29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 14874

Sejarah Milik Celeste

ARGENTINA vs URUGUAY

SANTA FE-Tuan rumah Copa Amerika 2011 Argentina akhirnya tersingkir dari persaingan setelah kemarin (17/7) kalah adu penalti atas Uruguay.

Bagi Tim Tango, kekalahan di hadapan pendukungnya di ajang Copa Amerika merupakan yang ketiga kali. Sejauh ini, terhitung sejak Copa Amerika pertama kali digelar pada 1916, Argentina telah 10 kali menjadi tuan rumah.
Argentina pertama kali kalah atas Uruguay saat kedua tim berlaga di partai puncak gelaran pertama Copa Amerika tahun 1916, yang saat itu masih berlabel South American Championship.

Kekalahan kedua yang dialami Argentina saat menjadi tuan rumah terjadi pada tahun 1987, lagi-lagi dengan lawan yang sama, Uruguay.  Di sini  Uruguay mempermalukan Tim Tango berkat satu gol yang dilesakkan    Antonio Alzamendi.

Tak sampai di situ, sesungguhnya pada tahun 1983 pun Uruguay meraih sukses saat Argentina menjadi tuan rumah. Bedanya, di tahun tersebut Uruguay tidak berhadapan dengan Argentina di partai puncak, melainkan dengan Brasil.
Pertanyaannya, akankah ini merupakan sebuah pertanda jika Uruguay akan kembali menjadi jawara Copa Amerika 2011, karena usai mengalahkan Argentina tahun 1916 dan 1987, La Celeste (julukan Uruguay)  yang tampil sebagai juara.

“Saya sangat senang. Ini salah satu partai klasik tertua di dunia. Dari sejarahnya, sangat sulit buat kami untuk mengalahkan Argentina,”sambut pelatih Tabarez dikutip AFP.

Hasil apik  yang diraih Celeste kemarin, sesungguhnya melanjutkan penampilan sensasionalnya pada Piala Dunia tahun lalu di Afrika Selatan. Padahal sebelumnya, Uruguay mengawali Copa Amerika kali ini dengan langkah yang tertatih-tatih.

Pada dua pertandingan pertamanya mereka cuma mendapatkan dua angka, hasil seri 1-1 melawan Peru dan Chile. Baru di laga ketiga berhasil mengalahkan Meksiko 1-0.

Memang, menghadapi Argentina di Santa Fe, Sabtu 16 Juli malam waktu setempat, tim asuhan Oscar Tabarez itu tampil sangat baik. Mereka mampu membongkar jala lawan terlebih dulu melalui Diego Perez, sebelum dibalas Gonzalo Higuain.

Jalan Argentina seketika terlihat menanjak ketika di menit 38 kehilangan Perez yang dikartu merah. Meski begitu, Diego Forlan dkk mampu menjaga permainan dan meredam serangan-serangan pasukan “Tango”, paling tidak selama hampir 50 menit berikutnya, sampai Argentina pun kehilangan Javier Mascherano karena kartu merah di menit 86.
Duel dilanjutkan selama 2 X 15 menit babak tambahan. Skor tak berubah, tetap 1-1, adu penalti diadakan. Kelima algojo Uruguay sukses, sedangkan satu penendang Argentina gagal, yaitu Carlos Tevez. Uruguay menembus babak semifinal.
Terkait kekalahan timnya atas Urguay, pelatih Argentina Sergio Batista mengatakan bahawa hasil akhir menghadapi Uruguay tak bisa dijadikan patokan untuk menilai bahwa tim yang dibesutnya mengalami kegagalan.
“Saya pikir ini bukan sebuah kegagalan. Kami sudah melakukan semua yang mungkin untuk dicoba untuk memenangi piala ini, tapi kami tidak berhasil. Gagal adalah sebuah kata yang sangat kuat. Kami sudah bekerja untuk memenangi kompetisi ini. Keseimbangan permainan yang kami ingini tidak terjadi,” ujar Batista dalam konferensi pers seusai pertandingan, dikutip dari situs resmi kejuaraan.

