29 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 14893

Demo di Depan Kejatisu Bentrok

Mahasiswa-Jaksa Adu Jotos

MEDAN-Aksi saling pukul antara mahasiswa dan jaksa menjadi tontonan umum di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Sumut di Jalan AH Nasution, Medan, Rabu (13/7) siang. Seorang oknum jaksa bernama Novhhan Siregar seperti tertulis di badge nama, saling pukul dengan sejumlah mahasiswa.
Aksi jaksa fungsional yang terekam kamera ini memperlihatkan bagaimana ia menendang dan melancarkan jotosan ke sejumlah mahasiswa. Mahasiswa juga melakukan perlawanan dan terlihat berhasil meninju wajah jaksa berambut cepak itu.

Adu jotos kedua belak pihak berlanjut ke badan jalan hingga menyebabkan kemacetan arus lalulintas. Dalam peristiwa ini, tiga mahasiswa menderita luka. Satu diantaranya, Raja Uli Harahap, menjadi bulan-bulanan setelah berhasil ditangkap oknum dari Kejatisu. Akibatnya, Raja mengalami luka robek pada bibir dan pelipis mata terkena pukulan.

Aksi unjuk rasa mahasiswa semula berlangsung tertib. Mereka mendesak kejatisu menangkap Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) Bachrum Harahap, tersangka dugaan korupsi APBD Tapsel 2001/2002. Selain itu, massa mendesak Kejatisu untuk mengusut tuntas penyelewangan dana APBD tahun 2009 Kabupaten Padang Lawas Utara senilai Rp23,5 miliar.

Suasana berubah saat mahasiswa membakar ban di tengah jalan, tepat di depan kantor Kejati Sumut. Mahasiswa juga menggedor pagar Kejati Sumut yang terkunci. Diduga, ada kata-kata terlontar dari mahasiswa yang membuat staf Kejatisu tersinggung. Akibatnya, jaksa Novhhan emosi dan memukul sejumlah mahasiswa. Aksi pemukulan itu memicu kemarahan mahasiswa sehingga kedua belah pehak adu jotos hingga ke badan jalan dan menyebabkan arus lalulintas macet. Petugas kepolisian yang bersiaga sebelum aksi berlangsung, turut mengamankan kedua belah pihak.

Koordinator aksi Doli Setia Siregar mengatakan, para pegawai Kejati Sumut tidak terima dan berupaya memadamkan ban yang terbakar. “Kalau bakar ban dalam aksi unjukrasa hal biasa. Tetapi petugas Kejati Sumut berusaha memadamkan dan main pukul, ini tidak biasa,” kata Doli.
Doli dan rekannya kemudian membuat laporan pengaduan atas penganiayaan yang dilakukan oknum jaksa dan staf Kejati Sumut lainnya ke Polresta Medan.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki saat dikonfirmasi membenarkan laporan itu. Saat ini korban bersama dua rekannya masih dimintai keterangan di Mapolresta Medan.

Tujuh Pocong Demo ke PN Medan
Sementara itu, ‘tujuh pocong’ menggelar aksi demo bersama puluhan aktivis dan buruh di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Mereka menuntut Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) berpihak kepada buruh. Para pendemo dalam aksi Rabu (13/7) tersebut menamakan diri Gerakan Buruh untuk Keadilan (Gebuk). Mereka berasal dari berbagai organisasi buruh dan sejumlah buruh PT Siantar Top. Mereka mendatangi PN Medan di Jalan Pengadilan, Medan, dengan menggunakan sejumlah kendaraan bermotor.

Ketujuh pocong yang ikut dalam demo tersebut membawa serta timbangan miring simbol ketidakadilan. Timbangan itu berat sebelah karena ada uang yang membuat keadilan berpihak kepada yang bayar.

“Dalam proses hukum perburuhan hingga sampai proses peradilan sesungguhnya indikasi praktek suap terus terjadi. Ada mafia peradilan yang selalu beraksi sehingga hukum berpihak kepada pengusaha,” kata salah seorang peserta demo, Erwin Manalu.

Dalam pernyataan sikapnya, para pendemo menyatakan, salah satu kasus yang terindikasi ada praktek mafia peradilan adalah kasus perselisihan buruh dengan PT Siantar Top. Hakim hanya mempertimbangkan bukti dari pengusaha, namun tidak dari pihak buruh.

Sebab itu mereka meminta agar Ketua PN Medan hingga jajaran di tingkat Mahkamah Agung untuk membersihkan PHI Medan dari praktek suap. Mereka juga mendesak agar hakim adhoc yang terindikasi menerima suap segera diperiksa. (mag-7/rud)

Nazaruddin Ikut Atur Proyek di USU

Lambat Tangani Alkes, Jamwas Tegur Kajatisu

MEDAN-Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendi mengungkapkan rasa keprihatinan atas lambannya penanganan kasus-kasus korupsi di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). Dalam kunjungan ke Kejatisu Jalan AH Nasution Medan kemarin (13/7), Marwan Effendi menyindir Kepala Kejati, AK Basuni Masyarif, AK Basuni Masyarif.

“Saya akan tanya Pak Kajati (Basuni) kenapa penanganan perkara korupsi begitu lama. Apa sebenarnya kendala yang terjadi, sehingga penanganan korupsi begitu lambat,” ucap Jamwas di hadapan Kajatisu.

Marwan Effendi menegaskan agar AK Basuni tidak menutupi kasus-kasus yang ditangani, terutama yang ditinggalkan pejabat Kejatisu pendahulunya.
“Saya juga minta Pak Kajatisu transparan mengusut kasus korupsi. Kalau ditemukan dugaan korupsi, lanjutkan hingga tuntas. Kalau memang kasus itu tidak terbuktiKejatisu harus transparan dan umumkan ke publik,” tegur Marwan Effendi.

