25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 14866

Ungu Kembali Manggung di Medan

MEDAN-Grup band papan atas Ungu akan meenggelar tur di lima kota di Sumut. Untuk Kota Medan, band yang terbentuk tahun 2007 lalu itu akan tampil di Lapangan Benteng Medan, Rabu (20/7) malam ini.

“Dengan kehadiran band Ungu di Kota Medan dan lima kota lainnya kita siap menyajikan penampilan terbaru. Termasuk beberapa lagu yang belum pernah dinyanyikan,” ujar Andri Indrawan, Marketing Service dari Ten Mild yang mendukung acara bersama personel band Ungu saat konferensi pers di Garuda Plaza Hotel, Selasa (19/7).

Dikatakan Andri, kehadiran Pasha (vokal), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar) dan Rowman (drum) tentu sesuatu yang dinanti penggemar setia mereka. “ Kemarin, kita buka-buka lagu yang sudah siap dan ditemukan beberapa lagu yang belum pernah dinyanyikan. Kami yakin tak akan mengecewakan. Selain itu, penampilan juga disesuaikan dengan kondisi, baik kota atau keadaan,” kata Pasha.

Pria yang menikah lagi dengan Adelia Wihelmina itu juga senang bisa kembali menjejakkan kaki di kota yang kaya akan kuliner ini. Apalagi, penikmat musiknya sangat bagus memberi apresiasi sehingga main di Medan membuat semangat saat tampil.

“Lagu ini bakal jadi soundtrack pernikahan Oncy nanti,” celetuk Enda, saat Pasha menyanyikan sepotong single duetnya dengan Rossa berjudul Kupinang Kau dengan Bismillah.

Saat disinggung kenapa harus Rossa yang dipilih untuk duet, Pasha mengaku wanita yang namanya semakin berkibar lewat lagu Ayat-ayat Cinta ini memiliki suara khas dan termasuk kategori penyanyi wanita terbaik di Indonesia.
Rencananya, Ungu juga akan go internasional. “Sebenarnya masih wacana, kita gabung dengan penyanyi atau grup band, misalnya dari Jepang. Ini juga peluang bagi Ungu untuk membuka peluang baru,” terang Pasha.

Ditambahkan Andri Indrawan, selain Medan Ungu juga akan tampil di Stabat Selasa (19/7), Tebingtinggi Sabtu (23/7), Pematangsiantar Senin (25/7), Sibolga Rabu (27/7), dan Rantauprapat Jumat (29/7).

“Tak tanggung-tanggung pencahayaan panggung dan perangkat lainnya bakal menjadikan konser ini berbeda dengan yang lainnya,” terang Andri seraya menambahkan menyiapkan 10 clickers yang beruntung bersuara mirip Ungu di radio-radio tempat Pasha melakukan talk show.(adl)

Perluasan Wilayah Kota Medan

  • Pejabat Deli Serdang Mulai Gerah
  • Masyarakat Lebih Suka Masuk Medan

LUBUK PAKAM- Wacana perluasan wilayah Kota Medan yang berhembus belakangan ini kian memanas. Sejumlah pejabat di Pemkab Deli Serdang mulai gerah dengan wacana tersebut.

Anggota DPRD Deli Serdang Saiful Tanjung angkat bicara. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan, Pemko Medan jangan berharap dapat mengambil sebagian wilayah Deli Serdang untuk memperluaskan wilayahnya.
Dimana rencana perluasan wilayah Kota Medan tersebut meliputi Medan Labuhan, Medan Sunggal, Medan Tembung dan Medan Denai yang bersinggungan langsung dengan wilayah Deli serdang. Apalagi, banyak warga Deli Serdang yang berada di wilayah perbatasan itu berkerja di Medan.

“Keberada warga Deli Serdang yang bermukim di sana bukan menjadi beban sosial untuk daerah Medan. Tetapi sebagai penyumbang PAD bagi daerah Medan, soalnya warga di sana belanja di daerah Medan,” kata politisi yang bermukim di daerah Tembung itu.

Lebih lanjut Ketua Fraksi PKS DPRD Deli Serdang ini mengungkapkan, Pemko Medan jangan terlalu mempolitisir keadaan seakan-akan Deli Serdang tidak tahu aturan dan perundang-undangan yang ada. Soal perluasan daerah bukan cakap-cakap, tetapi perlu pengkajian serta kordinasi lintas istansi serta koodinasi daerah tetangga.

