25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 15053

Dirjen Kemenkes RI Kunjungi Bayi Atresia

MEDAN- Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kemenkes RI Dr Supriyantoro SpP MARS, mengunjungi Zaneta  (6 bulan), bayi penderita Atresia Biller di Lantai III Ruang Rindu, RSU Adam Malik, Medan, Kamis (7/7), bersama tim dokter RSCM Jakarta Pusat.

Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kemenkes RI Dr Supriyantoro SpP MARS mengungkapkan, kasus Atresia Biller, merupakan kasus langka yang terjadi dengan perbandingan 1:1.000 hingga 1.500.

“Atresia Biller merupakan penyumpatan saluran empedu yang menyebabkan gangguan fungsi hati. Kondisi Zaneta dan Tirta pada saat ini kurang baik, karena mereka baru mendapatkan penanganan pada usia 6 bulan. Sedangkan usia yang cocok untuk operasi, dilakukan pada bayi usia 2 bulan,” ucap Supriyantoro.

Supriyantoro menambahkan, operasi kasai diatas dua bulan, tergantung dengan kondisi hati pasien. “RSCM Jakarta Pusat sendiri telah melakukan operasi pada empat kasus, sejak 7 bulan lalu, dibantu dengan supervisi serta pakar dari China. Lanjut Supriyantoro, operasi kasai ini, memakan biaya Rp500-Rp800 juta. Mengenai gejalanya, diawali mata dan kulit kuning disertai BAB berwarna putih. (jon)

Polisi Minta Keterangan Saksi Ahli

MEDAN- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pematang Siantar, masih melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus pelecehan seksual Ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut ZS, terhadap AT alias Oshin, di tempat hiburan malam di Pematang Siantar beberapa bulan lalu.

Saat ini, pihak kepolisian sedangkan meminta  keterangan saksi ahli untuk proses hukum.
“Dalam waktu dekat, penyidik Polresta Pematang Siantar akan melengkapi kasus tesebut dengan meminta keterangan saksi ahli,” ujar Kasubbid Pengelolaan Informasi dan Dokumen (PID) Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Kamis (7/7).

Dijelaskannya, setelah proses tersebut siap, maka pihak kepolisian akan sesegera mungkin, melayangkan  surat izin permohonan pemeriksaan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memeriksa ZS.

Dalam kasus ini, pria yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumut tersebut, disangka melanggar Pasal 281 KUHPidana tentang pelecehan seksual.

“Kita akan meminta Kapolresta Pematang Siantar, untuk membuat surat permohonan izin pemeriksaan terhadap yang bersangkutan untuk dikirim ke Kapolda dan diteruskan ke Mendagri. Ini demi kepentingan penyidikan,” tandasnya.

Diketahui, kasus pelecehan seksual melibatkan anggota DPRD Sumut ZS, dilakukan gelar perkara untuk kali kedua di Mapolda Sumut, Senin (20/6).
Dari gelar perkara itu, diketahui dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap Oshin. Sehingga, proses penyidikan terus dilanjutkan ke kejaksaan.

Kasus pelecehan seksual tersebut juga telah direkonstruksi Polresta Pematang Siantar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), di Hall Laponta Karaoke Siantar Hotel, Pematang Siantar.(ari)

Wali Kota: Saya Juga Penjudi…

Terkait Penangkapan Staf Khusus Wali Kota Siantar

SIANTAR- Polresta Siantar resmi menahan staf khusus Walikota Pematangsiantar Eliakim Simanjuntak (47) dan anggota DPRD Siantar Rondal Tampubolon (33), bersama empat rekannya dalam kasus judi leng, Rabu (6/7).

Kapolres Pematang Siantar AKBP Alberd TB Sianipar ketika dikonfirmasi, Kamis (7/7), menyebutkan, setelah dilakukan pemeriksaan, Eliakim Cs ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.
“Meski beberapa dari mereka sempat berdalih, tapi berdasarkan pemeriksaan penyidik, keenam orang itu dinyatakan bersalah. Lima diantaranya sebagai pemain judi leng, dan Coras Tampubolon sebagai penyedia tempat. Dari tangan mereka, diamankan barang bukti uang Rp400 ribu dan 1 set kartu joker,” papar Alberd.

