24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14465

Sidang Kasus Teroris Divonis 8 Tahun, Abu Tholut Banding

JAKARTA – Satu per satu orang-orang dekat Abu Bakar Ba’asyir mulai diganjar hukuman. Kemarin (13/10), majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat memvonis Abu Tholut delapan tahun penjara. Tiga anak buahnya juga diganjar penjara.

“Unsur pidana telah terpenuhi dan menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara,” kata Ketua Majelis Hakim Musa Arif Aini dalam sidang. Tholut menyatakan banding atas putusan tersebut.

Abu Tholut alias Ibnu Muhammad alias Agus Hamzah didakwa ikut mengorganisasi pelatihan militer di Gunung Jalin Jantho, Aceh Besar. Dia dianggap ikut memiliki sejumlah senjata api (M16 dan AK47) dan senjata genggam.
Majelis menilai, Tholut terlibat dalam tindak pidana terorisme setelah Abu Bakar Ba’asyir memerintahkannya membuat pelatihan militer di Aceh. Buktinya, dia secara aktif memberikan tausiah kepada peserta pelatihan. Dia juga terbukti menerima sejumlah senjata api ilegal dari Abdullah Sonata untuk kemudian diserahkan ke Dulmatin.
Yang membuat hukuman semakin berat, Tholut merupakan residivis. Dia pernah dihukum dalam kasus yang sama. “Tindakan terdakwa menghalangi upaya pemerintah memberantas terorisme. Yang meringankan, pelaku bersikap sopan selama persidangan,” kata hakim Musa.

Di ruang sidang lainnya, tiga anak buah Tholut juga divonis bersalah karena menyembunyikan Abu Tholut yang sempat jadi buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Mereka adalah Sri Puji (6 tahun penjara), Sukirno (5 tahun 4 bulan penjara), dan Wardi (4 tahun penjara).

“Terdakwa mengetahui bahwa Abu Tholut adalah masuk dalam DPO tetapi dengan sengaja memberi kemudahan dengan sembunyikan informasi. Mengetahui ada senjata api, peluru tidak ditanyakan apa ada izin, untuk apa itu? Dengan sengaja sembunyikan informasi tindakan terorisme,” kata Ketua Majelis Hakim Rosidin.
Yang meringankan, mereka bertiga bersikap sopan selama sidang. Selain itu, mereka mengakui perbuatannya dan belum pernah dihukum. Tiga terdakwa tersebut menyatakan tak akan mengajukan banding. Mereka menerima putusan hakim dan rela menjalani hukuman.

Tiga orang tersebut dijerat dengan Pasal 13 huruf b dan pasal 13 huruf c UU Nomor 15/2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti (Perppu) Undang-Undang UU No 1/2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. (aga/ttg/jpnn)

2012, Posko Pengamatan Gunung Api Terealisasi

KARO- Sejak menyandang perubahan status dari gunung api Tipe B menjadi Tipe A, pasca meletus bulan Agustus 2010 lalu, Gunung Api Sinabung,  yang teletak di dataran tinggi Karo, terus di awasi 24 jam.

Untuk lebih memaksimalkan  pengawasan gunung yang berada di ketinggian 2.460 Dpl itu, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gerologi (PVMBG), bekerja sama dengan Pemkab Karo akan membangun pos permanent pengamat gunung, di kawasan Desa Ndokum  Siroga, Kecamatan Simpang Empat.

“Tahun 2012 mendatang, kita targetkan  pos pemantau Gunung Sinabung dan Sibayak terealisasi, “ ujar Kepala Pos Pemantau Sinabung, Armen Putra, kepada wartawan di sela sela  kegiatan Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Gunung  Api, yang diselenggarakan  Pusdiklat Geologi  Bandung, di Hotel Sinabung Berastagi, Kamis (13/11).

Menurut Armen, posisi Gunung Sinabung dan Sibayak yang berdekatan dapat dipantau dari satu lokasi pos pengamatan. Walau Sibayak masih menyandang status Tipe B, namun  perlu diteliti secara  cermat.  Terkait peralatan Siesmograf yang beberapa bulan lalu dicuri oleh oknum tidak bertanggung jawab, Armen menjelaskan, saat ini dalam tahap pemesanan.

