25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14748

Suami Tikam Istri Pakai Belati

LUBUK PAKAM- Evaliana Br Tarigan (22), tewas mengenaskan ditikam suaminya Rezeki Ginting alias Rambo (26), warga Dusun I Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, di rumah pamannya di Dusun II Namoserit, Desa Sumbul, Selasa(9/8) malam pukul 23.45 WIB.

Disebutkan, pelaku menikam korban dengan sebilah pisau belati. Sebelum malam kejadian, siang harinya pasangan suami istri (pasutri) itu, bertandang ke kediaman paman tersangka Roh Tarigan. Kedatangan pasutri itu bertujuan untuk berobat, terkait penyakit misterius yang diderita pelaku.

Kemudian pada malam harinya, Evaliana mengajak suaminya membaca Alkitap sembari menidurkan anak tunggalnya Jeni br Ginting (1 tahun). Tanpa diketahui penyebabnya, Rezeki menusuk bagian punggung istrinya hingga tembus ke dada. Bahkan, korban sempat membiarkan belati tertancap di tubuh korban.

Disebutkan pula, sebelum aksi penikaman terjadi terhadap korban, tersangka sempat membanguni istrinya tidur. Karena, saat itu sakit kepala tersangka kambuh. Tetapi karena istrinya terlelap tidur dan tidak mendegar panggilan suaminya. Tanpa pikir panjang Rezeki menikamkan pisau belati ke tubuh sitrinya.

Akibat tikaman mematikan itu, korban pun bersimbah darah. Melihat istrinya berlumuran darah, tersangka langsung mengendong anaknya kemudian mendatangi warga yang kebetulan masih duduk di sebuah warung tak jauh dari tempat kejadian minta tolong. “Tolang panggil polisi, saya sudah membunuh istri ku yang sedang tidur,” kata Adek, saksi mata kejadian menirukan ucapan Rezeki.

Warga yang mengetahui peristiwa ‘berdarah’ tersebut, langsung menghubungi petugas Polsek Talun Kenas. Tidak berselang lama, petugas datang ke tempat kejadian perkara mengevakuasi tubuh korban serta memboyongnya ke rumah sakit untuk diotopsi. Selanjutnya jenasah korban disemayamkan dirumah duka Dusun I Desa Negara Beringin.
Sementara Rezeki, diamankan aparat kepolisian untuk diminta keterangan. Kapolsek Talun Kenas AKP J Tarigan, membenarkan adanya penahanan terhadap tersangka. “Tersangka bakal dijerat dengan pasal berlapis,” ujarnya.(btr)

Guru Temukan Rekaman Dugaan Suap

BINJAI- Meski ratusan Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat SD, SMP dan SMA, sudah melakukan aksi demo di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, atas mutasi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) berdasrkan SK Wali Kota Binjai, Selasa (9/8) lalu. Namun, bukan berarti kasus ini berakhir sampai disitu.

Rabu ( 10/8), sejumlah Kepsek Sekolah Dasar (SD) mengaku, Kacabdis P dan P di masing-masing kecamatan di Kata Binjai, juga diduga ikut dalam permainan uang untuk menjadikan guru biasa sebagai Kepsek.

Menurut salah seorang guru SD, sebut saja Nurli, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, adanya indikasi keterlibatan Kacabdis P dan P di setiap kecamatan itu, dikuatkan dengan adanya rekaman suara saat terjadinya negosiasi pemilihan Kepsek. “Dari lima kecamatan yang ada di Kota Binjai ini, seluruh Kacabdisnya tidak tertutup kemungkinan terlibat. Sebab, sampai saat ini saya sudah mengetahui ada dua rekaman untuk dua kecamatan,” ujarnya.

Nurli juga mengungkapkan, dua rekaman itu berasal dari Kecamatan Binjai Timur dan Binjai Utara dengan masing-masing Kacabdis berinisial E dan Y. “Rekamanan kedua Kacabdis ini juga sudah dipegang oleh sejumlah guru,” ungkap Nurli.

Nurli menjelaskan, uang suap untuk menjadi seorang Kepsek diduga pertama kali diminta oleh masing-masing Kacabdis. Kemudian, Kacabdis yang sudah mendapat sejumlah guru yang ingin menjadi Kepsek, menyampaikannya kepada Tima Sukses (TS) Wali Kota Binjai, saat Pilkada tahun lalu.