Masih kata Alberd, sembari menunggu berkas P21 (lengkap), Eliakim Cs ditahan dalam sel tahanan Mapolresta Siantar. Mengenai penangguhan penahanan, Alberd mengaku, tidak ada penangguhan penahanan dalam kasus tersebut. Meski pasal yang dikenakan hanya pasal 303 subsider 303 bis tentang perjudian.

“Kalau mereka membuat permohonan penangguhan, itu hak mereka dan telah diatur dalam undang-undang, tapi setuju atau tidak, kita lihat dulu hasil penyelidikan. Kalau kami tidak setuju, itu hak kami,” tegas Alberd.

Pantauan di sel Mapolres Siantar, Eliakim Cs ditahan dalam satu jeruji besi berukuran 3×3 meter, tepatnya di sel VI. Didalam tahanan bercat kuning, Eliakim Cs terlihat bercerita-cerita menunggu keluarga menjenguk.

Alberd menambahkan, Eliakim Cs akan diperlakukan sama dengan tahanan lainnya. “Tidak ada perbedaan, semua sama dimata hukum,” kata Kapolres.
Terpisah, Walikota Pematang Siantar Hulman Sitorus, membuat pernyataan mengejutkan saat ditanya tentang penangkapan staf khususnya, Eliakim Simanjuntak. Dengan ceplos, Hulman mengaku, dirinya juga seorang penjudi dan meminta untuk dimediakan.

“Saya juga penjudi, masukkan (media, red) aja gitu,” ucapnya dengan nada tinggi, saat ditemui di kantor Lurah Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat.

Mengenai adanya kemungkinan jabatan Eliakim akan dievaluasi, justru Hulman membela. Menurutnya, Eliakim punya sifat setia kawan , pintar dan cerdas. Dia menilai, Eliakim Simanjuntak selama ini sudah banyak membantu tugas sebagai Wali Kota Pematang Siantar.(osi/mag-5/smg)

Dia yang Memulai, Dia yang Mengakhiri

Australia Tarik Ancaman, Stok Daging dan Beras Aman

Beberapa pekan lagi Ramadan tiba. Biasanya harga komoditi pun merangkak naik, terutama daging dan beras. Menariknya, ancaman pengadaan daging dari Australia sudah bukan masalah lagi. Negara tetangga itu menarik kembali keputusannya. Sementara beras, pemerintah pun yakin stok tetap terjaga.

Ya, sempat mengancam akan melakukan moratorium pengiriman sapi ke Indonesia selama 6 (enam) bulan, pemerintah Australia akhirnya mencabut sendiri kebijakan mereka. Sehubungan dengan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan bahwa meskipun moratorium itu tetap berjalan, kebutuhan daging dalam negeri masih tetap aman. “Australia sendiri yang memulai, dia yang mengakhiri. Yang jelas, faktanya Indonesia tidak terpengaruh dengan suspend tersebut. Bahkan dari sensus, ada data yang menggembirakan,” ujar Suswono, Kamis (7/7).

Dikatakan Suswono, dari data sensus, ada potensi 15 juta sapi potong di tanah air, dan ini sesuai dengan target swasembada daging pada tahun 2014 mendatang. Definisi swasembada sendiri, menurut FAO katanya, adalah 90 persen dapat dipenuhi dari dalam negeri. Namun, meski optimis kebutuhan daging sapi tidak terpengaruh moratorium, ia menyebut bahwa sapi impor tetap dibutuhkan.

“Kita tetap membuka impor untuk sapi bakalan, karena memang sapi jenis ini ada keuntungan dan nilai tambahnya. Karena ada penggemukan selama 2-3 bulan, dan tentu saja bisa menciptakan lapangan kerja,” tutur Suswono pula.

