimohonkan ke Kemendagri. Surat permohonan izin itu yang membuat dan menyampaikan ke Kemendagri adalah Biro Otonomi Daerah (Otda) Pemprovsu.

“Sampai tadi, izin kunker sejumlah komisi itu belum kita terima. Kapan izinnya turun belum tahu, karena bukan kami yang menangani,” katanya.

Mengenai penggunaan anggaran, Randiman menuturkan, pengelolaan keuangan disesuaikan dengan aturan dan kebutuhan kunker tersebut.
“Jumlah disesuaikan kebutuhan. Kalau di daerah tujuan kawasan Asia, bisa berbeda jumlah anggarannya dengan yang kunjungan ke Eropa,” katanya.

Sambungnya, untuk anggaran setiap anggota dewan, jumlah anggarannya berbeda-beda. Namun dalam APBD 2011, anggaran untuk kunker ke luar negeri ini jumlah keseluruhannya mencapai Rp10 miliar lebih.

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Aduhot Simamora yang ditanya wartawan mengenai hal tersebut, enggan berkomentar. Namun, Aduhot mengakui, anggota Komisi E akan pergi ke dua negara yang berbeda.

“Yang perempuan ke Turki. Lainnya ke Belanda,” jelasnya.
Berbeda dengan keterangan Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan, Aduhot menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan izin dari Kemendagri. Yang tinggal untuk diselesaikan adalah masalah visa karena visa diurus oleh masing-masing anggota dewan.

“Kalau kunjungan ke Turki, dewan didamping Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut. Di sana maksudnya untuk menambah wawasan tentang kebudayaan,” bebernya.

Berbedanya tujuan antar anggota Komisi E dalam rangka kunker tersebut, dikatakannya, bukan dikarenakan terjadi perpecahan. Namun, karena bertujuan untuk menggali informasi yang didapatkan, supaya bisa lebih berguna bagi ke Sumut.

Sementara untuk Komisi D dan Komisi C, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari sejumlah staf di masing-masing komisi itu, keberangkatan anggota Dewan belum bisa dipastikan. “Belum tahu kapan berangkat. Masih dibahas lagi,” kata seorang staf di Komisi C.

Anggota Komisi D DPRD Sumut, Muhammad Nasir kepada wartawan membenarkan, Komisi D akan melawat ke Jepang dan Australia. Ke Jepang untuk mempelajari persoalan lingkungan bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH). Sementara ke Australia melihat pembangunan dan ekonomi khususnya bidang fisik bersama Dinas Bina Marga Sumut.
“Saya tidak tahu jadwalnya. Karena saya sendiri tidak akan berangkat kunker,” katanya.(ari)

Tim Lakukan Persiapan Perataan Lahan

Pembangunan Fly Over Simpang Pos

MEDAN- Rencananya Pemko Medan akan melakukan perataan lahan Fly Over Simpang Pos, hari ini (15/10). Karenanya, Jumat (14/10) siang, tim perataan lahan melakukan pemantauan di lokasi sebagai persiapan.

“Hari ini, tim melakukan pemantauan ke lapangan untuk melihat lahan milik warga yang sudah diganti rugi dan apa saja yang akan dikerjakan besok (hari ini, Red),” kata Mulatua Sinaga, Kepala Satker Metropolitan Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Sumut Kementerian PU Pusat, Jumat (14/10).

Mengenai apa saja persiapan yang sudah dilakukan tim, Mulatua belum menerima laporan dari tim yang turun ke lapangan. “Tim masih di lapangan, jadi kita belum tahu persiapannya. Nanti saya kabari lagi ya,” ucapnya.

Sementara, Kadis Bina Marga Kota Medan Gunawan Surya Lubis menambahkan, untuk melakukan pembongkaran rumah warga yang telah diganti rugi, pihaknya akan menurunkan sejumlah alat-alat berat milik Dinas Bina Marga. “Sedangkan untuk sisa persil yang belum mau menerima ganti rugi akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” bebernya.

