28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14684

Aquilani Merapat ke Rossoneri

SELANGKAH lagi Alberto Aquilani akan bergabung ke AC Milan. Negosiasi antara Milan dengan gelandang Liverpool itu telah berjalan intensif. Bahkan, agen Aquilani Franco Zavaglia terlihat di kantor pusat Milan di Via Turrati, kemarin.
Berdasarkan kabar yang dilansir sejumlah media di Italia, Zavaglia sedang membicarakan detail kontrak dengan wakil presiden Milan Adriano Galliani. “Kami masih melakukan negosiasi, dan kemungkinan Rabu (24/8) atau Kamis (25/8) akan beres,” kata Zavaglia, kepada ilsussidiario.net.

Milan ogah menaikkan tawaran lebih dari 6 juta euro atau setara Rp73,6 miliar. Namun, tampaknya Liverpool juga sudah tidak punya hasrat untuk mempertahankan Aquilani. Makanya, mereka lebih memilih menjual rugi kepada Milan.

Ya, pada 2009 lalu, Liverpool yang masih diarsiteki Rafael Benitez menggaet Aquilani dari Roma senilai 20 juta euro atau setara Rp245,5 miliar.

Hasilnya, pada musim pertama Aquilani lebih banyak menghabiskan waktu memulihkan cederanya.
Kemudian, pada musim kedua, Aquilani akhirnya dipinjamkan ke Juventus karena tidak menjadi bagian dari skuad Liverpool yang dilatih Roy Hodgson. Musim ini, di tangan Kennay Dalglish, tetap saja dia tidak mendapat tempat.
Bagi Milan, Aquilani dapat mengisi lubang yang ditinggalkan seiring kepergian Andrea Pirlo ke Juventus. Apalagi, nama Aquilani telah mendapat restu dari owner Milan Silvio Berlusconi. “Aquilani merupakan pemain yang menarik,” kata Berlusconi, seperti dikutip Football Italia.

Lagipula, menurut Berlusconi, pelatih Milan Massimiliano Allegri juga sudah menyatakan persetujuannya kepada Galliani untuk mendapatkan Aquilani. “Saya pikir dia pemain yang tepat untuk menggantikan Pirlo,” ujar Allegri.
Sejatinya Aquilani bukanlah target utama Milan. Sebelumnya mereka menginginkan playmaker Santos dan timnas Brazil Ganso. Sayang, Santos ogah melepasnya sebelum melakoni Piala Dunia Antarklub 2011 pada Desember mendatang.

Selanjutnya, mereka menyatakan ketertarikan kepada gelandang serang Fiorentina Riccardo Montolivo. Kebetulan, kontraknya tinggal setahun lagi di La Viola, julukan Fiorentina. Sayang, tawaran Milan ditolak mentah-mentah.
Alasannya, Fiorentina ogah melepas Montolivo ke sesama klub Italia. Makanya, Milan memutuskan untuk menunggu hingga kontraknya berakhir di Fiorentina, dengan begitu dia bisa menyebrang secara bebas ke klub lain.

Lepas Juan Mata ke Chelsea

LONDON-Juan Manuel Mata akhirnya angkat kaki juga dari Valencia. Setelah sepanjang bursa transfer awal musim ini selalu dikaitkan dengan sejumlah klub elite, seperti Arsenal dan Tottenham Hotspur, akhirnya dia berlabuh di Chelsea.
Tidak disebutkan berapa nilai transfer Mata, tapi sejumlah media di Spanyol meyakini Chelsea merogoh kantongnya sekitar 27 juta euro atau setara Rp 331,5 miliar. Sekarang tinggal negosiasi kontrak dan tes medis sebelum Mata resmi jadi pemain Chelsea.

“Valencia telah mencapai kesepakatan dengan Chelsea soal transfer Juan Mata,” begitu keterangan di situs resmi Valencia, seperti dikutip AFP.

Dengan kedatangan Mata, maka sudah empat pemain anyar yang didatangkan Chelsea musim ini. Semuanya adalah pemain belia. Mereka adalah Oriol Romeu dari Barcelona, Romelu Lukaku (Anderlecht), dan , Thibaut Courtois (Racing Genk). (ham/jpnn)

PSSI Harus Akomodir Semua Pihak

MEDAN- Kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin masih banyak mendapat kritikan. Maka itu, kinerja lebih baik diharapkan mampu digalang Djohar dan pengurus lainnya, agar periode ini lebih baik dari periode sebelumnya.

