26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14554

BPKD Lebih Teknis dan Rinci

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan dilantik. Apa saja tugasnya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kepala BPKD Kota Medan Irwan Ritonga.

Bagaimana pengelolaannya?

Secara teknis BPKD nantinya akan mengatur secara lebih teknis dan rinci mengenain pengelolaan keuangan di Pemko Medan. Baik itu, pengelolaan pendapatan, anggaran ke SKPD, belanja hingga pencairan. Semuanya langsung di bawah kewenangan BPKD, nantinya BPKD juga akan bertambah tugas-tugasnya dari hanya sekadar mengelola keuangan. Sedangkan untuk restrukturisasi organisasi pengelola keuangan daerah Kota Medan dari Bagian Keuangan menjadi BPKD Kota Medan akan berlangsung dengan peleburan organisasi. Kepala BPKD sendiri merupakan pejabat eselon II yang mengelola anggaran dan bisa langsung berkoordinasi dengan Wali Kota Medan, berbeda dengan eselon III yang dibawahi Sekda Kota Medan atau Asisten.

Bagaimana laporan anggarannya?
BPKD dapat bersentuhan langsung ke SKPD dengan berkoordinasi tanpa ada jarak ataupun batasan tertentu, selama ini prosesnya hanya ditangani pejabat eselon III. Tidak hanya itu, segala persoalan menyangkut anggaran nantinya juga dapat disampaikan langsung ke wali kota, tidak seperti selama ini yang terputus pada Sekda Kota Medan. Kalau selama ini ada masalah, koordinasinya ke asisten atau sekda. Maka sekarang, bisa langsung dilaporkan ke wali kota, memang sekda juga wajib diberikan laporan. Tapi ini semua dilakukan untuk keefisienan pengelolaan anggaran Pemko Medan.

Bagaimana dengan bagian keuangan?

Untuk bagian keuangan sendiri dihapus dari struktur Pemko Medan. Seluruh pegawai dan staf di bagian keuangan juga secara otomatis akan langsung melebur dan masuk menjadi pegawai BPKD. Yang dilantik seluruh pejabat eselon III dan IV mengisi jabatan di BPKD.

Bagaimana BPKD ke depannya?
Langkah awal saya akan berupaya meningkatkan kinerja dan kordinasi serta memahami persoalan keuangan dan pengelolaannya untuk dapat menjadi modal upaya peningkatan PAD dan APBD Kota Medan di tahun 2012 mendatang. Dimana, BPKD adalah perangkat daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi sangat khusus dibidang pengelolaan keuangan yang disusun dan diformulasikan baik dalam bentuk perencanaan anggaran, penata usahaan maupun pelaporan pertangungjawaban keuangan daerah. (*)

Pelayanan e-KTP Terkendala Terus

MEDAN-Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Medan terus berlangsung. Saat ini sudah 13 kecamatan yang melayani dan masih terdapat 8 kecamatan lagi yang belum dapat melayani karena masih terkendala koneksi jaringan ke pusat.

“Saat ini sudah ada 13 Kecamatan yang melayani dan tinggal 8 kecamatan lagi. Seluruhnya ada 50.378 masyarakat yang dilayani e-KTP,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Medan, Darussalam Pohan, Kamis (20/10).

Darussalam menargetkan, seluruh kecamatan di Kota Medan akan terlayani hingga akhir tahun. Namun, hal itu juga bergantung kepada jaringan koneksi dan peralatan. “Target kita akhir tahun ini seluruh kecamatan di Kota Medan sudah dapat melayani e-KTP. Itupun kalau peralatannya sudah ada, kalau belum kita tunggu hingga akhir tahun,” jelas Darussalam.

Dikatakannya, saat ini proses entry data e-KTP masih membutuhkan waktu paling lama lima menit per orang. Dalam sehari, kantor camat dapat melayani sebanyak 300-400 warga. Pelayanan juga dilakukan hingga pukul 23.00 WIB.
“Memang saat ini masyarakat yang akan mengentry data masih antre, karena kita belum bisa menyesuaikan waktu masyarakat jam per jam. Kita undang masyarakat di hari tertentu, dan masyarakat wajib datang di hari tersebut. Kalau ditentukan jamnya kita khawatir ada masyarakat yang tidak bisa. Akibatnya di saat jam tersebut layanan kita kosong, makanya saat ini masyarakat yang akan mengurus e-KTP harus antre dulu,” terangnya.