Sementara, Tim Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos menargetkan akan segera menuntaskan pembayaran ganti rugi pada warga di Jalan Ngumbang Surbakti, Jalan Jamin Ginting dan Jalan Abdul Haris Nasution dalam bulan ini juga. Langkah itu diambil agar Wali Kota Medan dapat segera menyurati Kementrian Pekerjaan Umum (PU) Pusat untuk segera melakukan pembangunan fisik fly over tersebut. (adl)

Terancam Pohon Lapuk

085830258xxx
Yth Bapak Kadis Pertamanan Kota Medan, tolong pohon di Jalan Kapten Muslim depan Jalan Jawa sudah mau tumbang karena lapuk. Jangan sampai makan korban. Tapi ketika anggota Bapak datang minta Rp2.000.000 karena kami warga tidak punya uang segitu terakhir pohon ditinggal tak jadi ditebang. Mohon perhatian Bapak, dari warga yang merasa nyawanya terancam pohon tersebut. Terima kasih.

Kami Cek
Terima kasih informasinya, kami akan segera tindak lanjuti dengan mengirim tim untuk memastikan keadaannya. Kepada warga kami minta untuk melaporkan petugas yang meminta uang lengkap dengan datanya untuk ditindak sesuai dengan peraturan yang ada.

Erwin Lubis SH M Hum
Kadis Pertamanan Kota Medan

——-

Konfirmasi ke Kadis Pertamanan
Untuk pohon yang sudah lapuk sebaiknya memang harus ditebang mengingat dapat mencelakai warga yang sedang melintas. Biaya operasional sendiri sudah tertampung di anggaran pertamanan. Jadi tidak ada kutipan-kutipan untuk penebangan.
Kalau ada kutipan agar warga segera mengkomfirmasi ke Kadisnya karena kemungkinan ada petugas gelap. Disamping itu Dinas Pertamanan Kota Medan juga harus lebih sering mesosialisasikan tidak ada kutipan dari warga. Terimakasih

Budiman Panjaitan
Anggota Komisi D DPRD Medan

Kapan Jalan Kami Diaspal

081269660xxx
Kepada yang terhormat Bapak Lurah Kwala Bekala Enoh T Pavit MSi, kapan kira-kira pengaspalan jalan atau gang kami Jalan Luku I Gang Rela dilaksanakan? Padahal gang yang lainnya sudah semua diaspal jadi. Dengan hormat kami bermohon terima kasih.

Sudah Diusulkan
Terimakasih untuk informasinya. Mengenai Gang Rela Jalan Luku I berada diperbatasan. Untuk itu kita sudah usulkan ke Dinas Binamarga Kota Medan dan sedang menunggu keputusannya. Saat ini sudah dalam pengerjaan.

Enoh T Pavit MSi, Lurah Kwala Bekala

Kabel Listrik di Tanah

081375987xxx
Kami warga Gang Rahayu Kelurahan Jati Makmur Binjai Utara mohon kepada pimpinan PLN supaya diperbaiki kabel listrik bawah tanah, karena sudah hampir dua bulan lamanya.

Segera Dilakukan Perbaikan
Kepada masyarakat Gang Rahayu Kelurahan Jati Makmur Binjai Utara, kami mohon maaf sebesar-besarnya karena sudah dua bulan kabel listrik bwah tanah mengalami kerusakan. Untuk itu, kami dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumut menyarankan agar melaporkan langsung ke Rayon PLN Binjai agr segera dilakukan perbaikan. Terimakasih.

Raidir Sigalingging
Deputi Manager Hukum dan Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut

Pemakaian Hemat Listrik 900 VA

081361053xxx
HALO PLN Wilayah Sumut. Kami pelanggan listrik 900 VA dengan peralatan listrik diantaranya televisi, radio, kulkas, seterika, dispenser, rice cooker, komputer dan pompa air. Bagaimana caranya agar pemakaian kami setiap hari tidak terlalu besar?

Mulai dari Hal Sederhana
PENGHEMATAN listrik bukan berarti mengurangi kenyamanan kita dalam beraktivitas sehari-hari. Caranya mudah dan manfaat yang didapat sangat banyak. Selain berdampak pada pengurangan beban biaya yang kita keluarkan tapi berbanggalah, ternyata ada hal yang lebih penting saat kita berhemat, telah ikut serta dalam menjaga keberlangsungan hidup di bumi. Kita tidak perlu membayangkan yang susah-susah dalam berhemat, tapi kita bisa memulainya dari hal-hal sederhana. Budayakan hemat listrik.