Ketika disinggung penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di FK USU yang diduga mengendap di Kejatisu, mantan Jampidsus ini minta dengan tegas agar Kejatisu transparan. “Saya minta Kajatisu tegas mengusut kasus korupsi itu (Alkes USU, Red). Karena ini menyangkut kepastian hukum dan nasib seseorang, jangan gantung-gantung nasib orang hingga berlama-lama,” tegas Marwan Effendi.

Marwan Effendi juga minta Kajatisu tidak mau diintervensi orang-orang tertentu. Jamwas berjanji merevisi semua penanganan kasus yang ditinggalkan pejabat lama terhadap pejabat yang baru.
Sebelumnya Kajatisu AK Basuni Masyarif pada wartawan berjanji melanjutkan kasus-kasus korupsi yang ditinggalkan Kajatisu sebelumnya, Sution Usman Adji.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Kejatisu, kasus dugaan korupsi alkes FK USU tahun 2009 senilai Rp38 miliar sudah dihentikan ketika Sution Usman Adji masih berdinas di Kejatisu dan Erbindo Saragih masih sebagai Aspidsus Kejatisu. Diduga atas dasar itulah AK Basuni Masyarif enggan melanjutkan penyelidikan perkaranya hingga tuntas.

Bila kasus pengadaan alkes di FK USU masih jalan di tempat, proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU memasuki babak baru. Media nasional di Jakarta ramai memberitakan percakapan Muhammad Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang melalui BlackBerry Messenger (BBM) dalam percakapan mengenai proyek rumah sakit di USU.

Nazar yang meminta bawahannya di PT Anak Negeri itu untuk menanyakan proyek di USU. “USU masak kosong, ngomong sama Artis dong,” kata Nazaruddin. “Saya sudah minta ke Bu Artis dan Pak Bali. The North Sumatera University Hospital of Sumatera Utara University Project 116, 689, 796, 996,” ucap Rosa.
Artis, kata sandi untuk Angelina Sondakh sedangkan Bali adalah sandi untuk Wayan Koster, rekan Nazaruddin di DPR RI.

Selain kode Artis dan Bali, nama mantan rektor USU Prof Chairuddin P Lubis juga ikut disebut. Terkait hal itu Prof Chairuddin memberikan bantahan, menaku tidak kenal Nazaruddin, dan tidak pernah berkomunikasi dengannya. Ditegaskannya, tak mungkin Nazaruddin mengatur proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU karena prosesnya sudah dimulai lama.

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU digagas sejak 2003. Pada 2007 diperoleh persetujuan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IDB). Terkait dengan adanya komunikasi antara Muhammad Nazaruddin dengan Mindo Rosalina Manulang tentang proyek pembangunan rumah sakit di USU, Chairuddin menyatakan dia tidak tahu mengenai hal itu.

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU dimulai pada 13 Agustus 2009, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Rektor USU pada saat itu Chairuddin P Lubis. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan dr Mansyur ini dibangun dengan dana sebesar USD 39,4 juta dolar AS atau setara Rp390 miliar. Dana ini berasal dari pinjaman IDB sebesar 32,6 juta dolar AS dan Pemerintah Indonesia sebesar USD 6,8 juta.

Proses pembangunan gedung rumah sakit seluas 50,252 meter persegi tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir. Namun rektor sudah berganti. Sejak 31 Maret 2010 Syahril Pasaribu menjadi rektor baru menggantikan Chairuddin P Lubis yang menjadi Rektor USU selama 15 tahun.

Rektor USU yang baru, Syahril Pasaribu juga menyatakan tidak pernah melakukan komunikasi dengan Nazaruddin. Setidaknya begitu penjelasan yang diberikan Kepala Humas USU Bisru Hafi.
“Sepengetahan saya Pak Rektor tidak kenal dengan beliau (Nazaruddin),” kata Bisru. (bbs/net/rud)

Penerimaan CPNS Berhenti Cuma Setahun

JAKARTA-Para peminat kursi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lewat seleksi tahun 2011 ini belum bisa bernafas lega. Pasalnya, belum ada keputusan final kapan kebijakan penghentian sementara alias moratorium rekrutmen CPNS akan diterapkan.

Mendagri Gamawan Fauzi hanya memastikan soal lamanya masa moratorium itu, yakni selama satu tahun. “Selama 12 bulan. Selama 12 bulan ini dilakukan penataan kepegawaian, baik di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Dibuat juga regulasinya,” terang Gamawan  Fauzi di kantornya, Rabu (13/7).

Lantas, 12 bulan itu dihitung sejak kapan? Nah, dari jawaban Gamawan, tidak tertutup kemungkinan tahun 2011 ini sudah tidak ada lagi penerimaan CPNS. “Tunggu pengumuman. Jika besok diumumkan, ya 12 bulan terhitung sejak diumumkan,” ujar Gamawan. Sebelumnya, Gamawan mengatakan, kebijakan moratorium ini harus melalui keputusan presiden.

Gamawan sendiri setuju jika moratorium diberlakukan. Hanya saja, penerimaan CPNS tetap dilakukan dari jalur sekolah kedinasan, seperti lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). “Juga dari honorer karena sudah dijanjikan (akan diangkat jadi CPNS, Red),” terangnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Diah Anggraeni mengatakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) EE Mangindaan yang punya kewenangan mengumumkan secara resmi kebijakan moratorium itu.

