28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14666

Segera Naik ke Penyidikan

Dugaan Korupsi IAIN Rp72 M

MEDAN-Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut mulai menemukan titik terang dalam upaya penanganan dugaan kasus korupsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut. Dengan demikian, kasus ini berpeluang besar meningkat dari tahapan penyelidikan menjadi tahap penyidikan.

Hal itu diakui, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho melalui Kasubbid PID Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, yang dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (24/8). “Sudah dua orang yang dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Hasil dari bukti dan keterangan yang dikumpulkan selama ini, nantinya akan dilanjutkan dengan gelar perkara. Nah, dari bukti dan keterangan yang sudah ada bisa dinaikan menjadi penyidikan,” ungkap MP Nainggolan.

Pemeriksaan Armansyah Harahap, mantan Sekretaris Panitia dan Jabatan di IAIN Sumut sebagai Kabag Rumah Tangga  yang sekarang Kabag Perencanaan dan Drs Makmun Suaidi Harahap selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan jabatan di IAIN sebagai Kabag Keuangan (Sekarang Kabag Rumah Tangga, Red), pada Selasa (22/8), berlangsung pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Kedua orang tersebut, masing-masing diberi 15 pertanyaan yang berkaitan kasus dugaan korupsi tersebut.

Hari ini, Kamis (25/8), Tipikor Polda Sumut akan meminta klarifikasi dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Moraluddin Harahap dan Kabiro Rektorat IAIN Sumut Dra Salmawah Hasibuan. (ari)

Ramadan, Menangis Bahagia di Tanah Suci

Sahur Bersama Dir Binmas Poldasu, Kombes Pol DR H Heri Subiansauri SH MH MSi

Hikmah Ramadan bagi Heri Subiansauri adalah benar-benar menyerahkan diri kepada Allah SWT. Dengan begitu, tak lupa dirinya bersama keluarga untuk melaksanakan umrah sebagai bentuk bahagia karena nikmat yang telah mereka terima. Saat di Tanah Suci, air mata Heri Subiansauri mengalir deras wujud syukur tak terkira.

Adlansyah Nasution, Medan

Hujan gerimis serta jalanan yang becek tak membuat tim sahur Sumut Pos membatalkan niat meliput kegaiatan sahur di kediaman Direktur Bimbingan Masyarkat (Dir Binmas) Poldasu Kombes Pol DR H Heri Subiansauri SH MH MSi di Komplek Malibu G 2, Kecamatan Medan Polonia. Ternyata di rumah berlantai dua dengan cat putih itu, tim sudah ditunggu. “Ayo masuk Mas, Bapak sudah menunggu,” sambut pembantu Heri Subiansauri.

Mengenakan peci berwarna hitam dan baju koko berwarna cream, Heri menyambut tim dengan salam dan senyum lebar. “Silakan duduk, kita langsung menikmati santapan sahur saja yuk,” ajak Heri.

Dilantai II, keluarganya yang terdiri dari istri Hj Chery Subiansauri dan anak-anaknya Hj Wulan Subiansauri, Hj Dewi Subiansauri serta si bungsu Mochamad Akbar Subiansauri sudah menunggu di meja makan dengan hidangan makanan sahur yang sederhana.

“Menu favorit saya ayam goreng dan sup kentang dan ditambah teh hangat. Selain itu untuk menjaga stamina tetap fit dengan perbanyak ibadah, saya juga mengkonsumsi madu dari Arab dan vitamin,” cetusnya.

Nasi putih, mie instan goreng, ayam goreng dan sop kentang tersaji. “Ayo kita mulai saja menyantapnya agar masih bisa mencicipi buah jeruk sebelum imsak,” pintanya.

Selesai menyantap hidangan sahur, tim bersama Heri memulai perbincangan di ruang tamu. Dengan suguhan cofemix hangat, Heri mulai bercerita hikmah Ramadan bersama keluarga yang sudah-sudah dilaluinya.
“Rumah yang kami tempati ini adalah rumah keluarga. Di rumah inilah kami melaksanakan kegiatan Ramadan dari tarawih dan salat lima waktu berjamaah. Saya selalu menjadi imamnya. Karena saya tinggal di sini bersama keluarga yang jumlahnya sampai 17 orang dari pembantu dan keluarga,” ujarnya.

