28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14611

Djokovic Ukir Rekor Hadiah

NEW YORK – Gelar juara dari grand slam  Amerika Serikat (AS) Terbuka membuat nama Novak Djokovic makin akrab dengan rekor. Yang paling baru, petenis Serbia itu memecahkan rekor sebagai pengumpul hadiah uang terbesar dalam satu musim. Padahal, musim 2011 masih belum berakhir.

Djokovic berhasil mengumpulkan hadiah sebesar USD 10,6 juta (sekitar Rp91,3 miliar). Tahun ini, petenis 24 tahun itu merebut tiga trofi turnamen grand slam: Australia Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka. Itu masih didukung dengan penampilannya yang konsisten, hanya kalah dua kali dari 64 pertandingan musim ini.

Hadiah yang dikumpulkan Djokovic itu jauh lebih besar dibandingkan hadiah yang dikumpulkan Roger Federer dan Rafael Nadal. Tahun lalu, Nadal hanya mampu mengumpulkan hadiah terbesar USD10,2 juta. Sedangkan Federer peroleh hadiah USD 10,2 juta pada 2007.

Di turnamen tenis grand slam Amerika Serikat Terbuka, Djokovic yang mengandaskan Nadal di final mendapat USD 2,3 juta. Rinciannya USD 1,8 juta sebagai peraih gelar juara dan USD 500 ribu untuk bonus di setiap kemenangan yang diraihnya.

“Ini merupakan tahun terbaik dalam karir saya, dan saya menikmati setiap waktunya. Kemenangan jadi lebih manis karena saya meraihnya dengan mengatasi lawan-lawan terkuat saya,” ujar Djokovic.

Musim ini, untuk pertama kalinya pula Djokovic merebut takhta peringkat teratas ATP (Asosiasi Tenis Putra). Dia merebutnya dari tangan Nadal usai gelar juara di Wimbledon.

Dalam aksi impresifnya sepanjang tahun ini, Djokovic juga menunjukkan dominasinya atas dua petenis yang terlibat rivalitas terbaik hampir tujuh tahun terakhir, Nadal dan Federer. Skor menang kalah melawan dua petenis terbut adalah 10-1. Djokovic tak kalah sekali pun dari Nadal dalam enam pertemuan, dan hanya sekali kalah dari Federer dalam lima pertemuan.

Namun, Djokovic mengakui masih banyak hal yang harus dibuktikannya setidaknya hingga akhir tahun ini. Termasuk di antaranya terus memperbaiki rekor bertandingnya. Untuk musim terbaik, dia hanya kalah dari petenis legendary AS John McEnroe yang menciptakan rekor menang kalah 84-3 di musim 1984.

“Masih banyak yang harus saya buktikan, sebagai petenis di lapangan atau pribadi di luar lapangan. Sederhana, saya hanya ingin semuanya berlangsung dalam hal yang positif,” ujarnya.

Tugas berat juga menghadang Djokovic musim depan. Dengan sepuluh gelar juara yang dimilikinya tahun ini, dia justru berhadapan dengan ancaman pengurangan poin yang besar untuk tahun depan. Setidaknya, dia harus mempertahankan prestasi yang diukirnya musim ini, supaya tak terkejar para rivalnya. (ady/jpnn)

Vettel Belum Tatap Podium

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Sebastian Vettel membawanya semakin dekat dengan titel juara. Meski begitu, si juara bertahan tetap berpendapat bahwa jalannya menuju gelar masih jauh.

Di Sirkuit Monza akhir pekan lalu, Vettel sukses mengukir kemenangannya yang kedelapan di musim ini. Pembalap Red Bull ini semakin kokoh di puncak klasemen dengan selisih 112 poin dari pesaing terdekatnya, Fernando Alonso.
Dengan jarak yang sedemikian lebar, Vettel berpeluang untuk mengunci gelar juara di GP Singapura jika hasil balapan mendukung dia.

Namun ketimbang memikirkan hal tersebut, Vettel lebih memilih untuk fokus ke balapan saja. Ia cuma berharap bisa tampil sebaik mungkin.

