25 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14537

Suami Bunuh Istri, Lalu Gantung Diri

MEDAN-Warga Kelurahan Dwikora Medan Helvetia sontak heboh. Pasalnya, warga menemukan sepasang suami istri pengusaha jus, tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Setia Luhur, Gang Delima, Lingkungan VI, Kelurahan Dwikora Medan Helvetia, Kamis (29/9) sekitar pukul 08.00 WIB.

Sang suami yang diketahui bernama Yusriono (41) tewas tergantung dengan seutas tali jemuran di belakang rumahnya, sedangkan istrinya Rukiah Hanum Siregar (36) ditemukan tewas di dalam kamar dengan posisi berlumuran darah.
Kedua jenazah pertama kali ditemukan anak korban bernama Keisya (10). Saat itu Keisya yang lagi menonton televisi di ruang tamu mendengar ada suara seperti benda jatuh di belakang rumahnya. Keisya mendatangi suara tersebut, namun sampai di belakang rumah Keisya melihat ayahnya tewas dengan kondisi tergantung.

Keisya pun berlari keluar rumah dan melaporkan hal tersebut kepada uwaknya yang tinggal dekat rumahnya. Mendengar laporan Keisya uwaknya pun medatangi rumah tersebut dan melaporkan kepada kepala lingkungan (kepling) setempat. Kemudian kepling melaporkan kejadian itu ke Mapolsekta Medan Helvetia.

Polisi yang menerima laporan datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jenazah pasutri itu ke ruang jenazah RSU dr Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian, Rukiah diduga tewas dianiya suaminya Suriyono dengan menggunakan benda tumpul serta seutas tali. Pasalnya, dari hidung, mulut, kuping, kepala dan leher Rukiah mengeluarkan darah dan ditemukan bekas jeratan tali di lehernya.

Setelah Suriyono menghabisi istrinya, dia sempat menghubungi kakak kandung istrinya bernama Agustin melalui telepon selular dan berpesan kepada Agustin meminta anak semata wayangnya Keisya dirawat oleh Agustin.
Selanjutnya Suriyono mendatangi anaknya yang baru bangun tidur sekitar pukul 07.00 WIB. Kepada Keisya, Suriyono sempat mengatakan bahwa ibunya sudah tiada, namun Keisya tak menghiraukan ucapan bapaknya. Keisya malah menuju ruang tamu untuk menonton televisi.

Kapolsekta Medan Helvetia Kompol Sutrisno Hadi mengungkapkan, kematian sang istri dianiaya oleh suaminya.

Guru SMAN 7 Medan

Rukiah Siregar merupakan guru honor di SMAN 7 Medan. Menurut Imron (40), pegawai di SMAN 7 Medan, dia tak punya firasat buruk sebelum kematian Rukiah. Menurutnya, Rukiah sudah lima tahun bekerja sebagai guru honor bidang studi komputer di SMAN 7.

“Rukiah tidak pernah mengeluh tentang keluarganya. Kemarin (28/9) saya lihat dia seperti tidak ada masalah dan kumpul dengan kami guru-guru lain di kantor,” katanya.

Nurjanah, kakak Rukiah, mengatakan bahwa Rukiah adalah bungsu dari 12 bersaudara memiliki pribadi yang ramah. “Saya pun tidak tahu kenapa bisa begini,” bebernya.(jon/mag-7)

Gayus Lumbuun Terpilih jadi Hakim Agung

JAKARTA- Enam Hakim Agung terpilih dalam Rapat Pleno Pemilihan dan Penetapan Hakim Agung di Komisi III DPR RI, tadi malam (29/9). Suhadi menempati urutan pertama perolehan suara. Dia meraih 51 suara. Di posisi kedua, ada Gayus Lumbuun dengan perolehan 44 suara. Di posisi ketiga bertengger Nurul Elmiyah yang memeroleh 42 suara.

Kemudian, posisi keempat Andi Samsan yang memeroleh 42 suara, diikuti posisi kelima Dudu Duswara 34 suara serta keenam Hary Jatmiko dengan raihan  28 suara. Enam nama tersebut langsung disetujui dalam rapat pleno itu.
“Hasil sudah sesuai harapan, menurut saya cukup realistis dan objektif,” kata Ketua Komisi III DPR RI, Benny K. Harman, usai memimpin Rapat Pleno, Kamis (29/9), malam.

