28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14805

Interpelasi Kandas

MEDAN-Hak interpelasi 16 Anggota DPRD Sumut akhirnya kandas di Aula Gedung Utama DPRD Sumut, pada Senin (22/8). Setelah lima jam 30 menit (pukul 10.00 WIB hingga 15.30 WIB) digelarnya rapat Paripurna DPRD Sumut tentang hak interpelasi.

Hak interpelasi ini diajukan karena kebijakan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho tentang pelantikan 110 pejabat eselon III dan menonjobkan 26 pejabat eselon III di jajaran Pemprovsu. Kebijakan ini di anggap cacat hukum dan menyalahi aturan serta perundang-undangan karena tak berkoordinasi dengan Mendagri.

Parahnya lagi, sejumlah anggota DPRD Sumut yang tak setuju digelarnya interpelasi diduga menerima suap Rp50 juta hingga Rp70 juta. Hal tersebut dibenarkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Budiman Nadapdap. “Saya memang mendengar ada kabar dan hal seperti itu, namun kepastiannya belum jelas. Dan perlu ditegaskan, PDI Perjuangan dari awal sudah konsisten melanjutkan hak interpelasi. Jadi kami sama sekali tak ada menerima ‘deal-deal’ seperti itu,” terangnya.

Sejak rapat dimulai, dari pantauan wartawan rapat terkesan asal-asalan dan kekanak-kanakan. Sejumlah peserta rapat juga menegaskan hal tersebut. Sangking tak kondusifnya rapat tersebut Politisi Partai Demokrat Layari Sinukaban sempat menginterupsi dan nyeletuk mengatakan, rapat tersebut rapat ‘abal-abal.’

Dalam rapat, sejumlah anggota DPRD berkomentar hal-hal tak penting, berteriak-teriak sesukanya, tertawa terbahak-bahak dengan suara keras. Banyak anggota dewan yang hampir tak bisa menahan emosinya untuk marah-marah.

Fraksi Partai Demokrat Hasbullah Hadi yang juga Ketua Komisi A DPRD Sumut sempat mengusulkan agar rapat yang dipimpin Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun tersebut ditunda. Ia berpendapat, rapat itu tak dapat dilanjutkan karena tak melampirkan risalah yang dirangkum Bamus DPRD Sumut usulan 16 anggota yang mengusulkan hak interpelasi.

“Menurut tatib kita seharusnya sudah mendapatkan risalah Jumat (19 Agustus) lalu. Namun, kita baru menerima hari ini. Kita juga belum mendapatkan SK pengangkatan dan penonjoban sejumlah pejabat eselon III. Kita butuh berkas tersebut untuk kemudian dipelajari. Maka itu kita ingin memperlajari dulu risalah ini, dan rapat ini harus ditunda,” katanya.

Namun penundaan itu bukan bertujuan untuk menolak usulan interpelasi, melainkan agar ada kesempatan mempelajari risalah pengusulannya.

Sementara itu, Saleh yang juga politisi dari Partai Demokrat mempertanyakan dasar pendapat yang disampaikan Hasbullah, apakah pendapat pribadi atau kesepakatan fraksi. “Ini merupakan pendapat Fraksi Partai Demokrat,” katanya.

Tapi pernyataan tersebut dibantah keras Politisi PDI Perjuangan Analisman Zalukhu. Menurutnya, Fraksi PDI Perjuangan sudah mewacanakan rapat tersebut di tingkat fraksi. Pihaknya juga telah menggelar musyawarah. “Jadi tak ada alasan bagi PDI Perjuangan untuk melanjutkan rapat ini,” tegasnya.

Begitulah yang terjadi sepanjang rapat, bila seorang Anggota DPRD Sumut menyatakan argumennya maka akan dibantah anggota dewan lain. Seperti Ketua Fraksi PDI Perjuangan Budiman Nadapdap yang mendesak interpelasi segera dilakukan. Kemudian kembali dibantah anggota Fraksi Demokrat Marahalim Harahap. Selanjutnya Rizal Sirait dari Fraksi PPP juga menyatakan interplasi telah dibahas dalam Bamus sehingga harus digelar.

Sedangkan Ketua Fraksi PKS Hidayatullah mengungkapkan biasanya ada waktu bagi fraksi-fraksi untuk mempelajari dokumen. “Namun PKS  juga belum menerima materi itu, jadi kita minta rapat ini diskor dulu,” katanya.
Karenanya, untuk mencari kesepakatan, Saleh menskor rapat selama 20 menit untuk rapat pimpinan fraksi. Setelah rapat pimpinan fraksi dilanjutkan, akhirnya didapat delapan dari sepuluh fraksi di DPRD Sumut menyetujui untuk mengajukan hak interpelasi.

Adapun kedelapan fraksi yang menyetujui interpelasi tersebut yakni Fraksi Partai Golkar, PDI Perjuangan, Hanura, Gerindra Bintang Reformasi, PPP, PAN, PDS, dan PPRN. Dan fraksi yang menolak dilanjutkannya interpelasi yakni Fraksi PKS karena dinilai tak memiliki klausul dan alasan yang kuat. Sedangkan Partai Demokrat mengusulkan agar interpelasi itu ditunda.

