24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15016

Alfred Riedl Dipecat

Tunjuk Pelatih Asal Belanda

JAKARTA- Ketua Umum PSSI yang baru Djohar Arifin menggebrak. Gebrakan besar pertamanya adalah mencopot Alfred Riedl dari jabatan pelatih Timnas Indonesia, Rabu (13/07).

Menurut  Djohar Arifin, pemecatan Riedl ini karena kontraknya cacat. Kontrak Riedl, menurut Djohar, dengan Nirwan Dermawan Bakrie, bukannya dengan PSSI. “Kami sudah mencari kontraknya di PSSI tidak ada. Itu alasan dia diganti,” ujar Djohar Arifin.

Meski alasan ini terkesan dipaksakan, yang pasti PSSI sudah menunjuk pelatih baru menangani timnas di Pra Piala Dunia melawan Turkmenistan. Dia adalah Wilhelmus Gerardus Rijsbergen. Saat ini, pelatih asal Belanda itu berstatus sebagai arsitek PSM Makassar.

Alasan terpilihnya pria yang karib disapa Wim ini tak lepas dari reputasi dan pengalamannya selama ini. Pelatih berusia 59 tahun ini sempat menukangi Tim Nasional Trinidad and Tobago di ajang Piala Dunia 2006 lalu. “Mulai besok dia akan melatih tim nasional di lapangan tim nasional Senayan,” kata Djohar.

Selain Riedl, asistennya Wolfgang Pikal, juga dipastikan bakal didepak dari Timnas Indonesia. Karena itu, dalam menjalankan tugasnya, Wim Rijsbergen bakal didampingi oleh Rahmad Darmawan.
Hal itu diterangkan langsung oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin, dan ditegaskan pula oleh anggota Komite Eksekutif, Bob Hippy, dalam pertemuan dengan wartawan di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (13/7).

Karena agenda pertandingan melawan Turkmenistan kian dekat, perubahan manajemen timnas pun dilakukan secara cepat. Selain melepas Riedl, PSSI menetapkan nama Wim Rijsbergen sebagai pelatih kepala, Rahmat Darmawan sebagai asisten, dan Ferry Kodrat sebagai manajer.
“Wim disiapkan untuk dua laga PPD kontra Turkmenistan dulu. Apakah akan diteruskan, kita lihat nanti saja,” terang Bob Hippy.

Saat ditanya kenapa PSSI tidak mempertahankan Riedl, ia mengatakan, “Tidak semudah itu, karena banyak masalah yang belum selesai dengan dia (soal kontrak).”

“Riedl kan kontraknya dengan Pak Nirwan (Bakrie). Mestinya dengan institusi (federasi, PSSI). Tidak bisa dengan personal, meskipun dulu Pak Nirwan itu wakil ketua umum PSSI,” pungkasnya. (net/jpnn)

Cile Juara Grup

MENDOZA-Gol bunuh diri dari Andre Carrillo di penghujung laga memberikan berkah kepada Cile. Skuad berjuluk La Roja ini berhasil memetik kemenangan 1-0 atas Peru ketika melakoni laga pamungkas Grup C Copa America di Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza, Rabu (13/7) pagi.

Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan posisi Cile sebagai juara klasemen Grup C dan membuatnya berhak untuk tampil ke babak perempat perempat-final. Di babak berikutnya nanti, Cile cukup beruntung karena dapat terhindar dari Argentina.

Sedangkan posisi Peru masih bertahan di posisi kedua dengan nilai empat angka.
Dalam pertandingan ini, kedua tim sebenarnya berusaha untuk saling menyerang.

Tensi permainan baru benar-benar mencapai klimaksnya ketika laga memasuki ke menit ke-62. Kedua tim harus sama-sama bermain dengan sepuluh pemain setelah wasit Salvio Spinola Fagundes Filho memberikan kartu merah.

Peru harus kehilangan Giarcarlo Carmona, sedangkan Cile harus melanjutkan pertandingan tanpa kehadiran gelandang Jean Beausejour. Walau demikian, kedua tim masih tetap berusaha untuk menekan.

Di menit ke-70, Peru sempat memperoleh sebuah kesempatan lewat aksi William Chiroque. Namun peluang itu masih belum bisa membuahkan hasil.

Sementara Cile yang sempat beberapa kali membuat ancaman ke wilayah pertahanan Peru akhirnya berhasil memecahkan kebuntuannya ketika memasuki injury time.
Dua menit memasuki injury time, gol akhirnya lahir. Dari sepak pojok, kemelut lahir di depan gawang Peru. Sanchez menanduk bola dan si kulit bundar mengenai badan pemain lawan untuk berakhir di dalam gawang.

