24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14763

Tahanan Kabur Didor Polisi

BINJAI- Setelah kabur dari LP Kelas II Binjai sebulan yang lalu, Dedi Kusuma Atmaja (34), tahanan yang ditangkap karena terjerat kasus narkoba itu ditangkap polisi di kampungnya Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur. Polisi menghadiahi timah panas di kaki sebelah kirinya karena mencoba kabur ketika hendak ditangkap.

Akibatnya, Dedi terpaksa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai Kota, Kamis (8/9) malam.
Informasi dihimpun wartawan koran ini, penangkapan ini dilakukan polisi atas informasi dari masyarakat. Sat Narkoba Binjai yang menerima informasi dari masyarakat kalau tersangka telah berada di Kota Binjai, langsung melacak keberadaannya. Setelah mengetahui keberadaannya polisi langsung mencoba menyergap Dedi yang kala itu sedang kumpul bersama teman-temannya di sebuah warun. Namun saat polisi hendak menyergapnya. Keberadaan polisi terlebih dahulu diketahui oleh Dedi.

Takut tertangkap, Dedi kemudian mengambil sangkur yang ada di pinggangnya dan hampir melukai petugas yang hendak menyergapnya. Kemudian, dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Dedi mencoba melarikan diri dari kejaran petugas  kepolisian.

Tak ingin kehilangan jejak dan kabur lagi  polisi kemudian menghadiahinya dengan timah panas. Polisi tepat menembak kaki kiri Dedi. Dedi pun terkapar dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dedi yang ditemui wartawan koran ini di rumah sakit mengaku, selama sebulan ini melarikan diri ke Aceh. Selama pelariannya itu dia tidak memiliki pekerjaan tetap.(dan)

Dua Pembuang Mayat Dilepas

MEDAN- Terkait tewasnya Arfansyah Hasibuan (46), bos rental mobil Rantau Parapat di Diskotik Super beberapa waktu lalu, membuat Ganda Napitupulu (40), Manager Diskotik Super di Jalan Nibung Medan Baru, masih belum menampakkan batang hidungnya.

Bahkan, dua orang diduga pembuang mayat Arfansyah yakni Ramadani (26) warga Jalan Teuku Cik Di Tiro, Rantau Parapat dan Dalimunte (40) warga yang sama, turut dilepas polisi.  Kasat Reskrima Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki ketika dikonfirmasi, Kamis (8/9) mengatakan, keduanya dipulangkan karena tak memenuhi syarat untuk ditahan.
“Mereka dikenakan pasal 181 KUHPidana tentang penyembunyian jenazah, dengan ancaman hukuman sembilan bulan. Kalau sembilan bulan tidak bisa kita lakukan penahanan,” ungkapnya.

Lanjut Yoris menjelaskan, saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi rumah sakit untuk memastikan apakah Arfansyah tewas karena over dosis (OD) atau karena ada penganiayaan sebelumnya. Apabila terbukti ada penganiayaan, polisi akan kembali memanggil dua pelaku pembuang jenazah Arfansyah. “Kalau terbukti ada penganiayaan akan kita panggil lagi mereka,” ujar Yoris.

Pantauan Sumut Pos di lantai dua gedung tempatnya Yoris berkantor, terlihat dua orang utusan dari Diskotik Super mondar-mandir. Namun, keduanya tak bersedia dimintai keterangan saat sejumlah wartawan melakukan peliputan. Keduanya malah memilih menghindar dari awak media.

Sekedar mengingatkan, Arfansyah ditemukan tewas di Dusun IV, Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (4/9) lalu. Saat itu, seorang warga menemukan Arfansyah telentang tak bernyawa. Setelah dilapor, polisi kemudian melakukan olah TKP dan tak lama, Ramadani dan Dalimunte ditangkap dengan tuduhan telah membuang mayat Arfansyah. (mag-7)

Dua Pelaku Jambret Ditangkap Warga

TEBING TINGGI-  Dua pelaku jambret berhasil ditangkap warga, masing-masing berinisal BA (18) dan AR (19) warga Kampung Baru, Desa Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai usai merampok tas pekerja salon Fitri Yani (24) warga Jalan Bawang Putih, Lingkungan VI, Kelurahan Bandar Sakti, Kota Tebing Tinggi, Rabu (7/9) sekira pukul 23.00 WIB.

