28 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14995

Stabat Raih WTN Enam Kali Berturut-turut

LANGKAT- Stabat sebagai Ibukota Kabupaten Langkat, untuk keenam kalinya mempertahankan sekaligus meraih Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) 2010 dari Pemerintah Pusat. Kepastian diterimanya penghargaan itu, setelah diterimanya surat dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat No: KP-JPD/2/9/DRJD/2011 tanggal 11 Juli 2011 yang ditandatangani Drs Suroyo Alimoeso.

“Kita sudah menerima surat pemberitahuan terkait penerimaan WTN untuk kota Stabat. Insya Allah, Bupati H Ngogesa Sitepu akan hadir langsung bersama Kapolres pada 20 Juli mendatang,” kata Kadishub Langkat Syahmadi didampingi Kabag Humas Syahrizal, di ruang kerjanya, Jumat (15/7).

Syahmadi menuturkan, diraihnya penghargaan WTN untuk kota Stabat, salah satu unsur penilaian yang dilakukan adalah komitmen Bupati terhadap sistem perencanaan transportasi yang aman dan nyaman, sarana pra-sarana termasuk  tersedianya sejumlah fasilitas terminal maupun halte bus. Selain itu, kerjasama dengan Satlantas Polres Langkat akan terus ditingkatkan untuk berdisiplin berlalu lintas.

Sementara itu, Kabag Humas Langkat Syahrizal atas nama Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan andil bagi keberhasilan kota Stabat, meraih penghargaan WTN.
“Keberhasilan ini tentu menambah deret panjang prestasi nasional yang dicapai Pemkab Langkat dibawah kepemimpinan Bupati H Ngogesa Sitepu yang terus memberikan pengabdian demi perubahan Langkat lebih baik,” ujar juru bicara Pemkab Langkat itu. (*/ndi)

Jamwas Selidiki Jaksa Alex

Dugaan Suap Kasus Korupsi Pemkab Batubara

MEDAN- Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendi, berkunjung ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), melakukan penilaian terhadap Kajatisu sekaligus meminta keterangan atas perkara percobaan penyuapan atas jaksa Alex, yang menangani perkara dugaan korupsi di Pemerintah Kabupaten Batubara.

“Selain melakukan penilaian terhadap Kejatisu, juga dalam rangka klarifikasi terhadap jaksa yang menangani perkara korupsi di Pemkab Batubara,” beber Marwan pada wartawan Senin (18/7).

Lebih lanjut dikatakan Marwan, pihaknya akan memanggil jaksa Alex, untuk dimintai keterangannya, terkait dugaan suap dari PT Pa cific Fortune sebesar Rp224,3 juta.

“Untuk pemanggilan jaksa yang bersangkutan, Kejagung akan menentukan jadwal pemanggilan. Saat ini hanya masih klarifikasi saja. Agar penyelidikan kasus dugaan korupsi Pemkab Batubara tidak terganggu,” tegas Marwan.
Penyelidikan terhadap jaksa Alex, sambung Marwan, atas penangkapan 2 tersangka baru kasus dugaan korupsi di Pemkab Batubara oleh Kejagung pada 6 Juli lalu.

Dua tersangka yang ditangkap, Ilham Martua Harahap dan Daud Aswan Nasution. Kedua tersangka diamankan jaksa di Hotel Istana Medan, Rabu (6/7) malam.

Diketahui, Ilham merupakan Direktur PT Pacific Fortune Management yang hendak menyerahkan uang suap sebesar Rp200 juta pada tersangka Daud yang mengaku memiliki kenalan oknum jaksa dan menjanjikan bisa mengurus penangguhan penahanan Rahman Hakim, Komisaris PT Pacific Fortune Management yang kini ditahan di Rutan Kejagung.

Ditambahkan Marwan, dirinya telah melakukan klarifikasi pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Andhi Nirwanto dan Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jampidsus Jasman Panjaitan.

