28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14604

Masa Sulit

Inter Milan vs Trabzonspor

MILAN – Kekalahan tiga laga beruntun di tiga ajang berbeda, menjadikan awal musim ini sebagai awal musim terburuk Inter Milan selama 90 tahun terakhir. Mereka kalah dari klub Turki Trabzonspor 0-1 (0-0) pada matchday 1 grup B Liga Champions, kemarin dini hari (15/9).

Parahnya, kekalahan itu terjadi di markasnya Giuseppe Meazza di hadapan 24 ribu penonton. Hasil yang membuat situasi di ruang ganti Inter semakin panas dan kursi pelatih Inter yang diduduki Gian Piero Gasperini mulai digoyang.
“Sepak bola seringkali memasuki episode seperti ini. Sayang sekali karena kami gagal mencetak gol dan lawan melakukannya. Kami keluar lapangan dengan kepala tertunduk dan harus bekerja lebih keras,” bilang Javier Zanetti, kapten Inter, seperti dikutip Reuters.

Bek kanan Trabzonspor asal Rep. Ceko Ondrej Celustka merupakan sosok yang membuat publik Giuseppe Meazza terdiam dengan golnya pada menit ke-76. ?Ini momen sulit. Saya harap fans bisa mengerti dan bersama-sama melewatinya,” kata Zanetti.

Ya, Inter memang sedang menjalani momen sulit. Setelah kalah dari AC Milan 1-2 di Piala Super Italia (6/8) dan kalah dari Palermo 3-4 di pekan pertama Serie A Liga Italia, mereka kembali menjadi pecundang saat tampil di Liga Champions.

Situasi ini lebih buruk daripada yang mereka alami pada April 2000 lalu. Ketika itu, mereka kalah tiga laga beruntun di dua ajang berbeda. Tim berjuluk Nerazzurri itu kalah dari Udinese dan Juventus di Serie A serta takluk dari Lazio di Coppa Italia.

Inter wajib berbenah agar tidak semakin terpuruk, masalahnya pada akhir pekan nanti (17/9), mereka akan menjalani pertandingan sulit di Serie A menjamu AS Roma. “Kami tidak boleh kembali mengalaminya. Melawan Roma selalu sulit,” ujar Zanetti.

Terkait kekalahan beruntun itu, Gasperini masih saja berkilah. “Kami hanya tidak beruntung saat ini. Kekalahan ini meninggalkan penyesalan, tapi tim kami menyadari bisa bangkit,” kata Gasperini, kepada Sky TV, seperti dilansir AFP.
Bagi Trabzonspor, kemenangan atas Inter adalah sesuatu yang sangat layak dirayakan secara besar-besaran. Bagaimana tidak, Inter adalah juara Liga Champions 2010, sedangkan Trabzonspor hanyalah tim pengganti di Liga Champions.

Kok bisa? Kalau saja Fenerbahce tidak tersandung kasus pengaturan skor dan dicoret dari Liga Champions, tidak mungkin runner-up Liga Turki musim lalu itu bisa tampil. Sebab, mereka sudah kalah di babak kualifikasi dan siap tampil di Europa League.

Tiba-tiba, jelang drawing fase grup, kabar mengejutkan datang dari UEFA di mana sang juara Turki Fenerbahce dihukum. Akhirnya, mereka merasakan debutnya di babak utama Liga Champions. Mereka mengulang sejarah 28 tahun lalu, saat mengalahkan Inter.
“ Ini laga pertama di Liga Champions dan benar-benar laga akbar,” ujar Gustavo Colman, gelandang Trabzonspor. (ham/jpnn)

Ganti Formasi, Tetap Memble

SOROTAN langsung tertuju kepada Gian Piero Gasperini, pelatih Inter Milan, menyusul kekalahan dari Trabzonspor, kemarin dini hari (15/9). Kepemimpinan, strategi, dan kapasitasnya sebagai pelatih tim besar mulai diragukan tifosi Inter.

Bila dalam dua kekalahan sebelumnya melawan AC Milan di Piala Super Italia (6/8) dan Palermo di Serie A Liga Italia, formasi 3-4-3 andalan Gasperini jadi bulan-bulanan kritik, pada laga kemarin dini hari, Inter turun dengan formasi 4-3-1-2.