Sebagai anggota Polri yang mengabdi kepada negara, ternyata Heri juga ditunjuk juga oleh Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro sebagai Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) di bagian Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi. Hal tersebut merupakan sebagai bentuk Safari Ramadan oleh Polda Sumut.

“Safari Ramadan yang saya lakukan tidak hannya di dalam negeri tetapi di luar negeri juga. Kalau di dalam negeri sesuai dengan wilayah tugas. Sedangkan di luar negeri, saya melakukan umrah,” cetusnya dengan ketawa kecil.
Dikatakannya, melaksanakan umrah di Ramadan dikarenakan sama nilainya dengan haji besar. Selain itu, kegiatan tersebut sesuai dengan hadist. “Selama sembilan hari melaksanakan umrah di Mekah dan Madinah di bulan Ramadan. Banyak yang ditarik dalam kegiatan umrah, dari sujud, sampai takbiratul ihram semua sama (mudah),” katanya sembari menambahkan kalau umrah yanmg dilaksanakannya dari tahun 1990.

Pengalaman umrah (haji kecil) dilakukan agar afdol melaksanakan haji besar. “Jadi selama melaksanakan haji jangan ada perasaan berbuat sesuatu yang menodai. Karena pelaksanaan haji dari sebelum, sesaat dan sesudah itu benar-benar menyerahkan diri kepada Allah,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan umrah bagi umat muslim di bulan Ramadan lebih banyak di bandingkan pelaksanaan haji besar. Dengan jumlah jemaah yang lebih banyak dan suhu udara yang panas, pelaksanaan rukun-rukun umrah yang dilaksanakan dari tawaf, sya’i dan tahallul lebih ringan dari pada umrah biasa.

“Di sana (Tanah Suci) saya menangis bukan sedih, tetapi karena bahagia. Bahagia karena nikmat yang diberikan Allah yang bisa hidup di dunia dan menikmati segala anugerahnya. Itu merupakan bentuk syukur saya dan keluarga,” beber pria kelahiran Surabaya ini.

Untuk kegiatan Polri pada Ramadan, tambah Heri, fokus dalam memberikan pelayanan ke daerah-daerah. Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menindaklanjuti seluruh kegiatan dan permasalahan yang dilakukan Polres dan jajarannya.

“Polres yang menyampaikan kekurangannya ke Pamatwil akan dibenahi dan terus diperhatikan dalam bentuk operasional. Semua sesuai dengan program jelang Idul Fitri 1432 H yang dilakukan secara langsung dan tak langsung dengan kegiatan berbentuk fisik, pengamanan, pengawalan dan pengaturan,” ucapnya.

Dengan begitu Polri yang mempunyai ‘Program Reformasi Birokrasi Polri’ sudah melaksanakan program tersebut dengan bertahap. Tahap I penciptaan kepercayaan kepada Polri, Tahap ke II penciptaan kemitraan dan tahap ke III pelayanan prima.

“Tahap tersebut agar dipercaya masyarakat dengan memberikan keteladanan yang baik dan mampu memberikan solusi. Kedua, agar mitra terjalin harus mengatahui apa yang ingin dicapai masyarakat dan ketiga penciptaan pelayanan prima di dalam kehidupan sehari-hari jangan mempersulit permasalahan,” bebernya seraya menambahkan kalau kerukunan antara Polri dan masyarakat tak bisa dipisahkan karena saling membutuhkan.(*)

Teringat Papa

Nanda Maudy  Eliza

Ramadan 2011 ini menjadi bulan mengenang kebaikan sang ayah bagi Nanda Maudy Eliza. Ramadan ini, tepat setahun lalu, finalis model Busana Muslim Ramadhan Fair 2011 ini menjaga sang ayah yang sakit kanker. Sehingga puasanya harus dijalaninya sambil keluar masuk rumah sakit.

“Ramadan yang lalu Ramadan paling membahagiakan bagi aku, karena tugas sebagai anak aku jalani. Tapi tahun ini sedih banget, puasa tanpa seorang ayah,” ujar anak pertama dari empat bersaudara ini.