Terkait Gayus Lumbuun yang memiliki latar belakang politik, Benny yakin tidak akan ada pengamanan perkara kolega yang akan dilakukan Gayus seperti yang selama ini disebut beberapa pihak.

“Untuk apa (pengamanan perkara)?, perkara apa” Tidak ada pengamanan perkara. Itu murni pemilihan. Kita bisa lihat sendiri,” katanya.

Sebelumnya, gelak tawa sempat mewarnai Rapat Pleno itu. Pasalnya, saat mendapat giliran menggunakan hak suaranya, Anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul membuat sedikit lelucon.

Sambil berjalan dari kursi menuju meja tempat memasukkan kertas yang sudah tertulis nama calon Hakim Agung, Ruhut sempat berteriak. “Selamat jalan sahabatku Gayus Lumbuun,” kata Ruhut, yang mengundang gelak tawa para Anggota Komisi III dan wartawan yang ada di ruang rapat komisi hukum tersebut.  Beberapa waktu lalu, Ruhut dan Gayus sempat berdebat panas di ruang rapat. Pemungutan suara dengan cara voting berlangsung santai. Masing-masing fraksi bergiliran memberikan hak suara mereka, dengan diabsen oleh Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman. Dalam kesempatan itu, 55 dari 56  Anggota Komisi III DPR RI, memberikan suara.

Seperti diketahui, Komisi Yudisial telah menyerahkan 18 nama calon Hakim Agung untuk ikut fit and proper test di komisi hukum. Dari 18 nama dipilih enam orang berdasarkan urutan dari satu sampai enam. Proses pemilihan dan penetapan dilakukan dengan cara voting, yang disetujui mayoritas Anggota Komisi III DPR RI. (boy/jpnn)

10 Hektar Lahan Sibaganding Terbakar

SIBAGANDING- Lahan seluas 10 hektare (Ha) milik Sinaga Cs terbakar percis di bawah Jalinsum Sibaganding-Parapat atau sekitar 200 meter dari jembatan ‘Marsuse’ Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kamis (29/9) sekitar pukul 12.15 WIB.

Kepala Nagori Sibaganding Rudio Pohan Sidabutar, yang dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, luas lahan yang terbakar diperkirakan 10 Ha dan sumber api diduga dari lahan milik warga setempat yang juga berladang di bawah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga kini, motif kebakaran masih dilakukan penyelidikan bersama perangkat desa  setempat
Tidak ada tanaman warga yeng terbakar. Namun akibat kebakaran ini, kepulan asap yang mengarah ke Jalinsum Sibaganding-Parapat, membuat para sopir dan para pengendara harus lebih waspada karena sempat tertutup asap tebal. Dan sekitar pukul 18.00 WIB, hujan turun, sehingga api yang sempat merambat ke kiri dan ke kanan tebing pegunungan padam, setelah sebelumnya juga dibantu pemadaman kebakaran sejak pukul 12.30 WIB.

Supir merangkap awak pemadam kebakaran Darwin Purba, terlihat sendirian memadamkan api dan menyemprotkan air kearah titik api bagian atas. “Selang dan tembakan airnya tidak bisa menjangkau titik api, jadi kita cukup menyiram disekitar pinggiran Jalinsum saja,” katanya.

Walau terlihat sendirian, honorer yang sangat dibutuhkan ini justru terlihat kewalahan, karena tembakan selang pemadam kebakaran juga terasa kuat dan harus ditahan sendirian pula. (jss)

Istri Polisi Tabrak Pagar Kantor Polsek

Belajar Nyetir Mobil

TEBING TINGGI- Mobil Daihatsu Avanza BK 1135 NH warna hitam yang dikemudikan oleh istri seorang polisi yang bertugas di Kabupaten Simalungun, Br Simanjuntak (43), yang tinggal di Jalan Syek Beringin, Sei Segiling, Kota Tebing Tinggi, menghantam pagar Mapolsek Rambutan di Jalan Gunung Lauser, Kota Tebing Tinggi hingga ambruk (roboh) dan mobil masuk kedalam parit, Kamis (29/9).