Darussalam mengaku jumlah data masyarakat yang diundang sudah baku. Sehingga, kalaupun ada masyarakat yang akan pindah ke kawasan lain, maka dia tetap akan diundang dulu mengurus e-KTP di kecamatan sebelumnya baru setelah itu mengurus surat pindah ke kecamatan lain dan selanjutnya mengurus e-KTP di kecamatan tersebut.
“Kalau datanya sudah baku, dan data itulah yang menjadi acuan kita untuk mengundang masyarakat,” jelasnya sembari menyebutkan dalam pengurusan e-KTP warga tidak ada dipungut biaya apapun seluruh biaya ditanggung pemerintah pusat.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Rahudman Harahap menyebutkan, sejak dilaunchingnya pelayanan e-KTP 19 Agustus 2011 lalu, sejauh ini masih berlangsung dengan baik dan sudah ada 13 kecamatan, sedangkan delapan kecamatan lagi diperkirakan paling lambat 12 November 2011 sudah bisa melayani masyarakat.

Rahudman mengungkapkan saat ini proses pembuatan e-KTP masih tahap pendataan untuk disesuaikan dengan data base secara nasional, e-KTP dimaksud tidak langsung siap pada hari itu, masih harus ditunggu sampai masuk dalam data base. Selama e-KTP belum keluar, KTP manual yang masih berlaku masih tetap bisa digunakan. Dan masyarakat yang belum mendapat  mendapat undangan tidak perlu khawatir, semua masyarakat yang terdaftar sebagai warga Kota Medan pasti diundang untuk pembuatan e-KTP,” tandasnya. (adl)

Pengacara Ngamuk-ngamuk

MEDAN-Seorang pengacara bernama Hasbi Sitorus mengamuk di Pengadilan Negeri Medan, Kamis (20/10), karena ditolak majelis hakim untuk mendampingi kliennya yang terjerat kasus sabu-sabu.

Hasbi Sitorus berteriak-teriak memprotes sikap majelis hakim terdiri dari Asban Panjaitan, Baslin Sinaga dan Sherlywati, yang menolaknya karena ia anggota Kongres Advokat Indonesia (KAI). Hal ini diketahui majelis hakim setelah Hasbi menunjukkan kartu advokatnya.

Hasbi juga tersinggung dengan sikap majelis hakim yang menyuruhnya meminta persetujuan jaksa penuntut umum (JPU) apakah dirinya boleh mendampingi kliennya atau tidak.

JPU menyatakan keberatan Hasbi mendampingi kliennya karena dia bukan anggota Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi).

Hasbi pun langsung berdiri dan berteriak-teriak sambil keluar  ruang sidang Cakra IV.
“Tidak ada keadilan di sini, hukum sudah dibeli. Bagaimana mungkin majelis hakim bisa tunduk sama jaksa,”teriaknya sambil mengacung-acungkan tangannya.

Belum puas meluapkan emosinya, Hasbi pun menuju ruangan Ketua PN masih terus berteriak-teriak hingga menjadi tontonan pengunjung sidang.

Hasbi akhirnya diterima oleh Wakil Ketua PN Medan Surya Perdamaian. Begitu keluar dari ruangan Wakil Ketua PN Medan, Hasbi terlihat tenang dan emosinya telah reda.

Kepada wartawan, Hasbi mengatakan, seyogianya ia mendampingi kliennya Puput, dalam sidang pembacaan dakwaan perkara sabu-sabu seberat 100 gram. Menurutnya, kliennya yang seorang supir taksi itu telah dijebak oleh seorang bandar narkoba besar di Medan.

“Klien saya hanya supir taksi, bagaimana dia menghadapi persidangan sendirian. Dia hanya dijebak, dia tidak berdaya,”katanya.