Puasa 2010 yang lalu, Nanda dan keluarga bergantian menjaga ayah yang saat itu dirawat di rumah sakit. “Walaupun sakit, tapi rasanya puas, karena bisa menjaga dan merawat papa,” ucap siswi kelas 3 SMP Harapan 1 ini.
Kenangan yang paling diingat Nanda Maudy Eliza adalah perhatian sang ayah saat sahur. “Kalau sahur, papa yang bangunin semua anak-anaknya. Papa yang mengingatkan akan pentingnya puasa,” ujar Nanda.

Hal inilah yang paling membuat Nanda merasa sangat kehilangan sosok ayahnya yang telah meninggal setelah Lebaran 2010. “Tahun lalu, kita lebaran di rumah sakit, tahun ini kita lebaran tanpa papa,” ucap Nanda dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum meninggal, Nanda yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini bertekad untuk melakukan semua wasiat sang ayah. “Aku disuruh untuk menjaga adik-adik, tidak boleh melawan sama ibu dan agama harus aku tingkatkan, seperti salat 5 waktu tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya.

Agama bagi sang ayah merupakan hal yang paling penting dalam menjalani hidup. “Papa selalu menjalankan perintah agama, dia juga ingin anak-anaknya menjalankan perintah agama,” ucap gadis kelahiran Medan, Januari 1997 ini. (mag-9)

DPRD Deliserdang Minta Gubsu Tindak Bupati

LPj APBD Deliserdang Tahun Anggaran 2010 Terancam Dibatalkan

LUBUK PAKAM- Rancangan peraturan daerah Kabupaten Deliserdang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Ta 2010 terancam dibatalkan oleh Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho. Soalnya, hingga kemarin, Rabu (24/8), belum ada penyempurnaan yang dilakukan Bupati Deliserdang bersama DPRD Ranperda.

Padahal, melalui surat keputusan Gubernur Sumatera Utara No 188.44/828/KRTS/ Ta 2011 memberikan tenggat waktu paling lambat 7 hari agar dilakukan penyempurnaan ranperda itu. “Ini kelalain kedua lembaga ini. Padahal Gubsu sudah ingatkan agar dilakukan penyempurnaan,” bilang ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Deli Serdang Ampoan Simanungkalit.

Apabila Ranperda dimaksud tidak segera disenyempurnakan, Gubsu berhak membatalkannya.
Bila dibatalnya. Implikasinya, menghambat disahkanya Perubahan-APBD Ta 2011 yang bakal diajukan pihak eksekutif dan akan menghambat pelaksanaan pembangunan. “Karena anggaran yang bakal digelontorkan Pemkab melalui P-APBD 2011 merupakan pemicu bergeraknya roda ekonomi,” bilangnya.

Benhur Silitongga anggota DPRD lainnya yang juga anggota Panitia Khusus LKPD APBD 2010 menyatakan, gubsu berhak menindak pemkab Deliserdang karena lambatnya eksekutif mengajukan hasil evaluasi Ranperda. Hal itu bisa diterjemahkan sebagai bentuk ketidakseriusan Pemkab Deliserdang mengelola keuangan. “Sudah dikasih warning, kok belum ada yang bergerak,” ketusnya.

Sementara itu, yang menjadi pertibangan Gubsu menerbitkan No 188.44/828/KRTS/ Ta 2011, karena dalam Rancangan peraturan daerah Kabupaten Deliserdang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Ta 2010, sebagaimana diungkapkan BPK-RI  pada laporan hasil pemeriksan atas laporan keuangan pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk Ta 2010 masih menemukan ketidakpatuhan tehadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diminta hal ini menjadi perhatian Pemkab Deliserdang agar tidak terjadi kembali pada pelaksanaan Ta 2011 dan tahun berikutnya. (btr)

Pencuri Lembu Tewas Ditembak Polisi

LUBUK PAKAM-Diduga pencuri lembu, Muliadi alias Adi Dolon (31) warga Desa Nagarejo Kecamatan Galang Deli Serdang, tewas setelah diterjang sebutir timah panas saat hendak diringkus, Rabu (24/8) pukul 19.30 WIB. Peluru mengenai tulang rusuk sebelah kiri. Diduga peluru menembus jantung, tersangka tewas dengan 1 tembakan
Jenazah Muliadi yang kesehariannya sebagai centeng kebun PTP Lonsum itu, diboyong ke RSUD Deli Serdang, untuk visium.