Hal itu diungkapkan Tokoh pemuda dan olahraga nasional, Drs H Amran YS kemarin. Amran berharap Djohar Arifin Husin, mampu mengakomodir aspirasi semua pihak yang sama-sama menginginkan kemajuan sepak bola nasional.
“Djohar harus membenahi sepak bola Indonesia dengan penuh rasa tanggungjawab dan hati yang tulus. Hal ini mengingat perjuangan PSSI untuk membangun sepak bola nasional lebih baik ke depan, bukan hal yang mudah,” katanya.

Jika Djohar tidak mampu mengakomodir aspirasi semua pihak, salah satunya dengan merangkul pihak-pihak yang sempat berseberangan, maka tidak tertutup kemungkinan nasib sepak bola nasional akan semakin parah dibanding saat kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI sebelumnya.

“Djohar juga harus bekerjasama dengan orang-orang yang telah berpengalaman dalam sepak bola nasional. Sebut saja Nirwan Bakrie yang telah banyak berkiprah dan berbuat untuk sepak bola Indonesia. Begitu juga dengan mantan Ketua Umum PSSI, Azwar Anas, mereka jangan ditinggalkan begitu saja,” ucapnya.

Djohar juga tidak boleh melupakan Agum Gumelar. Orang-orang seperti mereka itulah yang harus dirangkul untuk membantu memajukan sepak bola nasional, baik dari segi finansial maupun pemikiran dan ide-idenya.
“Jika Djohar tidak pintar-pintar dalam merangkul semua pihak, meminta saran dan pendapat orang-orang di sekitar yang lebih berpengalaman, kita khawatirkan akan terjadi gejolak baru. Djohar juga tidak boleh bertindak dan memutuskan sesuatu sendiri dengan mengesampingkan musyarawah dengan pengurus PSSI lainnya,” harap Amran.
Amran yang juga mantan pengurus PSSI era kepemimpinan Azwar Anas itu, mengatakan yang paling utama segera dilakukan PSSI adalah sistem pelaksanaan roda kompetisi. Djohar harus berhati-hati menetapkan sistem kompetisi, termasuk soal merger antara klub LPI dan Liga Indonesia.

“Harus kita akui masih banyak pecinta sepak bola, khususnya pengurus klub Liga Indonesia belum bisa menerima hal-hal yang berbau LPI. Untuk itu, dibutuhkan peran aktif Ketua Umum PSSI untuk bisa mengakomodir aspirasi semua pihak,” ucap Amran lagi.

Mantan Manajer Tim PSMS Medan saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada musim kompetisi 1982-1983 dan 1985-1986 ini mengaku tidak keberatan dengan merger yang dilakukan antara klub LPI dan Liga Indonesia, guna mengatasi masalah finansial.

“Selama itu untuk kebaikan sepak bola nasional, kenapa tidak? Namun, kita tidak ingin keputusan marger ini malah akan berdampak buruk bagi klub-klub Liga Indonesia, utamanya PSMS Medan yang sepakat merger dengan Bintang Medan,” katanya.

Mengenai kompetisi, Amran juga meminta Djohar membenahi kondisi perwasitan nasional. Menurutnya, membenahi sistem kompetisi, tetapi keberadaan wasit tidak dipantau, situasai kompetisi tidak akan berjalan mulus.
“Wasit merupakan bagian terpenting dari keberhasilan sebuah kompetisi. Untuk itu, PSSI harus mampu mengawasi perwasitan nasional semaksimal mungkin, sehingga tidak terjadi kasus-kasus yang memalukan seperti suap dan pengaturan skor yang selama ini kerap terjadi,” pungkasnya.  (ful)

Boaz Mundur dari Timnas

SOLO – Di tengah persiapan untuk menghadapi babak penyisihan Pra piala Dunia (PPD) 2014 Zona Asia melawan Iran, 2 September mendatang, problem baru menerpa Timnas Indonesia. Gelombang pengunduran diri pemain terus berlanjut.