Fitriyani saat ditemui ditempat kerjanya Kamis (8/9) mengaku, kejadian malam itu saat dia bersama teman kerjanya, Mai Saroh usai makan malam di Kota Tebing Tinggi. Begitu hendak pulang menuju rumah, ditengah jalan tepatnya di Jalan Kapten Tandean depan Pasar Sakti Kota Tebing Tinggi, dia dipepet dua orang pria mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR warna merah tanpa nomor polisi dan langsung menjambret tas sandangnya. “Langsung kedua pelaku mengambil tas sandang saya, spontan saya berteriak maling. Dari teriakan saya, warga langsung mengejar pelaku, tak lama pelaku berhasil diamankan warga,” jelas Fitriyani.

Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi AKP Lili Astono ketika dimintai keterangannya membenarkan dua pelaku jambret kini mendekam di sel tahanan Mapolres Tebing Tinggi bersama barang bukti sebuah sepeda motor Yamaha Vega ZR. (mag-3)

Polisi Gelar Razia Setiap Hari

Ada 40 Geng Motor di Kota Medan

Keberadaan geng motor di Kota Medan, sudah sangat meresahkan masyarakat dikarenakan kebrutalan dan gaya premanisme. Informasi yang diperoleh Sumut Pos di Mapolresta Medan menyebutkan, terdapat 40 kelompok geng motor di Kota Medan.

Geng motor yang sering membuat kerusuhan dan membuat resah masyarakat adalah Esto, RNR07, KPN (Kami Punya Nyali), JPM (Jaringan Penyikut Malaikat).

Dari kelompok geng motor yang selalu membuat onar, KPN lah yang paling menguasai Kota Medan. Geng ini diketahui diketuai seorang mahasiswa berinisial D.

Untuk mempersempit ruang gerak dari kawanan geng motor tersebut, Polresta Medan berserta jajarannya melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah untuk menghimbau kepada seluruh siswa tidak mengikuti aktivitas geng motor di Kota Medan. Sosialisasi ini sesuai dengan instruksi Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga yang dikeluarkan pada 7 Sepetember 2011.

Atas instruksi dimaksud, Polsekta Percut Sei Tuan, Kamis (8/9), melakukan sosialisasi di sejumlah sekolah di wilayah hukum Polsekta Percut Sei Tuan seperti di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, SMA Negeri 11 Medan, SMA Teladan Medan dan SMA Prayatna Medan.

Kanit Reskrim Polsekta Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago, saat melakukan sosialisasi di SMA Negeri 11 Medan mengatakan, tindakan dilakukan club motor atau geng motor selama ini sangat meresahkan masyarakat dan selalu menujukkan gaya premanisme.

Kemudian Faidir dihadapan ratusan siswa-siswi menjelaskan, ciri-ciri kelompok geng motor di Kota Medan ini seperti, membawa bendera club atau kelompoknya, saat mengendarai sepeda motor selalu membawa benda-benda tajam (alat pemukul, doubel stick dan batu, Red). mereka selalu mengendarai sepeda motor beramai-ramai kemudian saat mengendarai sepeda motor selalu melanggar rambu-rambu lalu lintas serta tidak menggunakan helm dan tidak menyalakan lampu kenderaan sepeda motor.

Lanjut Faidir, kepada siswa-siswi diharapkan, sepeda motor menggunakan kaca spion, knalpot tidak blong, rangka motor tidak dibenarkan dikrum, dan selalu gunakan helm. Kemudian jangan melakukan hubungan dengan kawanan geng motor dan tidak mengikuti aktivitas geng motor seperti merugikan masyarakat serta tidak melakukan balap liar.
Guna mengantisipasi geng motor,  Faidir menegaskan, akan menindak setiap club atau geng motor yang kedapatan dijalanan dengan melakukan razia rutin  setiap hari.

