28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14819

Parkir di Ramadan Fair Gratis

Dipungli, Lapor ke Polisi

MEDAN- Demi kenyamanan para pengunjung Ramadan Fair, Pemko Medan akan menggratiskan parkir kendaraan selama kegiatan tersebut berlangsung. Karenanya, guna mengantisipasi terjadinya pungutan liar terhadap pengunjung, Dinas Perhubungan Kota Medan akan memasang pengumuman parkir gratis dan menempatkan sejumlah personelnya di lokasi parkir tersebut.

“Kami akan pasang pengumuman parkir gratis dan menempatkan personel untuk pencegahan terjadinya pengutipan liar,” kata Kabid Parkir Dinas Perhubungan Kota Medan Pahmi Harahap, Jumat (29/7). Dijelaskan Pahmi, kawasann parkir Ramadan Fair yakni di Jalan Sisingamangaraja depan Kolam Deli atau masih di kawasan kegiatan dan mulai dari Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sumut sampai perpustakaan. Dengan catatan di badan jalan, bukan di dalam rumah masyarakat.

Dikatakanya, pihaknya hanya menempatkan beberapa personel di kawasan itu untuk menjamin tidak adanya kutipan yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab. Namun, apabila tetap juga dilakukan, maka pengunjung berhak melaporkannya kepada pihak berwajib. “Bila dikutip juga, laporkan sama kami dan pihak berwajib. Sebab, itu bisa ditindak karena termasuk pungutan liar,” ucapnya.

Ditambahkannya, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dalam menanagani masalah ini. Selain itu, Pahmi juga menjamin personelnya tidak akan melakukan pengutipan di lapangan. “Kalau petugas kami, saya jamin tidak melakukan kutipan. Bila tetap melakukan, maka ditindak tegas,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menegaskan, pihak Dishub dan Satpol PP Kota Medan harus berupaya mengamankan lokasi parkir. Jangan sampai didominasi masyarakat umum. Untuk Ramadan Fair tidak ada lokasi parkir yang dikuasai masyarakat umum. Tidak ada alasan untuk memberikan kesempatan atau kewenangan kepada masyarakat mengelolanya.

“Tempatkan beberapa personil mengamankan areal parkir. Jangan dikuasai masyarakat umum. Bila tetap dilakukan, laporkan biar diamankan. Dishub yang menguasai parkir di lokasi itu, bukan masyarakat umum,” tegas Eldin dalam rapat persiapan akhir Ramadan Fair di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan.(adl)

Pasien Jamkesmas Dikutip Biaya

Melahirkan di Rumah Sakit Mitra Sejati

MEDAN- Pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dikenakan biaya pasca persalinan oleh seorang oknum di RSU Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Jumat (29/7). Pasien tersebut, Dina Sulistyaningsih (21), warga Jalan Air Bersih, Medan, yang melahirkan anak pertamanya dengan kondisi premature seberat 2 Kg, Kamis (28/7) pukul 02.00 WIB.

Suaminya, Oki Afrizal (23), mengaku, usai operasi caesar anak pertamanya, dia diminta bayaran untuk jahitan isterinya sebesar Rp500.000. Selain itu, biaya perawatan anaknya diinkubator dan konsultasi dokter sebesar Rp150.000 per malam. “Ada oknum laki-laki yang katanya orang rumah sakit, meminta saya membayar biaya jahitan bekas operasi istri saya dan anak saya di inkubator. Walau belum saya bayar, tapi katanya pembayaran jahitannya harus hari ini (29/7),” kata Oki, Jumat (29/7) siang di Lantai III Ruang 322 rumah sakit tersebut.

Oki mengaku, sebelumnya dia diminta menandatangani surat persetujuan untuk pembayaran biaya anaknya di inkubator. “Sudah saya tanda tangani surat persetujuannya tadi malam dan biayanya bisa berubah (bisa berkurang dan bertambah). Katanya harus dibayar saat keluar dari rumah sakit,” ucapnya.