Lalu bagaimana caranya berhemat listrik? Langkah pertama, anda harus mengerti dulu apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya energi listrik yang kita pakai. Ada dua, yaitu daya listrik peralatan elektronik yang kita pakai (biasa dihitung dalam Watt) dan jam pengoperasian peralatan elektronik itu sendiri.

Oleh karena itu langkah berikutnya, Anda perlu mencatat penggunaan alat-alat rumah tangga yang mempergunakan listrik baik dayanya, jumlah dan perkiraan berapa jam pemakaiannya per hari. Tentu hal ini akan berbeda antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lainnya, Aturlah penggunaannya sesuai dengan kebutuhan Anda.

Lalu Anda hitung pemakaian listrik dalam satu hari dan total pemakaian bulanannya. Prinsip penghematan itu ada dua, pertama bijaklah dalam memilih peralatan yang menggunakan listrik, pilih yang hemat energi atau konsumsi listriknya kecil. Seperti gunakanlah lampu hemat energi (LHE) berdaya 8 Watt yang sama terangnya dengan 40 Watt lampu biasa. Kedua, pakailah peralatan listrik jika diperlukan dan matikan jika tidak dibutuhkan. Jangan biarkan peralatan listrik hidup dengan sia-sia. Selamat mencoba.

Raidir Sigalingging, SE
DM Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut

Bagaimana Agar tak Terkena P2TL?

06176899xxx
HALO PLN, Saya pelanggan yang ingin memasang aliran listrik dirumah saya, bagaimana agar saya tidak terkena sanksi pelanggaran (razia P2TL) atas segel-segel meteran dari pihak Bapak? Terima kasih.

Pastikan Segel KWH Meter dalam Keadaan Baik
DENGAN rasa memiliki serta menjaganya dengan baik atas segala fasilitas PT PLN (Persero) yang ada di wilayah hunian Anda, sebetulnya Anda telah melangkah dan berbuat demi kebaikan Anda sendiri. Tentu saja rasa memiliki itu tak perlu dibebani kewajiban mengganti setiap fasilitas yang rusak. Telitilah perjanjian kontrak Anda dengan PT PLN (Persero). Di situ akan menjelaskan apa saja kewajiban Anda dan mana wewenang PT PLN (Persero).

Jika terjadi kerusakan atau kelainan pada jaringan instalasi milik PT PLN (Persero), APP atau SMP (Saluran Masuk Pelayanan), laporlah secepatnya, lalu mintalah tanda bukti lapor dari petugas PT PLN (Persero) yang menerima laporan Anda.

Pada saat lainnya juga dibutuhkan partisipasi Anda. Misalnya pada waktu pemasangan baru atau penggantian APP. Pastikan kembali bahwa kondisi APP sesuai dengan yang tertulis pada Berita Acara Pemasangan APP.

Coba teliti dengan seksama apakah segel tera kWh Meter, segel terminal kWh Meter, segel alat pembatas, serta segel kotak meter seluruhnya dalam keadaan lengkap.
Jaga dan lindungi seluruh segel tadi, agar senantiasa lengkap dan asli milik PT PLN (Persero).

Apakah tanggung jawab seperti itu terlalu berat bagi Anda? Yang setiap hari harus mengurusi jutaan pelanggan, tentu tak bisa sempurna melayani Anda jika partisipasi pelanggan sendiri begitu rendah. Adalah lebih baik untuk saling mengisi setiap kelemahan, daripada menuntut kebaikan yang berlebihan tanpa terlibat tanggungjawabnya. Disitulah PT PLN (Persero) selalu berharap agar listrik tak cuma membuat Anda terang tetapi juga membuat senang dan aman.

Raidir Sigalingging, SE
DM Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut

Tiang Mau Tumbang

081361918xxx
Yth Kepala PLN Medan Timur tolong diperbaiki tiang listrik di Jln.Tuasan Gg.Rukun tiangnya sudah mau tumbang.