Untuk (impor) sapi bakalan sendiri, menurut Suswono, pemerintah Indonesia tidak hanya mematok dari Australia saja, namun juga bisa dari negara manapun yang memiliki perjanjian kerjasama. Sementara mengenai pembatalan moratorium itu, menurut Suswono, akan menjadi pelajaran tersendiri bagi kedua negara.

“Waktu Menteri Pertanian Australia datang ke Indonesia, saya sudah ingatkan, sebaiknya jangan suspend dulu. Tapi lakukan investigasi bersama. (Kenyataannya) Dari 12 rumah potong hewan, tidak ada kebenaran. Kita sudah cek, dan kalaupun ada, pasti kita tindak,” ucapnya.

Nah, kesiapan pemerintah dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran memang dibahas di Sidang Kabinet Paripurna, kemarin (7/7). Terutama berkaitan dengan kecukupan pasokan dan stabilitas harga bahan pangan pokok, termasuk beras dan daging.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, sidang kabinet menyepakati langkah-langkah jangka pendek dan menengah untuk menjaga pasokan dan harga daging. “Saat ini pasokan daging sapi untuk kebutuhan menjelang bulan puasa masih aman,” kata Hatta dalam keterangan usai sidang kabinet di Kantor Presiden.

Harga daging sapi di pasar yang dipantau rata-rata di bulan Juni masih stabil di kisaran Rp64.450. Hatta mengatakan, kebutuhan daging sapi di Indonesia sebesar 35.333 ton per bulan dan khusus untuk lebaran sebesar 55.000 ton. Produksi dalam negeri sebesar 26.342 ton per bulan.
Mengenai stok beras, Hatta mengatakan, stok bulog mencukupi, sekitar 1,6 juta ton. Pemerintah akan tetap menyalurkan raskin. “Kita juga akan melakukan operasi pasar besar-besaran di seluruh tanah air jika mengalami kenaikan,” tuturnya.

Saat ini, kata dia, produksi beras menunjukkan peningkatan. Namun pemerintah tidak akan mengambil risiko jika memang terdapat ancaman, misal masalah iklim atau kekeringan, dengan melakukan impor.

“Kita akan memaksimalkan pengadaan beras dari dalam negeri. Tapi kalau memang perlu kita tidak akan mengambil risiko, kalau perlu kita akan melakukan impor,” terang Mendag Mari Elka Pangestu.
Namun berapa jumlah yang akan diimpor itu belum ditetapkan. Menurut Mari, parameternya, jika stok turun di bawah angka tertentu, impor akan dilakukan. “Tapi jumlahnya dan segala macamnya belum, itu nanti akan ditentukan secara teknis,” katanya.

“Jadi keputusannya adalah kita akan mengambil risiko apapun, kita akan menjaga stok,” sambung Mari Elka. Menurut dia, yang perlu persiapkan adalah stok untuk penghujung tahun. (fal/afz/jpnn)

Potongan Harga hingga 40 Persen

Pakaian Anak-anak dari Cool Kids

MEDAN- Toko yang menjual pakaian anak-anak tidak sebanyak toko-toko yang menjual pakaian remaja ataupun orang dewasa. Karena itu, sebagian orang masih sedikit lebih sulit menemukan pakaian bayi ataupun anak-anak yang sesuai dan mengikuti trend masa kini. Kalaupun ada, harga yang ditawarkan selangit atau mahal.

Tetapi untuk saat ini, para ibu tidak perlu khawatir membeli pakaian bayi ataupun anak mereka karena harga mahal. Karena saat ini outlet Cool Kids yang terletak di lantai dasar Plaza Medan Fair sedang menggelar diskon produk pakaian anak bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Mulai dari baju kaos, kemeja, celana jeans pendek, rok dan baju terusan untuk anak perempuan. “Produk yang didiskon dijamin tidak ketinggalan trend,” tutur Karyawan Administrasi Cool Kids Astri.