“Melihat klasemen jelas masih terbentang jalan yang jauh (menuju gelar),” ungkap pemiliki julukan Baby Schumi itu di Autosport.

“Kami berada di posisi yang kuat yang mana aku pikir kami memang pantas mendapatkannya karena kami telah bekerja keras dengan hanya membuat sedikit kesalahan. Kita lihat saja.”

“Aku benar-benar tidak berpikir soal poin-poin itu dan selisihnya dan kemungkinan di balapan selanjutnya. Selama kami menghasilkan jarak yang lebih besar setelah balapan selanjutnya maka aku pikir kami sudah bekerja dengan baik,” tuntas Vettel. (net/jpnn)

Sisakan 23 Pemain Buruan

MEDAN- Pemain proyeksi untuk memperkuat PSMS pada kompetisi mendatang hanya bersisa 23 pemain. PSMS mengaku terlambat merekrut dua orang pemain yang berasal dari Arema Malang yakni Fahrudin dan Agung. Mereka keburu direkrut Persija Jakarta.

Pemantau pemain seleksi PSMS Roekinoy mengakui pihaknya kurang gesit menggaet pemain proyeksi mereka. “Jadi hingga saat ini kita sudah berhasil merekrut 16 orang. Sisa tujuh lagi yang hingga saat ini belum mengikuti proses seleksi,” ujarnya di sela-sela proses seleksi di Stadion Kebun Bunga, Rabu (14/9).

Sempat mengemuka pada Rabu (14/9) seluruh pemain yang kini tinggal 23 orang itu akan hadir. Namun, pada hari ketiga seleksi pemain hanya bertambah tiga orang. “Kita memang memberikan kelonggaran waktu kepada pemain untuk mengurusi masalah mereka dengan klub asal. Namun, tentunya lebih cepat akan semakin baik,” ujar Kinoy.
Ada pun pemain yang sudah ikut bergabung dalam sesi latihan pada Rabu (14/9) yakni Eko Prasetyo, Wawan dan Didit Fitriyo dari Persis.

Namun, Kinoy juga sempat menuturkan, Njanka, Saha, Menoh dari Persipasi dan Mansyur dari Persiba sudah tiba di Medan hari ini sudah bisa mengikuti seleksi. “Meski sambil berjalan dan menungu semua pemain proyeksi terkumpul, waktu pematangan pemain terus kita lakukan,” jelasnya.

Mengenai ada pemain yang tak jadi direkrut, Kinoy membenarkan hal itu. “Ya, ada dua pemain yang gagal direkrut karena keduluan Persija Jakarta. Kedua pemain itu berasal dari Arema,” tuturnya menerangkan.
Dengan jumlah pemain nantinya 23 orang, diharapkan bisa menjadi satu tim yang solid. “Bekerjasama, kompak dan semangat itu yang penting. Jadi kita bisa menatap sukses di masa depan,” kata Kinoy lagi. (saz)

Deltras Berharap Kebagian Laga Away di Awal Musim

Stadion Renovasi Total

Jadwal kompetisi liga professional level I di Indonesia belum jelas. Meski begitu, saat penyusunan jadwal kompetisi nanti, Delta Putra Sidoarjo (Deltras) berharap untuk mendapat kebagian jadwal melakoni laga away lebih dulu. Mau bagaimana lagi, saat ini stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai markas Deltras, sedang mengalami renovasi total. Rencananya, perbaikan stadion tersebut baru akan rampung pada awal November.

Nah, akibat adanya perbaikan tersebut, The Lobster, julukan Deltras akhirnya memilih Stadion Kanjuruhan Malang sebagai stadion alternatif. Besar kemungkinan pilihan tersebut tidak akan dilakukan bila PSSI merestui permintaan pengurus. “Kami akan meminta kepada PSSI untuk memberikan kami kesempatan pertandingan away terlebih dahulu. Kalau memang itu direstui, maka kemungkinan besar kami tidak perlu mencari stadion pengganti,” ujar direktur utama PT Delta Raya Sidoarjo, Mafirion Syamsuddin, kemarin (14/9). Apalagi, lanjut Mafirion surat edaran kompetisi yang diberikan oleh PSSI sebagai regulator kompetisi, Liga Profesional level I akan digelar pada 8- 24 Oktober. Kemudian, jadwal kompetisi akan mengalami masa reses sampai 26 November, karena bertepatan dengan SEA Games 2011.

