25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 15054

Warga Segel Sekolah Nanyang

Tim Pengawas Dinas TRTB Kota Medan Kabur

MEDAN-Puluhan warga yang tinggal di sekitar sekolah Nanyang Zhin Hui di Jalan Sriwijaya, Medan Baru, kembali menggelar aksi unjuk rasa dan menyegel sekolah tersebut, Kamis (7/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Selain penyegelan, warga juga melarang seluruh pekerja melanjutkan pembangunan. Mereka juga menahan seluruh mobil bermuatan bahan bangunan masuk.

“ Aksi ini kami lakukan karena kami sudah capek. Sebab warga sudah berkali-kali meminta penghentian pembangunan sekolah itu karena bermasalah dan tidak memperdulikan warga sekitar.

Kami akan bertahan agar aspirasi kami didengar oleh pemilik sekolah,” jerit warga saat melakukan aksi unjuk rasa di depan sekolah Nanyang Dengan diiringi musik nasional yang diputar dengan pengeras suara sebagai bentuk perjuangan, warga melakukan aksi penghentian proses pembangunan sekolah Nanyang yang sudah menyalahi izin dari Dinas TRTB. Mereka menggoyang-goyang pintu pagar sekolah dan memasangi spanduk sebagai bentuk protes dengan menyegelnya.

“Kami minta agar pemilik sekolah Nanyang langsung berbicara kepada warga, apa yang menjadi alasan pembangunan terus berlanjut. Padahal sudah jelas bangunan itu menyimpang,” ujar warga lagi.

Tidak hanya itu, warga juga melarang seluruh pekerja yang bekerja di sebelah bangunan sekolah Nanyang yang rencananya akan didirikan kantin sekolah. “ Bila pekerja tetap juga melakukan pekerjaannya, kami akan melakukan tindakan. Bila tidak kami akan melemparinya dengan batu,” kata warga yang berdiri di depan bangunan tersebut.

Mei (37), warga sekitar kepada Sumut Pos mengatakan, kecewa dengan pemerintah Kota Medan yang tidak melakukan apapun terhadap bangunan meskipun sudah melapor ke komisi D DPRD Kota Medan.
“Kami menuntut  Pemko Medan melalui Dinas TRTB Kota Medan untuk segera melakukan penghentian pembangunan dan segera menutup sekolah yang tidak memiliki SIMB,” ungkapnya.

Hal senada juga warga lainnya, Rian Kacaribu (38). “Kita meminta kepada pemerintah Kota Medan melalui Dinas TRTB Kota Medan untuk segera melakukan menutup dan memberhentikan aktifitas sekolah. Kalau ini tidak dilakukan pemerintah kita akan melakukan aksi demo sampai tuntutan kita direalisasikan,” katanya.

Personel Polsekta Medan Baru terpaksa turun ke lokasi untuk mengantisipasi warga agar tidak melakukan tindakan anarkis. “Saya hanya mengimbau kepada warga agar jangan melakukan pengrusakan terhadap sekolah Nanyang, karena tindak pidana,” kata AKP Andik, Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru.

Sementara, perwakilan sekolah Nanyang yang coba menemui warga juga tidak membuahkan hasil. “Kami hanya melakukan pembangunan sesuai dengan izin saja. Sedangkan bangunan yang menyalahi izin tidak kami bangun,” cetusnya.

Mendengar penjelasan itu, warga semakin marah. Karena menurut warga pembangunan tersebut tetap berlanjut, dengan melanjutkan pembangunan yang sebelumnya sudah dibongkar oleh Dinas TRTB. “Kamu tahu tidak, mana bangunan yang menyalahi izin dan tidak. Jadi kalau kamu tidak mengerti dengan permasalahan, jangan kamu yang berbicara. Sebaiknya kamu mundur saja,” celoteh warga.

