24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15017

Masih Juga ‘Kencing di Jalan’, Dua Mobil Tangki Ditangkap

BELAWAN-Polres Pelabuhan Belawan mengamankan dua mobil minyak Pertamina yang membawa BBM, Rabu (13/7). Kedua mobil yang diamankan bermuatan 18.000  liter solar yang disalurkan ke industri  dengan nomor  polisi  BK 8xxx TM. Mobil itu diamankan di Jalan Pelabuhan Raya Belawan Kecamatan Medan Belawan, saat melakukan ‘kencing’ digudang penimbunan minyak ilegal (siong). Ada juga mobil minyak dengan nomor polisi BL 8xxx FA diamankan di Kawasan Hamparan Perak karena delevery order (DO)-nya bermasalah.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam W membenarkan penangkapan dua truk tersebut. Dia mengatakan bahwa kedua truk tersebut diamankan karena telah melakukan kesalahan. “Truk  yang membawa solar diamankan karena telah melakukan penggelapan dengan cara ‘kencing’ di gudang siong yang berada di Jalan Pelabuhan Raya, tepatnya di depan PT Smart TBk. Sedangkan mobil minyak diamankan karena DO-nya tidak sesuai,”ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya mengamankan kedua truk tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu pihaknya sedang melakukan operasi rutin. Saat berada di Jalan Raya Pelabuhan Belawan, pihaknya melihat sebuah truk tangki sedang terparkir di pinggir jalan. Kemudian, didatangi oleh petugas dan tertangkap basah sedang melakukan ‘kencing’.

“Modus yang dilakukan pelaku menurunkan muatan tangki sebanyak satu drum. Menurut pengakuan supir, dia dibayar oleh pemilik gudang sebesar Rp600.000 untuk melakukan ‘kencing’ tersebut. Namun, sayangnya pemilik gudang tidak berada di lokasi sedangkan para pekerjanya langsung kabur melarikan diri,”jelasnya.

Hamam mengatakan dua tersangka  yang diamankan yakni SM (49), warga Siantar dan ES (42), warga Simalungan.  Sedangkan barang bukti yang berhasil disita berupa mobil minyak, satu drum minyak yang sudah dikencingkan dan uang sebesar Rp600.000. “Kami masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut guna pengembangan. Saat ini kedua tersangka mendekam di sel tahanan Polres Pelabuhan Belawan,”tandasnya. Kedua tersangka dijerat pasal 374 tentang penggelapan dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. Sedangkan, pihak perusahaan sudah membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan karena merasa dirugikan.

Polda Sumut juga berhasil membekuk lima penimbun BBM. Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso di Mapolda Sumut, Rabu (13/7) menuturkan, Polda menangkap kelima pelaku tersebut dari Jalan Kota Cane, tepatnya di salah satu SPBU. Dari tangan pelaku polisi menyita 157 jerigen berisikan bahan bakar minyak.

Menurutnya, sebanyak lima orang berhasil diamankan yakni TG (43) yang merupakan pengawas di SPBU, MP (35) pengecer, Gidion S (35) supir, SS (43) supir dan NG (24) pengecer.
“Ada lima orang yang kita tangkap bersama barang bukti 119 jerigen premium dan 38 jerigen solar. Jadi totalnya 157 jerigen atau seberat 2,5 ton” kata Heru Prakoso.

Dengan begitu, kelima tersangka kini sudah diamankan di Polres Tanah Karo. Menurut mantan Wadir Lantas Poldasu ini, pihaknya akan memanggil Camat setempat dan juga pemilik SPBU tersebut.
“Camat, Kepala Desa dan juga pemiliknya akan kita panggil, yang jelas sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan, “ tandas Heru Prakoso.

Di lokasi kejadian Heru mengatakan pihaknya telah memberikan garis polisi untuk proses lebih lanjut.  “Di TKP sudah kita beri garis polisi dan kasusnya ditangani Polres Tanah Karo,” katanya.

Sementara gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal atau siong masih terus buka. Pantauan wartawan Sumut Pos, mobil tangki Pertamina terus melakukan ‘kencing’ di dekat Depot Pertamina yang berada di Jalan KL Yos Sudarso Km 20 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (13/7).