Gol ini pun cukup untuk mengantarkan Cile tampil pada babak perempatfinal. (bbs/jpnn)

Yang Penting Menang

CORDOBA-Tim unggulan Brasil tak lagi memikirkan bagaimana cara agar bisa bermain cantik di lapangan. Yang ada dalam benak para pemainnya saat ini hanyalah bagaimana caranya menang.

Brasil menghadapi Ekuador di partai terakhir Grup B Copa America 2011, Kamis (14/7) pagi ini dengan membutuhkan hasil imbang atau menang untuk tetap bisa bertahan menyusul hasil seri yang mereka raih di dua partai sebelumnya.

Hal serupa sempat dialami Argentina, rival bebuyutan Brasil. Tetapi ‘Tim Tango’ sudah lolos dari lubang jarum berkat kemenangan di partai ketiga.

Argentina bahkan lolos langsung dengan menempati posisi runner-up grupnya—dua tim peringkat ketiga terbaik juga lolos ke perempatfinal. Kini Brasil dinanti tantangan serupa dan mereka pun ditegaskan takkan memikirkan cara untuk bisa tampil indah.

“Bermain cantik selalu menyenangkan, tapi satu-satunya yang diperlukan saat ini adalah hasil yang bisa membuat kami bertahan,” tegas penyerang Brasil Fred di Yahoosports.

“Kami harus menang, lalu setelah itu barulah kami bisa memikirkan bagaimana caranya tampil lebih baik dan memainkan sepakbola yang suka dilihat oleh para fans,” lanjut pemain yang mencetak gol telat untuk Brasil saat berimbang 2-2 kontra Paraguay di laga kedua itu.

Kiper Julio Cesar mengamini penegasan rekannya tersebut. Ia pun menggarisbawahi tidak perlunya permainan menawan di laga nanti.

“Ini adalah sebuah laga menentukan, kami harus bisa melewatinya. Aku tidak peduli bagaimana caranya. Itu tidak penting. Jika kami menang dengan setengah gol pun aku akan terima. Kami harus fokus ke tujuan kami yang lebih besar,” serunya.

Menilik dari dua laga sebelumnya, di mana Brasil kesulitan saat diimbangi Venezuela dan Paraguay, partai lawan Ekuador nanti akan memberikan tantangan yang tidak kecil untuk ‘Tim Samba’. (bbs/jpnn)

Belajarlah dari Maradona

SAAT Uruguay takluk 0-1 pada babak kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung 14 Oktober 20090 di Montevideo, Uruguay, ada hal yang perlu dicermati.

Saat itu Maradona, legenda hidup sepak bola Argentina yang bertindak sebagai pelatih mampu menahan diri dengan hanya menempatkan Lionel Messi dan Gonzalo Higuain di lini depan timnya dalam skema permainan 4-4-2.

Jelas ini bukan formasi kegemaran Maradona, sebab sang pemain yang terkenal dengan julukan Si Tangan Tuhan adalah sosok pelatih yang fanatik memainkan formasi 4-3-3.

Teka-teki terkait strateginya itu akhirnya terjawab saat pertandingan berlangsung Tim Tango menguasai jalannya pertandingan. Kuartet lini tengah tim Tango yang ditempati Martin Demichelis, Nicolas Otamendi, Rodrigo Brana dan Juan mampu mendikte permaian dan selalu unggul dalam perebutan bola dengan tiga gelandang Uruguay yang ditempati Vitor Perreira, Jorge Rodriguez dan Diego Perez.

Pertanyaannya, akankah pada pertandingan di babak perempatfinal nanti Oscar Washington Tabarez, pelatih Uruguay kembali menurunkan tiga striker Edinson Cavani, Luis Suarez dan Diego Forlan seperti ketika dipermalukan Tim Tango, dua tahun lalu? (jun)

Rematch 2009

LA PLATA-Uruguay meraih kemenangan 1-0 atas Meksiko pada partai terakhir Grup C Copa America. Hasil ini mengantarkan La Celeste (julukan Uruguay) lolos ke perempatfinal dan akan menantang Argentina.

Bertanding di Stadion Ciudad de La Plata, Rabu (13/7) pagi WIB, satu-satunya gol Uruguay diciptakan oleh Alvaro Pereira. Gol tersebut tercipta pada awal babak pertama.
Di sisa waktu, Meksiko mencoba mencari gol penyama kedudukan, namun, upaya mereka tak berhasil hingga peluit panjang berbunyi.

