24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14534

Hari Ini, One Heart Bikers

MEDAN-Penggunaan sirkuit IMI Jalan Pancing Medan diharap menlahirkan pembalap andal yang mampu mengharumkan nama Sumut di tingkat nasional dan ajang internasional.

Demikian disampaikan Ijeck, Ketua IMI Sumut saat menggelar acara syukuran atas selesainya pembangunan sirkuit IMI Sumut dengan mengundang anak yatim piatu yang berasal dari beberapa panti asuhan yang ada di Medan, kemarin (30/9).

Rencananya louncing sirkuit IMI Sumut akan berlangsung hari ini yang dirangkai dengan beberapa rangkaian acara yang dikemas dalam balutan One Hearts Bikers.

Selain menggelar seleksi bagi 18 pembalap untuk ajang Pra PON, even inipun menggelar balapan drag bike serta. “Tapi yang terpenting pada gelaran One Hearts Bikers kali ini adalah temu ramah antara Kapoldasu, IMI dengan klub-klub otomotif, baik yang tergabung di IMI ataupun tidak,” ungkap Ijeck.

Selanjutnya Ijeck memaparkan bahwa temu ramah dengan klub otomotif itu bertujuan menjauhkan mereka dari tindakan tidak terpuji yang dapat meresahkan dan merugikan masyarakat. “Diharapkan lewat penyuluhan oleh Kapoldasu, maka takkan ada klub otomotif yang terlibat aksi anarkis,” harap Ijeck. (jun)

Honda Kuasai Latihan Bebas Kedua

MOTEGI – Wakil Repsol Honda kembali menempati posisi teratas pada sesi free practice II MotoGP Jepang, Jumat (30/9). Tapi, kali ini giliran Dani Pedrosa yang mencatat waktu terbaik.
Jika di sesi latihan pembuka tadi pagi Casey Stoner berjaya, kali ini milik Pedrosa. Pembalap mungil asal Spanyol ini sempat terlempar dari 10 besar di awal latihan bebas kedua.

Namun, pelan tapi pasti Pedrosa memperbaiki catatan waktu hingga akhirnya menjadi yang terbaik dengan 1 menit 46,790 detik. Posisi kedua diikuti Stoner yang tertinggal 0,054 detik.

Andrea Dovizioso melengkapi dominasi Honda dengan bercokol di posisi tiga dan memiliki gap 0,162 detik dari Pedrosa. Posisi keempat pun masih ditempati pembalap Honda Gresini, Marco Simoncelli. Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo dalam latihan bebas kedua (free practice II) ini hanya berada di posisi kelima.

Jorge Lorenzo mengaku akan menjalani pekan yang sulit di Motegi, Jepang. Hal itu bisa dirasakannya setelah mendapat hasil kurang memuaskan di dua free practice hari ini.Ia pun harus mengakui keunggulan trio Repsol Honda dan pembalap Gresini, Marco Simoncelli, yang mencatat waktu lebih baik darinya pada latihan bebas kedua.

“Kami memperbaiki waktu lap pada sesi siang tadi (Jumat), tapi ini masih belum cukup, kompetisi sangat ketat di sini. Ini akan menjadi pekan yang sulit untuk berjuang memperebutkan podium dan kemenangan,” ujar Lorenzo, seperti dilansir Crash.

“Kami mencoba beberapa hal untuk mengembangkan stabilitas dalam pengereman dan saat di tikungan. Kami menemukannya sedikit, tapi masih menemukan lebih banyak lagi. Kami ada di urutan lima dan bisa lebih buruk,” keluh pembalap 24 tahun ini.

Sementara manajer tim Wilco Zeelenberg menegaskan stabilitas pengereman dan serta cengkraman merupakan dua hal utama yang perlu dibenahi.

“Hari pertama tidak terlalu buruk, kami hanya lebih buruk dalam catatan waktu yang tidak sebagaimana mestinya. Konsistensi Jorge cukup bagus dan ini penting,” tandasnya.