“Kami akan lakukan razia terhadap sepeda motor dengan kondisi  motor krum, knalpot blong, tidak dilengkapi kaca spion dan disertai surat-surat kenderaannya, akan kami proses hukum,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan Sudirman Aritonga, merespon baik sosialisasi dilakukan jajaran Polresta Medan melalui Polsekta Percut Sei Tuan terkait kawanan geng motor.

Sudirman menjelaskan, sampai saat ini anak didiknya tidak ada yang terlibat aksi bersama geng motor dan siswanya tidak ada satu pun tergabung dalam kelompok geng motor. “Kalau ada anak didik saya terlibat geng motor, akan saya tindak tegas.  Kemudian kalau mereka terlibat kegiatan yang merugikan orang lain, akan saya keluarkan dari sekolah ini,” ancamnya.

Selain Polsek Percut Sei Tuan, hal serupa juga dilakukan Polsekta Medan Sunggal dengan bersosialisasi di SMA Negeri 1 Sunggal, Deli Serdang. Polsek Medan Sunggal dipimpin langsung Kapolsek AKP Budi Hendrawan. Dalam pidatonya, Hendrawan mengajak siswa-siswi untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.  Sebelumnya, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mengaku, akan menindak tegas geng motor yang melakukan aktivitas merugikan orang lain hingga menimbulkan korban. Tagam juga mengatakan, akan menurunkan seluruh anggotanya untuk melakukan penyisiran dan razia disejumlah tempat di Kota Medan yang biasa digunakan geng motor berkumpul. (mag-7).

Geng Motor akan Taubat

DI Tasikmalaya, Kabag Ops Polresta Tasikmalaya Kompol Yono Kusyono yang juga Ketua Paguyuban Otomotif Tasikmalaya (POT) mengungkapkan bahwa geng motor yang ada di Kota Tasikmalaya mewacanakan akan taubat dan tidak akan berbuat onar lagi.

“Ada wacana di antaranya mereka yang belum sadar itu (geng motor, red) bergabung dengan kita (POT),” ungkap Yono saat kepada Radar Tasikmalaya (Grup Sumut Pos).

Wacana tersebut disambut Yono dengan tangan terbuka. Dia sangat sangat menghargai keberanian tekad dari kelompok tersebut untuk berubah. “Mari kita bergabung, bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, tertib dan nyaman. Warga bebas dari keresahan dan takut,” kata dia.

“Sesuai dengan Perda No 12 tahun 2009 Kota Tasikmalaya tentang Tata Nilai,” jelasnya.

Dia melanjutkan, langkah untuk menghadapi geng motor salah satunya dengan sikap lunak. “Karena apabila terlalu dipres atau ditekan efeknya akan berontak. Kita berbuat lunak saja. Mari kita bicara mencari solusi bersama,” lanjutnya.
Yono mengajak kepada penggemar otomotif agar eksistensi di jalan tidak membuat masalah apalagi melanggar hukum. “Boleh senang dengan otomotif tetapi, jangan sampai bertentangan dengan hukum,” ajaknya.

Langkah lain untuk mengantisipasi maraknya geng motor ungkap Yono yaitu dengan memberikan penerangan kepada anak-anak sekolah tingkat menengah. “Kita sering berkunjung ke sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA. Karena pelaku geng motor di antaranya berusia belasan tahun atau usia anak sekolah,” ungkapnya. (dem/jpnn)

BMP Harus Berperan Basmi Geng Motor

Pendiri sekaligus Pembina Bikers Mitra Polri (BMP) Sumatera Utara Kompol Drs Safwan Khayat Mhum mengajak puluhan komunitas sepeda motor binaannya untuk melakukan konsolidasi dan pencerahan terkait geng motor.
Hadir dalama pertemuan itu Penasihat BMP, Deni Siagian, Ketua BMP Sumut Ahmad Bengar Harahap dan pengurus 15 klub motor di Medan.