Informasi diperoleh, Muliadi alias Adi Dolon merupakan tersangka pencuri lembu dari keterangan 2 tersangka pencuri dan penadah lembu yang sudah diamankan sebelumnya. Namun saat hendak diringkus, Muliadi melawan. Untuk menghentikan aksi tersangka, polisi mencabut senjata dan sempat terjadi rebutan pistol. Petugas terpaksa melepaskan tembakan yang mengenai tulang rusuk sebelah kiri.

Muliadi alias Adi Dolon sebelumnya dituduh mencuri dari pengaduan, pemilik lembu, Harkitan Sigh di Polsek Galang, Jumat (12/8). Dalam pengaduan itu disebutkan, 1 ekor lembu miliknya dicuri OTK dari kandangnya yang berada di Dusun III Desa Nagarejo, Kamis (11/8) sekira pukul 21.30 WIB. (btr)

Langgar Ketentuan Pemilik Diskotek Diperiksa

MEDAN-Terkait digerebeknya diskotik Lee Garden (LG) beberapa hari lalu, Polresta Medan  melalui unit VC/JudiSila Sat Reskrim Polresta, pihak polresta Medan memeriksa Lee Sam (38) dan Gunawan (36) selaku pemilik diskotik yang terletak di Jl Nibung Baru, Kec Medan Baru itu, Rabu (24/8) pukul 15.00 WIB.

Pengamatan Sumut Pos di Polresta Medan, keduanya terlihat tegang dan sibuk mengutak-atik telepon sakunya, seperti menghubungi seseorang.

Lee Sam yang dikenal sebagai putra dari keturunan warga Korea ini diperiksa karena telah melanggar jam tayang yang telah ditentukan pada Operasi Pekat 2011. Lee Sam juga telah sengaja dan tanpa izin mengedarkan minuman eceran di dalam diskotek miliknya.

“Kemarin masih tenang-tenang saja, sekarang kembut lah diperiksa sebagai tersangka,” celetuk seorang sumber di Polresta Medan yang tak ingin namanya dikorankan.
Kanit VC/Judi Sila Polresta Medan AKP Hartono SH mengaku sedang memeriksa Lee Sam. “Saat ini dia (Lee Sam) diperiksa sebagai tersangka,” ujarnya. (mag-7)

Kadhafi Punya Senjata Kimia

35 Wartawan Tersandera, 8 Bulan Lagi Pemilu

TRIPOLI- Kurang dari 24 jam setelah Saif Al Islam muncul di Hotel Rixos, Tripoli, untuk memperlihatkan bahwa sang bapak, Muammar Kadhafi, masih berkuasa di Libya, pemberontak berhasil menduduki Bab Al Aziziya. Kompleks kediaman seluas enam kilometer persegi yang selama ini menjadi simbol kekuasaan sang kolonel itu direbut dalam pertempuran tak sampai dua jam.

Memang, lewat Al Orouba TV, kanal televisi milik pendukungnya yang berbasis di Syria, Kadhafi yang hingga kini berada di persembuyiannya belum diketahui mengirimkan pesan audio yang menyatakan dirinya sengaja meninggalkan Bab Al Aziziya untuk kepentingan taktis. Tapi, bagaimanapun, lepasnya kompleks dengan rangkaian bungker di bawahnya itu jelas merupakan pukulan telak bagi rezim yang telah berkuasa selama 42 tahun itu.
Direbutnya Bab Al Aziziya juga mengakibatkan para loyalis Kadhafi kocar-kacir tersebar ke berbagai wilayah pinggiran Tripoli. Di sana mereka melakukan perlawanan-perlawanan sporadis yang tidak terlalu berarti.

Sebaliknya, kubu pemberontak kian percaya diri. Mustafa Abdel Jalil, ketua Dewan Transisi Nasional (NTC) dengan lantang kemarin menyatakan Libya bakal menghelat pemilu presiden dan legislatif delapan bulan mulai sekarang atau April tahun depan.