Sebelum penyampaian pandangan fraksi, dibacakan beberapa alasan usulan interpelasi yang digagas 16 Anggota DPRD Sumut dari berbagai fraksi.

Alasan pertama yakni pemutasian 110 pejabat eselon III pada 10 Juni 2011 yang sebagian merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) dan kuasa pengguna anggaran (KPA) sejumlah proyek di lingkungan Pemprovsu. Hal ini dinilai menyebabkan berbagai program yang telah dicanangkan berpotensi mengalami kegagalan dan menurunkan daya serap anggaran.

Kekhawatiran itu terbukti dari serapan anggaran yang hanya mencapai 23 persen hingga Juni 2011.
Kebijakan mutasi itu juga dinilai melanggar PP 13/2002 tentang Syarat Pengangkatan Jabatan Struktural PNS karena banyak yang tidak memenuhi syarat berprestasi selama dua tahun dan memiliki kompetensi jabatan.

Tim pengusul mencontohkan adanya eselon tiga berpendidikan dokter hewan yang justru dimutasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Baperasda) Sumut. Demikian juga dengan pengusulan calon Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut yang telah menjalan proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and profer test) di Kementerian Dalam Negeri. Tim pengusul mempertanyakan kebijakan Gatot Pujo Nugroho yang kembali mengusulkan tiga nama baru sebagai Sekdaprov Sumut.

Rapat kembali diskor untuk istirahat dan salat pada pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB. Karena kesepakatan tak ditemukan apakah interpelasi ini dilanjutkan atau tidak, pimpinan rapat mengalihkan rapat tersebut kepada sistem voting.

Adapun hasil voting tersebut dari Fraksi PAN tujuh orang setuju untuk dilanjutkan interpelasi, PDI Perjuangan 11 orang, Gerindra dua orang, Hanura lima orang, PPP enam orang, PPRN tiga orang dan PDS tiga orang. Sedangkan yang menolak interpelasi dilanjutkan yakni Fraksi Gerindra satu orang, PPRN empat orang, PKS 11 orang dan Demokrat 26 orang.

Sedangkan seluruh anggota Fraksi Golkar abstein karena diketahui ada beberapa dari 16 Anggota DPRD Sumut yang mengajukan hak interpelasi yang ternyata akhirnya menolak interpelasi saat dilakukan voting.

Dari hasil ini, yang menolak interpelasi berjumlah 42 orang dan yang menyetujui dilakukannya interpelasi berjumlah 38 orang. Dengan hasil tersebut, Saleh yang merupakan pimpinan rapat menutup rapat dan menyatakan hasil tersebut sah dan artinya interpelasi yang diharapkan 16 Anggota DPRD Sumut tersebut kandas.

Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga menjelaskan, hasil rapat sah. Sedangkan saat ditanyakan kenapa ada beberapa pengusul interpelasi yang akhirnya menolak kembali diajukan interpelasi, ia mengatakan hal tersebut merupakan hak dari setiap anggota.

Namun, saat dikonfirmasi apakah ada deal-deal politik yang melatar belakangi hal tersebut terjadi, ia menjawab tak ada hal tersebut dan ia tak mengetahuinya.

Budiman Nadapdap saat ditanyakan tanggapan terhadap hasil rapat mengatakan, kenapa hak Anggota DPRD Sumut bertanya kepada kepala daerah harus dihalang-halangi? “Mungkin ini karena ketakutan dan kebodohan. Dan sebagian Anggota DPRD Sumut memang sepertinya tak paham dan terlalu picik berpikir. Atas hal ini kita PDI Perjuangan akan memperjuangkan ini ke sistem yang lebih tinggi yakni akan menggunakan hak angket. Karena kita menganggap kelakukan Plt Gubsu memang sudah meresahkan masyarakat banyak di Sumut dan menelantarkan mereka karena tak dipenuhi peyanan publik,” tegasnya.

Lebih lanjut Budiman mengatakan, hal ini terbukti dari hingga saat ini Plt Gubsu belum juga menandatangani dana Bansos yang diperlukan masayrakat banyak. “Kenapa usulan-usulan PKS saja yang diterima,” ujarnya lagi.
Ditemui usai rapat, Politisi Partai Demokrat Jhon Hugo menerangkan, tentang empat orang anggota fraksinya yang awalnya mengajukan hak interpelasi dan kemudian kembali menolak. “Partai Demokrat itu dinamis, jadi kita tak membatasi hak-hak anggota,” katanya.

Namun, saat ditanyakan apakah hal tersebut terkait deal-deal politik, ia menegaskan kalau hal tersebut tak akan terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Di kesempatan berbeda, Politisi PKS Amsal mengatakan, mengenai adanya surat teguran dari Mendagri hal tersebut telah dilakukan tindak lanjut. “Kita mengetahui tentang masalah ini dan kita juga mengtahui Plt Gubsu sudah melakukan koordinasi dengan mendatangi Mendagri ke Jakarta,” jelasnya.