Untung saja, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi korban sempat mengalami shok beberapa menit usai kejadian.

“Saya sedang belajar menyetir mobil dengan menggunakan jasa mobil rental bersama instruktur yang mengajari saya, entah mengapa begitu belok kanan memutar, bukan rem yang terpijak malah gas yang terpijak hingga mobil melaju dengan kencang tanpa terkendali lagi dan masuk parit,” jelas Br Simanjuntak kepeda Sumut Pos di Mapolsek Rambutan.
Akibat kejadian ini, korban mengaku takut dengan sang suami apabila mendengar kejadian ini. Pasalnya, dia belajar menyetir mobil tidak permisi dengan suaminya. “Sedikit shok, takut bila suami tahu kejadian ini, pasti dia akan marah hebat,” jelas Br Simanjuntak.

Sementara pengakuan instruktur, Erwin, saat itu terkejut karena mobil tiba-tiba masuk kadalam parit dan menghantam pagar Kantor Polsek Rambutan.

“Sebelum mobil masuk kedalam parit, setir sempat saya tarik kekanan agar tidak masuk parit, tetapi ibu yang bejalar itu tetap memijak pedal gas dengan keras dan tidak melepaskannya karena gerogi. Yah, mobil langsung masuk parit dengan kondisi kaca depan pecah,” beber Erwin.

Lanjutnya, bukan itu saja kerusakan mobil, kaca lampu bagian depan pecah dan penyok dibagian kiri mobil. Untuk sementara, kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

“Mobil kita derek keluar parit dan langsung di bawah ke Kota Medan untuk diperbaiki,” ucap Erwin dengan muka kusut.
Sementara Petugas Mapolsek Rambutan ketika dimintai keterangan mengatakan, kejadian tersebut sangat cepat, ketika mobil Avanza warna hitam tiba-tiba belok ke kiri memutar dan masuk parit. Saat ini, pihak kepolisian setempat, masih menyelidiki kecelakaan lalu lintas tersebut.(mag-3)

Minta Insentif Dibayar 3 Bulan Sekali

Mogok Kerja Karyawan PKS PT LNK

LANGKAT- Tercatat sedikitnya puluhan karyawan Pabrik Kelapa sawit (PKS) PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) Kebun Gohor Lama, mogok kerja. Sebelum 9 poin ditawarkan ke pengelola perusahaan terpenuhi, mereka sepakat tidak aktif melaksanakan tugas.

“Kami semua sepakat untuk tidak bekerja sejak hari ini, sebelum tuntutan kami yang tertuang dalam sembilan poin dipenuhi pihak pengelola,” kata Marsudi, selaku Ketua SPM Cabang PKS Gohor Lama, Kamis (29/9).
Kesembilan poin dimaksudkan, tentang kejelasan status karyawan khusus di rayon tengah apakah masih karyawan PTPN2 atau PT LNK sejak masa transisi (perpindahan pengelola) dua tahun belakangan.
Disusul kemudian persoalan insentif atau bonus dari PT LNK, urai dia, hendaknya segera dibayarkan kepada karyawan jangan ditunda-tunda lagi. Premi administrasi hendaknya segera ditinjau ulang PT LNK karena tak sesuai lagi. Tak hanya itu, sesuai kesepakatan kerjasama operasional (KSO), karyawan menuntut LNK setiap 3 bulan membayarkan insentif karyawan.

Menurut dia, premi karyawan administrasi harus segera dibayarkan karena PTPN2 telah membayarkannya. Begitu juga dengan karyawan pimpinan lingkungan LNK, agar insentif perbulan sesuai diberlakukan PTPN2. Tidak hanya itu, bagan organisasi PT LNK  juga dinilai rancu dan pantas dipertanyakan.

Bukan hanya itu saja, diungkapkan dia, santunan hari tua (SHT) bagi karyawan pensiun berdomisili di LNK hendaknya dibayarkan perusahaan asal Malaysia itu sesegera mungkin. Selanjutnya, meminta disegerakan penambahan karyawan baru karena kebutuhannya dinilai sudah mendesak.