Merlihat pertemuan itu kepedulian Safwan terhadap bikers memang tidak diragukan lagi. Apalagi mantan Kasat Lantas Polresta Medan itu sengaja datang dari Tebing Tinggi ke Medan membahas geng motor yang mulai berkembang di Kota Medan.”Melihat ini saya harus mengambil tindakan dengan memanggil dan mengumpulkan seluruh ketua klub bikers di Medan yang tergabung dalam BMP guna membahas masalah geng motor ini,” seru Safwan.

Dalam arahannya mantan Waka Polres Pematang Siantar ini menghimbau kepada seluruh klub motor untuk tidak terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan geng motor. “Seperti kita ketahui geng motor itu sangat meresahkan masyarakat dengan aksi brutalnya dan kerap membuat kerusuhan, makanya saya menegaskan bagi anggota bikers binaan saya jangan sekali-sekali terlibat dalam aksi geng motor, bila ada anggota kedapatan terlibat BMP akan menindaktegas,” katanya dihadapan 15 klub motor.

Safwan menguraikan perbedaan klub motor binaannya dengan geng motor bisa dilihat di lapangan. Di antaranya, anggota BMP kerap mendukung program lalulintas dengan melengkapi seluruh perlengkapan kendaraannya mulai dari dokumen surat kendaraan, dan perlengkapan saat berkendara. Sedangkan geng motor berlawanan dengan itu, seperti tidak menggunakan helm, minimnya perlengkapan kendaraan dan kerap membawa senjata tajam dan benda lainnya yang bisa digunakan untuk senjata.”Mereka (geng motor) bila di jalan selalu urak-urakan dan bikin takut masyarakat,” imbuhnya.

Agar lebih menandai perbedaan antara BMP dengan geng motor, Safwan berencana akan membuat stiker, baju dan kartu keanggotaan khusus buat BMP. Selain itu seluruh anggota BMP yang aktif akan diasuransikannya agar lebih terjamin keselamatannya.”Satu lagi saya himbau agar setiap anggota BMP yang sedang berkumpul agar kerap membawa spanduk, artinya di mana kita berkumpul spanduk BMP kerap dibentangkan di areal parkir BMP,” tambahnya.
Safwan juga mengajak seluruh anggota klub motor lebih peduli mengawasi keberadaan geng motor.”Saya perintahkan seluruh ketua dan pengurus di bawah naungan BMP nantinya agar mengkonsolidasinya dengan pengurus di daerah-daerah yang ada di Sumatera Utara,” serunya.
Jika melihat ada klub geng motor yang mencoba membuat rencana ataupun aksi segera mencatat ciri-ciri kendaraannya mau orangnya dan segera melaporkan ke kepolisian terdekat.”Atau menghubungi 112 milik Poldasu atau menghubungi handphone saya 08153101163,” pungkasnya. (net/bbs)

Sosialisasi Harus Terus Dilakukan

MEDAN- Aktivitas geng motor yang meresahkan dan selalu bertindak anarkis, mendapatkan tanggap dari berbagai pihak. Pengamat Hukum Pidana Umum dan Kriminolog dari Fakultas Hukum UMSU Nursariani Simatupang kepada Sumut Pos, Kamis (8/9) menilai, aksi geng motor yang mengusik keamanan dan kenyaman kota Medan dengan aktivitas negtifnya, merupakan kenakalan remaja yang luar biasa.

Nursariani menjelaskan, hal ini terjadi dikarenakan dua faktor. Pertama, kurangnya kontrol orangtua terhadap anak dalam lingkungan keluarga, sehingga anak bebas melakukan aktivitas apa saja tanpa terpantau orangtua. Hal ini yang membuat anak menyalahgunakan setiap kegiatannya hingga mengarah ke hal negatif seperti, membuat geng motor untuk menunjukkan jati diri yang hebat dibandingkan orang lain.

Kedua, emosi tidak stabil, dimana anggota geng motor ini masih dibawah rata-rata usia 20 tahun. Nah, di usia ini, remaja masih labil untuk menentukan tindakan yang dilakukannya meski dia mengetahui tindakkan tersebut merugikan dirinya dan orang lain “Karena emosinya labil dan mudah dipengaruhi orang lain atau teman sebayanya, sehingga hal negatif dianggapnya menjadi hal yang positif,” ujarnya.

