28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14615

Budaya Bersih Belum Beres

Bagi sebagian orang mungkin soal sanitasi adalah sesuatu yang sepele. Padahal, selain sangat berpengaruh pada lingkungan, sanitasi yang bermasalah juga bisa menghilangkan nyawa.

Ya, penyakit terkait air, sanitasi, dan  masalah kebersihan  (hygiene) berdasar  kan data World Health Organization (WHO) 2008 menyumbangkan 3,5 persen dari total kematian di Indonesia. Sedangkan salah satu penyakit akibat ketiga hal tersebut, yaitu diare, menyumbang kematian nomor satu pada balita di Indonesia—sebesar 25 persen sesuai data Riset Kesehatan Dasar 2007.

Masalah utama yang mempengaruhi adalah masalah sanitasi. Meliputi banyak faktor sanitasi seperti selokan tersumbat, mencuci dan mandi di sungai tercemar, buang air besar sembarangan, jamban yang asal-asalan, pembuangan limbah industri di kawasan pemukiman, dan pembuangan liar lumpur tinja.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan fasilitas seperti seperti mandi cuci kakus (MCK) masih menjadi kendala bagi sebagian masyarakat Indonesia. Begitu juga dengan jamban dengan pembuangan yang tidak benar.

Selain penyakit terkait air, sanitasi dan kebersihan, angka kematian juga sangat dipengaruhi oleh perilaku orang Indonesia. ‘’Penyakit-penyakit ini sebenarnya bisa dihindarkan melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),’’ kata Tjandra.

Penyakit seperti diare, cacingan dan typus bisa menular dari tangan yang tidak bersih. Sayangnya, perilaku cuci tangan masih jarang dilakukan orang. Secara umum perilaku cuci tangan pakai sabun orang Indonesia masih sangat rendah. Data perilaku cuci tangan Kementerian Kesehatan 2010 mencatat hanya 23 persen orang yang mencuci tangan dengan sabun. Meningkat dua kali lipat dibanding 2007 yang sebesar 11 persen.

Meski begitu, kajian morbiditas diare tahun 2010 oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan penurunan penderita diare dari 423 per seribu penduduk menjadi 411 per seribu penduduk. Menurut Tjandra, cuci tangan pakai sabun adalah cara sederhana menjaga kesehatan dan bisa menurunkan kasus diare hingga 47 persen, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan flu burung hingga 50 persen. (bbs/jpnn)

Galian Parit Jalan Tombak Dihentikan

081375613xxx

Yth Bapak Wali Kota Medan, kami tahu Bapak perduli dengan drainase tapi kenapa galian parit di Jalan Tombak dihentikan? Sementara yang sudah digali paritnya masih bagus. Sekarang kami yang tinggal di Jalan Tombak arah Pancing sering kebanjiran walaupun hujan hanya sebentar karena air parit meluap. Tolong kami diperhatikan Pak.

Dikoordinasikan

Terima kasih informasinya, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinas Bina Marga. Selanjutnya, melalui instansi tersebut akan mengecek langsung ke wilayah yang telah disebutkan. Kemudian, kami meminta agar kelurahan dan aparatur kecamatan juga melaporkannya kondisi terakhir mengenai wilayah tersebut.

Khairul Buhari
Plt Kabag Humas Pemko Medan

Lebih Gampang Diingat

Ayu Ting Ting Ganggu Dominasi Boyband dan Girlband

Belum habis kata menyoal Ayu Ting Ting. Lewat ‘Alamat Palsu’ dan sosok polosnya, Ayu mampu membuka mata bahwa dangdut belum ‘habis’. Maklum saja, musik tanah air belakangan terlalu disesaki kalangan boyband ‘berwajah’ Korea.

Ayu bahkan disebut-sebut berhasil menggeser kepopuleran para boyband dan boygirl yang baru-baru ini berhasil menarik perhatian masyarakat pecinta musik Indonesia. Lalu apa kata selebritas soal fenomena Ayu Ting Ting di tengah-tengah maraknya grup boyband dan girlband?