Untuk selanjutnya, sejumlah TS Wali Kota, mulai menjumpai guru yang ingin menjadi Kepsek tersebut. Seperti TS Wali Kota yang berinisial T, N dan C misalnya, ketiganya masih berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemko Binjai dan Langkat.

Bahkan, dari tiga TS Wali Kota Binjai ini, juga memiliki tugas masing-masing. Seperti N, ditugaskan untuk merayu guru yang ingin menjadi Kepsek, agar lebih yakin bisa jadi Kepsek dan ditemukan langsung dengan T dan C, yang mengaku orang dekat Wali Kota.

Selanjutnya, T dan C, menerima setiap guru yang dijumpakan kepadanya. Lantas, T dan C mulai melakukan aksi dengan memberikan kata-kata manis, agar guru yang ingin menjadi Kepsek semakin tertarik. Meskipun, untuk menjadi Kepsek harus membayar Rp20 Juta.
Setelah guru yang ingin menjadi Kepsek setuju dan memberikan uang sebesar Rp20 juta. Kemudian, T, C dan N, menghitung berapa uang yang sudah mereka kumpulkan. “Kalau mereka sudah mengumpulkan uang dan sudah menghitungnya. Tentunya mereka saling berbagi. Kepada siapa mereka berbagi  kami juga tidak tahu. Mungkin, Kacabdis juga ikut menerima, mungkin juga tidak,” duga Nurli.
Sementara Ketua Persatuan Guru Repoblik Indonesia (PGRI) Kota Binjai Lasiono, sebelumnya mengatakan, jika Pemko Binjai tidak menyelesaikan persoalan ini secara baik. Maka, dia akan membuat laporan atas adanya indikasi suap saat mutasi tersebut.
“Kita lakukan secara bertahap saja. Kita sudah melakukan aksi demo, kalau nanti aksi demo ini tidak juga membuahkan hasil. Maka, kita akan membuat laporan ke Polres Binjai, yang dikuatkan dengan sejumlah saksi dan bukti-bukti otentik berupa rekaman,” tegas Lasiono.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai Iqbal Pulungan, mengatakan, persoalan mutasi terhadap Kepsek itu akan dibahas bersama Wali Kota Binjai. “Saya tidak bisa memutusakan masalah ini sendiri. Yang jelas, persoalan ini akan kami pelajari terlebih dahulu bersama pak Wali,” ujar Iqbal. (dan)

PLN Bertekad Perbaiki Layanan

Akhir-akhir ini PT PLN (Persero) Wilayah Sumut dicerca masyarakat dan anggota dewan soal mati lampu dan kinerja lainnya. Namun hal itu tidak membuat PLN lantas berang.

“PLN senang dan berterima kasih atas segala masukan dari pelanggan, masyarakat Sumatera Utara, termasuk dari DPRD Propinsi Sumatera Utara khususnya. Dengan itu PLN bertekad untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan melalui berbagai upaya antara lain,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Krisna Simba Putra yang didampingi Manager SDM, Setia Budi.

Dikatakan Setia Budi, untuk mencukupi ketersediaan daya, PLN terus memacu proyek pembangunan pembangkit listrik, Transmisi sistem Sumatera agar cepat selesai dan akan terus bekerjasama dengan Independen Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro hydro,  maupun Ekses Power.

“Juga membeli kelebihan energi listrik dari industri  yang mempunyai kelebihan daya dari pembangkit listrik miliknya. Karena ketersediaan daya harus cukup untuk mengimbangi permintaan yang terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kemajuan ekonomi di Sumatera Utara,” ujarnya.

Untuk menghilangkan dan mengurangi angka gangguan yang menyebabkan padamnya listrik, lanjutnya, PLN terus-menerus melaksanakan pemeliharaan dan penggantian peralatan transmisi, distribusi yang mengalami penuaan,  serta terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat. “Untuk melaksanakan pemangkasan dahan pohon yang berpotensi mengganggu jaringan listrik dan saluran udara,” tambahnya.

Untuk menekan tingkat losses (susut) distribusi, kata dia, PLN harus terus menerus melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dan Penertiban Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) Ilegal. Ebab, sambungnya, pemakain listrik ilegal selain merugikan negara juga merugikan masyarakat karena dapat menurunkan kualitas layanan PLN kepada pelanggan. Membangun trafo sisipan, Gardu Induk dan memperpendek jarak sumber listrik dengan pelanggan.
Terkait dengan keluhan SDM, kata Setia Budi, PLN Wilayah Sumatera Utara akan terus menerus konsisten melaksanakan reposisi agar sesuai dengan prinsip  “the right man and the right please” dan penegakkan disiplin pegawai. PLN berkomitmen akan melakukan pemecatan bila ada oknum pegawai yang terbukti bersalah.

Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan SDM, PLN terus menerus mengirim SDM ke Diklat Kompetensi Teknis, Diklat Nilai – Nilai/Budaya Perusahaan, Integritas Layanan Publik,   Etika, Hukum, Sertifikasi Kompetensi dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk memudahkan akses pelanggan kepada PLN, lanjut Setia Budi, sedang disiapkan Contact Center yang nantinya akan memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk menghubungi PLN. “Selain e-mail kontak kami, faksimile, sms maupun datang langsung ke kantor,” kata dia.

Menurutnya, meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mengurangi ekses negatif interaktif antara pelanggan dengan pegawai.

Misal, Seseorang bermaksud menyambung atau menambah listrk PLN, cukup hanya dengan menghubungi Contact Center, nantinya pelanggan akan diberikan kode booking, yang pembayaran biaya penyambungannya atau menambah daya, dapat dilakukan di bank manapun, baik melalui sms banking maupun internet banking.

Setia Budi bilang, karena masih tingginya tunggakan rekning listrik. Tercatat, posisi akhir Juni 2011  Rp48 miliar; posisi Juli 2011 menjadi Rp56 miliar; terjadi kenaikan 20%.

“Beberapa hari kemudian (kurang dari 5 hari) listrik sudah menyala atau kalo tambah daya sore harinya sudah ditambah sesuai permintaan,” ujarnya.

Setia Budi bilang, karena masih tingginya tunggakan rekning listrik. Tercatat, posisi akhir Juni 2011  Rp48 miliar; posisi Juli 2011 menjadi Rp56 miliar; terjadi kenaikan 20%.
“Maka tidak ada jalan lain, PLN secara konsisten harus melakukan upaya menerapkan sanksi yang sudah disepakati bersama dengan pelanggan sebagaimana dituangkan di dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL),” tegas Setia Budi.

Selain itu, sambungnya, jika menunggak 1 (satu) bulan akan dikenakan sanksi pemutusan sementara dan hingga 60 (enam puluh) hari tidak juga membayar dikenakan sanksi bongkar rampung. “Permintaan sambung kembali, akan diperlakukan sebagai permintaan baru dengan dikenakan biaya penyambungan dan tetap wajib melunasi seluruh tunggakannya,” ujarnya.

Untuk yang tidak mau dipusingkan dengan pembacaan meter, diputus karena terlambat membayar rekening listrik, bisa bergabung dengan komunitas Listrik Pra Bayar, yang sampai dengan saat ini telah terhimpun sebanyak 16.000 pengguna Listrik Pra Bayar tersebut. (ila)

Ruang BB Kejari Binjai Dibobol Maling

BINJAI- Tingkat kejahatan seperti maling, pencurian dan perampokan, semakin meningkat menjelang lebaran ini. Bahkan, pelaku tak padang bulu dalam melakukan aksinya itu. Buktinya, ruang barang bukti (BB) milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai, Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, dibobol maling, Rabu (10/8).

Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan Sumut Pos dilokasi kejadian menyebutkan, kejadian itu diduga terjadi sekitar Sabtu atau Minggu lalu. Namun, terungkapnya ruang BB milik Kejari Binjai dibobol maling, saat Roy Tambunan, penjaga ruang BB tersebut, ingin mengambil sebuah BB dari ruangan itu, sekitar pukul 08.30 WIB.

Namun, begitu dia ingin membuka gembok yang melekat di pintu ruangan BB tersebut, dia sudah melihat  kedua gembok itu sudah terbuka. Lantas, Roy panik dan memberitahukan kepada sejumlah teman-temannya.

Untuk selanjutnya, kejadian itu langsung dilaporkan ke Polres Binjai. Tak berapa lama, petugas Polres Binjai, tiba dilokasi kejadian. Untuk itu, petugas dibantu sejumlah petugas Kejari Binjai, mengecek BB yang hilang.

Meski sudah dicek, pihak Kejari dan petugas Polres Binjai, sampai sore hari belum dapat memberikan keterangan, tentang barang apa saja yang hilang di ruang BB tersebut. “Belum tahu, nanti sajalah, ini masih internal,” kata Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Binjai Rismaidi di kantornya. (dan)

Meutya Hafid Buka Puasa Bersama Anak Yatim

MEDAN- Dalam masa reses yang bertepatan dengan bulan suci Ramdan, anggota DPR-RI Komisi XI dari fraksi Golkar melakukan kunjungan perorangan dalam masa reses dengan menggelar acara buka puasa bersama dengan warga di Lingkungan I, Kecamatan Medan Barat, Senin (8/8).