“Keterangan sementara jaksa Alex, dia belum menerima suap dari kedua tersangka itu. Justru dia yang menangkap. Inilah pengakuan jaksa yang bersangkutan di Jampidsus dan Dirdik,” tegas Marwan.

Kedua tersangka ditangkap karena percobaan penyuapan terhadap jaksa Alex yang kemudian menangkap keduanya. Saat itu, kedua tersangka mencoba mendekati Alex untuk meminta penangguhan penahanan atas Rahman. Mengetahui indikasi percobaan penyuapan ini, jaksa Alex pun melaporkannya kepada atasannya di Jampidsus Kejagung.
Sebelumnya diberitakan, bersama para tersangka, Kejagung menyita uang sebesar Rp224,3 juta. Dengan rincian, Rp200 juta untuk menyuap oknum jaksa, Rp20 juta operasional untuk makelar dan sisanya Rp4,3 juta disita dari saku Ilham.

Selain itu, jaksa juga berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa, satu unit mobil Honda Civic dan uang tunai Rp220 juta. Sedangkan dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan lima orang tersangka, yakni Yos Rouke selaku Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset, Fadil Kurniawan selaku Bendahara Umum Daerah, dan Rachman Hakim selaku Komisaris PT Pacific Fortune Management, serta dua tersangka dari Pemkab Batubara, namun keduanya masih buron. (rud)

IDTUG akan Dibentuk di Sumut

Tarif roaming international saat ini masih cukup tinggi dan para operator juga masih terkesan tidak transparan dan tidak konsisten. Namun secara prinsip, semestinya tarif roaming yang dikenakan operator terhadap konsumen menunjukkan tren terus menurun.

“Tarif roaming sejatinya dikenakan operator untuk menutupi pinjaman dan biaya investasi infrastruktur jaringan yang sudah mereka keluarkan. Karenanya, jika biaya investasi ini sudah tertutupi atau mencapai titik impas, semestinya biaya roaming ikut turun,” kata Ketua Bidang Organisasi Indonesia Telekomunikasi User Group (IDTUG) Pusat Drs Hendrik H Sitompul MM, kemarin.

Menurut Hendrik, biaya roaming yang dikenakan ke konsumen menjadi sekadar untuk menanggung biaya operasional infrastruktur jaringan, bukan lagi ditambah marjin keuntungan. Selain mempersoalkan tarif roaming internasional, kata Hendrik, IDTUG bersama INTUG (Internasional Telekomunikasi User Group)  juga mendukung prinsip-prinsip teknologi netral (OFTA Hongkong) yang memberikan best value ke customer/user.

Misalnya, kata Hendrik, teknologi broadband, di mana IDTUG terus mendorong percepatan pengembangannya di Indonesia. Definisi broadband yang masih sangat beragam menyulitkan membuat benchmark capaian di antara para negara, sehingga kondisi yang ada di Indonesia sulit dibandingkan dengan negara lain.

Selain itu, Hendrik mengaku telah mendapat surat mandat dari IDTUG Pusat yang langsung ditandatangani Ketua Umum Nurul Yakin Setyabudi dan Sekjen Muhamad Jumadi, untuk membentuk perwakilan wilayah IDTUG di Sumut. “Dalam waktu dekat sekira dua bulan ini, IDTUG Sumut sudah terbentuk, saya sudah diberi mandat,” kata Hendrik.
Untuk diketahui, Indonesia Telecommunications Users Group (IDTUG) adalah Kelompok Masyarakat Pengguna Jasa & Sarana Telekomunikasi Indonesia, berdomisili di Indonesia, yang melakukan kegiatan berkaitan dengan edukasi, advokasi Pengguna Telekomunikasi, dan berafiliasi dengan International Telecommunications Users Group (INTUG), yang berpusat di Heidestein 3971 ND, Driebergen, The Netherlands.(*/ade)