Marsudi menuturkan, sembilan PKS lainnya juga melakukan kegiatan serupa, jadi produksi kelapa sawit 30 ton/jam diperkirakan menjadi macet. (mag-4)

Pertahankan Swasembada Beras

LANGKAT- Dalam rangka menciptakan kecukupan pangan bagi masyarakat, Pemkab Langkat melaksanakan berbagai upaya antara lain pembangunan infrastruktur bidang pertanian, menerapkan teknologi usaha tani, mengembangkan usaha agribisnis dan membina peningkatan sumber daya manusia, baik petani maupun petugas melalui pelatihan dan penyuluhan, sehingga berhasil mempertahankan swasembada beras.

“Kita telah menjadi salah satu Kabupaten lumbung beras di Sumut, jangan sampai terjadi rawan pangan di bumi Langkat” kata Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, pada acara penyerahan bantuan sarana produksi pertanian dan permodalan tahun anggaran 2011 di lapangan sepak bola Dusun IV Desa Padang Cermin, Kamis (29/9).

Ngogesa mengingatkan, prestasi yang diperoleh pada tanggal 19 Agustus 2011 yang lalu dari pusat dalam mempertahankan peningkatan produksi beras nasional (P2BN), menjadi motivasi kedepan untuk menghadapi  tantangan dan hambatan yang akan kita hadapi, seperti masih minimnya sarana irigasi, kemungkinan terjadinya bencana alam seperti banjir dan kekeringan, serangan hama dan penyakit tanaman. Oleh karenanya perlu diantisipasi secara maksimal dengan lebih giat dan disiplin agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kerawanan pangan di bumi Langkat berseri.(ndi)

Jambret HP, Dua Pemuda Dihajar Massa

LUBUK PAKAM- Sial nasib Edy Syasputra (17) warga Dusun II Desa Pisang Pala dan Ragil Prasutio (18) warga Dusun Kampung Banjar, Desa Tanjung Sipokir, Kecamatan Galang. Pasalnya, kedua pemuda ini, babak belur dihajar massa usai menjambret ponsel Elri (14) pelajar kelas I SMA Nurazizi Tanjung Morawa, Kamis (29/9), sekira pukul 13.00 WIB. Setelah Berhasil mengondol ponsel milik korbannya, kedua pelaku langsung kabur meninggalkan korban. Tidak terima ponselnya dilarikan pelaku, korban menguber keduanya. Naas bagi kedua tersangka, tepat disimpang Sei Merah, kendaran pelaku menyengol mobil kijang dan terpental.

Lantas korban memanfaatkan momen tersebut dengan meneriaki jambret. Spontan, tanpa diintruksikan warga setempat langsung menghakimi kedua pelaku. Tak pelak keduanya menjadi bulan-bulanan warga hingga sekujur tubuhnya lebam kena pukulan.

Dari sana, warga setempat menyerahkan ke Mapolsek Tanjung Morawa dan dilanjutkan ke Mapolres Deli Serdang. Guna penyelidikan lebih lanjut, kini kedua pelaku serta sepeda motor yang digunakan telah diamankan di Polres Deli Serdang.(btr)

Kemalingan 105 Gram Emas Raib

TEBING TINGGI- Rumah mantan Kepala Desa (Kades) Desa Marjanji, Rizal Purba (45) di Dusun II, Desa Marjanji, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis (29/9) sekira pukul 05.00 WIB, dimasuki kawanan maling yang berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan dan uang tunai.

keterangan diperoleh menyebutkan, kawanan maling berhasil membawa perhiasan emas seberat 105 gram dan uang kontan senilai Rp30 juta yang merupakan hasil penjualan kelapa sawit korban.

Menurut Rizal Purba, dia pagi itu berangkat ke masjid bersama istrinya menunaikan salat subuh yang tidak jauh dari rumahnya. “Saat pulang salat, isi lemari sudah acak-acakan, uang dan perhiasan hasil penjualan sawit telah lenyap,” kata Rizal.