Seperti biasanya, mobil tangki Pertamina berhenti di pinggir jalan dan melakukan ‘kencing’. Dua orang terlihat sedang mengambil minyak dari tangki dan menampungnya di dalam ember.  Mobil tangki Pertamina yang baru siap menyalurkan ke SPBU yang melakukan ‘kencing’ adalah mobil dengan nomor polisi BK 9xxx BS.

Sementara itu, Di depot Pertamina aktivitas pengepul sisa-sisa minyak di tangki mobil masih saling berebut saat truk memasuki halaman depot. Anehnya, aktivitas rutin tersebut hanya menjadi tontonan pengawas depot.

Sedangkan, gudang penimbunan BBM ilegal yang berada di Jalan KL. Yos Sudarso Km 15 Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan dan juga Jalan KL Yos Sudarso Km 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan tampak terlihat masih buka. Di gudang tersebut tampak beberapa orang yang sedang duduk-duduk di samping gudang. Diduga orang-orang tersebut sedang menunggu mobil tangki yang melakukan ‘kencing’.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam W mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lapangan.

“Menurut informasi yang saya terima kemarin, saya langsung turun ke lapangan, namun tidak ada aktivitas ‘kencing’ di gudang tersebut,”ujarnya.
Menurutnya, di lokasi memang tidak ada yang melakukan ‘kencing’, namun tampak terlihat bekas minyak yang jatuh setelah mereka melakukan ‘kencing’.

“Kami belum bisa melakukan tindakan karena kami belum ada fakta di depan mata, kalau ada truk tangki yang ketangkap basah melakukan ‘kencing’ pasti kami tangkap,”tandasnya.

Pertamina Siap Menerima Laporan Humas Pertamina Region I Sumut, Fitri Erika mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih terkait dengan berita penelusuran tim Sumut Pos. Diterangkan Erika, pihaknya menerima semua laporan dari masyarakat terkait dengan langkahnya BBM di Sumut dan jika ada temuan silakan melaporkannya.

“Terima kasih atas atensi yang diberikan Sumut Pos terkait hal ini. Untuk masyarakat, kalau ada masyarakat yang menemukan penimbunan BBM silakan laporkan segera ke nomor 500000. Kita terbuka dan akan kita tanggapi laporan dari masyarakat tersebut,” katanya.

Disinggung mengenai adanya ditemukan stakeholders (pemilik SPBU) yang melakukan penyelewengan, Erika menuturkan, pihaknya juga terbuka dengan temuan tersebut. “Stakeholders juga dapat melaporkannya jika menemukan hal tersebut ke nomor kontak kita,” jelasnya.

Mengenai supir mobil tangki yang terbukti melakukan kerja sama dengan pihak-pihak tertentu, Erika mengaku, pihaknya akan memberikan sangsi yang tegas kepada supir mobil tangki. “Saat ini kita sedang melakukan pencarian dan pengumpulan bukti-bukti yang ada. Untuk supir tangki yang terbukti melakukan kesalahan akan kita berikan sangsi yang tegas. Sangsi yang diberikan sesuai dengan tingkatan kesalahan yang dilakukan,” tegasnya.

Untuk mengatasi kelangkaan BBM, tuturnya, pihaknya sudah melakukan penambahan ke seluruh pengisian yang ada. “Kita sudah lakukan penambahan dan kelangkaan BBM sendiri sudah kita atasi,” pungkasnya.(wan/ari/mag-11/jon)

Pameran Perumahan Terlengkap dan Terbesar

Sumut Pos Property Expo 2011

Pembukaan Sumut Pos Property Expo 2011 di Millenium Plaza Jalan Kapten Muslim Medan berlangsung meriah dan sukses. Pameran ini diikuti 18 stan dan akan berlangsung hingga Minggu (17/7) mendatang.

Pameran dibuka Pemimpin Perusahaan Sumut Pos Rudianton Sidabutar menampilkan sejumlah perumahan antara lain Villa Permata, Algeria, Dayasa Prima, Mega Greenland, Puri Zahara, Astoria. Peserta lain yakni perumahan Bukit Permai, Pangripta Group, The Icon, BMS, Griya Rotan Asri, Awal dan Bumi Johor. Tak cuma dari kalangan properti, pameran ini juga diikuti produsen semen PT Gunung Pantara Barisan dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Simpang Limun Medan. Ada juga stan Sumut Pos dan Posmetro Medan menyemarakkan pameran.