Diah menyebutkan, belum ada keputusan final terkait model penerapan kebijakan moratorium penerimaan CPNS ini. Apakah moratorium berlaku merata untuk seluruh daerah, atau sebagian saja. “Nanti akan kita analisa, apakah moratorium seluruhnya atau selektif,” ujar Diah. Mantan pejabat di Pemprov Jateng itu membayangkan, untuk daerah baru hasil pemekaran, sudah tentu masih membutuhkan pegawai.

Terkait dengan penataan kepegawain yang dilakukan di masa moratorium nanti, Kemendagri punya tugas menyiapkan masukan dari daerah-daerah. “Untuk mengetahui berapa sebenarnya kebutuhan pegawai daerah, kita akan undang daerah. Kita akan analisa, daerah itu sebenarnya masih butuh pegawai (baru) apa tidak,” terang Diah.

Hasil analisa ini, lanjutnya, juga untuk menjawab dugaan yang selama ini berkembang bahwa daerah mengajukan usulan formasi CPNS sebanyak-banyaknya. “Terus, apa pegawai yang sudah ada telah dioptimalkan. Ini nanti juga kita analisa semuanya,” terang Diah.

Diah berharap, ke depannya, kemenpan-RB saat menetapkan formasi kebutuhan CPNS daerah, berkonsultasi dulu dengan kemendagri. Alasannya, kemendagri lah yang lebih paham berapa sebenarnya kebutuhan pegawai daerah. “Kalau tidak minta pertimbangan kemendagri, ya formasinya bengkak terus, yang menyebabkan bengkaknya anggaran belanja pegawai,” ujarnya.

Kepala BKD Pemko Medan Parluhutan Hasibuan hanya bisa menerima keputusan dari pusat bila moratorium mengenai wacana penerimaan CPNS 2012 ditiadakan di Pemko Medan. ”Itu kan wacana dari pusat, kita terima saja. Kan belum ada resminya,” ujar Parluhutan.

Bila keputusan tersebut diterapkan, pihaknya akan melaksanakan. “Kita hannya bisa melaksanakannya saja,” ucapnya.
Amir Hamzah, Kabid Pengadaan BKD Pemko Medan menambahkan moratorium tersebut masih dalam wacana. “Kita tunggu saja informasinya dari pusat,” cetusnya.

Disinggung jawaban Menpan-RB atas usulan penerimaan 1.500 CPNS tahun 2011 di lingkungan Pemko Medan, Amir belum menerima balasan surat. “ Pemko Medan masih mmenunggu dari pusat. Biasanya balasan akan kita terima di akhir tahun, bulan 9 atau 10,” katanya.

Perhatikan Guru dan Tenaga Kesehatan
Rektor Universitas HKBP Nommensen, Jongkers Tampubolon juga setuju moratorium 2012 mendatang. “Seperti kita lihat di Provinsi Sumut bahkan di kabupaten/kota banyak pejabat yang nonjob. Ini membuktikan pengangkatannya tak berdasarkan kebutuhan,” katanya.

Untuk urusan perimbangan dan pemerataan kekuatan PNS, ia berpendapat, Menpan dan badang kepegawaian daera (BKD) sebagai perpanjangan tangannya harus memetakan kebutuhan PNS di masing-masing daerah. “Dengan begitu kebutuhan ril terhadap PNS didapatkan dan akhirnya pekerjaan tak menjadi sia-sia. Kalau sudah ada yang nonjob, maka mereka akan makan gaji buta itu,” terang Jongkers.

Untuk tenaga pengajar, Jongker mengingatkan, empat tahun ke depan sedikitnya ada 300-an ribu guru yang akan masuk masa pensiun. Jika moratorium mengabaikan kenyataan ini, maka sistem pendidikan di Indonesia bisa berantakan. “Bagitu pula dengan pejabat-pejabat di bidang kesehatan, ini tak bijak jika dilakukan moratorium berkepanjangan,” jelasnya.

Generasi Entrepreneurship
Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut) Hasbullah Hadi mendukung kebijakan moratorium penerimaan CPNS diterapkan di Sumut. Dengan catatan, jumlah kebutuhan PNS sudah terpenuhi. “Pemerintah harus pintar mengefisienkan setiap anggaran. Jadi, jika sudah mencukupi kebutuhan tapi masih dilakukan perekrutan, itu sama saja dengan pemborosan,” kata Hasbullah, Rabu (13/7).
Dari pandangan Hasbullah, hingga saat ini jumlah PNS di Sumut sudah cukup banyak. “Yang perlu dikoreksi adalah pemerataan jumlah PNS di setiap daerahnya, PNS di daerah terpencil dan perkotaan jangan mengalami perbedaan rasio yang jauh,” tutur Hasbullah.

Menurut Hasbullah, pemerintah perlu memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang selama ini menghasilkan lulusan yang berorientasi menjadi seorang PNS. “Paradigma ini yang perlu dihilangkan, tentunya dengan menanamkan sistem pendidikan berbasis entrepreneurship. Jadi, mahasiswa ditempa bukan untuk mencari kerja, melainkan membuat lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan jika mampu untuk orang lain,” pungkasnya. (sam/adl/saz)