Selain baju yang mendapat potongan harga, program potongan harga juga berlaku untuk sepatu anak perempuan yang berusia 7 hingga 12 tahun. Tak tanggung-tanggung, potongan harga yang diberikan 40 persen. “Harga sepatu yang didiskon mulai dari Rp179 ribu hingga Rp199 ribu,” ujar Astri.

Sedangkan untuk anak lelaki, juga mendapatkan potongan harga 20 persen. Untuk sepatu anak lelaki dimulai dari harga Rp189 ribu hingga Rp309.500 ribu. “Potongan harga bukan hanya untuk sepatu lama, tetapi sepatu anak lelaki terbaru juga mendapat potongan harga,” lanjut Astri.

Cool Kids merupakan merk lisensi dari Amerika, sedangkan produk diambil dari Jakarta. “Untuk produk baru, tidak setiap saat masuk, tergantung dari musim dan moment,” lanjut Astri.

Berbagai macam kelebihan dimiliki produk ini, seperti bahan yang terbuat dari bahan katun, polyster, jeans dan lainnya yang nyaman digunakan. Sedangkan untuk kualitas bisa dijamin dengan warna yang tidak cepat pudar dan luntur. “Sering konsumen kita merasa puas karena baju yang dibeli tahan lama, bahkan dapat diturunkan kepada adeknya,” tutur Astri.

Saat ini, outlet Cool Kids telah mengeluarkan produk terbaru dalam menyambut liburan dan Lebaran di penghujung Agustus nanti. Dimana, berbagai model pakaian anak perempuan dan lelaki dengan pilihan warna dan corak disediakan disesuaikan dengan usia mereka.

Untuk baju bayi, harga pakaian yang ditawarkan mulai dari Rp69.500 hingga Rp299 ribu. Sedangkan untuk baju anak, harga yang ditawarkan bervariasi tergantung dengan model dan ukuran pakaian anak. (mag-9)

Watchout Diskon 20 Persen

OXA Menyambut Ramadan

MEDAN-Menyambut bulan Ramadan yang akan segera tiba, produk pakaian asli buatan Indonesia, OXA dengan mengusung merk Watchout dan Triset ini mengadakan promo menyambut Ramadan.

“Untuk produk Watchout all item mendapatkan promo diskon 20 persen hingga tanggal 10 Juli,” ujar karyawan outlet OXA Silvia yang ditemui di gerai outlet OXA di Plaza Medan Fair lantai 2.
Tak hanya merk Watchout, lanjutnya, merk Triset juga menadapatkan harga spesial dengan tema special price. Harga produknya mulai Rp69 ribu hingga Rp119 ribu.

Misalnya, celana jeans Triset dengan model leagging harga spesialnya menjadi Rp100 ribu untuk semua ukuran. Sementara untuk jenis baju wanita harga yang ditawarkan mulai dari Rp169 ribu hingga Rp328.900 ribu.

Triset, merk yang dikeluarkan untuk produk pakaian wanita juga tidak ketinggalan mengeluarkan pakaian dalam menyambut Ramadan dengan corak dan warna elegan. “Pakaian wanita yang berbahan dasar katun dengan kesan elegan ini mulai dari Rp200 ribuan hingga Rp300 ribuan. Harga untuk baju wanita disesuaikan dengan corak,” lanjut Silvia.

Untuk merk Triset, memang tersedia pakaian wanita dewasa, baik pakaian formal maupun feminim. Hal ini dapat dilihat dari berbagai model pakaian yang dikeluarkan oleh produk yang asli buatan Indonesia ini.

Sementara itu, masih menyambut Ramadan, merk Watchout pakaian pria mengeluarkan baju koko yang dominan warna putih, walaupun warna beige dan coklat muda juga disediakan.
Dengan bahan dasar katun, baju koko ini dijamin aman dan nyaman dipakai dengan kualitas bagus. “Bahan kainnya nyaman sehingga tidak gerah memakai baju Watchout,” tambah Silvia.