Direktur Utama RSU Mitra Sejati, dr Pram Dhillon MD saat dihubungi mengaku, tidak mengetahui adanya pungutan biaya terhadap pasien Jamkesmasn “Siapa orangnya itu yang mengutip? Akan kita panggil orangnya itu, siapa yang bilang itu,” tanya Dirut RSU Mitra Sejati tersebut.

dr Pram mengatakan, kejadian itu tidak bisa diangkat menjadi suatu berita dengan cara seperti itu. “Saya sudah perintahkan tidak boleh mengutip pembiayaan pasien Jamkesmas. Sekarang begini, siapa nama pasien yang dipungut biaya itu, biar saya tindak sekarang juga pegawai saya itu,” tegasnya.

Dirinya mendesak, agar wartawan menyebutkan nama pasien agar bisa ditindak lanjuti. “Jangan sampai orang lain yang mengaku-ngaku sebagai petugas kita (RSU Mitra Sejati). Tolong beri tahu siapa nama pasiennya dan saya akan klarifikasi hari ini juga,” tandasnya.

Saat itu juga, seorang petugas dari RSU Mitra Sejati menyatakan, belum ada pembayaran atas pungutan tersebut. “Saya akan telusuri ini dan saya sudah tahu siapa orangnya. Saya harus tanya dulu, kan kita juga harus kroscek lagi. Tapi yang jelas, sampai sekarang tidak ada pembayaran apa pun. Sudah kami cek oknum tersebut yang meminta uang, tapi tidak kami dapati oknum yang meminta biaya tersebut,” pungkasnya.

Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Jamkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Alexander Gultom menjelaskan, pasien yang terdaftar di Jamkesmas, seluruh pembiayaannya ditanggung oleh negara. “Tidak ada dipungut bayaran apa pun. Kalau ada seperti itu dan ada buktinya, laporkan saja ke polisi,” ucapnya. (jon/uma)

Propam Poldasu Segera Periksa AKP Oktavianus

MEDAN- Penyidik Unit Operasi Internal (Opsnal) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut AKP Jasmoro berjanji akan menuntaskan kasus perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Oktavianus, terhadap wartawan Harian Sumut Pos Nopan Hidayat.

“Akan kita proses. Kalau nantinya terbukti akan diproses. Kita lihat, apakah diproses dalam kaitan etika atau disiplin,” ujar AKP Jasmoro yang ditemui wartawan Sumut Pos di ruang kerjanya, Jum’at (29/7) Saat ditanya kapan akan dilakukan pemeriksaan, AKP Jasmoro hanya menyatakan akan dilakukan secepatnya. “Kalau kami akan melakukan penyelidikan, sementara yang melakukan pemeriksaannya adalah bagian Provostnya. Dari kasus ini, menjurus pada perbuatan tidak menyenangkan. Kemudian, untuk menentukan sanksi dan sebagainya itu nantinya diserahkan kepada pimpinan,” terangnya.

AKP Jasmoro juga menjelaskan, dalam proses penyelidikan terhadap AKP Oktavianus nantinya juga, pihaknya akan menyelidiki mengenai penyebab perlakukan tidak menyenangkan terhadap wartawan Sumut Pos yakni, mengenai sejauh mana penanganan penangkapan pelaku penggelapan kosmetik tersebut.

“Pertama kita akan melihat kasus terhadap penangkapan penggelapan kosmetik itu sudah sejauh mana. Dan kasus yang dilakukan oknum Kanit Reksrim Polsek Medan Labuhan juga dijalankan,” tambahnya.

Dikatakannya, dalam kasus yang menimpa wartawan Harian Sumut Pos Nopan Hidayat tersebut, bisa juga dikaitkan terhadap tindak pidana. Pasal yang bisa disangkakan kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan tersebut adalah Pasal 335 KUHP. “Itu juga bisa dikenakan unsur tindak pidana dengan pasal 335 KUHP,” cetusnya.(ari)

PT KAI Siagakan 178 Personel Keamanan

MEDAN- Menghadapi mudik Lebaran, PT Kerata Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut menyiagakan 178 personel keamanan di sejumlah stasiun dan di atas kereta api. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman pada penumpang selama dalam perjalanan mudik.