“Sebagian alatnya, harus di pesan keluar negeri. Tetapi dalam waktu dekat ini akan tiba,” ujarnya tanpa merinci lebih jauh.

Kembali mengenai Gunung Sinabung,  Armen  menuturkan, dalam kondisi level II (status waspada, Red)  setiap harinya akan ada  gempa vulkanik yang bersifat fluktuatif. Meskipun kapasitasnya relatif kecil, yang hanya terdeteksi Seismograf.

Panitia penyelenggara Penyuluh Mitigasi Gunung  Api, Pusdiklat Geologi  Bandung, Hilman Suardana mengatakan, pelatihan yang digelar dua hari kedepan, menyajikan tiga materi pokok, yaitu, pengenalan gunung berapi, management kedaruratan, dan teknik penyuluhan.

Sementara, Jumat (14/11), akan digelar praktik kerja lapangan (eksekusi).
Mewakili Bupati Karo, Kaban Kesbang Linmas  Pol, Drs Suang Karo-Karo kepada Sumut Pos mengatakan,  pihaknya menyambut baik  kegiatan  yang digelar pihak Pusdiklat Geologi.

Menurut Suang,  belajar dari pengalaman letusan Sinabung tahun lalu, dibutuhkan management yang  profesional dalam mengantisipasi  sekaligus menangani  bencana alam, khusunya letusan gunung api.

“Memang hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo belum terbentuk. Untuk sementara, penanggulangan bencana di bawah naungan Kesbang , Bidang Perlindungan Masyarakat. Dalam waktu dekat, “ papar Suang.

Pasca mengikuti pelatihan yang diikuti empat kecamatan (Payung, Naman Teran,  Simpang Empat dan Tiga Nderket), aparatur kecamatan, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat  dapat memberikan informasi yang benar dan pemahaman terhadap masyarakat,  tentang  hidup berdampingan dengan gunung  berapi serta langkah yang ditempuh jika suatu saat terjadi bencana  letusan gunung api. (wan)

Mantan Dirut Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi di RSUD Dr Kumpulan Pane Rp1,4 Miliar

TEBING TINGGI- Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tebing Tinggi Deli, telah menetapkan tiga tersangka dugaan korupsi proyek pemasangan istalasi listrik tahun anggaran 2009 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Kumpulan Pane.
Kajari Tebing Tinggi Deli melalui Kasi Pidsus Muhammad Zulfan Tanjung SH mengatakan, tiga tersangka tersebut yakni, mantan Dirut RSU dr Vive Kananda, Khairul Anwar sebagai Pejabat pembuat komitmen (PPTK) dan Dahlan SH, sebagai Ketua Panitia Anggaran (KPA).

“Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari, terkait dugaan mark up pemasangan istalasi listrik di RSUD Dr Kumpulan Pane Tebing Tinggi dengan nilai proyek sebesar Rp1,4 miliar bersumber dari APBD tahun 2009,” jelas Zulfan kepada Sumut Pos, Rabu (13/10) di ruang kerjanya.

Dijelaskannya kembali, indikasi mark up dalam kasus dimaksud, terdapat pada penambahan daya listrik dari 110 KVA menjadi 350 KVA sebesar Rp350 juta. “Sedangkan biaya resminya tidak sesuai dengan biaya yang dicairkan. Dana untuk pemasangan daya, diduga memang mark up,” jelas Zulfan Tanjung.

Dr Vive Kananda yang berhasil dihubungi mengatakan, semuanya sudah ditindaklanjuti oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Namun pihak Kejari membuka kasus ini kembali,” kesalnya.(mag-3)

Anak Mantan Ketua DPRD Bacok Penarik Becak

TEBING TINGGI- Muhammad Ridho (27), anak mantan Ketua DPRD  Kota Tebing Tinggi HM Syafri Chap, warga Jalan Deblod Sundoro, Kota Tebing Tinggi, dilaporkan ke Mapolres Tebing Tinggi, terkait kasus pemukulan dan pembacokan terhadap Nigo Pernandes Sitanggang (29), penarik becak bermotor (betor) warga Jalan Syeik Beringin, Kompleks Perumahan Guru, Kota Tebing Tinggi, usai menurunkan sewa di Jalan Pahlawan, Kota Tebing Tinggi, Rabu (13/10) sekira pukul 17.00 WIB.