Untuk baju koko keluaran terbaru ini, dipatok dengan harga Rp268.900 ribu.
Produk Watchout memiliki ciri tersendiri sebagai produk pakaian pria. “Warna tanah atau natural merupakan warna yang menjadi identitas Watchout,” papar Silvia.

Sementara untuk pemilihan bahan, Watchout tetap konsisten dengan menggunakan bahan pabrik yang berkualitas, katun dan nyaman. Pakaian ini juga dirancang untuk lelaki yang jantan, tetapi style dan nyaman dipakai mulai dari pagi hingga sore hari.

Selain menjual produk pakaian, outlet OXA ini juga menjual berbagai jenis produk seperti tas, topi, sepatu dan sendal keluaran dari merk Triset dan Watchout. “Untuk sepatu cowok, minimal harganya mulai dari Rp328 ribu hingga Rp699  ribu,” pungkasnya. (mag-9)

Meniti Jalan Rasul

H Ottoman

Bersahaja adalah kesan pertama yang didapat dari H Ottoman (63) saat ditemui di seputaran Jalan Adinegoro Medan beberapa waktu lalu. Meskipun di balik topi motif loreng kaos kerah dan celana berwarna coklat muda serta sandal kulit berwarna hitam, tersulut semangat dan pemikiran segar untuk berbuat.

Ya, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menikmati hari-harinya. Demikian pula H Ottoman yang tetap meniti jalan rasul yaitu beribadah di usia senjanya kini. “Sudah lah, dunia ini apa sih? Seperti kisah para rasul yang berusia 63 saat mencapainya, jadi sekarang ini beribadah saja lah,” ucap H Ottoman.

Ibadah itu diperlihatkan sebagai Wakil Ketua Lembaga Dana Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (Laziswa) Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) sejak 2008 lalu. Dengan mencurahkan waktu dan pikiran juga tenaga untuk menyusun berbagai program demi mewujudkan tujuan dari lembaga yang dipimpin. Program dan kegiatan yang jauh dari orientasi kekuasaan atau pun kemewahan dunia. Melainkan untuk kemaslahatan masyarakat khususnya warga Muhammadiyah yang tersebar di Sumut.

“Dengan kondisi keuangan Muhammadiyah, di mana dana yang besar itu ada di kantung umat. Perlu ada terobosan dan bila perlu pengurus harus keluar uang. Sampai sekarang ini masih tidak sedikit warga Muhammadiyah yang membutuhkan. Untuk itu pengurus harus terus berikan rangsangan baik jasmani dan rohani sehingga masyarakat bisa bangkit,” tuturnya.

Hal itu pula yang dilakukan suami dari Hj Hartati ini di setiap keterlibatannya dalam kepengurusan Muhammadiyah. Organisasi dakwah yang digeluti sejak remaja yang juga membesarkannya. Dengan menggelar berbagai kegiatan, dirinya menghadirkan daya tarik remaja di Kelurahan Durian lainnya untuk terlibat di Masjid Taqwa Jalan Bambu Medan.

Begitu juga saat diangkat sebagai Ketua Pemuda Muhammadyah Cabang Durian 1985 silam. Kaderisasi yang bekelanjutan bahkan menjadi kegiatan wajib. Potensi yang ada juga menjadi perhatian khususnya di bidang olahraga. Hal itu membuat Kelurahan Durian menjadi juara umum di cabang bola kaki dan catur. Tak jarang mereka mengirim pemain ke kejuaraan di luar Sumatera Utara seperti Padang.

Dengan manajemen yang baik, ayah dari empat anak ini menunaikan tanggung jawab sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Daerah Kota Medan 1985-1990 begitu juga tanggung jawab sebagai pegawai administrasi dan keuangan di beberapa proyek PT Posedon. “Karena sistem kepemimpinannya kolektif kolegial, tinggal bagaimana memaksimalkan peran masing-masing pimpinan. Untuk itu saya siapkan 10 hari di Kota Medan sembari membangun komunikasi melalui perangkat, waktu itu berupa orari. Lagi pula seorang ketua itu hanya sebagai simbol pemersatu seluruh pengurus untuk bekerja demi organisasi,” papar H Ottoman.