“Kami sedikit kehilangan stabilitas pengereman dan pencengkraman. Kami akan lihat besok, kami harus memperbaiki ini, tapi memiliki kecepatan yang baik,” tutup Zeelenberg. (net/jpnn)

Oktober, e-KTP Dikebut

JAKARTA- Sejumlah persoalan terkait pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) tidak dipungkiri Mendagri Gamawan Fauzi. Dia mengakui, hingga akhir September ini belum semua peralatan sampai ke semua kecamatan. Kalau pun sampai, ada yang belum diinstal.

Namun, menurut Gamawan, sesuai janji pihak Sucofindo, pada Oktober ini semua peralatan sudah terdistribusi dan sudah terinstal. Sucofindo mengerahkan 3.000 teknisi untuk mengerjakan instal peralatan itu “Oktober ini kita akan kencang lagi, karena dijanjikan peralatan sudah instal semua, sudah ready, maka harus dioptimalkan. Dari yang kerja (melayani pembuatan e-KTP) 12 jam, kalau perlu ditambah lagi menjadi 14 jam,” ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Jumat (30/9).

Gamawan menjelaskan, untuk memastikan keseriusan petugas pelayanan pembuatan e-KTP ini, dirinya akan segera melakukan pengecekan langsung ke lapangan.  Kemendagri sendiri akan mengerahkan 400 petugas pemantau yang disebar ke sejumlah daerah.

Dijelaskan Gamawan, secara umum ada tiga tahap pengerjaan proyek ini yang menjadi tugas kemendagri. Pertama, menyiapkan data kependudukan dan sudah diselesaikan. Kedua, pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada sekitar 250 juta penduduk Indonesia, yang harus sudah selesai akhir 2011.

Ketiga, bagi warga yang sudah punya NIK, bisa langsung mengurus pembuatan e-KTP. Gamawan berharap, warga yang sudah menerima penggilan dari kecamatan, agar segera datang mengurus e-KTP  ini. Petugas juga harus siap.

Dijelaskan Gamawan, 197 bupati/walikota yang harus menyelesaikan e-KTP pada 2011 ini, sebelumnya sudah berkomitmen siap melayani 10 jam sehari. “Kalau perlu ditambah menjadi 12 jam atau 14 jam sehari, buat saja sistem shif, untuk mengejar target ini,” harapnya.

Terkait masih adanya kecamatan yang mengalami masalah listrik, Gamawan mengatakan, mestinya masalah itu sudah diantiisipasi. Para bupati/walikota dan DPRD di 197 daerah itu, lanjutnya, sudah meneken kesepakatan menyiapkan genset jika belum ada jaringan listrik dari PLN.

“Sudah janji beli genset, dulu sudah ditandatangani, disepakati. Kalau alat belum sampai, itu salah kita,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Fraksi PDI Perjuangan di Komisi II DPR RI Arif Wibowo, menilai, hampir seluruh daerah kabupaten/kota yang sedianya akan melaksanakan program e-KTP pada 2011 ini, banyak mengalami hambatan yang serupa.

Hambatan itu, di antaranya, keterlambatan pengiriman perangkat e-KTP, SDM operator perangkat e-KTP yang belum memenuhi standar mengakibatkan tidak maksimalnya pelayanan. Ketersediaan listrik serta jaringan juga menjadi kendala pelaksanaan program e-KTP.

Tak hanya itu. Arif memaparkan, masalah server data yang belum ter-update baik, juga memungkinkan data kependudukan nyasar. Juga, validitas data kependudukan. Permasalahan geografis yang sulit dan beragam juga mengharuskan pemerintah daerah jemput bola. Selain itu, animo masyarakat juga rendah akibat lemahnya sosialisasi serta masih adanya praktik pungutan liar di desa/kecamatan di kabupaten/kota yang akan melaksanakan e-KTP.(sam)

Penertiban Terminal Liar

Membandel, Izin Dicabut

MEDAN- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan menegaskan, penertiban terminal liar akan terus dilakukan hingga akhir Oktober mendatang. Penertiban juga akan dilakukan dalam waktu dekat dengan mengambil tindakan tegas berupa pencabutan izinn usaha terhadap angkutan yang membandel.