“Hari ini kami tidak main buruk, kami menciptakan sejumlah peluang mencetak gol. Kami cuma gagal meraihnya. Kami kami akan terus bekerja untuk mencapai level itu,” tambahnya.

Batista, yang meneruskan pekerja Diego Maradona sebagai pembesut Argentina pasca Piala Dunia 2010, juga mengesampingkan kemungkinan mengundurkan diri setelah kekalahan hari ini. Ia masih ingin melanjutkan pekerjaannya sampai Piala Dunia mendatang.

“(Mundur) tidak ada dalam pikiranku. Sakitnya kekalahan ini memang amat terasa, tapi Anda harus terus bekerja. Pekerjaanku dimulai 5-6 bulan lalu. Kami memang ingin memenangi Copa America, tapi tujuan utama kami adalah Piala Dunia,” tutur pria 48 tahun yang ikut membela negaranya saat menjuarai Piala Dunia 1986 itu. (bbs/jpnn)

Dimulai di Medan Denai

Pemko Medan Lakukan Sosialisasi Persuasif Penertiban Ternak Babi

Sesuai dengan janji Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, akan melakukan penertiban ternak babi di Kota Medan sebelum memasuki bulan Ramadan. Praktiknya, Rahudman sudah memerintahkan Dinas Pertanian dan Kelautan untuk melakukan penertiban mulai pekan ini.

Penertiban ternak kaki empat tepat nya babi harus sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 23 tahun 2009. Dimana, penertiban boleh dilakukan, asal tidak merugikan masyarakat. Dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan harus memberikan perlindungan terhadap peternak.

“Ya, mulai minggu depan (pekan ini, Red) kita akan lakukan penertiban ternak kaki empat, “ ujar Rahudman, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Wahid, menjelaskan kalau pihaknya sudah melakukan rapat yang kedua kalinya bersama unsur Muspida. “Sesuai rapat yang kita laksanakan, kita sudah mengambil langkah untuk mencari pendekatan kepada peternak agar jangan terjadi konflik seperti yang lalu, “ ucapnya kepada Sumut Pos, Kamis (14/7) lalu.

Menurutnya, pendekatan dilakukan sesuai dengan arahan Wali Kota Medan yang sangat menginginkan tidak adanya konflik dan merugikan masyarakat sekitar. “Ini semua arahan dari Pak Wali Kota agar jangan ada yang dirugikan antara peternak dan Pemko sendiri. Dan, konflik juga tidak akan terulang. Dengan itu kita lakukan sosialisasi secara persuasif,” bebernya seraya menambahkan kalau Kecamatan Medan Denai merupakan titik awal dilakukan penertiban.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Ikhrimah Hamidy mengatakan sangat setuju dengan sosialisasi yang diberikan pihak Pemko kepada peternak babi. “Sosialisasi merupakan upaya yang terbaik agar ke depanya tidak terjadi konflik antara petugas dan warga yang merupakan peternak kaki empat. Dengan begitu tidak ada yang dirugikan antara Pemko Medan dan warga yang merupakan peternak,” pintanya.(adl)

Momen Spesial Luis Suarez

PERTARUNGAN melawan Argentina dini hari tadi merupakan salah satu laga yang spesial bagi Luis Suarez dkk. Terlebih yang mereka kandaskan merupakan tim tuan rumah sekaligus unggulan Copa Amerika 2011, Argentina.
Uruguay diketahui baru saja sukses menumbangkan Argentina di depan ribuan pendukung Tim Tango lewat drama ‘tos-tosan’ yang dimenangkan Uruguay 5-4 setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Suarez sendiri menjadi salah satu algojo yang sukses menggetarkan gawang Argentina yang dijaga Sergio Romero. Kemenangan ini membawa mereka ke babak semifinal sekaligus mengecewakan publik tuan rumah yang hampir dua dekade puasa gelar Copa America.