Kemenangan ini membuat Uruguay naik ke posisi kedua klasemen akhir Grup C dengan koleksi lima poin dari tiga partai.
Mereka menggusur Peru yang punya empat poin. Sementara Meksiko di posisi terbawah dengan poin nol.

Dengan status runner up Grup C di bawah Cile, pasukan Oscar Tabarez akan menghadapi lawan berat di perempatfinal yakni menantang runner up Grup A, yakni Argentina.

Pertandingan ini akan menjadi laga ke-178 di antara kedua tim, dengan torehan rekor Argentina menang 83 kali, Uruguay menang 54 kali, sedang 40 pertandingan lainnya berakhir imbang.
Kedua tim terakhir kali bertemu pada babak kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung 14 Oktober 2009 di Montevideo, Uruguay. Saat itu Uruguay yang bertindak sebagai tuan rumah dipermalukan dengan skor 0-1.

Karenanya, tak heran bila pada pertandingan nanti Argentina yang kebetulan kali ini bertindak sebagai tuan rumah Copa Amerika, lebih diunggulkan untuk memenangkan pertandingan.
Kendati begitu, seluruh punggawa La Celeste seakan sepakat untuk mempermalukan Argentina di hadapan pendukungnya .

“Kita lihat saja bagaimana pertandingan menghadapi Argentina. Sekarang kita mulai memasuki pertandingan yang menentukan hidup dan mati, juara yang sesungguhnya. Tak perlu menyaksikan pertandingan antara Argentina menghadapi Kostarika untuk mengetahui potensi mereka,” ungkap pelatih Uruguay, Oscar Washington Tabarez, usia laga menghadapi Meksiko.

Argentina tampil meyakinkan di pertandingan terakhir fase grup. Setelah diimbangi Bolivia dan Kolombia, Lionel Messi cs mengamuk dan menghajar Kostarika dengan skor  telak 3-0.

Untuk laga yang akan dilangsungkan pada Sabtu (16/7) mendatang , Tabarez tak menyangkal kalau perjuangan timnya akan sangat berat. Namun dia dan seluruh skuad Uruguay tak hilang keyakinan kalau kemenangan atas tuan rumah bisa didapat.
“Itu akan sulit buat kami, tapi belum mendapatkan permainan yang kami inginkan, sejauh ini kami belum kalah,” bilang Tabarez.

“Saya akan berusaha memaksimalkan semua yang kami miliki untuk menghidupkan peluang dan berjuang keras untuk mendapatkan hasilnya,” tambahnya.

“Kami juga bermain menghadapi tuan rumah di Copa America in 2007 dan mengalahkan mereka (vs Venezuela dengan skor 4-1). Tentu saja ini adalah Argentina. Saya pikir tak ada yang bisa dipastikan sebelum bertanding. Argentina lawan yang berat, tapi kami harus menghadapinya,” tuntas Tabarez. (jun/bbs)

Tya Ariestya

Pijat Bokong dan Payudara

Soal menjaga penampilan dan membentuk tubuh aduhai, Tya Ariestya lebih memilih jalan tradisional. Artis sekaligus presenter itu tak mau menggunakan jalan pintas seperti operasi plastik yang dilakukan beberapa artis Indonesia.

“Untuk jaga penampilan, sebulan sekali facial Selain itu, aku juga lagi mencoba pengencangan payudara sama bokong. Ini baru satu kali sih coba,” ungkap Tya.

Bekas kekasih Irwansyah itu menilai, pijat tradisional seperti mengencangkan area sensitif kewanitaan jauh dari risiko. Selain alami dan relatif aman, juga tidak ada efek samping yang berbahaya.

Awalnya, Tya cuma coba-coba pijat kencangkan payudara dan bokong. Setelah tanya sana-sini, dia memberanikan diri dipijat. Merasa enak dan nyaman, dia mau bikin pijat jadi program perawatan rutinnya.

“Bukan kayak yang gimana-gimana. Sekarang banyak operasi suntik, itu kan nggak alami. Kalau ini kan cuma massage. Aku ingin coba saja, penasaran. Perawatan itu harusnya sepuluh kali. Nah, aku baru sekali. Jadi masih ada sembilan kali lagi,” urainya.

Mengencangkan payudara dan bokong dengan dipijat diakuinya untuk menambah rasa percaya diri. Ternyata bintang film Panggil Namaku Tiga Kali itu belum pede dengan lekuk tubuhnya.