“Kita akan terus tertibkan. Kan tidak mungkin kita beri tau jadwalnya. Kalau sudah bocor, sama saja penertiban kita gagal. Angkutan jadi nggak ada lagi di lapangan,” kata Kabid Lalulintas Dishub Kota Medan Toga Aruan kepada wartawan, Jumat (30/9).

Dikatakannya, penertiban juga akan dilakukan dengan mengambil tindakan tegas berupa sanksi pencabutan izin. Karena, pool angkutan sebelumnya sudah pernah ditertibkan, namun tetap membandel.

“Kita sudah sama-sama tahu, kemarin sudah sama-sama ditertibkan. Tapi kita temukan masih ada yang membandel. Angkutan itu ditertibkan untuk parkir di Terminal Amplas, namun tetap saja berada di pool angkutannya. Itu kan sudah membandel namanya,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini pihaknya sedang melakukan kordinasi dengan kepolisian. Selain itu, Dishub juga sedang mengevaluasi persoalan saat penertiban sebelumnya. “Kita baru kordinasi dengan Kasatlantas Polresta Medan. Kita perlu kordinasi untuk langkah selanjutnya. Sekarang kita juga sedang mengevaluasi penertiban sebelumnya, karena kita temukan ada yang membandel. Penindakan pasti terus berlanjut,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penindakan akan terus berjalan, namun dilakukan Satlantas Polresta Medan. Tidak ada istilah sosialisasi lagi, yang ada penindakan konkret. “Kita sudah lakukan sosialisasi, tidak ada kompromi. Penindakan akan langsung mencabut izin usaha. Kita akan kordinasikan masalah itu ke Pemprovsu selaku penerbit izin. Daerah itu harus bersih dari angkutan dan terminal liar karena disana sudah ada rambu larangannya,” tegasnya.

Sementara Ketua Komisi D DPRD Medan Parlaungan Simangungsong mengaku sangat mendukung ketegasan Dishub Kota Medan dalam penertiban terminal liar dan kendaraan plat hitam di Kota Medan. Di mana, dengan maraknya terminal liar juga sangat merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. “Terminal liar tak ada kontribusinya ke PAD Kota Medan, ini sangat merugikan. Apalagi, terminal-terminal liar itu juga membuat kemacetan lalulintas,” katanya.(adl)

Pura-pura Tanya Alamat

Ada-ada saja akal Mahyudin Solin (23), untuk mencuri HP milik orang lain. Dia berpura-pura menanyakan alamat dan meminta calon korbannya untuk mengantar. Namun di tengah jalan, dia berpura-pura meminjam HP korban dan melarikannya Untungnya, aksi warga Jalan Letda Sujono ini berhasil digagalkan warga. Kini ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di Mapolsekta Percut Sei Tuan.

Kamis (29/9) siang sekira pukul 13.00 WIB, Mahyudin yang mengendarai sepeda motor berhenti di depan sebuah mini market di kawasan Jalan Bejo, Medan Tembung. Tak berapa lama, dia melihat Irfan Simbolon (15), yang kebetulan baru pulang sekolah. Lantas, dia menghampiri Irfan yang bersekolah di SMA Prayetna tak jauh dari lokasi Mahyudin berhenti.

“Dek numpang tanya. Titi Sewa di mana ya?” tanya Mahyudin kepada Irfan. Dengan polos, Irfan memberitahukan alamat yang dimaksud. Namun Mahyudin malah meminta Irfan untuk mengantarkannya ke alamat dimaksud. Karena berniat membantu, Irfan bersedia ikut berboncengan dengan tersangka.

