26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14806

Anwar: Saya tak Percaya Hukum di Malaysia

JAKARTA- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengakui akses masyarakat terhadap keadilan, khususnya di Malaysia sangat buruk. Sebagai seorang warga negara dirinya tak lagi percaya dengan sistem hukum Malaysia.
“Kalau ditanya apakah kamu percaya dengan hukum di Malaysia? Saya jawab tidak,” ujar Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam Forum Publik bertema ‘Akses Terhadap Keadilan: Pengalaman Malaysia’ di Puri Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/7).

Dia membeberkan khusus terkait kasusnya yang masih bersidang di Pengadilan Tinggi Malaysia, Anwar menyebut dirinya hanya berusaha mengikuti proses hukum yang berjalan, bukan berarti tunduk. Bahkan  hingga kini akan menelusuri pihak-pihak yang berkonspirasi dalam kasus hukum yang dituduhkan padanya. “Saya hanya berniat menunjukkan ke publik bahwa saya tak bersalah dan hanya menjadi korban fitnah,” katanya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan sangat pesimistis dengan penegakan hukum di Malaysia kini. Sebab, praktik penegakan hukum sarat kepentingan pihak tertentu dan penuh tipu muslihat. Pengadilan di Malaysia, lebih mirip seperti ‘sarana’ bagi penguasa untuk mengesahkan tudingan kotor terhadap musuh politiknya.

Anwar merujuk pada hasil riset sejumlah organisasi maupun LSM asing soal proses peradilan dan penegakan hukum di Malaysia. Seperti International Parliamentary Unit. Hasilnya menunjukkan adanya pelanggaran hukum yang diterima dan disahkan oleh hakim. “Semata-mata karena tuduhan itu, Mahkamah itu, hanya ruang bagi mereka (pemerintah) untuk mengesahkan,” jelasnya. (bbs/jpnn)

Sidang Mubarak Pindah Lokasi

KAIRO – Otoritas Mesir akhirnya memindahkan lokasi persidangan mantan Presiden Hosni Mubarak. Dengan alasan keamanan, sidang yang akan berlangsung pada 3 Agustus dialihkan ke sebuah akademi polisi atau jauh dari pusat ibu kota.   Menurut Ketua Pengadilan Banding Abdel Aziz Omar, persidangan Hosni dipindahkan dari Kairo karena sulitnya jaminan keamanan dan perlindungan atas lokasi tersebut.

Asisten Menteri Kehakiman Mesir Mohammed Munie menjelaskan, aula akademi polisi yang akan digunakan sebagai ruang sidang bisa menampung 600 orang. Selain itu, pihaknya menyiapkan sebuah penjara untuk tempat sementara bagi Mubarak sebelum menjadi persidangan dalam kasus dugaan pembunuhan atas demonstran.

Sebelumnya, tim dokter menyatakan bahwa kesehatan Mubarak terus menurun. Dia kehilangan berat badan karena menolak makan dan mengalami depresi. Namun, pihak berwenang di Mesir menyatakan bahwa kondisi mantan penguasa di negeri piramid itu cukup layak untuk disidang. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

Raja Norwegia Diminta Turun Takhta

OSLO – Tersangka pelaku teror bom dan penembakan masal di Norwegia, Anders Behring Breivik kembali bikin ulah. Stasiun televisi pemerintah Norwegia NRK, Minggu (31/7) memberitakan pria berusia 32 tahun itu menuntut agar pemerintah negeri Skandinavia itu mundur. Tuntutan diajukan Breivik sebelum dia membeberi lebih banyak pengakuannya soal latar belakang serangan gandanya yang telah menewaskan 77 orang itu.

Tuntutan itu tak masuk akal. Breivik tidak hanya menuntut pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg mengundurkan diri. Bahkan, dia menuntut agar penguasa monarki Norwegia, Raja Harald V, lengser dari takhta atau singgasananya.

Tuntutan itu disampaikan ketika Breivik diperiksa pada Jumat lalu (29/7). Selain itu, aktivis ekstrem sayap kanan itu minta komandan militer Norwegia mundur. Sebagai gantinya, Breivik meminta supaya dirinya diangkat sebagai kepala militer yang baru.