“Masalahnya, walaupun aku olahraga ekstrim, tetap ada beberapa lemak yang susah hilang. Ada pijat yang nanti lemaknya keluar lewat pipis sama buang air besar. Aku nggak tertarik dengan operasi. Ingin yang alamiah. Aku ingin mensyukuri yang Allah beri,” tukasnya. (bcg/jpnn)

Tunjangan Macet, PNS Resah

Pemprov Kewalahan

MEDAN- Keterlambatan pembayaran Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) membuat sejumlah PNS di pemerintahan provinsi Sumatera Utara (Sumut) resah. TPP seharusnya sudah bisa didapat setiap tanggal 5 setiap bulannya dengan nilai yang berbeda, sesuai golongan dan jabatan PNS. Untuk golongan III yang memiliki jabatan jumlahnya sekitar Rp1,4 juta, sedangkan golongan II sekitar Rp950 ribu. Namun, ada juga PNS yang mengaku menerima TPP sebesar Rp750 ribu per bulan. Jika ditotal keseluruhan anggaran perbulan sekitar Rp 1,3 miliar.

Apa tanggapan Plt Gubernur? Gatot Pujo Nugroho mengakui pemprov belum mampu mengatasi keterlambatan pembayaran TPP PNS. “Ini merupakan pekerjaan rumah saya, dan bukan hanya ini, banyak yang belum bisa selesai,” ungkapnya di Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Rabu (13/7).

Gatot  mengakui kondisi keterlambatan pencairan TPP ini merupakan permaslahan yang terus berulang setiap tahun. “Ini akan mengganggu dan mempengaruhi efektifitas kerja PNS. Sebab itu bagian dari hak yang wajib diberikan,” ujarnya lagi.

Plt Gubsu sudah mendengar persoalan keterlambatan pembayaran tersebut sejak lama dari sejumlah pegawai baik secara langsung maupun laporan melalui pesan singkat (SMS). “Karena masalah ini memang sejak lama mengemuka, belum lama ini Inspektorat Sumut sudah melakukan pemeriksaan apakah memang ada kebocoran anggaran atau tidak. Dan itu nantinya jadi kewenangan inspektorat,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, pejabat bersangkutan akan dievaluasi. Hanya saja disayangkan biro umum yang harusnya menjadi penanggung jawab tak tahu ada dimana selama ini.

Sementara itu, Kepala Biro Umum Ashari Siregar mengakui kalau inspektorat sedang melakukan pemeriksaan di Biro Umum. Menurunya hingga saat ini belum diketahui simpul persoalan keterlambatan pencairan anggaran TPP PNS di jajaran Pemprov Sumut itu. “Keterlambatan pembayaran TPP ini sebenarnya sudah sering dialami, bahkan jauh sebelum saya menjadi pimpinan di Biro Umum. Tahun lalu juga sampai tiga bulan terlambat kok,” ungkapnya santai.

Ia mengatakan, kondisi sudah kacau balau ketika dirinya masuk ke Biro Umum pada November 2010 lalu. “Inilah yang sebenarnya ingin diperbaiki, namun kita belum bisa berbuat apa-apa ketika terjadi lagi di saat ini,” ujar Ashari.

Ia juga sempat berdalih saat ini anggaran TPP untuk Mei 2011 belum turun. “Ini terlambat karena saya sibuk mencari Bendahara Biro Umum yang tak tau dimana. Saya cari-cari dia tapi tak tau kemana,” katanya lagi.

Sedangkan untuk Juni 2011, keterlambatan pencairan karena tak ada yang bisa memastikan kapan persisnya anggaran tersebut bisa diberikan ke pegawai. “Karena tak ada patokan yang jelas dan yang ada hanya dibayarkan ketika satu bulan berjalan berikutnya. Jadi ya batasnya sampai tanggal 31 setiap bulan,” tutur Ashari.

Sebelumnya, Kepala Inspektorat Sumut Nurdin Lubis menjelaskan tidak bisa memberikan keterangan terkait hasil pemeriksaan di Biro Umum. Sebab masih sedang berjalan dan diperkirakan beberapa minggu ke depan baru selesai.

Dipastikannya permasalahan keterlambatan pencairan TPP akan diusut secara tuntas oleh pihaknya. Sebab telah membuat resah sejumlah PNS dan dikhawatirkan akan memberikan dampak pada kinerja pegawai.

Gatot Langgar Aturan
Sementara itu, Lembaga Sosial Masyarakat Koalisi 11 (LSM K-11) mendesak DPRD Sumut meneruskan hak interpelasi dan menolak pengusulan nama Sekda Sumut baru versi Plt Gubsu Gatot Pudjo Nugroho yang diajukan ke Kemendagri beberapa waktu lalu.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan di Gedung DPRD Sumut menegaskan pengusulan nama calon sekda yang diusulkan Plt Gubsu melanggar aturan. “Karena sebelumnya sudah ada nama calon sekda yang diajukan Gubsu Non Aktif Syamsul Arifin, yang saat ini masih digodok Kemendagri,” ungkap Ketua LSM K-11 Jekson Napitupulu, Rabu (13/7).

