25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14498

Anzhi Makhachkala Menggila

Mau Beli CR7, Maicon, Tevez dan Neymar

MOSKOW – Klub kaya Rusia Anzhi Makhachkala kembali menunjukkan ambisinya untuk mengumpulkan bintang-bintang kelas dunia. Setelah Roberto Carlos, Yuri Zhirkov, dan Samuel Eto’o, kini mereka membidik beberapa bintang lainnya.

Maicon, Cristiano Ronaldo, dan Neymar, ada dalam daftar belanja mereka. Semuanya tergantung para pemain tersebut. Bila mereka bersedia, Anzhi siap menggelontorkan biaya transfer heboh dan juga gaji yang gila-gilaan untuk sang pemain.

Maicon menyatakan masih betah di Inter Milan, Ronaldo tidak punya niat angkat kaki dari Real Madrid dalam waktu dekat, dan Neymar lebih berambisi bermain di klub elite Eropa. Namun, Anzhi tidak kehilangan bidikan.
Sekarang, yang menjadi perhatian Anzi adalah striker Manchester City Carlos Tevez. Kebetulan, dia sedang bersiteru dengan manajer City Roberto Mancini akibat penolakannya dimainkan ketika City bertarung melawan Bayern Munchen di Liga Champions.

“Kondisi yang dialami Tevez sangat bagus bagi klub itu untuk mengajukan ketertarikan,” kata sumber dari dalam Anzhi kepada The Tvoi Den.

Terkait dengan rumor Anzhi meminati Tevez, manajer umum Anzhi German Chistyakov menolak berkomentar. Dia menunggu hingga ada kesepakatan dengan City atau sang pemain.

Tapi, salah satu agen Tevez, German Tkachenko menyatakan bahwa peluang Anzhi mendapatkan Tevez terbuka. Hanya, butuh negosiasi yang cukup alot. “Pemilik Chelsea (Roman) Abramovich mengatakan butuh berpikir sepuluh kali untuk menjual Yuri Zhirkov kepada kami,” kata Tkachenko.

Masalahnya, Anzhi harus bersaing dengan sejumlah klub elite Eropa yang juga tertarik kepada Tevez. Di antaranya adalah Real Madrid, Inter Milan, dan Juventus.  Kekuatan uang Anzhi telah dibuktikan dengan mendatangkan Samuel Eto’o dari Inter dan menjadikannya sebagai pemain dengan bayaran termahal di dunia melampaui Ronaldo dan bintang Barcelona Lionel Messi.

Setelah mengawali musim ini dengan hebat, Anzhi kemudian merosot pada pertengahan kompetisi. Sekarang mereka berada di posisi kedelapan Liga Rusia. Mereka baru mencetak 29 gol dari 26 pertandingan. Makanya, Anzhi butuh tambahan striker.

Selain Anzhi, klub Rusia lainnya, yakni Terek Grozny juga punya ambisi yang tidak kalah hebat. Mereka rela menghabiskan dana besar untuk mengangkat citra mereka di level Eropa.

Kalau Anzhi dibekingi Suleiman Kerimov, maka Terek didanai konglomerat Ramzan Kadymoz. Mereka pernah merekrut Ruud Gullit sebagai pelatih sebelum akhinya dipecat karena dianggap gagal meningkatkan performa tim.
Sekarang Terek berambisi mendatangkan bintang Chelsea asal Prancis Nicolas Anelka.  (ham/jpnn)

Korupsi Alat Berat, Gindo Ditahan

MEDAN- Penyidik tipikor Polda Sumut akhirnya menahan mantan Kadis Bina Marga Kota Medan Gindo Maraganti Hasibuan, Jumat (7/10). Kini tersangka dugaan korupsi pembelian alat berat senilai Rp2 miliar tahun 2009 tersebut mendekam di sel tahanan tipikor Polda Sumut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, sebelum ditahan Gindo terlebih dahulu menjalani pemeriksaan.

“Benar, mulai tadi sore (Jumat 7/10) Gindo ditahan  tim tipikor Polda Sumut,” kata Heru.
Dia menyebutkan Gindo ditahan di sel tahanan tipikor Polda Sumut, selama belum dilimpahkan ke jaksa.
Sejauh ini sambung Heru, baru Gindo Marganti yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan alat berat ini. “Belum ada tersangka lain. Masih satu aja,” katanya.