Pemeriksaan atau interogasi atas Breivik merupakan kali kedua sejak serangan bom. Meski tuntutannya langsung ditolak, pria yang mengaku mengebom kantor PM Jens Stoltenberg itu akhirnya bersikap kooperatif dalam pemeriksaan selama 10 jam. Sebelumnya, pengacara Breivik, Geir Lippestad, pekan lalu menyatakan bahwa kliennya menunjukkan indikasi kuat sebagai orang gila. Karena itu, dia berupaya supaya Breivik tidak diadili.(afp/dt/cak/dwi/jpnn)

KPK Yakin Nazaruddin Pulang Pekan Ini

JAKARTA- Jejak mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin memang sudah terendus. Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun yakin tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games di Palembang yang sedang diburunya itu “Tunggu saja, tak sampai seminggu dia akan dipulangkan,” kata seorang sumber di internal KPK  kemarin (31/7). Bahkan, dia memprediksi Nazaruddin akan pulang dalam hitungan hari.

Menurutnya, tim gabungan antara Mabes polri, Kemenkumham dan KPK sudah menemukan Nazaruddin di salah satu negara sahabat. Namun dia tidak menyebut di negara mana pria kelahiran Simalungun itu berada. “Kalau itu (nama negara) jangan dulu. Karena masih proses,” imbuhnya.

Menurut laporan terakhir, pemulangan Nazaruddin masih terbentur prosedur hukum di negara tersebut.
Namun, lanjut dia, mudah-mudahan hal tersebut bukanlah masalah yang berarti, dan dia tetap yakin suami Neneng Sri Wahyuni itu bisa dipulangkan dalam waktu dekat.

Di bagian lain, juru bicara KPK Johan Budi mengaku belum mengetahui secara detail apakah Nazaruddin sudah ditemukan atau bahkan telah tertangkap. Yang jelas, kata dia, KPK dan tim gabungan saat ini sedang sibuk memburu Nazaruddin.(kuh/rdl/jpnn)

Bentrok Antarpendukung Calon Bupati, 17 Tewas

JAYAPURA- Diduga gara-gara satu partai politik (parpol) yang memberikan dukungan terhadap dua bakal calon bupati yang akan bertarung dalam pemilukada Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, dua kelompok warga dari masing-masing calon bupati bentrok di Ilaga, Kabupaten Puncak, Minggu  (31/7).

Akibatnya, 17 warga meninggal dunia, termasuk seorang anggota brimob mengalami luka panah di bagian dadanya. Tidak hanya itu, rumah, mobil dinas serta honai milik Elvis Tabuni juga dibakar massa.

Data yang berhasil dihimpun Cenderawasih Pos (grup Sumut Pos) menyebutkan, kasus ini bermula ketika bakal calon bupati Elvis Tabuni yang salah satunya diusung Partai Gerindra mendaftar ke KPU Puncak Rabu (27/7) dan berkasnya diterima KPU. Kemudian Sabtu (30/7) giliran calon bupati Simon Alom mendaftar ke KPU dan oleh KPU ditolak, sebab salah satu partai yang mengusungnya adalah Partai Gerindra.

Karena hal ini, para pendukung Simon Alom marah dan menyerang kelompoknya Elvis Tabuni sekitar pukul 15.00 WIT, sehingga bentrok tak terhindarkan. Dalam bentrok ini memakan satu korban jiwa dan dua masyarakat yang ketiganya berasal dari Kimak Distrik Ilaga, serta satu polisi mengalami luka-luka.
Korban meninggal adalah Esteli Kiwak yang mengalami luka tembak di dada. Kemudian  korban luka Endison Kogoya, luka tembak paha kanan dan Selina Ongomang luka tembak di siku kiri, serta satu anggota Brimob BKO, Frens Msen yang terkena panah di bagian dada.