Sementara, para pekerja yang merasa terganggu dengan aksi warga terpaksa memberhentikan pekerjaannya. “ Kami mana tahu apa-apa, yang jelas kami kan hanya bekerja untuk mencari nafkah. Kalau sudah begini bagus kami pulang aja lah. Dari pada menjadi kekesalan warga, “ beber Suprianto.
Sedangkan tim pengawasan Dinas TRTB yang mendatangi lokasi, melihat aksi warga yang sudah mulai memuncak dengan menjerit-jerit memanggil pemilik sekolah untuk turun ke bawah dan bertemu kepada warga, langsung pergi meninggalkan warga dengan beralasan mengambil berkas keterangan izin tersebut.

“Kami kembali dulu ke kantor untuk mengambil berkas, karena berdasarkan berkas tersebut kami bisa menjelaskannya dimana posisi bangunan yang bermasalah,” kata petugas TRTB.
Kadis Dinas TRTB, Syampurno Pohan, saat dikonfirmasi Sumut Pos, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penindakan terhadap bangunan sekolah Nanyang yang menyimpang dari perizinan. “Kan sudah dua kali kita bongkar,” katanya melalui sambungan telepon.

Terkait dengan protes warga bahwa yang pernah dibongkar itu dibangun kembali oleh pihak sekolah, Syampurno mengaku tidak tahu hal itu. “Kan tidak mungkin pula kami tiap hari memantau sekolah tersebut,” ujarnya.

Namun ia berjanji akan menyuruh anggotanya meninjau lagi ke lapangan. “Kalau memang masih ada penyimpangan atau pelanggaran izin, pasti akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.(adl/mag-7)

Diduga Pemalsu Kosmetik, Dua Wanita Diamankan

MEDAN- Dua wanita etnis keturunan diamankan personel Sub Ekonomi Direktorat Reskrimsus (Ditreskrimsus) Polda Sumut, Kamis (7/7) siang, saat melakukan penggerebekan sebuah toko di Jalan Sambas Medan, karena melakukan praktik pemalsuan kosmetik.

Selain mengamankan dua wanita tersebut, petugas juga menyita beberapa barang bukti dua kotak produk cristal film vitamin rambut produksi PT Cresindo yang diduga palsu “Saya sudah dengar informasinya, tapi jenis kosmetiknya belum tahu dan ada yang sudah diamankan. Saya sedang di Jakarta,” kata Direktur Reskrimsus Polda Sumut, Kombes Sadono Budi Nugroho ketika dikonfirmasi via telepon, Kamis (7/7).

Informasi yang diperoleh menyebutkan, penggerebekan itu dilakukan petugas Polda Sumut menindaklanjuti laporan PT Cresindo yang merasa dirugikan karena produksinya dipalsukan. Praktik pemalsuan itu disebut-sebut telah berlangsung lama hingga menimbulkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, pihaknya masih mendalami hasil penggerebekan tersebut untuk membuktikan sekaligus mengungkap praktik pemalsuan kosmetik tersebut.

Sebab kuat dugaan, praktik pemalsuan kosmetik tersebut telah berlangsung lama. Selain pihak pabrik, praktik pemalsuan itu juga merugikan masyarakat pengguna kosmetik produksi palsu tersebut. “Masih kita dalami. Kedua wanita yang diamankan itu juga masih diperiksa. Sebab, ada dugaan pelakunya bukan hanya kedua wanita yang diamankan itu,” tandas Nainggolan.(ari)

Digambar Pakai Jarum Suntik Bekas

Batik Medan di Pameran dan Pasar UMKM

Sumatera Utara dengan heterogenitas di dalamnya menyimpan potensi yang cukup besar. Baik dari sisi kuliner juga kebudayaan yang dapat dimanfaatkan sebagai souvenir

INDRA JULI, MEDAN

Seperti yang dilakukan Anjar Suharman (29). Untuk meramaikan pameran dan pasar UMKM Provinsi Sumatera Utara 2011 yang digelar di Tapian Daya Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan, 5-11 Juli. Berbagai corak ornamen kebudayaan dari seluruh etnis yang ada diangkat dan dipadukan pada berbagai wadah. Seperti kaos, kemeja, kain, mug, dan tas.