Di tengah perjalanan, Mahyudin berniat menelepon temannya. Namun dia beralasan, baterai HP nya habis. Lantas, dia mencoba meminjam HP korban. Mendengar permintaan itu, korban mengatakan kalau pulsanya sedang habis. “ Kalau begitu, aku pinjam baterai HP mu saja,” katanya. “Tapi HP kita berbeda bang, mana cocok baterainya,” kilah Irfan.
Meski begitu, Mahyudin tetap ngotot. “Kita coba dulu,” tegasnya.

Tanpa curiga, Irfan mencoba membuka baterai HPnya. Saat itu pula tersangka meminta Irfan untuk membelikan rokok sembari memberikan uang pecahan Rp5 ribu. Lantas, HP tersebut diberikan Irfan kepada Mahyudin. Baru beranjak beberapa meter dari lokasi, Mahyudin langsung tancap gas melarikan HP milik Irfan tersebut.

Mengetahui hal itu, Irfan berusaha mengejar. Untungnya teman-teman Irfan kebetulan lewat dengan mengendarai sepeda motor. Setelah dikejar 3 sepeda motor, tersangka akhirnya dapat persis di atas jembatan Titi Sewa. Tersangka yang berbadan gemuk ini akhirnya dikeroyok. Dibantu warga, akhirnya Mahyudin berhasil diringkus dan diserahkan ke Polsek Percut Sei Tuan.(mag-7)

Kesadaran Wajib Pajak Meningkat

Membayar pajak merupakan kewajiban warga negara. Dengan mem bayar pajak, diharapkan dapat meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Tapi kenyataannya, tidak semua masyarakat menyadari kewajiban membayar pajak.

Padahal, berbagai pelayanan telah ditingkatkan oleh Dirjen Pajakn untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pajak. Bagaimana tanggapan Kadis Pemeriksaan, Pengajian, Penyelididkan Dirjen Pajak Sumut I, Rizal menanggapi hal ini? Berikut petikan wawancaranya dengan wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe.

Masyarakat masih banyak yang belum sadar untuk membayar pajak, apa tanggapan Anda?
Ya, wajib pajak belum mengetahui secara pasti tentang kegunaan pajak yang dibayar. Karena itu, berbagai kegiatan dan layanan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kegunaan pajak bagi kita. Pajak itu bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk semua orang. Dengan kata lain, pajak dapat meningkatkan kesejahteraan semua masyarakat. Terkait dengan masyarakat yang kurang peka dengan ini, Dirjen Pajak selalu memberikan berbagai fasilitas.

Fasilitas apa saja itu?
Kita sudah mengambil prinsip untuk jemput bola, atau dengan kata lain, kita yang mendatangi para wajib pajak. Seperti kita membuka layanan informasi di tempat-tempat umum di Kota Medan, seperti di Plaza Medan Fair lantai 1. Kegiatan ini untuk membuktikan keseriusan kita dalam menyadarkan para wajib pajak akan kewajiban mereka.

Dari tahun ke tahun, bagaimana perkembangan wajib pajak di Medan?
Tiap tahunnya kesadaran wajib pajak terus meningkat, kalau kita lihat data di Dirjen Pajak Kanwil Sumut I, selalu ada penambahan angka di sana. Tapi saya tidak hapal. Yang pasti selalu ada peningkatan tiap tahun. Salah satu yang membuat peningkatan ini adalah kegiatan yang kita lakukan sensus pajak. Nah di sinilah program jemput bola kita lakukan.

Bagaimana keseriusan kita dalam meningkatkan kesadaran masyarakat?
Kita sangat serius, buktinya kita selalu melakukan jemput bola pada wajib pajak. Apalagi, saat ini anggaran pembangunan semakin tinggi, pasti keseriusan kita akan tingkatkan. Salah satunya dengan memperbaiki database yang kita miliki, karena terkadang wajib pajak juga tidak tinggal di tempat yang sama, atau pindah kerjaan dan lain sebagainya. Dan kita terus meningkatkan database yang kita miliki, selain itu kita juga meningkatkan SDM yang kita miliki agar dapat memberikan pelayanan yang professional.