Bentrok itu kemudian berlanjut lagi pada Minggu (31/7) pagi dan memakan korban 17 orang. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Wachyono membenarkan kejadian itu.(ro/fud/jpnn)

Dewan Akan Panggil Dirut RSU Mitra Sejati

MEDAN- Terkait dugaan pungutan liar yang dilakukan oknum Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati  terhadap pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kamis (28/7) lalu disikapi Komisi B DPRD Medan. Rencananya mereka akan melakukan sidak dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak rumah sakit “Pasien Jamkesmas tidak ada dipungut biaya. Apalagi Jaminan Persalinan (Jampersal) sudah ditanggung pemerintah,” kata Anggota Komisi B DPRD Medan, Paulus Sinulingga.

Namun begitu,  dia meminta agar pimpinan rumah sakit menelusuri oknum yang melakukan pungli itu.
Sebelumnya Dina Sulistyaningsih (21) warga Jalan Air Bersih, melahirkan anak pertamanya dengan kondisi prematur  Kamis (28/7).  Usai operasi, ia diminta bayaran untuk jahitan Rp500.000. dan biaya diinkubator  Rp150.000 per malam.

“Ada oknum laki-laki yang katanya orang rumah sakit, meminta saya membayar biaya jahitan bekas operasi isteri saya dan anak saya di inkubator. Walau belum saya bayar, tapi katanya pembayaran jahitannya harus hari ini (Jumat 29/7),” ujarnya.

Direktur Utama RSU Mitra Sejati, dr Pram Dhillon MD mengaku, tidak mengetahui adanya pungutan biaya terhadap pasien Jamkesmas. “Siapa orangnya itu yang mengutip, akan kita panggil orangnya itu, siapa yang bilang itu,” katanya.(uma)

Kontribusi Lewat Juri

Atiqah Hasiholan

TAHUN ini merupakan tahun kedua partisipasi Atiqah Hasiholan sebagai juri Indonesia Berprestasi Award (IBA) PT XL Axiata Tbk.

Dengan kembali mendapat kepercayaan, tentu bisa diartikan bahwa perempuan cantik kelahiran 3 Januari 1982 itu sudah melaksanakan tugas dengan baik.
Namun, mungkin tak ada yang tahu bahwa model produk sabun mandi itu pernah merasa tak percaya diri kala pertama bertugas.

Maklum, latar belakang pendidikan jebolan Monash University, Melbourne, tersebut adalah media dan psikologi. Sedangkan aktualisasi ide peserta IBA lebih banyak terfokus pada perkara teknologi.
“Aku sempat berpikir, apa aku cukup punya kompetensi,” kata aktris yang mengawali karir layar lebar lewat film Berbagi Suami itu kepada wartawan di Surabaya akhir pekan lalu.

Keragu-raguan tersebut akhirnya pudar setelah Atiqah tahu bahwa dirinya diminta untuk memberikan sudut pandang dan pertimbangan berbeda dari perspektif seni dan budaya. “Itu karena saya berkecimpung di dunia seni dan budaya sejak dari bawah,” ujar putri seniman teater Ratna Sarumpaet yang bakal menjadi salah seorang pemeran di film Arisan 2 tersebut.

Kekasih aktor Rio Dewanto itu juga mengatakan banyak memperoleh pelajaran berharga dari pengalamannya sebagai juri. “Saya jadi sadar, menjadi juri pada kompetisi ilmu pengetahuan merupakan salah satu upaya untuk berkontribusi bagi masyarakat, selain lewat film,” ujar putri pasangan Achmad Fahmy Alhady-Ratna Sarumpaet tersebut. (gal/c10/ttg/jpnn)

Tewas dengan 16 Tusukan

Mr X Ditemukan di Kebun Kwala Bingai

MEDAN- Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan tewas mengenaskan di lahan perkebunan tebu PTPN II Kuala Bingai, Desa Kepala Sengai, Kecamatan Secanggang, Langkat, Minggu (3/7).

Mayat Mr X yang diperkirakan berusia 27 tahun tersebut, diduga tewas dibunuh dengan ditemukannnya 14 tusukan di sekujur tubuh, serta satu tusukan di leher dan kepala. Menurut salah seorang petugas Polsek Secanggang yang langsung mengantarkan korban ke Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan, menyebutkan, terdapat luka tusukan ditubuh serta adanya bekas luka bakar pada bagian paha kirinya. Dengan adanya luka tusukan di sekujur tubuhnya, korban disinyalir mengalami penganiayaan sebelum meninggal dunia.