Sementara itu Gindo Maraganti Hasibuan tetap berkeyakinan dirinya tidak bersalah. Menurutnya, terkait kasus korupsi pengadaan alat berat senilai Rp 2 miliar tahun 2009, telah sesuai dengan aturan yang ada. Kemudian, dalam semua proses pengadaan tersebut, dirinya sebatas mengetahui. Jadi, yang bertanggungjawab adalah pihak-pihak Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pihak Panitia.

“Ini ada unsur muatan politis. Saya tidak merasa bersalah, karena dalam proses pengadaan itu, saya hanya mengetahui. Yang langsung menandatangani itu adalah KPA, PPTK dan Panitianya. Ini benar-benar muatan politis, dari yang ditahan sebelumnya,” ujar Gindo yang ditemui Sumut Pos di ruang Ditreskrimsus Polda Sumut, Jumat (7/10) malam.

Dikatakannya lagi, berdasarkan hasil diskusinya dengan salah seorang guru besar universitas terkemuka di Sumut beberapa waktu lalu, pada dasarnya dirinya (Gindo, red) tidak seharusnya menjadi tersangka dalam kasus ini.

“Dari diskusi itu, pada dasarnya seharusnya saya tidak pantas untuk ditahan. Karena saya hanya sebatas mengetahui. Itu bukan tanggungjawab substantif dalam proyek pengadaan tersebut. Tapi, penandatanganan atas pengadaan itu sebatas tanggungjawab administrative saya selaku kadis saat itu. Secara substantif yang bertanggungjawab adalah KPA, PPTK dan Panitia Lelangnya,” terangnya lagi.

Lebih lanjut Gindo menuturkan, dalam kronologis laporan polisi dengan No Pol. LP/403.XI/2010/Dit-Reskrim Polda Sumut atas tersangka Dr. Ir Gindo Maraganti Hasibuan, dari semua kasus yang ada menyatakan, tersangka dalam hal ini Gindo Maraganti Hasibuan bukan salah satu pihak, oleh karenanya tidak memiliki kewajiban atas isi dan tujuan perjanjian yang ada.

Dengan tetap bersikukuhnya Gindo tidak bersalah, Gindo berani mengambil sikap untuk tidak menandatangani surat penahanan atas dirinya. Dan Gindo juga menuturkan, penahanan yang dilakukan terhadap dirinya juga tidak tepat, karena selama ini dirinya kooperatif dengan menghadiri semua panggilan pemeriksaan oleh Ditreskrimsus Polda Sumut.

“Saya tidak mau menandatangani surat penahanan itu. Karena saya yakin, apa yang saya lakukan adalah benar. Saya tidak ada menyelewengkan uang apa pun. Selama ini juga saya kooperatif,” tegasnya.
Gindo pada kesempatan itu menyatakan, yang sebenarnya tindakan korupsi di Dinas Bina Marga Medan adalah adanya pengaspalan di Polda Sumut dan Rumah Dinas Kapolda Sumut yang memakan biaya sebesar Rp500 juta.

Hal itu berdasarkan Analisa dan Tanggapan Terhadap Laporan Hasil Analisis (LHA) Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provsu tanggal 7 Oktober 2010 dan informasi adanya kerugian negara dalam pengadaan alat berat Dinas Bina Marga Medan P-APBD Tahun Anggaran 2009 Hasil PKKN BPKP Perwakilan Sumut, Tanggal 20 Juni 2011 (revisi 24 Juni 2011), oleh Kadis Bina Marga Kota Medan Gindo Maraganti Hasibuan periode 8 April 2009-20 September 2011.Pada bab analisa tertera, berdasarkan LHA BPKP tanggal 7 Oktober 2010 belum ada kerugian negara, demikian juga hasil kosultasi Gindo ke PT Graha Sucofindo di Jakarta tanggal 27 Desember 2010 sedang diverifikasi. (mag-5/ari)

Bakar Apartemen, Breno Bebas

BERLIN – Bek muda Bayern Munchen Breno akhirnya dilepas dari penjara. Pemain asal Brazil itu dibebaskan setelah membayar uang jaminan sebesar 500 ribu euro atau setara Rp 5,9 miliar. Polisi juga masih menahan paspor miliknya.

Keputusan itu diambil pihak administrasi pengadilan di Muenchen setelah Bayern terus melakukan lobi agar pemainnya dilepas. Setelah ditahan selama 12 hari untuk penyelidikan, akhirnya Breno bisa menghirup udara bebas.
“Kami sangat senang karena Breno dilepas dari tahanan dan bisa kembali ke keluarganya dan Bayern. Kami berterima kasih kepada pengadilan dan Werner Leitner (pengacara Breno) yang mengatasi masalah ini dengan baik dan sensitive,” kata Karl-Heinz Rummenigge, CEO Bayern, seperti dikutip AFP.

