Ada 40 Geng Motor di Kota Medan
Keberadaan geng motor di Kota Medan, sudah sangat meresahkan masyarakat dikarenakan kebrutalan dan gaya premanisme. Informasi yang diperoleh Sumut Pos di Mapolresta Medan menyebutkan, terdapat 40 kelompok geng motor di Kota Medan.
Geng motor yang sering membuat kerusuhan dan membuat resah masyarakat adalah Esto, RNR07, KPN (Kami Punya Nyali), JPM (Jaringan Penyikut Malaikat).
Dari kelompok geng motor yang selalu membuat onar, KPN lah yang paling menguasai Kota Medan. Geng ini diketahui diketuai seorang mahasiswa berinisial D.
Untuk mempersempit ruang gerak dari kawanan geng motor tersebut, Polresta Medan berserta jajarannya melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah untuk menghimbau kepada seluruh siswa tidak mengikuti aktivitas geng motor di Kota Medan. Sosialisasi ini sesuai dengan instruksi Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga yang dikeluarkan pada 7 Sepetember 2011.
Atas instruksi dimaksud, Polsekta Percut Sei Tuan, Kamis (8/9), melakukan sosialisasi di sejumlah sekolah di wilayah hukum Polsekta Percut Sei Tuan seperti di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, SMA Negeri 11 Medan, SMA Teladan Medan dan SMA Prayatna Medan.
Kanit Reskrim Polsekta Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago, saat melakukan sosialisasi di SMA Negeri 11 Medan mengatakan, tindakan dilakukan club motor atau geng motor selama ini sangat meresahkan masyarakat dan selalu menujukkan gaya premanisme.
Kemudian Faidir dihadapan ratusan siswa-siswi menjelaskan, ciri-ciri kelompok geng motor di Kota Medan ini seperti, membawa bendera club atau kelompoknya, saat mengendarai sepeda motor selalu membawa benda-benda tajam (alat pemukul, doubel stick dan batu, Red). mereka selalu mengendarai sepeda motor beramai-ramai kemudian saat mengendarai sepeda motor selalu melanggar rambu-rambu lalu lintas serta tidak menggunakan helm dan tidak menyalakan lampu kenderaan sepeda motor.
Lanjut Faidir, kepada siswa-siswi diharapkan, sepeda motor menggunakan kaca spion, knalpot tidak blong, rangka motor tidak dibenarkan dikrum, dan selalu gunakan helm. Kemudian jangan melakukan hubungan dengan kawanan geng motor dan tidak mengikuti aktivitas geng motor seperti merugikan masyarakat serta tidak melakukan balap liar.
Guna mengantisipasi geng motor, Faidir menegaskan, akan menindak setiap club atau geng motor yang kedapatan dijalanan dengan melakukan razia rutin setiap hari.
“Kami akan lakukan razia terhadap sepeda motor dengan kondisi motor krum, knalpot blong, tidak dilengkapi kaca spion dan disertai surat-surat kenderaannya, akan kami proses hukum,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan Sudirman Aritonga, merespon baik sosialisasi dilakukan jajaran Polresta Medan melalui Polsekta Percut Sei Tuan terkait kawanan geng motor.
Sudirman menjelaskan, sampai saat ini anak didiknya tidak ada yang terlibat aksi bersama geng motor dan siswanya tidak ada satu pun tergabung dalam kelompok geng motor. “Kalau ada anak didik saya terlibat geng motor, akan saya tindak tegas. Kemudian kalau mereka terlibat kegiatan yang merugikan orang lain, akan saya keluarkan dari sekolah ini,” ancamnya.
Selain Polsek Percut Sei Tuan, hal serupa juga dilakukan Polsekta Medan Sunggal dengan bersosialisasi di SMA Negeri 1 Sunggal, Deli Serdang. Polsek Medan Sunggal dipimpin langsung Kapolsek AKP Budi Hendrawan. Dalam pidatonya, Hendrawan mengajak siswa-siswi untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebelumnya, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mengaku, akan menindak tegas geng motor yang melakukan aktivitas merugikan orang lain hingga menimbulkan korban. Tagam juga mengatakan, akan menurunkan seluruh anggotanya untuk melakukan penyisiran dan razia disejumlah tempat di Kota Medan yang biasa digunakan geng motor berkumpul. (mag-7).