Kemenangan ini sekaligus mengingatkan mereka akan spesialnya unjuk supremasi atas tuan rumah seperti yang Uruguay lakukan pada Copa America 1950 lalu dimana Uruguay memupuskan tuan rumah Brasil 2-1 di laga final yang digelar di Maracana. Bahkan rakyat Brasil sempat menyebut laga final tersebut sebagai Maracazo atau bencana Maracana.
Kemenangan Uruguay pada 61 tahun silam membuat publik Brasil kecewa berat, sampai-sampai sang penjaga mistar Brasil, Moacir Barbossa ‘terpidana’ seumur hidup oleh segenap rakyat Brasil.

Kembali ke Copa, saat ini merupakan kenangan manis bagi Suarez yang bangga dapat mengecewakan publik Argentina dengan menggagalkan harapan mereka untuk meraih Copa America yang telah lama mereka dambakan.
“16 Juli (17 Juli, zona waktu Asia Tenggara) merupakan tanggal yang bersejarah dan kami membicarakan hal itu dan kami juga ingin mencetak sejarah,” tutur Suarerz selepas pertandingan.

“Kemenangan ini merupakan momen yang luar biasa. Saya yakin kami layak akan kemenangan ini karena Diego Perez dikartumerahkan wasit dan kini keadilan telah ditegakkan,” cetusnya. (net/jpnn)

Sehat, Syamsul Disidang Hari Ini

JAKARTA-Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin hari ini (18/7) dijadwalkan akan menghadiri sidang lanjutan perkara dugaan korupsi APBD Langkat di pengadilan tipikor, Jakarta. Meski kondisi kesehatan mantan bupati Langkat yang biasa dipanggil ‘Datuk’ itu belum pulih benar, namun sudah siap hadir di persidangan tanpa perlu menggunakan kursi roda.

“Kondisinya lebih baik. Besok hadir di persidangan. Sepertinya tidak perlu kursi roda,” terang anggota kuasa hukum Syamsul, Abdul Hakim Siagiaan, kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (17/7).

Apakah sudah bisa jalan lancar sehingga tak perlu kursi roda? Abdul Hakim menjelaskan, meski kondisi kesehatan kliennya itu sudah mulai membaik, tapi masih dalam masa teraphy fisik. “Jalan sih bisa, tapi masih sangat pelan. Kakinya saja masih bengkak,” terang pengacara asal Medan, yang kemarin siang melihat langsung kondisi kliennya itu di RS Abdi Waluyo.

Abdul Hakim mengaku tidak terlalu khawatir bakal terjadi ‘apa-apa’ terhadap diri Syamsul saat di sidang hari ini. Alasannya, di persidangan Syamsul tetap akan didampingi dr Sutrisno Sp PD SpJP, ahli penyakit dalam dan penyakit jantung  yang ikut merawat Syamsul di RS Abdi Waluyo.

Dijelaskan lagi, Syamsul tidak perlu menggunakan kursi roda, lantaran toh di persidangan nanti dia akan duduk di kursi, sehingga tidak begitu capek. “Jalan kan cuman sebentar saja. Lagi pula, ada dokter yang mendampingi,” imbuh Abdul Hakim.

Dia belum bisa memastikan, apakah usai sidang hari ini Syamsul akan kembali menjalani perawatan di RS Abdi Waluyo, ataukah langsung dibawa ke rutan Salemba, Jakarta Selatan. Keputusan mengenai hal ini, masih harus menunggu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani perkara dugaan korupsi APBD Langkat ini.

Hanya saja, kata Abdul Hakim, di persidangan 11 Juli lalu, dr Sutrisno SpPD SpJP kepada majelis hakim sudah meminta agar begitu Syamsul usai sidang, langsung dirawat lagi. “Ya, habis kena stroke sekian lama, komplikasi, tentunya tidak bisa langsung bugar,” kata Abdul Hakim.

Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan Syamsul sebagai terdakwa. Pada sidang 11 Juli yang tidak dihadiri Syamsul, dokter Sutrisno berharap agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke Syamsul tidak bernada tekanan. Hal ini untuk menjaga kondisi kejiwaan Syamsul yang sudah mengalami depresi.

Sutrisno juga minta agar waktu persidangan Syamsul tidak lama. “Kalau satu jam, bolehlah. Tapi tolong jangan ada tekanan yang menyebabkan kejiwaan. Detik jantung cuman 30 hingga 50, bisa tiba-tiba koma,” papar Sutrisno saat itu.
Dokter juga mengatakan, sebelum sidang Syamsul akan diberi obat, dan usai sidang akan kembali menjalani perawatan untuk fisioteraphy, yang saat ini sudah mulai latihan jalan. Berkali-kali, Sutrisno berharap agar semua pihak bisa menghargai kerja keras tim dokter. “Saya dan tim sudah berjuang, dari mau meninggal sampai dengan hampir normal kembali,” cetusnya. Dalam persidangan 11 Juli itu, Sutrisno berkali-kali menyebut ini sebuah keajaiban.
Ketua Majelis Hakim, Tjokorda Rae Suamba meminta Sutrisno memberikan kode tertentu kepada dirinya, jika menganggap kondisi kesehatan Syamsul ‘tidak aman’. “Nanti jika dianggap tidak aman bagi terdakwa, dokter tinggal kasih kode ke saya,” ujar Tjokorda kepada Sutrisno kala itu. (sam)

Akhiri Penantian 14 Tahun

CORDOBA – Langkah timnas Kolombia pada Copa America 2011 harus terhenti di perempat final. Setelah penampilan menawan selama fase grup, Kolombia harus takluk dari Peru 0-2 melalui perpanjangan waktu, kemarin dini hari.
Kekalahan yang menyakitkan bagi Kolombia. Sebab, seiring dengan performa gemilang di grup A, membuat mereka disebut-sebut sebagai salah satu favorit.

Secara umum, pada pertandingan kemarin Kolombia punya peluang lebih banyak. Yang paling bagus adalah ketika mereka mendapat hadiah penalti. Sayangnya, Falcao gagal memaksimalkannya menjadi gol.
“Falcao tidak pernah gagal menendang penalti, bahkan selama latihan,” bilang Hernan Dario Gomez, pelatih Kolombia, seperti dikutip AFP.

Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol yang tercipta. Di perpanjangan waktu, kembali Kolombia yang mengambil inisiatif serangan, tapi justru mereka yang akhirnya kebobolan melalui gol Carlos Lobaton pada menit ke-101 dan disusul gol Juan Vargas di menit ke-112.

“Kami melakukan segalanya untuk menang. Menurut catatan saya, kami mengkreasi 36 peluang gol selama empat laga. Kami juga bagus dalam berthanan dan memainkan sepak bola yang menawan. Tapi, inilah sepak bola,” kata Gomez.
Bagi Peru, keberhasilan menyingkirkan Kolombia membuat mereka mencapai semifinal pertama dalam 14 tahun terakhir. Kali terakhir mereka mencapai semifinal adalah pada Copa America 1997. Setelah itu, mereka selalu tertahan di perempat final.

Prestasi tertinggi La Blanquirroja, julukan Peru, di Copa America adalah menjadi juara pada 1939 dan 1975. “Saya harap kami terus melaju. Kami telah memulainya dan kami harus mempertahankan performa ini,” jelas Juan Vargas.  (ham/jpnn)

Menang Karena Semangat

WINGER Cile yang bermain untuk Fiorentina Juan Vargas memasang kewaspadaan tingkat tinggi di laga selanjutnya saat menghadapi Uruguay.

