24 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14782

Briptu Vico Tak Boleh Tahanan Kota

Briptu Vico Panjaitan tersangka pelaku penembak Dermawan Muhammad (21), cleaning service Bank BRI Jalan Putri Hijau hingga tewas, Selasa (31/5) lalu, ternyata bebas berkeliaran meskipun masih menjalani proses hukumn  Sialnya, personel Sabhara Polresta Medan bahagian Ba Sat Pam Objek Vital di BRI Jalan Putri Hijau depan Capital Building itu kepergok keluarga korban main game online di Warnet Super Net Jalan AR Hakim Medan (Kompleks  Asia Mega Mas), Sabtu (30/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Tak pelak, tersangka pun ditangkap keluarga korban bersama dengan warga sekitar. Apan komentar wakil rakyat? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Sekretaris Komisi A DPRD Kota Medan, Burhanuddin Sitepu.

Apa komentar Anda soal tahanan kota terhadap Briptu Vico?
Tidak boleh memberikan perlakuan khusus terhadap  tersangka pelaku tindak kejahatan bersenjata api apalagi memberikan kelonggaran seperti tahanan kota. Karena siapapun yang bersalah harus segera diproses secara hukum dan akan medapatkan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Apalgi ancamannya sampai lima tahun. Yang ada tahanan kota setelah pemeriksaan perkara di tingkat pengadilan sesuai dengan berakhirnya vonis hakim.

Tapi nyatanya bebas berkeliaran?

Statusnya sudah menjadi tersangka dan ditahan oleh penyidik kepolisian, namun saat pelimpahan berkas dari kepolisian ke penuntut umum di Kejari Medan status tahanan tersangka sudah dialihkan menjadi tahanan kota. Ini sebenarnya tidak boleh terjadi karena kesaksian bisa berubah dan petunjuk alat bukti bisa hilang.

Bagaimana dengan adanya perdamaian antara tersangka dan keluarga korban?
Walaupun status pengalihan tahanan menjadi tahanan kota, karena sudah ada surat perdamaian antara keluarga korban dengan tersangka yang dimediasi oleh Komnas HAM di Jakarta yang dihadiri oleh keluarga korban dan tersangka, bahkan Wakapolresta Medan juga menjadi saksinya. Ini kan kriminal murni yang menghilangkan nyawa orang lain akibat kelalaian senjata api. Jadi perdamaian tidak menghentikan penyidikan karena diatur dalam undang-undang, ini berbeda dengan delik aduan yang bukan tindak pidana murni.

Siap yang harus disalahkan?
Ini kesalahan dari pihak kepolisian karena perkaranya masih ditangani oleh Sat Reskrim Polresta Medan. Jadi tersangka harus ditahan tanpa alasan apapun karena ini kriminal murni. Juga diimbau kepada keluarga korban untuk terus memantau perkara ini agar jangan terulang lagi.

Apa imbauan Anda?
Polisi harus lebih serius dalam menangani suatu perkara. Sebelum adanya vonis dari pengadilan tersangka jangan sesuka hatinya diberikan penangguhan penahanan walaupun mereka sudah berdamai. Karena hal itu dapat mengakibatkan hal yang sangat fatal. Dalam arti tersangka bisa kehilangan kendali yang tak tertutup kemungkinan menghilangkan barang bukti. Jadi tidak ada pihak kepolisian dan kejaksaaan yang memberikan penangguhan terhadap tersangka. (*)

Dari Warnet Masuk Penjara

MEDAN-Nasib Indah (bukan nama sebenarnya) benar-benar malang. Wanita berusia 16 tahun warga Jalan Tanjung Anom, Medan Sunggal itu mengaku telah ditiduri pacarnya berulang-ulang di dalam Warnet Elevent di kawasan Padang Bulan, Medan.

Sialnya, setelah puas mencicipi tubuh kekasihnya, sang pacar berinisial BR berpaling ke wanita lain. Akibatnya, kekasih yang sudah dipacarinya lebih dari setahun itu pun dilaporkan Indah ke Mapolresta Medan, Kamis (4/8). BR pun diciduk polisi dan mendekam dalam tahanan Mapolresta Medan.