Lapor ke Rayon PLN Medan Timur
Terimakasih atas pengaduannya. Perlu kami sampaikan, bila tiang listrik mau tumbang, hendaknya Anda segera melapor ke rayon PLN Medan Timur lansung agar segera dilakukan perbaikan secepatnya. Sebab, jika tidak ditangani segera, tiang listrik tersebut bisa membahayakanwarga sekitar jika terjadi tumbang. Mohon segera kiranya saudara melapor ke Rayon PLN Medan Timur. Terimakasih.

Raidir Sigalingging, Deputi Manager Hukum
dan Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumut

Gempa 10 Kali, Bali Aman

DENPASAR-Bali diguncang gempa Kamis (13/10) kemarin siang hingga sore. Tak tanggung-tanggung, gempa terjadi hingga 10 kali dari gempa pertama pada pukul 11.16 Wita dengan kekuatan 6,8 Skala Richter (SR). Hingga yang terakhir pukul 15.52 Wita dengan kekuatan 5,6 SR. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan. Cuma, sejumlah bangunan di seluruh Bali mengalami kerusakan.

“Sudah 10 kali gempa. Sampai saat ini, yang 5,6 SR itu yang terakhir,” kata Kepala Bidang Informasi dan Data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah VIII di Tuban, Badung, Endro Tjahjono kepada JPNN kemarin petang.

Menurut Endro, gempa pertama terjadi pukul 11.16 Wita di lokasi 9,89 LS, 114.53 BT, atau 143 kilometer barat daya Nusa Dua dengan kedalaman 10 kilometer. Kata dia, gempa susulan terus terjadi dalam waktu yang tidak beraturan. Namun di lokasi yang berdekatan. Walau demikian, pukul 15.52 Wita dengan kekuatan 5,6 SR kembali mengguncang di lokasi 9,76 LS, 114,53 BT atau 131 kilometer badat daya Nusa Dua. “Jaraknya masih berdekatan,” terang dia.

Endro menjelaskan, meski masyarakat Bali begitu merasakan guncangan hebat, gempa ini tidak menimbulkan gelombang tsunami. Dikatakan, terciptanya gelombang tsunami harus memenuhi empat syarat, yakni gempa terjadi di laut, berupa gempa dangkal, patahan vertikal, dan kekuatan gempa di atas 7 SR. Nah, untuk gempa ini, syarat pertama sampai ketiga sudah terpenuhi. Namun, masih beruntung karena kekuatan gempa itu hanya 6,8 SR. Sehingga, sejumlah sirine tsunami yang di pasang di sejumlah pesisir Badung tidak dibunyikan.

“Untung saja satu syarat (terjadinya tsunami, Red) tidak terpenuhi. Yaitu kekuatannya tidak sampai 7 SR,” jelasnya.
Walau tidak sampai menciptakan gelombang tsunami, Endro mengatakan gempa ini mengakibatkan banyak kerusakan. Dijelaskan, bila dihitung dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI), maka Kawasan Kuta dan Denpasar mendapat guncangan paling kuat. Yakni antara IV-V MMI. Sedangkan, semakin jauh dari episentrum gempa, getarannya semakin melemah. Seperti di Nusa Tenggara Barat, gempa di Nusa Dua itu hanya sekitar III-IV MMI atau seperti getaran truk besar lewat. Gempa ini juga dirasakan di sejumlah kota di Jawa Timur termasuk Madura maupun Jawa Tengah dan Jogjakarta dengan skala MMI yang berbeda-beda.

“Getarannya berbeda-beda. Di Kuta antara IV sampai V MMI. Sampai Lombok melemah hanya III sampai IV MMI,” jelas dia.

Secara kasat mata, gempa di barat daya Nusa Dua ini mengakibatkan banyak kerusakan. Bahkan, gedung kantor BBMKG di Jalan Raya Tuban, Kuta ini mengalami kerusakan. Temboknya retak-retak, kaca jendela retak, dan plafon di lantai 2 ambruk.

Walau demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) IGN Adnyana menyebutkan hanya wilayah Kuta yang sedikit mengalami kerusakan. Bahkan, di kawasan Nusa Dua yang paling dekat dengan pusat gempa dinyatakan bebas dari kerusakan ataupun korban. “Tidak ada yang mengalami kerusakan berat,” kata Adnyana.