Pasalnya, masih menurut Vargas, kunci kemenangan timnya atas Kolombia bukan disebabkan faktor teknis, namun lebih karena semangat bertanding dirinya dan kawan-kawan yang lebih baik dibanding pemain Kolombia.
Vargas menjadi salah satu pemain yang menginspirasi kemenangan yang mengantar Peru meraih tiket ke semi-final Copa America dengan golnya di babak extra time setelah sebelumnya Carlos Lobaton memecah kebuntuan. “Tim ini sangat bersatu padu di lapangan,” kata Vargas.

“Kini kami harus menatap pertandingan yang lebih penting lagi di semi-final, kami punya empat hari lagi untuk bekerja keras dan mempertahankan apa yang telah kami lakukan barusan,” tutur Vargas yang mewaspadai laga berikutnya.
Vargas menilai, gol yang dikemasnya di laga itu adalah buah dari kerja kerasnya sepanjang pertandingan tanpa kenal lelah.

“Gol yang saya buat datang dari upaya keras yang ditunjukkan di lapangan. Tetapi bagi saya yang terpenting adalah menggapai tujuan (lolos ke semi-final) dan membantu tim ini meraih kemenangan,” tandasnya. (net/bbs)

Dian AP Gondol Tropi Wali Kota

Medan Rally North Sumatera Championship 2011

MEDAN-Dian AP Harahap/Edwin Nasution dari Net Motorsport Sriwijaya Air tampil sebagai kampium pada Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 yang berakhir di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (17/7)n
Bermain aman di Special Stages (SS) 6 dan SS 7 Sirkuit Cemara Abadi, pasangan Dian/Edwin yang mengandalkan mobil Mitsubishi Evolution VIII di grup N-4 berhasil menjaga selisih jarak dengan dua pesaing, Taufik Harahap dan Marzuki Desky. Di SS 6 keduanya mencatat waktu 7.03 detik dan 7.17 detik di SS 7. Total waktu yang diraih adalah 1.36.39 detik. Dengan demikian Dian AP Harahap/Edwin Nasution berhak atas tropi Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM yang diperebutkan pada Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 ini. Penghargaan ini melengkapi tropi Bupati Kabupaten Langkat Ngogesa Sitepu pada putaran I yang digelar 9-10 April 2011 lalu.

Kepada Sumut Pos, Dian AP Harahap mengaku puas dengan hasil yang diraih. Begitu pun dirinya tetap mengantisipasi persaingan di serie III mendatang. “Cukup puas ya apalagi tadi nyaris masuk parit waktu melewati lintasan ‘V’. Kita tetap fokus di serie III mengingat banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Seperti Marzuki Desky yang di serie I juga sebagai runner up,” ucap Dian AP Harahap.

Tempat kedua diduduki Marzuki Desky/Fakhri Siddik dari BlaBlaBla Motorsport dengan mobil Mitsubishi Evolution IX. Keduanya menoreh catatan waktu 1.38.28 detik. Terpaut 28 detik ada Taufik Harahap/Adi Wibowo dari MMRT Sport 1.39.06 detik. Sebagai pereli termuda di grup N-4, Taufik Harahap yang merupakan putra Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM ini tampil memukau di SS 6 dengan catatan waktu 6.58 detik. Sayang di SS 7 mobil Mitsubishi Evolution IX lepas kontrol dan menabrak beram. Waktu keduanya pun terbuang puluhan detik untuk kembali ke lintasan.

Satu-satunya pereli asal Pulau Jawa, Andri Tanudjaya/Hervian Soejono dari DGF Rally Team berhasil memimpin di Grup GR 2. Mengandalkan mobil Proton Neo, turun di kelas GR 2.1 keduanya mencatat waktu total 1.56.11 detik. Menggantikan posisi Eddy WS/Syariful Adil yang mendominasi di tiga SS awal sebelum mengalami gangguan dan dipaksa absen di SS 4 dan SS 5.

Begitu pun keduanya berhasil finish di urutan ketiga grup setelah melalui Super SS di dua SS tersisa. Mengandalkan mobil Suzuki SX-4, Eddy WS mencatat waktu 7.31 detik di SS 6 dan  7.40 di SS 7. Keduanya pun mencatat waktu total 1.58.28 detik. “Sesuai instruksi, kita memang main habis-habisan tadi. Mengingat hasil kemarin (16/7), kita cukup puas untuk hari ini,” tutur Eddy WS.