“Jadwal kompetisi di bulan Oktober nanti tidak lama, kesempatan bermainpun tidak terlalu banyak. Jadi, kami berharap PSSI bisa mengakomodir permintaan kami,” sambung mantan anggota Executive Committee (Exco) PSSI itu.  Selain itu, sebelum turun dalam kompetisi resmi, tim asal Kota Sidoarjo ini akan mengikuti tur Sumatera pada 21 September nanti.

Meski hanya turnamen nongelar, even tersebut akan dimanfaatkan sebagai agenda pemanasan sebelum berkompetisi. Dengan begitu, Mafirion berharap Claudio Pronetto dan kawan-kawan bisa tampil maksimal. Hal yang sama juga diharapkan oleh Jorg Peter Steinebrunner, pelatih Deltras. Pria asal Jerman ini berharap, para pemain bisa bermain padu saat berlaga di tur Sumatera tersebut. “Materi yang kami berikan saat latihan harus diaplikasikan oleh pemain,” timpal mantan pelatih Medan Chief ini. (dik/jpnn)

Arifin Panigoro Disebut Rusak Sepak Bola Nasional

Salah satu anggota komite eksekutif (Exco) PSSI La Nyalla Machmud Mattalatti menantang penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro yang dianggap sudah merusak sepak bola nasional.

Kepada wartawan di sekretariat PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, La Nyalla mengungkapkan, kisruh persepakbolaan nasional pasca kongres di Solo disebabkan para pengurus yang ada sekarang didikte oleh seseorang dari belakang. Menurut pria yang juga menjabat sebagai ketua Pengprov PSSI Jatim ini, ia telah menerima laporan dari klub anggota mengenai adanya tekanan untuk mengikuti kemauan Arifin Panigoro. “Saya dengar yang tidak mau menurut sama Arifin Panigoro dilibas. Suruh libas saya dulu, tidak apa-apa. Saya tidak nurut sama Arifin Panigoro. Arifin itu siapa? ,” tegas La Nyalla. (net/jpnn)

Timo Tetap Latih Persema

Pelatih lokal Subangkit batal mengarsiteki Persema untuk musim kompetisi 2011-2012, akibat konsorsium yang mendanai klub berjuluk Laskar Ken Arok itu lebih memilih pelatih yang sebelumnya menukangi Liga Primer Indonesia (LPI) pada musim lalu.

CEO Persema Didied Pornawan Affandi, mengakui, pihaknya lebih mengutamakan pelatih asing yang sebelumnya menangani LPI ketimbang pelatih lain termasuk Subangkit yang juga pernah mengantarkan Persema lolos ke tahta tertinggi liga di Tanah Air atau Liga Super Indonesia (LSI) yang akhirnya hengkang ke LPI.

“Sudah ada beberapa pelatih asing dari LPI yang menjadi bidikan kami. Mudah-mudahan pekan depan sudah beres semua, sehingga latihan dan persiapan Persema yang berlaga di ajang kompetisi level 1 lebih matang,” ujarnya.

Sementara pelatih Persema yang saat ini Timo Schuenemann kabarnya bakal digeser sebagai Direktur Teknik dan membantu PSSI dalam mencari bibit muda sebagai pemain masa depan. Hanya saja, sebelumnya Timo telah mencoret beberapa pemain Persema di putaran pertama. (net/jpnn)

Cukup Bawa Undangan dan KTP Lama

Besok, Program e-KTP Diluncurkan

MEDAN- Sesuai rencana, besok (16/9) Pemko Medan akan meluncurkan e-KTP. Dalam waktu dekat, pihak kecamatan akan menyebarkan undangan kepada masyarakat yang terdaftar sebagai wajib KTP. Karenanya, masyarakat diimbau untuk datang ke kantor kecamatan sesuai jadwal undangan yang disebarkan tersebut.