Permasalahanya adalah tidak adanya izin tertulis dari Mendagri dalam pemutasian sejumlah pejabat tersebut. “Nah, kita ketahui Plt Gubsu baru-baru ini sudah mendatangi Mendagri untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi untuk menanggapinya di daerah saya kira tak perlu hingga melakukan interpelasi,” kata Amsal.

Menurut Amsal, banyak permasalahan di Sumut, namun penyelesaiannya tak harus menggunakan interpelasi. “Di Sumut baru ini kita mengajukan hak interpelasi. Padahal masih banyak wadah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah,” tuturnya.

Adapun ke-16 anggota DPRD Sumut yang mengusulkan hak interpelasi yakni Yan Syahrin, Ferry Kaban dan Abu Bokar Tambak (Fraksi Gerindra Bintang Reformasi), Marasal Hutasoit (Fraksi PDS), Sopar Siburian, Ramli, Tahan Panggabean dan Ahmad K Hasibuan (Fraksi Partai Demokrat). Oloan Sitompul, Sony Firdaus dan Roslynda Marpaung (Fraksi PPRN), Janter Sirait dan Mulkan Ritonga (Fraksi Golkar), Aduhot Simamora (Fraksi Hanura), Irwansyah Damanik (Fraksi Damanik) dan Alamsyah Hamdani (Fraksi PDI Perjuangan). (saz)

Selama Puasa, Penyakit pun Lenyap

Sahur Bersama Ketua DPRD Sergai, H Azmi Y Sitorus SH

Menjalankan ibadah puasa ternyata membantu proses penyembuhan berbagai penyakit. Itukah yang dirasakan dan dialami Ketua DPRD Sergai, H Azmi Y Sitorus SH selama berpuasa.

Lima menit menunggu H Azmi Y Sitorus SH di rumahnya di Jalan Akasia, No 11 Desa Jampul, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Ketua DPRD Sergai keluar dan menyapa Tim Sahur Sumut Pos. Dengan mengenakan baju koko warna putih dan kain sarung kotak kotak coklat ia mengajak masuk ke rumah, saling Tanya kabar hingga bertukarpikiran.

Perbincangan dalam suasana akrab dan santai berlanjut di meja makan. Ia menceriterakan masa remajanya yang cukup sederhana dan mulai berumahtangga hingga sekarang menjadi wakil rakyat.

Sebagai Ketua DPRD Sergai dan juga Ketua Partai Demokrat Kabupaten Serdag Bedagai, Azmi mengaku waktunya sangat tersita oleh aktivitas jabatannya tersebut. Kendati demikian ia tetap istiqomah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt agar diberi petunjuk dan kekuatan sebagai hamba. “Saya semakin sering salat tahajud, terlebih di bulan Ramadan ini,” bilangnya.

Selama ia menjalankan ibadah puasa, penyakit asam urat dan kolesterol hilang sehingga praktis tidak pernah mengkonsumsi obat. Kondisi itu jelas menunjang kegiatan dan aktivitas yang cukup banyak di DPRD, begitu juga dengan kegiatan partai. “Jika tidak ada halangan, kita akan menggelar acara buka puasa bersama dengan pengurus partai kecamatan dan ranting sekaligus memberikan bingkisan kepada anak yatim dan kaum du’afa,” jelasnya.
Bercerita soal menu, ternyata Azmi Y Sitorus tidak banyak berpantang. Makanan favoritnya gulai kepiting dan udang dicampur kentang. Pagi itu, turut pula disajikan sambal udang, daun ubi tumbuk, serta telur dadar. Meja makan yang agak kecil terlihat penuh sesak.

Dengan cekatan, Susi Harianti SE isteri beliau menyusun hidangan, dan memanggil putri sulungnya, Sarah Aqilda Azmi (12) duduk di kelas 1 SMP, dan putranya Muhammad Rico Alfawaz Azmi (10) duduk di kelas 5 SD untuk makan sahur.  Kedua remaja itu-pun mengaku belum pernah meninggalkan puasanya, karena merasa sudah terbiasa. Sedangkan si bungsu Sefina Asila Azmi (3) masih tertidur di kamar dengan nyenyak.

Lepas makan sahur, perbincangan masih dilanjutkan hingga waktu imsyak  tiba.
Azmi Y Sitorus pun berpesan untuk selalu meningkatkan ukhuwah Islamiyah, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta menjaga hubungan sehingga mampu menjaga suasana yang kondusif khususnya di tanah bertuah negeri beradat. Kemudian saat azan subuh tiba, tim sahur Sumut Pos pamit kepada tuan rumah yang mengantarkan hingga ke depan pintu. (mag-15)

Pemudik Naik 12 Persen

Supir dan Penumpang Periksa Kesehatan Gratis

MEDAN-Gelar pasukan Operasi Ketupat Toba 2011 dilakukan untuk memberi rasa nyaman dan aman selama melaksanakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Dengan begitu, dituntut kinerja aparat kepolisian dengan dukungan instansi terkait dan masyarakat.

