26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14764

Hantu Tantang Manny Pacquiao

MANILA – Robert Guerrero ikut mendaftarkan diri sebagai penantang Manny “Pacman” Pacquiao.  Petinju yang dijuluki si Hantu ini ingin sekali tukar pukulan dengan petinju asal Filipina itu. “Pacquiao adalah seorang raja tinju. Dia adalah petinju terbaik di olahraga ini,” kata Guerrero menjawab pertanyaan wartawan tentang alasannya menantang Pacman dalam wawancara dengan The Sweet Science, Senin (8/8).

Oleh sebab itu, “si Hantu” ini menegaskan keinginan untuk menjajal kemampuan Pacman. “Saya adalah salah satu atlet tinju yang pernah mengalami kemunduran. Saya ingin menjadi yang terbaik,” tegas petinju asal Amerika itu.
“Dan jika Anda ingin menjadi yang terbaik, maka Anda harus mengalahkan petinju terbaik. Sebab, saya tahu Pacquiao tidak akan lari atau menunduk dari petinju lain,” tambah petinju kelas penjelajah yang memiliki rekor 29 menang, 1 kalah dan satu imbang itu.

Tapi, sebelum menantang Pacman, Guerrero harus membuktikan diri dengan mengalahkan Marcos Maidana. Rencananya, pertandingan ini sendiri akan berlangsung pada 27 Agustus mendatang. Si Hantu sadar Maidana bukan lawan mudah.

“Maidana adalah seorang petinju yang memiliki pukulan keras. Banyak lawan yang menghindarinya. Tapi, ini adalah pilihan saya menantangnya. Saya memilih Maidana karena dia adalah petinju yang memiliki petinju keras di dunia tinju,’ tandasnya. (net/jpnn)

Pistorius Wujudkan Mimpi

JOHANNESBURG – Kejuaraan Dunia Atletik 2011 bakal menjadi saat bersejarah bagi Oscar Pistorius. Pelari yang mengenakan sambungan kaki palsu itu berhasil mewujudkan impiannya setelah terpilih masuk tim Afrika Selatan ke kejuaraan dunia yang berlangsung di Daegu, Korsel, mulai 27 Agustus.

Pelari berjulukan Blade Runner itu ini terpilih untuk nomor 400 meter dan masuk dalam anggota tim estafet 4×400 meter. “Ini merupakan impian lama saya untuk ikut berlomba di kejuaraan besar dan ini saat-saat paling membanggakan dalam hidup saya.  Merupakan kehormatan besar mewakili negara di kejuaraan yang begitu penting seperti ini,” kata Pistorius seperti dikutip AFP.

Oscar Pistorius merupakan pelari yang kehilangan kedua belah kakinya sejak kecil. Dia kemudian menggunakan kaki buatan dari serat karbon. Hal inilah yang menimbulkan polemik apakah ia dapat ikut serta dalam lomba konvensional dengan para pelari normal. Impian Pistorius terbesar Pistorius adalah mewakili negaranya dalam Olimpiade.
Nama Pistorius menjadi perbincangan sejak menjelang Olimpiade Beijing 2008. Dia berkeras masuk dalam olimpiade untuk atlet dengan fisik normal. Permintaannya dikabulkan IAAF (Federasi Atletik internasional). Sayang, saat itu catatan waktunya masih kurang untuk kualifikasi olimpiade.(jpnn)

Harus Revolusi

PSMS Songsong Musim Depan

MEDAN- Kelompok suporter PSMS terbesar, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan berharap pengurus PSMS musim depan dikelola profesional. Pos-pos tak penting dan bekerja seperti tahun-tahun sebelumnya diharapkan segera dipangkas.