Mantan VJ MTV, Nirina Zubir, dan penyanyi Rossa tertarik untuk menanggapi hal ini. Bagi Nirina kehadiran Ayu Ting Ting di tengah-tengah maraknya grup boyband, semakin menambah variasi dunia musik Indonesia. “Nggak apa-apalah. Semakin banyak penyanyi, semakin banyak variasi dalam musik Indonesia,” kata Nirina saat ditemui di Jakarta.
Bahkan, artis muda Rina Diana menilai kesuksesan yang diperoleh Ayu Ting Ting saat ini bukanlah suatu keberuntungan semata. Namun, berkat kegigihan Ayu yang luar biasa di usia yang masih belia. “Aku salut sama dia, kesuksesannya ini hasil dari kerja kerasnya. Bukan karena instan atau aji mumpung, tapi emang kerja keras dari nol,” kata Rina.

Si cantik berdarah Manado-Yunani ini mengaku bangga dengan Ayu Ting Ting yang mau berkiprah di musik dangdut. Padahal, kata dia, kebanyakan masyarakat menganggap dangdut itu musik kelas bawah dan susah ngehits.
“Dia hebat, mau berkarier di musik dangdut. Lagunya emang bagus. Padahal musik dangdut jarang dilirik. Meski kata orang kampungan, tapi menurut aku lagu dangdut itu keren,” paparnya.

Diva cantik Rossa juga merasa bangga industri musik tanah air diramaikan oleh para pendatang baru yang berhasil menyedot perhatian. Ia senang, perkembangan musik Indonesia kini dipegang oleh kaum musisi muda.
“Aku pikir persaingan antar mereka fair dan sehat. Baik Ayu Ting Ting dan para boys atau girlband itu bersaing sehat di genre musik  mereka masing-masing. Ayu dengan dangdutnya, sedangkan mereka (boyband) di jalur pop. Mereka berkompetisi di blantika musik Indonesia secara profesional untuk merebut hati masyarakat dan pangsa pasar industri,” katanya.

Mantan istri Yoyo Padi ini pun merasa sudah kepincut dengan penampilan Ayu Ting Ting. Menurutnya, meski baru berusia 19 tahun, Ayu berhasil menyihir perhatian publik. Tidak hanya piawai dalam menyanyi, Ayu juga mulai merambah ke dunia lain.

“Yang aku tahu juga di salah satu acara, dia sudah pintar jadi host juga. Nah, kalau boy atau girlband itu, banyak yah, aku saja sampai sulit menghapal  nama dan lagunya. Malah antar mereka itu yang berkompetisi, bukan sama Ayu,” uajar Rossa menanggapi.

Presenter Olla Ramlan juga memberikan komentar tak jauh berbeda. Sebabnya, dangdut dengan segala keterbatasan dan cap jeleknya, terbukti mampu bertahan di tengah kepungan aliran musik modern.

“Lagunya enak didengar dan liriknya gampang diingat, jadi wajar saja menjadi hits. Walaupun itu musik dangdut, nggak ada masalah. Selama lagu itu enak didengar, pasti bisa jadi hits,” kata Olla.

Kenapa lagu milik Ayu Ting Ting meledak di pasaran? Menurut janda Alex Tian ini, itu karena dangdut sangat mengakar di blantika musik tanah air. Dangdut, kata dia, lebih simpel dan cenderung peka terhadap kondisi sosial masyarakat.
“Dangdut itu kan musik negeri sendiri. Wajar kalau lagunya meledak karena orang sudah akrab mendengarnya. Ya meskipun selera orang itu masing-masing beda ya,” paparnya.

Ke depan, Olla bahkan yakin dangdut bisa merajai chart musik Indonesia. Syaratnya, musisi dan pencipta lagu dang­dut terus kreatif mencari tahu apa yang mau didengar oleh penikmat musik. Makanya itu, tak perlu khawatir dangdut bakal tergerus aliran boyband atau girlband yang belakangan ikutan booming. “Kadang-kadang kita tidak perlu lihat yang lagi trend apa. Kita harus jadi leader dalam satu hal, bukan hanya jadi follower. Me­nurut saya gebrakan itu penting,” tegasnya.

