29 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14623

Kualanamu Hubungkan Medan-Danau Toba

LUBUK PAKAM-Keberadaan pembangunan Bandara Kuala Namu merupakan bagian dari program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Bakal berfungsinya Bandara Kualanamu yang ditarget awal 2013, dipastikan akan membutukan aksesbilitas berupa sarana jalan tol dan arteri.

“Direncanakan akan ada jalan baru antara Medan dengan Kualanamu, atau Kualanamu  dengan kota lainnya, terutama daerah wisata seperti ke Danau Toba,” beber Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Prof Dr Armida Salsiah Alisjahbana SE MA, Minggu (11/9), sekitar pukul 13. 30 WIB
Prof Armida berkunjung ke lokasi pembangunan Bandara Kualannamu, di Kecamatan Beringin, Minggu (11/9), sekitar pukul 13. 30 WIB.

Namun, guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran itu tidak merinci berapa anggaran yang disiapkan untuk pembangunan jalan dimaksud. Tetapi, untuk mendukung tercapainya sasaran tersebut kini difokuskan meningkatkan kerjasama pemerintah dengan swasta, meningkatkan pelayanan infrastruktur sesuai Standar Pelayanan Minimal, mendukung peningkatan daya saing sektor riil.

“Diharapkan konektivitas dapat meningkatkan keterkaitan ekonomi di antara kota dan desa atau kota dengan kota yang lain, demikian halnya keberadan Bandara Kualanamu diharapakan ada konektivitas Deliserdang dengan Medan dalam proses pembangunan,” papar Prof Armida Salsiah Alisjahbana.

Pengembangan Koridor Ekonomi dalam MP3EI, merupakan bentuk kerja bersama (pemerintah, swasta dan akademisi) dalam mendukung percepatan pembangunan daerah. Pengembang keenam koridor ekonomi diharapkan terjadi percepatan pertumbuhan di luar Jawa sehingga pada saat yang sama mengurangi beban wilayah Jawa.
Pengembangan keenam koridor tersebut berbasis potensi dan sumber daya lokal serta dengan mempertimbangkan daya saing nasional secara keseluruhan.

Pembangunan secara nasional dilakukan secara maksimal, bahkan untuk itu pengelolaan APBN harus dilakukan secara berhati-hati dan selaras dengan RPJMN dan RKP. Sementara itu prioritas RKP 2012 anggaran belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) diarahkan antara lain mendorong peningkatan belanja infrastruktur untuk mengatasi sumbatan dan keterhubungan domestik/konektivitas, serta perluasan program penanggulangan kemiskinan (klaster 4).

Sehingga pada tahun 2012 pemerintah mengalokasikan sekitar Rp54,6 triliun untuk anggaran infrastruktur yang akan digunakan melaksanakan 16 program prioritas. Sasaran prioritas itu meliputi sumber daya air, transportasi, perumahan dan permukiman, penataan ruang, komunikasi dan informatika.

Sementara itu, Kepala Project Implementation Unit (PIU) Satker AP II Joko Waskito yang menerima kedatangan Menteri Bappenas menjelaskan bahwa saat ini pelaksanan pembangunan Bandara Kualannamu telah mencapai sekitar 75 persen.

Pihknya optimis pelaksanan pambangunan Bandara Kuala Namu, bakal selesai akhir tahun 2012 mendatang.”saat ini tidak ada kendara yang cukup berarti, tetapi bantuan serta peran serta warga Deli Serdang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan saat ini,” bilangnya.

Turut hadir mendampingi Menteri Bappenas, Bupati Samosir Magindar Simbolon, Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars, serta sejumlah Kadis Deliserdang terkait.(btr)

Ke Medan Berpetualang

Nadine Chandrawinata

Artis cantik Nadine Chandrawinata akan kembali berakting di film layar lebar. Putri Indonesia 2005 itu bakal membintangi film bertema petualangan berjudul Pacarku Anak Holden.

Dalam film tersebut, Nadine akan menjalani proses syuting yang mirip dengan perjalanan backpacking dari Jakarta menuju Medan melalui jalur darat.

Nadine pun mengungkapkan sudah tidak sabar untuk segera memulai syuting. Dalam film itu, Nadine berperan sebagai cewek pencinta mobil asal Australia, Holden. “Aku suka karena ini film tentang petualang. Aku juga bertemu teman-teman baru, seru. Karena pasti jadi tantangan tersendiri,” ujar Nadine saat ditemui di kantor Nold Production, kawasan Kemang, Sabtu lalu (10/9).