Camat Medan Marelan Pulungan Harahap yang dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan, pihaknya telah selesai merakit perangkat e-KTP dan telah tersambung ke Pusat. “Jadi, kita tinggal menyebarkan undangan kepada masyarakat wajib KTP,” kata Pulungan kepada wartawan koran ini, Rabu (14/9).

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Kota Medan Darussalam Pohan mengatakan, hingga kemarin baru tiga kecamatan saja yang melaporkan telah tersambung ke pusat. “Sampai saat ini belum ada lagi laporan dari kecamatan lain yang masuk kalau mereka sudah tersambung ke pusat,” ungkapnya. Namun begitu, Darussalam Pohan mengaku optimis e-KTP akan diluncurkan Jumat (16/9).

Menurut Darussalam Pohan, pengurusan e-KTP ini sama dengan pengurusan KTP sebelumnya. Masyarakat tidak akan dikutip biaya apapun alias gratis. Dia juga mengatakan, dalam proses pengurusan e-KTP ini, masyarakat cukup datang ke kantor kecamatan dengan membawa surat undangan yang disebarkan pihak kecamatan dan KTP lama. Setelah itu, operator akan meminta KTP yang lama untuk dilakukan pengecekan kembali.

“Bila sudah terdaftar, nama dari pemohon akan segera muncul di layar komputer. Kemudian dilakukan proses lanjutnya dengan alat untuk memasukkan jenis mata, tanda tangan sebayak dua kali, kemudian sidik jari yang dilanjutkan dengan foto,” jelasnya.

Darusalam juga mengaungkapkan, untuk pemohon baru, seperti yang baru genap berusia 17 tahun, tak perlu mendaftar lagi, karena sudah masuk ke dalam database yang didata pihak kecamatan terhadap jumlah Kepala Keluarga (KK).

“Kalau untuk pemohon baru, sudah terdaftar di dalam database saat pihak kecamatan melakukan pendataan terhadap Kepala Keluarga di masing-masing wilayah,” katanya.

Sementara anggota Komisi A DPRD Kota Medan Aripay Tambunan mengharapkan, Desember mendatang seluruh warga Kota Medan telah memiliki e-KTP. “Jumlah penduduk Kota Medan memang lebih banyak dari daerah lain. Tapi diharapkan Desember harus sudah selesai dan semua warga Kota Medan yang sudah terdaftar harus memiliki e-KTP,” kata Aripay Tambunan.

Sedangkan untuk beberapa kecamatan yang belum tersambung ke pusat, menurut Aripay, sama sekali tidak ada masalah bila persiapan launching e-KTP di Kota Medan dilaksanakan besok (16/9).

“Tidak ada masalah bila sebagian kecamatan ada yang belum nyambung ke pusat. Karena launching itu hanya mendeklarasikan bahwa program e-KTP di Kota Medan sudah berjalan,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk porses launching e-KTP di setiap kecamatan yang belum tersambung ke pusat bisa bertahap. “Dengan begitu, semua masyarakat harus berperan sebagai sosialisasi, karena sangat diperlukan. Sehungga dengan peran aktif itu, masyarakat Medan tak ada yang tak tersosialisasi dengan e-KTP,” katanya (adl)

Karya Anak Medan Siap Mendunia

letterater.com, Jejaring Sosial Bagi Para Penulis

Lingkaran merah dihiasi tanda lebih kecil berwarna hitam di sisi kanan layaknya karakter game ‘pac-man’ menjadi logo, diikuti tulisan letterater dalam warna merah dan hitam. Lebih ke kanan, ada tiga versi akses pilihan yaitu mobile, blackberry dan android.