Jelas saja, pernyataan Adnyana ini bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Sebab, pantauan koran ini dan data yang dihimpun dari Bidang Linmas Kesbangpolinmas Badung, serta sejumlah sumber menyebutkan bahwa kerusakan banyak terjadi di hampir seluruh kecamatan di Badung. Di Kuta Selatan, Lurah Benoa Wayan Solo menyebutkan kalau parba padmasana di Pura Puja Mandala jatuh dan menimpa lampu penerangannya. Selanjutnya, di Kuta sejumlah gedung perbelanjaan, perkantoran, sekolah, dan lainnya rusak berat. Bahkan, di pusat perbelanjaan Carrefour di Jalan By Pas Sunset Road rusak berat hingga ada salah satu pengunjungnya yang terjun dari lantai atas. Wilayah kecamatan lain, baik Kuta Utara, Mengwi dan Abiansemal banyak rumah dan gedung rusak, termasuk pura.

Gempa yang terjadi di siang bolong ini tentu membuat masyarakat panik. Siswa di sejumlah sekolahan lari tunggang-langgang begitu gempa terjadi. Di gedung perkantoran juga demikian. Bahkan, para warga yang sedang mengikuti program e-KTP (KTP elektronik) dibuat panik.

“Sempat panik juga. Tapi pelayanan e-KTP kami lanjutkan setelah kami rasa aman,” kata Camat Kuta Selatan Wayan Wijana.

Kepanikan juga terjadi di Pantai Kuta. Sejumlah wisatawan yang sedang berjemur atau duduk-duduk di pantai dibikin kaget dengan guncangan hebat. Sontak, mereka berdiri dan saling bertanya. Yang sedang mandi di pantai pun bergegas naik ke pasir.

“Memang sampai mengagetkan. Tapi wisatawan kembali seperti biasa. Tidak ada himbauan untuk meninggalkan pantai,” jelas Ketua Satgas Pantai Kuta IGN Tresna.

Sementara menurut data UPT Pusat Pengendalian Operasi Penangulangan Bencana (Pusdalops PB), melaporkan ada 62 korban luka – luka akibat gempa tersebut. Data terakhir kemarin juga memastikan belum ada korban jiwa, walaupun ada 9 orang masih dirawat inap.

Penanggung Jawab Kelompok B Pusdalops PB Kesbangpolinmas Pemprov Bali I Nyoman Kusumaedi menyampaikan hasil laporan, hingga pukul 18.00 kemarin. “Kami di Pusdalops tersambung dengan semua pihak, mulai BMKG, PMI, Rumah Sakit hingga Kabupaten – Kota. Sehingga kami bisa mengumpulkan data – data terkait bencana hari ini,” ujar pria yang akrab disapa Komang Edi, saat ditemui koran ini kemarin.

Dia mengatakan dari hasil pembeharuan data-data, hingga kemarin dipastikan 62 korban luka-luka. Terdiri dari pasien RS Sanglah 47 orang, RS Wangaya 10 orang dan RS Kasih Ibu 5 orang. Setelah dilakukan perawatan, hanya 9 orang yang masih dirawat inap. “Dan hingga sore ini (kemarin) belum ada korban meninggal,” tandasnya.

Walaupun pihak Kesbangpollinmas masing – masing sudah dihubungi dari pihak Pemprov Bali. Paling banyak kerusakan memang di Denpasar untuk sementara yang bisa terdata.

Selain itu Plt Kepala Kesbangpolinmas IGN Sunendra juga terlihat terus menunggui anak buahnya melakukan pengumpulan data. Dia juga langsung memberikan penjelasan – penjelasan, termasuk pada perwakilan – perwakilan Konsulat negara sahabat di Bali. Untuk memastikan tidak ada potensi tsunami dalam gempa kali ini. “Ada dari Konsulat Jepang datang ke sini, untuk menanyakan kemungkinan tsunami. Kami tegaskan tidak ada potensi tsunami, dengan alat – alat yang cukup bagus di sini (Pusdalops) bisa merangkum data cepat dan memberikan penjelasan lebih cepat,” tandas Asisten I Pemprov Bali ini.