Ya, PSMS kini punya peluang naik ke kasta tertinggi sepak bola nasional pasca pertemuan PSSI dengan AFC, yang membahas soal format kompetisi. Jatah penghuni kompetisi tertinggi musim depan kabarnya diserahkan kepada AFC. Namun sudah jelas, berbagai syarat menjadi klub profesiona harus diterapkan PSMS jika ingin bermain di kasta tertinggi.
Adapun persyaratan yang dibutuhkan untuk dapat dianggap profesional ada lima kriteria. Salah satunya kemandirian soal pendanaan, dukungan tim muda, infrastruktur dan lainnya. Nah, kini PSMS baru punya tim muda sebagai salah satu syarat. Meski sudah punya PT sebagai salah satu syarat lainnya, namun PSMS masih dianggap non profesional karena tak kuasa mencari pendanaan sendiri. Sejauh ini PSMS masih menyusu APBD Kota Medan. Pun soal infrastruktur masih kacau dengan buruknya kualitas Stadion Teladan dan Stadion Kebun Bunga sebagai sarana bertanding dan berlatih. Nah untuk itulah SMeCK mencoba mengkritisi agar sumber daya manusia kepengurusan PSMS benar-benar direvolusi.

“Yang memang tak bisa kerja sudahlah, mundur saja. Yang sudah uzur juga harusnya tidak usah lagi mengurusi PSMS. Berilah kesempatan kepada orang-orang profesional. Ini semua demi kebaikan PSMS ke depannya,” beber Nata Simangunsong Ketua SMeCK Hooligan kemarin.

“Setelah mengetahui keputusan soal kompetisi musim depan, tampaknya PSMS memang punya kans untuk kembali bermain di kasta tertinggi. Tapi itu tadi, pengurus dan infrastruktur harus segera dibehani,” sambung Nata.
Sayang sungguh sayang, hingga kini PSMS belum ada tanda-tanda berbenah. Pembentukan tim baru juga belum digeber. Padahal menurut rencana kompetisi musim depan akan dimulai awal Oktober. Parahnya lagi, PSMS masih berkutat di persoalan pembayaran gaji pemain yang masih belum beres.

“Makanya kita juga heran. Kinerja pengurus yang jumlahnya sangat banyak itu untuk apa? Bagusan dipangkas menjadi sesuai dengan kebutuhan. Tak perlu banyak-banyak pengurus tapi tak kerja. Kita malu dengan kota lain yang sudah lebih dulu berbenah. Kami mendesak PSMS segera dibentuk, tapi juga ada kejelasan siapa saja pengurus musim depan. Kami harap nama-nama baru dimunculkan,” pungkas Nata. (ful)

Pro Titan Cuma Ditawar Rp2 Miliar

PRO Titan resmi berganti nama menjadi PT Pro Duta Football  Indonesia. Kendalinya pun tak lagi ditangan sang big bos Sihar Sitorus yang telah terpilih jadi komite eksekutif PSSI. Kini Pro Duta dikendalikan oleh Wahyu Wahab mantan manajer musim lalu.

Awalnya Pro Duta sempat akan dilepas ke publik alias dijual. Namun hingga kini baru beberapa ada penawar serius. Itupun nominalnya masih jauh dari target. Ada pengusaha dari timur Indonesia yang bersedia membeli Pro Duta namun hanya  Rp2 miliar. Sementara Pro Duta dibanderol Rp18 miliar.

“Pak Sihar menghibahkan ke saya dan kemudian dinotariskan. Saya kemudian menjadi Komisaris sekaligus Presiden Direktur. Kemudian kami mengurus aspek legal klub berbadan hukum. Dan mulai sekarang Pro Titan menjadi PT  Pro Duta Football Indonesia. Satu tahapan untuk ikut kompetisi profesional sudah kita bereskan,” terang Wahyu Wahab.
Soal rencana menjual klub juga diamini Wahyu.  “Klub ini dibanderol Rp18 miliar, tapi ada yang hanya menawar Rp2 miliar. Jadinya ya kalau enggak ada yang bisa beli, realistisnya, klub ini akan kami jalankan terus untuk mengikuti kompetisi. Saat ini kami sedang memenuhi semua aspek yang diberikan PSSI-AFC,” ungkapnya.