Rudianton berharap, melalui pameran ini masyarakat, pengembang dan pelaku bisnis perumahan saling berinteraksi dan mendapatkan informasi yang saling menguntungkan.

Demikian pula dengan kehadiran perbankan yang mampu memberi kemudahan mendapatkan fasilitas kredit perumahan menjadikan bisnis ini semakin diminati investor. ‘’Sumut Pos Property Expo 2011 sebagai pameran perumahan terbesar di Medan dapat menjadi acuan bagi calon konsumen dan acuan bisnis investor properti dalam mengambil keputusan,’’ ujar Rudianton.

Selama pameran, pengunjung juga akan ketiban rezeki. Panitia menyediakan kupon berhadiah yang diundi pada hari terakhir pameran, 17 Juli mendatang.

Dukungan terhadap pelaksanaan pameran diutarakan Area Sales Manager PT BRI, LA Sembiring dan Account Officer PT BRI Cabang Sisingamangaraja Medan, Heri Mahardika. ‘’BRI merupakan salah satu bank pemerintah yang memberikan fasilitas kredit perumahan di Sumut,’’ katanya.
Ia berharap ke depan akan lebih banyak pebisnis properti yang menjadi peserta pameran apalagi sekarang di Medan ramai dengan kegiatan pembangunan perumahan. Bahkan, saat ini sudah ada pabrik semen di Sumut.

Heri mengutarakan pihaknya menyediakan kredit perumahan dengan suku bunga sangat rendah dan jangka waktu fleksibel hingga 20 tahun sehingga memberi kemudahan kepada calon pembeli perumahan. ‘’BRI juga menyediakan fasilitas kredit renovasi, kredit take over dan kredit pembangunan perumahan pada tanah bersertifikat. Suku bunga kita sangat kompetitif dengan perbankan lain karena banyak pilihan kredit. Kita akan memberi pelayanan terbaik kepada calon pembeli perumahan,’’ jelasnya.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kredit perumahan antara lain melengkapi identitas pemohon kredit, data agunan, pekerjaaan pemohon. Kelayakan pembayaran dari calon nasabah dan kelayakan rumah yang akan dibeli juga akan diteliti.

‘’Kredit perumahan BRI sudah ada sejak tahun 2007. Dalam tahun ini, BRI Cabang Simpang Limun sudah menyalurkan kredit perumahan dengan pertumbuhan 70 persen dengan niai kredit perumahan Rp40 miliar. Tahun ini hingga Desember 2011, kita menargetkan dapat menyalurkan kredit perumahan sebesar Rp.100 miliar,’’ terangnya.

PT Gunung Pantara Barisan sebagai peserta Sumut Pos Property Expo 2011 memanfaatkan ajang ini memperkenalkan produksi semen lokal asal Sumut yang berada di atas standar nasional Indonesia (SNI). Semen yang diproduksi di Batubara, Sumut ini berproduksi sejak 13 Juli 2010.

Haposan Silalahi, pimpinan PT Gunung Pantara Barisan menilai pameran sebagai momentum memperkenalkan semen produksinya. Ia juga menyatakan kesiapan memasok material pembangunan perumahan. “Sumut sebagai provinsi ketiga di Indonesia kini memiliki pabrik semen,” kata Haposan Silalahi.

“Selain kualitas yang mampu bersaing dengan semen dari daerah lain, semen produksi PT Gunung Pantara Barisan memiliki harga yang lebih murah yang dipasaran dijual bervariasi Rp39 ribu hingga Rp41 ribu per zak ukuran 40 kilogram,” jelas Spv Sales Executive PT Gunung Pantara Barisan, Krimson Sinurat SE.

Ia menjamin harga semen produksinya lebih ekonomis dibanding semen lain. Demikian pula dengan kualitas semen yang berkualitas diatas SNI. “Jadi produksi semen kita sudah teruji sehingga kita memiliki banyak permintaan di Sumut,” kata dia.

Animo pembeli cukup besar terutama di daerah Kisaran, Batubara, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Simalungun dan Medan. “Permintaan semen di semua kabupaten/kota di Sumut cukup besar. Ke depan, kita akan semakin mengembangkan penjualan di provinsi lain di Indonesia,” terangnya. (eo/mag-9)

Wawancara Eksklusif dengan Khairul Ghazali, Terdakwa Perampokan Bank CIMB Niaga

Lama Menulis di Malaysia, Terinspirasi Pramoedya

Khairul Ghazali, pimpinan Majelis Taqlim Al Quds, kini mendekam di penjara. Ia menjadi terdakwa kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan bersama 13 terdakwa lain. Baru-baru ini, Khairul Ghazali meluncurkan buku Perampokan Bukan Fa’i yang ditulisnya selama di penjara. Ia mengaku terinspirasi dari penulis besar Pramoedya Ananta Toer. Siapa sebenarnya sosok cerdas ini?