Buah dari kaderisasi berkelanjutan tadi pun dirasakan saat kembali ke Kota Medan untuk melanjutkan pengabdiannya. Tabungan selama bekerja digunakan untuk membangun kost-kostan dan rumah kontrakan di daerah Depok. Dengan anak-anak yang sudah berkeluarga, penghasilan dari situ pun cukup untuk memenuhi kebutuhan. Semakin memuluskan langkah H Ottoman di jalan rasul tadi.

“Dulu kaderisasi berupa pelatihan berjenjang. Ada melati tunas untuk cabang, melati daerah untuk daerah, dan melati madya untuk wilayah dan wajib sebagai evaluasi ketua-ketua cabang. Pendekatan kita pun melalui olahraga yang paling diminati remaja,” kenangnya.

Masalah keuangan organisasi pun bukan gangguan berarti dari tanggung jawab sebagai Ketua Pengganti Antar Waktu Majelis Ekonomi Muhammadiyah Sumut. Lewat program-program pemberdayaan mereka berbuat bagi masyarakat. Di antaranya menggelar pelatihan home industri membuat pakan ikan di Desa Rawang Kisaran. Begitu juga dalam pengadaan hewan kurban untuk 28 cabang di 21 kecamatan se-Kota Medan 2009 lalu.

“Semua karena Allah saja, begitu juga waktu kita membantu warga Serdang Bedagai (Sergai) yang menderita tumor di dada. Tapi kita tidak meminta melainkan menawarkan program yang jelas dan transparan,” tegasnya. (jul)

Syarat Ikut UN Pendidikan Kesetaraan

Tahun kemarin sedikitnya ada 8.086 siswa di Sumut yang gagal ujian nasional (UN), baik formal maupun nonformal. Jika mereka tak mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK), maka mereka harus rela mengulang setahun lagi untuk bisa lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Apa saja yang menjadi prasyarat mengikuti UNPK? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Rahmat Sazaly dengan Kepala Disdik Sumut, Syaiful Syafri.

Kapan UNPK baik paket A (SD), B (SMP) dan C (SMA) akan dilaksanakan?
UNPK paket A, B maupun C pada 2011 ini akan dilaksanakan dua periode, yakni yang pertama akan digelar pada awal Juli ini dan yang kedua pada Oktober mendatang.

Dapatkah Anda jabarkan ke-8.086 peserta yang gagal ikut UN?
Dari 8.086 siswa yang akan mengikuti UNPK di Sumut masing-masing berasal dari program reguler yakni sebanyak 7.472 siswa terdiri dari 634 paket A, 2.732 paket B dan 4.051 paket C. Sedangkan, siswa yang gagal UN formal sebanyak 614 siswa yang terdiri dari siswa SMP/MTs 299 siswa, SMA 238 siswa (68 IPA dan 170 IPS). Dan UNPK Paket C untuk kejuruan diikuti sebanyak 77 siswa SMK.

Apakah ijazah peserta UNPK bisa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi?
Ijazah paket sama dengan ijazah yang diperoleh melalui ujian formal, yang membedakan hanya tanda tangan pada ijazah tersebut. Kalau ijazah paket ditandatangani oleh kepala disdik kabupaten/kota masing-masing, sementara ijazah formal ditanda tangani kepala sekolah. Pemegang ijazah paket ini juga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan berikutnya. Sesuai PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, UNPK Paket A, B dan C dan paket C Kejuruan, ujian paket tersebut dilaksanakan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.

Apa saja syarat yang harus disiapkan untuk ikut UNPK?
Syarat peserta yang boleh ikut ujian paket adalah terdaftar pada satuan pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar untuk tiga semester terakhir pada satuan pendidikan non formal kesetaraan.