Masih Juga ‘Kencing di Jalan’, Dua Mobil Tangki Ditangkap

BELAWAN-Polres Pelabuhan Belawan mengamankan dua mobil minyak Pertamina yang membawa BBM, Rabu (13/7). Kedua mobil yang diamankan bermuatan 18.000  liter solar yang disalurkan ke industri  dengan nomor  polisi  BK 8xxx TM. Mobil itu diamankan di Jalan Pelabuhan Raya Belawan Kecamatan Medan Belawan, saat melakukan ‘kencing’ digudang penimbunan minyak ilegal (siong). Ada juga mobil minyak dengan nomor polisi BL 8xxx FA diamankan di Kawasan Hamparan Perak karena delevery order (DO)-nya bermasalah.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam W membenarkan penangkapan dua truk tersebut. Dia mengatakan bahwa kedua truk tersebut diamankan karena telah melakukan kesalahan. “Truk  yang membawa solar diamankan karena telah melakukan penggelapan dengan cara ‘kencing’ di gudang siong yang berada di Jalan Pelabuhan Raya, tepatnya di depan PT Smart TBk. Sedangkan mobil minyak diamankan karena DO-nya tidak sesuai,”ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya mengamankan kedua truk tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu pihaknya sedang melakukan operasi rutin. Saat berada di Jalan Raya Pelabuhan Belawan, pihaknya melihat sebuah truk tangki sedang terparkir di pinggir jalan. Kemudian, didatangi oleh petugas dan tertangkap basah sedang melakukan ‘kencing’.

“Modus yang dilakukan pelaku menurunkan muatan tangki sebanyak satu drum. Menurut pengakuan supir, dia dibayar oleh pemilik gudang sebesar Rp600.000 untuk melakukan ‘kencing’ tersebut. Namun, sayangnya pemilik gudang tidak berada di lokasi sedangkan para pekerjanya langsung kabur melarikan diri,”jelasnya.

Hamam mengatakan dua tersangka  yang diamankan yakni SM (49), warga Siantar dan ES (42), warga Simalungan.  Sedangkan barang bukti yang berhasil disita berupa mobil minyak, satu drum minyak yang sudah dikencingkan dan uang sebesar Rp600.000. “Kami masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut guna pengembangan. Saat ini kedua tersangka mendekam di sel tahanan Polres Pelabuhan Belawan,”tandasnya. Kedua tersangka dijerat pasal 374 tentang penggelapan dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. Sedangkan, pihak perusahaan sudah membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan karena merasa dirugikan.

Polda Sumut juga berhasil membekuk lima penimbun BBM. Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso di Mapolda Sumut, Rabu (13/7) menuturkan, Polda menangkap kelima pelaku tersebut dari Jalan Kota Cane, tepatnya di salah satu SPBU. Dari tangan pelaku polisi menyita 157 jerigen berisikan bahan bakar minyak.

Menurutnya, sebanyak lima orang berhasil diamankan yakni TG (43) yang merupakan pengawas di SPBU, MP (35) pengecer, Gidion S (35) supir, SS (43) supir dan NG (24) pengecer.
“Ada lima orang yang kita tangkap bersama barang bukti 119 jerigen premium dan 38 jerigen solar. Jadi totalnya 157 jerigen atau seberat 2,5 ton” kata Heru Prakoso.

Dengan begitu, kelima tersangka kini sudah diamankan di Polres Tanah Karo. Menurut mantan Wadir Lantas Poldasu ini, pihaknya akan memanggil Camat setempat dan juga pemilik SPBU tersebut.
“Camat, Kepala Desa dan juga pemiliknya akan kita panggil, yang jelas sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan, “ tandas Heru Prakoso.

Di lokasi kejadian Heru mengatakan pihaknya telah memberikan garis polisi untuk proses lebih lanjut.  “Di TKP sudah kita beri garis polisi dan kasusnya ditangani Polres Tanah Karo,” katanya.

Sementara gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal atau siong masih terus buka. Pantauan wartawan Sumut Pos, mobil tangki Pertamina terus melakukan ‘kencing’ di dekat Depot Pertamina yang berada di Jalan KL Yos Sudarso Km 20 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (13/7).

Seperti biasanya, mobil tangki Pertamina berhenti di pinggir jalan dan melakukan ‘kencing’. Dua orang terlihat sedang mengambil minyak dari tangki dan menampungnya di dalam ember.  Mobil tangki Pertamina yang baru siap menyalurkan ke SPBU yang melakukan ‘kencing’ adalah mobil dengan nomor polisi BK 9xxx BS.

Sementara itu, Di depot Pertamina aktivitas pengepul sisa-sisa minyak di tangki mobil masih saling berebut saat truk memasuki halaman depot. Anehnya, aktivitas rutin tersebut hanya menjadi tontonan pengawas depot.

Sedangkan, gudang penimbunan BBM ilegal yang berada di Jalan KL. Yos Sudarso Km 15 Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan dan juga Jalan KL Yos Sudarso Km 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan tampak terlihat masih buka. Di gudang tersebut tampak beberapa orang yang sedang duduk-duduk di samping gudang. Diduga orang-orang tersebut sedang menunggu mobil tangki yang melakukan ‘kencing’.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam W mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lapangan.

“Menurut informasi yang saya terima kemarin, saya langsung turun ke lapangan, namun tidak ada aktivitas ‘kencing’ di gudang tersebut,”ujarnya.
Menurutnya, di lokasi memang tidak ada yang melakukan ‘kencing’, namun tampak terlihat bekas minyak yang jatuh setelah mereka melakukan ‘kencing’.

“Kami belum bisa melakukan tindakan karena kami belum ada fakta di depan mata, kalau ada truk tangki yang ketangkap basah melakukan ‘kencing’ pasti kami tangkap,”tandasnya.

Pertamina Siap Menerima Laporan Humas Pertamina Region I Sumut, Fitri Erika mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih terkait dengan berita penelusuran tim Sumut Pos. Diterangkan Erika, pihaknya menerima semua laporan dari masyarakat terkait dengan langkahnya BBM di Sumut dan jika ada temuan silakan melaporkannya.