Pertamina Gelar Sosialisasi LPG di Labuhan Batu

Setelah  menggelar sosialisasi dan edukasi penggunaan LPG di beberapa daerah di Sumut,  Pertamina berkesempatan mengunjungi Kabupaten Labuhan Batu untuk melakukan sosialisasi yang  dilakukan pada  (8/7) di  lima kecamatan. Yakni. Kecamatan Bilah Hilir, Kecamatan .Bilah Hulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kecamatan Kualuh Selatan dan Kecamatan Rantau Utara.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang tata cara yang benar dan aman dalam menggunakan kompor gas dan tabung 3 kg serta alat lain yang termasuk paket perdana konversi minyak tanah ke LPG.
Tahun 2011 ini, PT Pertamina kembali mengadakan sosialisasi dan edukasi program konversi minyak tanah ke LPG di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Tujuan kegiatan  untuk  dapat meningkatkan keyakinan masyarakat penerima paket konversi untuk menggunakan LPG sebagai bahan bakar pilihan dan tidak lagi menggunakan minyak tanah. Kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian  PT Pertamina kepada masyarakat pengguna LPG.

Program konversi ini telah dimulai sejak tahun 2007 di 25 kabupaten kota di 8 propinsi. Dilanjutkan tahun 2008 mencakup 81 kabupaten kota di 8 propinsi, tahun 2009 166 kabupaten kota di 15 propinsi, tahun 2010 189 kabupaten kota di 16 propinsi dan target di tahun 2011 ini 25 propinsi.

Untuk wilayah Sumatera Utara setelah digelar dibeberapa kabupaten/kota. Seperti Kabupaten Karo, Simalungun, Asahan, Kotamadya Tebing Tinggi, dan Siantar.  Sasaran program ini adalah ibu rumah tangga, kepala rumah tangga, anggota PKK, Karang Taruna, pemimpin/tokoh agama dan masyarakat, NGO, LSM, yayasan/organisasi sosial dan usaha mikro keliling dan menetap. (*/sih)

Siantar tak Terima CPNS 2011

SIANTAR- Untuk tahun 2011, Pemko Siantar dipastikan tidak menerima calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan alasan memaksimalkan tenaga PNS dan Honorer yang saat ini berjumlah 8.327 orang, dengan rincian PNS 6.567 orang dan honorer 1.760 orang.

Pemerintah Kota Siantar akan lebih fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelaksanaan pelatihan serta melanjutkan pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Kabag Humas dan Protokoler Pemko Siantar Daniel Siregar mewakili Kepala BKD Kota Siantar Pariaman Silaen, Senin (18/7).

Lebih lanjut Daniel Siregar menjelaskan, kebutuhan CPNS formasi 2011, tidak mendesak karena seluruh tenaga baik teknis, keguruan dan tenaga kesehatan masih tersedia.

“Tahun ini Siantar fokus untuk meningkatkan SDM yang ada untuk menutupi tenaga teknis, terutama bidang kesehatan yang belum terisi, dengan memberikan kesempatan sebesar-besarnya melanjutkan pendidikan,” kata Daniel.(esa/smg)

Disunat Makhluk Gaib

TEBING TINGGI- Alhadi Syahputera (4), anak pertama dari dua bersaudara pasangan Gunawan Syahputera (34) dengan Juliniar (24), warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tambangan Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, dikhitan (sunat) makhluk halus, Kamis (14/7) sekira pukul 13.00 WIB.

Menurut Gunawan Syahputera, ayah Alhadi ketika ditemui di rumahnya, Senin (18/7) mengaku, awalnya tidak mengetahui kalau kemaluan anaknya telah disunat oleh mahkluk gaib.

“Saya saat itu lagi bekerja, tapi kata neneknya, jangan bermain-main di dekat pohon tebu belakang rumah, ini jam satu siang, nanti bahaya. Kemudian anak itu datang ke rumah neneknya buang air kecil. Karena merasa kesakitan, sang nenek memeriksa kemaluan korban, diketahui kalau kemaluannya sudah disunat,” kata Gunawan.