Artis 27 tahun itu menerangkan, dirinya tidak sekadar menjalani syuting seperti biasa. Dia dan pemain yang lain akan menempuh perjalanan darat dengan menggunakan mobil. Beberapa persiapan pun dilakukan Nadine menjelang proses syuting. “Petualangan itu kami harus siap semua. Mulai dari pegel-pegel karena di mobil berhari-hari, tapi dari situ kelihatan bagaimana cara menahan ego. Aku juga mendalami alur cerita, pembentukan karakter. Aku juga harus mandi di pom bensin, harus bawa camilan dan tisu basah. Pokoknya, mirip traveling aja,” jelas artis blasteran Jerman-Indonesia itu.

Ketika ditanya soal perawatan kulit selama syuting, kakak kandung si kembar Marcel dan Mischa Chandrawinata tersebut mengaku hanya melakukan perawatan pokok. Dia juga tidak takut kulitnya berubah menjadi kusam dan gelap. “Yang sehat aja, aku minum jahe, terus olahraga sebelum berangkat. Pakai sunblock dan pelembap juga. Apa pun warna kulit kita, perempuan itu tetap cantik kok. Tinggal gimana mengeluarkan kecantikan itu dari dalam,” tutur dia.
Demi film tersebut, Nadine yang dikenal gemar diving dan hiking itu terpaksa meninggalkan aktivitas-aktivitas tersebut. Namun, dia sudah berencana mengunjungi suatu tempat di daerah Indonesia Timur sesudah syuting film tersebut. “Ya, terpaksa ditinggalkan dulu. Biar tidak tumpang tindih. Tapi, semuanya pasti dilakukan lagi, kayak diving, hiking. Apalagi sekarang bawain acara traveling. Aku juga mau ke suatu tempat di daerah timur, tapi masih dirahasiakan. Pokoknya, aku belum pernah ke sana,” jelasnya. (ken/c9/any/jpnn)

Empat Kali Lipat

Islam di Amerika Serikat setelah 10 Tahun Tragedi 9/11

Suka atau tidak suka, umat Islam di AS terkena getah tragedi 11 September (9/11/2001). Muslim Amerika Serikat yang diperkirakan 7-8 juta harus menanggung beban itu. Seperti apa keadaan mereka setelah 10 tahun tragedi 9/11 berlalu?

Laporan: Suhendro Boroma
Boston, Amerika Serikat
“BERGANTUNG pada cara kita melihat,” kata Syamsi Ali, Imam Masjid Al-Hikmah, masjid masyarakat Indonesia di 44-01 31st Avenu, Astoria, New York. Hanya beberapa jam setelah pesawat American Airlines Flight 11 yang dibajak teroris meruntuhkan tower 1 World Trade Center (WTC) dan United Airlines Flight 175 menabrak tower 2 WTC pada pagi 11 September 2011, Syamsi Ali menjadi orang Islam pertama yang tampil di publik Amerika.

Pemimpin umat Islam Indonesia di kota tersibuk di Amerika itu mau tidak mau harus menjadi “juru bicara” muslim Amerika, bahkan dunia sesaat setelah tragedi yang merenggut hampir 3.000 jiwa itu. Dalam posisi itu, imam Syamsi menjelaskan dengan terang benderang bahwa teroris adalah musuh Islam. “Tidak ada terorisme dalam Islam, dan aksi teror merupakan musuh Islam, musuh bersama semua umat beragama,” katanya.

Imam Syamsi boleh dikatakan tokoh muslim terkemuka di New York. Bukan hanya pada saat tragedi 9/11. Hingga kini dia menjadi imam Masjid Al-Hikmah, masjid yang diresmikan pada 17 Agustus 1997. Masjid ini berdiri, antara lain
atas bantuan Yayasan Muslim Amal Bhakti Pancasila pimpinan mantan Presiden Soeharto almarhum. Selain itu, Syamsi dipercaya umat muslim New York menjadi imam Masjid Islamic Center, masjid terbesar di kota tersibuk di dunia ini. Komunitas muslim Afro-Amerika juga menunjuk Syamsi sebagai imam Masjid Jamaica Muslim Center, New York.