Lanjutnya, kawanan maling masuk kedalam rumah dengan merusak pintu belakang dan langsung menguras habis harta simpanan didalam lemari, padahal disebelah kamar itu ada anaknya yang sedang tidur.
“Anak saya sedang tidur disebelah kamar kami, untung saja kawanan maling tidak melukai anak-anak kami,” beber toke sawit ini.

Kapolsek Sipispis AKP R Simanjorang, ketika dihubungi membenarkan peristiwa tersebut. “Kini pelaku masih dalam penyelidikan polosi,” jelas R Simanjorang.(mag-3)

TP PKK Aktif Cegah KDRT

KISARAN- Ibu-ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) diminta lebih aktif. Karena dengan keaktifan itu bisa mewujudkan pembangunan kehidupan di keluarga masing-masing.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua TP PKK Sumut, Ny Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Rabu (28/9) saat membuka Pelatihan TP PKK  di Desa Percontohan Bangdes-Madu, Tanjung Asri, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan.
Menurunya, keaktifan pengurus TP PKK di provinsi dan kabupaten/kota ditularkan hingga tingkat lingkungan, sehingga semangat tersebut menyebar hingga ke seluruh keluarga dan seluruh masyarakat Sumut, bahkan Indonesia. Pada kesempatan tersebut, TP PKK Sumut mengingatkan pentingnya bagi peserta untuk mengikuti secara cermat pelatihan tersebut. Hal itu mengingat, materi yang disampaikan sangat erat kaitannya dalam pelaksanaan sepuluh program PKK yang diamanatkan dalam Rakornas VII tahun 2010 lalu.

Dalam kegiatan itu, peserta pelatihan dibagi dalam empat kelompok kerja (pokja) sesuai dengan tugas pokok PKK. Pokja I terkait upaya pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang melibatkan sejumlah instansi seperti Pemberdayaan Perempuan. Kemudian Pokja II terkait peningkatan usaha perekonomian keluarga, diantaranya terkait Diskop UKM dan Disperindag mulai tingkat propinsi hingga kabupaten/kota. Karena itu, katanya, semua instansi harus turun langsung ke lapangan dalam memantau penyelenggaraan TP PKK.

Selanjutnya Pokja II terkait pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga tercipta pekarangan rumah yang rapi, indah dan tertata dengan baik. Sehingga member kenyamanan bagi keluarga dan penduduk sekitar. Sementara pokja IV adalah upaya penciptaan lingkungan sehat yang melibatkan dinas kesehatan dan instansi terkait pengelolaan lingkungan hidup.
Acara dilanjutkan mengunjungi sejumlah instansi dan tata kelola lingkungan di desa percontohan tersebut. (ril)

Pesawat Jatuh karena Topan Nesat?

Benarkah jatuhnya pesawat Casa 212 di Bahorok, Sumatera Utara, kemarin (29/9) disebabkan oleh topan Nesat? Tentu masih harus menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang. Yang pasti, topan yang telah mengakibatkan 35 orang tewas di Filipina selama beberapa hari terakhir itu kemarin memang bergerak ke utara,
 tepatnya ke kawasan Laut Cina Selatan.

Bisa jadi,  kawasan utara Indonesia termasuk ujung utara  Pulau Sumatera yang dekat  dengan Laut Cina Selatan    sedikit banyak terpengaruh.

Terjangan topan itu pun menyulut kekacauan di berbagai negara yang dilintasi. Seperti dilaporkan AFP, 287 penerbangan di Bandara Internasional Hongkong terganggu, 20 di antaranya dibatalkan dan 245 penerbangan lain  ditunda.

Sebanyak 300 ribu orang juga mesti diungsikan dari Pulau Hainan, Tiongkok, karena ancaman banjir dan tanah longsor. Otoritas Vietnam juga memerintah semua kapal nelayan untuk kembali berlabuh dan juga meminta para petani mempercepat panen sawah mereka.

Pusat Meteorologi Tiongkok melarang semua kegiatan luar ruang di Hainan, pulau yang menjadi destinasi wisata terkenal. Semua penerbangan dan pelayaran feri dari dan ke pulau di sebelah selatan Tiongkok daratan itu juga dibatalkan kemarin. Sekolah-sekolah juga ditutup.