Lalu, bagaimana dengan penyanyi dangdut Dewi Perssik? Hm, rupanya Si ‘goyang gergaji’ itu mengaku kaget saat mengetahui Ayu Ting Ting mengidolakannya. “Kalau saya disukai sama se­seorang, sesama profesi saya bangga. Seperti saya suka umi Elvi Sukaesih dan Bang Haji Rhoma Irama,” kata janda Saipul Jamil itu.

Depe juga tak merasa tersaingi dengan kehadiran Ayu Ting Ting. “Rezeki tidak ada yang menyaingi, biar orang yang menilai. Rezeki nggak bisa dipilih. (Misalnya) suara dan goyangan yang lebih bagus dari saya itu banyak,” pungkasnya. (rm/jpnn)

Jadikan Korea Kiblat Kreatif

Pedangdut fenomenal Ayu Ting Ting rupanya ingin mengembangkan dangdut modern gaya baru. Menariknya, ketika seakan ‘dikepung’ boyband dan girlband ‘berwajah’ Korea, dia malah ingin memadukan dangdut dengan Korea Pop.
“Saya ingin ciptain style Korea. Orangnya ganteng dan cantik, mereka suka pakai baju simple dan lucu,” ucap Ayu Ting Ting di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Penyanyi yang populer lewat lagu ‘Alamat Palsu’ ini mengaku sangat mencintai film dan lagu Korea. Jika tak ada hambatan, Ayu Ting Ting berencana akan pergi ke Korea Selatan untuk sebuah pekerjaan.

“Filmnya suka, ceweknya cantik dan imut. Akhir tahun mau ke Korea ada kerjaan” akunya.

Ya, nama Ayu Ting Ting belakangan melonjak begitu lagu ‘Alamat Palsu’ dalam album disukai semua golongan anak-anak hingga dewasa. Tapi siapa sangka saat masih duduk di bangku SMP atau SMA, saat mengawali menyanyi amatiran dia sempat ragu apa musik dangdut disukai anak sebayanya saat itu.

“Waktu jaman SMP atau SMA musik dangdut kan jarang disukai anak-anak sebayaku. Juga belum ada penyanyi dangdut yang heboh,” ungkap Ayu.

Tidak hanya itu, ada beberapa teman memandang sebelah mata penyanyi dangdut bahkan ada yang sinis sama musik dangdut. “Tapi aku jalan terus dan berusaha memberikan nuansa yang beda syukurnya berhasil,” tambahnya. Penyanyi yang konon bertarif Rp30 juta sekali manggung itu, mengaku bersyukur kehadirannya dalam kancah musik dangdut Indonesia disukai masyarakat.

“Saya senang kalau memang semua kalangan usia menyukai lagu yang dinyanyikan Ayu. Pokoknya senang bisa menghibur,” ungkapnya genit. (bbs/jpnn)

Bandar Sabu Berkeliaran di Deli Serdang

081361458xxx
Pak Kapoldasu kenapa di wilayah hukum Polres Deli Serdang pemakai dan kurir sabu ditangkapi? Sedangkan bandarnya bebas berkeliaran mencari mangsa di Kecamatan Beringin Pantai Labu. Ada dugaan bandar sabu  dipelihara oknum-oknum Polres Deli Serdang dan dijadikan kibus. Tak heran peredaran sabu merajalela saja. Berani nggak Kapoldasu menindak oknum Polres yang membekingi? Soalnya sangat meresahkan warga.

Sampaikan Data Lengkap Anggota

Terimakasih atas laporannya. Sebagai musuh bersama, kami sangat mengharapkan kerjasama dari masyarakat. Untuk itu kiranya warga masyarakat agar menyampaikan kepada kami data lengkap anggota yang terlibat untuk kami lakukan penyelidikan.

AKBP Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Jangan Hanya Tingkat Kurir

Mengenai keterlibatan oknum polisi membekingi kegiatan para Bandar sabu memang sangat disayangkan. Begitu pun kita tidak baik juga menunjuk tanpa dibarengi bukti dan fakta yang kuat mengenai keterlibatan anggota polisi tersebut. Untuk itu, kami berharap warga masyarakat menyampaikan bukti yang ada ke Komisi A DPRDSU agar kita tindaklanjuti ke Kapolda. Untuk penangkapan di tingkat kurir saja, tentunya itu untuk pengembangan mencari siapa yang mengirim kurir tersebut.