“Gelar operasi dilakukan sebagai kesiapan aparat melakukan pengamanan, supaya masyarakat bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H dengan tenang, aman, tertib dan lancar. Untuk itulah  dituntut kinerja aparat kepolisian yang lebih baik dengan dukungan instansi terkait dan masyarakat,” ujar Pangdam I/BB, Mayjen TNI Leo Siegers  yang bertindak sebagai Inspektur upacara gelar pasukan operasi Ketupat Toba 2011, di Lapangan Merdeka Medan, Senin (22/8) pagi.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah pemudik ditahun ini lebih meningkat 12 persen. “Jumlah warga yang akan mudik diperkirakan sekitar 15,5 juta jiwa, sedangkan jumlah kenderaan yang digunakan untuk mudik baik roda dua maupun empat sekitar 5 juta unit,”ucapnya.

Hadir dalam upacara tersebut, Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu A Sastro, Pangkosekhanudnas III Medan Marsekal Pertama Bonar Hutagaol, Wali Kota  Medan Rahudman Harahap, unsur Muspida dan seluruh petinggi di jajaran Poldasu dan Polresta Medan, serta beberapa asisten dan pimpinan Satuan kerja Perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan.

Disinggung soal kemungkinan disiapkan penembak jitu (sniper), Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menyatakan hal itu dilakukan tergantung kebutuhan di lapangan. “Kita tetap mengedepankan pola persuasif kemudian preventif baru penegakan hukum. Kalau terkait perampokan, kita lakukan tindakan tegas dan terukur tergantung situasi,” terangnya.

Usai apel kesiapan Operasi Ketupat Toba 2011, Kapoldasu didampingi Wali Kota Medan serta Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga memastikan kesiapan pos pengamanan Stasiun Besar Kereta Api dan Bandara Polonia.  “Jika merasa tidak aman dan perlu bantuan, segera laporkan ke pos pengamanan,” ujar Wisjnu Amat Sastro kepada seorang penumpang di Stasiun Kereta Api.

Selanjutnya, rombongan Kapolda berdialog kepada petugas loket mengenai ketersediaan tiket dan jumlah penumpang. Menurut petugas loket sejauh ini tidak ada masalah dan berjalan lancar. Kemudian, mengecek pos pegamanan yang disediakan pihak PT kereta Api (Persero).

Dikatakannya, Senin (22/8), 1 Kompi Brimob akan di BKO kan ke PT KAI untuk memberikan pengamanan dan menertibkan calo-calo tiket yang berkeliaran.

Sedangkan di Bandara Polonia, kesiapan pihak Bandara Polonia dalam melayani masyarakat yang hendak mudik menggunakan angkutan udara. Yang pertama kali dikunjungi adalah terminal kedatangan.

Di tempat ini tidak ditemukan kendala sedikit pun, seluruh arus kedatangan berjalan dengan lancar. Salah satu makapai penerbangan yang ada membuka tempat di terminmal kedatangan punm menyatakan tidak ada masalah. Setelah itu  giliran Terminal Keberangkatan Domestik (Domestic Depature) yang ditinjau.

Terkait kegiatan malam takbiran dan Idul Fitri, Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga menyatakan pihak kepolisian bekerja sama dengan Pemda dan instansi terkait untuk mengamankannya.

Saat ditanyakan mengenai konvoi kendaraan yang tiap tahun dilakukan masyarakat dirinya mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan, dan tidak melarang konvoi kendaraan bermotor. “Jika hanya untuk meluapkan rasa kegembiraan tidak masalah. Selama mereka tetap mematuhi peraturan dan tetap kondusif, kita tetap melakukan pengamanan untuk kelancaran,” tambahnya.

Dirinya menambahkan, pengendara sepeda motor juga harus tetap menjaga keselamatan mereka dengan menggunakan helm, dan kelengkapan lainnya pada kendaraan meraka maupun pada diri mereka.selalu mengendari kenderaan bermotor dengan tertib.

Gelar pasukan dalam rangka pengamanan libur lebaran juga dilakukan Muspida Plus di Deliserdang, Serdang Bedagai dan daerah lainnya. Usai melaksanakan apel gelar pasukan, Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars, bersama Kapolres Deli Serdang AKBP H Wawan Munawar Sik Msi, Ketua DPRD Hj Fatmawati, Danbigif 7/RR Letkol Inf Safaruddin, beserta rombongan melakukan peninjauan kesiapan pos-pos pengamanan yang berada di wilayah Deli Serdang.