Menurut Humas PT KAI Divre I Sumut Irwan, 178 personel yang disiagakan tersebut terdiri dari 89 personel Polisi Khusus Kereta Api (Polsus KA), 60 personel kepolisian dan TNI serta 39 sekuritin
“Ini merupakan wujud pelayanan kita kepada penumpang agar mereka saat melakukan mudik merasa nyaman dan terhindar dari ancaman kejahatan seperti pencopetan, pencurian dan sebagainya,” ujar Irwan kepada wartawan koran ini, kemarin.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan, adapun tugas personel keamanan tersebut yakni untuk menekan tindak kriminal seperti pencopetan dan pencurian barang, menseterilkan pedagang asongan di atas kereta api, mengawasi penumpang yang tidak memiliki tiket dan melarang penumpang yang berada di lokomotif dan sambungan kereta. “Pengamanan ini berjalan efektif pada H-5 sampai H+11,” bebernya.

Selain itu, kata Irwan, PT KAI Divre I Sumut juga akan mendirikan posko kesehatan di sejumlah stasiun besar dan kecil. Bahkan untuk menghadapi lebaran tahun ini, Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Divre I Sumut bekerja sama dengan Federasi Transportasi Internasional (ITF) menggelar penyuluhan kesehatan kepada karyawan kereta api di kantor PT KAI Divre I Sumut.

Dalam penyuluhan tersebut, dr Dewi Aryanti sebagai narasumber mengatakan, penyakit yang rentan dialami para masinis adalah infeksi paru-paru. Hal itu disebabkan jam kerja mereka yang sampai malam, bahkan hingga pagi hari. “Kita mengharapkan agar para masinis benar-benar memanfaatkan waktu istirahatnya dan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta tidak kalah pentingnya senantiasa memeriksa kondisi kesehatannya,” ujarnya.(jon)

Niat ke Salon, Malah ke Kantor Polisi

Kiki Maria wanita belia warga Jalan PWS, Gang Setia, hendak mempercantik diri ke salon yang tak jauh dari rumahnya. Namun naas, HP Blackberry miliknya dirampas dua pria tak dikenal. Akhirnya, niat ke salon pun beralih menjadi ke kantor polisi.

Ceritanya, pada Selasa (29/7) siang sekira pukul 12.15 WIB, Kiki berjalan kaki menuju salon tak jauh dari rumahnya. Namun, saat itu ponselnya berdering dan dia pun mengangkat ponselnya.
Tengah asyik bercerita dengan temannya via ponsel, tiba-tiba dua pemuda yang diketahui bernama Riki Yanto (22), dan Azhari Azah (20), warga Jalan Perjuangan, yang mengendarai sepeda motor Jupiter MX memepet Kiki dari belakang.

Begitu dekat, Riki yang berada di boncengan langsung turun dan menempelkan sebilah pisau ke pinggang Kiki. Lelaki berbadan kurus ini pun langsung mengancam wanita berambut lurus sebahu ini agar menyerahkan HP nya sembari mengancam akan menghujamkan pisau itu ke perut Kiki.
Mendapat ancaman itu, Kiki langsung mematikan HP nya dan menyerahkan kepada penodong itu. Setelah mendapatkan HP tersebut, Riki dan Azhari melarikan diri dengan sepeda motornya. Namun baru sekira 2 meter berlalu, Kiki langsung berteriak sekuat-kuatnya sehingga mengundang perhatian warga.