Lucio dan Andrea Ranocchia mengisi jantung pertahanan serta didampingi Jonathan dan Yuto Nagatomo di kanan dan kiri. “Kekalahan ini bukan sepenuhnya karena formasi. Tak segampang itu. Benar atau tidaknya formasi juga tergantung lawan berreaksi,” kata Esteban Cambiasso,  gelandang Inter, seperti dikutip Goal.
“Mereka mungkin saja akan menyerang kami dengan dua atau tiga striker, itu mengubah cara bermain Anda. Tapi, intinya, Anda harus menyerang dan bertahan sebagai kesatuan. Kami juga harus tenang melewati situasi ini,” lanjut Cambiasso.

Menurut Cambiasso, tidak segampang itu menyalahkan strategi atau sampai harus mengganti pelatih. “Saya tidak melihat ini sebagai masalah besar. Kami hanya kalah. Apakah karena hal itu kami harus mengganti presiden hingga bagian perlengkapan” sindir Cambiasso.

Bukan hanya pemain yang membela Gasperini, Presiden Inter Massimo Moratti, yang sebelumnya mengkritik pilihan formasi Gasperini ikut membela. Dia juga membantah bila sekarang nasib Gasperini sedang dipertimbangkan.
“Sama sekali tidak. Sebab, para pemain tampil cukup bagus di lapangan. Mereka hanya belum mendapatkan ritme yang tepat. Mereka hanya butuh sedikit dorongan, tapi saya tidak akan menyalahkan pelatih,” kata Moratti, seperti dilansir Football Italia.

Taipan minyak Italia itu menilai Javier Zanetti dkk sudah cukup baik dibanding ketika kalah dari Palermo. “Kami kehilangan sejumlah peluang emas, tapi itu tak mengubah fakta bahwa kami kalah, harus ada perbaikan,” jelas Moratti. (jpnn)

Seperti Mimpi Jadi Nyata

Ondrej Celustka tak pernah membayangkan bakal mencetak gol ke gawang Inter Milan. Karena itu, ketika akhirnya benar-benar menjebol gawang Inter, bek kanan Trabzonspor itu menyebutnya sebagai hal yang luar biasa. Terlebih, gol Celutska memastikan kemenangan timnya atas Nerazzurri (julukan Inter) di Giuseppe Meazza kemarin.

“Saya sangat senang karena kami menang. Mencetak gol kemenangan ke gawang Inter seperti mimpi bagi saya,” kata Celustka seperti dilansir situs resmi UEFA.

Gol Celustka lahir pada menit ke-76. Berawal dari kemelut yang terjadi di depan gawang Inter, penyerang Trabzonspor Halil Altintop melepaskan tendangan keras yang menerpa mistar gawang tuan rumah. Nah, bola rebound itu mengarah kepada Celustka. Tendangan kaki kiri pemain asal Republik Ceko itu menaklukkan kiper Inter Julio Cesar. “Saya mempersembahkan gol ini untuk paman saya yang akan berulang tahun besok (hari ini, Red),” tutur Celustka. Ini adalah gol pertama Celutska untuk Trabzonspor. Maklum, dia baru bergabung dengan klub Turki itu pada 8 Juli lalu.

Celustka menilai Inter adalah lawan yang istimewa. Apalagi karena dia pernah merasakan atmosfer sepak bola Italia bersama Palermo musim lalu. Celustka menjadi penggawa Palermo dengan status pinjaman dari Slavia Praha. Akhir musim lalu, penggawa timnas Rep. Ceko U-21 itu bergabung ke Trabzonspor dengan durasi kontrak lima tahun.

“Pertandingan ini sangat spesial karena saya pernah bermain untuk Palermo. Sungguh menyenangkan bisa kembali ke Italia dan mencetak gol kemenangan,” kata Celustka. Kemenangan Trabzonspor mengulang sukses 28 tahun lalu. Pada 14 September 1983, mereka mengalahkan Inter 1-0 pada first leg Piala UEFA di laga kandang. (ca/jpnn)
Sayang, Trabzonspor akhirnya tersingkir setelah kalah 0-2 di kandang Inter.