“Terima kasih atas atensi yang diberikan Sumut Pos terkait hal ini. Untuk masyarakat, kalau ada masyarakat yang menemukan penimbunan BBM silakan laporkan segera ke nomor 500000. Kita terbuka dan akan kita tanggapi laporan dari masyarakat tersebut,” katanya.

Disinggung mengenai adanya ditemukan stakeholders (pemilik SPBU) yang melakukan penyelewengan, Erika menuturkan, pihaknya juga terbuka dengan temuan tersebut. “Stakeholders juga dapat melaporkannya jika menemukan hal tersebut ke nomor kontak kita,” jelasnya.

Mengenai supir mobil tangki yang terbukti melakukan kerja sama dengan pihak-pihak tertentu, Erika mengaku, pihaknya akan memberikan sangsi yang tegas kepada supir mobil tangki. “Saat ini kita sedang melakukan pencarian dan pengumpulan bukti-bukti yang ada. Untuk supir tangki yang terbukti melakukan kesalahan akan kita berikan sangsi yang tegas. Sangsi yang diberikan sesuai dengan tingkatan kesalahan yang dilakukan,” tegasnya.

Untuk mengatasi kelangkaan BBM, tuturnya, pihaknya sudah melakukan penambahan ke seluruh pengisian yang ada. “Kita sudah lakukan penambahan dan kelangkaan BBM sendiri sudah kita atasi,” pungkasnya.(wan/ari/mag-11/jon)

Pameran Perumahan Terlengkap dan Terbesar

Sumut Pos Property Expo 2011

Pembukaan Sumut Pos Property Expo 2011 di Millenium Plaza Jalan Kapten Muslim Medan berlangsung meriah dan sukses. Pameran ini diikuti 18 stan dan akan berlangsung hingga Minggu (17/7) mendatang.

Pameran dibuka Pemimpin Perusahaan Sumut Pos Rudianton Sidabutar menampilkan sejumlah perumahan antara lain Villa Permata, Algeria, Dayasa Prima, Mega Greenland, Puri Zahara, Astoria. Peserta lain yakni perumahan Bukit Permai, Pangripta Group, The Icon, BMS, Griya Rotan Asri, Awal dan Bumi Johor. Tak cuma dari kalangan properti, pameran ini juga diikuti produsen semen PT Gunung Pantara Barisan dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Simpang Limun Medan. Ada juga stan Sumut Pos dan Posmetro Medan menyemarakkan pameran.

Rudianton berharap, melalui pameran ini masyarakat, pengembang dan pelaku bisnis perumahan saling berinteraksi dan mendapatkan informasi yang saling menguntungkan.

Demikian pula dengan kehadiran perbankan yang mampu memberi kemudahan mendapatkan fasilitas kredit perumahan menjadikan bisnis ini semakin diminati investor. ‘’Sumut Pos Property Expo 2011 sebagai pameran perumahan terbesar di Medan dapat menjadi acuan bagi calon konsumen dan acuan bisnis investor properti dalam mengambil keputusan,’’ ujar Rudianton.

Selama pameran, pengunjung juga akan ketiban rezeki. Panitia menyediakan kupon berhadiah yang diundi pada hari terakhir pameran, 17 Juli mendatang.

Dukungan terhadap pelaksanaan pameran diutarakan Area Sales Manager PT BRI, LA Sembiring dan Account Officer PT BRI Cabang Sisingamangaraja Medan, Heri Mahardika. ‘’BRI merupakan salah satu bank pemerintah yang memberikan fasilitas kredit perumahan di Sumut,’’ katanya.
Ia berharap ke depan akan lebih banyak pebisnis properti yang menjadi peserta pameran apalagi sekarang di Medan ramai dengan kegiatan pembangunan perumahan. Bahkan, saat ini sudah ada pabrik semen di Sumut.

Heri mengutarakan pihaknya menyediakan kredit perumahan dengan suku bunga sangat rendah dan jangka waktu fleksibel hingga 20 tahun sehingga memberi kemudahan kepada calon pembeli perumahan. ‘’BRI juga menyediakan fasilitas kredit renovasi, kredit take over dan kredit pembangunan perumahan pada tanah bersertifikat. Suku bunga kita sangat kompetitif dengan perbankan lain karena banyak pilihan kredit. Kita akan memberi pelayanan terbaik kepada calon pembeli perumahan,’’ jelasnya.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kredit perumahan antara lain melengkapi identitas pemohon kredit, data agunan, pekerjaaan pemohon. Kelayakan pembayaran dari calon nasabah dan kelayakan rumah yang akan dibeli juga akan diteliti.

‘’Kredit perumahan BRI sudah ada sejak tahun 2007. Dalam tahun ini, BRI Cabang Simpang Limun sudah menyalurkan kredit perumahan dengan pertumbuhan 70 persen dengan niai kredit perumahan Rp40 miliar. Tahun ini hingga Desember 2011, kita menargetkan dapat menyalurkan kredit perumahan sebesar Rp.100 miliar,’’ terangnya.

PT Gunung Pantara Barisan sebagai peserta Sumut Pos Property Expo 2011 memanfaatkan ajang ini memperkenalkan produksi semen lokal asal Sumut yang berada di atas standar nasional Indonesia (SNI). Semen yang diproduksi di Batubara, Sumut ini berproduksi sejak 13 Juli 2010.

Haposan Silalahi, pimpinan PT Gunung Pantara Barisan menilai pameran sebagai momentum memperkenalkan semen produksinya. Ia juga menyatakan kesiapan memasok material pembangunan perumahan. “Sumut sebagai provinsi ketiga di Indonesia kini memiliki pabrik semen,” kata Haposan Silalahi.