Saat persis gempa terjadi, koran ini sempat melihat langsung bagaimana candi bentar gedung DPRD Bali megojotan (goyang – goyang) hingga akhirnya ujung atasnya, dua – duanya rontok. Saat itu juga suasana mencekam terjadi di gedung DPRD Bali, staf dan Anggota DPRD Bali semburat keluar gedung. Untuk mengamankan diri, terlihat seperti anggota Komisi I DPRD Bali Nova Sewi Putra, Pinta Yadya, dan lainnya juga terlihat lari ke posisi tanah lapang. Hanya Anggota Komisi III IB Parta dengan tabahnya berani tetap bertahan di dalam ruangan lantai II. (yor/art/yes/jpnn)

Pejabat Pemprovsu Jadi Korban Calo

Soal Pengangkatan 67 Ribu Pegawai Honorer Menjadi CPNS

MEDAN-Ketidaktegasan Pemerintah Pusat soal pengangkatan 67 ribu pegawai honorer membuka peluang bagi orang-orang yang mencari keuntungan. Praktik ‘jasa’ dengan senjata ‘katebelece’ dari ‘orang dalam’ pun dijual untuk menjerat honorer tersebut. Di Sumatera Utara, 223 honorer yang diajukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bukan berarti terbebas dari ‘calo kepegawaian’ yang dimaksud.

Setidaknya hal ini digarisbawahi oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan BKD Sumut Kaiman Turnip. Kepada Sumut Pos, Kamis (13/10), dia mengaku kalau menjadi korban praktik ‘calo kepegawaian’. Meski tidak menyebutkan data dengan jelas, Turnip mengatakan ada pihak-pihak yang ‘menjual’ namanya kepada beberapa honorer yang akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Mungkin ini perlu ditulis. Sudah ada beberapa pihak yang mengatasnamakan saya, katanya bisa mempercepat pengangkatan dan meluluskan jadi CPNS pada penerimaan nanti. Itu tidak benar. Jangan mau tertipu, karena bakal akan dimanfaatkan oleh orang-orang itu,” tuturnya.

Namun, Turnip tidak mau mempermasalahkan hal itu. Dirinya hanya berharap kepada para honorer atau siapa saja jangan sampai tertipu dengan akal-akalan semacam itu. Dirinya mengaku soal pengangkatan honorer masih menunggu instruksi dari Pusat. Pasalnya, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) atas yang mengatur masalah tersebut, hingga kini belum diterima oleh Pemerintah Daerah. “Waktu itu memang katanya di Oktober ini. Tapi sampai sejauh ini, RPP nya saja belum kita terima. Jadi, kita juga nggak bisa berkomentar banyak soal itu,” katanya.

Intinya, sambung Kaiman, pihaknya telah menyerahkan daftar nama pegawai ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk proses verifikasi. “Kami sudah menyerahkan ke pusat dan BKN untuk proses verifikasi,” ungkapnyan
Terkait penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2011, Kaiman menegaskan, sudah final bahwa di Sekretaritat Daerah (Setda) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) tidak melakukan penerimaan CPNS. “Untuk kita sudah final, dan hampir di semua daerah juga tidak melakukan penerimaan CPNS. Memang ada beberapa daerah yang membutuhkan CPNS. Namun, persentasenya kecil,” jelasnya.

Kesepakatan untuk tidak membuka seleksi penerimaan CPNS, berdasarkan pemahaman bersama tentang pentingnya menghitung kembali jumlah pegawai serta kebutuhannya sebelum pengusulan penambahan jumlah pegawai. Karena tanpa penghitungan kembali berdasarkan rasionalisasi beban kerja dan kebutuhan pegawai tersebut, dikhawatirkan masih ada ketidakmerataan jumlah pegawai yang membebani anggaran daerah.