Ditemui di Mapolresta Medan, BR mengatakan dia tak ingat kapan pertama kali menikmati tubuh kekasihnya itu. “Sudah tak ingat lagi aku bang, yang pasti sudah sering kali aku ngapain dia di warnet,” ujarnya.

Menurutnya, kekasihnya itu juga teman satu kelasnya. “Ia bang aku ketahuan selingkuh, makanya dia nekat melaporkan perbuatan kami kepada orangtuanya,” jelas BR.

Dikatakannya, saat ketahuan menjalin hubungan asmara dengan wanita lain Indah mencoba bunuh diri dengan mengantukkan kepalanya ke dinding. “Dia sempat mencoba bunuh diri, tetapi aku gagalkan bang. Mungkin dia kecewa dan melaporkan perbuatan tersebut kepada orangtuanya,” ujar BR. (mag-7)

2 Mucikari dan 4 ABG Diamankan

MEDAN- Unit Judi Sila Polresta Medan berhasil mengamankan dua pria yang berprofesi sebagai mucikari. Kedua pria tersebut masing-masing Wira (21), warga Jalan Darusalam Medan dan Sirait Sembiring (20) Jalan Sawit Simalingkar Medan.

Informasi yang dihimpun keduanya ditangkap setelah polisi melakukan penyamaran sebagai pelanggan dan memesan seorang wanita di bawah umur alias anak baru gede (ABG) kepada mucikari. Setelah disepakati, Rabu (3/8) malam, petugas dan mucikari bertemu di salah satu hotel di kawasan Jalan Gatot Subroto Medan. Transaksi pun dilakukan. Setelah wanita di bawah umur yang dipekerjakan sebagai PSK ditangan petugas dan uang diserahkan kepada mucikari beberapa personel polisi langsung menggerebek kamar hotel yang telah disepati sebagai lokasi transaksidan meringkus keduanya. Dari tangan pelaku polisi mengamankan 4 orang anak di bawah umur yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Guna penyidikan polisi menggelandang kedua pelaku dan 4 anak di bawah umur ke Mapolresta Medan. Keempat wanita yang usianya rata-rata di bawah umur itu masing-masing Fitri (19), Putri (20) kos di kawasan Jalan Sei Besitang Medan sedangkan Tika (20), Nadia (18) kos di kawasan Jalan Setia Budi, Simpang Selayang Medan.

Tersangka mucukari Wira yang ditemui di Sat Reskrim Polresta Medan mengaku mematok tarif Rp700 ribu untuk setiap pelanggan yang memesan wanita di bawah umur. “Aku langsung mengantar wanita yang sudah dipesan, pelanggan hanya bayar uang tipsnya  saja kepada mereka (PSK, Red), untuk hotel sudah aku yang bayar,” ujarnya.
Menurut Wira, pekerjaan tersebut baru dilakoninya beberapa bulan belakangi ini. Dia mengaku tak perlu merekrut wanita di bawah umur. “Mereka yang mengenalkan dirinya kepada saya, cewek itu dulu satu kos sama aku. Dia tahu aku mendapat orderan cewek di bawah umur, makanya dia datangi aku dan menawarkan dirinya, katanya dia butuh uang,” jelas Wira sembari menundukkan kepalanya.

Sementara tersangka mucikari lainnya Sirait mengaku, pekerjaan tersebut dilakoninya untuk  memenuhi kebutuhannya. “Mau kerja apa lagi aku,” ujar pria yang yang tangan sebelah kanannya cacat itu. Menurutnya, dari pekerjaan itu dia bisa mendapat keuntungan Rp300 ribu untuk setiap kali menerima pesanan PSK di bawah umur.