Sedangkan di Sergai, Kapolres Sergai AKBP Arif Budiman SIK MH secara simbolis menyematkan pita Operasi Ketupat 2011 kepada personel Polisi Lalu Lintas, Polisi Militer, dan Dinas Perhubungan dalam apel dan gelar pasukan Operasi Ketupat 2011. Turut hadir dalam apel tersebut, Bupati Serdang Bedagai HT Erry Nuradi, Wakil Bupati, Ir  H Soekirman, Kepala Kejari Sei Rampah, Erwin Harahap SH, Muspika Kecamatan Sei Rampah dan undangan.

Sementara itu, beberapa instansi terkait, seperti Jasa Raharja, Dinas Perhubungan Sumut, Polda dan lainnya melakukan cek kelayakan mesin maupun kesehatan supir di Terminal Amplas, Senin pagi (22/8).
Selain kendaraan, pengecekan kesehatan juga dilakukan untuk para supir melalui tes urin. “Tes Urine untuk melihat apakah supir dalam keadaan sehat, bebas dari narkoba, alcohol dan lainnya,” ujar dr Reni Mei yang bertugas di RS Bhayangkara Medan.

Tes kesehatan mencakup tes urine, tensi darah dan wawancara terkait dengan keluhan yang diderita. “Kalau tes urine, hanya untuk supir, sedangkan yang lainnya untuk penumpang dan siapa saja yang datang,” ucapnya.
Staf pelayanan Jasa Raharja Sumut, Lies Lumbanggaol, menyatakan setiap harinya ditargetkan 50 supir diperiksa kesehatan secara gratis. “Pemeriksaan mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB,” ujarnya.

Kepala Bagian Pelayanan Klaim Jasa Raharja Sumut, Haryo Pamungkas, mengatakan Pos Pelayanan Kesehatan ini tersebar di Terminal Pinang Baris, Terminal Terpadu Amplas, Stasiun Kereta Api, Pelabuhan Belawan. Juga di Terminal Bus Tebing Tinggi, Terminal Bus Kisaran, Terminal Bus Pematang Siantar, Padang Sidempuan, dan Terminal Bus Kabanjahe.

Kepala Bidang Darat Dinas Perhubungan Sumut, Darwin Purba, saat mengecek kelayanan bus mengatakan, “Dari 1.300 armada yang ada, hanya 700 armada yang bergerak, dan rute perjalanannya pun lebiih dipendekkan. Sekitar 65 atau 60 persen armada yang akan beroperasi dan itupun mereka memotong rutenya, mungkin kalah dengan pesawat ya,” ucapnya saat mengecek kesiapan bus di Terminal Terpadu Amplas, kemarin.

Bus-bus yang diperiksa kelngkapannya, mulai dari kelengkapan racun api, fungsi rem, perseneling dan lainnya. Untuk tahap awal, hanya 12 bus yang dilakukan pemeriksaan. Setelah dinyatakan layak dan diuji, bus tersebut lalu diberi tanda stiker menandakan sudah layak uji.

Kepala Terminal Amplas, Asli Perangin-angin menambahkan, tim akan memberikan tanda uji kelulusan speksi kepada angkutan yang ‘sehat’ yang memperbolehkan angkutan beroperasi.

Sedangkan petugas yang ditempatkan sesuai dengan ploting pos, berjumlah 252 personil gabungan. “Sesuai dengan permintaan Polresta Medan kita menurunkan 252 personel gabungan,” ujar Kabag Tapem Pemko Medan, M Sofyan.
Personel itu terdiri dari 84 petugas Dishub Medan, 84 personel Dinas Kesehatan Medan, 78 Satpol PP dan enam petugas Dinas Bina Marga.

Dari angkutan laut, PT Pelni sudah mengantisipasi lonjakan penumpang sebanyak 10 persen diperkirakan terjadi tiga hari sebelum Idul Fitri dan empat hari sesudah lebaran. Untuk itu, PT Pelni menambah satu kapal tambahan.
“Kami persiapkan Kapal KM Labobar berkapasitas penumpangnya hampir sama dengan kapal KM Kelud, 2.652 penumpang,” ujarnya Manager PT Pelni Cabang Medan, Buddandi.

PT Pelni juga mempersiapkan posko di sekitar Pelabuhan. “Posko ini demi kenyamanan dengan pengamanan pemudik,” kata Ketua Posko Pelayanan Terpadu untuk Lebaran, Erwin Pangaribuan.

Posko tersebut beroperasi 15 Agustus hingga 15 September mendatang.
Untuk harga tiket tidak mengalami kenaikan. “Harga masih sama seperti tahun sebelumnya,” kata Buddandi. Stok tiket untuk para pemudik masih dapat dibeli di loket tiket PT Pelni. “Kami tidak kehabisan tiket,” tambahnya. (adl/ari/mag-9 /mag-11/mag-7 /btr/mag-15)

Tripoli Jatuh, Kadhafi Sembunyi

TRIPOLI – Revolusi Arab yang berkobar sejak akhir tahun lalu memakan korban satu diktator lagi. Setelah Zine El Abidin Ben Ali di Tunisia dan Hosni Mubarak di Mesir, kini giliran Muammar Kadhafi di Libya harus kehilangan takhta.
Memang, pemimpin 69 tahun itu secara de jure belum menyerah. Tapi, secara de facto, dia sudah habis menyusul jatuhnya ibu kota Tripoli kemarin (22/8) ke tangan pemberontak yang melawan kekuasaannya sejak enam bulan silam.
Tripoli adalah benteng terakhir pertahanan Kadhafi yang menguasai Libya sejak berhasil mengudeta Raja Idris pada 1969 . Sembilan puluh lima persen wilayah Tripoli berada dalam kontrol pemberontak, termasuk Green Square, lapangan di jantung Kota Libya selama ini menjadi simbol kekuasaan Kadhafi.