“Kami menginginkan pemerintahan yang demokratis dan konstitusi yang adil. Yang lebih penting daripada itu, kami tak mau lagi terisolasi dari komunitas internasional seperti yang kami alami hingga kini,” kata Jalil kepada koran Italia La Repubblica, sebagaimana dikutip Washington Post.

Dari persembunyiannya, Kadhafi terus mengobarkan semangat perlawanan hingga titik darah penghabisan. “Mengapa kalian membiarkan mereka (pemberontak) menghadirkan malapetaka” Teruslah berjuang sampai merebut kemenangan atau mati sebagai martir,” katanya dalam pesan yang disiarkan Al Orouba ditujukan ke rakyat Libya sebagaimana dikutip AP.

Pemberontak harus mencamkan betul pesan itu. Sebab, sebagaimana diingatkan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Kadhafi masih punya banyak artileri pemungkas yang mematikan: mulai senjata kimia, rudal Scud, hingga bom mortar.

“Anda tidak bisa menduga sepenuhnya apa yang akan dilakukan rezim Kadhafi. Mereka rezim yang bengis,” kata Hague kepada BBC. “Nyawa mereka terancam. Mereka masih punya pasukan. Jadi, jangan anggap sepi ancaman mereka.”

Diperkirakan, rezim Kadhafi masih memiliki 240 rudal Scud B dan sejumlah besar senjata kimia serta bom mortar. Rudal Scud tipe B  itu memiliki jarak jangkau hingga 180 mil (288 kilometer) dan berhulu ledak yang mampu meluluhlantakkan jalanan kota.

Beberapa waktu lalu pasukan Kadhafi menembakkan satu Scud dari Sirte, kota kelahiran diktator berusia 69 tahun itu, ke arah Misrata, kota di bagian timur Libya yang dikuasai pemberontak.

Sementara itu, 35 warga asing, mayoritas di antara mereka adalah wartawan, hingga kemarin masih terjebak di Hotel Rixos, Tripoli, yang letaknya tak jauh dari Bab Al Aziziya. Seorang di antara mereka adalah anggota Kongres Amerika Serikat Walter Fauntroy.

Mereka tidak bisa ke mana-mana karena hotel bintang lima itu diduduki loyalis Kadhafi bersenjatakan AK-47. Sedangkan di luar sana, pemberontak yang berkuasa.

Sebanyak 35 orang tersebut sudah lima hari tersandera di hotel tempat Saif Al Islam muncul pada Selasa lalu (23/8). Stok makanan di hotel bertarif 500 poundsterling itu memang masih ada, tapi menipis. Yang paling mengkhawatirkan adalah suplai air bersih dan listrik.

Seorang kamerawan ITN Selasa lalu berusaha meninggalkan hotel. Tapi, dia diancam dengan todongan AK-47 oleh seorang loyalis Kadhafi yang berjaga di sana dan harus membatalkan rencananya. Mereka semua kini berkumpul di ruang konferensi di lantai dasar hotel.

“Kami sebenarnya ingin bernegosiasi agar bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, tapi tak diperbolehkan,” kata Dario Lopez-Mills, reporter AP, yang terjebak di hotel itu.

Konon, para pemberontak sudah bergerak mendekati hotel tersebut. “Saya kira semua ini segera berakhir. Tapi, mudah-mudahan semua berakhir dengan mulus, bukan dengan kekerasan. Para penjaga mau menyerahkan senjata dan para pemberontak memperlakukan mereka dengan baik,” ujar Tadek Markowski, produser Fox News, yang juga tersandera di hotel tersebut, sebagaimana dikutip Daily Mail.

Hotel Rixos merupakan hotel yang dipilih Saif Al Islam untuk menampung semua wartawan asing yang dia undang datang ke Tripoli di awal konflik. Dalam setiap perang yang terjadi pada era modern, memang ada hotel yang dijadikan markas bagi media.

Di konflik Lebanon pada 1980-an, ada Hotel Commodore di Beirut. Satu dekade kemudian, saat Perang Balkan meletus, Hotel Holiday Inn di Sarajevo menjadi semacam media center. Sedangkan ketika AS menginvasi Iraq pada awal 2000-an, Hotel Palestine menjadi pos para pemburu berita.