“Selain kualitas yang mampu bersaing dengan semen dari daerah lain, semen produksi PT Gunung Pantara Barisan memiliki harga yang lebih murah yang dipasaran dijual bervariasi Rp39 ribu hingga Rp41 ribu per zak ukuran 40 kilogram,” jelas Spv Sales Executive PT Gunung Pantara Barisan, Krimson Sinurat SE.

Ia menjamin harga semen produksinya lebih ekonomis dibanding semen lain. Demikian pula dengan kualitas semen yang berkualitas diatas SNI. “Jadi produksi semen kita sudah teruji sehingga kita memiliki banyak permintaan di Sumut,” kata dia.

Animo pembeli cukup besar terutama di daerah Kisaran, Batubara, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Simalungun dan Medan. “Permintaan semen di semua kabupaten/kota di Sumut cukup besar. Ke depan, kita akan semakin mengembangkan penjualan di provinsi lain di Indonesia,” terangnya. (eo/mag-9)

Wawancara Eksklusif dengan Khairul Ghazali, Terdakwa Perampokan Bank CIMB Niaga

Lama Menulis di Malaysia, Terinspirasi Pramoedya

Khairul Ghazali, pimpinan Majelis Taqlim Al Quds, kini mendekam di penjara. Ia menjadi terdakwa kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan bersama 13 terdakwa lain. Baru-baru ini, Khairul Ghazali meluncurkan buku Perampokan Bukan Fa’i yang ditulisnya selama di penjara. Ia mengaku terinspirasi dari penulis besar Pramoedya Ananta Toer. Siapa sebenarnya sosok cerdas ini?

Hidup di penjara bukan lantas mematikan kreativitas Khairul Ghazali untuk menulis. Pria kelahiran Medan 29 April 1965 ini menjadikan penjara sebagai tempat baru melahirkan ide-ide cemerlang dalam bentuk tulisan. Maklum sejak SMP, Khairul Ghazali sudah suka menulis.

Semangat ini juga muncul dari sejarah penulis-penulis terkenal yang pernah merasakan udaranya penjara. Pramodya Ananta Toer yang menulis buku Tetralogi Bumi Manusia saat diasingkan di Pulau Buru, Hamka dan penulis-penulis terkenal lain menjadi inspirasinya. “Saya pun demikian, walau dipenjara, tetap menyalurkan hobi menulis,” kata Khairul Ghazali yang ditemui di suatu tempat, kemarin.

Buku Perampokan Bukan Fa’I, ditulis di penjara dalam waktu sekitar 1,5 bulan. Khairul Ghazali ditangkap Densus 88 Anti Teror di rumahnya Jalan Sehat Desa Bunga Kota Tanjung Balai, 19 September 2010. Awal Oktober dia mulai menulis buku tersebut dan rampung November 2010. “Saya hanya membutuhkan alat berupa kertas, pulpen dan Al-Quran,” ujar Khairul Ghazali. Ketiga alat itu dimintanya dari penyidik saat berada di penjara.

Materi yang tersaji dalam catatan setebal 109 halaman itu dituangkan dengan mengandalkan ingatan. Hanya Al-Quran yang digunakan Khairul Ghazali sebagai literatur untuk memperkaya tulisan. “Ya, murni ingatan saja, hingga akhir buku-buku tersebut diterbitkan Grafindo Khazanah Ilmu,” ungkapnya.

Perampokan Bukan Fa’I ini bermaksud meluruskan pandangan sebagian orang tentang Fa’I.
“Fa’I itu merupakan harta rampasan yang direbut tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Fa’I itu tidak memerlukan pengerahan kekuatan dan senjata, tidak ada ancaman apalagi teror dan pembunuhan,” ujarnya.

Sebagai seorang dari 14 terdakwa kasus perampokan Bank CIMB Niaga ini tetap berpandangan bahwa tuduhan yang disampaikan penyidik kepadanya tidak tepat. Khairul Ghazali bilang, dia hanya korban. Soalnya Densus 88 Anti Teror datang ke rumahnya untuk menangkap Dani, salah satu tersangka perampok Bank CIMB Niaga.

“Saat itu terjadi kontak senjata, karena Dani tewas saya pun sebagai pimpinan Majelis Taqlim Al Quds diboyong anggota Densus sebagai tersangka,” ungkapnya. Dani sendiri merupakan satu dari 70 jamaah Majelis Taqlim Al Quds.

“Tentu saja sebagai murid, Dani sering datang ke rumahnya. Jadi kesalahan saya karena saya menyembunyikan pelaku perampokan, Itu saja, sesuai dengan fakta-fakta di persidangan,” ujarnya.
Tapi itu proses hukum, sebagai terdakwa Khairul Ghazali akan mematuhi aturan hukum yang disangkakan kepadanya. Jadi penyebaran agama sudah menjadi tanggungjawabnya termasuk meluruskan padangan soal Fa’I.

Khairul Ghazali sudah lima tahun tinggal di Tanjung Balai. Dia sendiri adalah suku Melayu dari Langkat dan lahir di Kota Medan. Istrinya kelahiran Tebingtinggi. Selama berumah di Tanjung Balai, dia aktif mengajarkan agama hingga akhirnya membuka Majelis Taqlim Al Quds serta Tahfidz Al-Quran.

Hidupnya dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ibadah agama.
Sebelum tinggal di Tanjung Balai, Khairul Ghazali lama tinggal di Malaysia. “Dulu saya pernah mau suluk ke Besilam dengan ayah. Karena usia masih kecil saya tidak diperbolehkan ikut suluk,” ungkapnya. Dari situlah saya memutuskan berangkat ke Malaysia.