Anehnya, kata Syaiful, Pemko Medan terlalu percaya diri soal perluasan wilayah Pemko Medan. Sehingga lupa mengurusi wilayah Medan Utara yang ingin memekarkan diri karena kurang mendapat sentuhan pembangunan.
“Urus daerah masing-masinglah. Jangan menilai daerah lain dengan menyebut banyak jalan di wilayah perbatasan yang rusak dan kurang mendapat perhatian Pemkab Deli Serdang. Itu tidak etis,” bilangnya.

Sementara itu, wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars pada kesempatan berbeda menyatakan, urusan rencana perluasan Kota Medan bukan menjadi perhatian Pemkab Deli Serdang. Soalnya, saat ini masih banyak hal terpenting yang menjadi konsentrasi Pemkab Deli Serdang. Soal pelaksanan pembangunan jangka pendek dan menengah sudah tertuang dalam peraturan daerah. “Belum menjadi pemikiran  Pemkab Deli Serdang,” tegasnya.

Sementara itu, wacana perluasan wilayah Kota Medan ditanggapi positif oleh warga Deli Serdang yang tinggal di pinggiran Kota Medan. Malah mereka berharap, daerah mereka dapat menjadi bagian dari wilayah Pemko Medan.
Seperti disampaikan ME Ginting, warga Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Dia lebih suka jika daerahnya bergabung dengan Kota Medan jika wacana perluasan Kota Medan terwujud. “Jika disuruh memilih, saya lebih suka bergabung ke Kota Medan. Karena, pembangunan di Kota Medan betul-betul sudah terencana. Sementara, di Kabupaten Deli Serdang, sosial dan perekonomian sangat kurang padahal Industri sangat banyak di sini. Jadi intinya, industrinya berkembang, tetapi pembangunannya tak berkembang,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Medan, Selasa (19/7).

Hal senada disampaikan Lilik, warga Desa Bandar Klippa, Percut Sei Tuan. Dia juga berharap, jika benar-benar terwujud perluasan Kota Medan, dia berharap bisa menjadi warga Medan. Pasalnya, dia menilai pembangunan di Deli Serdang tidak merata. Selain itu, daerahnya juga sangat jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam. Sehingga pembangunan di wilayahnya seakan terabaikan.

Sementara Hj Asbah, warga Marelan, Kabupaten Deli Serdang, mengaku tidak mau ambil pusing dengan wacana perluasan wilayah Kota Medan tersebut. “Saya tak mau ambil pusing, yang penting saya bekerja di Kota Medan walau saya tinggalnya di Deli Serdang,” katanya.

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain mengaku ingin meluruskan wacana perluasan wilayah Kota Medan yang semakin berkembang tersebut. Zulkarnain menegaskan, Pemko Medan tidak akan mencaplok wilayah Deli Serdang yang berbatasan dengan Kota Medan.  “Kita hanya ingin melakukan penataan batas-batas administratif Kota Medan. Penataan ini dimaksudkan untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan umum di daerah perbatasan administratif Kota Medan, termasuk insfraktruktur, sosial dan ekonominya, “ ungkap Zulkarnain.

Dia juga mengungkapkan, untuk penataan batas-batas administratif ini juga disusun masterplan yang akan difasilitasi pemerintah provinsi. “Intinya bisa mengembangkan kerjasama program dan pembiayaan pembangunan yang menjalin kerjasama insfratruktur. Jadi, penataan batas-batas Kota Medan untuk memepertegas tanggung jawab kabupaten kota yang berbatasan,” katanya. (adl)

Aktivitas Belajar Terganggu

Warga Masih Segel Sekolah Nanyang

MEDAN- Kecewa dengan pengelola Nanyang International School, warga terus melakukan aksi dengan tetap bertahan di depan sekolah tersebut. Mereka masih menyegel sekolah yang terletak di Jalan Sriwijaya itu dan menempel sejumlah poster dan kliping pemberitaan media cetak, Selasa (19/7).

Akibat aksi warga itu, aktivitas di sekolah Nanyang menjadi terganggu. Para siswa yang hendak bersekolah tidak bisa masuk. Menyikapi itu, Kapolsek dan Camat Medan Baru turun ke lokasi untuk mengadvokasi warga terhadap pemilik sekolah Nanyang.