Mendengar jeritan itu, warga langsung beraksi dan menendang sepeda motor yang ditunggangi kedua pelaku. Begitu terjatuh, kedua pelaku langsung dihajar beramai-ramai.
Untungnya, polisi melintas di TKP dan mengamankan Riki dan Azhari ke Mapolsekta Medan Baru. Di ruang Reskrim Mapolsekta Medan Baru, Riki mengaku baru kali ini melakukan penodongan. “Sumpah, baru pertama kali ini kami seperti ini, uangnya untuk sekadar foya-foya saja untuk besok malam,” ujarnya.(mag-7)

Pemko tak Mampu Tertibkan Ternak Babi

Penertiban ternak babi di Kota Medan, baik di Medan Belawan, Medan Labuhan Medan Tuntungan, Medan Johor dan Medan Denai sepertinya tidak akan terealisasi. Buktinya, hingga kini belum terlihat adanya action yang dilakukan oleh Pemko Medan dalam menertibkan ternak tersebut.

Padahal, Pemko Medan melalui Wali Kota Medan Rahudman Harahap serta Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Kadis Tanla) Kota Medan Ir Wahid pernah berjanjin  penertiban ternak babi akan selesai sebelum Ramadan tiba. Nah, hari ini tepat dua hari lagi menjelang Bulan Ramadan, namun belum terlihat upaya penertiban tersebut.

Apakah ini bentuk ketidakmampuan Pemko Medan? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo dengan Anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan (Dapil) Medan Muhammad Nasir.

Menurut Anda, mengapa penertiban ternak babi di Medan belum terealisasi?
Menurut penilaian saya, ada beberapa hal yang melatarbelakangi kenapa penertiban ternak babi urung dilakukan oleh Pemko Medan. Pertama, belum adanya kesadaran dari para peternak kaki empat. Kedua, Pemko Medan belum tegas sehingga rencana penertiban hewan berkaki empat ini menjadi berlarut-larut.

Apakah ini bentuk ketidakmampuan Wali Kota Medan Rahudman Harahap?
Secara kasat mata seperti itu. Anggaran ada dan sudah ada yang diserahkan, personel ada seperti Satpol PP Kota Medan, personel polisi juga selalu siap sedia dimintai bantuannya. Namun, Wali Kota Medan tidak bereaksi sama sekali. Harusnya Wali Kota Medan menyahuti hal ini, karena ini bukan hanya kepentingan Umat Islam, tapi secara keseluruhan masyarakat Kota Medan. Dan ini menunjukkan kelemahan lainnya dari seorang Wali Kota Medan.

Maksudnya, kelemahan seperti apa?
Secara fisik dan beberapa kebijakan dari Wali Kota Medan terkesan garang, dan tanpa tedeng aling-aling. Namun, ketika berhadapan dengan persoalan ini Wali Kota Medan terkesan sangat melempem dan tidak berani bertindak tegas serta seolah tidak punya kekuatan.

Bagaimana dengan pihak yang bersinggungan secara langsung, yakni Kadis Pertanian dan Kelautan Kota Medan?
Dalam hal ini, Rahudman juga harus punya kesensitifitasan. Dengan kenyataan yang ada, telah menunjukkan bahwa pihak terkait dalam hal ini pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lamban dan tidak punya motivasi. Hal ini harusnya dijadikan bahan rujukan agar Wali Kota Medan mengevaluasi kadisnya, bahkan bila perlu dicopot dari jabatannya dan digantikan dengan orang yang benar-benar mampu menangani hal ini.(*)

Medan Ngotot, Deli Serdang Tak Rela

Rencana Perluasan Wilayah Perbatasan

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap sudah membentuk tim khusus yang akan bertugas melakukan pendataan dan pemetaan (maping) terhadap wilayah Kota Medan yang akan diluaskan. Pembentukan tim dinilai akan mempercepat proses perluasan Kota Medan menjadi segiempat atau lingkaran,  tidak seperti saat ini tidak beraturan.
“Kita akan membentuk tim untuk menangani perluasan wilayah Kota Medan dari Deli Serdang yang menjorok ke Kota Medan,” ujar Wali Kota Medan Rahudman Harahap, usai mengikuti rapat paripurna pengesahan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) APBD 2010 di Gedung DPRD Medan, Senin (25/7).