“Artinya moratorium diberlakukan di Sumut untuk provinsi dan kabupaten/kota,” papar Kaiman.
Dari Jakarta, Pemerintah Pusat ternyata tidak akan memberikan sanksi apa pun bagi pemerintah daerah (Pemda) yang tidak melakukan penataan pegawai termasuk menghitung dan menganalisis kebutuhan riilnya. Hanya saja, bagi daerah yang tidak melakukan penataan dan melaporkannya ke pemerintah pusat, otomatis Pemda tersebut tidak bisa mengajukan usulan formasi kebutuhan CPNS untuk tahun depan.

Mendagri Gamawan Fauzi malah bersyukur jika ada Pemda yang tidak mengusulkan tambahan jumlah CPNS. “Kalau tak sanggup (melakukan penataan kepegawaian, Red) ya nggak boleh mengajukan kuota di 2012. Kalau nggak siap, ya nggak apa-apa,” kata Gamawan Fauzi kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (13/10).
Dikatakan Gamawan, bagi daerah yang tidak melakukan penataan pegawai, berarti pemda tersebut tidak mau mengurus masalah kepegawaiannya dengan baik. “Kalau ngurus saja tak mau, kok mau nambah, bagaimana?” ujarnya.
Sikap tegas pemerintah pusat ini, lanjutnya, agar upaya pembenahan kepagawaian sebagai bagian dari reformasi birokrasi, bisa tercapai.

Diingatkan juga, Pemda yang sudah melakukan penataan dan analisis kepegawaian, bisa melakukan rekrutmen CPNS dengan formasi khusus dan terbatas, pada 2012. Dengan ketentuan lain, alokasi belanja pegawai daerah tersebut harus di bawah 50 persen dari APBD. “Yang di atas 50 persen, tunggu dulu,” kata Gamawan.

Sehari sebelumnya Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB)  EE Mangindaan, sempat mengeluarkan pernyataan tentang anjuran agar PNS lulusan SMA untuk pensiun dini. Kabar ini langsung direspon BKD Sumut. “Itu kan masih wacana. Mengenai kebijakan, biasanya selalu diikuti instruksi secara tertulis,” ujar Kaiman.

Bila pada akhirnya wacana tersebut benar, sambung Kaiman, tetap saja akan ada pengevaluasian lebih lanjut. Evaluasi yang dilakukan adalah pertimbangan-pertimbang yang mungkin bisa dilakukan. Pertimbangan tersebut antara lain, melakukan penghitungan terhadap jumlah PNS lulusan SMA di Sumatera Utara. Kemudian, akan dilihat kemungkinan pendistribusian ke daerah-daerah yang kurang jumlah pegawainya.

Pertimbangan yang tak kalah pentingnya adalah mengevaluasi usia kerja dari para PNS lulusan SMA tersebut. Apakah dinilai masih layak dipertahankan atau tidak.

Kaiman menuturkan, untuk jumlah PNS lulusan SMA di lingkungan Setda Provsu sebanyak 6.000 orang, lulusan S1 sebanyak 3.600 orang dan lulusan S2 sebanyak 760 orang. Sementara total keseluruhan PNS sebanyak 12.283 orang.
Sementara itu, salah seorang PNS Provsu lulusan SMU yang biasa disapa Rusman kepada Sumut Pos menyatakan, sejauh ini dirinya dan teman-temannya yang lain belum mengetahui adanya informasi mengenai hal itu.
Namun, sambungnya, bila itu benar maka sama artinya pemerintah tidak menghargai hasil kerja para PNS terutama yang lulusan SMA selama ini.

“Kalau tahu gitu, lebih baik waktu itu kami kuliah lagi. kalau gini, sama saja kami tak dihargai. Sudah tahunan dan puluhan tahun kerja di sini,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi A DPRD Sumut Akhmad Ikhyar Hasibuan mengatakan, instruksi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut adalah kebijakan yang tidak tepat. Menurutnya, bagi PNS yang ingin pensiun harusnya berdasarkan keinginan pribadinya sendiri, bukan karena ‘dipaksa’ untuk pensiun.

Bila itu tetap terjadi, bukan tidak mungkin, akan menimbulkan masalah baru yakni, menambah beban anggaran. “Kita tidak setuju, karena ini nantinya akan menambah beban anggaran. Kalau memang pensiun, itu karena hati nurani nya sendiri,” tegasnya. (ari/sam)