Breno ditahan sejak akhir bulan lalu karena dicurigai sengaja membakar kediamannya sendiri. Penyidik dari kepolisian Munchen curiga, bek berusia 21 tahun itu sengaja membakar vila mewahnya pada 20 September lalu yang mengakibatkan kerugian mencapai 1,5 juta euro atau setara Rp 17.7 miliar. Selain merusak vila mewah sewaan Breno, api juga menjalar ke beberapa gedung yang berada di sekitarnya. Breno ketika itu berada di dalam rumah dan sempat dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap dari kebakaran.

Setelah menjalani perawatan, polisi menangkap Breno dengan dalih agar sang pemain tidak melarikan diri dari penyelidikan atau mengutak-atik barang bukti di rumahnya. Makanya, dia ditahan sejak 24 September lalu.
Beruntung, ketika insiden kebarakan terjadi, tidak ada korban jiwa. Sebab, istrinya Renata dan tiga anak Breno tidak berada di rumah. Mereka sedang berada di Brazil.

Breno disinyalir mengalami depresi berat. Penyebabnya adalah cedera lutut kronis yang mengancam karir sepak bolanya. Cedera yang membuat karirnya mandek. Karena depresi, Breno diketahui sering bolak-balik ke ahli psikologi untuk mengatasi masalahnya.

“Departemen medis kami sekarang sedang mengamati separah apa kondisi cederanya agar pemain itu bisa segera  berlatih dengan tim secara reguler,” bilang Christian Nerlinger, direktur olahraga Bayern. (ham/jpnn)

Napi Penipuan SMS Terancam tak Dapat Remisi

MEDAN- Enam narapidana tersangka pelaku penipuan dan penyedot pulsa, milik masyarakat hingga saat ini masih mendekam di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Tanjunggusta Medan.
Pernyataan tersebut dikatakan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1A Tanjunggusta Medan, Suwarso  BcIP pada ketika dikonfirmasi wartawan Jumat (7/10).

“Mereka (enam pelaku) saat ini masih menjalani hukuman berdasarkan hukuman yang dijatuhkan kepada mereka masing-masing. Kita juga saat ini sedang melakukan penyelidikan atas perkara tersebut, dari mana mereka mendapatkan ponsel tersebut,” ujar Suwarso.

Lebih lanjut dikatakan Suwarso, apabila keenam narapidana tersebut, memang terbukti bersalah melakukan penipuan, maka enam narapidana itu akan diberikan sangksi berat dengan tidak mendapatkan remisi, (pemotongan masa tahanan) atapun grasi.

“Para pelaku ini (narapidana) tidak akan kita berikan remisi pengampunan untuk mengurangi masa hukuman, setiap tahunnya sampai habis masa hukuman mereka. Kalau masalah kejahatan baru yang mereka lakukan, itu adalah kewenangan aparat kepolisian untuk menanganinya, kalau habis masa hukuman narapidana ini, keluar dari Lapas maka kewenangan aparat kepolisian, yang menanganinya,” ujar Suwarso

Dia juga mengatakan, terungkapnya kasus penipuan SMS yang diotaki narapidana Lapas Tanjung Gusta itu berdasarkan kerja sama mereka dengan aparat kepolisian. “Sebelumnya kita juga sudah melakukan razia ponsel pada narapidana. Kita akan lebih prepentif lagi untuk menghempang agar tidak masuknya ponsel ke dalam Lapas,” tegasnya. Keenam narapidana yang terlibat masih di Tanjung Gusta.(rud)

Ayah Rooney Bantah Terlibat Judi

LIVERPOOL – Ketika Wayne Rooney sedang berkonsentrasi membela timnas Inggris pada kualifikasi Euro 2012, ayahnya Wayne Rooney Sr, pamannya Richie Rooney, beserta beberapa orang lainnya ditangkap polisi. Mereka dituding terlibat judi sepak bola ilegal.

Rooney Sr, 48, ditangkap di rumahnya di West Derby, Liverpool. Sedangkan, pamannya Richie, 54, ditangkap di rumahnya Norris Green, Liverpool. Selain mereka berdua, polisi juga menangkap tujuh orang lainnya termasuk Steve Jennings, gelandang klub Skotlandia Motherwell asal Liverpool.