Menurut Rahudman, tim ini akan bertugas melakukan pendataan sekaligus pemetaan terhadap titik-titikn

koordinat Kota Medan dari wilayah Deli Serdang yang menjorok. Selain itu, tim juga bertugas untuk melakukan koordinasi dengan Kabupaten Deliserdang terkait rencana perluasan yang diambil Pemko Medan.
“Tim ini juga akan berkoordinasi dengan Deli Serdang sesuai dengan pengesahan RTRW Kota Medan yang baru disahkan DPRD Medan,”  cetusnya.

Rahudman menyatakan akan memulai perluasan wilayah Kota Medan secara efektif tahun 2012 mendatang dengan terlebih dulu memulai pemekaran kelurahan dan kecamatan di Kota Medan. Pemekaran itu akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik dan kinerja aparatur perangkat kecamatan di Kota Medan.

Sebab, sampai saat ini masih terdapat kelurahan dan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk besar yang seharusnya layak dipecah menjadi dua kelurahan atau dua kecamatan. Apalagi nantinya Kualanamu sudah menjadi bandara internasional.

“Dengan begitu Kota Medan akan diarahkan menjadi kota dasar, kota perdagangan dan kota pemukiman yang nyaman bagi masyarakat,” ucapnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain menyatakan, upaya perluasan yang akan dilakukan Pemko Medan dari wilayah Deli Serdang memulai dari pemasangan teknologi Gheografic Information System (GIS) yakni peta digital 3 dimensi.

Dengan GIS yang akan terealisasi di tahun 2011 ini dimanfaatkan untuk mematok wilayah Kota Medan secara pasti sekaligus menentukan titik koordinat yang layak diperluas dari wilayah Deli Serdang ke Kota Medan.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan studi kasus atas dampak sosial ekonomi yang ditanggung Pemko Medan selama ini dari wilayah Deli Serdang yang berada di tengah Kota Medan. “Ya upaya itu akan kita tempuh dengan konsultasi ke Kemendagri setelah kita lakukan dan tentukan titik kordinatnya,” tegasnya.

Apakah perluasan itu karena Pemko Medan mengincar sejumlah titik untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)? Zulkarnain membantahnya.

“Memang kita kembangkan KEK dan termasuk di dalamnya KIM. Tapi KEK itu kita kembangkan di wilayah kita seluruhnya, tidak menggunakan wilayah Deli Serdang. Jangan dikembangkan sampai sejauh itu, kita fokuskan dulu pada tim yang sedang dibentuk sesuai perintah Pak Wali Kota. Jangan kita kembangkan sampai sejauh itu. Kita jalankan saja dulu perencanaan penataan (perluasan) wilayah Kota Medan,” jelas Zulkarnain.

Apa kata Pemkab Deli Serdang? Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars menegaskan, Pemkab Deli Serdang akan melepaskan wilayahnya menjadi bagian Kota Medan. “Tidak sejengkalpun wilayah Deli Serdang dilepas untuk daerah lain,” bilangnya.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada peraturan yang menyebutkan perluasan sebuah wilayah ditentukan pemerintah pusat tanpa melibatkan eksekutif dan legislatif di daerah yang bersangkutan. Sedangkan pembangunan Kabupaten Deli Serdang sesuai Perda Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Deli Serdang yang telah disahkan oleh DPRD Deli Serdang.
Ketua Komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitonga menyatakan, sebenarnya wilayah Kota Medan yang sebagian menjorok ke wilayah Deli Serdang seperti di Medan Tembung, Medan Sunggal, Labuhan Deli. Ironisnya Dinas Perhubungan Pemko Medan malah berani melakukan pengutipan restribusi di daerah kawasan KIM I yang masih wilayah Deli Serdang.
“Apa karena adanya peluang PAD di wilayah Deli Serdang, kemudian Medan mengajukan perluasan wilayah. Itu namanya mau ‘merampok’,” bilang Benhur.
“Karena kurang lahan daerah lain didesak untuk dicaplok. Jangan gunakan alasan mempertegas batas wialyah lah. Soalnya bila pansus RTRW Medan jernih banyak wilayah Deli Serdang diduduki aparat Pemko Medan dengan melakukan pengutipan restribusi. Silakan saja nilai mana yang salah,” tegasnya. (adl/btr)