Nursariani pun sangat merespon baik tindakan dilakukan Polresta Medan dengan jajarannya untuk melakukan sosialisasi mengantisipasi geng motor ke sekolah-sekolah. “Hal ini baik, agar siswa-siswi yang belum terlibat geng motor tidak mencoba menjadi anggota geng motor, namun sayang antisipasi geng motor ini disosialisasikan saat wabah geng motor sudah meluap dipermukaan, bahkan sudah menimbulkan korban. Seharusnya, sewaktu geng motor mewabah di Palau Jawa, pihak kepolisian khususnya polresta sudah bisa membendung dengan sosialisasi tersebut. Kini sudah terjadi baru dilakukan, tapi apa yang dilakukan itu positif, tentunya kita dukung,” ucapnya.  Direktur Pesantren Ar Raudhatul Hasanah Drs H Rasyidin Bina mengatakan, dirinya sangat mendukung kinerja polisi Polresta Medan untuk menindak tegas dan menindak keras para kelompok remaja ini. Namun, dalam penindakannya harus tetap mengarahkan para remaja. (mag-7)

Kecam Aksi Brutal Geng Motor

Maraknya aksi brutal dan kebut-kebutan liar dilakukan geng motor belakangan ini, semakin meresahkan masyarakat Kota Medan khususnya pengguna jalan. Tidak hanya mengganggu ketertiban umum, namun aksi geng motor sudah memasuki wilayah kriminal, seperti, penganiayaan, pengeroyokan yang memakan korban, penjarahan hingga pengerusakan. Melihat kondisi tersebut, Club-club Honda yang tergabung dalam Sumut Honda Bikers sangat mengecam keras segala aksi brutal dilakukan geng motor.

Club-club Honda di Medan yang menyatakan penolakannya atas aksi anarkis geng motor tersebut yakni, Honda Tiger Club Medan (HTCM), Tiger Independent Medan Club (TIME-C), Medan Tiger Brotherhood (MTB), NSR Motor Club (NMC), Honda Mega Pro Club (HMPC), CBR  Club Medan, Honda Club CS 1(HCC One), Club Revo Honda (CREN),  Honda Revo Club (HRC),  D’BeATTELLS, Vario Honda Matik Club (VANATIC), Honda Cub 70 Medan (HC 70 M), Honda Super Cub Community (HSCC), Club CB Medan (CCM), Honda Vario Club (HVC), Community Honda Supra Xpression (CAS-X), Revo Executive Club (REXEC), dan  Revolution Supra Matic Club (RSMC).

Bro Juli dari TIMEC mewakili club-club Honda mengatakan, aksi brutal dilakukan geng motor turut berpengaruh terhadap Club-club motor, karena masyarakat sering menganggap bahwa club motor sama dengan geng motor. Padahal keduanya jelas berbeda. Club motor terdiri dari motor yang sejenis seperti Tiger ataupun semerk seperti Honda dan memiliki atribut yang jelas antara lain seragam dan logo.  Club motor juga cenderung mendukung kegiatan safety riding, selalu memperhatikan kelengkapan berkendara bagi anggotanya, dan menjunjung tinggi hubungan persaudaraan atau biasa disebut Brotherhood, sehingga jauh dari sikap arogan.  Eratnya hubungan persaudaraan yang dibangun Club Honda dirasakan sendiri oleh Bro Adi dari HSCC yang kini berusia 62 tahun. Dimana dia mengungkapkan, jika dirinya touring ke luar daerah tidak akan merasa takut karena club motor di setiap daerah tanpa mengenal merk pasti menawarkan berbagai bantuan seperti makan, minum maupun tempat tinggal. Hal ini yang mendorong keberaniannya touring ke pulau Jawa dengan Honda Cub 70 miliknya seorang diri.  Club motor juga dibangun atas nilai-nilai kemanusiaan, sebut saja bagaimana HMPC menembus Gunung Sinabung memberi bantuan ataupun bantuan Tsunami ke Aceh dan Nias yang digagas Honda Tiger Club Medan serta pengobatan gratis yang pernah dilakukan oleh Club Revo Honda (CREN).