“Bulan puasa ini sepi, biasanya aku dapat Rp300 ribu per orang dari pelanggan yang memesan sama aku,” jelas Sirait.
Kanit Judi Sila, AKP Hartono SH saat di dikonfirmasi membenarkan penangkapan kedua mucikari tersebut. “Mucikari beserta wanita di bawah umur sudah diamankan dan masih terus kita lakukan penyidikan. Keduanya kita jerat pasal 296 dan 506 KUHPidana dengan ancamam hukuman di atas 1 tahun penjara,” kata Hartomo.(mag-7)

86 Operator Ikuti Bintek

Sosialisasi e-KTP di Setiap Kecamatan

MEDAN-Sebanyak 86  operator melakukan pelatihan bimbingan teknis Enrollment KTP Elektronik (e-KTP), yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan di Hotel Antares, 4-5 Agustus.
“Para operator ini wajib mengikuti Bintek. Dari 86 operator yang ikuti bintek, 86 operator akan ditempatkan di 21 kecamatan dan 2 operator di kantor Disdukcapil. Seiring itu juga pelaksanaan e-KTP sudah bisa berjalan,”kata Kadisdukcapil Kota Medan, Darussalam Pohan, usai membuka acara Bintek, Kamis (4/8).

Dikatakan Darussalam, tujuan Bintek ini tak lain sebagai pembekalan dalam operasional perangkat kepada para operator supaya lebih tahu pengunaannya. “86 operator yang ikut pelatihan itu, semuanya berasal dari kecamatan masing-masing. Mereka akan memperoleh gaji melalui pemerintah pusat,”ujarnya.

Mengenai perangkat keras dan lunak sebagai pendukung e-KTP, Darussalam menegaskan, tidak ada masalah. Bahkan, tanggal 15 Agustus 2011 mendatang, seluruh perangkat tersebut akan didistribusikan ke 21 kecamatan di Kota Medan.
“Jadi, 15 nanti, perangkat keras dan lunak di kirim ke Medan sekaligus didrop ke 21 kecamatan Kota Medan. Selain itu, persiapan perangkat lain seperti pencocokan jaringan dan pengaturan teknis lainnya hingga pelaksanaan secara
online benar-benar bisa dilaksanakan,” tegasnya.

Pada tanggal 18 Agustus nanti, lanjut Darusalam, pihaknya akan mengundang  seluruh warga Kota Medan untuk datang ke kecamatan guna pengentrian data. Seiring itu juga, KTP lama akan ditarik dengan dikeluarkannya e-KTP baru.
“Saat pengentrian nanti, warga secara bergantian datang ke kantor Camat. Sebab, jika warga datang sekaligus kantor Camat tidak akan mampu menampung seluruh warganya. Itu akan kita atur jadwalnya,” pungkasnya. (adl)

3 Pekerja dan Seorang Warga Terbakar

Gudang  Gas Ludes Terbakar

MEDAN-Gudang gas ukuran 3 kilogram di Desa Bandar Klipah meledak dan terbakar, Kamis (4/8) dinihari. Akibatnya, dua orang pekerja dan seorang warga mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Dua pekerja gudang yang mengalami luka bakar yakni Hery, Susan serta warga setempat Sismanto.

Keterangan yang dihimpun, gudang milik Julianto diduga dijadikan tempat pengoplosan. Asal api diduga berasal dari puntung rokok salah satu pekerja kemudian menyambar tabung gas yang bocor dan dengan cepat api menyambar gas dan meledak.

Ledakan  tabung gas terdengar hingga radius dua kilometer. Warga yang bermukim di lokasi gudang terpaksa berhamburan keluar rumah dan mengungsi. Mereka takut, karena tabung gas yang berada di gudang terbakar dan beterbangan ke udara. Beberapa rumah mengalami rusak di bagian atap karena tertimpa tabung gas.
Risma (31), warga setempat mengaku, api tiba-tiba membesar dan terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Dia langsung mendobrak pintu rumahnya untuk menyelamatkan keluarganya. Dia sempat melihat dua pekerja sedang diselamtakan warga dari dalam gudang.