Hidup di penjara bukan lantas mematikan kreativitas Khairul Ghazali untuk menulis. Pria kelahiran Medan 29 April 1965 ini menjadikan penjara sebagai tempat baru melahirkan ide-ide cemerlang dalam bentuk tulisan. Maklum sejak SMP, Khairul Ghazali sudah suka menulis.

Semangat ini juga muncul dari sejarah penulis-penulis terkenal yang pernah merasakan udaranya penjara. Pramodya Ananta Toer yang menulis buku Tetralogi Bumi Manusia saat diasingkan di Pulau Buru, Hamka dan penulis-penulis terkenal lain menjadi inspirasinya. “Saya pun demikian, walau dipenjara, tetap menyalurkan hobi menulis,” kata Khairul Ghazali yang ditemui di suatu tempat, kemarin.

Buku Perampokan Bukan Fa’I, ditulis di penjara dalam waktu sekitar 1,5 bulan. Khairul Ghazali ditangkap Densus 88 Anti Teror di rumahnya Jalan Sehat Desa Bunga Kota Tanjung Balai, 19 September 2010. Awal Oktober dia mulai menulis buku tersebut dan rampung November 2010. “Saya hanya membutuhkan alat berupa kertas, pulpen dan Al-Quran,” ujar Khairul Ghazali. Ketiga alat itu dimintanya dari penyidik saat berada di penjara.

Materi yang tersaji dalam catatan setebal 109 halaman itu dituangkan dengan mengandalkan ingatan. Hanya Al-Quran yang digunakan Khairul Ghazali sebagai literatur untuk memperkaya tulisan. “Ya, murni ingatan saja, hingga akhir buku-buku tersebut diterbitkan Grafindo Khazanah Ilmu,” ungkapnya.

Perampokan Bukan Fa’I ini bermaksud meluruskan pandangan sebagian orang tentang Fa’I.
“Fa’I itu merupakan harta rampasan yang direbut tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Fa’I itu tidak memerlukan pengerahan kekuatan dan senjata, tidak ada ancaman apalagi teror dan pembunuhan,” ujarnya.

Sebagai seorang dari 14 terdakwa kasus perampokan Bank CIMB Niaga ini tetap berpandangan bahwa tuduhan yang disampaikan penyidik kepadanya tidak tepat. Khairul Ghazali bilang, dia hanya korban. Soalnya Densus 88 Anti Teror datang ke rumahnya untuk menangkap Dani, salah satu tersangka perampok Bank CIMB Niaga.

“Saat itu terjadi kontak senjata, karena Dani tewas saya pun sebagai pimpinan Majelis Taqlim Al Quds diboyong anggota Densus sebagai tersangka,” ungkapnya. Dani sendiri merupakan satu dari 70 jamaah Majelis Taqlim Al Quds.

“Tentu saja sebagai murid, Dani sering datang ke rumahnya. Jadi kesalahan saya karena saya menyembunyikan pelaku perampokan, Itu saja, sesuai dengan fakta-fakta di persidangan,” ujarnya.
Tapi itu proses hukum, sebagai terdakwa Khairul Ghazali akan mematuhi aturan hukum yang disangkakan kepadanya. Jadi penyebaran agama sudah menjadi tanggungjawabnya termasuk meluruskan padangan soal Fa’I.

Khairul Ghazali sudah lima tahun tinggal di Tanjung Balai. Dia sendiri adalah suku Melayu dari Langkat dan lahir di Kota Medan. Istrinya kelahiran Tebingtinggi. Selama berumah di Tanjung Balai, dia aktif mengajarkan agama hingga akhirnya membuka Majelis Taqlim Al Quds serta Tahfidz Al-Quran.

Hidupnya dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ibadah agama.
Sebelum tinggal di Tanjung Balai, Khairul Ghazali lama tinggal di Malaysia. “Dulu saya pernah mau suluk ke Besilam dengan ayah. Karena usia masih kecil saya tidak diperbolehkan ikut suluk,” ungkapnya. Dari situlah saya memutuskan berangkat ke Malaysia.