Di negara tetangga itu, Khairul Ghazali aktif menulis. Beragam syair, cerpen dan puisi sudah banyak dihasilkan dan bahkan dimuat di media massa terbitan Medan dan Malaysia. Karena lama menjadi penulis, akhirnya Khairul Ghazali diterima menjadi wartawan di Malaysia yakni surat kabar Dunia Islam. “Dulu tugas saya tukang wawancara. Jadi banyak menteri-menteri di Malaysia yang sudah pernah saya wawancarai,” ungkapnya. Karena seringnya liputan, Khairul Ghazali memutuskan untuk tinggal di Tanjung Balai. “Kan jarak antara Malaysia dengan Tanjung Balai sangat dekat,” pungkasnya.

Tulisan Perampokan Bukan Fa’I merupakan karya tulisan yang ke-53 Khairul Ghazali.  “Jadi kalau Sumut Pos mau menerbitkan tulisan saya, maka saya ikut senang. Rencananya kliping tulisan yang dimuat di media massa akan saya jadikan sebuah buku,” katanya. (*)

LKPD 2010 Deli Serdang Mengecewakan

LUBUK PAKAM-Fraksi Partai Golkar kecewa terhadap kinerja pemerintahan Bupati Deli Serdang Amri Tambunan. Soalnya partai berlambang pohon beringin ini masih menemukan adanya ketidak azas dan tidak taat aturan di dalam LHP BPK-RI, sehingga hasil Disclaimer Opini secara berturut turut selama tiga tahun.

Demikian disampaikan, Ricky Prandana Nasution sebagai juru bicara fraksi partai Golkar dalam pandangannya,terhadap Laporan Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2010 pada rapat paripurna yang digela,senin (11/7) silam.

Bahkan, dampak hasil Disclaimer Opini tiga kali secara berturut-turut membuat kepercayaan public terhadap pemerintah daerah semakin lemah. Padahal, sebelumnya sejumlah elemen sempat memberikan apresasi tehadap pelaksanan pembangunan yang diprakrasi Bupati Deli Serdang Amri Tambunan baik melalui program Gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM) untuk pembangunan infrastukutur, Percepatan Rehabilitasi Apresasi Terhadap Sekolah (CERDAS) untuk Dunia Pendidikan serta Percepatan Kesehatan terhadap Ibu dan Anak (CERIA).

Namun semua program-program pembangunan yang beralas untuk mensejahterahkan rakyat itu , runtuh karena ulah sejumlah pimpinan Satuaan Kerjak Perangkat Daerah (SKPD) yang terkesan tidak patuh. Bahkan Dinas PU yang selalu  masuk daftar terkuran BPK-RI, terkesan “kebal” terhadap teguran yang dilayangkan oleh Bupati Deli Serdang.

Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Ricky menyebut Disclaimer Opini pengelolaan keuangan di Pemkab Daliserdang memperlihatkan kebebalan Bupati Amri Tambunan. Tetapi melalui surat bantahan kemarin, Ricky menegaskan tidak pernah menyebut kata Amri Tambunan bodoh dalam penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap laporan keuangan pemerintahan daerah (LKPD) Deli Serdang TA 2010 dalam rapat paripurna DPRD, 11 juli lalu.

Dalam LKPD tersebut, Fraksi Partai Golkar mempertanyakan seputar lemahnya Sistem Pengendalian Internal antara lain, sehingga berpotensi akan mengalami kerugian sekitar Rp 3.401.125.250. yang berasal dari Saldo Piutang Pajak dan Piutang per 31 Desember 2010 yang tidak tertagih.
Selanjutnya, kelemahan SMD apratur membuat kelebihan perhitungan dan penyetoran ke Kas Negara atas tunjangan pajak penghasilan Pasal 21 bagi pimpinan dan anggota DPRD TA 2010 Rp 330.147.728, akibatnya membuat sebagian anggota DPRD kecewa.

Selain itu, Fraksi Partai Golkar meminta penjelasan kepada Bupati Deli Serdang Amri Tambunan terkait adanya temuan BPK-RI perwakilan Sumut tentang realisasi Belanja Modal Rp 101.820.353.145 yang tidak dapat diyakini kewajarannya. Kemudian seputar adanya utang kontruksi sekitar Rp 50.494.966.458, mohon diberikan perincian daftar kapan mulai utang dibuat dan utang itu untuk pekerjaan kontruksi apa tolong buatkan daftarnya, daftar nama-nama perseorang atau badan usaha yang belum dibayarkan, selanjutnya kenapa utang kontruski tersebut tidak dikonsultasikan terlebih dahulu ke DPRD.

Fraksi Golkar mempertanyakan kenapa penatausahan asset tetap berupa peralatan dan mesin serta bangunan belum memadai.

Fraksi Golkar juga menemukan ketidak patuhan terhadap undang-undang yang dilakukan Bendahara Pengeluaran Dinas Kehuatanan Rp 10.873.000, tidak disetorkan ke Kas Daerah. Keterlambatan Bendahara Dinas PU Dinas Cipta Karya dan Pertambangan, Dinas Pendidikan memotong pajak Rp 9.299.406.957 merupakan indikasi lemahnya kinerja SMD aparat.(bntr)

Najib Diserang Facebooker

Dituntut Segera Mundur

KUALA LUMPUR- Dukungan gerakan 100 ribu orang tuntut Najib Tun Razak mengundurkan diri sudah over. Dalam empat hari pasca demo besar-besaran berlangsung sebanyak 170 ribu facebooker mendukung Najib Tun Razak mundur.

Gerakan dukungan melalui situs jejaring sosial itu dimulai saat polisi menahan 1.600 orang selama demo berlangsung. Demonstrasi yang didukung kelompok organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat dan oposisi merupakan protes politik terbesar dalam 4 tahun terakhir.