Sementara itu M Agha Novrian/Apin yang mengusung bendera Caprindo Bento belum tergoyahkan di Grup N-15. Tidak itu saja, mengandalkan mobil Suzuki Swift keduanya bahkan finish di peringkat tujuh overall. Meninggalkan pereli grup N-4 Benny Lautan/Boy Martadinata dengan mobil Subaru WRX STi di peringkat sembilan. Total waktu keduanya 1.50.31 detik.

Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 secara resmi ditutup Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Dalam sambutannya Kapoldasu berharap ada kelanjutan dari kegiatan tersebut demi kelanjutan pembinaan dan dunia pariwisata Kota Medan pada khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya. “Kalah dan menang dalam pertandingan itu biasa. Namun pelaksanaan Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 ini perlu dibanggakan mengingat serie II ini lebih baik dari serie I dan seri III tentunya harus lebih baik lagi,” tegas Kapoldasu.

“Untuk itu Kota Medan perlu jadwal resmi kegiatan serupa dari Pengprov IMI Sumut yang nantinya dapat mengangkat potensi yang ada dari bidang pariwisata. Semakin banyak investor akan berdampak baik bagi kehidupan masyarakat Sumut itu sendiri,” tambahnya.Sebelumnya Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyambut baik pelaksanaan kegiatan. Pada kesempatan itu dirinya menegaskan kesiapan sebagai tuan rumah Asian Pacific Rally Championship (APRC). “Pertambahan peserta dan antusias masyarakat menyaksikan lomba merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap olahraga ini. Untuk itu kiranya semua pihak memberikan dukungan menghadirkan APRC bahkan World Rally Championship (WRC) sebagai kota yang bermartabat dan punya harga diri di mata nasional juga internasional,” ucap Rahudman.

Dalam laporannya Ketua Pelaksana yang juga Ketua Pengprov IMI Sumut H Musa Rajecksah, Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 merupakan rangkaian dari seri I Langkat dalam memperingati HUT ke-421 Kota Medan. “Seri II ini memperlihatkan antusias yang cukup baik dari insan otomotif Sumatera Utara dengan 34 peserta. Di seri I hanya mencatat 23 peserta. Kita optimis seri III akhir Oktober nanti peserta di atas 45. Beberapa pereli asal Pulau Jawa juga sudah memastikan diri ikut,” tutur pria yang akrab disapa Ijeck ini.

Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 sendiri digelar dalam tujuh SS dengan total lintasan 115 Kilometer. Dilaksanakan di dua lokasi, Sirkuit Cemara Abadi dan Perkebunan Rambung Sialang Kabupaten Serdang Bedagai. Pelepasan start dilakukan, Jumat (15/7) di Lapangan Merdeka Medan dilanjutkan SS 1 di Sirkuit Cemara Abadi malam harinya. Empat SS digelar di Rambung Sialang dan dua SS kembali di Sirkuit Cemara Abadi. Kegiatan juga diramaikan Slalom Test Eksibition yang digelar di Jalan Pohon Pinang Lapangan Merdeka Medan, Minggu (17/7). (jul)

Defense Mulai Efektif

JAKARTA-Usaha keras tim bola basket putri proyeksi SEA Games XXVI/2011 untuk mendongkrak permainan terus dilakukan. Sekembali melakoni latih tanding di Surabaya pada Rabu (13/7) lalu, mereka kembali menjajal hasil latihan melawan tim Tomang Sakti di lapangan basket Cometa Pluit, Jakarta, kemarin (17/7).

Melawan tim yang bermaterikan beberapa mantan pemain basket putri timnas seperti Agustin, Marina, dan Cecilia Dwimaya., Indonesia berhasil menang dengan skor 64-23. Hasil itu memang belum membuat pelatih Bill McCommon merasa puas dengan penampilan para pemainnya.