Akibat pembacokan dan pemukulan tersebut, pihak keluarga korban membuat pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi sekira pukul 19.00 WIB. Korban mengalami luka bacok pada bagian tangan sebelah kanan, pipi wajah mengalami luka robek dan badan bagian belakang mengalami luka bekas tusukan benda tajam.

Selanjutnya korban melakukan visum ke rumah sakit Bhayangkara Kota Tebing Tinggi. Menurut Nigo Pernandes mengatakan, dirinya saat itu sedang membawa sewa menuju kota, tiba-tiba di Jalan Pahlawan, Kota Tebing Tinggi, dia langsung dipukul dan dibacok.

“Ridho pakai mobil Pajero Sport warna hitam langsung turun dan memukul serta membacok ku. Saat itu istrinya yang duduk disamping mengatakan, dialah orangnya yang memaki saya,” ungkap Nigo menceritakan awal kejadian.
Masih menurut korban, sampai saat ini, dia tidak mengetahui apa penyebabnya, karena selama ini dia tidak merasa melakukan kesalahan terhadap Ridho, sampai-sampai mendapat perlakuan kasar.

“Nggak tahu apa permasalahannya, memang dia termasuk teman saya juga. Kami melapor ke Polres Tebing Tinggi hanya meminta keadilan hukum saja atas kasus pemukulan ini,” jelas Nigo.

Saat terjadi pemukulan, Nigo sempat melihat wajah Ridho sembari mengatakan, “Abang ini Dho, kenapa kau pukul saya, apa salah saya,” ucap Nigo menceritakan peristiwa yang dialami saat dipukul dan dibacok Ridho.
Setelah dipukul dan dibacok, sebut Nigo, dia langsung ditinggalkan begitu saja. Saat itu, lanjutnya, dia dibacok dengan menggunakan paranng panjang. Selain itu, banyak pukulan yang mendarat di wajahnya, sedang pembacokan dilakukan sebanyak dua kali pada bagian tangan dan badan bagian belakang.

Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi AKP Lili Astono, ketika dihubungi mengaku, saat ini pihaknya sudah mengamankan pelaku. Kedua belah pihak juga menempuh jalur perdamaian.
“Kita sudah mengamankan pelaku, saat ini pelaku dan korban tengah menempuh jalur perdamaian,” terangnya. (mag-3)

Siap Tingkatkan Taraf Hidup Kader PP

M Said Siregar SE

MEDAN- Bertekad membangun lebih maju lagi keberadaan Pemuda Pancasila (PP) di Kabupaten Deli Serdang, yang dulu merupakan barometer di Sumatera Utara, menjadi prioritas M Said Siregar SE, calon Ketua MPC PP Deli Serdang.
Menurut Said, Kabupaten Deli Serdang memiliki geografis sangat baik, sumber daya alamnya sangat kaya. Namun kader Pemuda Pancasila belum mampu menggali kekayaaan alamnya dengan menciptakan lapangan kerja.
“Jika dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan taraf hidup para kader Pemuda Pancasila,” ujar M Said Siregar SE, kemarin (13/10).

Sesuai visinya membawa perubahan menuju yang lebih baik, serta mengemban misi besar bersama Pemuda Pancasila di Kabupaten Deli Serdang dan Sumut pada umumnya.

M Said Siregar, yang telah memiliki program kerja pada tahun pertama yakni membebaskan tanah di Desa Kampung Kolam persisnya di Tugu Ampera Pemuda Pancasila dan membangun pagar dan pemugaran tugu, juga akan membangun dua lokal bangunan untuk Taman Kanak-kanak Sri Kandi Pemuda Pancasila.