Itu dilakukan menyusul kuatnya terjangan Nesat. Di Kota Wenchang, misalnya, kekuatan Nesat mencapai 151 kilometer per jam, topan terkuat tahun ini di Negeri Panda tersebut. Tetapi, hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan material.

Nesat telah mengakibatkan tanah longsor di timur laut Hainan. Topan tersebut akan segera bergerak meninggalkan Hongkong. Begitu bunyi peringatan resmi Badan Meteorologi Hongkong, seperti dikutip AFP.

Di Hongkong, seperti dilaporkan kantor berita RTHK, tiga orang cedera karena berbagai sebab yang semuanya terkait Nesat. Salah satunya terjatuh saat memanjat pohon. Sebanyak 50 orang yang tinggal dekat pantai juga diungsikan.
Badan Meteorologi Honda sempat mengeluarkan peringatan level 8 sebelum Nesat menerjang, sama seperti Makau. Level tertinggi adalah 10. Tetapi, sekitar pukul 14.00 WIB, peringatan itu diturunkan menjadi level 3.

Kemarin (29/9) sekira pukul 08.00 waktu Hongkong, Nesat berada di sekitar 350 kilometer bagian selatan Hongkong. Badai itu bergerak ke bagian barat dengan kecepatan 22 kilometer per jam menyeberangi Laut Cina Selatan ke arah Pulau Hainan. Demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Kamis (29/9).

Hongkong yang dikenal sebagai pusat keuangan Asia pada hari-hari normal selalu sibuk. Namun, ketika Nesat bergerak jalanan luar biasa sepi dan memberi kesan mencekam dengan hanya sedikit orang berjalan di tengah hujan lebat dan tiupan angin kuat.

Mengantisipasi itu, Hong Kong terlebh dahulu menghentikan bursa saham perdagangan, menutup toko untuk aktivitas bisnis dan menunda 287 penerbangan. Beruntung, badai hanya menyebabkan kerusakan kecil. “Badai itu datang menyapu kawasan Hong Kong sepanjang 350 kilometer lebih pada pagi hari sebelum begerak menjauh,” lapor Hong Kong Observatory.

Sementara itu, Otoritas Hainan menutup seluruh sekolah serta menghentikan layanan angkut ferry dan memerintahkan kapal nelayan agar tak melaut ketika badai mulai mendekat melintasi Laut Cina Selatan. Badai bergerak dari Filipina di mana mengarah ke Laut Cina Selatan.

“Topan datang pada 02.30 waktu setempat. Lebih dari 4.800 feri dan sekitar 67 penerbangan dibatalkan di dua bandara utama Hainan,” seperti dilaporkan Xinhua.

Wakil Gubernur Hainan, Chen Cheng memerintahkan semua perahu nelayan untuk kembali ke pelabuhan dan para nelayan dilarang melaut. Sejauh ini, total 27.223 perahu nelayan telah ditarik ke pelabuhan.

Badan Meteorologi provinsi Hainan menyebutkan, curah hujan di kota-kota di 72 kota melebihi 100 mm telah bersiap menghadapi banjir dan tanah longsor. Pusat Meteorologi Nasional Cina juga melaporkan kapal-kapal nelayan berlabuh diingatkan tak melakukan aktivitas. Kemudian, sekolah di kawasan pantai ditutup demi mengantisipasi kedatangan topan yang ketujuh belas kali dan diprediksi menjadi yang terkuat menghantam Hainan tahun ini.

Kecepatan angin saat berada di Cina mencapai 42 meter per detik di Wenchang. Selain itu, badai tersebut disertai hujan deras yang melanda kota di timur Hainan. Akibatnya, 57.738 orang dievakuasi dari daerah yang rawan bencana, termasuk daerah dataran rendah.

Nesat telah meninggalkan kerusakan di Filipina dan memicu banjir terburuk di pusat kota Manila dalam dekade terakhir. Kini, warga Filipina mulai berbenah dan menata kembali kerusakan akibat terjangan badai itu. (c1/ttg/jpnn)