Hotel-hotel tersebut rata-rata dilengkapi atap yang aman digunakan para wartawan untuk memantau peperangan sekaligus mengirimkan berita. Selain itu, biasanya hotel dilengkapi tanda agar kubu-kubu yang berperang tak menyerang lokasi tersebut. (c4/ttg/jpnn)

Tes Pramugari Setengah Bugil

JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang mendapat sorotan media-media Korea Selatan.  Pasalnya, sebanyak 18 perempuan Korsel mengaku mendapat perlakuan tidak senonoh dari para dokter yang memeriksa saat tes pramugari Garuda.

The Korea Herald adalah media di Korea yang pertama memberitakan informasi mengenai wawancara setengah bugil itu. Beritanya lantas dilansir ulang media di Singapura, The Straits Times, pada Rabu (24/8). Wawancara setengah bugil itu dikabarkan terjadi saat Garuda Indonesia membuka lowongan kerja sebagai pramugari untuk warga negara setempat.
Dari tulisan yang ditampilkan The Straits Times, para pelamar diminta tampil tanpa busana saat wawancara. Para peserta tes penerimaan itu hanya diambil 18 orang saja dari Korea Selatan.

Saat tes fisik tersebut, seorang dokter pria dinyatakan meraba bagian payudara para gadis muda calon pramugari itu. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah ada implan di dalam payudara mereka.

Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto menampik kabar yang menyatakan 18 perempuan Korea Selatan mendapatkan perlakukan tak senonoh dalam pemeriksanaan kesehatan calon pramugari di Korsel. (wir/jpnn)

2 WNI Bebas dari Ancaman Penjara Seumur Hidup

KUALA LUMPUR- Dua warga negara Indonesia (WNI) asal Banyuwangi, Jawa Timur, Gatot Prasetyo (26) dan Rotab Muhamad (23) lolos dari hukuman penjara seumur hidup dalam sidang di Mahkamah Sesyen Shah Alam, Malaysia Rabu, (24/8). Keduanya disidangkan dengan atas kepemilikan senjata api.

Putusan itu disampaikan Hakim tunggal Aslam bin Zainuddin menilai jaksa penuntut umum tidak bisa membuktikan tuduhannya dengan kukuh.

Sebelumnya, jaksa Faten Hadni menjerat Gatot dan Rotab dengan pasal 4 Undang-Undang Pidana Malaysia tentang kepemilikan senjata api yang jika terbukti akan berakhir dengan vonis penjara seumur hidup.

Bersama dua orang temannya, Gatot dan Rotab didakwa telah melakukan pencurian dengan menggunakan senjata api di Jalan Aquatik No 6 13/66 Seksyen 13 Shah Alam pada 9 September 2008 silam. Pencurian barang berharga berupa emas, handphone, serta jam tangan bermerek itu berhasil digagalkan anggota polisi yang datang ke tempat kejadian. Dua orang pelaku meninggal karena ditembak di tempat. (bbs/jpnn)

Lebah Serbu Kabin Pesawat Rusia

MOSKOW- Penumpang sebuah pesawat di Rusia panik saat dua kawanan lebah menyerbu masuk ke kabin pesawat. Lebah-lebah itu berhamburan dari sebuah kotak kardus di lemari pesawat sesaat setelah pesawat lepas landas dari Blagoveshchensk.

Seperti dilansir dari harian Daily Mail, Selasa (23/8), para penumpang kelas bisnis panik saat lebah mulai berdengung di sekitar mereka. Para pramugari berusaha menggiring lebah ke dalam lemari dan menguncinya di dalam. Akhirnya situasi terkendali, dan pesawat bisa melanjutkan penerbangan selama sepuluh jam menuju Moskow.

Lebah biang keladi masalah diduga diangkut dalam pesawat atas perintah seorang pejabat bandara senior di Blagoveshchensk. Menurut media lokal, pejabat yang tak disebutkan namanya itu meminta pedagang lebah membawa kotak lebah ke Moskow.

Diperjalannya diduga kotak tempat lebah tak tertutup dengan benar. Menurut kesaksian seorang penumpang, pedagang itu dalam keadaan mabuk ketika memasukkan ke pesawat. (bbs/jpnn)