Dijelaskan, melihat kejadian tersebut, sang nenek, Muslimah (54) yang tinggal tidak jauh dari rumah Alhadi Syahputera langsung memberitahukan kepada ibunya (Juliniar) bahwa ada kelainan pada kemaluan anak tersebut.(mag-3)

Siapkan Tamatan Cerdas dan Religius

Politeknik Unggul LP3M Medan (PULMED)

Politeknik Unggul LP3M Medan (PULMED) terus berinovasi melakukan terobosan dalam upaya menciptakan tamatan yang profesional, andal dan serta religius. Bahkan kampus yang berlokasi di Jalan Iskandar Muda nomor 3 EF ini, digadang merupakan kampus revolusioner di bidang pendidikan diploma tiga (D3) di Kota Medan.

Pasalnya, selain sebagai satu-satunya kampus yang bisa menyelesaikan pendidikan D3 hanya dalam waktu dua tahun, PULMED juga memberikan kurikulum yang terintegritasi dengan memadukan IQ, EQ, dan SQ yang terus update setiap tiga tahunnya.

Hal ini disampaikan Direktur Politeknik Unggul LP3M Medan, HM Nasir Mahmud SE Msi MBA, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

“Dengan konsep di atas diharapkan semua lulusan PULMED mempunyai  skill atau keterampilan sesuai dengan jurusannya serta memiliki akhlak dan moral, serta taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bisa sukses di dunia kerja,” ungkapnya.

Bahkan kampus yang telah berdiri sejak 2001 lalu itu juga menciptakan peserta didik yang kreatif lewat berbagai kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa yang disediakan PULMED.

Beberapa kegiatan kemahasiswaan yang masih eksist seiring perkembangan zaman, di antaranya  MAPALA, Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) An-Najwan,  Kesatuan Mahasiswa Kristen (KMK) IGOS, Secretary Club, UKM Olahraga, Acounting Club, English Club, Design Grafis, dan banyak kegiatan lainnya.

Keberadaan beberapa UKM ini juga menurut Nasir cukup memberikan dampak positif terhadap PULMED, yakni melalui sejumlah prestasi yang telah diukir. “Kita sering menjuarai beberapa even seperti raihan tiga medali emas lewat olahraga renang dalam dalam POMSU 2012, juara umum kejuaran bulutangkis antar perguruan tinggi di Sumatera Barat dan memiliki duta mahasiswa melalui BKKBN, beberapa waktu lalu, dan banyak prestasi lainnya,” sebut Nasir.
Selain itu, bagi peserta didik yang beragama muslim nuansa religius yang begitu kental juga ditanamkan PULMED, khususnya bagi mahasiswa yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Yang mana dalam hal ini PULMED mewajibkan seluruh peserta didik khususnya bagi yang muslim untuk mengikuti Zikir Akbar, Iktikaf, Taklim dan Typing Tutor sebagai prasyarat melaksanakan PKL. “Prasyarat itu dilakukan sebagai bentuk pendukung program kurikulum yang kita sapkan yakni perpaduan IQ, EQ, dan SQ,” jelas Nasri.

Demi tujuan menyelaraskan semua bidang, PULMED, menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang memadai seperti dosen pendidik dan fasilitas kampus. Tidak tanggung-tanggung, seluruh fasilitas disiapkan sesuai perkembangan zaman. (uma)

Tingkatkan Prestasi dan Potensi

Daniel Julifer Van Dior Siagian

Terus berprestasi dan meningkatkan potensi, sepertinya sudah menjadi motto hidup bagi Daniel Julifer Van Dior Siagian. Pasalnya, buah hati Binsar Siagian, SH dan Berliana Situmeang ini mampu meraih tiga medali dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Sumatera Utara, Kamis (7/7) lalu.