Sementara itu, Bro Doni dari HTCM berharap, pihak kepolisian dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap geng motor, dan mengharapkan mereka mendapat hukuman yang mampu menimbulkan efek jera. Dalam hal ini, pastinya peran orangtua sangat diperlukan dalam mengawasi anak-anaknya, selain itu faktor lingkungan juga turut memberi pengaruh yang cukup besar.

Gunarko Hartoyo, Promotion Manager CV Indako Trading Co selaku main delaer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, pihaknya turut prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini, dan memberikan apresiasi tinggi kepada aparat kepolisian atas keseriusannya dalam mengatasi permasalahan ini. Terbukti cukup banyak anggota geng motor yang telah diamankan disaat sedang melakukan aksinya. Kebrutalan geng motor harus segera dihentikan, dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan dibutuhkan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat, seperti kecamatan, kelurahan, kepala lingkungan, tokoh masyarakat, sampai para orangtua.
“Kami mengharapkan aksi meresahkan yang di timbulkan geng motor dapat segera tertatasi, sehingga kenyamanan yang dirindukan masyarakat dan pengguna jalan dapat kembali tercipta,” kata Gunarko.(mag-7/rel)

Selalu Sulit

AC Milan vs Lazio

MILAN- Kickoff Serie A Liga Italia sempat tertunda akibat mogok pemain. Tapi, sekarang roda kompetisi siap bergulir. Dimulai dari pertarungan juara bertahan AC Milan versus Lazio di San Siro, dini hari nanti (siaran langsung Indosiar pukul 01.30 WIB).
Status juara bertahan membuat Rossoneri, julukan Milan, lebih dijagokan pada dini hari nanti. Hanya, bila berpatokan pada catatan bentrok kedua tim dalam beberapa pertemuan terakhir, maka Milan tetap harus waspada.
Faktanya, dalam tiga bentrok terakhir, Lazio selalu mampu menahan imbang Milan. Bahkan, dua kali terjadi ketika bermain di San Siro, pada 1 Februari lalu, Milan ditahan imbang tanpa gol dan 28 Maret tahun lalu, Milan berbagi angka 1-1.
Apalagi, pada bursa transfer awal musim ini, Lazio cukup aktif dan mampu mendatangkan sejumlah nama yang cukup teruji. Terutama di lini depan dengan merekrut striker timnas Jerman Miroslav Klose dan striker asal Prancis Djibril Cisse.
Kepergian kiper Fernando Muslera, digantikan dengan kehadiran Federico Marchetti. Kemudian, Lazio juga mendatangkan Abdoulay Konko memperkokoh lini belakang, dan menambah dua gelandang, yakni Marius Stankevius dan Lorik Cana.
Sayang, di antara beberapa nama baru itu, ada beberapa yang tidak bisa turun lapangan. Marchetti terkena sanksi, serta Stankevicius dan Cana sedang cedera. Selain itu, ada beberapa pemain lama lainnya yang tidak dalam kondisi fit, seperti Stefan Radu, Giuseppe Sculli, Guglielmo Stendardo, dan Libor Kozak.
Situasi itu menguntungkan bagi Milan untuk merebut tiga angka dan mengawali petualangan di Serie A musim ini dengan kemenangan. “Kami masih tetap favorit. Kami memperbaiki diri dengan pembelian penting di bursa transfer,” kata Zlatan Ibrahimovic, striker Milan, seperti dikutip Football Italia.
Musim ini Milan tidak begitu aktif. Mereka hanya menggaet Philippe Mexes dan Taye Taiwo dengan status bebas transfer serta membeli Stephan El Shaarawy dan meminjam Alberto Aquilani. “Merekalah yang kami butuhkan,” kata Massimiliano Allegri, pelatih Milan.
Melawan Lazio, lini depan Milan akan dihuni Ibrahimovic dan Alexandre Pato. Mereka berdua akan ditopang oleh Kevin-Prince Boateng yang berperan sebagai trequartista. Bila daya dobrak kurang, masih ada Antonio Cassano di bangku cadangan, sedangkan Robinho tidak fit.
“Lazio adalah klub yang akan membuat lawan-lawannya kesulitan pada musim ini. Kami menghadapi mereka dengan respek. Tapi, kami ingin memulai kompetisi dengan kemenangan,” bilang Gennaro Gattuso, gelandang Milan kepada Sportitalia.
Bukan hanya Gattuso yang menilai Lazio akan menyulitkan Milan dini hari nanti. Mantan pelatih Lazio Delio Rossi juga memberikan peringatan kepada Milan. “Lazio akan bermain secara terbuka. Mereka akan berupaya menyerang,” kata Rossi.
Kemungkinan mereka akan memainkan skema 4-2-3-1 dengan Klose sebagai targetman yang ditopang Stefano Mauri, Hernanes, dan Cisse dari lini kedua. “Tidak pernah mudah melawan tim asuhan Edoardo Reja (pelatih Lazio), begitu Anda melakukan kesalahan, bahaya,” jelas Rossi. (ham/jpn)