Polisi menangkap mereka dengan tuduhan perjudian ilegal dan penggelapan uang. Belakangan, ayah Rooney mendapatkan penangguhan tahanan dengan membayar uang jaminan. Dia bersikukuh tidak bersalah dan membantah keterlibatannya.

“Ayah Rooney membantah semua tuduhan. Kami sangat kooperatif selama investigasi. Tidak ada komentar apa pun setelah ini,” bilang Anthony Barnfather, penasihat hukum Rooney Sr, seperti dikutip Goal.
Penangkapan terhadap Rooney Sr, beserta beberapa tersangka lainnya dilakukan setelah polisi melakukan investigasi terkait beberapa pertandingan di Liga Skotlandia. Terutama antara Motherwell melawan Hearts pada 14 Desember tahun lalu.

Saat pertandingan itu, Jennings diduga terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan setelah mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-83. Akibatnya, klubnya kalah 1-2 dari Hearts. Kartu kuning pertama didapatnya pada babak pertama.

Jennings telah menjadi pemain penting di Motherwell sejak bergabung dari Tranmere pada 2009 lalu. Pada Juli lalu, dia baru saja mendapatkan perpanjangan kontrak selama tiga tahun.

Selain mereka bertiga, masih ada beberapa tersangka lainnya yang belum diungkap namanya. Mereka adalah pemuda berusia 22 tahun dari Kirkdale, pria 26 tahun dari Croxteth, pria 29 tahun dari Bootle, pria 31 tahun dari Litherland, pria 68 tahun dari Fazakerley, dan 36 tahun dari Kirkby.

Semua tersangka mendapat penangguhan penahanan hingga Januari 2012 untuk pengumpulan bukti. Penangkapan itu tercapai berkat operasi gabungan antara kepolisian Merseyside dengan Komisi Perjudian Inggris untuk menjerat para bandar judi ilegal.

Komisi Perjudian merupakan lembaga independent yang dibentuk menyusul terbitnya Undang-undang perjudian. Mereka mendapat dukungan penuh dari Association of British Bookmakers alias asosiasi bursa taruhan Inggris. Itu dilakukan untuk memberantas judi ilegal.

Terkait dengan insiden itu, pelatih timnas Inggris Fabio Capello menyatakan bahwa tidak mengganggu mental tanding Rooney saat membela Three Lions, julukan Inggris. Dia tetap menjadi andalan utama Capello di lini depan Inggris. (ham/jpnn)

Mantan Mensesneg Moerdiono Tutup Usia

JAKARTA- Mantan Menteri Sekretaris Negara di era Orde Baru, Moerdiono, pukul 18.40 WIB kemarin petang (7/10) meninggal di RS Gleneagles, Singapura. Bapak tiga anak yang dilahirkan di Banyuwangi pada 19 Agustus 1934 ini meninggal setelah sempat menjalani perawatan selama dua bulan.

“Beliau meninggal akibat komplikasi penyakit,” ujar mantan pengacara Moerdiono, Hendry Yosodiningrat ketika dihubungi tadi malam.

Selama 17 bulan terakhir, penerima Bintang Mahaputra Adipradana ini menurun kesehatannya akibat kanker paru-paru. Puncaknya, dua bulan lalu alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang ini koma sehingga dilarikan ke Singapura. Meski kondisinya sempat membaik, petang kemarin orang kepercayaan mantan Presiden Soeharto ini berpulang.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Moerdiono memang terdeteksi kanker paru-paru stadium awal tahun lalu. Setelah menjalani proses kemoterapi, kondisinya sempat membaik.
“April lalu, beliau dengan lancar menjelaskan perannya dalam proses pembubaran PKI pasca keluarnya Supersemar 11 Maret 1966,” tutur Fadli.

Saat itu, Moerdiono adalah sekretaris pribadi Jenderal Basoeki Rahmat, salah satu dari tiga perwira yang mengantarkan surat perintah dari Presiden Soekarno pada Menpangab Jenderal Soeharto tersebut. “Pak Moerdiono yang mengkonsep surat pembubaran PKI,” ujar Fadli.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene menambahkan, jenazah disemayamkan semalam di KBRI Singapura sambil menunggu pengurusan dokumen pemulangan jenazah pada pukul 10.00 WIB pagi ini.  Hingga kini belum diketahui tempat jenazah akan disemayamkan sebelum sore nanti dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Pasalnya, saat ini tengah terjadi sengketa hukum antara istri sirinya Poppy Dharsono yang menghendaki jenazah disemayamkan di Jalan Sriwijaya No 23, Kebayoran, Jakarta Selatan, dengan kubu putra-putri dari istri pertama, Marijati, yang menginginkan jenazah disemayamkan di Jalan Kertanegara.(pri/jpnn)

Sony Terdepak

JAKARTA-Sony Dwi Kuncoro akhirnya terpental dari tim bulu tangkis SEA Games XXVI/2011. Pasalnya, PB PBSI tidak menyertakan namanya dalam daftar nama pemain  yang akan diterjunkan dalam ajang yang digelar pada 11-22 November mendatang.