Mancini Kecewa, Cannavaro Bahagia

MANCHESTER – Pelatih Manchester City Roberto Mancini memperpanjang rekor tidak pernah menang saat menghadapi klub Italia. Setelah dua kali bermain seri 1-1 kontra Juventus di fase grup Europa League musim lalu, Mancini mencatat hasil serupa saat menjamu Napoli di fase grup Liga Champions kemarin.

Napoli unggul lebih dulu melalui Edinson Cavani pada menit ke-69. Tapi, fans City di Stadion Etihad hanya harus menunggu lima menit untuk bersorak kegirangan menyambut gol balasan tuan rumah yang dilesakkan bek kiri Aleksandar Kolarov.

Seri di kandang sendiri tentu mengecewakan Mancini. Eks pelatih Inter Milan dan Sampdoria itu makin kecewa karena laga kemarin ditonton langsung ayah kandungnya, Aldo Mancini. Itu adalah kali pertama Aldo menonton laga Mancini sejak menukangi City per 19 Desember 2009.

“Saya siap menanti kritik darinya (Aldo) dan itu akan menjadi yang pertama bagi saya,” ucap Mancini kepada The Sun.
“Dia akan kembali menonton laga di Fulham (di Premier League, 18/9, Red) dan semoga kami meraih hasil sesuai harapan,” sambung pelatih yang akrab disapa Mancio itu.

Laga kemarin jelas tidak sesuai harapan Mancini. Hanya, Mancini tidak bisa berbuat apa-apa karena masalah utama Vincent Kompany cs adalah nervous. “Kami mungkin nervous karena ini adalah laga pertama kami (di Liga Champions) musim ini,” terangnya kepada Daily Telegraph.

Kekecewaan Mancini berbanding terbalik dengan Fabio Cannavaro yang berbahagia dengan hasil seri Napoli. Lho, apa hubungannya dengan Cannavaro ? Ada, karena eks kapten timnas Italia saat memenangi Piala Dunia 2006 itu merupakan kakak kandung defender sekaligus kapten Napoli Paolo Cannavaro.
Sebelum laga, Paolo ingin memberikan kemenangan atas City sebagai kado ultah ke-38 kakanya yang jatuh pada Selasa lalu (13/9). “Saya berharap itu (kemenangan). Tapi, hasil seri sudah cukup membahagiakan Fabio,” tutur Paolo kepada Corriere dello Sport. (dns/jpnn)

Walau Menang, Tetap Kecewa

ZAGREB – Kendati membawa pulang tiga angka dari Stadion Maksimir, Zagreb, setelah menang atas Dinamo Zagreb 1-0 (0-0) kemarin dini hari (15/9), Real Madrid tetap kecewa. Mereka kompak menyoroti wasit Svein Oddvar Moen.
Berangkat tanpa sang pelatih Jose Mourinho yang terkena sanksi, Real mengalami kesulitan melawan tuan rumah. Bahkan, mereka baru bisa mencetak gol pemecah kebuntuan pada menit ke-53 melalui winger asal Argentina Angel Di Maria.

“Kami senang dengan tiga poin yang kami dapatkan, tapi kami sangat tidak senang dengan keputusan wasit. Saya berharap dia tidak memimpin kami lagi,” kata Cristiano Ronaldo, winger Real, seperti dikutip Associated Press.
Wajar Ronaldo kesal. Bagaimana tidak, seusai pertandingan, dia harus menerima luka di engkel kirinya dan harus dijahit. Berulangkali perlakuan kasar dialami Ronaldo, tapi wasit asal Norwegia itu mengabaikannya.
“Terkadang ada beberapa wasit yang membiarkan hal seperti itu terjadi. Saya pikir itu terjadi karena sama kaya, ganteng, dan pemain ternama. Mereka iri kepada saya, tidak ada alasan lain,” ketus Ronaldo.

Kubu Real menuding wasit berat sebelah dan tidak memberikan perlindungan kepada pemain Real. Justru, mereka kehilangan satu pemain karena kartu kuning kedua yang aneh. Marcelo diusir karena dinilai diving pada menit ke-73.
“Wasit tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Seharusnya mereka bermain dengan sepuluh orang setelah pelanggaran yang dilakukan kepada Cristiano. Justru Marcelo menerima kartu merah yang tidak jelas,” ketus Angel Di Maria, winger Real, di situs resmi klub.