Jekson juga menerangkan, usulan tiga nama baru versi Plt Gubsu yakni Nurdin Lubis, Mangasing Mungkur dan Salman Ginting tersebut dinilai tak memenuhi syarat sesuai Pergub No 38 Tahun 2007 tentang Perpanjangan Usia Pensiun dan Permendagri No 5 Tahun 2005 tentang Pedoman Penilian Calon Sekda. “Tiga nama yang diajukan itu usianya sudah melebih batas sesuai Pergub tersebut. Dengan ini kami menolak calon sekda yang diajukan Plt Gubsu,” tegasnya pada orasinya.

Selain itu, massa yang membawa sejumlah poster yang mengecam aksi Plt Gubsu tersebut juga mendesak agar DPRD Sumut untuk meneruskan hak interpelasi yang sudah digagas. “Pada dasarnya masyarakat ingin pemerintahan di Sumut ini berjalan dengan baik. Kami mendukung langkah DPRD Sumut untuk menjalankan hak interpelasi,” kata Jekson.

Pada aksi tersebut, massa diterima anggota Komisi A DPRD Sumut Syamsul Hilal yang mengutarakan, apa yang diminta massa aksi sebenarnya sudah pula diteruskan DPRD Sumut. “Fraksi kami, Fraksi PDI Perjuangan terus mendesak pimpinan dewan soal hak interpelasi ini. Baik masalah pengangkatan pejabat eselon III dan sekda,” ujarnya.

Syamsul juga menjelaskan, hak interpelasi terhadap kebijakan Plt Gubsu tersebut perlu dilakukan agar permasalahan yang muncul belakangan ini dapat segera diselesaikan. Dasar mereka mendukung diparipurnakannya hak interpelasi, sesuai dengan PP No 16 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan peraturan DPRD Sumut dan tata tertib dewan. (saz)

Demo di Depan Kejatisu Bentrok

Mahasiswa-Jaksa Adu Jotos

MEDAN-Aksi saling pukul antara mahasiswa dan jaksa menjadi tontonan umum di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Sumut di Jalan AH Nasution, Medan, Rabu (13/7) siang. Seorang oknum jaksa bernama Novhhan Siregar seperti tertulis di badge nama, saling pukul dengan sejumlah mahasiswa.
Aksi jaksa fungsional yang terekam kamera ini memperlihatkan bagaimana ia menendang dan melancarkan jotosan ke sejumlah mahasiswa. Mahasiswa juga melakukan perlawanan dan terlihat berhasil meninju wajah jaksa berambut cepak itu.

Adu jotos kedua belak pihak berlanjut ke badan jalan hingga menyebabkan kemacetan arus lalulintas. Dalam peristiwa ini, tiga mahasiswa menderita luka. Satu diantaranya, Raja Uli Harahap, menjadi bulan-bulanan setelah berhasil ditangkap oknum dari Kejatisu. Akibatnya, Raja mengalami luka robek pada bibir dan pelipis mata terkena pukulan.

Aksi unjuk rasa mahasiswa semula berlangsung tertib. Mereka mendesak kejatisu menangkap Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) Bachrum Harahap, tersangka dugaan korupsi APBD Tapsel 2001/2002. Selain itu, massa mendesak Kejatisu untuk mengusut tuntas penyelewangan dana APBD tahun 2009 Kabupaten Padang Lawas Utara senilai Rp23,5 miliar.

Suasana berubah saat mahasiswa membakar ban di tengah jalan, tepat di depan kantor Kejati Sumut. Mahasiswa juga menggedor pagar Kejati Sumut yang terkunci. Diduga, ada kata-kata terlontar dari mahasiswa yang membuat staf Kejatisu tersinggung. Akibatnya, jaksa Novhhan emosi dan memukul sejumlah mahasiswa. Aksi pemukulan itu memicu kemarahan mahasiswa sehingga kedua belah pehak adu jotos hingga ke badan jalan dan menyebabkan arus lalulintas macet. Petugas kepolisian yang bersiaga sebelum aksi berlangsung, turut mengamankan kedua belah pihak.

Koordinator aksi Doli Setia Siregar mengatakan, para pegawai Kejati Sumut tidak terima dan berupaya memadamkan ban yang terbakar. “Kalau bakar ban dalam aksi unjukrasa hal biasa. Tetapi petugas Kejati Sumut berusaha memadamkan dan main pukul, ini tidak biasa,” kata Doli.
Doli dan rekannya kemudian membuat laporan pengaduan atas penganiayaan yang dilakukan oknum jaksa dan staf Kejati Sumut lainnya ke Polresta Medan.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki saat dikonfirmasi membenarkan laporan itu. Saat ini korban bersama dua rekannya masih dimintai keterangan di Mapolresta Medan.