Dia menambahkan, klub memang sedang menjadi mencari sponsor untuk bisa memenuhi deposit dana ke PSSI. “Sudah ada sponsor yang mau, tapi kita masih terus mencari lagi,” timpalnya. Selain telah berbadan hukum dan keuangan, Wahyu memastikan Pro Duta Football Indonesia juga sudah memenuhi aspek sporting. (ful)

Wali Kota Diminta Lantik Dirut PD Pasar

MEDAN- Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin mendesak Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera melantik Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar yang definitif. Dia khawatir, jika kekosongan jabatan ini dibiarkan berlarut-larut dapat mempengaruhi kinerja manajemen PD Pasar secara keseluruhan.

“Kekosongan jabatan ini jangan dibiarkan terlalu lama, harus segera diisi oleh pejabat baru agar managementnya berjalan dengan baik,” kata Amiruddin kepada wartawan koran ini, Senin (8/8). Diharapkannya, dengan dilantiknya Dirut PD Pasar yang baru, dapat membawa angin segar untuk menghidupkan kembali citra BUMD. “Apalagi ini menjelang bulan Ramadan, Dirut PD Pasar harus bisa membahagiakan seluruh karyawan dengan memberikan THR atau bingkisan lebaran,” ungkapnya.

Saat hal ini dikonfirmasi kepada Sekda Kota Medan Syaiful Bahri, dia mengaku belum mengetahui kapan Dirut PD Pasar akan dilantik. “Untuk pelantikan masih dalam proses, itu semua tergantung keputusan Wali Kota Medan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Syaiful Bahri yang juga menjabat Plt Dirut PD Pasar mengungkapkan, saat ini kondisi manajemen PD Pasar sudah mulai membaik. Sejumlah permasalahan internal yang terjadi, secara berlahan sudah mulai terselesaikan.
“Untuk kondisi manajemennya sudah lumayan, demikian juga untuk kendala yang terjadi selama ini juga sudah membaik,” ujar Syaiful.

Dikatakannya, semangat kerja karyawan dan pencapaian target juga mulai tumbuh. “Dengan begitu, saya akan membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh karyawan PD Pasar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” ucapnya.

Untuk pengelolaan, lanjut Sayiful, dia akan meninjau seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh Walikota Medan. “Kebijakan yang dilakukan agar seluruh pedagang dan pembeli betah untuk melakukan transaksi di pasar. Dengan begitu, kita tetap membenahi pasar agar tetap bersih,” cetusnya.

Sedangkan mengenai keluhan pedagang yang masih diberatkan dengan berbagai kutipan di luar retribusi resmi, Syaiful meminta kepada para pedagang untuk segera melaporkannya. “Laporkan saja langsung ke Direktur Operasi di PD Pasar bila ada pengutipan di luar retribusi yang resmi,” ungkapnya.(adl)

Warga Dituduh Lakukan Perusakan

Manajemen Nanyang Melapor ke Polsek Medan Baru

MEDAN- Manajemen Nanyang International School melaporkan seorang warga Jalan Tomat berinisial RP ke Polsek Medan Baru. Pasalnya, RP diduga telah melakukan perusakan saat mereka menggelar aksi di depan sekolah tersebut.
“Seorang warga kami berinisial RP dilaporkan ke Polsek Medan Baru. Namanya sengaja kami inisialkan, karena takut orangtuanya yang sudah uzur mengetahui masalah ini,” ujar Pelita, perwakilan warga Jalan Tomat, Kecamatan Medan Baru, saat dikonfirmasi wartawan koran ini, Senin (8/8).