Saat genting pada 9 September 2001, Syamsi dinilai paling layak mewakili umat muslim. Para pejabat tinggi Amerika Serikat juga memilih Syamsi sebagai tokoh yang paling pas menjelaskan kepada publik soal Islam dan perang melawan terorisme yang dikumandangkan mantan Presiden George W. Bush setelah gedung kembar WTC runtuh, dan pesawat United Airlines Flight 93 jatuh di Shankville, Pennsylpania, setelah menabrak gedung Pentagon di Arlington, Virginia. Peran dan “fatwa” Syamsi menjelaskan Islam sebagai agama yang memusuhi terorisme dan aksi-aksi teror. Bagi pemerintah Amerika Serikat, posisi dan “fatwa” Syamsi menjelaskan kepada dunia Islam, Amerika tidak berperang melawan umat muslim, melainkan terorisme, musuh bersama umat manusia, yang juga musuh umat Islam.

Karena itu, hingga kini Syamsi menjadi “juru bicara” umat Islam di Amerika. Menjelang peringatan tragedi 9/11, dia paling sibuk. Termasuk melayani wawancara media terkemuka dari berbagai penjuru dunia. Sabtu malam (10/9), televisi Al-Jazirah melakukan wawancara khusus dengan tokoh asli asal Indonesia ini terkait dengan 10 tahun peringatan tragedi 9/11.

“Alhamdulillah,” katanya.

“Kalau kita lihat sepintas dan jangka pendek, keadaan umat Islam di Amerika setelah 10 tahun tragedi 9/11 sepertinya memburuk,” ujarnya.

Namun, hal itu tidak fundamental. Juga tidak mewakili pandangan masyarakat Amerika yang sesungguhnya terhadap umat Islam. “Islam fobia dan sentimen anti-Islam di Amerika akhir-akhir ini dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar agama. Terutama faktor politik berkaitan dengan Pemilu 2012,” katanya.

Tapi, secara substansial keadaan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan era sebelum tragedi 9/11. Masyarakat Amerika makin terbuka kepada umat Islam dan ajaran Islam. Mereka dengan kesadaran sendiri ingin memahami Islam secara mendalam. “Pasca tragedi 9/11, orang yang masuk Islam meningkat empat kali lipat daripada sebelum tragedi 9/11,” katanya.

Mereka yang memeluk Islam, sebelum tragedi 9/11 umumnya warga keturunan Afro-America. “Pascatragedi 9/11, umumnya warga Amerika keturunan Amerika Latin,” tambahnya.

Seperti di mana-mana, umat Islam berkelompok dalam banyak ragam aliran dan organisasi. “Setelah tragedi 9/11, umat Islam di Amerika makin solid, meningkat rasa persaudaraan dan ikatan silaturahmi,” katanya. Organisasi-organisasi Islam tetap berkembang seperti sebelumnya, tetapi semua “terpanggil” memperkuat Islamic Society North America. “Kita juga punya dialog yang terlembagakan dengan Presiden Barak Obama, atau pemerintah Amerika.”
Walau Islam fobia dan sentimen anti-Islam sering dikait-kaitkan dengan motif politik, belakangan di beberapa kota tokoh Islam setempat terpilih sebagai wali kota. Begitu juga anggota kongres, apalagi anggota DPR setingkat kota atau negara bagian. “Semua ini menunjukkan tingkat penerimaan masyarakat Amerika terhadap umat Islam makin terbuka dan kian membaik,” jelasnya.

Tidak mudah mencapai keadaan itu. Tragedi 9/11, mau tidak mau, suka tidak suka, memosisikan umat Islam sebagai pihak yang tertuduh. “Tidak usah beradu argumentasi atau alasan apa pun. 3.000 orang tak berdosa tewas dalam serangan teroris di WTC,” kata Muhammad Ali Salam, pria keturunan Panama, tokoh Islam di Boston. “Tapi, keadaan itu kita jadikan momentum untuk menjelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya,” kata Rosita Karniy, wanita asal Ketapang, Kalbar, yang menetap di AS sejak 1984.

Begitulah yang dilakukan umat Islam Amerika setelah tragedi 9/11. Masjid-masjid menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan, juga dialog antaragama dan antariman. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap minggu di hampir setiap masjid itu dirasa tak cukup. “Kami banyak menggelar bazar, bakti sosial, memberikan bantuan kepada siapa saja yang sedang tertimpa masalah atau musibah tanpa memandang latar belakang agama,” tutur Rosita. “Sekalipun keadaan sulit, malah sering dihina dan dicela, kita terus berusaha berbuat baik kepada semua orang.”

Rosita berkisah, hingga delapan minggu setelah tragedi 9/11, Masjid Wayland di Boston, terpaksa dijaga polisi. “Sudah banyak batu dan kayu di sekeliling masjid. Polisi mengetahui bakal ada serangan terhadap masjid. Mereka menjaganya hingga 8 minggu,” kenangnya.