Setelah pemain sayap Persipura, Ian Kabes mundur dari training center (TC) Timnas PPD, yang dipusatkan di kota Bengawan, kini giliran striker rekan satu timnya, Boas Solossa meminta ijin untuk meninggalkan TC. Menurut media officer Timnas Indonesia, Dessy Christina, mundurnya pemain bersangkutan karena ada urusan keluarga yang sangat mendesak.

Sehari jelang laga uji coba melawan Palestina atau tepatnya Minggu (21/8), Boas mendatangi kamar pelatih utama Timnas Indonesia, wim Rijsbergen dan minta ijin pulang ke Papua karena kondisi Istrinya yang sedang hamil tua.
“Saya sebenarnya ingin bertahan, tetapi sama dengan Kabes, urusan keluarga sudah sangat mendesak, karena itu saya meminta agar diijinkan pulang,” kata Boas seperti diliris oleh manajemen Timnas kemarin (22/8).

Meski mengaku sangat keberatan karena masih membutuhkan tenaganya, namun wim akhirnya luluh juga. Wim tetap mengijinkan pemain bersangkutan pulang karena telah berjanji untuk kembali secepatnya. Dijelaskan Wim, Boas mengaku akan segera kembali bergabung dengan Firman Utina dkk sebelum laga kedua babak penyisihan PPD 2014 melawan Bahrain, 6 September mendatang.

“Tidak bisa dipungkiri, kita memang akan kehilangan Boas. Namun saya percaya dengan materi pemain tersisa. Mereka semua memiliki kualitas masing-masing yang tak kalah dengan Boas,” ujar Wim.
Dengan keputusan ini, para penggemar Boas bakal kecewa karena bakal absen saat Timnas menghadapi Yordania (27/8), dan laga penting melawan Iran (2/9).

“Saya belum tahu apakah Boas masuk dalam daftar 23 pemain yang akan didaftarkan ke AFC atau tidak,” bilang Wim. (fer/jpnn)

Sama-sama tak Mengalah

SURABAYA – kendati berlabel laga uji coba, kedua tim tak mau mengalah. Itulah semangat yang diusung tim nasional U023 kontra Bali Devata pada pertandingan uji coba yang dibarengkan dengan laga amal Tribute to Rusdy Bahalwan hari ini (23/8) di Gelora 10 Nopember.

Kekalahan kontra Makassar United 1-2 pada laga uji coba kedua kontra Makassar United tak membuat timnas U-23 patah arang. Tim besutan Rahmad Darmawan itu bertekad tampil maksimal pada dua laga uji coba di Surabaya. “Kami membawa dua tim sekaligus untuk dua hari uji coba berurutan,” kata Rahmad. Maka, lanjut mantan pelatih Persija Jakarta itu, tak ada alasan bagi pemain untuk tampil setengah-setengah.

“Ini pertaruhan mereka untuk mendapatkan tempat di timnas. Sampai saat ini saya belum menentukan starting eleven,” tegas pria berusia 44 tahun itu. Nah, agar tak ada yang merasa dianakemaskan Rahmad bahkan masih menutupi tim yang akan diturunkan pada laga malam ini di Gelora 10 Nopember, Surabaya kontra Bali Devata ataupun besok melawan Persebaya. Bahkan tak ada jaminan bintang Persebaya 1927 Andik Vermansyah tampil di laga perdana. Bisa jadi dia malah dipaksa menghadapi rekan-rekannya sendiri pada pertandingan kedua besok.

“Lihat saja besok (hari ini, red). Semua pemain memiliki kesempatan yang sama,” terang pelatih yang sukses mengantarkan Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura menjadi juara Indonesia Super League (ISL) tersebut.
Maklum dari dua kali uji coba pada seleksi tahap kedua ini, dua timnas U-23 menunjukkan hasil yang berbeda. Tim pertama yang ditarungkan kontra timnas senior tampil meyakinkan. Pemain menunjukkan permainan dengan soliditas tinggi. Johan Juansyah dkk juga berkesempatan mengeksplorasi kemampuan terbaik masing-masing.

Sebaliknya pada uji coba kedua kontra Makassar United, tim yang melakoni TC di Kota Batu itu justru tampil buruk. “Saya berharap kali ini anak-anak bisa menunjukkan kemampuan terbaik mereka, bukan sekedar tampil di lapangan,” kata Rahmad.