Melaju ke Babak Ketiga

INDONESIA vs TURKMENISTAN

JAKARTA – Kemenangan 4-3 atas Turkmenistan menjadi pelajaran berharga bagi timnas Indonesia. Memang hasil itu mengantarkan skuad Merah Putih ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Asia. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh pelatih Wim Rijsbergen sebelum mengarungi persaingan yang lebih ketat.
PR paling mencolok yang harus segera dituntaskan berkaitan dengan masalah stamina pemain. Firman Utina dkk belum mampu bermain dengan tenaga penuh selama 90 menit. Hal itu terlihat saat mereka meladeni Turkmenistan di Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam.

Karena stamina penggawa timnas drop, Turkmenistan dengan mudah berhasil menceploskan dua gol pada menit ke-83 dan ke-86 lewat Berdy Shamuradov dan Gahrymanberdy. Padahal, saat itu Turkmenistan tinggal bermain dengan sepuluh orang setelah Bahtiyar Hojaahmedov dihukum kartu merah pada menit ke-78.
Jika satu gol lagi bisa dicetak tim tamu, Indonesia harus gigit jari. Sebab, dengan skor 4-4, Turkmenistan yang berhak lolos ke putaran ketiga karena unggul dalam gol away. Pada laga pertama di Ashgabat 23 Juli lalu, kedua tim bermain imbang 1-1.

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, pelatih timnas Wim Rijsbergen mengakui bahwa pasukannya kehilangan konsentrasi, terutama pada menit-menit akhir. Itulah yang membuat gawang Ferry Rotinsulu kebobolan dua gol hanya dalam kurun waktu tiga menit.

“Itu terjadi karena stamina pemain belum maksimal. Stamina yang tidak bagus membuat konsentrasi bermain buyar. Itulah yang terjadi sehingga Turkmenistan berhasil mencetak dua gol dengan mudah,” tutur Rijsbergen.
Mantan pemain timnas Belanda tersebut menyatakan, stamina buruk akan menjadi garapan utamanya sebelum tim berlaga di babak penyisihan grup Zona Asia yang akan dimulai pada 2 September mendatang. “Dari sini, kami akan mencoba untuk terus meningkatkan performa tim. Stamina pemain harus ditingkatkan lagi karena babak berikutnya pasti lebih sulit,” tegasnya.

Rijsbergen menyatakan akan segera evaluasi. Mulai segi stamina pemain hingga strategi dalam pertandingan. “Kami akan pelajari video pertandingan untuk kemudian melakukan perbaikan-perbaikan,” terang pemain timnas Belanda pada final Piala Dunia 1974 dan 1978 itu.

Terlepas dari banyaknya catatan, kesuksesan timnas layak diapresiasi. Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman sangat senang dengan capaian ini. “Waswas juga melihat pertandingan tadi. Tapi, itu hasil yang sangat memuaskan melihat persiapan kita yang minim,” katanya. (ali/c11/ca/jpnn)

Riedl Masih Rindu Timnas

Meski tak lagi dipercaya menukangi Timnas Indonesia, Alfred Riedl tampaknya masih mencurahkan perhatiannya kepada Firman Utina dkk. Buktinya gafter asal Austria itu mengaku bakal merindukan suasana kebersamaan di timnas.
Awalnya sempat dikabarkan Riedl akan melanjutkan karier di negeri Indonesia. Sejumlah klub top kabarnya ingin meminang pria yang semasa bermain bertugas sebagai penyerang ini.