Jika sebelumnya kunjungan dilakukan ke intansi-instansi pemerintah, kali ini kunjungan Meutya Hafid lebih memilih untuk bertemu secara konstituen sekaligus melakukan silaturahmi. Dimana, kegiatan tersebut dapat langsung mendengar aspirasi dari masyarakat.

Kegiatan yang diawali dengan ceramah dari ustad, kemudian dilanjutkan dengan buka puasa sambil berbicang-bicang. Saat itulah terjadi penyampaian aspirasi dari masyarakat yang merupakan wujud kepedulian serta upaya untuk senantiasa menciptakan keterikatan dengan konstituen.

“Saya berharap agar bulan Ramadan ini dijadikan sebagai momentum untuk introspeksi agar menjadi manusia yang lebih baik, mempererat tali silaturahmi, dan tetap bersabar di tengah keadaan ekonomi negara yang memberatkan keadaan masyarakat”ujar Meutya yang merupakan mantan jurnalis televisi yang kini menjadi anggota DPR Fraksi Partai Golkar.
Sebelumnya, Minggu (7/8) lalu, Meutya hafid juga melakukan kegiatan buka bersama dengan masyarakat di kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Selain melakukan buka puasa bersama, Meutya Hafid juga melakukan santunan Anak Yatim dan Sahur on The Road yang bekerja sama dengan organisasi mahasiswa dan pemuda di Medan. (*/adl)

Oktober, Musim Tanam Padi

SERGAI- Musim tanam (MT) padi untuk lima wilayah kecamatan (Perbaungan, Pegajahan, Pantai Cermin, Teluk Mengkudu, Sei Rampah, Tanjung Beringin, dan Serbajadi) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), yang terkena dampak proyek perbaikan bendungan Sei Ular, dapat dilakukan bulan Oktober 2011 mendatang. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadis Tanak) Sergai Setyarno, Rabu (10/8)

Dalam proyek perbaikan ini, kata dia, ada tiga jaringan irigasi di Kabupaten Serdang Bedagai (Kab Sergai) masing-masing Daerah Irigasi (DI) Buluh, DI Perbaungan dan DI Bendang yang masih ditutup  sementara waktu untuk dilakukan rehabilitasi total dan diperkirakan rampung di bulan Oktober 2011.

Sementara di Kota Binjai, dalam beberapa bulan terakhir, pupuk subsidi mengalami kelangkaan dan membuat petani rasah. Keresahan itu disebabkan, tenaman padi mereka tidak tumbuh dengan subur  dan padi mereka berbuah tak merata.

Sekretaris Dinas Pertanian Kota Binjai Husnul Yaqin, saat dikonfirmasi terkait kelangkaan pupuk ini mengatakan, petani yang mendapat pupuk subsidi harus masuk kelompok tani.(mag-15/dan)

Jasad Membusuk di Kamar

TEBING TINGGI- Tukiman (50) duda tua, ditemukan tewas membusuk diduga mengidap penyakit menahun di kamarnya, Rabu (10/8) sekira pukul 12.00 WIB.

Pria yang tinggal di Jalan Ksatria, Keluharan Satria, Kota Tebing Tinggi ini, ditemukan pertama kali oleh tetangganya Rahuf.

Menurut Rahuf, saat berjalan di sekitar rumah korban, dia mencium aroma busuk dari dalam rumah tersebut. Kebetulan, sudah tiga hari Tukiman tidak kelihatan di sekitar tempat tinggalnya, sehingga timbul kecurigaan Rahuf. begitu rumah korban disambangi, pintu rumah yang ditempati korban terkunci rapat. “Empat hari lalu, masih melihat korban sedang duduk di depan rumahnya. Setelah itu, tidak kelihatan lagi. Karena tercium aroma busuk dari dalam rumah, kami curiga kalau Tukiman smembusuk di dalam rumahnya,” jelas Rahuf.