Keputusan pencoretan Sony itu berdasarkan beberapa kali rapat yang telah dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi (Binpres) dan tim pelatih PB PBSI. Setelah mengevaluasi permainannya dalam dan Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut dianggap menunjukkan tren negatif.

“Itu sudah menjadi keputusan PB PBSI. Dari 20 pemain yang kami berangkatkan, di tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra yang dicoret dari tim bayangan,” kata manajer tim bulu tangkis SEA Games, Maria Fransisca, di Cipayung, kemarin (7/10). Langkah pencoretan PB PBSI itu memang sangat berdasar. Pasalnya, di beberapa turnamen terakhir Sony gagal meraih gelar.

Namun, setelah meraih prestasi tersebut dia langsung anjlok. Di Jepang terbuka dia gagal melewati babak pertama dan di Indonesia Gold Grand Prix pekan lalu, Sony lagi-lagi harus gugur di babak pertama.
Dengan keputusan itu, Sony dipastikan tak bisa memperbaiki raihannya di SEA Games Laos 2009 lalu. Saat itu, dia hanya meraih perak. Medali emas diraih oleh Simon Santoso. (news/jpnn)

Klub Belum Dapat Jadwal

JAKARTA-Komunikasi antara PT Liga Prima Indonesia dan PSSI payah. Pernyataan CEO PT Liga Prima Indonesia Widjajanto bahwa modul liga telah siap dan jadwal kompetisi dua model telah disebarkan ke klub peserta liga ternyata tidak benar.

Mengenai modul kompetisi, Exco PSSI La Nyalla Matalitti dengan tegas mengatakan bahwa pihak PT Liga Prima sampai saat ini belum ada pemaparan. Biasanya, modul kompetisi dan permasalahan jadwal tersebut dirapatkan dahulu dengan Exco sebelum disebar ke klub-klub peserta kompetisi.

“Kami Exco belum pernah diajak rapat tentang modul dan jadwal itu. Exco selama ini menunggu mengenai hal itu,” katanya saat dihubungi oleh Jawa Pos (Grup Sumut Pos) tadi malam.

Selain belum dirapatkan dengan Exco, Nyalla juga menyebut jika jadwal model pertandingan liga yang diutarakan oleh Widjajanto belum diterima oleh  klub-klub. Dia mengetahui itu setelah menanyakan kepada klub-klub mengenai hal itu.
“Mana ada jadwal yang disebarkan ke klub-klub. Saya sudah tanyakan ke beberapa klub di Jatim, Kalimantan, bahkan Pelita (Jaya) yang dekat dengan Jakarta juga belum mendapatkannya. Omongan itu tidak benar,” tegas lelaki berkacamata tersebut. Jika sikap PT Liga Prima tersebut terus dilakukan dan tidak meminta pertimbangan kepada Exco, Nyalla mengaku kondisi tersebut malah meringankan Exco. (aam/jpnn)

Hasil Kuliah di Harvard Harus Diterapkan

JAKARTA-Sebanyak 19 bupati/walikota yang mengikuti kuliah singkat di Harvard University akan mengakhiri perkualiahannya pada 12 Oktober mendatang. Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (kaban Diklat) Kemendagri, Tarmizi A Karim mengatakan, begitu para kepala daerah pulang, maka mereka harus menularkan ilmunya kepada para anak buahnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dari 19 kabupaten/kota yang ikut ke Harvard, kata Tarmizi, juga harus menerapkan materi-materi kuliah itu begitu sampai ke daerah masing-masing.

Kepala Bappeda misalnya, dia harus mentransfer pemahaman materi-materi yang sudah didapat kepada para SKPD-SKPD. Materi kuliah tentang transparansi misalnya, sejauh mana nanti terakomodir mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan di daerah,” ujar Tarmizi kepada wartawan di Kemendagri, Jumat (7/10).