Hasbullah Hadi
Komisi A DPRDSU

Tunjangan Guru Delitua

0813973553xxx

Yth Kabid Humas Infokom Deli Serdang Bapak 3 kali buat pernyataan. 1 minggu ini akhir agustus,  2 bulan ini akhir Septmber 3 dan pertengahan bulan ini tanggal 6 Oktober 2011. Coba Bapak sebut tanggal lah jangan omong saja tentang insentif dan tunjangan SBY. Dari guru Delitua Deli Serdang.

APBD Sudah Cair

Untuk insentif dan tunjangan dari APBN sudah mulai diterima guru. Mengenai tunjangan dan insentif dari APBD mohon para guru untuk menunggu. Kami tidak bisa memastikan tanggalnya kapan. Mohon maaf atas keterlambatannya dan terimakasih.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Infokom Deli Serdang

Maling Berkedok Jaga Malam

081375839xxx

Sindikat pencurian mobil di ujung jalan Merak Sunggal, tolong ditangkap atau di tembak mati saja mereka yang berkedok jaga malam padahal maling. Trima kasih Pak Polisi.

Pengumpulan Bukti dan Saksi

Terimakasih atas laporannya. Saat ini kami masih mengadakan penyelidikan dan pengumpulan saksi dan bukti yang lain. Secepatnya akan kita tangkap apabila sudah memenuhi bukti permulaan yang cukup.

Kompol Budi Hendrawan Sik
Kapolsek Sunggal

Rumah Tjong A Fie Simpan Banyak Sejarah

Karnaval Musik dan Ulos Ramaikan Temu Pusaka Indonesia 2011

Sebanyak 500-an peserta dari berbagai etnis, budaya dan agama meramaikan Karnaval Musik dan Ulos pada Temu Pusaka Indonesia 2011 yang digelar Badan Pelestaraian Pusaka Indonesia (BPPI) dan The Tjong A Fie Memorial Institute di Rumah Tjong A Fie Jalan Ahmad Yani Medan, Minggu (9/10). Kegiatan ini dikonsep untuk memperkenalkan beragam budaya Indonesia, dari seni tarian, musik,
kuliner hingga busana.

Direktur Eksekutif The Tjong A Fie Memorial Institute, Fon Prawira Tjong mengatakan, kegiatan yang juga melibatkan sejumlah model Kota Medan serta ratusan orang ini, sengaja dilakukan untuk mengangkat kembali budaya dan sejarah Indonesia khususnya Kota Medan. Selain itu, kata Fon, Temu Pusaka Indonesia 2011 juga dilaksanakan dalam rangka mengenalkan kembali ragam budaya dan etnis di Indonesia, khususnya peranakan Tionghoa Melayu yang begitu kental di dalam sejarah Tjong A Fie.

“Tahun ini sengaja kita konsep dengan mengangkat sejarah dan budaya ulos yang dipadukan dengan pakaian kebaya untuk mengangkat rasa kecintaan para generasi muda terhadap nilai budaya tersebut,” ujarnya.

Kegiatan itu juga dilakukan dalam upaya melestarikan nilai budaya yang mulai luntur di telan zaman, sehingga tahun berikutnya acara diharapkan bisa dikemas lebih bagus dan lebih kaya akan nilai budaya.

Dalam kesempatan yang sama, kordinator pelaksana kegiatan, Merdy Sihombing mengatakan, jika kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2011 tak lain dilakukan dalam membangkitkan kembali kejadian-kejadian di Kota Medan yang sebelumnya pernah terjadi di rumah Tjong A Fie, yang kini bergelar sebagai cagar budaya nasional sejak 2010 silam.
“Diharapkan, dengan kegiatan ini bisa membangkitkan kecintaan atas nilai sejarah yang pernah terjadi di Kota Medan, khususnya Tjong A Fie sebagai tempat yang menyimpan banyak sejarah,” ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB ini, dimulai dari penyambutan para tamu atau temu karya, pagelaran busana, tarian, kuliner, serta mengunjungi museum Tjong A Fie, yang mana seluruh kegiatan dilangsungkan di Rumah Tjong A Fie.