Bukan hanya itu, intimidasi juga dirasakan para pemain Real dari tribun. Sudah lama klub asal Kroasia itu tidak tampil di Liga Champions. Ini kali pertama sejak 1999. Tak heran 28 ribu penonton memadati Stadion Maksimir.
“Itu adalah pertandingan dengan atmosfer dan tekanan yang kuat. Kami harus mampu mengatasi situasi seperti itu,” kata Aitor Karanka, asisten pelatih Real.

Kemenangan yang membuat Real memimpin klasemen sementara grup D. Kemudian disusul Olympique Lyon dan Ajax Amsterdam yang berbagi angka 0-0, kemarin dini hari.
Meski kalah kubu Zagreb tidak terlalu kecewa. “Saya tidak suka dengan kekalahan, tapi saya senang dengan permainan tim. di Liga Champions ,” kata Krunoslav Jurcic, pelatih Zagreb. (ham/jpnn)

Honda Favorit Terbaik Asia

KUALA LUMPUR- Keisuke Honda menjadi kandidat kuat pemain terbaik Asia 2011. Kemarin, bintang asal Jepang itu masuk nominasi bersama 14 pemain lainnya.

Pemenang akan diumumkan dalam seremoni di Kuala Lumpur, Malaysia, 23 November nanti.  Honda, 25, difavoritkan setelah menjadi inspirator Jepang saat menjuarai Piala Asia 2011 di Qatar Januari lalu. Tidak hanya itu, gelandang serang yang bermain di klub Rusia CSKA Moskow tersebut melengkapinya dengan ditahbiskan sebagai pemain terbaik turnamen.
Sedangkan di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Honda juga bersinar dengan melesakkan dua gol ke gawang Denmark. Honda sekaligus membantu Samurai Biru- julukan Jepang- melaju ke babak 16 besar atau mengulang prestasi edisi 2002 atau saat menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan (Korsel).

“Keisuke tampil brilian saat kami memenangi Piala Asia,” kata Alberto Zaccheroni, pelatih Jepang, kepada Daily Nippon.  Saingan Honda sebagai terbaik Asia antara lain bintang Uzbekistan sekaligus pemenang edisi 2008 Server Djeparov. Juga gelandang Korsel yang bermain di VfL Wolsfburg Koo Ja-cheol, kapten Irak Younus Mahmoud, serta striker veteran Iran yang runner-up tahun lalu, Farhad Majidi.

Dari 15 nomine, Iran dan Korsel menempatkan pemain paling banyak alias tiga pemain. Jepang menempatkan dua pemain. (dns/bas/jpnn)

Utang Barca Mengkhawatirkan

BARCELONA- Nominal utang yang dimiliki Barcelona semakin mengkhawatirkan. Hingga saat ini Barcelona masih dibelit utang besar mencapai 499 juta US dolar. Dari musim ke musim, Barca-sebutan tim asal Catalan ini kerap merugi.
Maka itu, kehadiran sponsor seperti Qatar Foundation sangat membantu mereka. Inilah sejarah sepanjang 112 tahun klub ini berdiri. Ya, sepanjang usianya, baru musim ini Barcelona memiliki sponsor utama di bagian depan kaosnya. Kalau saja Qatar Foundation tak sponsori Barcelona, maka mereka akan menjelma menjadi klub yang lebih miskin dan lebih kecil.

Sejak awal musim ini Barcelona memajang sponsor Qatar Foundation pada bagian depan jersey mereka. Namun meskipun sudah resmi memampang ‘Qatar Foundation’ Dewan Manajemen Barcelona ternyata belum meratifikasi kesepakatan tersebut. Jika nantinya kesepakatan tersebut diteken, The Catalans akan mendapat 225 juta US dolar untuk kesepakatan berdurasi empat tahun.

Diungkapkan wakil presiden sekaligus kepala keuangan Barcelona, Javier Faus, kesepakatan dengan Qatar Foundation sangat menguntungkan Barcelona. Karena sudah merugi sejak beberapa musim, deal dengan Qatar Foundation menghindarkan Barca menjadi lebih miskin dan kecil.