Tarmizi sendiri sempat empat hari melihat langsung proses perkuliahan di universitas terkemuka itu. “Sangat bagus. Saat saya ke sana, subyek kuliahnya antara lain tentang demokrasi, transparansi,” ujarnya.

Para peserta, lanjutnya, juga dibebani materi kuliah yang sangat padat. Berkas materi kuliah berupa kasus-kasus diberikan untuk dipelajari sendiri malam hari. “Esok paginya didiskusikan, dengan tanya jawab, dengan profesor di sana,” ceritanya.

Kemendagri sendiri, lanjutnya, nantinya akan terus memantau perkembangan daerah yang bupati/walikotanya sudah belajar ke Harvard. “Nanti ada tindak lanjutnya. Setelah satu semester, nanti mereka kita panggil lagi, kita bikin workshop,” ujar pejabat asal Aceh itu.

Seperti diketahui, dari 19 bupati/walikota itu, Bupati Serdang Bedagai Erry Nuradi dan Bupati Samosir Mangindar Simbolon,ikut serta. Kepala Bappeda Pemkab Serdang Bedagai Taufik Batubara dan Kepala Bappeda Pemkab Samosir Hotraja Sitanggang juga ikut. Mereka akan kuliah singkat di universitas ternama itu selama tiga minggu. Mereka bisa berangkat ke Harvard hasil dari kerjasama kemendagri  dengan lembaga nirlaba Rajawali Foundation.(sam)

Bakrie Beli Klub Penyandang Juara Australia

JAKARTA-Ketika protes terkait format dan jumlah peserta kompetisi di Indonesia kian memanas, di saat itu pula keluarga Bakrie mengambil kebijakan yang penuh kontroversi.
Ini terkait dengan keputusan mereka membeli klub juara liga Australia, Brisbane Roar. Melalui PT Pelita Jaya Cronus disebutkan jika  Bakrie menguasai mayoritas saham Brisbane Roar sebesar 70 persen.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh FFA (Federasi Sepakbola Australia), Jumat (7/10), melalui chief executive-nya, Ben Buckley. FFA sendiri menjadi pemilik dari sisa 30 persen saham di klub yang menjuarai A-League (Liga Utama Australia) musim 2010/11 itu.

“Kami telah bekerja keras untuk menemukan investor yang tepat. Kami percaya sekarang sudah menemukan pemilik baru yang fantastis, yakni Bakrie Group,” ucap Buckley di AFP.

Sebagai chairman, Bakrie Group menunjuk Dali Tahir, yang selama ini menjadi orang Indonesia yang berada dalam anggota Komite Etik FIFA. Ini bukanlah pertama kalinya mereka menguasai saham mayoritas sebuah klub asing. Pada 15 April 2011, klub sepakbola Royal Cercle Sportif Vise (CS Vise) asal Belgia juga resmi dimiliki. Disebutkan ketika itu, lebih dari 50 persen saham Vise telah dikuasai PT Pelita Jaya Cronus.

Sementara itu, Presiden PT. Pelita Jaya Cronus Aga Bakrie, mengungkapkan bahwa kelompok usaha keluarganya bakal berkomitmen jangka panjang dengan Brisbane Roar.
“Ini adalah kesempatan besar. Bukan hanya untuk mengembangkan sepakbola di Brisbane, tetapi juga untuk mempererat hubungan Australia dan Indonesia,” tukas Aga.

Di tempat terpisah Rahim Soekasah, kerabat dekat keluarga Bakrie membeberkan jika negosiasi dengan kubu Brisbane telah berlangsung selama lima bulan.  “Waktu itu kita memang dapat tawaran dari FFA, federasi sepakbolanya Australia, bahwa kalau memang mau beli klub di sini, bagusnya beli Brisbane Roar saja, yang notabene merupakan juara Liga Australia,” bilang Rahim.

“Karena sudah ada green light seperti itu, kita jajaki. Apalagi mereka ‘kan klub juara. Saya bersama pak Dali Tahir (kini ditunjuk menjadi Chairman Brisbane Roar, red) sempat ikut meeting di Sidney,” kenangnya.

“Setelah beberapa kali ketemu, tiga atau empat kali, bolak-balik, mereka sempat ke Jakarta juga, akhirnya kita setujui. Tapi kita tak mau 100persen. Kita mau 70persen dulu. Kita ingin belajar dulu situasinya.” “Baru nanti kalau sudah tahu situasinya, kita pikirkan akan diapakan yang 30persen lagi. Apakah akan dijual kepada pengusaha lokal, atau akan kita beli sekalian,” tukas Rahim. (bbs/jpnn)