Riedl mengatakan hal itu saat ditemui wartawan usai mengadakan pertemuan dengan beberapa pengurus teras PSSI di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (28/7) kemarin. Kehadirannya ke sana tak lain untuk membahas soal pemutusan kontraknya.  “Tentu saja saya merindukan atmosfer timnas, karena saya sudah cukup lama bersama mereka, dan sekarang saya bukan lagi bagian dari mereka,” tutur pria Austria berusia 61 tahun itu.

Saat ditanya, apakah berminat untuk tetap bekerja di Indonesia dengan melatih klub lokal, ia menampik. “Saya tidak akan melatih klub di Indonesia karena situasinya kurang tepat untuk melatih klub di sini.”   Riedl juga masih sempat memberi dukungan moral kepada tim yang pernah ia asuh selama kurang lebih satu tahun itu agar tetap kompak.  (net/jpnn)

Penumpang di Medan Pulangkan Tiket

Demo Pilot Garuda

MEDAN-Mogoknya sejumlah pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) di Jakarta dan beberapa daerah lain, membuat puluhan penumpang Garuda Indonesia Airline di Bandara Polonia Medan kecewa. Mereka kemudian mengembalikan tiket dan membeli tiket penerbangan lain, Kamis (28/7) pagi.

Yenni (29), seorang penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta, menuturkan, seharusnya Garuda memberitahukan hal itu sebelumnya. “Akan lebih baik jika pihak Garuda memberitahukannya jauh-jauh hari agar penumpang tidak kecewa. Kalau sudah begini, saya kecewa dengan pelayanan Garuda. Padahal saya ada urusan keluarga mendadak ke Jakarta,” cetusnya.

Hal senada diungkapkan Hombang Siboro (55), Asisten I Pemkab Samosir. Diterangkannya, dia tiban

di Bandara Polonia Medan sekitar pukul 04.30 WIB untuk berangkat ke Jakarta karena urusan tugas dari kantornya. Tapi, keberangkatannya tertunda akibat aksi yang dilakukan para pilot.

“Kita sangat menyayangkan pihak Garuda karena akibat aksi ini, penerbangan saya menjadi tertunda. Seharusnya pihak Garuda sudah mengantisipasi hal ini jauh-jauh hari sebelumnya. Penumpang kan bisa diberitahukan melalui telepon atau pemberitahuan lainnya. Kalau begini saya harus telat tiba di Jakarta,” ucapnya.

Dewi (28), salah seorang penumpang mengaku, ia terpaksa menerima tawaran dari pegawai Garuda bahwa tiketnya harus diganti dengan tiket maskapai penerbangan yang lain. “Saya ditawari pilihan uang saya dikembalikan semuanya atau diganti dengan tiket dari maskapai penerbangan yang lain. Karena urusan mendadak terpaksa saya menerimanya digantikan dengan tiket dari maskapai yang lain,” ujarnya.

Staf Duty Manager OIC Airpot Bandara Polonia Medan Martinus BSE menerangkan, ada tiga pesawat yang delay sejak pagi kemarin. “Pesawat yang delay itu GA 041 tujuan Medan-Jakarta yang berangkat pukul 09.15 WIB, GA 142 tujuan Medan-Jakarta yang berangkat pukul 09.10 WIB dan GA 187 tujuan Medan-Jakarta yang berangkat 11.55 WIB. Untuk pesawat yang lain sudah ada yang boarding seperti GA 143 tujuan Medan-Jakarta, boarding pukul 13.25 WIB. Tidak hanya itu, GA 183 sudah boarding,” pungkasnya.

GM PT Garuda Mohendi, mengaku bahwa masalah sejumlah pesawat Garuda ada yang delay namun sudah ditangani. “Tadi pagi memang ada beberapa pesawat yang delay tapi siang ini sudah kita atasi dan sudah normal kembali. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, solusinya tiket para penumpang tidak ada kita potong dan uang penumpang kita kembalikan penuh,” ungkapnya.