Di negara tetangga itu, Khairul Ghazali aktif menulis. Beragam syair, cerpen dan puisi sudah banyak dihasilkan dan bahkan dimuat di media massa terbitan Medan dan Malaysia. Karena lama menjadi penulis, akhirnya Khairul Ghazali diterima menjadi wartawan di Malaysia yakni surat kabar Dunia Islam. “Dulu tugas saya tukang wawancara. Jadi banyak menteri-menteri di Malaysia yang sudah pernah saya wawancarai,” ungkapnya. Karena seringnya liputan, Khairul Ghazali memutuskan untuk tinggal di Tanjung Balai. “Kan jarak antara Malaysia dengan Tanjung Balai sangat dekat,” pungkasnya.

Tulisan Perampokan Bukan Fa’I merupakan karya tulisan yang ke-53 Khairul Ghazali.  “Jadi kalau Sumut Pos mau menerbitkan tulisan saya, maka saya ikut senang. Rencananya kliping tulisan yang dimuat di media massa akan saya jadikan sebuah buku,” katanya. (*)

LKPD 2010 Deli Serdang Mengecewakan

LUBUK PAKAM-Fraksi Partai Golkar kecewa terhadap kinerja pemerintahan Bupati Deli Serdang Amri Tambunan. Soalnya partai berlambang pohon beringin ini masih menemukan adanya ketidak azas dan tidak taat aturan di dalam LHP BPK-RI, sehingga hasil Disclaimer Opini secara berturut turut selama tiga tahun.

Demikian disampaikan, Ricky Prandana Nasution sebagai juru bicara fraksi partai Golkar dalam pandangannya,terhadap Laporan Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2010 pada rapat paripurna yang digela,senin (11/7) silam.

Bahkan, dampak hasil Disclaimer Opini tiga kali secara berturut-turut membuat kepercayaan public terhadap pemerintah daerah semakin lemah. Padahal, sebelumnya sejumlah elemen sempat memberikan apresasi tehadap pelaksanan pembangunan yang diprakrasi Bupati Deli Serdang Amri Tambunan baik melalui program Gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM) untuk pembangunan infrastukutur, Percepatan Rehabilitasi Apresasi Terhadap Sekolah (CERDAS) untuk Dunia Pendidikan serta Percepatan Kesehatan terhadap Ibu dan Anak (CERIA).

Namun semua program-program pembangunan yang beralas untuk mensejahterahkan rakyat itu , runtuh karena ulah sejumlah pimpinan Satuaan Kerjak Perangkat Daerah (SKPD) yang terkesan tidak patuh. Bahkan Dinas PU yang selalu  masuk daftar terkuran BPK-RI, terkesan “kebal” terhadap teguran yang dilayangkan oleh Bupati Deli Serdang.

Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Ricky menyebut Disclaimer Opini pengelolaan keuangan di Pemkab Daliserdang memperlihatkan kebebalan Bupati Amri Tambunan. Tetapi melalui surat bantahan kemarin, Ricky menegaskan tidak pernah menyebut kata Amri Tambunan bodoh dalam penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap laporan keuangan pemerintahan daerah (LKPD) Deli Serdang TA 2010 dalam rapat paripurna DPRD, 11 juli lalu.

Dalam LKPD tersebut, Fraksi Partai Golkar mempertanyakan seputar lemahnya Sistem Pengendalian Internal antara lain, sehingga berpotensi akan mengalami kerugian sekitar Rp 3.401.125.250. yang berasal dari Saldo Piutang Pajak dan Piutang per 31 Desember 2010 yang tidak tertagih.
Selanjutnya, kelemahan SMD apratur membuat kelebihan perhitungan dan penyetoran ke Kas Negara atas tunjangan pajak penghasilan Pasal 21 bagi pimpinan dan anggota DPRD TA 2010 Rp 330.147.728, akibatnya membuat sebagian anggota DPRD kecewa.