Raihan tiga emas yang diperolehnya ini merupakan gelar yang didapat dari tiga kategori yakni 50 m gaya dada, 100 m gaya dada dan 100 m gaya bebas. Sebelumnya, pria kelahiran Gunung Sitoli, 10 Juli 1991 sebelum juga telah mengukir berbagai prestasi, yakni meraih medali 1 emas 2 perunggu  pada kejuaran Renang Tingkat Pelajar dan Mahasiswa se-Kota Medan, Finalis Kejurnas renang di Surabaya pada Mei 2011, 2 Medali Perak pada Kejurnas di Jakarta Mei 2010 dengan kategori gaya dada 50 m dan 200 m, 3 medali emas  pada POMNAS di Palembang 2009 dengan kategori gaya dada 50m, 100 m dan 200m.

“Saya senang dengan beberapa raihan prestasi yang telah saya dapat dan ini semua berkat dukungan dari kedua orangtua dan seluruh teman, serta kampus yang mendukung sepenuhnya dengan kegiatan yang saya jalani,” ujarnya.
Pria berkaca mata yang masih aktif sebagai mahasiswa di PULMED jurusan Manajemen Pemasaran ini juga bertekad akan terus menggeluti bidang olahraga air itu hingga tingkat internasional.

Dengan kesibukannya mendekati sidang Tugas Akhir, Daniel tetap fokus mengejar prestasinya,  tanpa harus meninggalkan aktivitas kampus. (uma)

Komandan Kapal Perang Turki Kagumi Sumut

MEDAN- Komandan Kapal Perang Turki TCG Admiral Sinan Etfugrul mengaku kagum dengan keunikan yang dimiliki Indonesia, khususnya Sumut yang menjadi daerah pertama yang dikunjunginya di Indonesia. Dengan keunikan dan potensi Sumber Daya Alam serta kelautan tersebut, katanya, Sumut dan Indonesia akan menjadi prioritas kerjasama Turki dengan Asia Tenggara.

“Saya memang belum berkunjung ke Jakarta, selepas dari Sumut saya akan berkunjung ke Kualalumpur. Namun, dari beberapa tempat yang saya kunjungi, saya harus katakan Sumut unik dan potensial. Bahkan, apa yang ada di Sumut tidak ditemukan di India ataupun negara lainnya yang pernah saya kunjungi,” kata Sinan didampingi Danlantamal I Bambang Soelistiyo dan sejumlah tentara Turki dan jajaran Danlantamal I, saat beraudiensi dengan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho di Kantor Gubsu, Senin (18/7).

Sinan mengatakan keinginannya, agar Indonesia, khususnya Sumut bersedia menerima tawaran kerjasama pemerintah Turki, baik di sektor militer, ekonomi, pendidikan dan seni budaya. Sebab, katanya, keunikan ini akan menjadi modal untuk membangkitkan kemakmuran bersama masyarakat antar negara di masa akan datang.

“Saya harus ungkapkan, saat ini Turki sangat terbuka dengan siapapun, khususnya dengan negara yang memiliki kedekatan budaya dengan Turki, seperti Sumut dan saya yakin juga Indonesia. Saya kagum dengan Sumut dan saya janji akan menyampaikan seluruh potensi ini kepada pemerintah Turki,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Gubsu menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Ia pun berharap agar kunjungan ini bukan yang pertama dan terakhir, sehingga terjalin silaturahim yang baik antara Indonesia dan Turki.
“Memang banyak potensi yang ada di Sumut, semua itu butuh penanganan yang baik, sehingga dengan kunjungan ini nantinya tercipta kerjasama yang baik untuk memanfaatkan potensi yang ada,” sebutnya.(saz)

BPS dan Pemkab tak Kompak

Kursi DPRD Langkat dan DPRD Sumut Ilegal

Kursi anggota DPRD Langkat dan DPRD Sumut dari daerah pemilihan Langkat perlu dipertanyakan. Pasalnya, jumlah penduduk hitungan KPUD Langkat dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut berbeda, akibatnya jumlah kursi DPRD tak sesuai.