Dari kubu Bali Devata juga tak mau membawa pulang kekalahan. Asisten manajer BAli Devata Ryan Ishak Tayeb malah memastikan jika tiga legiun asing, Ilija Spasojevic, Raphael Maitimo, dan Jun Hee Bok, bakal memperkuat 13 amunisi lokal.

“Pertandingan uji coba itu sangat krusial. Pelatih akan mengevaluasi program latihan yang berjalan optimal atau tidak. Baik itu dari sisi kerjasama tim atau pola permainan,” kata Ryan. (vem/jpnn)

Berkah Guru dari sang Ibu

Rektor UISU, Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS PhD

Bekerja sepenuh hati dan rasa cinta adalah prinsip Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS PhD dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Utara. Begitulah tanggungjawab yang coba diwujudkan sebagai Rektor di Universitas Islam Sumatera Utara(UISU) untuk melahirkan lulusan yang kompeten di bidangnya.

Semangat itu pula yang menyapa Sumut Pos saat berkunjung ke ruang kerjanya di kampus UISU Jalan SM Raja Medan, Kamis (18/8). Mengenakan kemeja bermotif kotak dengan paduan jeans, sepatu pancus, dan lensa bergagang hitam menjadi gambaran sportifitas yang tinggi dari sang rektor.

“Saya tidak pernah melihat ada kompetensi atau persaingan di antara perguruan tinggi tapi semua itu sebagai bentuk kooperatif dan kerjasama untuk menghasilkan intelektual berkualitas. Tinggal bagaimana kita meyakinkan masyarakat untuk mempercayakan pendidikan anaknya di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) sebagai pilihan yang terbaik,” jelasnya.

Hal itu, lanjut Zulkarnain, akan dimulai dengan menyentuh unsur-unsur pendidikan di institusi pendidikan yang dipimpinnya saat ini. Mulai dari penataan sistem secara profesional, seperti sistem akademi, personalia, kepegawaian hingga kemahasiswaan. Semua itu dibarengi pembangunan koordinasi antar fakultas yang ada. Tidak dengan cara-cara yang arogan, melainkan dari hati ke hati sebagai pondasi.

Gelar profesor yang disandang bukan menjadi jarak antara pegawai dan staf yang Zulkarnaian pimpin. Apabila ada sebuah teguran terhadap pegawai dan staf akibat keselahan itu semua bertujuan untuk perbaikan kinerja. Tentunya dengan memperlihatkan konsistensi terhadap penegakan peraturan yang ada. “Karena untuk membersihkan kita harus memakai air yang bersih atau sapu yang bersih juga,” tutur anggota Forum Rektor Indonesia Simpul Wilayah Sumut ini.

Apa yang sudah digelar sejak enam bulan lalu itu pun langsung memperlihatkan dampak positif di kampus yang sempat dilanda kemelut beberapa waktu lalu. Dengan cara melakukan perbaikan sistem yang sudah berjalan di beberapa elemen, baik itu kualitas pendidikan hingga koordinasi di seluruh unsur dengan menghadirkan suasana yang lebih baik dari sebelumnya.

Seperti pada kegiatan ‘Zikir Akbar’ yang digelar 15-16 Agustus lalu. Komunikasi kembali terjalin dengan baik tidak hanya di antara unsur kampus, juga dengan anggota masyarakat yang turut meramaikan kegiatan. Wadah tersebut ternyata dapat mendekatkan ke dua belah pihak berbeda mendapat persamaan visi di masa yang akan datang. Selain itu bisa mewujudkan UISU sebagai perguruan tinggi unggul dengan nuansa dan koridor Islam dalam kebersamaan, kekeluargaan, dan persaudaraan.

“Kita akan intens menggelar kegiatan dalam rangka menumbuhkan rasa persaudaraan hingga tumbuh rasa saling memiliki dan rasa cinta kepada UISU. Karena dengan cinta, ada kinerja yang baik. Dengan kinerja yang baik pula pendidikan berkualitas dapat diwujudkan,” beber jebolan Falsafah Ekonomi Universiti Kebanggaan Malaysia ini.
Perlu diketahui Zulkarnaian lahir dari ibu yang sekaligus menjadi guru bagi dirinya. Kecintaannys terhadap dunia pendidikan pun ada dalam dirinya. Setelah menamatkan Sekolah Dasar (SD) dalam waktu lima tahun, Zulkarnain menyelesaikan pendidikan Statistika di Institut Pertanian Bogor (IPB) selama tiga tahun delapan bulan. Pencapaian yang sangat sulit pada masa itu.