Tujuh Pocong Demo ke PN Medan
Sementara itu, ‘tujuh pocong’ menggelar aksi demo bersama puluhan aktivis dan buruh di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Mereka menuntut Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) berpihak kepada buruh. Para pendemo dalam aksi Rabu (13/7) tersebut menamakan diri Gerakan Buruh untuk Keadilan (Gebuk). Mereka berasal dari berbagai organisasi buruh dan sejumlah buruh PT Siantar Top. Mereka mendatangi PN Medan di Jalan Pengadilan, Medan, dengan menggunakan sejumlah kendaraan bermotor.

Ketujuh pocong yang ikut dalam demo tersebut membawa serta timbangan miring simbol ketidakadilan. Timbangan itu berat sebelah karena ada uang yang membuat keadilan berpihak kepada yang bayar.

“Dalam proses hukum perburuhan hingga sampai proses peradilan sesungguhnya indikasi praktek suap terus terjadi. Ada mafia peradilan yang selalu beraksi sehingga hukum berpihak kepada pengusaha,” kata salah seorang peserta demo, Erwin Manalu.

Dalam pernyataan sikapnya, para pendemo menyatakan, salah satu kasus yang terindikasi ada praktek mafia peradilan adalah kasus perselisihan buruh dengan PT Siantar Top. Hakim hanya mempertimbangkan bukti dari pengusaha, namun tidak dari pihak buruh.

Sebab itu mereka meminta agar Ketua PN Medan hingga jajaran di tingkat Mahkamah Agung untuk membersihkan PHI Medan dari praktek suap. Mereka juga mendesak agar hakim adhoc yang terindikasi menerima suap segera diperiksa. (mag-7/rud)

Nazaruddin Ikut Atur Proyek di USU

Lambat Tangani Alkes, Jamwas Tegur Kajatisu

MEDAN-Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendi mengungkapkan rasa keprihatinan atas lambannya penanganan kasus-kasus korupsi di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). Dalam kunjungan ke Kejatisu Jalan AH Nasution Medan kemarin (13/7), Marwan Effendi menyindir Kepala Kejati, AK Basuni Masyarif, AK Basuni Masyarif.

“Saya akan tanya Pak Kajati (Basuni) kenapa penanganan perkara korupsi begitu lama. Apa sebenarnya kendala yang terjadi, sehingga penanganan korupsi begitu lambat,” ucap Jamwas di hadapan Kajatisu.

Marwan Effendi menegaskan agar AK Basuni tidak menutupi kasus-kasus yang ditangani, terutama yang ditinggalkan pejabat Kejatisu pendahulunya.
“Saya juga minta Pak Kajatisu transparan mengusut kasus korupsi. Kalau ditemukan dugaan korupsi, lanjutkan hingga tuntas. Kalau memang kasus itu tidak terbuktiKejatisu harus transparan dan umumkan ke publik,” tegur Marwan Effendi.

Ketika disinggung penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di FK USU yang diduga mengendap di Kejatisu, mantan Jampidsus ini minta dengan tegas agar Kejatisu transparan. “Saya minta Kajatisu tegas mengusut kasus korupsi itu (Alkes USU, Red). Karena ini menyangkut kepastian hukum dan nasib seseorang, jangan gantung-gantung nasib orang hingga berlama-lama,” tegas Marwan Effendi.

Marwan Effendi juga minta Kajatisu tidak mau diintervensi orang-orang tertentu. Jamwas berjanji merevisi semua penanganan kasus yang ditinggalkan pejabat lama terhadap pejabat yang baru.
Sebelumnya Kajatisu AK Basuni Masyarif pada wartawan berjanji melanjutkan kasus-kasus korupsi yang ditinggalkan Kajatisu sebelumnya, Sution Usman Adji.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Kejatisu, kasus dugaan korupsi alkes FK USU tahun 2009 senilai Rp38 miliar sudah dihentikan ketika Sution Usman Adji masih berdinas di Kejatisu dan Erbindo Saragih masih sebagai Aspidsus Kejatisu. Diduga atas dasar itulah AK Basuni Masyarif enggan melanjutkan penyelidikan perkaranya hingga tuntas.