Indra Juli, Medan

Selanjutnya, email dan kata sandi yang harus diisi untuk masuk. Tampilan di atas akan ditemui saat mengklik www.letterater.com pada personal computer (PC). Di bahagian kedua, logo tadi pun tampil dalam ukuran yang lebih besar disertai tulisan menulis. Diikuti form data diri seperti Nama Lengkap, Nama Pena, Alamat E-Mail, Ulangi Alamat E-mail, Kata Sandi, Ulangi Kata Sandi, Jenis Kelamin, Tanggal Lahir, yang harus diisi untuk mendaftar sebagai pengguna atau user. Apa yang kerap kita temui pada situs jejaring sosial lainnya seperti friendster, facebook, dan twitter. Namun bila diperhatikan, ada yang berbeda dari jejaring sosial ini.
Ya, perbedaan itu dapat dilihat di bagian atas form pendaftaran tercantum Tulisan Terbaru dengan lima judul tulisan diikuti foto penulisnya. Begitu juga di bagian bawah ditampilkan nama dan foto para ‘Penulis Terbaru’. Penggunaan warna merah, hitam, putih, dan abu-abu membuat halaman tadi lebih simpel, membantu perhatian lebih fokus pada apa yang ingin dicari.

Setelah login, akan tampil ‘Garafik Tulisan Populer’ yang diikuti lima judul tulisan dan foto penulisnya pada halaman beranda. Berikut penilaian masing-masing tulisan yang dilihat dari pembaca, like, komentar, juga kutipan. Di bawahnya ada tampilan dari satu ‘Tulisan Terpopuler’. Di sisi kanan, ditampilkan pula referensi bacaan dalam ‘Karya Hari Ini’, diikuti dengan ‘Tulisan Kelima’ yang menampilkan tulisan ke lima dari pengguna dalam satu hari. Di bagian bawah ada juga informasi kegiatan dalam ‘Agenda’.

Selain halaman beranda ada halaman Penulis, Katalog, dan Akun dengan tampilan yang berbeda pula. Tidak seperti halaman profile pada facebook, di halaman Penulis tidak ada postingan yang menyesakkan. Selain data penulis, juga tercantum statistic tulisan dan total tulisan yang sudah dibuat. Untuk tulisan sendiri dibagi dalam beberapa kategori yaitu cerita pendek (cerpen), esai, pantun, puisi, resensi buku, dan resensi film.

Kita juga dapat menumpahkan unek-unek dengan mengisi kolom celoteh, layaknya update status pada facebook atau tweeter. Daftar teman juga dapat di lihat di sisi kanan atas, teman yang sedang online, juga pembaca dari tulisan yang dibuat. Di halaman Katalog, kita dapat melihat aktivitas dari seluruh teman kita seperti halnya halaman wall pada facebook. Untuk editing data pribadi atau keluar dapat dilakukan dengan mengklik Akun di pojok kanan atas.

Seperti disampaikan Bambang Saswanda Harahap (25), seorang pendiri letterater.com saat ditemui di Sekretariat Komplek Perumahan Mobil Oil Jalan Dr Mansyur III Blok C Nomor 4a Medan beberapa waktu lalu, portal jejaring sosial ini memang ditujukan sebagai wadah bagi para penulis dan ketertarikan dengan kegiatan menulis. Mengingat besarnya potensi dalam karya tulis baik dalam bentuk cerpen maupun puisi yang tidak terakomodir dengan baik.

Untuk itu, bersama Palit Hanafi Lubis, sejak Maret lalu mereka menyiapkan logika dan kerangka bangunan yang sesuai untuk diwujudkan dalam sebuah jejaring sosial. Usaha itu pun membuahkan hasil pada Mei dengan tampilan pertama yang disempurnakan pada Agustus awal. “Ada penyesuaian logo, nama, dan penambahan content. Awalnya namanya itu paragraph lalu berganti spasi dan terakhir letterater. Sesuai dengan latter yang artinya literature dan rate yaitu peringkat,” beber Bambang.