Bahkan tanpa disadarinya, semua itu menuntunnya hingga seperti saat ini. Meskipun jalan yang dilalui tidak selalu mulus. Setelah memutuskan berhenti sebagai konsultan di salah satu perusahaan di Provinsi Sulawesi, berkat saran seorang tokoh pendidikan modern nasional, Zulkarnain bertolak ke Kota Medan.

Tujuannya, untuk mengabdikan diri sebagai pengajar di perguruan tinggi.
Hanya saja di usia yang masih sangat muda (22 tahun, red) Zulkarnain hanya mendapatkan keraguan terhadap kemampuan yang dimilikinya. Ketidakpastian masa depan di kota yang masih begitu asing baginya pun menghantui meskipun tidak menyurutkan langkahnya. Dengan cepat tawaran dari UMA diterima setelah menyerahkan surat pengunduran diri dari Universitas Sumatera Utara (USU), tempat yang awalnya direkomendasikan untuknya.

Sepak terjang dimulai dari sebagai seorang dosen yang berlanjut sebagai Pembantu Rektor (PR I) 1997-2005. Tujuh tahun kepemimpinannya, Zulkarnain membuktikan kemampuannya dengan berbagai perbaikan. Seperti peningkatan jumlah mahasiswa yang sebelumnya hanya dua ribuan menjadi lima ribuan pendaftar setiap tahunnya. Perlahan tapi pasti. Empat program pascasarjana berhasil dibuka.

Tanggungjawab sebagai putra daerah, Zulkarnain lalu mendirikan SMA Plus Mandailing Natal (Madina) dan menjadikannya Kepala Sekolah 2007 hingga sekarang ini. Meskipun untuk itu dia harus berhenti sebagai rektor di usia yang sangat produktif. Melalui Badan Musyawarah Cendekiawan Mandailing Natal berbagai terobosan di bidang pendidikan terus dilakukan demi kemajuan tanah kelahiran.

Manfaatkan Olahraga untuk Kebersamaan

DENGAN tanggungjawab yang besar, Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS, PhD menyadari perlunya stamina yang cukup. Untuk itu, perawatan kesehatan terus dilakukan melalui kegiatan olahraga. “Tentu saja, kesehatan itu yang utama. Karena dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang sehat itu tidak bisa dipungkiri. Minimal tiga kali seminggu saya gym diselingi dengan berenang,” bebernya.

Ketertarikan Zulkarnain terhadap olahraga sendiri sudah dimulai dari remaja. Sepakbola, bola voli, atletik, renang, di antara cabang olahraga yang kerap dilakoni. Bahkan suami dari Dra Yenny Riorita Siregar ini pernah keluar sebagai juara aerobic yang digelar di Universitas Medan Area (UMA).

Selain menjaga stamina, Zulkarnain melihat olahraga sebagai ajang menumbuhkan semangat kebersamaan. Hal itu yang menjadi dasar keinginannya untuk menghidupkan kembali kegiatan erobic bersama di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yang dipimpinnya saat ini. (jul)

Berevolusi dengan Sastra

PERKENALAN dengan dunia sastra berdampak pada kepribadian Zulkarnain. ayah dari tiga anak ini. Karakter yang kerap meledak-ledak kini tak terlihat, berganti dengan keceriaan ide untuk ditumpahkan.
“Saya dibesarkan dengan otak kiri jadi sangat sistematis. Hal ini membuat tingkah laku saya dulu begitu meledak-ledak, marah-marah. Semua itu seolah berevolusi sejak saya kenal dengan sastra. Pertama kali saya berpuisi itu pada kegiatan di UMA,” kenangnya.

Evolusi tadi pun terlihat pada ketertarikan Zulkarnain menulis. Bahasa-bahasa ilmiah tak lagi berdiri sendiri tapi berbagi tempat dengan kata-kata puitis ala pujangga. Memberi warna tersendiri pada setiap karya yang lahir dari tangannya.