Jamaah Masjid Wayland yang umumnya kaum profesional (dosen, dokter, insinyur, penerbang, dll) itu menjauhi dari perasaan terluka. “Sepanjang 8 minggu itu kami melaksanakan open house. Mengundang makan minum siapa saja, sambil melakukan dialog antaragama dan antariman. Kami jelaskan baik-baik bahwa Islam itu bukan teroris, melainkan cinta damai dan rahmat bagi seluruh alam semesta,” kata Rosita. Bersamaan dengan open house itu, umat muslim di seluruh penjuru kota mengumpulkan donasi untuk berbagai kegiatan kemanusiaan.

“Alhamdulillah , sekarang kami (umat Islam) di Boston dan Massachusset pada umunya lebih baik,” kata ibu lima anak bersuamikan warga Amerika keturunan Irlandia ini.

Pesan cinta dan rahmat itu pula yang diniatkan sebagai dasar bagi warga muslim di Malcom X Boulevard membangun Masjid Islamic Society of Boston Cultural Center (ISBCC). Dari puluhan masjid yang tersebar di Boston, inilah satu-satunya masjid yang punya kubah, menara, dan diizinkan mengumandangkan azan lewat pengeras suara, kecuali waktu subuh.

Masjid ini mulai dibangun pada 2004, tiga tahun setelah tragedi 9/11. “Apa pun yang kami sampaikan, selalu saja Islam dikaitkan dengan teroris dan terorisme. Anda tahu salah satu pesawat yang dibajak teroris meruntuhkan gedung WTC itu take off dari Bandara Boston,” kata Muhammad Ali Salaam, tokoh Islam di Boston yang ikut memprakarsai pembangunan Masjid ISBCC.

Stigmatisasi itu membuat pembangunan masjid tidak mudah. Banyak yang menolak.

Warga muslim Boston semula tak punya rencana membangun masjid di halaman seluas 1 hektare itu. Merupakan salah satu kawasan kumuh dan karena itu pemerintah kota Boston menggusurnya. Direncanakan dibangun pasar modern, supermarket, dan jalan utama di Boston. “Tapi, warga di sini menolak terus, akhirnya pembangunan batal,” kisah Ali Salaam.

Beberapa warga muslim Boston bersepakat membeli tanah itu dengan harga USD 175.000 sekitar Rp1,57 miliar. “Pada 2004 mulai dibangun, dan protes bermunculan,” katanya.

Pemerintah Boston akhirnya mempertemukan warga muslim dan pemrotes. Warga sekitar tetap menjadikan terorisme sebagai alasan utama penolakan pembangunan masjid itu. Salah seorang menemukan sebuah buku Islam Fundamentalis yang dijual warga muslim di sekitar area pembangunan masjid. “Buku itu dijadikan penguat kekhawatiran masjid itu bakal jadi pusat gerakan fundamentalisme Islam,” ungkap Ali Salaam.

Wali Kota Boston Menino Launches yang memfasilitasi pertemuan itu menampik kekhawatiran tersebut. “Di rumah saya ada banyak buku komunisme. Apakah saya lalu menjadi seorang komunis,” katanya. “Saya tidak menampik atau membantah semua argumentasi penolakan pembangunan masjid. Saya jelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya seperti apa,” urai Ali Salaam yang mewakili warga muslim Boston pada dialog itu.

Seorang warga Amerika bergama nonmuslim yang pernah bekerja dan tinggal di Timur Tengah membenarkan penjelasan Ali Salaam. “Wali kota akhirnya menyetujui dan mendukung pembangunan masjid ini.”

Tapi, itu belum cukup. Pihak yang menolak meminta imam masjid dari ‘utusan mereka’. “Saya tampil lagi berdialog dan bernegosiasi dengan kelompok Yahudi yang meminta imam masjid adalah lulusan Al-Azhar yang mereka usulkan. Akhirnya terjadi kesepakatan dan kami yang menentukan siapa imam masjid,” katanya.