Penutupan kegiatan itu mengambil lokasi di titik nol Kota Medan atau tepatnya di depan Kantor Pos Medan. “Titik nol sengaja kita ambil dengan maksud sebagai pengingat kembali untuk mengulang sejarah, sebagai wujud mempersatukan bangsa dari segala etnis lewat budaya, dan ini sejalan dengan tujuan Tjong A Fie,” sebut Fon Prawira sekaligus menutup pertemuan dengan waratan koran ini.(uma)

Calon Penumpang Mengamuk

Tiket KA Kelas Ekonomi Medan-Tanjungbalai Ludes

MEDAN- Tiket kereta api (KA) kelas ekonomi jurusan Medan-Tanjungbalai habis. Kondisi ini memicu kekesalan para calon penumpang yang tak kebagian tiket dan sempat ricuh dengan petugas loket. Akibatnya, puluhan penumpang terlantar di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Minggu (9/10).

Kericuhan terjadi saat petugas loket memberitahukan kepada calon penumpang yang sedang antre, kalau tiket kelas ekonomi jurusan Medan-Tanjungbalai habis. Dengan kesal, para calon penumpang langsung mengamuk dan hampir memukul kaca loket. Beruntung petugas dari PT KAI, langsung melerai calon penumpang tersebut.

“Kericuhan tersebut terjadi setelah petugas loket memberi tahu kalau tiket kelas ekonomi sudah habis, sontak calon penumpang marah,” kata Sinta, petugas layanan infornasi PT KAI di lokasi.

Dijelaskannya, loket yang seharusnya dibuka sekitar pukul 16.00 WIB harus dibuka lebih cepat pukul 15.00 WIB, karena antrean calon penumpang sudah panjang. “Hal ini yang menyebabkan penumpang yang datang terlambat tidak kebagian tiket keberangkatan pukul 17.10 WIB dan sampai pukul 23.00 WIB,” ucapnya.

Dikatakannya, harga tiket yang sudah ditetapkan dengan harga Rp14 ribu untuk dewasa dan anak-anak Rp12 ribu dijual berdasarkan nomor tempat duduk mulai 1 Oktober lalu. “Jadi, kami tak menerima lagi untuk penumpang yang berdiri maupun penumpang yang melebihi kursi yang disediakan,” bebernya.

Sementara, calon penumpang yang kesal karena tidak kebagian tiket menduga, tiket-tiket tersebut sudah diborong calo yang berkeliaran di Staisun Besar Medan untuk mencari keuntungan. “Kenapa tiket bisa habis? Pasti sudah diborong calo. Terbukti, karena banyak calo yang menawari tiket kepada kami dengan harga yang tinggi,” kata wanita berjilbab putih yang meminta namanya tidak disebutkan.

Karena ingin pulang bersama keluarga untuk membawa kembali anak-anaknya sekolah di Tanjungbalai terpaksa dia menunggu petugas loket membuka tiket kelas bisnis sekitar pukul 20.00 WIB. “Lihatlah kami terlantar jadinya di sini, bagaimana pelayanan yang mereka berikan?” katanya, sembari meninggalkan wartawan koran ini.(adl)

Akta Kelahiran Anak 6 Bulan

085275260xxx

Dinas Kadisduk Capil Deli Serdang yang terhormat anak saya usianya 6 bulan berapa biaya pengurusannya dan syarat-syaratnya? Thanks.

Lengkapi Persyaratannya

Untuk mengurus akta kelahiran anak, cukup melampirkan surat kelahiran dari bidan atau rumah sakit, dengan catatan lahir di Kabupaten Deli Serdang. Selanjutnya, melampirkan foto copy KTP kedua orang tua dan kartu keluarga. Untuk pengurusan ini tidak dikenakan biaya. Terimakasih

Drs H MH Yusuf Siregar , Kadisdukcapil Deli Serdang