Namun, dia menilai anak didiknya mulai bisa memperagakan pola defense yang efektif. Melawan para pemain yang lebih senior dan bisa dikatakan memiliki pengalaman yang lebih, Wulan Ayu Ningrum dkk, ternyata bisa meminimalisir turnover.

“Mereka mulai bisa menampilkan pola bertahan seperti yang saya inginkan walau belum maksimal. Tapi, sepanjang kuarter saya senang karena turnover sudah berkurang. Hasil ini memang bukan tolok ukur karena fisik kami lebih baik, Cuma itu menunjukkan jika anak-anak sudah belajar,” katanya saat ditemui setelah pertandingan.
Menurutnya, peningkatan tak bisa dilepaskan hasil evaluasi setelah bertading melawan tim Pra-PON Jatim di Surabaya. McCommon menganggap konsentrasi pemainnya masih kurang baik. (aam/jpnn)

Meriah dan Sukses

Property Expo Sumut Pos 2011

MEDAN-Property Expo Sumut Pos 2011 berlangsung meriah dan ditutup secara resmi Minggu (17/7). Animo masyarakat menyaksikan pameran yang berlangsung selama lebih kurang lima hari ini, Rabu (13/7) kemarin, sangat tinggi.

Panitia juga tak kalah gesit. Pengunjung pameran di pelataran parkir Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim ini diberi berbagai doorprize dan undian. Tak heran bila pameran ini medapatkan apresiasi tinggi dari seluruh peserta pameran.
Novi selaku asisten manager Exixtensi Raihan, pengembang Perumahan Puri Zahara, mengaku cukup puas dengan kegiatan yang diikutinya. Perumahan yang ditawarkan Exixtensi Raihan telah laku terjual sebanyak tiga unit.

“Kita cukup puas dengan kegiatan ini, meskipun singkat namun hasil yang sangat memuaskan,” sebutnya.
Ke depan, Exixtensi Raihan akan hadir dengan perumahan berbeda, jika kegiatan ini akan kembali digelar.
Hal senada disampaikan Riyanto Wie. Manajer marketing Griya Tiara Tuntungan ini juga mengaku cukup senang terlibat sebagai peserta. “Sangat baik untuk membangun image positif terhadap masyarakat mengenai property. Kedepannya kita akan terlibat sebagai peserta lagi,” sebutnya.

Mengenai jumlah unit yang telah laku terjual, Riyanto Wiemengaku bangga bisa menjual beberapa unit Griya Tiara Tuntungan meski dalam waktu pameran yang singkatnya.

Manager EO Sumut Pos, Darwin Purba, tak kalah puas dengan keberhasilan dalam menggelar acara pameran perumahan di Kota Medan. Meskipun baru pertama kalinya dilakukan, setidaknya acara tersebut melibatkan 16 stand yang terdiri dari pihak perbankan, material building, dan pengembang.

“Keberhasilan ini berkat kerja keras seluruh tim dan kerjasama yang telah dibangun dengan berbagai pihak,” ungkapnya.

Darwin berniat membicarakan kegiatan ini dengan pihak terkait untuk dijadikan agenda rutin dengan jumlah peserta yang lebih besar lagi. “Kedepan kita tergetkan 30 stand akan terlibat dalam acara pameran perumahan seperti yang telah kita lakukan hari ini,” ungkapnya. (uma)

Mahfud MD: Korupsi Marak Bukti Gagalnya Reformasi

MEDAN-Reformasi bergulir menjatuhkan rezim orde baru ternyata gagal memberantas korupsi kolusi dan nepotisme KKN di Indonesia.

Penegakkan demokrasi, hukum dan hak asasi juga tidak berjalan. Korupsi masih berlangsung bahkan banyak terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Dr. Mohammad Mahfud MD, SH, SU dalam temu wicara dengan para tokoh masyarkat dan guru pendidikan kewarganegaraan di Rahmat Internatoinal Wildfile Museum and Gallery, Jalan S Parman Medan.