Dia menyebutkan, telah melakukan konsolidasi dan melantik seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC), Ranting, dan Anak Ranting, serta mempersiapkan lahan di Batang Kuis untuk rumah besar Pemuda Pancasila Sumut.

Pada tahun kedua, membangun gedung serba guna di lahan rumah besar Pemuda Pancasila, mendirikan Poliklinik Pemuda Pancasila, konsolidasi, heregritasi sampai ke tingkat basis dan menciptakan peluang-peluang usaha yang ada di kecamatan-kecamatan untuk membangun ekonomi warga Pemuda Pancasila.

Dan tahun ketiga, menyelesaikan pembangunan yang masih terbengkalai dan membuat peng kaderan di tingkat MPC, PAC dan ranting-ranting serta anak ranting.(fal)

Tertibkan Umbul-umbul

081264546xxx

Kepada Kadis Pertamanan Kota Medan tolong tertib umbul-umbul yang berada di tengah-tengah trotoar Jalan Jamin Ginting, karena apabila hujan dan angin kencang umbul tersebut banyak jatuh dapat membahayakan pengguna jalan.

Koordinasikan ke Lurah dan Camat

Soal umbul-umbul, spanduk dan poster merupakan tugas Dinas Pertamanan Kota Medan. Namun begitu, jika ada warga melihat spanduk banyak yang lepas di trotoar Jalan Jamin Ginting kami sarankan agar segera melaporkan ke lurah atau camat. Sebab mereka juga punya hak untuk merapikannya sebagai tanggungjawab di daerah masing-masing. Bagi spanduk yang masa berlakunya masih panjang dan rusak segera untuk diperbaiki, sedangkan spanduk yang masa berlakunya sudah habis maka segera diturunkan. Dengan demikian maka daerah tersebut akan bersih dan rapi.

Khairul Bukori
Plt Humas Pemko Medan

Judi di Jalan Seksama

087868878xxx

Kepada yang terhormat Bapak Kapolresta kota Medan, saya pernah baca berita di koran Bapak fokus untuk berantas judi. Tapi ditempat saya tinggal di Jalan Seksama ada warung kopi dulunya berjulan di wilayah kuasa hukum Patumbak dan sekarang jualan di wilayah hukum Medan Kota mereka bebas bermain judi leng dan dam batu di depan umum karena dibeking salah satu anggota Bapak. Saya harap Bapak menindak kedai kopi tersebut. Jangan sampat kami warga setempat meminta kepada ormas islam untuk menghancukan tempat tersebut.

Akan Dicek ke Lapangan

Terimakasih untuk informasinya. Saya akan segera kirim tim ke lapangan dan bila terbukti ada aktifitas judi, akan langsung kita tangkap. Silahkan laporkan data yang lengkap bila ada anggota kepolisian yang terlibat sebagai beking dari judi itu. Bila perlu masyarakat dapat menangkap oknum tersebut lalu melaporkan ke polsek terdekat.

Kompol Muhammad
Sandy Sinurat
Kapolsek Medan Kota

P2TL-OPAL PLN Kurang Tersosialisasi

 Tindakan tegas yang ditunjukan petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dan Operasi Pemutusan Arus Listrik (OPAL) PT PLN, mendapat kritikan dari wakil rakyat.  Anggota Komisi D DPRD Sumut menganggap petugas P2TL dan OPAL PT PLN sangat merugikan pelanggan karena melakukan pemutusan dan membawa meteran pelanggan serta meminta denda dengan jumlah besar.

K ritikan itu dikemuka kan pada Rapat Dengar   Pendapat (RDP) Komisi D DPRD Sumut dengan  PT PLN Sumbagut, Kamis (13/10).

Anggota Komisi D DPRD Sumut, M Yusuf Siregar menegaskan, bila memang ada aturan di PLN, jangan sampai aturan tersebut merugikan konsumen. “Meteran di Medan ini rata-rata dipasang tahun 73-an. Kondisinya sekarang sudah banyak yang lapuk. Kalau sudah begini, kasian masyarakat jika harus dikenakan denda karena itu,” ujarnya.  Bila itu tetap dijalankan, maka bukan mustahil akan semakin banyak pertentangan dari masyarakat. Dan tidak menutup kemungkinan pula, masyarakat akan mengamuk.