Demonstran, yang tergabung dalam kelompok “Bersih 2.0” menuntut digelarnya pemilihan umum yang bebas dan adil. Selain itu, mereka meminta agar koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib mengakhiri kekuasaannya.

Setelah demonstrasi, pengikut laman itu terus bertambah. Bahkan setiap per menit tercatat 300 orang menyatakan suka. Senin lalu, pengikutnya melebihi target 100 ribu orang, dan Rabu pagi ada 172.868 orang menyatakan suka.

“Saya tidak mengerti mengapa polisi kasar, memukul, dan menyemprotkan gas air mata,” demikian tulis seorang pendukung, Sofie Muhammad, di laman itu.

Malaysia termasuk pengguna aktif jejaring sosial dan situs mikro blogging.  Sebuah studi  perusahaan riset TNS global tahun lalu menunjukkan Malaysia menjadi orang yang paling populer di Internet, dengan rata-rata 233 teman di jaringan sosial mereka dibandingkan dengan 68 di Cina dan hanya 29 di Jepang.

Menteri Besar Datuk Seri Adnan Yaakob berkata UMNO Pahang membentuk badan khusus melawan kebohongan yang disebarkan oposisi. “Tubuh khusus kontra kebohongan dan benar, mereka sebagai oppposition yang baik di mendistorsi fakta,” katanya.

Dia mengatakan badan khusus akan bergerak pada September karena sangat penting untuk memastikan masyarakat tidak tertipu oleh oposisi. “Ketika kami melawan klaim oposisi, orang tidak ingin mendengar bahkan jika itu adalah kebenaran tapi kami akan melanjutkan,” katanya. “Saya menyambut demonstran ke Pahang. Jika Bersih dapat membawa 7.000 orang di sini, kami akan merespon dengan 70.000 orang,” tambahnya.

Sementara itu, di parlemen Malaysia, delapan anggota parlemen dari Barisan Nasional menggelar pemogokan selama Majelis Legislatif Negara duduk, lantara dua anggotanya ditangguhkan.
Boikot datang setelah Ketua Datuk Chang Kim Teng memerintahkan larangan tiga-hari terhadap Kuang anggota parlemen Abdul Shukur Idrus yang menolak untuk mengindahkan perintah dan membacakan pernyataan Yang Dipertuan Agong. (bnm/bbs/jpnn)

Yingluck Tertunda Jadi PM Thailand

BANGKOK- Pasca kemenangan telak calon Perdana Menter (PM) Thailand, Yingluck Shinawatra pada 3 Juli lalu, tak membuat perempuan itu bisa bernafas lega. Pasalnya, Komisi Pemilu Thailand menunda pengesahan hasil pemilu itu.

Menurut kantor berita Associated Press, Komisi Pemilu Thailand Selasa (12/7) malam waktu setempat memutuskan penundaan pengumuman resmi hasil pemungutan suara. Komisi Pemilu tidak segera memberi alasan yang spesifik atas penundaan itu, selain menyebut mereka masih harus menyelidiki lebih lanjut atas adanya dugaan pelanggaran terhadap undang-undang pemilu.

Komisi Pemilu pun belum bisa mengesahkan 142 calon legislator yang berhak duduk di Majelis Rendah Parlemen, yang memiliki total 500 kursi. Abhisit termasuk caleg yang belum bisa disahkan untuk masuk ke parlemen yang baru.

Majelis Rendah punya jangka waktu 30 hari, terhitung sejak tanggal Pemilu, untuk memulai sidang. Mereka juga diberi jangka waktu 30 hari sejak tanggal sidang pertama untuk memilih perdana menteri baru.

Namun, menurut kalangan pengamat, keberhasilan Yingluck tak lepas dari peran mantan mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra. Pasalnya, Yingluck merupakan adik kandung Thaksin, yang terguling dari kekuasaan setelah dikudeta militer pada 2006. Dia pun mengungsi ke Dubai, Uni Emirat Arab dan sering berpindah ke sejumlah negara.

Thaksin sejak 2008 menjadi buronan aparat hukum Thailand setelah dinyatakan bersalah atas kasus korupsi. Namun, dengan kekayaannya yang melimpah, Thaksin tetap memiliki pengaruh kuat bagi kancah politik Thailand. (bbs/jpnn)

Diseruduk Tronton, 16 Tewas

NGAWI – Pentas hiburan di Jalan Raya Ngawi-Bojonegoro Km 15, Dusun Kedungkrambil, Desa Sumber Rejo, Margomulyo, Bojonegoro, Selasa (12/7) malam, berubah kisah memilukan. Sebanyak 16 orang tewas diseruduk truk tronton PT Semen Gresik saat menonton ketoprak di rumah Marie.

Belasan lainnya luka-luka dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soeroto dan RS Widodo Ngawi
Dari 16 jenazah korban, 15 di antaranya tewas di lokasi kejadian. Sedangkan 1 korban lainnya bernama Slamet, 59, mengembuskan nafas terakhir di RSUD dr Soeroto. Korban dibawa ke rumah sakit Ngawi karena jaraknya lebih dekat ketimbang di Bojonegoro.

Malam itu Marie menggelar hiburan tasyakuran pernikahan anaknya Widodo dengan nanggap ketoprak. Sekitar pukul 23.00, ketika ketoprak baru saja dimulai, dari arah Bojonegoro, ada iring-iringan tiga kendaraan. Karena rem tronton Semen Gresik blong, maka menabrak mobil  di depannya  lalu menabrak penonton ketoprak.(isd/jpnn)