Saat ini, masjid di seberang kantor polisi Boston itu berdiri megah empat lantai, dengan lantai karpet tebal. Bagian kanan untuk sekolah TK hingga perguruan tinggi, bagian kiri untuk ibadah. Masjid itu bisa menampung 2.264 jamaah, menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan Islam di Boston. Area itu juga dilengkapi restoran dan minimarket.
“Setiap pergantian kepala polisi atau anggota polisi di seberang jalan itu, wali kota Boston memberikan penugasan khusus bagi mereka untuk belajar tentang Islam di masjid ini. Selain terjadi pemahaman tentang Islam yang cinta damai dan rahmat bagi alam semesta, kami jauh merasa aman dan nyaman,” katanya. (lk/jpnn)

Bom Sembilan Ton Hajar Pangkalan AS

Kado Buruk Peringatan 9/11, 77 Tentara Amerika Terluka

KABUL- Saat semua mata tertuju ke Amerika Serikat (AS), menjelang peringatan ke-10 tragedi 11 September 2001 alias 9/11, pasukan negeri adidaya tersebut yang saat ini berada di Afghanistan kembali menjadi target serangan kelompok Taliban. Sebuah truk yang bermuatan penuh bom meledak di sebuah pangkalan militer AS di bagian tengah Afghanistan pada Sabtu sore waktu setempat (10/9).

Menurut NATO, serangan itu dilakukan seorang pengebom bunuh diri Taliban. Dia menyalakan detonator bom  besar yang berada di dalam truk pengangkut kayu bakar. Ledakan itu menghancurkan bagian luar pangkalan Combat Outpost Sayed Abad di Provinsi Wardak dan meninggalkan lubang cukup besar di tembok. Selain memecahkan jendela sejumlah kantor pemerintah di dekatnya, ledakan tersebut menghancurkan beberapa toko.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO menyatakan bahwa 77 personelnya dan 25 warga Afghanistan terluka dalam ledakan dahsyat tersebut. Seluruh personel ISAF di pos atau pangkalan itu adalah tentara AS.

Dua warga Afghanistan juga tewas dalam pengeboman itu. Delapan warga sipil Afghanistan yang terluka dibawa ke klinik di Wardak. Tetapi, dua di antaranya dilarikan ke rumah sakit di Kabul akibat luka sangat parah.
“Ledakan terjadi sekitar pukul 17.15 waktu setempat (pukul 19.45 WIB). Truk itu meledak di pos terdepan divisi tempur dan menimbulkan lubang berdiameter 20 kaki atau 6 meter di tembok,” kata Mayor David Eastburn, jubir militer AS, mengutip laporan awal dari pangkalan tersebut.

Bom truk tersebut menjadi “kado” buruk bagi militer AS menjelang peringatan 9/11. Ledakan itu juga terjadi hanya beberapa jam setelah Taliban bertekad untuk terus memerangi pasukan AS di Afghanistan sampai seluruhnya meninggalkan negeri itu. Meskipun demikian, Taliban juga menggarisbawahi bahwa aksi mereka tidak terkait dengan serangan 11 September.

Kuatnya ledakan tersebut dibenarkan Roshana, pemilik klinik tempat para korban luka dirawat, yang berada tidak jauh dari lokasi ledakan.

“Seorang korban tewas adalah bocah perempuan tiga tahun. Dia luka parah dan meninggal dalam perjalanan menuju klinik,” terang mantan anggota parlemen Afghanistan tersebut.

Tak lama setelah terjadi ledakan itu, Taliban meng klaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Jubir Taliban Zabihullah Mujahed menyatakan bahwa invasi AS dan para sekutunya di Afghanistan pasca serangan 9/11 akan terus menjadi stigma pada wajah demokrasi Barat. Taliban juga mengklaim bahwa truk yang mengangkut kayu bakar serta bom seberat 9 ribu kilogram (9 ton) itu sengaja diledakkan di pintu masuk pangkalan militer tersebut.
Jubir NATO Mayor Russell Fox menyatakan bahwa serangan itu dilancarkan seorang pelaku bom bunuh diri. Dia menyembunyikan bom di bawah tumpukan kayu bakar dalam truk yang dikemudikannya.
“Untung, ledakannya  berhasil diredam pagar pelindung di pos terdepan,” kata dia.

Dia menambahkan bahwa tidak ada tentara AS yang tewas dalam insiden itu. Meski mereka luka, kondisinya tidak serius. Mereka menjalani perawatan medis sebentar dan diberi obat jalan karena hanya luka ringan.
Dalam klaim tertulisnya, Taliban menyebut serangan itu sebagai aksi balas dendam mereka terhadap AS. Mereka menyatakan bahwa AS sengaja menggunakan tragedi 9/11 sebagai kedok untuk menginvasi Afghanistan. “Tiap tahun 9/11 mengingatkan warga Afghanistan akan tragedi yang mereka bahkan tak terlibat sama sekali,” tulis mereka.
Taliban juga menyalahkan masyarakat internasional atas pertumpahan darah yang sampai saat ini masih berlangsung di Afghanistan. Dengan dukungan mereka, AS semakin kerasan menjajah Afghanistan. “Kolonialisme AS menjadi penyebab utama terenggutnya puluhan ribu jiwa warga Afghanistan yang tak berdosa dan tak berdaya,” ungkap Taliban. (ap/afp/hep/dwi/jpnn)

Debu Beracun Serang 18.000 Orang

Lebih dari 18.000 orang menderita sakit terkait dengan debu dari ambruknya menara World Trade Center tanggal 11 September 2001.