“Ledakannya kuat sekali, ku kira gempa. Kami sekeluarga keluar rumah menyelematkan diri,” tukas Risma.
Sementara Sismanto salah seorang korban luka bakar dibagian kaki karena berusaha menyelamatkan sepeda motor miliknya yang berada di dalam rumah. Saat membawa sepeda motor keluar rumah tiba-tiba semburan api langsung menyembar kakinya. Sebanyak delapan mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi untuk memadamkan api.
Kanit Reskrim  Polsek Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago saat dikonfirmasi mengaku, masih melakukan penyelidikan. “Saat ini kami sedang melakukan penyeledikan,” tandas Faidir. (mag-7)

Ipda Megawaty akan Dipanggil Polda Sumut

MEDAN- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sumut tengah melakukan penyelidikan, terhadap kasus penipuan yang dilakukan oleh Perwira Unit (Panit) Lantas Polsek Percut Sei Tuan Ipda Megawaty terhadap puluhan nasabahnya, dengan  berkedok Multilevel Marketing (MLM) TV 1.

Hal itu dikemukakan Kasubdit II/ Reserse Tanah dan Bangunan (Tahbang) Polda Sumut AKBP Rudi Rifani, yang dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (4/8). “Proses terhadap kasus itu saat ini masih dalam penyelidikan, dan akan terus kita intensifkan,” ungkapnya.

Kapan rencananya, pihaknya akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Ipda Megawaty? Mengenai hal itu, Rudi Rifani menyatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan secepatnya terhadap Ipda Megawaty. “Prosesnya masih penyelidikan, tapi kita usahakan secepatnya agar segera selesai,” tegasnya.
Diketahui, Ipda Megawaty dilaporkan belasan nasabah TV1 Ekspres (sebuah perusahaan mirif MLM, Red), ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Sumut, Selasa (26/7) lalu, dengan bukti lapor No.STPL/494/VII/2011/SPK Poldasu tanggal 26 Juli 2011.

Disinyalir, Ipda Megawaty melakukan penipuan tersebut dengan modus mengajak kerja sama bisnis, dengan keuntungan yang berlipat ganda di perusahaan TV1 Ekspres.

Diketahui, para korbannya diminta menyetorkan uang puluhan juta sejak Februari 2011 lalu, dan dijanjikan tiga bulan selanjutnya sudah akan mendapatkan keuntungan. Modal pertama yang mereka setor Rp2,6 juta. Namun ada juga yang menyetor hingga puluhan juta rupiah.

Sementara, kasus dugaan penipuan yang dilakukan Dewi Astati (DA), terhadap puluhan orang dengan total kerugian di atas Rp40 miliar, yang dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut Rabu (6/7) lalu, dengan No Pol TBL/429/VII/2011/SPKT II, hingga saat ini tidak ada kelanjutannya.

“Pengaduan itu sudah kita terima, dan keesokan harinya langsung kita serahkan ke Reserse Kriminal Umum (Krimum) Polda,” ungkap Kepala SPKT Polda Sumut AKBP Prastiono yang dikonfirmasi Sumut Pos terkait hal itu.
Sementara itu, Kasubdit II/Tahbang Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sumut AKBP Rudi Rifani yang ditanyai mengenai hal itu berkilah.

“Itu juga ada laporannya di Polresta Medan. Yang di kita nanti akan dicek dulu,” jawabnya singkat.
Terkait hal itu, Juli salah seorang nasabah yang mengaku kecewa dengan kinerja Polda Sumut, dimana hingga saat ini tidak ada perkembangan terhadap penanganan kasus tersebut.

“Kami kecewa, laporannya sudah sebulan yang lalu tapi tidak ada perkembangannya. Ternyata seperti ini kinerja kepolisian, menerima laporan tapi tidak dilakukan,” tegasnya.