Menempati stan pertama di sisi kiri, tampak Anjar didampingi Nurmayanti tengah menyelesaikan pembatikan pada wadah kaos berwarna hitam. Beberapa karya yang sudah selesai dipajang di dinding stan. Dengan corak dan motif yang berbeda satu dengan lainnya. Apa itu pada kaos, kemeja, kain sarung, bahkan pada mug.

“Kita memang menggunakan system limited edition. Jadi tidak ada satu motif pun yang sama dengan demikian untuk memberikan rasa bangga bagi penggunanya. Karena hanya dia yang memiliki motif seperti itu,” buka Anjar.

Adapun corak yang dipasang juga unik. Di satu sisi terlihat seperti motif Melayu meskipun terkadang lebih menonjolkan corak kebudayaan Batak. Tak jarang pula berbagai motif tadi dirangkai menjadi satu kesatuan yang menarik untuk dimiliki. Memberikan kekhasan tersendiri mengenai asal karya tersebut yaitu Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Layaknya Dagadu dari Yogyakarta, Jarik dari Jakarta, maupun Joger dari Bali.

Tidak seperti motif batik pada umumnya, Anjar justru menggunakan motif titik untuk membentuk pola yang sudah dibuat. Begitu pula dengan peralatan yang digunakan masih sangat sederhana. Untuk usaha yang baru dirilis awal Juni lalu ini Anjar hanya menggunakan suntik yang dicabut jarumnya. Ujung alat yang membang sudah bulat pun membentuk motif yang bulat pada wadah yang digunakan.

Untuk memudahkan pembuatan motif, pria berkulit hitam manis ini terlebih dahulu membentuk pola dengan karton tipis. Suntik yang sudah diisi tinta dengan warna yang diinginkan pun mengikuti pola tadi dengan jarak yang rapat. Seolah menjadi satu kesatuan di antara titik yang ada. Untuk pola lainnya, Anjar pun menggunakan warna yang berbeda sehingga tercipta satu paduan warna yang menarik.

Meskipun dengan alat yang sederhana, pria kelahiran Tulung Agung 19 April 1982 ini memastikan motif buatannya tidak mudah luntur. Pasalnya dirinya menggunakan cat luber yang dikhususkan untuk kain dan sepatu. Begitu juga dengan bahan kaos yang langsung didatangkan dari Pulau Jawa. Dirinya memberi garansi selama dua bulan untuk perbaikan motif bila terjadi kerusakan.

Namun dengan perawatan yang benar, batik Medan karya Anjar ini dapat bertahan dalam waktu lebih lama.
“Batik tidak harus gunakan tinta khusus. Justru hal itu membuat batik menjadi kurang menarik. Saya pikir corak dan ornamen dari masing-masing etnis di Sumatera Utara ini cukup menarik. Yang penting dalam perawatan. Setiap menyetrika akan lebih awet bila corak dilapis,” bebernya.

Tidak hanya dibaju, Anjar pun dapat membatik wadah lainnya seperti aksesoris ruangan, mug, sepatu juga helm. Begitu juga untuk bekas spanduk dimanfaatkan untuk membuat tas yang ditambah dengan batik. Tak heran karyanya itu mendapat apresiasi yang cukup besar. Sejak dibuka, Anjar sudah mencatat seribu lebih pesanan.

Begitu juga saat peluncuran ide di seputaran Marelan awal Juni lalu. Anjar pun mematok harga yang bervariasi mulai dari Rp80 ribu sampai Rp150 ribu untuk kaos. Dirinya juga dapat memenuhi pesanan dari masyarakat. Untuk menjaga pelanggan, setiap motif yang ada pun diperbaharui.