Malihat ada mayat,warga memberitahukan Kepala Lingkungan setempat dan selanjutnya memberikan informasi kepada pihak kepilisian. Hasil identivikasi petugas, tidak ditemukanbekas penganiayaan di tubuh korban.(mag-3)

DPD RI Dukung Partisipasi Politik Generasi Muda

MEDAN – Anggota DPD RI utusan Sumatera Utara DR H Rahmat Shah menekankan penting dan strategisnya peran yang dapat dimainkan oleh generasi muda Indonesia.

Kaum muda yang berpendidikan, lanjutnya, khususnya dari kalangan mahasiswa senantiasa hadir dalam setiap episode besar sejarah bangsa Indonesia. Namun tidak otomatis semua pemuda akan hadir dalam tinta emas sejarah, karena tidak sedikit kaum muda yang terjerembab ke dalam lembah kenistaan seperti narkoba, HIV dan pelaku tindak kriminalitas dan menjadi sampah masyarakat.

“Oleh karena itu, kaum muda yang berhimpun dalam keorganisasian yang positif dapat saling bertukar energi positif untuk mengembangkan diri masing-masing dan bersama-sama mengembangkan organisasi dan masyarakatnya,” tegasnya.

Hal tersebut disampaikan Rahmat melalui Staffnya, Sulasno pada acara Pelantikan Pengurus KAMMI Sumut Periode 2011-2013 yang berlangsung di Hotel Garuda Plaza Medan, Sabtu (06/07). Acara pelantikan itu sendiri dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama.

Rahmat yang dikenal dekat dengan kalangan muda ini mengatakan, para pemuda dituntut untuk dapat memiliki sifat jujur dan adil. Kejujuran dan keadilan yang dimulai dari diri sendiri dan sekarang.

Hal ini terkait dengan kondisi bangsa, khususnya yang terjadi di Sumatera Utara, dimana kejujuran nyaris punah dan kenyataannya provinsi Sumatera Utara beberapa kali tercatat sebagai provinsi terkorup di Indonesia. “Para koruptor dapat membohongi siapa saja, tetapi mereka tidak dapat membohongi Tuhan dan diri mereka sendiri,” tambahnya.
Lebih jauh Rahmat mengajak agar kaum muda selalu berbuat kebaikan sekecil apapun kepada siapapun dan dimanapun berada. Karena kebaikan sekecil apapun yang diperbuat merupakan tindakan yang kecil tapi ada, nyata dan berharga.
Rahmat yang juga Ketua PMI Sumut, mengimbau agar kaum muda turut aktif berperan serta dalam tugas-tugas dan misi-misi kemanusiaan. “Tugas kemanusiaan berdimensi dunia dan akhirat, sementara yang lain mungkin hanya berorientasi keduniaan saja,” kata Rahmat.

Kepada para pengurus yang baru dilantik, Rahmat berpesan agar mereka dapat menjaga kebersamaan dan kekompakan serta mampu menjalin komunikasi dan informasi yang efektif serta tidak pelit komunikasi dan informasi.  Rahmat juga mengingatkan agar para pengurus siap berkorban waktu, tenaga dan fikiran dan bahkan dana untuk kemajuan organisasi dan masyarakat luas. (*/ila)

IDTUG Sumut : Perang Tarif Operator Cenderung Menipu

Medan- Lemahnya law enforcement pemerintah terhadap modern licensing atau kebijakan memperluas jaringan telekomunikasi ke seluruh tanah air, mengakibatkan banyak operator telekomunikasi cenderung fokus terhadap komersialisasi industri telekomunikasi. Apalagi, Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dinilai tidak pernah menerapkan sanksi kepada operator telekomunikasi yang belum memenuhi komitmen lisensi modern. Baik dalam hal kapasitas, coverage atau cakupan, ataupun kualitas layanan.
Menurut Ketua Indonesia Telecommunications Users Group (IDTUG) Sumut Hendrik H Sitompul, saat ini kebanyakan operator telekomunikasi hanya membangun jaringan di daerah-daerah yang profitable. Sehingga konsumen yang seharusnya bisa mendapat layanan telekomunikasi dari berbagai operator, tidak punya banyak pilihan.

Seharusnya operator telekomunikasi bersaing dalam memberi layanan kepada seluruh rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kondisi sekarang membuat operator bersaing dalam perang tarif semu, seolah-olah murah, padahal menipu dengan jebakan-jebakan dalam syarat dan kondisi berlaku yang sulit dimengerti oleh kebanyakan pengguna ponsel,” kata Hendrik, Rabu (10/8).