Ditambahkannya, kalau hal itu tidak ditindaklanjuti maka dirinya dan rekan-rekan lainnya yang sama-sama menjadi korban penipuan DA berencana akan melakukan penempelen poster-poster bergambar Dewi Astati (DA) di jalan-jalan.
“Kami tempel saja foto-fotonya di jalan-jalan. Polisi pun tidak bekerja,” tukasnya lagi. (ari)

Ebiet G Ade Semarakkan Ramadhan Fair

Ebiet G Ade menghibur pengunjung Ramadan Fair di Taman Sri Deli, tadi malam (3/8). Penampilan tokoh penyair melalui lirik lagu ini menandai dibukanya arena Ramadhan Fair 1432 H.

Sejumlah lagu balada dilantunkan di hadapan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, pejabat Pemko Medan dan warga Medan yang hadir.

Ramadhan Fair dilaksanakan di Taman Sri Deli Medan Maimun dan Lapangan Mabar Kecamatan Medan Deli. Ajang ini akan berakhir 29 Agustus 2011.(adl)

Nunggak Rekening Rp189 Juta Listrik di Pemprov Diputus

MEDAN- Memalukan. Jajaran pemerintahan lengah menunaikan kewajiban membayar rekening listrik di lima lokasi vital di Kantor Gubsu, Bapedasu, Binagraha, Wismatamu dan Rumah Dinas Gubsu. Tunggakan pun terjadi hingga 4 bulan dengan nilai Rp189 juta.

Akibat kelalaian ini, PT PLN sebagai penyedia layanan listrik mengambil tindakan tegas. Aliran listrik ke tiga dari lima lokasi dimaksud diputus. Ketiga lokasi itu adalah kantor Bapedasu, Wismatamu dan Binagraha
Humas PLN Cabang Medan Rosnah Lubis membenarkan adanya penunggakan pembayaran rekening listrik tersebut. “Dari lima lokasi yang melakukan tunggakan tersebut tiga di antaranya sudah dilakukan pemutusan jaringan listrik,” katanya.

Kepala Biro Umum Pemprovsu Nurlela menganggap hal ini di luar kuasa pihaknya  dan membantah lengah menjalankan tugas. “Saya tidak terkejut dengan hal ini. Namun, ini memang satu hal yang ironi. Terlalu banyak permasalahan tumpang tindih yang juga harus saya selesaiakan. Dengan masa jabatan yang belum sampai satu bulan ini saya memang harus bekerja keras. Hingga saat ini saja saya belum ada melakukan sertijab,” ujarnya.

Nurlela berjanji menyelesaikan tunggakan itu hari ini. “Sebenarnya tadi siang (Rabu (3/8) sudah mau dibayarkan. Namun, orang keuangan sudah pulang, jadi gak sempat lagi. Besok (hari ini, Red) semua akan dilunasi agar tak terjadi lagi pemadaman listrik di lima lokasi tersebut,” kata Nurlela.

Anggota Komisi C DPRD Sumut Mulkan Ritonga menilai kondisi ini sebuah kelalaian yang tidak patut. “Bagaimana tidak, Rumah Dinas Gubsu itu jika di Jakarta diibaratkan, seperti Rumah Dinas Kepresidenan. Jika sampai mengalami masalah yang bisa dibilang seharusnya tak perlu terjadi, ini sangat memalukan,” tegasnya, Rabu (3/8).

Mulkan menilai, hal ini bisa dijadikan indikator ketidakmampuan unsur-unsur yang ada di Pemprovsu saat ini. “Seharusnya, Plt Gubsu melakukan evaluasi terhadap pejabat-pejabat eselon II yang dilantiknya baru-baru ini, bukan dibiarkan begitu saja,” ujar kader Partai Golkar tersebut.