Beberapa buku fiksi pun siap untuk diterbitkan. Sebut saja ‘Suara Hati Seorang Akademisi’, ‘Luahan Hati Ungkapan Rasa’ dan ‘Sejuta Asa Sejuta Rasa Memimpin SMA’ yang tengah dalam proses editing.

Realita social yang diangkat dalam ‘Pagar Makan Tanaman’ bahkan mendapat apresiasi dari Syawal Gultom.
“Saya sudah menulis sejak 1997. Banyak di bidang politik, budaya, dan social. Untuk buku sudah ada 20 yang diterbitkan dan dapat ditemui di Gramedia,” beber Zulkarnain yang hobi nyanyi ini. (jul)

Cedera Rusak Rekor Djokovic

CINCINNATI –  Ambisi dan keperkasaan Novak Djokovic sirna sepekan jelang grand slam  Amerika Serikat (AS) Terbuka. Cedera memupus harapan petenis Serbia itu untuk meneruskan rekor positif di fase persiapan menuju grand slam  terakhir di musim 2011 itu. Turnamen Cincinnati Masters pun lepas dari genggamannya.

Djokovic mengalami cedera bahu saat menjalani partai final Cincinnati Masters melawan petenis Inggris Raya Andy Murray kemarin WIB (22/8). Dia mengundurkan diri di set kedua saat Murray meraih keunggulan 3-0. Di set pertama, unggulan keempat itu menang dengan 6-4.

Hasil tersebut membuat Cincinnati Masters sebagai satu-satunya turnamen Masters Series yang lepas dari genggaman Djokovic di delapan bulan. Dia sudah memenangkan lima gelar Masters Series musim ini. Kekalahan dari Murray kali ini merupakan yang pertama di tiga pertemuan pada musim 2011.Satu hal yang pasti, Djokovic berlomba dengan waktu untuk memulihkan kondisinya. Sebab, AS Terbuka sudah akan dimulai pekan depan.

“Tak ada kekalahan yang bagus, sudah pasti. Bagian bagusnya, masih ada satu pekan sampai delapan hari lagi hingga AS Terbuka dimulai. Saya yakin bisa pulih dan siap untuk AS Terbuka,” kata Djokovic seperti dikutip Reuters.
Djokovic mengalami kelelahan menuju Cincinnati Masters setelah meraih gelar di Montreal Master. Menurut dia, bahu sebelah kanan yang diandalkannya melakukan servis terasa tak nyaman sejak sepuluh hari lalu. Sepekan menahan rasa sakit, dia tak lagi mampu mengatasinya di partai puncak.

Tanda-tanda Djokovic tidak tampil dalam kondisi terbaik sudah terlihat sejak awal. Kecepatan servisnya berada di bawah rata-rata yang biasa didapatkannya. Pukulan pengembaliannya lemah dan tidak tajam. Di set pertama saja dia melakukan 20 kali unforce error.

“Alasan saya mengundurkan diri adalah rasa sakit di bahu. Saya tak bisa melakukan servis dengan kecepatan rata rata 90 mil per jam (144,8 km/jam), saya juga tak bisa melakukan forehand,” tutur Djokovic.

Hasil tersebut menjadi kekalahan kedua Djokovic dari 59 laga yang sudah dilakoninya di 2011. Satu kekalahan sebelumnya didapat dari Roger Federer di semifinal grand slam  Prancis Terbuka.

Masa pemanasan menjelang AS Terbuka di rangkaian turnamen lapangan keras (hardcourt) memang menyajikan ujian yang keras bagi para petenis.

Terlebih, Djokovic adalah salah satu petenis dengan jumlah pertandingan terbanyak musim ini. (ady/diq/jpnn)
Petenis teratas di peringkat ATP (Asosiasi Tenis Putra) itu mengakui tak terkejut jika akhirnya tumbang karena cedera.
“Saya sudah memenangkan banyak laga, di final dan lainnya. Dengan jadwal sepadat itu di tenis, normal rasanya jika anda mengalami kelelahan,” bebernya.

Bagi Murray, gelar juara tersebut merupakan title keduanya di musim 2011. Sebelumnya dia menang di Queen’s Club, Inggris. “Jika mampu bermain bagus di sini, memberi kita motivasi yang bagus menuju AS Terbuka. Tak banyak perubahan opada permukaan lapangan, jadi secara mental, pencapaian ini sangat membantu,” ujar Murray. (

Marquez Ingin KO-kan Pacman

MANILA-Petinju Meksiko Juan Manuel Marquez yakin bisa meng-KO petinju Filipina Manny “Pacman” Pacquiao untuk memastikan kemenangannya.