Dikatakannya, pihak Nanyang melaporkan RP karena telah merusak kawat pagar sekolah tersebut hingga putus. Namun, sampai saat ini warga dan manajemen Nanyang masih akan menyelesaikan masalah ini secara musyawarah di Polsek Medan Baru serta akan dilakukan pemeriksaan terhadap RP sebagai saksi. “Yang dilaporkan belum menjadi tersangka, masih menjadi saksi,” ucapnya lagi.

Sementara, RP yang menghubungi wartawan koran ini melalui ponselnya meminta agar diliput saat diperiksan menjadi saksi di Polsek Medan Baru. “Tolong lah bang datang untuk melihat pemeriksaan saya sebagai saksi di Polsek Medan Baru, karena warga sudah dilaporkan oleh Nanyang karena dituduh melakukan pengrusakan,” kata RP melalui ponselnya.

Ditambahkannya, warga juga heran terhadap kinerja Polsek Medan Baru yang tidak menyikapi laporan warga yang terlebih dahulu ke Polsek Medan Baru. “Laporan warga sampai saat ini, belum ada ditindaklanjuti. Sedangkan laporan Nanyang terhadap warga langsung ditanggapi. Kami heran juga dengan hukum di negara ini,” ungkapnya.

Kapolsek Medan Baru AKP Doni Alexander yang dikonfirmasi tadi malam membenarkan pemeriksaan warga Jalan Tomat tersebut. “Pemeriksaannya masih sebatas saksi saja. Selain itu, kita juga melakukan pemeriksaan terhadap dokumentasi yang ada di lokasi. Kita tetap menerima semua laporan, karena itu merupakan tugas Polri,” ucap Doni.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Medan Muslim Maksum mengatakan kalau Nanyang harus objektif. Pasalnya, sumber masalah antara warga dengan Nanyang adalah bangunan sekolah Nanyang yang menyalahi perizinan.

“Saya sangat kecewa dengan Nanyang. Sudah mereka yang membuat masalah, kok dia pula yang membuat pengaduan. Dengan begitu, Pemko Medan harus bisa menyelesaikan masalah ini jangan sampai permasalahan ini semakin panjang,” tegasnya.

Sedangkan anggota Komisi A DPRD Medan, Parlindungan Sipahutar mengharapkan kepada pihak kepolisian jangan memihak kepada siapapun. Pasalnya, laporan warga ke polisi karena mereka resah dengan proyek pembangunan gedung sekolah tersebut.

“Polisi juga harus menanggapi laporan warga. Polisi harus berlaku adil jangan pilih kasih, penegakan hukum jangan sepihak saja karena ini inti yang akan dibangun,” bebernya.(adl)

Siswa Harus Kenal Budaya Lokal

Siswa harus lebih mengenal budaya lokal yang ada di daerahnya masing-masing demi tetap menjaga kelestarian aneka budaya tradisional bangsa. Nah, apa yang harus dilakukan pemerintah serta seluruh elemen masyarakatn
dalam mewujudkan hal ini? Berikut wawancara wartawan koran ini Rahmat Sazaly dengan Kepala Disdik Sumut Syaiful Syafri, Senin (8/8).

Seberapa penting siswa mempelajari budaya lokal?
Budaya lokal banyak mengandung kearifan lokal yang dapat memfilter generasi muda dari pengaruh buruk budaya global yang notabene saat ini semakin sulit untuk dibendung. Artinya, dengan lebih mengenal budaya lokal, siswa akan lebih banyak mengetahui kebesaran bangsanya sendiri.

Dengan apa kita bisa mengimplementasikan hal tersebut?
Untuk itulah, Disdik Sumut telah mengambil inisiatif untuk menerbitkan buku muatan lokal dengan tujuan agar siswa SD sampai SMA mengenal dan memahami keadaan sosial, budaya, sejarah dan geografis di lingkungan terdekat siswa.