Atas hal ini, Mulkan meminta adanya kebijakan dari Plt Gubsu dalam menyikapi permasalahan tersebut. “Kita berhadap Plt Gubsu bisa mengeluarkan kebijakan untuk menyelesaikan masalah ini,” harapnya. (saz)

Kangen Ibu

Alice Norin

Tiga tahun sudah Alice Norin ditinggal ibunya, Sofie Almendingan. Namun kerinduan akan kehadiran perempuan yang meninggal pada usia 52 tahun itu, masih kerap menyerangnya. Semasa hidupnya, Alice begitu dekat dengannya. “Aku dekat sekali dengan mama. Aku suka curhat, cerita apa saja sama mama,” ungkapnya ketika ditemui di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Saat Ramadan seperti sekarang ini, kerinduannya semakin menjadi. Aktris kelahiran Stavanger, Norwegia, 21 Juni 1987 itu seringkali berharap sang ibu masih hidup dan menyajikan opor ayam untuk santap sahur dan berbuka puasa. “Aku kangen mama, kangen opor ayamnya. Opor ayam buatan mama paling enak. Kalau aku, nggak bisa masak,” tuturnya.

Namun dia tidak ingin terus bersedih mengingatnya. Perempuan yang menjadi mualaf pada 2007 itu tidak ingin menyia-nyiakan Ramadan, dengan meningkatkan ibadahnya. Meski kesibukan di dunia entertain, juga tidak mungkin ditinggalkannya. “Alhamdulillah banyak job,” katanya lalu tersenyum.

Saking banyaknya pekerjaan yang harus dilakoni, boleh jadi membuat Alice tidak bisa sering-sering berbuka puasa dengan keluarga di rumah. Kalau sudah begitu, dia mencari cara agar tetap bisa menikmati menu berbuka puasa bersama ayah dan adik, serta teman-temannya.

“Mungkin ajak keluarga dan teman berbuka puasa di lokasi syuting. Atau makan bareng mereka di suatu tempat, terus aku balik lagi ke lokasi syuting,” imbuh pemeran Eliana dalam film Ketika Cinta Bertasbih itu. (ash/jpnn)

Dari Masalah Air Hingga Sepak Bola

Sahur Bersama Dirut PDAM Tirtanadi Sumut, Azzam Rizal Nasution

Mengenakan baju koko, kain sarung bercorak cokelat dan lobe warna putih, Ir Azzam Rizal Nasution MEng menyambut kedatangan Tim Sahur Sumut Pos, Selasa (2/8) pada Pukul 04.00 WIB Seperti apa suasananya?

Tomi Sanjaya Lubis, Medan

Rumah kediaman Dirut PDAM Tirtanadi Sumut bercat putih dan di sekelilingnya teradapat tanaman hias. Satu unit mobil Kijang Inova warna cokelat terparkir di halaman rumah yang terletak di Kompleks Taman Setia Budi Indah Medan Blok HH No 65 itu.

“Inilah keadaan rumah saya yang baru ditempati tiga bulan. Sebelumnya, saya tinggal di kompleks Villa Asoka. Namun, rumah yang berada di Villa Asoka tersebut dikontrakkan,” bilang Azzam Rizal menyambut tim sahur Sumut Pos.
Azzam menceritakan, awalnya di PDAM Tirtanadi hanya sebagai karyawan servis transmisi yang tugasnya memperbaiki pipa. Pada 1993, ia menjadi kasubdis pengembangan dan pada akhir 1993 dipindahkan lagi menjadi Kasubag perencana survei. “Pada 1996, saya dikuliahkan ke Belanda dari kantor,” terang pria kelahiran 9 Desember tahun 1963 itu menceritakan perjalanan karirnya.

Sepulang dari Belanda pada 2001, ia ditempatkan menjadi kepala instalasi Delitua. Di tahun 2002 menjadi kepala cabang PDAM Tirtanadi Medan. Nah, di tahun 2003 ditugaskan di Divisi Public Relation PDAM Sumut. “Saat di Divisi Public Relation PDAM Sumut kesan sama wartawan ada pengaruhnya wakti di PR. Pasalnya, kita langsung di kenalkan pada pelanggan PDAM Tirtanadi lewat pemberitaan yang baik,” bilang ayah Afif Rahman dan Ayeshah Nayefah ini.