“Kalau jelas alasan dan aturannya, sosialisasikan ke masyarakat. Kalau alasan nggak tepat, masyarakat bakal mengamuk,” tambahnya lagi.

Pada kesempatan itu pihak PLN, yang dihadiri langsung oleh GM PLN Krisna Simabputra menjelaskan apa yang telah dilakukan petugas PLN di lapangan berdasarkan aturan dan ketentuan yang ada.

Mengenai pemutusan arus listrik, sambung Krisna, tidak serta merta tanpa kajian. Namun, berdasarkan temuan awal yang kemudian diteliti dilaboratorium PLN, barulah diambil tindakan.

“Petugas P2TL akan datang karena adanya indikasi awal. Setelah itu, barulah akan dibuktikan di lab. Baru dilakukan proses selanjutnya, termasuk mengenai denda meteran,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, anggota Komisi D DPRD Sumut juga sempat mempertanyakan pelayanan PLN terhadap minimarket-minimarket yang menjamur saat ini seperti Indomaret. PLN terkesan mengistimewakan pelayanan bila dibandingkan pelayanan kepada masyarakat.

Terkait hal itu, Manager PLN Wilayah Medan, Wahyu mengatakan, PLN tidak pernah membeda-bedakan pelayanan listrik baik bagi masyarakat maupun bagi industri-industri yang ada. “Pada umumnya, kami mengutamakan pelayanan terhadap kebutuhan rumah tangga, sekolah, rumah ibadah dan yayasan. Mengenai Indomaret, permohonan mereka selalu kami tahan, tidak kami lepas secepatnya,” jawabnya.

Dalam kaitannya arogansi petugas P2TL, Komisi D DPRD Sumut meminta PLN, untuk melakukan pendekatan secara humanis, tidak arogan terhadap pelanggaran pelanggan. Salah satunya adalah membentuk layanan pengaduan seperti SMS Center terhadap pengaduan masyarakat yang menjadi korban P2TL. Meningkatkan kompetensi dan SDM petugas P2TL. Dan satu hal lagi, Komisi D DPRD Sumut juga merekomendasikan untuk pembentukan Pansus Listrik.

Masih pada kesempatan itu, Ketua RDP tersebut, Tunggul Siagian menyatakan, rekomendasi Komisi D DPRD Sumut kepada pihak PLN adalah meminta agar segera merealisasikan pembangkit baru untuk solusi pertumbuhan pelanggan-pelanggan baru.

Namun, sempat juga disinggung, PLN harus menolak permohonan 30 mega watt atas PT Agincourt Resources yang merupakanp erusahaan tambang emas di Batang Toru,Tapanuli Selatan. “Lebih baik men-support listrik di Bandara Kuala Namu dan RS USU,” saran Tunggul.

Terkait penolakan Komisi D DPRD Sumut atas permintaan perusahaan penambang emas di Batang Toru, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Sumut, Untungta Kaban yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai hal itu, enggan memberikan komentarnya. “Untuk itu, no comment lah dulu ya,” jawabnya singkat.

Anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain, mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan P2TL. “Asalkan P2TL itu dilakukan dilakukan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku,” kata Herri.

Herri mengatakan, program P2TL tersebut selama ini kurang sosialisasi di masyarakat, bahkan terkesan menjebak masyarakat pelanggan PLN. Sebab, kalaupun ada terjadi pencurian, umumnya hal itu bukan dilakukan sendiri oleh pelanggan, tapi dilakukan oleh oknum-oknum mengaku petugas PLN.

“Sebelum melakukan penertiban, PLN harusnya terlebih dulu mensosialisasikan bagaimana jenis dan kriteria yang dimaksud pencurian energi listrik itu ke masyarakat, sehingga masyarakat tidak seperti dijebak,” ujarnya.(mag-5/ari/adl)

Muslim Jadi Wakil Ketua DPRD Sementara

MEDAN- Wakil Ketua DPRD Medan, Ikrimah Hamidy ST M Si cuti bertugas di DPRD Medan. Pasalnya, politisi muda itu sedang menjalankan ibadah haji. Akibatnya satu kursi wakil ketua di DPRD Medan kosong.