Sementara itu, Humas PN Medan Achmad Guntur mengatakan, setiap advokat dari organisasi apapun boleh beracara di PN Medan asal telah diambil sumpahnya oleh Pengadilan Tinggi (PT).
“Pengadilan tidak melihat organisasinya. Asal sudah disumpah PT boleh beracara di PN Medan,”katanya. (rud)

Kantor KPID dan PN Medan Digasak Maling

Pelaku Terekam CCTV Memakai Sebo

MEDAN-Kawanan maling berhasil menggasak Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID) Sumut di Jalan Adinegoro Medan dan Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (19/10).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, bobolnya kantor KPID pertama kali diketahui oleh Las Ganda Sitompul, Kepala Tata Usaha KPID Sumut, Kamis (20/10) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, pada saat memasuki ruang tata usaha.
Begitu masuk dia heran dan terkejut melihat kondisi ruangan acak-acakan, ditambah lagi beberapa barang elektronik seperti TV, laptop, sudah hilang. Las Ganda Sitompul kemudian melaporkan hal ini ke Mapolresta Medan.
Ketua KPID Sumut, Abdul Haris Nasution saat dihubungi membenarkan peristiwa itu.

Sementara itu kantor Pengadilan Negeri (PN) Medan juga dibobol maling. 3 laptop dan uang Rp450 ribu raib digondol maling.

Humas Pengadilan Negeri Medan Achmad Guntur mengaku, kejadian tersebut lanjut terjadi Kamis (20/10) pukul 01.00 WIB. Berdasarkan rekaman CCTV pelaku diketahui satu orang dengan menggunakan tutup muka (sebo).
Pelaku  masuk melalui ruang Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) di lantai II PN Medan, Jalan Kejaksaan Medan.

“Barang-barang yang hilang laptop. Sementara berkas perkara tidak ada yang hilang,” jelas Guntur.
Guntur mengatakan di dalam laptop hanya berisi data mengenai hubungan perindustrial.”Saat ini  PN sudah membuat laporan ke Polresta Medan, dan menyerahkan semuanya pada polisi untuk menyelidikinya,” tegasnya.

Sementara adanya keterlibatan orang dalam, Guntur mengatakan biar polisi yang akan menyelidikinya.
“Saat kejadian petugas sekuriti yang bertugas ada dua orang. Mereka sudah dimintai keterangannya. Kasus ini menunggu hasil penyelidikan dari pihak aparat kepolisian,” tegas Guntur.

Wakasat Reskrim Polresta Medan AKP Ronny Sidabutar mengaku belum menerima laporan. “Saya belum ada menerima laporan,” ujar Ronny.(mag-7/rud)

Korban Ledakan Tabung Gas Tewas

MEDAN-Setelah menjalani perawatan intensif sejak Minggu (16/10), korban kebakaran ledakan tabung gas 3 kg, Yuliana Manurung (37), akhirnya meninggal dunia di RSU Martha Friska, Jalan KL Yos Sudarso Medan, Rabu (19/10) pukul 22.00 WIB.

“Yuliana meninggal dunia Rabu (19/20) pukul 22.00 WIB. Memang kondisinya masih kritis tetapi paginya masih sempat memberikan isyarat tubuh ketika ditanyai. Kita tidak menyangka kalau beliau akan meninggal dunia,” kata Direktur Penunjang Medik RSU Martha Friska, RPH Siahaan, Kamis (20/10).

Selama menjalani perawatan, Yuliana dirawat di ruang Hight Dependency Unit (HDU) lantai II RSU Martha Friska. Yuliana sudah dua kali melakukan bridement (pembersihan pada luka di tubuh).

“Cairan pembersih tubuh pada luka bakar (albumin) sudah diberikan sebanyak 3 botol dan terakhir Rabu siang pukul 14.00 WIB,” ujarnya.