“Barca, dengan atau tanpa Qatar, akan tetap menjadi sebuah klub, meski lebih miskin dan lebih kecil,” tutur Faus di Marca. Barcelona memprediksikan kalau kerugian mereka di musim yang tengah berjalan ini akan mencapai 30 juta US dolar. Padahal musim lalu saja klub juara Liga Champions itu rugi 12,7 juta dolar dan masih berutang 499 juta US dolar secara keseluruhan.

“Kami harus menjalankan program dengan tegas, memfokuskan pada pertumbuhan dan mengurangi utang, tapi kami masih dalam situasi yang baik.”

“Jumlah utang kami masih terlalu besar untuk kami sendiri bisa menentukan masa depan kami. Kami tidak bisa meminjam uang sebanyak itu di bank, dan kami harus terus menghasilkan (uang),” tuntas Faus.
Barcelona sempat memasang Unicef di bagian depan jersey mereka, dengan kesepakatan yang mengharuskan klub tersebut menyetor 2 juta US dolar setiap tahunnya pada badan PBB tersebut. Menyusul masuknya Qatar Foundation, Unicef bergeser ke bagian belakang jersey. (bbs/jpnn)

Tiket Mahal, Fans Chelsea Mogok Nonton

Harga tiket nonton pertandingan kandang Chelsea dikenal salah satu yang termahal di Eropa. Harga termurahnya mencapai 40 pounds atau sekitar Rp500 ribu lebih. Belakangan harga itu mulai dikritik para fans.

Di musim ini karcis pertandingan Chelsea di Stamford Bridge jika main di Eropa naik 33 persen. Di laga pertama mereka melawan Bayer Leverkusen kemarin, tiket termurah untuk penonton dewasa adalah 40 poundsterling atau Rp 500 ribu lebih.

Akibatnya, pertandingan yang dimenangi tuan rumah dengan skor 2-0 itu hanya disaksikan tak lebih dari 34 ribu suporter.

Sebagai bentuk protes atas kenaikan tersebut, kelompok suporter Chelsea mencetuskan gagasan tidak meramaikan stadion pada pertandingan-pertandingan kandang berikutnya, yang terdekat adalah melawan klub Belgia, Genk, bulan depan.

“Satu-satunya cara mengirimkan sebuah pesan kepada klub adalah dengan menurunkan jumlah penonton di pertandingan melawan Genk,” cetus wakil presiden kelompok suporter Chelsea, Michelle Shaw, dikutip Telegraph.
Di tahun 2007 Chelsea juga sempat “ditinggalkan” suporternya yang merasa keberatan dengan kenaikan harga tiket pertandingan liga Champions. Kala itu termurahnya 48 pounds. Pihak klub lalu memotong setengahnya, dan jumlah penonton naik lagi. (net/jpnn)

Tanpa Bintang, Samba-Tango Kacamata

CORDOBA – Argentina dan Brazil merupakan dua raksasa Amerika Latin dengan sejarah rivalitas sengit. Namun, bentrok kedua tim di Estadio Mario Alberto Kempes di Cordoba kemarin berlangsung garing alias tanpa greget. Skor akhir kacamata (0-0) makin mempertegas apabila pertandingan sepertinya tidak menghibur.

Bukan tanpa alasan apabila duel bertajuk Superclasico de las Americas itu berjalan biasa-biasa saja. Itu mengingat absennya bintang-bintang Eropa dari kedua tim. Dengan kata kain, baik Argentina maupun Brazil hanya mengandalkan pemain dari klub lokal.

Brazil memang masih memiliki kombinasi superstar muda Neymar dan bintang lawas Ronaldinho. Namun, rekan setim keduanya hanya deretan pemain muda dan debutan. Argentina malah lebih parah. Nyaris tidak ada nama ngetop kecuali mungkin Mauro Boselli, striker Estudiantes yang pernah berkarir di Eropa bersama Wigan Athletic dan Genoa.
Tapi, pelatih Argentina Alejandro Sabella justru menyikapi positif ketidakhadiran bintang Eropa Tango seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Angel di Maria, maupun Javier Mascherano. “Saya memang ingin menjajal kemampuan wajah-wajah baru,” ungkapnya seperti dilansir di situs resmi AFA.

“Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan tim saya hari ini (kemarin, Red) karena mereka mampu mengalirkan bola dengan baik dan mengontrol permainan, khususnya di babak pertama,” sambung pelatih yang baru menangani Argentina sebulan terakhir itu.