“Dari hasil pertemuan kita dengan pemilik sekolah Nanyang, pemilik sekolah berjanji akann membongkar bangunannya sendiri sesuai dengan hasil pemanggilan terhadap dinas TRTB,” ujar Kapolsek Medan Baru, AKP Dony Alexander didampingi Camat Medan Baru Robert Napitupulu.

Dengan begitu, lanjut Dony, pihaknya meminta dua perwakilan warga untuk melihat langsung pihak Nanyang membongkar bangunannya sendiri dengan didampingi kuasa hukumnya sebagai bentuk keperduliannya terhadap masyarakat. “Kita sudah berkordinasi dengan pemilik Nanyang mempersilahkan perwakilan warga berjumlah dua orang saja untuk masuk ke dalam melihat pembongkaran terhadap bangunannya yang bermasalah didampingi kuasa hukum pihak Nanyang,” ucap Dony.

Namun, warga menolak jika hanya dua orang saja yang masuk ke dalam. Pasalnya, seluruh warga berhak masuk ke sekolah Nanyang, karena mereka seluruhnya berhak untuk masuk. Karena tak ada tanggapan dari pihak Nanyang untuk mempersilahkan seluruh warga masuk. Warga mencari solusi agar dilakukan pertemuan saja di Kantor DPRD Kota Medan. “Lihatlah, camat dan kapolsek juga sudah dibohongi oleh pemilik Nanyang tanpa harus melihat kondisi ke dalam pembangunan itu. Katanya bangunan akan dibongkarnya sendiri. Nyatanya mereka terus menambah bangunan itu,” celoteh warga.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek AKP Dony Alexander, berjanji menyelesaikan permasalahan pembangunan sekolah Nanyang dengan warga sekitar. “Jadi, pihak Nanyang berjanji kepada kami selaku perwakilan warga akan merubuhkan bangunannya sendiri. Tetapi semua itu membutuhkan proses waktu. Percayalah pada kami, pasti akan kami selesaikan,” bebernya sembari berjanji untuk mencari solusi dan menyarankan agar disepakati di Kantor DPRD Kota Medan.
Camat Medan Baru Robert Napitupulu juga berjanji akan mendukung warga. “Kita akan melanjutkannya lagi,” katanya sembari buru-buru meninggalkan lokasi, dengan dalih masih banyak urusannya mengurusi Kecamatan Medan Baru yang terus kotor dengan sampah masyarakat.(adl)

Idap Retino Blastoma

Nabila, Penderita Tumor Mata

Sejak mengalami kecelakaan tabrak lari pada Mei 2011 lalu, mata Nabilla Syakila (2), putri keempat dari pasangan Agus Siswoyo (48) dan Siti Rohaya (40), terus membengkak. Hingga kini, mata sebelah kiri Nabilla terus menyembul keluar, sehingga tak dapat berfungsi.

Jhonson Siahaan, Medan

Harapan Agus dan Siti agar ada dermawan yang bersedia membantu biaya perobatan tumor di mata anaknya terkabul sudah. Adalah dr Sofyan Tan yang tergerak hatinya menolong Nabila, bocah penderita tumorn
di mata kirinya yang semakin membesar.

Sofyan Tan yang datang menjenguk dan melihat Nabila, mengungkapkan rasa prihatinnya yang mendalam. Pada kesempataan yang sama, Sofyan Tan juga memberikan bantuan untuk membantu perobatan Nabila. Sofyan Tan menyayangkan ketidaktahuan orangtua Nabila tentang penyakit anaknya yang harus ditangain dokter, bukan hanya alternatif.

“Saat ini rumah sakit menjadi momok yang menyeramkan bagi keluarga tidak mampu. Kebanyakan orang takut ke rumah sakit karena takut habis uang banyak untuk berobat. Rumah sakit bukannya menolong, tapi menjadi sesuatu yang menakutkan. Ini harus jadi perhatian pemerintah, rumah sakit untuk menolong orang sakit bukan menakuti,” ucapnya.