Sementara jasad korban, ditemukan seorang pengarit rumput bernama Poniman di tengah lahan tebu, Minggu (31/7) sekitar pukul 11.00 WIB .

“Melihat kondisi jasad korban, dengan banyak luka tusukan benda tajam di sekujur tubuh serta bekas luka bakar pada bagian kakinya, diduga korban dibunuh,” ungkap petugas kepolisian tadi.

Masih petugas Polsek tersebut, jasad korban sempat ditunjukkan kepada sejumlah masyarakat yang berada tak jauh dari lokasi penemuan. Namun tidak ada seorang pun warga yang mengenal jasad korban. Dengan tidak diketahuinya jasad korban oleh warga sekitar, menunjukan Korban bukan warga sekitar penemuan.

“Kita sempat memperlihatkan jasad laki-laki tanpa identitas itu kepada sejumlah warga untuk identifikasi. Namun tidak ada satupun warga yang menganali korban. Selanjutnya kita bawa ke Instalasi Jenazah RSUD Pirngadi demi keperluan autopsi,” sebutnya.

Dugaan sementara korban dibunuh ditempat lain dan dibuang kelokasi yang memang dikenal sepi bila malam hari ini. Selain itu, pelaku yang mengeksekusi korban ditaksir lebih dari dua orang. Hal ini dilihat dari ditemukannya banyak puntung rokok dengan beragam merek tak jauh dari lokasi dikuburnya korban. Diduga,usai mengubur korban, pelaku masih sempat menghisap rokok dilokasi sebelum akhirnya pergi.

Kapolsek Secanggang AKP Budiman Karo-karo ketika dihubungi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tanpa identitas tersebut.

“Kita sengaja memperlihatkan mayat tersebut kepada warga, namun tak ada seorang pun yang mengenali. Kita juga sudah menyebar informasi melalui kepala-kepala desa untuk datang ke Polsek Secanggangang, jika ada warga kehilangan kerabatnya,” ucap Budiman.(uma/wis/smg)

Ketahuan Selingkuh, Oknum PNS Dipolisikan

SERGAI- Dengan penuh amarah, Solahuddin (28) warga Dusun VIII, Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) melaporkan Anto alias Sentot (36) oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pengairan Sumber Daya Air (PSDA) Pemkab Sergai, warga yang sama, ke Polsek Tanjung Beringin, Minggu (31/7) dinihari, sekitar pukul 05.00 WIB.

Kemarahan Solah, sapaan akrab Solahuddin, karena mendapati Anto tengah berduaan bersama istrinya  Endang Wahyuni (28) di dalam kamar saat dia baru pulang dari tempat kerjanya di PT Aqua Farm.
Menurut Solah, diketahuinya perselingkuhan istrinya dengan oknum PNS itu, ketika sepulangnya dari tempat kerja, dia melihat pintu rumahnya terkunci. Padahal malam itu, baru menunjukkan pukul 21.00 WIB.

Dijelaskan Solah, seperti biasa, dia pulang kerja sekitar pukul 23.00 WIB, tapi malam itu, dia pulang lebih cepat dan melihat pintu rumah terkunci. Meski sudah membunyikan klakson sepeda motor sebagai tanda kepada isterinya, tapi pintu tak kunjung di buka. Hingga muncul kecurigaan Solah dengan mendobrak jendela samping rumahnya.
“Aku penasaran dan mendobrak jendela samping hingga terbuka dan masuk ke rumah. Ternyata istriku keluar dari kamar de ngan baju daster dan tidak mengenakan bra. Malah, dia mengajak ku keluar membeli mie, tentu tingkahnya membuat ku curiga dan langsung masuk ke kamar dan melihat seorang lelaki separuh busana bersembunyi di bawah tempat tidur,” beber Solah.