Sehubungan dengan itu letterater.com melakukan pemisahan kontai tulisan sesuai dengan ketertarikan pengguna. Apa itu puisi, cerpen, puisi, esay, resensi film juga resensi buku. Tidak seperti jejaring sosial lainnya, dimana tulisan-tulisan tadi hanya pengisi halaman yang ada. Pada letterater.com justru mendorong pengguna internet untuk lebih produktif dan lebih bernilai positif.

Hal itu dengan memberi penghargaan atau reward, baik dalam bentuk apresiasi dan sesuatu yang komersial. Setiap tulisan nantinya akan diberikan penilaian dari coment, like, juga kutipan yang didapat. Tulisan yang bernilai tinggi akan ditampilkan pada grafik tulisan popular di halaman depan. Bagi penulis yang memposting minimal lima tulisan dalam satu hari akan ditampilkan dalam grafik Penulis Terproduktif.

Tidak berhenti sampai di situ, evaluasi yang dilakukan setiap enam bulannya akan menyaring karya tulisan terbaik untuk diterbitkan dalam bentuk buku. Hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan model bisnis baru dalam khasanah dunia sastra dan budaya. “Selama ini tulisan-tulisan itu hanya menjadi pajangan tanpa dapat menghasilkan sesuatu bagi penulisnya. Nah di sini kita mencoba mewujudkan apa yang disebut dengan sumberdaya dunia maya. Ini akan menjadi motivasi bagi putra bangsa untuk menghasilkan karya-karya berkualitas,” tambahnya.

Di lain sisi, penggarapan konten yang dimulai dari nol membuktikan potensi lokal tak kalah dengan Pulau Jawa yang selama ini menjadi acuan teknologi informasi di tingkat nasional atau pun Amerika Serikat di tingkat dunia. Hal itu dapat kita lihat dari konten pada data diri, maupun grafis tulisan yang bernuansa Indonesia. “Banyak konten yang dibuat dengan copy-paste dari situ yang sudah ada. Tapi setiap konten di letterater.com ini kita garap mulai dari nol,” tegas desaigner letterater.com Yosua Topandu, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Kota Medan.

Tidak tanggung-tanggung, sejak dipublis Juni lalu, letterater.com mendapat apresiasi positif dari pengguna internet. Dalam 60 hari berhasil mencatat peringkat 1.886.000 di seluruh dunia dan peringkat 18.587 di Indonesia yang paling banyak dikunjungi. Hingga tulisan ini diturunkan sudah tercatat 1.200 user dengan 2.800 konten yang masih terus dikembangkan. Seperti akses via mobile, blackberry, dan android.

Keberhasilan dan misi yang diemban tadi pun diikuti dengan pegelolaan yang professional. Palit Hanafi Lubis, Bambang Saswanda Harahap, dan Yosua Topandu dibantu Rodhiah Khalid sebagai marketing dan keuangan, juga Bambang Riyanto sebagai sumber daya konten terus melakukan pengembangan dengan merangkul pihak-pihak sponsor. Mengingat beberapa kendala klasik sebelum peluncuran resmi yang akan dilaksanakan Januari 2012 mendatang. (*)

Jalanan Masih Berdebu dan Rusak

Cotempo Regency Abaikan Aspirasi Warga

MEDAN- Developer Contempo Regency terkesan mengabaikan hasil musyawarah yang telah dilakukan dengan masyarakat sekitar lokasi proyek penimbunan lahan perumahan tersebut. Pasalnya, hingga kemarin, tanah timbun masih berceceran di jalanan.

Menurut pantauan wartawan koran ini di lokasi, Rabu (14/9) siang, tumpahan tanah timbun yang melekat di ban truk berserakan di jalan sehingga membuat dampak yang sangat buruk bagi pengguna jalan lain serta warga sekitarn
Aspal di kawasan tersebut juga berubah warna menjadi kuning hingga ke simpang empat. Selain itu, dampaknya juga dirasakan sampai ke Jalan Trutura hingga ke Jalan AH Nasution. Bila hujan mengguyur jalan tersebut, jalanan menjadi licin. Sedangkan musim kemarau jalanan menjadi berabu.