Angka ini muncul dari program 9/11 pemerintah AS untuk pengawasan dan perawatan bagi pekerja darurat, relawan dan penduduk setempat.Penyakit yang umum terjadi berhubungan dengan gangguan saluran pernafasan termasuk ashma dan sinusitis. Namun dilaporkan pula terjadi sakit otot dan usus.

Pejabat senior AS yang mengelola warisan kesehatan akibat serangan memperingatkan bahwa kemungkinan terjadi kematian lebih awal diantara mereka yang selamat. “Berdasarkan pengetahuan yang sudah terhimpun dan ilmu kesehatan, para dokter sekarang mempelajari bahwa sakit terkait WTC dan kondisi kejiwaannya tampaknya akan bersifat permanen.”

Dr John Howard, Direktur National Institute for Occupational Safety and Health, mengatakan kepada BBC hal yang dapat “diterima” bahwa orang-orang akan mati karena terkena debu.

Dia menyebutkan kerusakan paru-paru merupakan salah satu pengaruh yang paling buruk. “Anda kehilangan kemampuan mengganti karbondioksida dengan oksigen dan paru-paru Anda terluka di dalam jadi Anda tidak mampu bernafas normal,” katanya.

Dr Howard mengatakan orang-orang bisa meninggal “karena kondisi yang terkait dengan bahaya ini”. Debu yang tertiup di sekitar jalan-jalan dan terbang ke Lower Manhattan mengandung campuran zat kimia berbahaya.
Para peneliti menemukan proporsi yang tinggi partikel alkalin dari beton yang rusak namun juga asbes dan logam berat seperti timah dan merkuri dari ribuan komputer dan lampu.

Hampir 3.000 orang tewas ketika dua gedung berlantai 110 ambruk namun mereka yang datang menolong juga berpotensi jadi korban karena menyerap racun.

Debu yang beterbangan akibat peristiwa serangan WTC menutupi Manhattan. Sampai 80.000 orang termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi, petugas darurat, kontraktor dan petugas kebersihan diyakini terkena akibat peristiwa itu.
Tidak lama setelah serangan itu orang-orang melaporkan apa yang dikenal sebagai “batuk World Trade Center” namun gejalanya menjadi lebih serius.

Program Kesehatan WTC yang dikelola pemerintah yang menampung lebih dari 60.000 orang yang terdaftar yang berpotensi rawan menyebutkan bahaya-bahayanya.(bbc/jpnn)

Dunia Ikut Memperingati

Selain di Amerika Serikat, peringatan serangan 11 September juga diperingati di banyak negara di dunia, antara lain Afghanistan, Jepang, Australia dan Inggris, Minggu (11/9).

Di ibu kota Afghanistan, Kabul, para pejabat kedutaan Amerika berdiri di dekat tiang bendera. Tiang bendera ini didirikan di atas tanah yang di dalamnya dikubur sebuah reruntuhan dari gedung kembar World Trade Centre.
Dalam upacara peringatan, Duta Besar Amerika untuk Afghanistan Ryan Crocker menyampaikan penghormatan kepada para korban yang tewas dalam serangan 11 September dan mereka yang tewas dalam perang-perang pasca serangan.
Upacara serupa juga diadakan di Jepang. Di kantor induk perusahaan keuangan Mizuho Financial Group, Tokyo, keluarga korban dan sejumlah pejabat berdoa di altar yang khusus dibangun untuk mengenang 23 staf Mizuho Financial Group yang tidak sempat keluar dari kantor mereka di World Trade Centre.

Di Selandia Baru, yang sedang menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby, para pemain Amerika Serikat mengikuti misa di kota New Plymouth. Pendeta Kim Francis mengingatkan bahwa peringatan ini juga menyangkut korban selamat.
“Kita datang untuk mengenang mereka yang meninggal dunia pada hari itu dan juga mereka yang terus menderita akibat peristiwa tersebut,” katanya.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard menghadiri peringatan serangan 11 September bersama Duta Besar Amerika untuk Australia Jeffrey Bleich di Canberra. Australia adalah mitra penting bagi Amerika dalam perang pimpinan Amerika di Afghanistan. Australia mengirim sekitar 1.500 tentara ke Afghanistan.