Sebanyak 1.300 orang dilaporkan meninggal di Tripoli dalam pertempuran sengit antara dua kubu yang berlangsung sejak Sabtu malam lalu (20/8) waktu setempat. Kubu anti-Kadhafi telah menahan dua anak Kadhafi, yaitu Saif al-Islam dan Al-Saadi. Seorang anak Kadhafi lainnya, Muhammad, menyerahkan diri.

Kadhafi dan sisa pasukannya yang setia di bawah pimpinan putra termudanya, Khamis, hanya bertahan di seperlima wilayah kota yang terletak di tepi Laut Mediterania tersebut.

Pertempuran sengit masih terjadi hingga tadi malam WIB. Gerak pasukan pemberontak dihadang sniper dan tank yang dikerahkan dari kompleks Bab al-Aziziya. Tapi, perlawanan itu diperkirakan tak bertahan lama.  “Setelah empat jam dalam kondisi tenang menyusul selebrasi jalanan, tiba-tiba muncul tank dan truk mulai melepaskan tembakan ke arah Assarin Street serta wilayah al-Khalifa. Mereka menembak secara acak ke segala penjuru,” ujar Nouri Echtiwi, juru bicara pemberontak.

Tapi, di ujung kekuasaannya itu, hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti keberadaan Kadhafi yang absen dari muka publik sejak 12 Juni lalu. Sehari sebelumnya, beredar kabar bahwa dia telah melarikan diri ke Tunisia bersama dua putranya, Mu’tasm dan Hannibal.

Seiiring jatuhnya Tripoli, Kadhafi diyakini bersembunyi di bungker di bawah Bab al-Aziziya. Kompleks kediaman Kadhafi seluas 6 kilometer persegi itu memang misterius. Banyak yang percaya di bawahnya ada semacam bungker yang terhubung dengan terowongan ke berbagai penjuru Tripoli. Termasuk, pintu keluar di sebelah selatan Libya.
Dari tempat persembunyian yang masih misterius itulah Kadhafi kembali mengirimkan pesan audio yang isinya mengecam keterlibatan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis kemarin. Dia juga mengingatkan warga Libya bahwa negara mereka bakal semakin kacau-balau kalau pemberontak berkuasa. “Pasukan saya akan terus melawan sampai titik darah penghabisan,” tegas Kadhafi dalam pesannya seperti dikutip Associated Press.

Beredar pula kabar perwakilan Kadhafi telah menemui perwakilan Uni Afrika di Afrika Selatan. Uni Afrika diperkirakan menawarkan pengasingan bagi Kadhafi ke Angola atau Zimbabwe.

Sementara itu, Dewan Transisi Nasional (NTC), organisasi yang memayungi kalangan pemberontak Libya, menjamin keselamatan anak-anak Kadhafi yang ditahan. Terutama Saif yang selama ini dianggap calon kuat penerus sang bapak.
“Dia (Saif) ditahan di tempat yang aman di bawah pengawalan ketat sampai kelak diserahkan ke proses hukum,” jelas Mustafa Abdel Jalil, ketua NTC, kepada majalah Prancis Le Monde.

Saif al-Islam (39), semula memiliki hubungan yang sangat erat dengan Barat. Penyandang gelar MBA dari IMADEC University di Wina, Austria, itu sempat diprediksi bakal memimpin Libya secara lebih moderat dibandingkan sang bapak.

Tapi, saat pemberontakan di Libya mulai meletus, anak pertama Kadhafi dari pernikahan kedua itu berubah menjadi sangat radikal dalam membela kepentingan sang ayah. Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dia dan menunggu pria berkacamata itu ditransfer ke Den Haag, Belanda. (c5/ttg/jpnn)
Saadi lebih dikenal sebagai penggila sepak bola. Kapten timnas Libya sekaligus ketua Federasi Sepak Bola Libya tersebut pernah merumput sekali di Serie A Italia bersama Perugia. Pria 37 tahun itu juga memimpin pasukan khusus Libya. Selanjutnya, Muhammad merupakan anak tertua Kadhafi dari istri pertama yang selama ini memimpin perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi dan satelit.