Jumlah data yang diperoleh Sumut Pos, penduduk Langkat pada 2010 berjumlah 966.133 jiwa berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut. Sedangkan versi Pemkab Langkat, menyebutkan jumlah penduduk pada 2008 sebanyak 1.057.768 jiwa. Berarti ada penurunan jumlah penduduk dalam dua tahun sebanyak 91.635 jiwa. Tentunya, angka ini cukup besar jika dianggap sebagai sebuah perpindahan warga Langkat keluar daerah maupun pengurangan pendudukan karena kematian dalam dua tahun. Namun, masalahnya bukan pada itu, tapi lebih pada jatah kursi wakil rakyat di gedung dewan.

Humas BPS Sumut, Pendi Pohan menyampaikan, jumlah penduduk Kabupaten Langkat sesuai sensus 2010 memang sebanyak 966.133. Jumlah itu sudah sesuai dengan hasil hitungan pihaknya. Dan, dia mengamini kalau jumlah itu tidak mencapai 1 juta jiwa. Tapi, dirinya tak tahu menahu tentang jumlah penduduk dan kaitannya kepada kursi DPRD Langkat dan DPRD Provinsi yang berasal dari daerah pemilihan Langkat. “Jumlah penduduk itu sesuai hasil survey kami,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (18/7).

Mengacu kepada jumlah penduduk dua versi itu, pada UU No. 10 tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPRD dan DPD. Di dalam UU tersebut pada pasal 26 dan 27 ada diatur kursi anggota DPRD. Berdasarkan UU tersebut pada pasal 27 disebutkan jumlah kursi anggota DPRD kabupaten/kota di kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa berlaku ketentuan Pasal 26 ayat (2) huruf g. Pasal tersebut mengamanatkan, kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa memperoleh alokasi 50 (lima puluh) kursi. Sedangkan untuk kursi DPRD Sumut dihitung oleh KPUD Provinsi.

Kini, jumlah kursi anggota DPRD Kabupaten Langkat sebanyak 50 kursi, dan kursi di DPRD Sumut sebanyak 10 kursi. Pada periode sebelumnya, kursi DPRD Langkat hanya 45 kursi dan di DPRD Sumut asal daerah pemilihan XI Binjai dan Langkat hanya 8 kursi.

Ketua KPUD Sumut, Irham Buana Nasution mengaku baru mengetahui perhitungan jumlah penduduk yang tak sesuai antara Pemerintah Kabupaten Langkat dengan BPS Sumut. Memang sering ditemukan selisih angka, tapi tak sejauh seperti ini.

Tapi, ungkapnya, data yang disebutkan BPS Sumut itu cenderung diperuntukkan untuk pertanian dan perekonomian, sedangkan data yang digunakan KPU untuk mengetahui jumlah penduduk dan pemilihnya, berdasarkan UU No.10/2008 berasal dari pemerintah daerah. “Jadi kami memakai jumlah penduduk yang dikeluarkan Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemkab Langkat,” katanya.

Ketika disinggung besarnya perbedaan jumlah angka tersebut, Irham menyarankan sebaiknya Pemkab Langkat dan BPS Sumut duduk bersama untuk mencocokkan jumlah penduduk. Karena, jumlah penduduk ini tak boleh dibohongi, Pemkab Langkat harus bertanggung jawab terkait jumlah datanya.

“Kami sudah menjalankan sesuai UU, jadi secara formalistik sudah sesuai. Tapi, secara substantif perlu dipertanyakan selisih jumlah penduduk ini karena sangat berkaitan kepada jumlah kursi DPRD Provinsi maupun Kabupaten Langkat,” katanya.

Tak hanya itu, dia mengakui pihaknya juga sudah tuntas menjalankan UU, hal lainnya bila ada gugatan. Maka, pihaknya akan bertanggungjawab. Namun, Pemkab Langkat juga harus segera mengklarifikasi jumlah penduduk ini, sehingga bisa diketahui jumlah kursinya. (ril)