Selain itu, Fraksi Partai Golkar meminta penjelasan kepada Bupati Deli Serdang Amri Tambunan terkait adanya temuan BPK-RI perwakilan Sumut tentang realisasi Belanja Modal Rp 101.820.353.145 yang tidak dapat diyakini kewajarannya. Kemudian seputar adanya utang kontruksi sekitar Rp 50.494.966.458, mohon diberikan perincian daftar kapan mulai utang dibuat dan utang itu untuk pekerjaan kontruksi apa tolong buatkan daftarnya, daftar nama-nama perseorang atau badan usaha yang belum dibayarkan, selanjutnya kenapa utang kontruski tersebut tidak dikonsultasikan terlebih dahulu ke DPRD.

Fraksi Golkar mempertanyakan kenapa penatausahan asset tetap berupa peralatan dan mesin serta bangunan belum memadai.

Fraksi Golkar juga menemukan ketidak patuhan terhadap undang-undang yang dilakukan Bendahara Pengeluaran Dinas Kehuatanan Rp 10.873.000, tidak disetorkan ke Kas Daerah. Keterlambatan Bendahara Dinas PU Dinas Cipta Karya dan Pertambangan, Dinas Pendidikan memotong pajak Rp 9.299.406.957 merupakan indikasi lemahnya kinerja SMD aparat.(bntr)

Najib Diserang Facebooker

Dituntut Segera Mundur

KUALA LUMPUR- Dukungan gerakan 100 ribu orang tuntut Najib Tun Razak mengundurkan diri sudah over. Dalam empat hari pasca demo besar-besaran berlangsung sebanyak 170 ribu facebooker mendukung Najib Tun Razak mundur.

Gerakan dukungan melalui situs jejaring sosial itu dimulai saat polisi menahan 1.600 orang selama demo berlangsung. Demonstrasi yang didukung kelompok organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat dan oposisi merupakan protes politik terbesar dalam 4 tahun terakhir.

Demonstran, yang tergabung dalam kelompok “Bersih 2.0” menuntut digelarnya pemilihan umum yang bebas dan adil. Selain itu, mereka meminta agar koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib mengakhiri kekuasaannya.

Setelah demonstrasi, pengikut laman itu terus bertambah. Bahkan setiap per menit tercatat 300 orang menyatakan suka. Senin lalu, pengikutnya melebihi target 100 ribu orang, dan Rabu pagi ada 172.868 orang menyatakan suka.

“Saya tidak mengerti mengapa polisi kasar, memukul, dan menyemprotkan gas air mata,” demikian tulis seorang pendukung, Sofie Muhammad, di laman itu.

Malaysia termasuk pengguna aktif jejaring sosial dan situs mikro blogging.  Sebuah studi  perusahaan riset TNS global tahun lalu menunjukkan Malaysia menjadi orang yang paling populer di Internet, dengan rata-rata 233 teman di jaringan sosial mereka dibandingkan dengan 68 di Cina dan hanya 29 di Jepang.

Menteri Besar Datuk Seri Adnan Yaakob berkata UMNO Pahang membentuk badan khusus melawan kebohongan yang disebarkan oposisi. “Tubuh khusus kontra kebohongan dan benar, mereka sebagai oppposition yang baik di mendistorsi fakta,” katanya.

Dia mengatakan badan khusus akan bergerak pada September karena sangat penting untuk memastikan masyarakat tidak tertipu oleh oposisi. “Ketika kami melawan klaim oposisi, orang tidak ingin mendengar bahkan jika itu adalah kebenaran tapi kami akan melanjutkan,” katanya. “Saya menyambut demonstran ke Pahang. Jika Bersih dapat membawa 7.000 orang di sini, kami akan merespon dengan 70.000 orang,” tambahnya.

Sementara itu, di parlemen Malaysia, delapan anggota parlemen dari Barisan Nasional menggelar pemogokan selama Majelis Legislatif Negara duduk, lantara dua anggotanya ditangguhkan.
Boikot datang setelah Ketua Datuk Chang Kim Teng memerintahkan larangan tiga-hari terhadap Kuang anggota parlemen Abdul Shukur Idrus yang menolak untuk mengindahkan perintah dan membacakan pernyataan Yang Dipertuan Agong. (bnm/bbs/jpnn)

Yingluck Tertunda Jadi PM Thailand

BANGKOK- Pasca kemenangan telak calon Perdana Menter (PM) Thailand, Yingluck Shinawatra pada 3 Juli lalu, tak membuat perempuan itu bisa bernafas lega. Pasalnya, Komisi Pemilu Thailand menunda pengesahan hasil pemilu itu.