Sofyan Tan menambahkan, sebagai garda terdepan puskesmas harus bisa menangani. “Kalau penyakit mata tidak dilayani akibatnya seperti ini. Harusnya ada pemberitahuan kepada masyarakat sehingga ketidaktahuan masyarakat dan pengetahuan yang rendah bisa teratasi. Janganlah birokrasi yang berbelit-belit, penyakit tidak menunggu birokrasi. Justru infeksi akan terus menyebar jika tidak ditangani dengan serius. Harusnya Jamkesmas tidak lagi bagi setiap orang yang punya KTP. Warga negara Indonesia harus ditangani, kalau orang kaya tidak mungkin mengaku miskin,” tambahnya.

Selanjutnya, Sofyan Tan langsung membawa Nabila untuk mendapatkan perobatan ke  Sumatera Eye Hospital, Jalan Iskandar Muda. Dr Yulizar SpM yang melakukan pemeriksaan kepada Nabila mengatakan, Nabila mengidap Retino Blastoma. Diterangkannya, Retina Blastoma adalah jenis tumor pada mata. “Bola matanya sudah habis semua, kita akan melakukan pengecekan darah untuk melihat apakah ada penyebarannya. Ini akan ditangani secara konperhensif. Kita juga akan koordinasi dengan dokter anak dan semua dokter. Diindikasi kanker ganas,” katanya.

Sementara Agus, ayah Nabila menuturkan, saat lahir, mata anaknya ini tidak menunjukkan kelainan. Namun, beberapa waktu lalu, mata Nabila kemasukan debu, sehingga bocah malang ini mengucek-ngucek matanya. Sejak saat itu, matanya pun terus memerah. “Diduga infeksi, sehingga matanya memerah,” ungkap Agus.

Belum lagi sembuh infeksi matanya, Nabila menjadi korban tabrak lari. Naasnya, saat kecelakaan itu, mata kirinya itu terbentur batu. “Kejadiannya sekira bulan Mei lalu, sejak ditabrak lari itu mata anak saya ini langsung membengkak dan terus menyembul keluar hingga seperti sekarang ini,” ujar Agus.

Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mengobati penyakit anaknya itu, namun belum membuahkan hasil. Pasalnya, mereka terbentur masalah biaya. Apalagi, Agus hingga kini tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Kami tidak punya biaya, kerja saya hanya mocok-mocok. Ini saja saya sudah lama tidak bekerja. Kami tidak berani membawanya ke rumah sakit karena kami tidak punya Jamkesmas ataupun Jamkesda. Saya bingung, karena mata kirinya sudah tidak bisa melihat, takutnya penyakit ini menjalar,” imbuh Agus, sembari berharap ada dermawan yang dapat membantu biaya perobatan anaknya itu.(*)

Penertiban Ternak Babi Jalan di Tempat

Penertiban ternak babi di Kota Medan bakal selesai sebelum memasuki bulan Ramadan ternyata hisapan jempol. Pasalnya, hingga kini penertiban terhadap ternak babi di kawasan Mandala dan beberapa daerah lainnya belum juga terlaksana. Seperti apa anggota dewan menyikapi hal ini? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Medan Ahmad Arif, Selasa (19/7) Bulan Ramadan tinggal hitungan hari, namun penertiban terhadap ternak babi belum dilakukan, apa komentar Anda?

Bila penertiban tidak dilakukan, ditakutkan nantinya akan menjadi persoalan baru. Dengan begitu, sesuai dengan janji Wali Kota Medan, sebelum Ramadan penertiban itu harus sudah tuntas jangan jalan di tempat. Semua kan sudah direncakan bedasarkan rapat antara dinas terkait bersama unsur muspida plus. Jadi, Pemko Medan harus bisa menegakkan Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 23 tahun 2009.

Bagaimana dengan penolakan warga?
Penertiban harus dilakukan, tapi jangan merugikan masyarakat. Pemko Medan harus memberikan perlindungan terhadap peternak. Jadi, Dinas yang terkait harus jalan, kalau tidak akan menimbulkan dampak baru lagi yang membuat perkembangan ternak kaki empat semakin banyak. Dengan begitu, Kota Medan yang sudah kondusif bisa dirugikan dengan masalah ini.

Apa yang sudah dilakukan dewan terkait masalah ini?
Kita sudah melakukan rapat dan memutuskan untuk dilakukan penertiban. Semua itu tergantung kepada Pemko Medan selaku eksekutornya. Dengan demikian, Pemko Medan jangan memperlambat dan menunda karena akan berdampak pada yang lain. Pemko harus konsisten terhadap Perwal yang harus dijalankan.