Ya, dua petarung ini akan kembali bertemu untuk ketigakalinya pada 12 November di MGM Grand Garden Arena di Las Vegas. Laga nanti dipastikan bakal berlangsung seru mengingat histori dua pertarungan sebelumnya. “Sangat perlu untuk menjatuhkannya,” kata Marquez seperti dilansir BoxingScene, Senin (22/8).

“Ketika kita bertarung, saya mendaratkan pukulan dengan lebih banyak kekuatan, tetapi hakim tidak melihat hal seperti itu,” ujar petinju yang juga pernah dikalahkan Chris John ini.

Pada pertarungan pertama, hasilnya cukup kontroversial. Dalam pertandingan pertama mereka pada tahun 2004, Pacquiao yang merobohkan Marquez tiga kali, namun hasil pertandingan itu dianggap imbang atau seri oleh para juri.
Pada pertarungan ulang di tahun 2008, kali ini Pacman sukses mempecundangi Marquez dengan kemenangan angka. Tapi, Marquez bersikeras bahwa ia adalah pemenang sejati pertandingan itu. “Saya sudah mengalahkannya dua kali,” tegasnya.

Perbedaan utama dalam pertarungan trilogi, yang ketiga akan lebih berat dalam hal berat badan. Untuk pertama kalinya, Pacquiao dan Marquez akan bertemu kelas di catchweight 144-pon.
“Saya bekerja untuk mendapatkan berat badan ideal tapi dengan kecepatan dan kekuatan,” tandasnya. (net/jpnn)

Gotong Royong Pererat Silaturahmi

Kunjungan Wali Kota ke Medan Denai

Demi merekatkan tali silaturahmi dan mewujudkan lingkungan bersih, gerakan gotong royong adalah solusinya.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat gotong royong bersama ratusan warga di Kecamatan Medan Denai, baru-baru ini.

Gotong royong bersama warga dan Wali Kota Medan Rahudman Harahap itu, digagas untuk lebih merekatkan tali persaudaran dan menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi, manfaat gotong royong sangat banyak terkhusus kepada peningkatan tali silaturahmi.

“Seluruh persoalan dapat diselesaikan dengan gotong royong, maka dari itu, mulailah bergotong royong dari yang paling kecil membersihkan parit, hingga bergotong royong mengerjakan segala pekerjaan, semua pasti bisa terselesaikan,”sebutnya.

Dia berpendapat, selain gotong royong menyatukan masyarakat, gotong royong juga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terkhusus masalah kesehatan lingkungan dan penghijauan kota. Karena dengan sistem gotong royong bisa menciptakan penghijauan, dengan cara menanam dan memelihara pohon.

“Bila gotong royong bisa kembali membudaya, pastinya penghijauan dan kelestarian kota terjaga. Bila keduanya sudah baik, maka kesehatan warga pasti terjamin. Karena gotong royong itu milik kita semua,” tambahnya.

Lebih jauh dikatakan Rahudman Harahap, pelaksanaan gotong royong akan menjadi agenda rutin di seluruh wilayah di Kota Medan. Sebab, dengan cara gotong royong akan meningkatkan kualitas masyarakat.

Pada gotong royong yang melibatkan masyarakat, sebutnya,  harus diisi dengan kegiatan yang tidak menjemukan dan bisa menikmati hasilnya dimasa datang. Seperti menanam pohon melinjo di bantaran jalan.

Dengan adanya penanaman itu, bisa menciptakan kawasan menjadi lebih hijau, sehat dan memiliki hasil. “Asalkan kita semua bersama-sama menjaga dan selalu menggelar gotong royong,” paparnya.