Sementara itu, keberhasilan kubu pemberontak menguasai Tripoli tak lepas dari kerja sama apik antara pemberontak, warga Tripoli yang anti-Kadhafi yang diam-diam selama ini telah dipersenjatai (disebut sleeper cell atau sel tidur), dan bantuan NATO. Dimulai serangan udara NATO yang diulang hingga 16 kali sejak Jumat malam (19/8) untuk membuka jalan, pasukan pemberontak mengepung Tripoli dari berbagai sudut pada Sabtu tengah malam.

Mereka dengan cepat menaklukkan Jaddayim dan Mayah, dua wilayah pinggiran Tripoli. Di Mayah itulah brigade pimpinan Khamis Kadhafi yang terkenal bengis bermarkas.

Boleh dibilang, pasukan pemberontak tak menemui perlawanan berarti sepanjang perjalanan menguasai Tripoli. Green Square diduduki dan pada pukul 02.30 waktu setempat selebrasi jalanan besar-besaran merayakan jatuhnya Kadhafi sudah berlangsung di Tripoli.

Pasukan pro-Kadhafi ditarik dengan cepat. Diduga kuat, mereka sengaja dikonsentrasikan di Bab al-Aziziya. “Mereka (pasukan pro-Kadhafi) pergi dengan terburu-buru. Pasukan pemberontak pun masuk Tripoli dengan mulus,” kata Majid el-Haif, seorang warga Siyahiya, wilayah pinggiran Tripoli, kepada New York Times. (c5/ttg/jpnn)

Rektor IAIN SU Berang, Siap Layangkan Somasi

MEDAN- Tuduhan penyelewengan anggaran senilai Rp72 miliar yang dialamatkan ke Institut Agama Islam Negeri  Sumut (IAIN  SU) berbuah somasi.  Lembaga pendidikan yang bergerak di  bidang agama itu menyangkal segala tuduhan dan laporan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Pernyataan itu disampaikan rektor IAIN SU Prof Dr Nur Ahmad Fadil, Senin (22/8) dalam konfrensi pers. Laporan dugaan penyelewengan anggaran itu  dilaporkan LSM Angkatan Muda Adovaksi Hukum Indonesia (AMDHI) dan Forum Mahasiswa Peduli IAIN (Formalin)  senilai Rp72 miliar ke Poldasu.

Namun, Ahmad Fadil menganggap laporan yang dilayangkan ke unsur penegak hukum sebagai bagian upaya pembusukan sebuah institusi yang tak bertanggung jawab. “Kami akan melakukan kerjasama dengan pihak berwajib, yakni kepolisian. Selanjutnya, menindak lanjuti ke pihak-pihak yang tak benar, dan segera melakukan somasi secara hukum atas tuduhan,” sebutnya.

Di tempat yang sama, Pembantu Rektor II IAIN SU , Ja’far Siddiq menyangkal adanya penyelewengan anggaran senilai Rp72 mi liar. Pasalnya seluruh penggunaan anggaran belanja tahun 2010 IAIN SU hanya Rp77,9 miliar bersumber dari APBN, APBD, PNBP dan sumbangan tidak terikat. (uma)

Anwar: Saya tak Takut Dihukum 20 Tahun

KUALA LUMPUR- Pimpinan oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim kembali menjalani sidang, Senin (22/8). Pada sidang itu, Anwar membantah dan mengatakan tuduhan itu merupakan bentuk keputusasaan pemerintah menyingkirkan dirinya dari politik.

“Saya membantah semua tuduhan terhadap saya. Saya menegaskan, saya tidak pernah memiliki hubungan seksual dengan Saiful Bukhari Azlan,” kata Anwar di hadapan majelis hakim di pengadilan Kuala Lumpur.

Dalam kasus itu, Anwar dituduh menyodomi mantan ajudannya, Saiful Bukhari Azlan (26) di sebuah kondominium tahun 2008 silam. Ini adalah tuduhan sodomi keduanya setelah tahun 2004 Anwar dipenjara atas kasus serupa.

Dia mengatakan pemerintah Malaysia yang dipimpin Perdana Menteri Najib Razak berkonspirasi menjatuhkan pamornya sebagai ketua oposisi. Untuk itulah, mereka mengarang cerita bohong demi merusak nama baik Anwar.  “Mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau, penjara 20 tahun. Tapi catat kata-kata saya, mereka tidak akan mampu membuat saya tunduk,” katanya.(bbs/jpnn)

Pasca Tsunami, Jepang Dilanda Kasus Bunuh Diri

TOKYO- Pasca tsunami di Jepang, warga Fukushima, Jepang mulai menunjukkan ketakutan dan kemarahan yang menyebar ke ancaman baru, bentuk ancaman itu berupa keinginan melakukan bunuh diri.

Seperti disiarkan stasiun berita Channel News Asia, Senin (22/8), tren bunuh diri marak di kalangan korban tsunami, yang merasa putus asa setelah kehilangan segalanya. Ada yang bunuh diri karena tidak ingin merepotkan keluarga, takut terkena radiasi, dan merasa tersiksa karena masih bertahan hidup sementara orang yang dicintai telah mati.
“Suami saya adalah pria yang kuat, namun akhirnya ia menyerah pada radiasi,” kata Mitsuyo, janda seorang petani bernama Hisashi Tarukawa.  Hisashi bunuh diri karena depresi harta bendanya tersapu tsunami.