Terkait dengan masyarakat yang ingkar dengan kewajibannya?
Itu sangat jarang terjadi, kalau pun terjadi banyak hal yang harus dipertimbangkan, kita juga harus melalui berbagai prosedur untuk melakukan tindakan, misalnya pengambilan aset dan lainnya. Dan harus ada tercatat pitutang pajak sejak tahun berapa. Ada ketentuan hokum terkait ini, dan kita kalau bertindak selalu menggunakan ketentuan tersebut.

Harapan Anda ke depannya untuk para wajib pajak?
Bayarlah pajak Anda sesuai ketentuan dan ketetapan yang berlaku. Karena pajak ini bukan untuk personal tetapi untuk semua orang. Seperti pembangunan daerah dan juga kesejahteraan masyarakat. Kita akan maju bersama bila semua nya menyadari akan kewajiban pajak.(*)

Wali Kota Medan Buka Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional

Bangun Sinergitas dan Kebersamaan

MEDAN- Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM membuka Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian 2011 di Hotel Grand Antares, Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (30/9). Dalam sambutanya, Rahudman mengatakan, analis kepegawaian adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

“Bimbingan Teknis ini bertujuan untuk mendorong percepatan realisasi pelaksanaan jabatan fungsional analis di lingkungan Pemko Medan. Sehingga pada gilirannya pelaksanaan jabatan tersebut dapat dijalankan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” kata Rahudman.

Dikatakannya, keberadaan pejabat fungsional analis kepegawaian memiliki fungsi strategis dan sangat dibutuhkan dalam organisasi kerja saat ini. Hal ini sebagai upaya menjawab segala tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

“Mari kita bangun sinergitas kebersamaan, PNS harus berjalan pada posisi yang benar. Untuk itu, sangat diperlukan perubahan pola piker yang harus bisa menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat bukan sebaliknya,” katanya.

Sementara, Kepala BKD Kota Medan Drs Parluhutan Hasibuan selaku ketua panitia penyelenggara Bimbingan Teknis tersebut menambahkan, tujuan bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan produktifitas kerja pejabat fungsional analis kepegawaian agar lebih professional menjalankan tugas-tugasnya.

“Kegiatan ini, diikuti 120 orang pejabat struktural eselon IV yang membidangi kepegawaian dan PNS yang akan dan telah menduduki jabatan fungsional,” terangnya.(adl)

Bentrok, 3 Mahasiswa UDA Dilarikan ke RS

MEDAN- Hanya karena persoalan wanita, dua kelompok mahasiswa Universitas Darma Agung Medan, Jumat (30/9) siang terlibat bentrok di pelataran kampus, Jalan DR TD Pardede, Medan Baru. Tiga mahasiswa terpaksa dilarikan ke rumahsakit karena mengalami luka di kepala.

Bentrokan yang melibatkan puluhan mahasiswa Fakultas Hukum dan Teknik itu diawali keisengan seorang mahasiswa yang menggoda mahasiswi pada Kamis (29/9) petang lalu. Tak diduga, persoalan sepele itu merembet keesokan harinya hingga menimbulkan bentrokan fisik. “Cuma karena iseng, ada mahasiswa yang menggoda mahasiswi dari fakultas berbeda,” kata Wakil Rektor III S Ginting.

Ginting  sangat menyesalkan kejadian itu, apalagi bentrokan itu terjadi halaman kampus yang mengakibatkan beberapa kaca di kampus itu pecah. Bentrokan yang menggunakan senjata batu dan kayu itu juga membuat tiga mahasiswa dilarikan ke RSU Herna, yang masih berada di komplek kampus tersebut.