Keterlibatan Anjar dalam berkesenian khususnya seni rupa sudah dimulai di usia 13 tahun. Dimulai membuat topeng dari tanah liat kemudian merambah streofon, hingga dekorasi pra-wedding. Berbagai penghargaan pun pernah diraih seperti pada even tahunan yang digelar Jawa Pos yang paling berkesan baginya. Pada 2004, dengan musik tradisional Anjar sudah menginjakkan kaki di empat negara yaitu Jepang, Singapura, Australia, dan India. (*)

Kabut Asap Pengaruhi Pelayaran

BELAWAN-Kabut asap yang menyelimuti Kota Medan ternyata memperngaruhi pelayaran di laut khususnya di perairan Belawan.

“Kalau untuk pelayaran sendiri kabut asap cukup mempengaruhi karena jarak pandang kita menjadi terbatas, dia mengimbau agar pekerja yang berhubungan dengan pelayaran dan kelautan agar berhati-hati untuk melakukan pelayaran di laut,” kata Kepala Kelompok Pengolahan Data BMKG Maritim Belawan, Ramos L Tobing, Kamis (7/7).

Dia menjelaskan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kota Medan karena adanya pembakaran lahan. “Gara-gara pembukaan lahan baru dengan melakukan pembakaran. Kemudian, kabut asap tersebut menyelimuti Kota Medan karena terbawa oleh angin,” jelasnya. Menurut data yang diterima dari Kantor BMKG Maritim Belawan melalui Satelit NOAA-18 sedikitnya ada sekitar 191 titik api. “Titik-titik api ini bukan mendekteksi kebakaran hutan saja tetapi suhu tinggi yang terjadi kawasan lahan perkebunan yang ada di Pulau Sumatera,” kata Ramos.

Dia mengatakan daerah di Pulau Sumatera yang terdeteksi titik apinya mulai dari daerah Rantau Prapat sampai Pekan Baru yang banyak lahan perkebunannya. Kabut asap tersebut belum bisa hilang dari Kota Medan apabila masih ada titik-titik api di kawasan tersebut.

“Untuk saat ini kabut asap sudah mulai berkurang ketimbang kemarin, kabut asap akan terus menyelimuti Kota Medan apabila masih ada titik api yang menimbulkan asap yang terus dibawa oleh angin,”ujarnya.
Sementara itu, perkiraan cuaca di Kota Medan untuk tiga hari ke depan, berpeluang hujan ringan pada malam hingga dini hari. Suhu udara mencapai 32,6 Derajat Celcius.

Tinggi gelombang di Perairan Belawan masih terbilang normal karena tinggi gelombang hanya 0,5 sampai 1 meter saja. “Namun apabila terjadi hujan di laut ditambah angin kencang, tidak menutup kemungkinan gelombang akan tinggi,” tandasnya.

Sementara itu, seorang nelayan, Musa (32) mengatakan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kota Medan cukup mempengaruhi pelayaran di laut pada saat menangkapa ikan, namun kabut asap masih belum terlalu menutupi jarak pandang sehingga masih bisa tetap melaut. (mag-11)

Kiat Memahami Cara Mendidik Anak

Seminar Anakku Mutiaraku

MEDAN-Seorang anak bagaikan mutiara dan merupakan aset  sangat berharga bagi keluarga, bangsa dan negara. Tentunya, masa depan anak sebagai generasi penerus sangat memerlukan pengetahuan kesehatan dan pengenalan psikologi sedini mungkin.

Demikian disampaikan panitia seminar dari Blessing Community, kemarin (7/7), saat berkunjung ke redaksi Harian Sumut Pos. Rombongan itu dipimpin penasehat panitia, Rajamin Sirait dan diterima Pimpinan Umum (PU) yang juga Pemimpin Redaksi Sumut Pos, Zulkifli Tanjung.
Berlatar belakang hal tersebut, Blessing Community Medan menggelar Seminar Sehari dengan tema Anakku Mutiarakun  Pada seminar ini akan menghadirkan nara sumber Dr Seto Mulyadi Psi MSi atau yang akrab disapa Kak Seto serta Prof Dr Chairul Yoel SpA (K).