Seperti apa Anda melihat persiapan yang sudah dilakukan Pemko Medan?
Saya melihat, dinas terkait sudah melakukan rapat bersama unsur muspida plus yang kemudian akan melakukan penertiban. Sedangkan penertiban yang akan digelar harus melalui rapat dahulu untuk menentukan kapan waktu yang tepat dan tujuan lokasi yang akan ditertibkan. Jadi, saya rasa sangat bertele-tele.(*)

Ribuan Bikers Menyatu di Teladan

Utamakan Kebersamaan

MEDAN- Ribuan Bikers dari berbagai daerah di Sumatera dan luar Pulau Sumatera, menyatu dalam perayaan lima tahun Motor Plus Club (MPC) di halaman Stadion Teladan Medan, Minggu (17/7) pagi. Para bikers yang hadir diantaranya dari Kalimantan, Jawa, Padang, Pekanbaru dan Aceh.

“Yang hadir lebih dari undangan yang kita sebar. Karena, kegiatan yang dirangkai dengan perayaan kelima tahun MPC, juga dimeriahkan dengan kontes Vespa Kinclong, Vespa Terpanjang, penampilan band dan dancers,” ujar Ketua Harian MPC, Surya didampingi Branch Manager NTI Indonesia, Sulianto yang mendukung acara ini.

Sebelumnya, lanjut Surya, pada Sabtu (16/7) lalu, MPC mengelar temu ramah dengan seribu undangan yang hadir dari luar daerah dan kota Medan sebagai persiapan untuk mengadakan bakti sosial bekerjasama dengan PMI Cabang Medan.
“Selain itu, kami melakukan touring city dengan mensosialisaikan UU Nomor 12 tahun 2009 tentang lalulintas. Dalam sosialisasi kita menyarankan kepada masyarakat, khususnya pengguna kendaraan untuk wajib memakai helm standar SNI dan lighting on (lampu siang hidup),” ucapnya sembari mengatakan kalau kontes ajang kreativitas dinilai juri dari komunitas wilis, vespa dan spesialis air brush.

Dikatakannya, dipilihnya halaman Stadion Teladan sebagai lokasi, karena tempat sangat rindang, nyaman dan strategis lebih disukai bikers dan skuters. “Dengan tujuan menyatukan club di Sumatera dan di luar Sumatera dengan tidak memandang merk, branded, induk perusahaan (ATPM) dan juga tidak memandang tahun pembuatan,” cetusnya.
Sementara, Balikpapan Skuters Club (BSC) yang mempunyai identitas gembel turut hadir bersama rombongan. Mereka sangat senang dapat berkumpul dan bersatu dalam suatu club besar di Kota Medan agar lebih kenal dan semakin akrab. “Selama ini perkenalan hanya dari Facebook dan Internet saja. Hari ini kita melihat langsung dan bisa berkumpul bersama,” kata salah seorang Skuters yang malu menyebut namanya.

Sulianto, Branch Manager NTI Indonesia menambahkan, kehadiran komunitas pencinta kendaraan roda dua yang dikenal dengan istilah biker sudah tidak asing di kalangan masyarakat Kota Medan. “Apalagi di Medan sangat beragam klub sepeda motor. Hal ini tidak luput dari perhatian Clasmild mendukung setiap kegiatan bikers,” bebernya seraya menambahkan, sebelumnya juga mendukung kegiatan yang dilaksanakan Bikers Mitra Polri (BMP) di Medan dan Scooter Anak Bangsa (SAB) di Martubung. (*/adl)

Mahasiswa UHN Berjiwa Mandiri

MEDAN- Universitas HKBP Nommensen (UHN) terus memacu mahasiswanya agar berjiwa mandiri. Hal ini perlu agar, begitu tamat mahasiswa memiliki prinsip tidak mencari kerja tetapi menciptakan lapangan kerja.

“Negara kita adalah negara berkembang, yang sangat mudah untuk menciptakan usaha baru,” ujar Rektor Universitas HKBP Nommensen, Jongkers Tampubolon dalam acara penandatangannan MoU antara UHN dengan PT Bank Mandiri, Selasa (19/7) di ruang Rektorat Universitas Nommensen Medan Jalan Sutomo.

Dia menjelaskan, selama ini UHN yang telah berdiri sejak tahun 1970-an telah menyediakan mata kuliah etika dan kewirausahaan.