“Reformasi belum mampu menghapuskan KKN, menegakkan demokrasi, hukum dan memberikan perlindungan hak asasi,” kata Mahfud yang mengatakan korupsi masih berlangsung di birokrasi pemerintah.

Ada beberapa hal yang mendasar penyebab kegagalan reformasi membangun Indonesia dan memberantas KKN sebagaiamana cita-cita reformasi. Semangat reformasi yang berkobar mampu menggulingkan pemerintahan orde baru.
Namun kenyataanya pemangkasan itu hanya terjadi di tingkat atas, pimpinan. Sedangkan sistem yang dibangun Orba sudah menjalar ke seluruh elemen, sampai ke pemerintahan di tingkat bawah.

“Tidak adanya reformasi di sistem membuat yang terpangkas hanya pada pucuk semata. Sedangkan di bawah. Hal itu belum terjamah. KKN birokrasi terus berlangsung dan semakin banyak kasusnya,” sebutnya.
Korupsi di birokrasi, lanjut Mahfud, menjadi biasa ketika kita mendengar pengusaha urung menginvestasikan modalnya hanya karena birokrasi yang berbelit. “Urusan selesai dengan pengeluaran yang tidak jelas pada itu merupakan bentuk korupsi,” katanya.

Politik Indonesia dibangun dengan dengan megatasnamakan demokrasi. Namun pada kenyataanya, tidak ada seleksi demokrasi di Indonesia, sehingga politikus yang berperan di masa orba kembali mengambil peran di masa reformasi.
Mereka mengalaskan pemikiran perubahan padahal kekuaran orba sudah kental pada dirinya.Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya tokoh parpol Orba pindah parpol atau membantuk parpol baru dan menyebutkan tidak terlibat Orba. Kenyataanya, sistem Orba masih berlangsung dan tidak memberikan perubahan.
“Masih sama saat ini dengan masa orde baru. Kebebasan politik tidak memiliki filter sehingga seleksi kepemimpinan tidak terjadi,” katanya.

Mengenai persoalan itu, pertanyaanya, lanjut Mahfud, “Apakah perlu adanya pemangkasan generasi. Sehingga henerasi yang sudah ‘dicekoki’ sistem orba terpangkas?”.

Mahfud mencontohkan negara yang memangkas generasi. Dimana ada hukum yang mengikat jika pemain lama membuat kesalahan akan mendapatkan hukuman pemberhetian. Misalnya terjadi di negara Latvia-Eropa Timur.
Masih mengenai demokrasi, pemain baru di era reformasi tidak memiliki visi yang jelas dan kuat. Dimana korupsi di terjadi mengandung makna ‘bergantian’. “Kini saatnya melakukan korupsi. Dulu saya tidak kebagian,” ucap Mahfud mengutarakan pemikirannya.

Dengan pemikiran itu, dalam mencapai kedudukan politikus melakukan segala cara. “Apapun dilakukan untuk mendapatkan kedudukan. Baik di pemerintahan maupun jabatan politik,” katanya.

Dengan visi dan misi yang tak jelas di era reformasi itu praktik korupsi pun kembali terjadi. Ditambah adanya pengaruh dari pemain lama sehingga korupsi berlangsung turun temurun.

Pun demikian, lanjut Mahfud, masyarkat tidak langsung apatis dengan masih belum berjalannya penegajkkan reformasi sebagaiaman yang dicita-citakan. Pasalnya, Amerika Serikat butuh 200 tahun membangun negaranya. Sedangkan Indonesia masih muda dibadingkan hal itu.

“Bukan berarti seperti Amerika. Perubahan di Indonesia dapat sesegera mungkin jika semua elemen masyarakat dan pemerintah mau bekerjasama dan memiliki mental yang tegas dalam membangun pemerintahan yang bersih,” kata Mahfud.(rud)