Ketua pelaksana, Hisar Simatupang menjelaskan, berdasarkan pengalaman tentang anak-anak dan banyaknya masalah dan kejadian-kejadian yang terjadi terhadap anak, maaknya pihaknya berniat menyelenggarakan seminar ini.  Kegiatan yang akan digelar pada 16 Juli 2011 di Hotel Garuda Plaza Medan ini, menurut Hisar, bermaksud untuk memberikan pengertian kepada semua pihak bagaimana cara membimbing, membina, mengasuh dan merawat anak.  Acara ini sangat menarik untuk diikuti.

Para orangtua diimbau untuk menghadiri agar ke depan tidak keliru dalam mendidik anak. Bagi warga yang berminat bisa menghubungi Evelyn Sirait (085261603390), Bakti Sitorus (081361766874), dan Helen (08126364330). (saz)

Gusur Rumah Makan, Lurah Dilempari

MEDAN-Lurah Petisah Hulu Adil Maulana Siregar dilempari dengan emntimun oleh pemilik rumah makan yang tidak senang tempat jualannya digusur di Jalan Darat Medan Baru, Kamis (7/7). Evi (38), pemilik rumah makan yang dipaksa tutup karena berdiri di atas parit dan menjorok ke badan jalan, tak terima karena mengaku sudah 12 tahun berjualan dan tak pernah diganggu oleh dua lurah sebelumnya. “Baru kali ini saya diganggu, padahal setiap bulannya saya bayar iuran dan listrik ke kantor lurah. Kena Rp600 ribu per bulan,” kata Evi.

Sementara Lurah Petisah Hulu Adil Maulana Siregar mengaku terpaksa merobohkan warung makan khas minang itu karena tak menggubris empat surat peringatan yang mereka layangkan. Mengenai tudingan iuran listri yang ditanggung Evi, Adil menegaskan sudah menjadi tanggung jawab pedagang nasi itu.(mag-7)

Besok, USU Gelar Ujian Tulis UMB-PT

MEDAN-Panitia Lokal (Panlok) USU akan menggelar ujian tulis UMB-PT 2011, Sabtu (9/7) besok mulai pukul 08.00 WIB. Persiapan menyangkut kebutuhan ujian mulai dari ketersediaan soal, pengamanan soal, ketersediaan pengawas ruang ujian, kesiapan ruang ujian, tim kesehatan hingga koordinasi dengan aparat keamanan/kepolisian telah dirampungkan.

Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dan Ketua Panitia Lokal UMB-PT USU Prof Zulkifli Nasution melalui Ka Humas USU Bisru Hafi menjelaskan, menjelang penutupan masa pembayaran biaya ujian UMB-PT di Bank BNI Kamis (7/7) lalu, jumlah peserta yang telah melakukan pembayaran biaya ujian untuk Panlok USU tercatat sebanyak 14.039 orang. (saz)

Penerimaan Siswa Baru Dicurangi

081375861xxx
Yth Wali Kota Medan, Rahudman Harahap kami orangtua siswa mengeluhkan Penerimaan Siswa Baru (PSB) di SMP dan SMU dengan sistem rangking. Tapi jumlah daya tampung lebih sedikit, tak sebanding dengan yang lulus Ujian Nasional (UN).
081260850xxx
Yth Ibu Kadis Pendidikan Deli Serdang mohon penjelasan mengenai PSB SMP N 1 Labuhan Deli tidak diutamakan masyarakat Deli Serdang dan tidak berdasarkan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN), kenapa begitu ya ibu?

Dikoordinasikan
Terima kasih penyataannya, kami akan tindak lanjuti dengan meneruskannya ke instansi terkait. Sebab apapun persoalan dari PSB ini bisa dituntaskan. Memang secara kebijakan ada perubahan dalam hal penerimaan siswa baru. Pada tahun ini siswa yang hendak masuk ke sekolah harus melalui seleksi ranking yang sesuai dengan nilai hasil UN. Jika nilainya rendah, maka semakin kecil kemungkinannya.