Tak hanya itu, jalan tersebut juga menjadi rusak dan bergelombang hingga membuat pengguna kendaraan roda empat dan dua merasa kesal. “Lihatlah dampak dari tumpahan tanah galian C dan tanah yang dibawa dump truck tersebut, membuat jalanan berabu dan rusak,” ujar Zainal, pemilik bengkel di Jalan Brigjen Zein Hamid.

Sementara, di lokasi penimbunan, sama sekali belum terlihat aktifitas penimbunan dan pemadatan lahan. “Kami masih melakukan penimbunan, tapi karena lokasi terendam air yang mengakibatkan tanahnya menjadi lumpur. Terpaksa kami hentikan dulu untuk sementara, hingga tanah sudah bisa dipadatakan,” kata operator alat berat saat ditemui di lokasi.
Sementara, Dirketur Developer Perumahan Contempo Regency yang coba dikonfirmasi wartawan koran ini melalui telepon seluler karena tak bisa ditemui. Tidak mau berkomentar banyak dengan mengelak. “Masalah izin apa, ada apa ini,” katanya ketika ditanya soal ancaman Pemko Medan terkait IMB.(adl)

Lakukan Pendekatan Personal

Untuk menanggulangi penyebaran penyakit, Puskesmas Sukaramai melakukan pendekatan secara personal kepada pasien. Hal ini dilakukan agar pasien dapat lebih waspada dan melakukan pencegahan sedini mungkin. Demikian dikatakan Kepala Puskesmas Sukaramai Dr Erwina Zaini kepada wartawan Sumut Pos Jhonson Siahaan, belum lama ini. Berikut petikan wawancaranya.

Penyakit apa yang paling menonjol di Puskesmas ini?

Yang menonjol yakni penyakit ISPA (Insfeksi Saluran Pernafasan Atas) dan DBD (Demam Berdarah Dengau). Sejak Januari hingga Agustus 2011, jumlah penderitanya sekitar 1.472 kasus, dimana 952 kasus diderita usia 5 tahun ke atas dan sisanya 520 kasus di bawah 5 tahun. Sejauh ini, hanya 3 kasus ISPA yang kita rujuk ke rumah sakit. Sedangkan untuk DBD, hanya 3 kasus dimana 2 kasus di Januari dan 1 kasus di Bulan Maret.

Apa yang menyebabkan penyakit ISPA dan bagaimana cara mengantisipasinya?
Penyakit ISPA biasanya disebabkan flu serta demam. Penyakit ini juga bisa disebabkan konsumsi es yang berlebihan. Pengobatannya dengan memberikan antibiotik serta obat kepada penderita yang berkunjung ke Puskesmas.

Dalam menanggulangi dan pengobatan yang diberikan kepada pasien, cara yang bagaimana yang diberikan Puskesmas?
Untuk mengurangi dan mengobati pasien, kita berikan pengobatan menurut jenis penyakitnya kepada pasien. Kita juga melakukan pendekatan secara personal saat pasien itu berobat ke Puskesmas dengan tujuan agar pasien lebih waspada dan bisa melakukan pencegahan lebih dini.

Selain itu, Puskesmas juga melakukan penyuluhan di Posyandu dan penyuluhan langsung kepada masyarakat setiap minggunya. Ada sekitar 40 KK yang kita beri penyuluhan setiapminggunya. Selain itu, kita juga melakukan gotong royong guna memberishkan lingkungan sebagai upaya antisipasi merebaknya wabah penyakit.

Sedangkan untuk penyakit DBD, bagaimana penanganan dan antisipasinya?
Kita juga memberikan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan dan Puskesmas bekerjasa sama dengan pihak kelurahan bersama kecamatan juga berikan foging agar penderita DBD tidak bertambah.

Selanjutnya, harapan Ibu kepada warga apa?
Harapan saya kepada warga, agar warga sama-sama menjaga lingkungan agar selalu bersih dan jika sakit dengan secepatnya mengobatinya dan silahkan datang ke puskesmas agar cepat ditangani dan diberikan obat dan antibiotiknya.(*)