Selama 13 tahun, ada 30 ribu orang tewas bunuh diri di Jepang, seperti dilansir dari stasiun berita Voice of America. (net/jpnn)

Polri Selidiki Pembuat Paspor Umar Patek

JAKARTA – Penyidik Densus 88 Mabes Polri terus mengembangkan penyidikan terhadap tersangka kasus terorisme Umar Patek. Yang terbaru, polisi mengejar orang yang membantu Patek membuat paspor palsu.
Paspor palsu itu dikeluarkan di kantor imigrasi Jakarta Timur. Patek memakai nama Anis Alawi Jafar sedangkan istrinya memakai nama  Fatimah Zahra Anis. “Kita koordinasi dengan Imigrasi untuk mencari sindikatnya,” ujar Kabagpenum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta kemarin (22/08).

Dengan paspor itu, Patek bisa lolos terbang ke Pakistan dari Jakarta dengan transit dulu di Malaysia. “Kita bisa jerat pembuat paspor itu dengan UU terorisme juga karena membantu pelarian DPO teroris,” kata mantan Kanit Negosiasi Densus 88 Polri itu.

Boy menyatakan Umar Patek berperan besar dalam sejumlah aksi terorisme di Indonesia seperti bom natal dan bom Bali. Pria 45 tahun itu tercatat berada dalam jaringan Jamaah Islamiyah, juga dengan kelompok separatis di Mindanao, Fiilipina.

Menurut Boy bukti keterlibatan Umar Patek dengan Dulmatin pada 2010 bulan Maret lalu sangat jelas.
Kepala Humas Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum Dan HAM Herawan Sukoaji menegaskan sanksi tegas akan dijatuhkan kepada oknum petugas imigrasi yang  melanggar. (rdl/jpnn)

Pendaftaran Parpol Baru Ditutup, 9 Diverifikasi

JAKARTA – Proses pendaftaran parpol baru di Kementerian Hukum dan HAM untuk memperoleh status badan hukum ditutup tepat tengah malam tadi. Status badan hukum ini merupakan modal awal bagi parpol baru menjadi peserta pemilu 2014.

Sampai detik terakhir, data di kementerian pimpinan Patrialis Akbar mencatat hanya ada sembilan parpol baru yang mendaftar. Kesembilan parpol baru itu adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Nasional Republik (Nasrep), Partai Persatuan Nasional (PPN), dan Partai Republik Satu. Selanjutnya, Partai Satria Piningit, Partai Kedaulatan Bangsa Nusantara (PKBN), Partai Karya Republik (Pakar), Partai Serikat Rakyat Indonesia (Partai SRI) dan Partai Demokrasi Pancasila.

Direktur Tata Negara Kemenkum Ham Asyhari Sihabudin mengatakan khusus untuk nama Partai Demokrasi Pancasila sebenarnya masih kontroversi. Dia menjelaskan kata Pancasila tidak boleh dimasukkan menjadi bagian dari nama partai.
Meski demikian, pendaftaran partai itu tidak akan serta merta digugurkan. Kemenkum HAM hanya akan meminta perubahan nama. “Tak masalah, nanti kami minta nama baru,” ujar Asyhari, Senin (22/8).

Dia menambahkan, sementara waktu, Kemenkumham  tak akan menerima pendaftaran partai baru. Selama sebulan partai baru yang telah mendaftarkan diminta memenuhi persyaratan kurang sesuai UU No.2/2011 tentang Partai Politik. (dim/pri/jpnn)

Takut Istri kalau di Rumah

Suryadharma Ali

Acara pengukuhan keluarga sakinah yang diadakan Kementerian Agama di Hall Birawa Rabu lalu (17/8) berlangsung meriah dengan kehadiran Cici Paramida. Pedangdut ayu itu semakin memesona saat berlenggak-lenggok menyanyikan lagu Malam Seribu Bulan. Menteri Agama Suryadharma Ali yang hadir diantara para tamu pun ikut menikmati.

“Bapak-bapak tidak usah sungkan. Kalau lihat Cici Paramida, nggak usah malu-malu begitu,” kata Suryadharma, lantas tersenyum. Lelaki kelahiran 19 September 1956 itu mengapresiasi penampilan Cici yang menjadi salah seorang pengisi acara pengukuhan keluarga sakinah. Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, kebanyakan suami takut kepada istri saat di hadapan umum. Tapi, sekarang sudah ada gejala baru. Yakni, “istikamah”.

“Kepanjangannya, ikatan suami takut istri kalau di rumah,” katanya, lantas diikuti tawa pengunjung. Wardatul Asriah, istri Suryadharma, yang duduk di antara hadirin ikut terkekeh.(aga/c4/nw/jpnn)