Bisa Anda jabarkan siapa saja yang menghasilkan buku ini, sehingga bisa memberikan manfaat yang maksimal?
Buku muatan lokal ini disusun oleh berbagai ahli sesuai bidangnya masing-masing seperti tim perumus kurikulum, penulis dari akademisi, praktisi, budayawan dan sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di Sumut.
Jumlah tim pembuat buku tersebut sebanyak 33 orang yang berasal dari USU, Unimed, UMSU, IAIN, USI, Pers, Polda, Ekosistem Danau Toba, Museum Sumut dan sebagainya. Dan ada 31 judul buku muatan lokal yang sudah selesai disusun.

Selain untuk menambah pengetahuan siswa tentang kearifan lokal, dapatkah buku ini dimanfaatkan untuk yang lain?
Buku ini memang tidak harus menjadi bahan ajar, namun juga bisa digunakan sebagai suplemen dalam pembelajaran dan sebagai bahan perpustakaan.

Buku muatan lokal yang menjadi suplemen dalam pelajaran nasional yakni riwayat hidup dan perjuangan tujuh pahlawan nasional asal Sumut, sejarah kesultanan dan budaya etnik-etnik di Sumut, penyebaran dan pengaruh Islam, Kristen dan Hindu-Budha di Sumut, seni budaya Sumut, sosiologi-ekonomi dan ekosistem Danau Toba.

Sedangkan buku muatan lokal yang berdiri sendiri yakni Situs-situs Sejarah di Sumut, Tertib Berlalu Lintas, Budi Pekerti Berbasis Budaya, Budi Pekerti Berbasis Agama, Matematika dan IPA Berbasis Budaya Lokal serta ditambah dengan buku pengembangan diri untuk SD, SMP dan SMA yaitu Lingkungan Sekolah Sehat dan Wisata.

Kapan rencananya, buku-buku ini mulai disalurkan?
Buku muatan lokal ini akan efektif digunakan di seluruh sekolah-sekolah yang ada di Sumut pada September 2011 ini, setelah libur Ramadan dan Idul Fitri.
Buku sebanyak 31 judul tersebut saat ini sudah siap dicetak mencapai 50 persen dan diperkirakan seluruhnya siap dicetak secepatnya, sehingga pada waktu efektif belajar nanti sudah bisa digunakan. (*)

Beli Bukaan, Dilempar Mercon

Petasan ambil korban lagi. Kali ini korbannya Desi Novita (15), pelajar SMP Negeri II. Akibat ulah pemuda jahil, lengan kiri Novita melepuh akibat terkena percikan petasan.

Ceritanya, sore itu Novita bersama tantenya Zilaikha Rizki Novita Putri (17) dengan menggunakan sepeda motor Mio warna hitam. Mereka berencana membeli sopn buah ke Jalan Marindal Ujung untuk minuman berbuka puasa. Belum lagi sampai membeli sop buah, sejumlah pemuda yang jahil melempari Novita dengan petasan yang berdaya ledak cukup tinggi.

Akibatnya, Novita dan Putri terjatuh dari sepeda motornya karena kehilangan kendali. Tidak hanya Novita, Putri juga mengalami luka bakar di lengan. Bahkan, stang sepeda motor yang mereka kendarai bengkok akibat terjatuh.
Kesal melihat pemuda yang memegang petasan, Putri sempat memanggil seorang pemuda yang terlihat melemparkan petasan tersebut kearah mereka. Bukannya ditanggapi ataupun mendapat pertolongan, para pemuda jahil tesebut malah menertawai mereka.

Dona (32), orangtua Novita yang tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu lantas mendatangai tempat tinggal seorang pelaku yang terlihat melemparkan petasan kepada putrinya. Pemuda tersebut belakangan diketahui bernama Abang (16), warga Jalan Besar Delitua Gang Seroja, Kelurahan Kedai Durian, Medan Johor.