Ditambahkannya, penumpang juga ada yang ingin digantikan dengan tiket maskapai yang lain diberikan agar penumpang tidak kecewa. “Para penumpang yang ingin kita carikan tiket maskapai penerbangan yang lain juga kita tangani. Situasinya sudah terkendali,” ujarnya.

Pantauan wartawan Sumut Pos di Bandara Polonia Medan, terlihat pesawat Garuda pukul 13.30 WIB sudah ada yang boarding. Tidak hanya itu, dari pengamatan monitor OIC Airport Bandara Polonia Medan juga terlihat beberapa pesawat Garuda sudah boarding.

Sementara itu, pihak Garuda terus melakukan upaya agar penumpang tidak terlantar akibat mogoknya sejumlah pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG). Salah satunya adalah menggabungkan jadwal dua penerbangan.
“Sebagai upaya, kita lakukan penggabungan penerbangan. Dua penerbangan yang mungkin digabung, kita satukan,” ujar Direktur Operasional Garuda Indonesia, Ari Sapari, kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (28/7).

Menurut Ari, penerbangan yang hari ini digabungkan adalah penerbangan dari Jakarta menuju Medan. Dua penerbangan yang dilayani dengan pesawat Boeing 737 akan digabungkan dengan satu pesawat Airbus.
“Untuk penerbangan yang ke Medan, ada dua penerbangan dengan pesawat Boeing 737. Dua penerbangan itu kita gabung jadi satu dengan pesawat Airbus. Hal ini dilakukan untuk efisiensi,” terangnya.

Ari enggan menyebutkan jumlah pilot yang hari ini melakukan mogok kerja. Namun ia memastikan semua jadwal penerbangan pesawat maskapai pelat merah itu dari Jakarta masih berjalan lancar.

“Saya tidak mau mereka-reka (berapa jumlah pilot yang mogok), takut memperuncing keadaan. Kami lebih memikirkan penerbangan, dari Jakarta tetap ada 32 penerbangan dan sampai saat ini semua berjalan lancar,” jawab Ari.
Menurut Ari, informasi akan adanya mogok pilot hari ini sudah disampaikan kepada para konsumen sebelumnya. Hal ini dilakukan agar konsumen bisa memilih penerbangan lainnya.

“Kita sudah lakukan sosialisasi, kita sudah sarankan konsumen untuk gunakan maskapai lainnya,” imbuh Ari. (jon/net/jpnn)

Banjir Job

Marshanda

Menikah muda bukan momok yang menakutkan untuk Marshanda. Wanita yang kerap disapa Cha-Cha itu mengaku usai menikah kini dirinya justru kebanjiran pekerjaan.

“Nggak menyesal menikah muda, karena sekarang Alhamdulillah aku banyak pekerjaan,” ucapnya saat ditemui di Jalan Musyawarah, Ciputat, Jakarta Selatan, Kamis (28/7).

Terbukti, wanita yang memutuskan menggunakan jilbab itu kini semakin sibuk dengan kegiatannya. Bahkan, Cha-Cha kini tengah belajar bagaimana menjadi pembawa acara yang baikn
“Aku belajar dari Ben, soalnya dia pinter banget sih kalau ngomong sama orang, jadinya aku belajar sama dia,” ucapnya seraya tersenyum.

Diakuinya, wanita yang memiliki nama lengkap Andriani Marshanda itu belakangan kerap ditawari untuk menjadi pembawa acara. Namun, ia tak gegabah mengambil tawaran tersebut.

“Karena aku tahu kemampuanku oleh karena itu aku belajar dulu dari Ben, kalau sudah siap aku baru mau mengambil pekerjaan itu,” terang pemain film ‘Kalau Cinta Jangan Cengeng’ itu. (net/jpnn)