Di London, sanak keluarga korban warga Inggris mengikuti misa di Katedral St Paul. Turut hadir dalam upacara ini adalah Duta Besar Amerika untuk Inggris Louis Susman.

Mereka memanjatkan doa bagi hampir 3.000 orang yang tewas dalam serangan 11 September 2001 di New York dan Washington DC.(bbc/jpnn)

Jangan Ulang Kesalahan Lalu

Terkait kerusuhan di Ambon Menko Polhukam Djoko Suyanto menyatakan sudah meminta gubernur Maluku, Kapolri, panglima TNI, dan kepala BIN mengantisipasi isu SARA di Ambon. “Saya minta jangan lengah. Karena pada masa lalu kejadian awalnya juga seperti ini,” ucap Djoko melalui pesan singkat kemarin.

Dalam SMS itu, Djoko menginstruksi pemda dan aparat keamanan segera mengumpulkan para tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya damai dan tidak melakukan tindak anarkistis. “Segera kumpulkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan yang terkait untuk bersama-sama melakukan upaya damai,” serunya.

Menurut Djoko, aparat bertindak sangat proaktif dalam kasus tersebut. “Saat ini semua komponen sedang bekerja agar peristiwa itu tidak meluas. Baru saja pukul 16.50 ini (kemarin sore, Red) gubernur Maluku melapor bahwa situasi sudah mulai mereda. Dan pertemuan muspida dengan tokoh-tokoh masyarakat akan dilakukan lagi,” paparnya.

Informasi yang masuk ke desk kementerian menyebutkan, situasi Ambon kembali memanas kemarin sore, sekitar pukul 16.00 WIT. Suara tembakan di Kota Ambon, yang mencoba menghentikan kedua kelompok massa yang saling lempar batu, membuat suasana mencekam.(rdl/c9/nw/jpnn)

Pasca Suap, Kemenakertrans Perkuat Aturan

JAKARTA- Terbongkarnya kasus suap di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), benar-benar menjadi terapi kejut bagi instansi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta itu. Aturan-aturan normatif bakal ditegakkan untuk menghalau potensi mafia proyek berkeliaran.

Dihubungi tadi malam, Kepala Humas Kemenakertrans Suhartono menuturkan aturan-aturan normatif yang harus dijalankan di instansi kementerian bakal diketatkan lagi. “Aturannya memang normatif,” jelas dia. Tapi imbas dari kasus suap ini pria yang akrab disapa Tono itu mengatakan, Menakertrans Muhaimin Iskandar memerintahkan bawahannya untuk lebih disiplin.

Diantaranya adalah, Kemenakertrans bakal tertutup bagi orang yang tidak mengantongi identitas kementerian. Jika tamu, harus mengantongi identitas tamu yang sudah disiapkan.

“Jika upaya ini dinilai bisa menghalau makelar proyek, harus terus ditingkatkan,” tandasnya. Upaya pengetatan kantor Kemenakertrans dari orang-orang di luar struktural, juga sudah disampaikan Muhaimin saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR . Terkait nama-nama kader PKB yang pernah bekerja di Kemenakertrans, pihaknya lepas tanggung jawab.(wan/kuh/jpnn)

Bawa Si Kembar ke Senayan

Hidayat Nur Wahid

Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid termasuk kelompok ayah yang sayang anak. Hal ini terbukti saat dirinya membawa putera kembarnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ada pemandangan yang menarik pada Rabu (7/9) sore di ruang lobi Nusantara III gedung DPR, Jakarta. Tampak dua anak laki-laki berlarian riang saling berkejaran. Tak jauh dari keduanya, membuntuti dua pengasuh yang setia menemaninya.

Tak berselang lama, muncul mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang saat ini menjadi Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) turun dari ruang kerjanya Nusantara III DPR. “Hai ke sini,” sapa Hidayat kepada dua bocah kecil tersebut.

Mendengar sapaan Hidayat, dua bocah kembar tersebut langsung berlarian menghampiri Hidayat Nur Wahid untuk berebut minta digendong. Dengan sigap, Hidayat langsung menggendong dua bocah kecil itu secara bersamaan. Satu anak dengan tangan kanannya, dan satunya lagi dengan tangan kirinya.(net/jpnn)
Saat dihampiri dan menanyakan tentang dua anak kecil tersebut kepada Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS itu mengaku kedua anak kecil tersebut merupakan putranya. “Iya ini putra saya yang kembar. Usianya dua tahun setengah,” katanya.