Menurut kantor berita Associated Press, Komisi Pemilu Thailand Selasa (12/7) malam waktu setempat memutuskan penundaan pengumuman resmi hasil pemungutan suara. Komisi Pemilu tidak segera memberi alasan yang spesifik atas penundaan itu, selain menyebut mereka masih harus menyelidiki lebih lanjut atas adanya dugaan pelanggaran terhadap undang-undang pemilu.

Komisi Pemilu pun belum bisa mengesahkan 142 calon legislator yang berhak duduk di Majelis Rendah Parlemen, yang memiliki total 500 kursi. Abhisit termasuk caleg yang belum bisa disahkan untuk masuk ke parlemen yang baru.

Majelis Rendah punya jangka waktu 30 hari, terhitung sejak tanggal Pemilu, untuk memulai sidang. Mereka juga diberi jangka waktu 30 hari sejak tanggal sidang pertama untuk memilih perdana menteri baru.

Namun, menurut kalangan pengamat, keberhasilan Yingluck tak lepas dari peran mantan mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra. Pasalnya, Yingluck merupakan adik kandung Thaksin, yang terguling dari kekuasaan setelah dikudeta militer pada 2006. Dia pun mengungsi ke Dubai, Uni Emirat Arab dan sering berpindah ke sejumlah negara.

Thaksin sejak 2008 menjadi buronan aparat hukum Thailand setelah dinyatakan bersalah atas kasus korupsi. Namun, dengan kekayaannya yang melimpah, Thaksin tetap memiliki pengaruh kuat bagi kancah politik Thailand. (bbs/jpnn)

Diseruduk Tronton, 16 Tewas

NGAWI – Pentas hiburan di Jalan Raya Ngawi-Bojonegoro Km 15, Dusun Kedungkrambil, Desa Sumber Rejo, Margomulyo, Bojonegoro, Selasa (12/7) malam, berubah kisah memilukan. Sebanyak 16 orang tewas diseruduk truk tronton PT Semen Gresik saat menonton ketoprak di rumah Marie.

Belasan lainnya luka-luka dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soeroto dan RS Widodo Ngawi
Dari 16 jenazah korban, 15 di antaranya tewas di lokasi kejadian. Sedangkan 1 korban lainnya bernama Slamet, 59, mengembuskan nafas terakhir di RSUD dr Soeroto. Korban dibawa ke rumah sakit Ngawi karena jaraknya lebih dekat ketimbang di Bojonegoro.

Malam itu Marie menggelar hiburan tasyakuran pernikahan anaknya Widodo dengan nanggap ketoprak. Sekitar pukul 23.00, ketika ketoprak baru saja dimulai, dari arah Bojonegoro, ada iring-iringan tiga kendaraan. Karena rem tronton Semen Gresik blong, maka menabrak mobil  di depannya  lalu menabrak penonton ketoprak.(isd/jpnn)

Tinggalkan Demokrat dan SBY

Zaenal Maarif

Mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif memutuskan mundur dari keanggotaan Partai Demokrat. Mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) itu memutuskan mundur bersamaan dengan gonjang-ganjing di tubuh partai yang baru dimasukinnya menjelang Pemilu 2009 lalu itu, belakangan ini.

Dalam surat pengunduran dirinya yang disampaikan kepada Ketua Umum DPP PD anas Urbaningrum, Zaenal beralasan ingin berkonsentrasi menyelesaikan studi S-3 bidang hukum di Universitas Muhamadiyah Surakarta. Dalam surat tertanggal 13 Juli 2011 tersebut juga disertakan kartu keanggotaan yang bersangkutan.  “Iya, saya resmi sudah ajukan pengunduran diri dari keanggotaan Demokrat,” ujar Zaenal Ma’arif, saat dikonfirmasi, kemarin (13/7).(dyn/jpnn)

Suap Mengalir ke Gubernur Sumsel

Dakwaan Sidang Pembangunan Wisma Atlet

JAKARTA- Sidang kasus penyuapan proyek wisma atlet Sea Games 2011 di Palembang mulai digelar kemarin (13/7) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Manager marketing PT Duta Graha Indah (DGI) Mohammad El Idris duduk sebagai terdakwa pertama yang disidang. Dari surat dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) terungkap banyak pihak yang menerima suap dari pemenangan PT DGI.