Namun, tegasnya, Yuliana tidak bisa bertahan karena luka bakar yang dideritanya 90 persen. “Rabu malam kondisi pasien Yuliana semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya.(jon)

Korban Ledakan Tabung Gas Tewas

MEDAN-Setelah menjalani perawatan intensif sejak Minggu (16/10), korban kebakaran ledakan tabung gas 3 kg, Yuliana Manurung (37), akhirnya meninggal dunia di RSU Martha Friska, Jalan KL Yos Sudarso Medan, Rabu (19/10) pukul 22.00 WIB.

“Yuliana meninggal dunia Rabu (19/20) pukul 22.00 WIB. Memang kondisinya masih kritis tetapi paginya masih sempat memberikan isyarat tubuh ketika ditanyai. Kita tidak menyangka kalau beliau akan meninggal dunia,” kata Direktur Penunjang Medik RSU Martha Friska, RPH Siahaan, Kamis (20/10).

Selama menjalani perawatan, Yuliana dirawat di ruang Hight Dependency Unit (HDU) lantai II RSU Martha Friska. Yuliana sudah dua kali melakukan bridement (pembersihan pada luka di tubuh).

“Cairan pembersih tubuh pada luka bakar (albumin) sudah diberikan sebanyak 3 botol dan terakhir Rabu siang pukul 14.00 WIB,” ujarnya.

Namun, tegasnya, Yuliana tidak bisa bertahan karena luka bakar yang dideritanya 90 persen. “Rabu malam kondisi pasien Yuliana semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya.(jon)

Puluhan Kios Dibersihkan

MEDAN-Sebanyak 30 kios yang berdiri di atas parit sepanjang jalan Mandala By Pass, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai dibersihkan oleh tim penertiban kecamatan dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polsekta Medan Tikoramil Medan Denai, Kamis (20/10).

Eksekusi pembongkaran kios liar yang digunakan untuk berjualan ini berlangsung aman tanpa adanya perlawanan dari pemiliknya. Bahkan pemiliknya juga ikut membantu pembongkaran tersebut agar bahan material yang dibongkar tidak rusak.

Pantauan wartawan, pembongkaran ini sempat menjadi totonan para pengguna jalan, semua material dari hasil pembongkaran langsung diangkut oleh petugas sebagai barang bukti. Camat Medan Denai Edie Mulya Matondang mengatakan, 30 lapak liar tersebut sebanyak 20 unit lapak  permanen maupun darurat telah di bongkar dengan paksa. Sedangkan 10 unit lapak liar telah dibongkar olah pemiliknya sendiri. Kepada para pemilik telah berkali kali disurati untk membongkar sendiri dan telah diberi waktu selama dua minggu.(adl)

Ditinggal Stoner, Ducati Tetap Optimis

Seberapa besar progres peningkatan yang dicapai Ducati Desmosedici pada 2011? Pekan ini bisa dibandingkan langsung antara hasil tes sebelum musim berlangsung dengan akhir pekan di tengah musim yang berlangsung di Sepang, Malaysia.

Musim ini berlangsung tak sesuai harapan bagi kubu Ducati. Pabrikan Italia itu tak lagi mencicipi kemenangan semenjak ditinggalkan Casey Stoner ke Honda, musim ini.

Valentino Rossi yang didatangkan juga kehilangan sentuhan kemenangan. Sementara Nicky Hayden yang lebih pengalaman dengan Ducati, tampil stagnan.

Setelah hasil mengecewakan di Australia pekan lalu, Mereka langsung ke Sepang, Malaysia. Di arena yang sama, Ducati dan tim-tim lainnya menjalani sesi uji coba resmi preseason di musim dingin, Februari. Saat itu, Ducati berkoar bakal menjanjikan penampilan yang kompetitif di musim 2011.

Februari,  Desmosedici GP11 disebut mampu bersaing dengan motor pabrikan Honda dan Yamaha. Namun, realitas perjalanan musim 2011 menunjukkan Ducati keteteran.

Desmosedici pun bermetamorfosis menjadi GP11.1 yang memakai chasis aluminium. Rentang waktu delapan bulan (sejak uji coba preseason), berbicara, sudah banyak yang berubah pada tunggangan Rossi dan Hayden. Kini, waktunya membandingkan GP11 asli dan hasil pengembangannya yang berupa GP11.1.