Bila kasus pengadaan alkes di FK USU masih jalan di tempat, proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU memasuki babak baru. Media nasional di Jakarta ramai memberitakan percakapan Muhammad Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang melalui BlackBerry Messenger (BBM) dalam percakapan mengenai proyek rumah sakit di USU.

Nazar yang meminta bawahannya di PT Anak Negeri itu untuk menanyakan proyek di USU. “USU masak kosong, ngomong sama Artis dong,” kata Nazaruddin. “Saya sudah minta ke Bu Artis dan Pak Bali. The North Sumatera University Hospital of Sumatera Utara University Project 116, 689, 796, 996,” ucap Rosa.
Artis, kata sandi untuk Angelina Sondakh sedangkan Bali adalah sandi untuk Wayan Koster, rekan Nazaruddin di DPR RI.

Selain kode Artis dan Bali, nama mantan rektor USU Prof Chairuddin P Lubis juga ikut disebut. Terkait hal itu Prof Chairuddin memberikan bantahan, menaku tidak kenal Nazaruddin, dan tidak pernah berkomunikasi dengannya. Ditegaskannya, tak mungkin Nazaruddin mengatur proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU karena prosesnya sudah dimulai lama.

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU digagas sejak 2003. Pada 2007 diperoleh persetujuan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IDB). Terkait dengan adanya komunikasi antara Muhammad Nazaruddin dengan Mindo Rosalina Manulang tentang proyek pembangunan rumah sakit di USU, Chairuddin menyatakan dia tidak tahu mengenai hal itu.

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU dimulai pada 13 Agustus 2009, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Rektor USU pada saat itu Chairuddin P Lubis. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan dr Mansyur ini dibangun dengan dana sebesar USD 39,4 juta dolar AS atau setara Rp390 miliar. Dana ini berasal dari pinjaman IDB sebesar 32,6 juta dolar AS dan Pemerintah Indonesia sebesar USD 6,8 juta.

Proses pembangunan gedung rumah sakit seluas 50,252 meter persegi tersebut saat ini sudah memasuki tahap akhir. Namun rektor sudah berganti. Sejak 31 Maret 2010 Syahril Pasaribu menjadi rektor baru menggantikan Chairuddin P Lubis yang menjadi Rektor USU selama 15 tahun.

Rektor USU yang baru, Syahril Pasaribu juga menyatakan tidak pernah melakukan komunikasi dengan Nazaruddin. Setidaknya begitu penjelasan yang diberikan Kepala Humas USU Bisru Hafi.
“Sepengetahan saya Pak Rektor tidak kenal dengan beliau (Nazaruddin),” kata Bisru. (bbs/net/rud)

Penerimaan CPNS Berhenti Cuma Setahun

JAKARTA-Para peminat kursi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lewat seleksi tahun 2011 ini belum bisa bernafas lega. Pasalnya, belum ada keputusan final kapan kebijakan penghentian sementara alias moratorium rekrutmen CPNS akan diterapkan.

Mendagri Gamawan Fauzi hanya memastikan soal lamanya masa moratorium itu, yakni selama satu tahun. “Selama 12 bulan. Selama 12 bulan ini dilakukan penataan kepegawaian, baik di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Dibuat juga regulasinya,” terang Gamawan  Fauzi di kantornya, Rabu (13/7).

Lantas, 12 bulan itu dihitung sejak kapan? Nah, dari jawaban Gamawan, tidak tertutup kemungkinan tahun 2011 ini sudah tidak ada lagi penerimaan CPNS. “Tunggu pengumuman. Jika besok diumumkan, ya 12 bulan terhitung sejak diumumkan,” ujar Gamawan. Sebelumnya, Gamawan mengatakan, kebijakan moratorium ini harus melalui keputusan presiden.

Gamawan sendiri setuju jika moratorium diberlakukan. Hanya saja, penerimaan CPNS tetap dilakukan dari jalur sekolah kedinasan, seperti lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). “Juga dari honorer karena sudah dijanjikan (akan diangkat jadi CPNS, Red),” terangnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Diah Anggraeni mengatakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) EE Mangindaan yang punya kewenangan mengumumkan secara resmi kebijakan moratorium itu.

Diah menyebutkan, belum ada keputusan final terkait model penerapan kebijakan moratorium penerimaan CPNS ini. Apakah moratorium berlaku merata untuk seluruh daerah, atau sebagian saja. “Nanti akan kita analisa, apakah moratorium seluruhnya atau selektif,” ujar Diah. Mantan pejabat di Pemprov Jateng itu membayangkan, untuk daerah baru hasil pemekaran, sudah tentu masih membutuhkan pegawai.