Saat dilantik menjadi Dirut PDAM Tirtanadi Sumut, 11 Maret 2011 lalu, tantangan utamanya adalah bagaimana air tetap aman dan berjalan lancar, dan tidak ada pernah rugi. “Kalau ditanya PDAM Tirtanadi Sumut rugi, tidak ada ruginya,” kata Azzam.

Oleh sebab itu, Azzam menargetkan pada tahun 2015 nanti air bersih dari PDAM Tirtanadi sudah bisa diakses semua warga di Sumatera Utara. Target ini sesuai target dari WHO. “ Sampai saat ini, masih 75 persen air bersih disalurkan,” ujar Azzam.

Dikatakan Azzam, untuk menambah penyaluran air, dibutuhkan dana minimal Rp200 miliar. “Dana itu belum termasuk alat yang dibutuhkan seperti pipa,” terang ketua Harian Pengda PABBSI Sumut ini.

Agar semua kebutuhan terpenuhi, total dana yang dibutuhkan mencapai Rp800 miliar dan baru bisa melayani 80 persen penduduk Sumut.

Dijelaskan Azzam, saat ini pusat air PDAM Tirtanadi berasal dari Sibolangit dan pengolahan air Sungai Sunggal. Lalu di Delitua Sungai Deli. “Kita juga beli lagi air curah di Tanjung Morawa di Limau Manis. “Direncanakan (sumber air tambahan) dari Sungai Seruai,” kata Azzam.

Saat asyik bercerita, istri Azzam Rizal, Siti Solehati Dalimunthe, mempersilakan Tim Sahur Sumut Pos menyantap hidangan sahur yang disedikan di atas meja yakni ikan dencis sambal, udang goreng, sayur sawi rebus, dan buah apel serta salak. “Ya makanan yang dihidang di meja makan ini semua, masakan istri saya sendiri. Selagi kita bisa makan, makan aja dengan enak dan lahap,” ujar Azzam.

Lalu Azzam menjelaskan, selama Ramadan ini pendistribusian air dijamin lancar. Pasalnya, pompa air dihidupkan mulai pukul 3 pagi. “ Biasanya pompa air hanya dihidupkan mulai jam 5 pagi,” terang Azzam yang juga menjabat Ketua PD Alwasliyah Kota Medan ini.

Di sela makan sahur, Azzam juga bercerita kiat orang ingin menjadi sukses. Menurutnya, selain kerja keras ada satu yang harus dilakukan. Apa itu? “Jangan lupa sama orangtua. Sayang sama orangtua karena doa orangtua salah satu membuat kita sukses,” kata Azzam.

Usai menyantap hidangan sahur, Azzam juga menceritakan pengalamannya saat mengurusi tim Perkumpulan Sepakbola (PS) Tirtanadi. Nah, disaat membawa tim Pra PON PS Tirtanadi bermain ke Kalimantan Timur, PS Tirtanadi berhasil lolos seleksi. “Setelah lolos PS Tirtanadi pada Pra PON, saya berkenalan dengan Pak Johar Arifin di Kaltim. Setelah itu, keluarlah SK Gubernur dari Pak Rizal Nurdin yang berisikan PDAM Sumut hanya Pegang Persatuan Angkat Berat, Binaraga dan Besi seluruh Indonesia ( PABBSI) untuk di Sumut. Dimana saat itu yang menjadi ketua umum Pengda PABBSI Sumut, Syahril dan saya sebagai ketua Harian,” paparnya.

Walaupun saat itu ia diberikan SK Rizal Nurdin untuk mengurusi cabang olahraga PABBSI, tapi PS Tirtanadi tetap berjalan dan berlaga. Bahkan sampai saat ini, PS Tirtanadi telah mengikuti Kompetisi Pengcab PSSI Medan.
Tak terasa, suara sirine imsak terdengar. Tim sahur bersama Ir Azzam beranjak menuju masjid  untuk melaksanakan Salat Subuh. Setelah melaksanakn salat subuh berjamaah di mesjid, Tim sahur pamit untuk pulang.(*)