Karenanya, IDTUG Sumut mendesak Pemerintah Republik Indonesia segera melakukan audit jaringan operator telekomunikasi Di Sumatera Utara. Desakan ini mengemuka setelah IDTUG menemukan indikasi pengembangan jaringan telekomunikasi hanya terkonsentrasi di daerah perkotaan dan daerah bisnis.

“Dari tingkat kerapatan, pelanggan selular total konon mencapai 178,4 juta per semester pertama 2011, atau hampir 80 persen populasi penduduk. Tapi angka ini ternyata hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Ini dapat dipastikan dari data postel bahwa penyebaran pelanggan seluler di atas 22 persen per region tidak mencakup Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara yang masing-masing hanya 8,9 persen, 7,8 persen, dan 5,1 persen per tahun 2009,” ungkap Hendrik lagi.

Tindakan audit terhadap jaringan telekomunikasi yang telah dibangun
operator telekomunikasi, sekaligus upaya kontrol terhadap komitmen operator telekomunikasi terhadap modern licensing. Modern licensing merupakan lisensi tertulis pemerintah kepada operator telekomunikasi, untuk membangun jaringan telekomunikasi ke seluruh pelosok tanah air.

“Apabila tidak dilaksanakan, operator tersebut terancam terkena sanksi denda atau malah sampai pencabutan lisensi. Untuk itu, IDTUG mendesak regulator, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) segera mengaudit jaringan operator telekomunikasi agar memenuhi komitmen dalam lisensi modern. Baik dalam hal kapasitas, coverage atau cakupan, ataupun kualitas layanan,” tegas Hendrik.(*/ade)

DPD RI Dukung Partisipasi Politik Generasi Muda

MEDAN – Anggota DPD RI utusan Sumatera Utara DR H Rahmat Shah menekankan penting dan strategisnya peran yang dapat dimainkan oleh generasi muda Indonesia.

Kaum muda yang berpendidikan, lanjutnya, khususnya dari kalangan mahasiswa senantiasa hadir dalam setiap episode besar sejarah bangsa Indonesia. Namun tidak otomatis semua pemuda akan hadir dalam tinta emas sejarah, karena tidak sedikit kaum muda yang terjerembab ke dalam lembah kenistaan seperti narkoba, HIV dan pelaku tindak kriminalitas dan menjadi sampah masyarakat.

“Oleh karena itu, kaum muda yang berhimpun dalam keorganisasian yang positif dapat saling bertukar energi positif untuk mengembangkan diri masing-masing dan bersama-sama mengembangkan organisasi dan masyarakatnya,” tegasnya.

Hal tersebut disampaikan Rahmat melalui Staffnya, Sulasno pada acara Pelantikan Pengurus KAMMI Sumut Periode 2011-2013 yang berlangsung di Hotel Garuda Plaza Medan, Sabtu (06/07). Acara pelantikan itu sendiri dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama.

Rahmat yang dikenal dekat dengan kalangan muda ini mengatakan, para pemuda dituntut untuk dapat memiliki sifat jujur dan adil. Kejujuran dan keadilan yang dimulai dari diri sendiri dan sekarang.

Hal ini terkait dengan kondisi bangsa, khususnya yang terjadi di Sumatera Utara, dimana kejujuran nyaris punah dan kenyataannya provinsi Sumatera Utara beberapa kali tercatat sebagai provinsi terkorup di Indonesia. “Para koruptor dapat membohongi siapa saja, tetapi mereka tidak dapat membohongi Tuhan dan diri mereka sendiri,” tambahnya.
Lebih jauh Rahmat mengajak agar kaum muda selalu berbuat kebaikan sekecil apapun kepada siapapun dan dimanapun berada. Karena kebaikan sekecil apapun yang diperbuat merupakan tindakan yang kecil tapi ada, nyata dan berharga.
Rahmat yang juga Ketua PMI Sumut, mengimbau agar kaum muda turut aktif berperan serta dalam tugas-tugas dan misi-misi kemanusiaan. “Tugas kemanusiaan berdimensi dunia dan akhirat, sementara yang lain mungkin hanya berorientasi keduniaan saja,” kata Rahmat.

Kepada para pengurus yang baru dilantik, Rahmat berpesan agar mereka dapat menjaga kebersamaan dan kekompakan serta mampu menjalin komunikasi dan informasi yang efektif serta tidak pelit komunikasi dan informasi.  Rahmat juga mengingatkan agar para pengurus siap berkorban waktu, tenaga dan fikiran dan bahkan dana untuk kemajuan organisasi dan masyarakat luas. (*/ila)