Terkait dengan penataan kepegawain yang dilakukan di masa moratorium nanti, Kemendagri punya tugas menyiapkan masukan dari daerah-daerah. “Untuk mengetahui berapa sebenarnya kebutuhan pegawai daerah, kita akan undang daerah. Kita akan analisa, daerah itu sebenarnya masih butuh pegawai (baru) apa tidak,” terang Diah.

Hasil analisa ini, lanjutnya, juga untuk menjawab dugaan yang selama ini berkembang bahwa daerah mengajukan usulan formasi CPNS sebanyak-banyaknya. “Terus, apa pegawai yang sudah ada telah dioptimalkan. Ini nanti juga kita analisa semuanya,” terang Diah.

Diah berharap, ke depannya, kemenpan-RB saat menetapkan formasi kebutuhan CPNS daerah, berkonsultasi dulu dengan kemendagri. Alasannya, kemendagri lah yang lebih paham berapa sebenarnya kebutuhan pegawai daerah. “Kalau tidak minta pertimbangan kemendagri, ya formasinya bengkak terus, yang menyebabkan bengkaknya anggaran belanja pegawai,” ujarnya.

Kepala BKD Pemko Medan Parluhutan Hasibuan hanya bisa menerima keputusan dari pusat bila moratorium mengenai wacana penerimaan CPNS 2012 ditiadakan di Pemko Medan. ”Itu kan wacana dari pusat, kita terima saja. Kan belum ada resminya,” ujar Parluhutan.

Bila keputusan tersebut diterapkan, pihaknya akan melaksanakan. “Kita hannya bisa melaksanakannya saja,” ucapnya.
Amir Hamzah, Kabid Pengadaan BKD Pemko Medan menambahkan moratorium tersebut masih dalam wacana. “Kita tunggu saja informasinya dari pusat,” cetusnya.

Disinggung jawaban Menpan-RB atas usulan penerimaan 1.500 CPNS tahun 2011 di lingkungan Pemko Medan, Amir belum menerima balasan surat. “ Pemko Medan masih mmenunggu dari pusat. Biasanya balasan akan kita terima di akhir tahun, bulan 9 atau 10,” katanya.

Perhatikan Guru dan Tenaga Kesehatan
Rektor Universitas HKBP Nommensen, Jongkers Tampubolon juga setuju moratorium 2012 mendatang. “Seperti kita lihat di Provinsi Sumut bahkan di kabupaten/kota banyak pejabat yang nonjob. Ini membuktikan pengangkatannya tak berdasarkan kebutuhan,” katanya.

Untuk urusan perimbangan dan pemerataan kekuatan PNS, ia berpendapat, Menpan dan badang kepegawaian daera (BKD) sebagai perpanjangan tangannya harus memetakan kebutuhan PNS di masing-masing daerah. “Dengan begitu kebutuhan ril terhadap PNS didapatkan dan akhirnya pekerjaan tak menjadi sia-sia. Kalau sudah ada yang nonjob, maka mereka akan makan gaji buta itu,” terang Jongkers.

Untuk tenaga pengajar, Jongker mengingatkan, empat tahun ke depan sedikitnya ada 300-an ribu guru yang akan masuk masa pensiun. Jika moratorium mengabaikan kenyataan ini, maka sistem pendidikan di Indonesia bisa berantakan. “Bagitu pula dengan pejabat-pejabat di bidang kesehatan, ini tak bijak jika dilakukan moratorium berkepanjangan,” jelasnya.

Generasi Entrepreneurship
Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut) Hasbullah Hadi mendukung kebijakan moratorium penerimaan CPNS diterapkan di Sumut. Dengan catatan, jumlah kebutuhan PNS sudah terpenuhi. “Pemerintah harus pintar mengefisienkan setiap anggaran. Jadi, jika sudah mencukupi kebutuhan tapi masih dilakukan perekrutan, itu sama saja dengan pemborosan,” kata Hasbullah, Rabu (13/7).
Dari pandangan Hasbullah, hingga saat ini jumlah PNS di Sumut sudah cukup banyak. “Yang perlu dikoreksi adalah pemerataan jumlah PNS di setiap daerahnya, PNS di daerah terpencil dan perkotaan jangan mengalami perbedaan rasio yang jauh,” tutur Hasbullah.

Menurut Hasbullah, pemerintah perlu memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang selama ini menghasilkan lulusan yang berorientasi menjadi seorang PNS. “Paradigma ini yang perlu dihilangkan, tentunya dengan menanamkan sistem pendidikan berbasis entrepreneurship. Jadi, mahasiswa ditempa bukan untuk mencari kerja, melainkan membuat lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan jika mampu untuk orang lain,” pungkasnya. (sam/adl/saz)