Untuk program paket B dan C, harus memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah tiga tahun pelajaran atau usia ijazah minimum dua tahun pelajaran bagi peserta yang berusia 25 tahun atau lebih, dibuktikan dengan nilai rata-rata UN jenjang sebelumnya minimal 7.00.

Khusus untuk program paket C yang berasal dari kulliyatul/tarbiyatul mu’allimin harus memiliki laporan hasil belajar lengkap yang membuktikan calon peserta telah menyelesaikan program pendidikan selama tiga tahun di satuan pendidikan tersebut. Selain itu, harus memiliki kartu tanda peserta UN Pendidikan formal dan surat keterangan tak lulus atau bukti telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pendidikan formal. (*)

Habis Manis Sepah Dibuang

Sudahlah diperawani, Sus (20), warga Jalan Glugur Rimbun, Kutalimbaru malah ditinggal kekasihnya Ar (26), warga Jalan  Sei Mencirim, Deli Serdang tanpa alasan yang jelas. Sus tak terima diperlakukan bak pepatah habis manis sepah dibuang. Dia kemudian mengadukan Ar ke polisi.

Kepada polisi di Mapolsek Sunggaln Sus menceritakan, dia sudah hampir 8 bulan menjalin hubungan dengan kekasihnya Ar. Tiga bulan menjalin hubungan asmara, perbuatan suami istri pun dilakukan antara pasangan kekasih ini di salah satu penginapan di Jalan Medan-Binjai.

Pertama, Sus menolak ajakan sang pujaan hati. Namun, karena Ar berjanji akan menikahinya, Sus yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini merelakan kesuciannya direnggut Ar. Setelah itu, mereka kian sering melakukannya jika ada waktu senggang.

Tapi tanpa ada masalah, tiba-tiba Selasa (5/7) lalu Ar menghubungi Sus supaya mengembalikan handphone miliknya. Ar juga mengatakan bahwa hubungan mereka akan berakhir. Mendengar perkataan sang pacar, Sus pun langsung menangis. Meski demikian, dia tetap mendatangi sang pacar dan mengembalikan handphonenya. Mereka pun bertemu tidak jauh dari rumah Ar.

Saat mengembalikan handphone pacarnya itu, Sus kembali menanyakan kenapa sang pacar tega memutuskan hubungan mereka. Dengan tergesa-gesa, Ar pun meminta agar langsung mengembalikan handphonenya. “Sini handphone itu, kita bubar ajalah. Ngapain diteruskan hubungan ini,” ungkap Ar seperti ditirukan Sus.

Namun, Sus berusaha memegang handphone itu. Ar lalu meminta paksa dengan cara merampasnya dari genggaman Sus. Karena berusaha menahan, Ar memukul kening Sus hingga memar. Tidak terima, Sus pun membuat laporan ke polisi.
Sus mengaku tak habis pikir atas perlakuan Ar terhadapnya. “Dia udah ngambil perawanku, enak kali dia buat gitu sama aku,” ujarnya.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon Sik kepada wartawan mengaku bahwa pihaknya masih menyelidiki pengaduan Sus. “Kita periksa dulu, laporannya sudah ditangani unit  Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” ujarnya. (mag-7)

RSU dr Pirngadi Menuju Badan Layanan Umum

Harus Punya Unggulan

MEDAN- Untuk menuju Badan Layanan Umum (BLU), RSU dr Pirngadi Medan harus memiliki unggulan, agar rumah sakit pemerintah punya citra tersendiri di masyarakat. Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap saat ekspose RSUD dr Pirngadi Medan di lantai V, tentang RSU dr Pirngadi menuju BLU, Kamis (7/7) siang menegaskan, untuk menuju rumah sakit menuju BLU harus profesional. “Yang terpenting  menuju BLU, kita harus berupaya bagaimana profesional dan membuat suatu keunggulan. Misalnya dari segi SDM-nya, berkerjasama dengan luar negeri untuk melakukan pertukaran informasi.