“Kedua mata kuliah ini merupakan mata kuliah pokok yang wajib diambil oleh semua mahasiswa dari berbagai fakultas. Dengan mata kuliah etika diharapkan generasi muda dapat lebih beretika dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini,” ujar Jongkers.

Dengan program kewirausahaan mandiri untuk dunia kampus, diharapkan kedepannya, para mahasiswa tidak lagi berharap untuk masuk ke PNS (pegawai negeri sipil), melainkan menciptakan lapangan kerja dengan penghasilan yang maksimal.

“Hingga saat ini, kuliah dianggap sebagai alat untuk mendapatkan kerjaan, padahal kuliah bertujuan untuk dapat menjadikan seseorang itu lebih beretika dan dapat berfikir,” lanjut Jongkers.

Salah satu program kewirausahaan mandiri yang diterapkan oleh UHN, dengan cara menggandeng PT Bank Mandiri, yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. “Seluruh dana bantuan yang diberikan dapat meningkatkan kwalitas sarana pendidikan dan kesehatan, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran Bank Mandiri di tengah-tengahnya,” sambung Deputy Regional Manager Bank Mandiri Kanwil I Medan, Benjamin Luntungan.
Kerjasama yang dibangun Bank Mandiri dengan pihak UHN ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk lebih kreatif dalam menciptakan lapangan kerja.

“Ada mahasiswa kita dari Fakultas Teknik Elektro yang mengikuti program kewirausahaan mandiri ini, usaha yang dijalaninya yaitu service HP keliling,” sambung Jongkers lagi. Dalam kerjasama itu, ada  Rp40 juta dana yang dikucurkan Bank Mandiri untuk memperbaiki fasilitas kewirausahaan mandiri yang ada di kampus.

“Fokus kita adalah kampus, untuk membantu mahasiswa nya berusaha,” ujar Benjamin. Sementara itu, bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan dana dari kewirausahaan mandiri ini, cukup menuliskan proposal sesuai dengan modul yang telah disiapkan oleh Bank Mandiri.

Kemudian pihak universitas akan membahas jenis usaha yang diinginkan oleh mahasiswa tersebut. Semua itu berlaku untuk seluruh mahasiswa UHN.(mag-9)

Rumah Dilempari Pemabuk

Diduga karena dipengaruhi minuman beralkohol, 10 anak baru gede (ABG) melempari rumah warga. Akibatnya, Fillips Sitorus (50)n warga Jl Abdullah Lubis, Kec Medan Baru selaku pemilik rumah, melaporkan kerusakan rumahnya ke Polsek Medan Baru, Selasa (19/7).

Menurut Fillips, siang itu dia duduk-duduk di ruang tamu. Tiba-tiba, seng atap rumahnya dilempari batu. Mendengar batu menimpa rumahnya, Fillips langsung keluar rumah untuk melihat siapa gerangan yang melempar rumahnya.

Saat hendak keluar, Fillips pun hampir kena lemparan batu. Lelaki berbadan kurus ini melihat 10 ABG dalam keadaan mabuk di depan rumahnya. Fillips langsung memarahi mereka dan menanyakan apa alasannya melempari rumahnya. Namun, karena sudah dipengaruhi minuman keras, seorang lelaki yang tidak dikenalnya itu  langsung mendekati Fillips sembari mengatakan supaya mereka tidak usah diganggu. “Mau apa kau, nggak kau ganggu kami lagi minum,” bentak pemuda itu sembari mengancam akan melempar Fillips jika mendekati mereka.Tak mau ambil risiko, Fillips pun memilih mengadukan hal itu ke Polsekta Medan Baru. Di depan Petugas SPK Maplsek Medan Baru, Fillips yang mengenakan kemeja putih lusuh ini meminta agar para ABG pembuat onar itu segera ditangkap. “Tolong lah pak, rumah saya dirusak sama orang-orang mabuk, tolonglah pak, saya sudah nggak tahan lagi,” ujar Fillips di depan petugas SPK.