Karena dinilai tak memiliki itikad baik, Dona bersama anaknya membuat laporan ke Polsekta Delitua, Minggu (7/8) siang pukul 12.30 WIB. “Mereka nggak ada itikat baik, padahal aku cuma mau perobatan Novita ditanggung sampai sembuh total. Ya, kulaporkan sajalah sekalian,” ujar Dona kesal.(mag-1/smg)

Lokasi Ngabuburit Alternatif

MEDAN- Warga Medan yang ingin mencari lokasi santai untuk berbuka puasa tidak perlu bingung lagi. Pasalnya, sudah ada lokasi ngabuburit yang ada di Kota Medan, yakni Ramadhan Fair  di samping Masjid Raya Medann
Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, artinya menunggu saat berbuka puasa. Aktivitas ini dilakukan saat umat Muslim melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadan, karena kegiatan ini memang tujuannya agar tidak bosan menunggu waktu buka puasa.

Untuk itu, banyak kegiatan yang bisa dilakukan sebagai pengisi waktu di sore hari alias ngabuburit di Ramadhan Fair. Salah satunya misalnya, program tausyiah yang bertujuan agar pengunjung mendapat tambahan ilmu keagamaan.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati hidangan yang disediakan stan UKM yang juga dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan. Stan-stan tersebut juga menjual beragam pernak-pernik nuansa Islam serta pakaian muslim untuk pria dan wanita.

“Asyik juga ngabuburit di Ramadhan Fair, karena tidak selamanya harus di tempat mahal dan serba mewah. Rasanya nyaman dan penuh rasa kekeluargaan. Di sini semua jenis kuliner ada. Kita tinggal pesan saja,” kata Dika, seorang pengunjung Ramadhan Fair, kemarin sore.

Dikatakan Dika, Ramadhan Fair diharapkan menjadi tradisi setiap tahunnya dan menjadi ciri khas bagi Kota Medan dalam memeriahkan Bulan Suci Ramadan. “Tak sekadar menyajikan aneka ragam makanan dan minuman untuk berbuka, tetapi juga menjadi lokasi obyek wisata yang religius,” tambahnya.(adl)

Ipda Megawaty dan Pihak TVI Ekspres Segera Diperiksa

MEDAN- Dalam waktu dekat, Polda Sumut akan memanggil Panit Lantas Polsek Percut Sei Tuan Ipda Megawaty dan pihak PT TVI Ekspress guna dimintai keterangan. Pemeriksaan ini dilakukan, terkait dugaan penipuan yang dilaporkan belasan member TVI Ekspress beberapa waktu lalu.

“TV1 Ekspres akan segera kita panggil, untuk dimintai keterangan. Apakah benar ada kemungkinan penggandaan uang atau tidak. Begitu pula dengan Ipda Megawaty, juga akan kita panggil setelah sebelumnya penyidik memintai keterangan saksi-saksi,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut Raden Heru Prakoso di Mapolda Sumut, Senin (8/9).

Dijelaskannya, sejauh ini telah ada 8 orang yang diperiksa sebagai saksi. Jika dari 8 saksi tersebut, kesemuanya menguatkan maka bukan tidak mungkin akan dilakukan penahanan terhadap Ipda Megawaty.
“Kita tidak peduli dia (Ipda Megawaty, red) personel polisi atau tidak. Kalau bersalah akan kita panggil dan kita periksa. Bila perlu ditahan, maka akan dilakukan penahanan dengan catatan dugaan tersebut kuat,” tegas mantan Wadir Lantas Polda Sumut ini.

Diketahui, Ipda Megawaty dilaporkan belasan nasabah TVI Ekspres ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut, Selasa (26/7) lalu, dengan bukti laporan No.STPL/494/VII/2011/SPK Poldasu, tertanggal 26 Juli 2011. Dalam laporan itu, disinyalir Ipda Megawaty melakukan penipuan tersebut dengan modus mengajak kerja sama bisnis, dengan keuntungan yang berlipat ganda di perusahaan TVI Ekspres.(ari)