Tanpa pikir panjang, dia pun mencoba memukul pelaku, tetapi Anto berhasil kabur dari pintu belakang setelah dihalang- halangi istrinya. Warga yang mendengar keributan di rumah Solah, berhamburan keluar rumah dan mengepung rumah Solah.

Meski berhasil kabur, seorang warga sempat memberi Anto pukulan.  Atas kejadian itu, Solah langsung melaporkan Anto ke Mapolsek Tanjung Beringin. Tak lama berselang, Anto pun berhasil diamankan petugas kepolisian setempat.

“Dia kabur ditengah kegelapan malam dengan mengenakan celana pendek tanpa mengenakan baju,” kata Pian (38) tetangga Solah.

Atas kejadian itu, Solah langsung melaporkan Anto ke mapolsek Tanjung Beringin. Tak lama berselang, Anto pun berhasil diamankan petugas kepolisian setempat.

Ketika di temui di Mapolsek Beringin, Anto mengaku, tidak ada melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan warga kepadanya. Sambil menutupi wajahnya dari jepretan kamera wartawan, dia mengaku, hanya curhat kepada istri Solah. “Saya hanya curhat sama istrinya. karena gerah, saya pun membuka baju, bukan untuk buat yang macam-macam,” dalihnya.

Kapolsek Tanjung Beringin AKP Yanto NH ketika dikonfirmasi membenarkan penangkapan oknum PNS tersebut. Saat ini, pihaknya nmasih melakukan pemeriksaan terhadap Anto. “Kita masih memeriksanya, dan dia (Anto-red) diamankan dari rumah warga dari amukan warga lainnya,” ucap Kapolsek.(mag-15)

20 Drum Berisi CPO Lenyap

TEBING TINGGI- Sebanyak 20 drum berisi Crude Palm Oil (CPO) hasil sitaan Polres Tebing Tinggi lenyap. Padahal, drum berisi CPO itu, hasil tangkapan petugas pada Rabu (20/7) lalu bersama tiga orang supir tangki serta 7 mobil tangki yang kencing di Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai.

Selanjutnya Polres Tebing Tinggi menyita 20 drum berisi CPO dan 7 mobil tangki. Setelah dua hari pasca penindakan, barang bukti 7 mobil tangki di bebaskan dan tiga orang supir ditahan di Mapolres Tebing Tinggi.

Terkait hilangnya barang buti 20 drum berisi CPO, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan menyatakan, dalam kejadian itu, pihak yang dirugikan (perusahaan perkebunan) tidak melapor, sementara untuk menghindari terjadinya penyusutan CPO dan naiknya zat keasaman, pihak Polres Tebing Tinggi melakukan hak pinjam pakai kepada pemilik mobil tangki bersama CPO tersebut.

Untuk 20 drum CPO yang disita petugas, kata Kapolres, semua barang bukti sudah diamankan di Polres untuk masalah raibnya barang bukti, Kapolres mengaku, barang bukti tersebut dijarah masyarakat.

“Keterangan dari Kasat Reskrim AKP Lili Astono, CPO sebagai barang bukti yang ditinggal di TKP dijarah masyarakat dan pam keamanan barang bukti dilakukan Kapolsek Tebing Tinggi, jadi mohon konfirmasi langsung ke pihak bersangkutan (Polsek Tebing Tinggi, Red),” buang Kapolres, ketika dihubungi, Minggu (31/7).

Kapolsek Tebing Tinggi AKP HE Harahap, membantah raibnya 20 drum berisi CPO di lokasi penggerebekan.
“Siapa yang melihat drum itu berisi CPO, waktu saya geserkan (amankan) CPO itu dalam keadaan kosong,” bantahnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi AKP Lili Astono, mengatakan, dalam kasus tersebut, pihaknya menahan tiga orang supir tangki yang sengaja kencing disalah satu gudang penampungan CPO di Desa Naga Kesiangan.
Mengenai tujuh mobil tangki yang dibebaskan, sebut Lili, berdasarkan hak pinjam pakai, tapi berkas tetap lanjut.
“Untuk masalah 20 drum barang bukti yang kosong dan telah hilang CPOnya, karena telah dijarah masyarakat,” sebut Lili.(mag-3)