Selain Sesmenpora nonaktif Wafid Muharam dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhamad Nazaruddin, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin juga diaanggarkan sebagai penerima uang sebagai imbalan karena telah berjasa mendapatkan proyek. Bahkan Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet berserta para pengurusnya juga mendapatkan uang.

“Bahwa dari hasil negosiasi terdakwa (Idris), Dudung Purwadi (Dirut PT DGI), Mindo Rosalina Manulang dan Nazaruddin, disepakati adanya pemberian uang dengan pembagian sebagai berikut: Nazaruddin 13 persen, Gubernur Sumatera Selatan 2,5 persen, Komite Pembangunan Wisma Atlet 2,5 persen, Panita Pengadaan 0,5 persen dan Sesmenpora Wafid Muharam 2 persen dari nilai kontrak,” tutur JPU pada KPK Agus Salim saat membacakan dakwaannya.

Seperti yang diketahui, nilai kontrak pembangunan wisma atlet yang disepakati PT DGI sebagai pihak pemenang kontrak sebesar Rp191,67 miliar.

Karena perbuatannya yang telah menyuap penyelenggara negara tesebut, Idris didakwa primair dengan pasal 5 ayat 1 huruf b UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan dakwaan sekunder dengan pasal 13 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor.

Dalam sidang kemarin juga diterangkan bahwa sekitar bulan Juni-Juli 2010 lalu, Idris bersama Dirut PT DGI Dudung Purwadi mengadakan pertemuan dengan Nazaruddin bertempat di kantor PT Anak Negeri Jalan Warung Buncit Raya No 27 Mampang Jaksel.(kuh/aga/jpnn)

Diduga Disuap Ratusan Juta, Jaksa Kasus Batubara Diperiksa

JAKARTA-Perkara pembobolan kas Pemkab Batubara melebar ke masalah percobaan suap. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Jasman Pandjaitan menyebutkan, indikasi adanya percobaan penyuapan kepada jaksa penyidik kasus ini semakin kuat.

Penelusuran terus dilakukan. Salah satu tersangka perkara ini, yakni Direktur PT Pacific Fortune Management, Daud Aswan Nasution, sudah menyebut nama jaksa yang akan disuap.
“Indikasi penyuapan diketahui sejak ditemukan uang itu, baru kemudian ditanyakan. Mereka jawab uang yang diperuntukkan untuk menyuap jaksa, namanya Alex,” ujar Jasman Panjaitan gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).

Dijelaskan, jaksa Alex sendiri merupakan anggota tim yang menangkap Direktur PT Pacific Fortune Management, Ilham Martua Harahap dan Daud Aswan Nasution.
“Sementara Alex ini yang menangkap. Dia merupakan Tim Pidsus yang ditugaskan melakukan penangkapan,” ujar Jasman.

Setelah dicoba disuap, Alex lapor ke kepala penyidik. Untuk mendalami dugaan upaya penyuapan ini, Alex akan akan diperiksa Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung. “Dia merupakan Tim Pidsus yang ditugaskan melakukan penangkapan. Nanti akan minta keterangannya oleh Pengawasan,” ujar Jasman Pandjaitan.

Sebelumnya, Jamwas Kejagung, Marwan Effendy, juga mengaku sudah melakukan penelusuran. Dia memastikan, uang Rp224,3 juta yang disiapkan Daud, bukan atas permintaan jaksa. Marwan menjelaskan, justru Daud bersama rekannya, Ilham Martua Harahap, yang mencoba melakukan upaya penyuapan ke jaksa penyidik perkara ini.

“Berdasar hasil klarifikasi, ternyata bukan jaksa yang meminta suap, tapi tersangka yang mencoba menyuap,” kata Marwan, Selasa (12/7).

Seperti diberitakan, Kamis (7/7) dini hari, tim Pidsus Kejagung dan Kejati Sumut menangkap dua Direktur PT PFM Ilham Martua Harahap dan Daud Aswan Nasution di sebuah hotel di Medan. Tim penyidik menyita uang Rp224,3 juta dari tangan Daud.

Saat diajak dalam konperensi pers di Kejagung, Kamis (7/7), Daud mengaku uang didapat dari Ilham yang meminta mencarikan orang yang bisa menangguhkan penahanan Rachman Hakim yang kini tengah ditahan Kejagung. Daud mengaku sudah mendapat orang yang bisa mengusahakan permintaan Ilham lewat kenalannya bernama David. (sam)