Khairul Buchari, Plt Kabag Humas Pemko Medan

——

Kami Cek
Terima kasih laporannya, kami akan mengeceknya dan terlebih dahulu dikoordinasikan ke instansi terkait. Karena urusan pendidikan tetap ada instansi yang mengurusinya. Untuk penerimaan siswa baru memang ada persyaratan yang sesuai dengan kebijakan yang telah diputuskan sebelumnya.

Umar Sitorus, Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Kurang Transparan
Penerimaan Siswa Baru (PSB) seperti yang disebutkan oleh orang tua siswa baru itu benar. Hingga kini, jumlah quota per sekolah tak disampaikan secara terbuka. Bahkan, hal itulah yang membuat kecurigaan para orang tua siswa.

Sebenarnya kami dari Komisi B DPRD Medan telah meminta quota siswa baru setiap sekolah. Hanya saja, hingga kini tak pernah disampaikan ke komisi B.

Untuk itu, kami meminta kepada warga untuk melaporkannya secara tertulis ke DPRD Medan khususnya Komisi B. Sehingga, kami memiliki dasar untuk memanggil instansi terkait dan mengecek ke sekolah yang dimaksudkan.

Salman Alfarisi, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan

SPBU Jual Bensin ke Pedagang Eceran

081370077xxx
Kepada  Yth Pimpinan Pertamina di Medan, SPBU yang ada di Kedai Durian dan Delitua sering menjual bensin ke pedagang eceran di areal lokasi SPBU itu. Seandainya stok bensin habis di tempat itu, seakan-akan mereka telah mempersiapkan atau menimbun stok bensin sebanyak-banyaknya.
Seandainya PT Pertamina belum bisa mensuplai ke SPBU itu, tolong ditindak lanjuti pak. Karena kejadian itu sudah sering terjadi. Mereka menjual ke pedagang eceran sampai dengan berderigen, bukan hanya pakai becak. Tapi pakai mobil pickup.

Kami Tindak Lanjuti
Terima kasih atas laporan dan informasinya, kami akan menindaklanjuti terhadap SPBU sesuai Perpres No.9/2006 diperuntukkan kepada transportasi, usaha kecil, pelayanan publik dan sektor perikanan.

Kami telah melarang SPBU untuk melayani pembelian menggunakan jerigen jika tak dilengkapi surat resmi dari dinas terkait yang menyatakan sektor usaha kecil (pengecer) atau nelayan.
Dengan adanya info ini, kami akan mengeveknya ke lapangan. Pertamina akan ambil tindakan sesuai aturan yang ada.

Fitri Erika
Asst Manager Relation PT Pertamina UPMS I

Karyawan Seperti Diperah

085658229xxx
Kepada yang mulia Dinsonaker Kota Medan, saya adalah karyawan harian lepas (harlep) di bagian borongan dempul PT Tjipta Rimba Djaja. Kami para karyawan harlep merasa sudah sangat diperah bekerja di perusahaan itu.

Kami harus bekerja setiap hari dengan perhitungan dari pukul 7.00 hingga pukul 19.00 (2 shift) dan diwajibkan bekerja pada hari minggu dengan perhitungan gaji yang tidak jelas. Bagi karyawan yang tidak mau di suruh dianggap mengundurkan diri, sementara bagi rekan saya yang nasrani merasa sedih tidak bisa menjalankan ibadahnya.

Karena harus bekerja hari minggu. Rasanya saya sudah tidak tahan tapi tidak mungkin juga mengundurkan diri, karena saya butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarg saya. Masih banyak sebenarnya penyimpangan yang dilakukan perusahaan tersebut selama dipimpin oleh plant manager berkebangsaan Korea itu. Melalui sms ini saya berharap Dinsosnaker dapat benar-benar lebih memperhatikan nasib kami para harlep dan untuk Sumut  Pos semoga tetap jaya.

Kami Teruskan
Terima kasih infonya, kami akan teruskan ke instansi terkait. Tapi kami berharap agar membuat laporan tertulis ke instansi terkait. Sehingga ada dasar bagi instansi seperti Dinsosnaker Kota Medan untuk menindak lanjutinya.

Khairul Buchari
Plt Kabag Humas Pemko Medan