“Desmosedici yang kami bawa berbeda dengan uji coba musim dingin. Di akhir pekan ini, akan memberi kami perbandingan menarik dengan perpaduan data yang kami kumpulkan,” ujar Vittoriano Guareschi, manajer tim Ducati.
Perbedaan yang bisa dilihat mata adalah desain rangka, bahan, dan konfigurasi airbox. “Di Malaysia kami terus melanjutkan pengembangan GP11.1, sekaligus untuk balapan dan mengumpulkan informasi demi program kerja kami pada 2012,” kata Guareschi.

Ducati memiliki memori yang baik dengan balapan di Sepang. Mereka pernah menikmati dua kemenangan, tapi saat itu masih bersama Casey Stoner. Dalam tujuh balapan terakhir, Ducati selalu berada di enam besar.
Tahun lalu, Rossi menang di Sepang. Kemarin, pembalap yang mendapat julukan The Doctor itu juga menyatakan bahwa Sepang adalah sirkuit favoritnya.

“Meski kondisi cuacanya selalu ekstrem, saya sangat suka balapan di Sepang. Kami harus mampu menemukan hal positif setelah tak mendapatkan nasib baik di Australia,” ungkap Rossi.
Sama seperti Guareschi, Rossi juga menganggap balapan di Sepang begitu penting bagi pengembangan motornya. (ady/jpnn)

Di SMA N 7 Dikutip Uang Listrik

087892261xxx

Selamat siang Bapak Wali Kota Medan dan Kadis Pendidikan Yth. Kami mau bertanya, di SMA Negeri 7 Medan ada kutipan uang listrik sebesar Rp165.000,- setiap murid. Apakah ini menjadi beban murid? Sementara pemerintah mencanang sekolah gratis, apakah ini sudah menjadi kebijakan Kadis Diknas atau Bapak Wali Kota? Mohon perhatian Bapak pejabat yang terkait, karena ini sangat memberatkan dan tidak sejalan dengan program pemerintah yang menggeratiskan sekolah.

Akan Dicek ke Lapangan

Terimakasih untuk informasinya. Saya akan konfirmasi laporan ini ke Kadis Pendidikan Medan.

Budi Hariono, Kabag Humas Pemko Medan

Lampu Jalan di Sei Asahan Mati

085297667xxx
Bapak Kadis Pertamanan Yth tolong hidupkan lampu jalan kami yang di Jalan Sei Asahan dekat simpang Sei Bulan di belakang Brimob. Kemarin dulu hidup karena ada  satu tiang lampu yang mati dan diperbaiki ternyata malamnya langsung mati semua lampunya. Sekarang jalan tersebut gelap tolong ya Pak, banyak maling dan Keplingnya tidak mau tahu keadaan warga karena kepling kami tinggal di Perumnas Simalingkar. Jalan yang mati/gelap ada di lingkungan 8 terimakasih.

Segera Kami Cek

Terima kasih informasinya, kami akan segera tindak lanjuti. Memang beberapa hari terakhir ini banyak lampu jalan padam diakibatkan cuaca yang buruk, seperti angin kencang dan hujan deras. Untuk itu kami akan kirim petugas mengecek langsung ke lapangan agar kerusakannya bisa dipastikan

Erwin Lubis SH M Hum, Kadis Pertamanan Kota Medan

Konfirmasi ke Kadis Pertamanan

Lampu jalan ini sangat penting untuk menciptakan rasa keamanan bagi masyarakat. Terbukti beberapa tindak kejahatan terjadi pada lokasi yang tidak diterangi oleh lampu jalan. Ini tentu sangat mengganggu kenyamanan masyarakat Kota Medan yang memiliki dinamika kehidupan beragam. Kadis Pertamanan Kota Medan harus peka untuk hal-hal seperti ini dengan memantau keberadaan lampu-lampu jalan yang bermasalah agar segera diperbaiki. Begitu pun masayarakat juga punya tanggungjawab untuk menjaga keberadaan lampu jalan ini.

Budiman Panjaitan, Anggota Komisi D DPRD Medan