“Cuma rawat jalan, tidak ada yang parah,” kata Ginting yang mengaku tak mengetahui identitas ketiga korban. (ari/uma/mag-7)

7 Tahanan Narkoba Kabur

LUBUK PAKAM- Tujuh tahanan terlibat kasus narkoba melarikan diri dari rumah tahanan narkoba Poldasu di Jalan Karya Jasa, Desa Jati Sari, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Jumat (30/9) dinihari pukul 05.00 WIB.

Mengetahui adanya tahanan kabur, sekira pukul 09.00 WIB, Dit Reskrim Poldasu langsung turun ke lokasi. Di dalam sel, tim menemukan barang bukti berupa dua obeng, satu martil dan palu besar, serta material tembok yang dijebol berbentuk segi empat yang diletakkan di dalam bak mandi sel tahanan. Diduga, setelah keluar dari sel yang berhasil dilubangi itu, para tahanan memanjat tembok belakang dengan sarung yang disimpul.

Pantauan di Rumah Tahanan Narkoba, sekira pukul 11.00 WIB, beberapa sipir yang piket mulai Kamis (29/9) malam pukul 20.00 WIB hingga Jumat (30/9) pagi pukul 08.00 WIB, dibawa ke Poldasu untuk dimintai keterangannya.
“Kami ngak tahu masalah tersebut, memang tadi ada pihak Reskrim Poldasu datang, petugas piket tadi malam sudah dibawa ke Polda,” kata seorang penjaga, namun ketika ditanyakan namanya, petugas itu tidak berkenan menyebutkan namanya.

Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso ketika dikonfirmasi, mengirimkan SMS berisi ketujuh nama tahanan yang kabur tersebut, yakni Yudi alias Didi, Fitriadi, M Abdi Negara, Nasib, M Yusuf, Simon Hutahuruk, Muh Mucksan.
Sementara Direktur Dit Res Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Andjar Dewanto yang dihubungi wartawan membenarkan peristiwa kaburnya tahanan tersebut. “Saya lagi di Jakarta, benar peristiwa itu, tapi saya belum dapat laporan yang pasti,” kata Andjar.

Menurutnya, yang bertanggung jawab atas kaburnya tahanan tersebut adalah Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dir Tahti).

“Ini sudah ada bagian tanggung jawab masing-masing. Jadi, kejadian ini yang berwenang Dit Tahti, dan atas peristiwa ini, lima petugas jaga saat kaburnya para tahanan sedang diperiksa Propam,” terang Andjar.(btr/mag-5)

Sensus Pajak Nasional Diluncurkan

MEDAN- Kementeri keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak mulai mengadakan sensus pajak secara nasional. Sensus tersebut dimaksudkan untuk memperbaharui data yang dimiliki terkait dengan wajib pajak dan sebagai upaya peningkatan pembayaran pajak.

Hal ini disampaikan Direktur Direktorat Pajak Harry Gumelar dalam sambutannya saat membuka peluncuran sosialisasi sensus pajak yang dilakasanakan Direktorat Pajak Kanwil Sumut I di Atrium Palladium Plaza Medan Jumat (30/9). Dalam kesempatan itu, Harry juga menyebutkan data yang mengejutkan, hanya sekitar 7,3 persen penduduk Indonesia yang tercatat dalam wajib pajak.

“Dari 110 juta penduduk yang tercatat, hanya 8,5 juta yang tercatat dalam SPT Surat Pemberitahuan), ini membuktikan betapa rendah kesadaran kita akan pajak,” ujar Harry.

Hal yang sama juga terjadi pada pembayaran pajak badan usaha. “Dari data BPS, badan usaha yang ada dan aktif berjumlah 12,9 juta, tapi yang membayar SPT hanya 466 saja,” tambahnya. Data tersebut menunjukkan, kesadaran badan usaha akan membayar pajak lebih rendah dibandingkan personal. “3,6 persen lebih rendah dibandingkan dengan kesadaran wajib pajak pribadi,” tambahnya. Dan ini membuktikan rasio tidak pernah melebihi dari 11 atau 12 persen kesadaran wajib pajak.(mag-9)