Dua putera kembar Hidayat Nur Wahid ini merupakan hasil daribuah cintanya bersama istri keduanya Diana Abbas Thalib sepeninggal istri pertamanya Kastian Indriawati yang meninggal dunia pada 22 Januari 2008. Dua anak Hidayat Nur Wahid itu lahir pada 17 April 2009 melalui operasi caesar dan diberi nama Daffa Muhammad Hidayat dan Daffi Muhammad Hidayat.(net/jpnn)

Ambon Membara Lagi

AMBON- Kondusivitas keamanan masyarakat Kota Ambon akhirnya ternoda oleh bentrok warga, Minggu (11/9) kemarin. Di RS Al Fatah, tercatat tiga warga meninggal, 68 lainnya luka terkena tembakan maupun lemparan batu. Diantaranya, Sahroni Elly (26) tewas diterjang peluru saat dua kelompok massa saling serang di kawasan Tugu Trikora. Sedang di kawasan Batugantung Waringin, ratusan  rumah warga ludes dilalap jago merah dalam serangan yang dilakukan salah satu kelompok massa. Tercatat 2 mobil dan 4 sepeda motor hangus dibakar massa dalam bentrok tersebut.

Bentrok dilatarbelakangi kematian Darmin Saiman yang berprofesi tukang ojek, Sabtu (10/9) malam. Kapolda Maluku Brigjen (Pol) Syarif Gunawan kepada wartawan mengungkapkan kronologis bentrok dipicu spontanitas warga usai pemakaman Darmin Saiman di pekuburan Mangga dua, siang kemarin. “Karena ojek. Setelah diperiksa di rumah sakit ternyata kecelakaan murni, tetapi menurut warga dia dibunuh, nah ketika korban usai dimakamkan terjadi spontanitas massa,” ungkap Gunawan.

Dia mengatakan aparat keamanan terdiri satuan Brimobda Polda maupun TNI bekerja keras melokalisir titik-titik rawan terjadi bentrok. Diharapkan masyarakat yang sempat mengungsi ke tempat-tempat aman kembali pulang ke rumah masing-masing. Masyarakat Maluku di seluruh Kabupaten Kota diminta tidak terprovokasi oleh sms-sms dan isu yang tidak jelas kebenarannya. “Ingat pengalaman kita lebih 10 tahun lalu, tentunya itu harus diambil pelajaran,” tandasnya.

Bentrok yang mengingatkan kerusuhan komunal 1999 lalu itu menimbulkan konsentrasi massa di sejumlah titik. Terutama di kawasan Mangga Dua, Batugantung, Waringin, Waihaong,  Tugu Trikora, Batumerah dan Mardika. Di kawasan Tugu Trikora dua kelompok massa saling berhadap-hadapan bahkan saling serang, membawa batu dan senjata tajam. Saling serang mengakibatkan puluhan orang luka-luka akibat lemparan batu maupun terkena peluru.

Sahroni, terkena tembakan di depan masjid An Nur, 100 meter dari Tugu Trikora. Hingga kini belum diketahui pasti siapa melakukan penembakan terhadapnya. Korban saat berita ini dibuat telah dibawa pulang ke kampung halamannya Desa Assilulu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Turut datang menjemput jenasah korban di Asari Al Fatah, salah satu famili korban Ketua DPRD Maluku Tengah Azis Mahulette dan sejumlah anggota dewan lainnya.
Di kawasan Batugantung Waringin, ratusan rumah warga hangus dilalap api. Warga pun tumpah ruah ke jalan-jalan saat terjadi bentrok untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Sebaliknya tidak sedikit warga lainnya  justru kembali. Saling serang dua kelompok massa pun terjadi.

Darmin Saiman warga Waihaong oleh pihak kepolisian dinyatakan meninggal karena kecelakaan murni. Tetapi pernyataan polisi ini menimbulkan ketidakpuasan warga. Warga menganggap  kematian Darmin tidak wajar, ketika mengantar penumpangnya ke arah kawasan Gunung Nona, Kudamati, Kecamatan Nusaniwe Sabtu malam (10/9). Menurut warga sejumlah luka di tubuh korban mengindikasikan dia dibunuh.

Akibatnya salah satu kelompok massa mengamuk usai pemakaman Darmin. Mereka tersulut emosi,. Menghentikan kendaraan yang melintas bahkan melempar dan membakarnya di kawasan Waihaong. Kapolres Pulau Ambon AKBP Djoko Susilo tak mampu menenangkan massa yang emosi.(mg5/tia/jpnn)