Boateng Cinta Negara

SEIRING dengan performa briliannya musim lalu, membuat Kevin-Prince Boateng menjadi pujaan baru tifosi AC Milan. Satu tempat di lini tengah Rossoneri, julukan Milan, menjadi milik mantan pemain Portsmouth tersebut.
Di saat bintangnya sedang terang di Milan, dia justru mendapat kritik keras di timnas Ghana. Banyak yang mempertanyakan komitmennya kepada The Black Stars, julukan Ghana. Selain itu, dia dikabarkan tidak akur dengan pelatih Ghana Goran Stevanovic.

Saat Ghana bertarung melawan Swaziland di kualifikasi Piala Dunia 2014 (2/9) dan friendly game melawan Brazil (6/9), Stevanovic tidak memanggil Boateng bergabung dalam skuad. Tersiar kabar Boateng yang enggan dipanggil.
Sejumlah media di Ghana juga mengkritik Boateng dengan tudingan tidak komitmen dan memilih-milih laga mana yang ingin diikutinya. Tidak mau rumor itu beredar semakin kencang, pemain berusia 24 tahun tersebut langsung menjawabnya.

Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, Boateng menyatakan bahwa dirinya tetap cinta dan komitmen kepada Ghana. “Orang-orang yang mengatakan bahwa saya menolak bermain untuk negara saya adalah para pembohong,” tulis Boateng, seperti dikutip Goal.

“Mereka seolah-olah mengerti apa yang terjadi, padahal sama sekali tidak paham. Saya hanya ingin mengatakan satu hal, saya sangat mencintai momen bermain dengan negara saya dan itu tidak akan berubah,” ungkap Boateng.
Soal hubungannya dengan Stevanovic, dia menjelaskan bahwa tidak ada masalah di antara keduanya. Boateng tidak dipanggil karena ketika itu masih berada dalam kondisi cedera setelah melewati laga pramusim dengan Milan.
Bukan hanya Boateng yang angkat suara, Stevanovic juga tidak ingin situasi menjadi tidak terkendali, langsung mengeluarkan pernyataannya. Dia mengatakan bahwa Boateng adalah salah satu pemain penting dalam timnya dan akan dipanggil saat berada dalam kondisi fit.

“Boateng pemain fantastis dan pada pertandingan berikutnya saya akan berbicara dengannya. Saya harap dia akan bermain di laga berikutnya. Bagi saya, sikap respek dan kelakuan seluruh pemain sangat penting,” ujar Stevanovic, seperti dikutip AllAfrica.

Fakta bahwa Boateng merupakan pemain naturalisasi yang membuat dia lebih rentan diserang kritik. Boateng memang bukan asli Ghana. Memang, dia berasal dari ayah yang warga Ghana, tapi sudah lama tinggal di Jerman, dan dia sempat membela Jerman di level junior. (ham/jpnn)