“Saya ingin memaksimalkan uji coba sebelum kualifikasi Piala Dunia 2014 bulan depan,” tutur Sabella. Argentina akan memulai kualifikasi zona Conmebol menghadapi Cile (7/10) disusul Venezuela (11/10).  Berbeda dengan Argentina, Brazil tidak akan tampil di kualifikasi karena berstatus tuan rumah Piala Dunia 2014.
“Kami memang tidak pernah sebagai tim, tapi kami  tim baru. Kami berjanji akan lebih baik,” kata Ronaldinho. (dns/jpnn)

PSSI Bertindak Asal-asal

MEDAN-Suasana panas mulai mewarnai persiapan musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) PSSI Sumut yang akan berlangsung Minggu 18 September di Hotel Asean Medan.

Itu terjadi setelah kemarin (15/9) perwakilan Pengcab Tebing Tinggi, Labuhan Batu Utara dan Serdang Bedagai mendatangi sekretariat panitia yang berada di sekretariat KONI Sumut Jalan Willem Iskandar Medan, guna mempertanyakan prihal tidak disertakannya mereka pada Musdalub mendatang.

Sayangnya, saat ketiga perwakilan tadi ingin mempertanyakan nasibnya, mereka tidak mendapat jawaban yang memuaskan karena seluruh panitia yang mendapat mandat dari PSSI tidak satupun yang berada di sana .
“Nampaknya sekretariat panitia ini hanya kamuflase saja, karena orang yg ditugaskan disini bukanlah orang yang berkompeten untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi,” sungut Dr Ivan Dalimunthe, Ketua Pengcab PSSI Tebing Tinggi kepada wartawan.

Selanjutnya Ivan mengungkapkan bahwa sejak terbentuk Pengcab Tebing Tinggi pada 31 Juli 2010 dengan SK yang ditanda tangani Drs Risuddin selaku Ketua PSSI Sumut dan Coking Susilo Sakeh sebagai Sekretaris, pihaknya telah menjalankan roda organisasi dan memutar roda kompetisi pada 23 Mei 2010.

Karenanya Ivan menyesalkan sikap Wakil Ketua Panitia Sarluhut Napitupulu yang terkesan “buang badan” dan tidak berani datang ke sekretariat panitia guna menyelesaikan masalah, padahal ketiga perwakilan Pengcab tadi telah menunggu hingga dua jam.

“Disuruhnya kami melakukan protes ke PSSI, padahal mereka kan orang PSSI yang diberi mandat dan tanggung jawab demi suksesnya gelaran Musdalub PSSI Sumut,” bilang Ivan.

Parahnya lagi, ketika Pengcab Tebing Tinggi dan Labuhan Batu Utara tadi minta dilakukan berita acara penyerahan berkas agar diproses panitia, alangkah terkejutnya perwakilan kedua Pengcab tadi, karena setelah mereka menanda tangani berkas acara tadi, pihak panitia justru tidak memiliki stempel kepanitiaan.
“Kepanitiaan ini terkesan asal-asal dan ecek-ecek (tidak serius, Red). Jadi jika melihat kondisi seperti ini, kami khawatir apa yang mereka lakukan dengan membuat peraturan yang tidak sesuai dengan statuta PSSI merupakan sebuah upaya untuk memenangkan salah satu kandidat calon Ketua PSSI Sumut,” tandas Ivan lagi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Marwansyah SH, Wakil Ketua Bidang Kompetisi PSSI Labuhan Batu Utara.
Kondisi ini juga diyakini akan menjadi bom waktu yang akan menghancurkan sistem orgaisasi dan sistem pembinaan sepak bola di Sumut
Sebelumnya lewat pemberitaan di berbagai surat kabar , Sarluhut Napitupulu, Wakil Ketua Panitia Musdalub PSSI Sumut membeberkan peserta Musdalub PSSI Sumut adalah pengcab yang memegang SK yang ditanda tangani Drs Chaerullah SIP MAP, mantan Ketua PSSI Sumut  2006-2010, bukannya Pengcab yang disahkan lewat SK yang ditanda tangani Drs Risuddin (Alm) selaku Ketua PSSI Sumut periode 2010-2014. (jun)