Guna menutupi kekosangan itu, Fraksi PKS DPRD Medan melalui suratnya ke DPRD Medan menugaskan Muslim Maksum Lc sebagai pengganti sementara Wakil Ketua DPRD Medan.
Muslim ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua DPRD Medan terhitung 12 Oktober 2011 hingga 40 hari mendatang. “Saya dipercaya Fraksi Partai Keadlian Sejahtera (PKS) mengemban amanah sebagai Plt Wakil Ketua,” katanya ketika ditemui di Gedung DPRD Medan, Kamis (13/10).

Alumni hukum Islam di Al Azhar, Kairo ini menerangkan, penghunjukan dirinya sesuai PP No. 16/2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD perihal Tata Tertib (Tatib). Berdasarkan PP itu, apabila satu unsur pimpinan DPRD berhalangan selama kurang dari 30 hari, maka tugas nya diambil alih unsur pimpinan yang lain.
Pria yang berulang tahun 12 Oktober 1970 menyampaikan, setelah adanya amanah sebagai Plt Wakil Ketua DPRD Medan, maka semaksimal mungkin amanahdipegang  demi rakyat. (adl)

Clasmild Dukung HUT ke-66 TNI

MEDAN-Salah satu bentuk dukungan Clasmild terhadap hal-hal yang sifatnya bermasyarakat, ikut berpartisipasi meramaikan perayaan hari ulang tahun ke- 66Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Batalyon Kavaleri 6/Serbu, Jalan Bunga Raya Asam Kumbang, Medan, Minggu (9/10)  lalu.

Dengan perayaan Hut TNI pada tanggal 5 Oktober 2011 yang baru saja lewat, menjadikan TNI semakin mapan dan professional dalam membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Partisipasi Clasmild untuk meriahkan seluruh kegiatan yang diisi dengan hiburan music, tentunya identik dengan tag linenya Clasmild yaitu ‘talk less do more’.

“ Kegiatan ini yang juga merupakan bentuk dukungan. Jadi kita tidak melulu gencar melakukan aktivitas didalam ruangan ( indoor ) saja, melainkan juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan luar ruangan (outdoor) apalagi yang berhubungan dengan komunitas yang bisa berpadu satu dengan lainnya, yang diharapkan dapat memberikan aspresiasi yang positif bagi konsumen Clasmild,” kata Branch Manager PT NTI Indonesia, Sulianto disela-sela acara.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa  sepeda santai, fun bike yang digawangi oleh Naga Karimata Bicycle Club, dan juga pagelaran musik yang berlangsung mulai pukul 06.00 WIB- 11.00 WIB dihadiri  Pangdam I/ BB dan Pejabat TNI lainnya dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Di tempat yang sama, Kapten Kavaleri Sajidin Riswandi selaku ketua panitia sekaligus pelaksana kegiatan mengatakan kegiatan yang diharapkan dapat menjadi semangat para prajurit untuk bertugas baik di lapangan maupun di kehidupan sehari-hari tidak surut. “Apalagi ditambah dengan adanya kegiatan fun bike ini, selain bisa mengisi waktu yang luang setelah bertugas, kegiatan ini dapat  tetap menjaga kebugaran dan kesehatan para anggota di kesatuannya,” kata Sajidin.

Salah satu grup band Zone 4n6 yang digawangi Zega, dedek dan Rudi (vokal),  Andri (gitar), Mul (bass) dan Bobby (drum) menyuguhkan lagu-lagu dari grup band Wali, Vierra, d’Masiv dan lagu-lagu allaround top 40. Penampilan mereka  sukses membuat para peserta fun bike menjadi rileks setelah lelah menggowes sepeda mereka. Acara juga dimeriahkan dengan lomba poco-poco, doorprise, games dan hiburan lainnya. (*/adl)