Pada pelaksanaan gotong royong tersebut, Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan menyediakan ratusan bibit melinjo, kemudian Dinas Kebersihan menyediakan truk pengangkut sampah serta Dinas Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran menurunkan armadanya untuk menyemprot drainase yang tersumbat. (ril)

Hari Ini, Gindo Diperiksa Poldasu

Dugaan Korupsi Pengadaan Alat Berat di Dinas Bina Marga

MEDAN- Mantan Kepala Dinas Bina Marga Medan, Gindo Maraganti Hasibuan, rencananya akan diperiksa Tipikor Polda Sumut hari ini (23/8), terkait dugaan korupsi di Dinas Bina Marga Medan. Namun, pemeriksaan ini dispesifikan pada kasus dugaan korupsi pengadaan alat berat seperti tiga unit backhoe loader, satu unit motor grader dan satu unit asphalt mixing plat yang bersumber dari APBD-PAPBD Pemko Medan TA 2009, dengan kerugian negara sebesar Rp2 miliar.

Pemeriksaan mantan Kadis Bina Marga Medan itu menyusul ditahannya tiga pejabat Dinas Bina Marga Medan, masing-masing, Edi Zalmansyahputra (Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Medan), Ir Sudirman mantan Kabid pengadaan alat berat (saat ini pejabat eselon III di Dinas Perkim Medan) dan Sangkot Siregar.

Sementara dua tersangka lagi, sedang dalam pencarian (diburon), Penyidik Tipikor Poldasu direncanakann
memeriksa mantan Kepala Dinas Bina Marga Medan Gindo Maraganti Hasibuan, hari ini.

Hal tersebut dibenarkan Direktur Reskrimsus Poldasu, Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho, melalui Kasubbid PID Humas Polda Sumut Humas AKBP MP Nainggolan kepada Sumut Pos, Selasa (22/8) di Mapoldasu dengan menyatakan, surat panggilan kepada Gindo telah dilayangkan. “Surat panggilan itu meminta Gindo Hasibuan datang memberikan keterangan pada Selasa ini,” katanya.

Diterangkan, Gindo Hasibuan sudah pernah diperiksa terkait kasus itu, namun statusnya masih sebagai saksi. “Gindo Hasibuan dipanggil lagi untuk pemeriksaan setelah tiga anggotanya ditahan. Penyidik membutuhkan keterangannya karena masih ada yang diperlukan,” katanya.

Namun, MP Nainggolan belum berani menyebut kalau status pemanggilan Gindo Hasibuan sebagai tersangka. “Saya belum tahu apakah dalam surat panggilan sebagai tersangka atau saksi. Nanti saja kita kabarkan setelah pemeriksaan,” katanya.

MP Nainggolan juga mengatakan, apabila dalam pemeriksaan Gindo menjadi tersangka, kewenangan penahanan ada ditangan penyidik. “Kalau sudah tersangka, kewenangan penyidik yang menentukan ditahan atau tidak. Tapi, bisa saja ditahan mengingat tiga anggotanya ditahan,” terangnya.

Namun, informasi yang diperoleh Sumut Pos dari sumber di Tipikor Polda Sumut, Gindo Maraganti juga akan segera ditahan. Sayangnya, belum pasti apakah setelah pemeriksaan akan ditahan atau setelah kasus-kasus dugaan korupsi lainnya selesai dilakukan penyidikan.”Dia (Gindo, Red) akan ditahan,” ungkap sumber tersebut dan enggan memberitahukan kapan waktu tepatnya.

Sebelumnya, MP Nainggolan juga menuturkan, dalam pengembangan kasus ini pihaknya tengah membidik para pengusaha, atau kontraktor atau rekanan serta para PNS di jajaran Dinas Bina Marga Medan, yang diduga mengetahui dan terlibat dalam kasus ini. “Untuk kasus ini, kita juga melakukan pendalaman. Kalau beberapa waktu lalu, kita telah menahan tiga tersangkanya. Saat ini kita melakukan penyelidikan terhadap adanya indikasi keterlibatan para pengusaha, kontraktor dan rekanan dalam proyek tersebut. Termasuk pula dengan para PNS di Dinas Bina Marga Medan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, saat ini proses untuk memintai keterangan terhadap orang-orang yang diduga terlibat kasus tersebut, sudah berjalan dan perlahan akan terus berjalan. Hingga kasus ini benar-benar terungkap.
“Proses penyelidikannya sudah dan akan terus berjalan,” tegasnya.

Khusus untuk tiga orang yang telah ditahan, MP Nainggolan dengan tegas menyatakan, ketiga tersangka tersebut masih berdiam diri di sel tahanan tersebut. “Masih di dalam tahanan Reskrimum,” tandasnya. (ari)