Mendengar itu, Polisi di Mapolsek Medan Baru langsung menghubungi petugas yang piket siang itu. Namun, saat personel berpakaian preman itu menuju TKP, para pemuda itu sudah meninggalkan TKP seperti mereka sudah tau bahwa Fillips akan mengadu ke kantor Polisi.(mag-7)

Kerukunan Umat Beragama Harus Terpelihara

MEDAN-Anggota DPD RI sekaligus Penasehat MUI Provinsi Sumatera Utara, DR H Rahmat Shah menegaskan, umat Islam masih terus dituntut untuk selalu berusaha menjadi umat yang terbaik dengan pemahaman yang benar akan dasar dan inti dari agama Islam itu sendiri, termasuk mengetahui, memahami serta menghayati sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Karenanya, peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu sistem pemahaman agama Islam yang telah dikembangkan para ulama terdahulu agar umat senantiasa diingatkan akan nilai-nilai dan kandungan yang terdapat di dalam kisah dan peristiwa Isra’ Mi’raj itu sendiri.

Pernyataan Rahmat tersebut disampaikan kepada masyarakat Simalungun yang menghadiri kegiatan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Lapangan Bola Voli Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Minggu (17/07) lalu.

Rahmat juga mengingatkan bahwa salah satu inti dari kehidupan Nabi Muhammad SAW, adalah berbuat dan bekerja mengisi kehidupan ini dengan hal-hal yang baik dan berguna bagi diri, keluarga, masyarakat dan bangsa.
Dalam kaitan ini Rahmat mengajak masyarakat untuk selalu berbuat kebaikan sekecil apapun, pada siapapun dan dimanapun berada serta jangan melakukan sesuatu yang kita tidak ingin orang lain melakukannya kepada diri kita.
Dalam kesempatan yang sama, Rahmat juga mengingatkan agar kondisifitas kerukunan antar umat yang telah terbina dengan baik selama ini dapat terus dipelihara dan ditingkatkan.

Di akhir pernyataannya, Rahmat mengajak segenap umat Islam untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Ramadan dengan niat untuk mencapai sebaik-baik kemuliaan yang terdapat di dalam bulan tersebut. Menurut HM Yunus Lubis, Ketua Panitia Pelaksana, peringatan kali ini mengambil tema “Dengan Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1432 H/2011 M, Kita Laksanakan Sholat dan Puasa Sebagai Wujud Ketaqwaan Kepada Allah dan Kecintaan Kepada Rasulullah SWA.

Sementara itu, dalam ceramahnya, ustadz Drs Samin Pane mengingatkan masyarakat akan salat, shaum (puasa), syukur, sabar, sedekah dan silaturahmi. (*/ila)

64 Pejabat Eselon IV Dilantik

SERGAI-  Sekdakab Sergai Drs. H. Haris Fadillah M.Si secara resmi kembali melantik 64 pejabat Eselon IV untuk bertugas di berbagai instansi di daerah ini. Pelantikan pejabat Eselon IV ini dilaksanakan di aula Pangeran Bedagai kompleks Kantor Bupati Sergai, di Sei Rampah, Jumat (15/7).  Keenampuluh empat pejabat yang dilantik itu akan ditempatkan pada kantor dinas, kantor badan dan kantor kecamatan yang berada di lingkungan Pemkab Sergai.

Hadir pula dalam kesempatan acara itu Para Asisten, Staf Ahli Bupati, beberapa kepala SKPD dan undangan lainnya.
Tiga orang pejabat esselon IV yang mewakili penandatanganan fakta integritas dan berita acara  sumpah/janji jabatan diwakili adalah Tiar Abdul Rahmat sebagai Pj. Kasubbag Pelayanan Umum pada Sekcam Sei Rampah, Wira Gusni Simanjuntak, S.STP, M.Si sebagai Kasubbid Teknologi Tepat Guna pada Bidang Penataan Desa dan Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Sergai dan Doni Damanik, SE.Ak, M.Si sebagai Pj. Kasie Pembukuan pada Bidang Akuntansi Dinas PPKA Sergai.

Sekdakab Drs. H. Haris Fadillah M.Si menghimbau kepada para pejabat esselon IV yang baru dilantik agar memiliki kedisplinan waktu, loyalitas kerja, serta memiliki intergritas yang baik. Untuk itu kepada para pejabat Eselon IV diminta untuk benar-benar memahami kedudukan dan tupoksinya masing-masing dan lebih proaktif untuk berperan mengembangkan bidang tugasnya dengan metode jemput bola, serta secara kreatif dan inovatif dalam mengagas pengembangan program kerja yang tetap berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra)  (*/mag-15)