Dengan begitu ada spesialis unggulan di RSU dr Pirngadi, sehingga punya citra tersendiri,” ungkap Rahudman Harahap Rahudman menuturkan, untuk menuju BLU, jajaran rumah sakit harus punya komitmen antara pimpinan, dokter, perawat dan semua pihak agar rumah sakit menuju BLU benar-benar disiapkan secara matang.

“Saya menyambut baik kegiatan ini, agar rumah sakit menuju BLU benar-benar disiapkan dengan matang. Kita akan lakukan upaya untuk mencapai sasaran yang mau dicapai. Komitmen bersama untuk menumpahkan perhatian, dokter spesialis, profesor harus komitmen, maka tercapailah BLU,” tuturnya.

Rahudman mengaku, persiapan untuk menuju BLU  harus dilakukan, minimal hal yang utama ada standar pelayanan, seperti, administrasi, bagaimana kondisi obat, kemudahan untuk pasien yang tujuannya bagaimana tingkatkan pelayanan terhadap pasien.

Selain itu, harus ada renstra strategis yang tidak memberatkan masyarakat, menyusun sistem untuk wujudkan karyawan yang profesional dan perbaikan kesejahteraan PNS. “Salah satu point kesiapan menuju BLU misalnya, larangan merokok di RS Pirngadi mungkin perlu juga dibuat perwalnya,” akunya.

Setelah ekspose, lanjut Rahudman, pihaknya akan mengajukannya ke menteri kesehatan (Menkes) pertengahan bulan Juli. “Akan diajukan ke Menkes dan diharapkan tidak terlalu lama, karena target tahun ini BLU sudah tercapai,” lanjutnya saat didampingi Sekdako Medan Syaiful Bahri dan Kadiskes Medan Edwin Effendi.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Dirut RSUD dr Pirngadi Medan dr Dewi F Syahnan menyampaikan, pihaknya mengusulkan rumah sakit menuju BLU karena SPM diberlakukan dalam pelayanan, sudah terakreditasi 16 pelayanan, salah satu rumah sakit pusat rujukan di Sumatera Utara, swadana usai Perda nomor 26 sejak tahun 2002, pendapatan rumah sakit meningkat dan kesiapakan tenaga untuk BLU.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Medan, Bahrumsyah menilai, hingga saat ini RSUD dr Pirngadi belum memiliki unggalan. Namun, tambahnya, soal unggulan itu masih di luar sistem. Yang terpenting, rumah sakit milik Pemko itu harus membenahi lima hal. Di antaranya, harus menyusun rencana program jangka menengah untuk lima tahun, membenahi sistem informasi manajemen yang diprioritaskan pada komputerisasi billing sistem, komputerisasi informasi dan komputerisasi farmasi.
“Selain itu, pihak rumah sakit harus meningkatkan kompetensi SDM, karena selama ini persoalan SDM yang berkali-kali menjadi sorotan DPRD, begitu juga kinerjanya,” ujarnya.

Hal lain, kata Bahrumsyah, rumah sakit harus membenahi sistem operasi klinik dan membangun sistem penilaian kerja dan meremonisasi berbasis kinerja. “Soal layak dan tidaknya tidak bisa kita katakan, tapi yang harus dilakukan adalah membenahi dulu dan masih ada waktu untuk berbenah. Intinya, yang selama ini swadana jadi corperate, bisnis tapi tak mencari keuntungan. Kalau lima hal itu sudah terpenuhi, maka bisa menjadi BLU,” pungkasnya.

Bahrumsyah berharap, RS Pirngadi bisa meningkatkan kualitas pelayanan, karena selama ini rumah sakit tersebut masih memprioritaskan kuantitas. “Saya berharap, ada perngawas internal independen yang mengawal proses rumah sakit ini menuju BLU. Komisi B DPRD juga akan terus mengawalnya,” ungkapnya. (jon)