24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15146

Tertibkan Anak Jalanan

087867285xxx
Mohon kepada Dinas Sosial Deli Serdang atau Satpol PP agar menertibkan anak-anak jalanan yang berkeliaran di kota meminta-minta dengan baju kumal dan terkadang agak sedikit memaksa. Hal ini membuat orang jadi malas ke kota mohon ketegasan Pemkab Deli Serdang.

Kami Koordinasikan
Terimakasih pertanyaannya, kami sampaikan kepada pengirim SMS ini. Kami akan koordinasikan persoalan tersebut ke instansi yang dimaksud. Kami juga di Pemkab Deli Serdang tak membenarkan adanya pengemis atau peminta-minta di jalanan.

Umar Sitorus
Kabag Humas Pemkab Deli Serdang

Satgas Joko Tingkir Kawal Kepemimpinan Gatot

Syukuran Penyelesaian Pembangunan Atap Padepokan Agung Tunggal Roso Nuswantoro

Satgas  Joko Tingkir memberi dukungan penuh terhadap Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) di bawah kepemimpinan H Gatot Pujo Nugroho selaku Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara (Plt Gubsu) hingga berakhir masa jabatannya.

Penghunjukan Gatot sebagai Plt Gubsu merupakan amanah Undang-Undang dimana apabila Gubsu berhalangan maka Wakil Gubsu akan menjadi pelaksana tugas memimpin roda pemerintahan di Sumut.

Dukungan ini disampaikan Ketua PB Satgas Joko Tingkir Sumut yang juga Ketua Pokja Pembangunan Padepokan Agung Tunggal Roso Nuswantoro, Soekirmanto SH pada syukuran penyelesaian pembangunan atap padepokan di Desa Lantasan Lama, Kecamatan Patumbak, Minggu (12/6).

Dalam kesempatan ini, juga dilaksanakan pengumpulan bantuan lebih 1.500 kotak keramik lantainisasi. Selain itu dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh Ketua Padepokan Agung Tunggal Roso Nuswantoro, AKBP Purn H Rusbandi dan tausyiah oleh Ustadz Drs H Nasib Selmi.

Acara ini juga mantan Ketua DPRD Sumut Brigjen Purn H Mudyono, mantan Rektor Unimed yang juga Ketua Majelis Agung Warga Jawa Prof Drs H Darmono MEd, Majelis Pertimbangan Pujakesuma Sumut yang juga salah seorang Pendiri Satgas Joko Tingkir yang calon Presiden DPP Pujakesuma H Suratman SP, Ketua Pinwaja Sumut yang juga Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Setyo Purwadi, Radio Jawa, pergurus Patri Sumut serta Pendawa Sumut serta undangan lain.

‘’Kami memberi dukungan sepenuhnya terhadap kepemimpinan Gatot di Pemprovsu sebagai Plt Gubsu. Siapapun yang coba-coba mengusik, Joko Tingkir siap mengawal’’ katanya.
Terhadap pembangunan padepokan, Soekirmanto berharap 35 organisasi paguyuban masyarakat Jawa di Sumut dapat bekerja sama menuntaskan pembangunannya.
‘’Peresmian bangunan padepokan ini diharapkan dapat dilakukan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada akhir tahun 2011.Marilah kita bersatu menyelesaikannya,’’ harapnya. (*)

Pramono Anung: KPK Kurang Sigap

Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyatakan, munculnya kasus Nazaruddin saat ini membuat persepsi publik terhadap politisi semakin buruk. Karena persoalannya berlarut-larut, publik nampaknya memiliki stigma negatif terhadap politisi.
“Saya sebagai politisi, tidak membuat senang dengan situasi ini,” kata Pram.

Posisi KPK, memiliki wewenang untuk memanggil Nazaruddin terkait kasusnya. Jika memang hingga pemanggilan ketiga nanti yang bersangkutan masih mangkir, Pram mendorong KPK menggunakan seluruh wewenangnya untuk memanggil paksa. “Dalam konteks ini ada pemanggilan kesatu, kedua dan ketiga. Jika ketiga tidak datang, itu kewenangan hukum KPK,” jelasnya.

Pram menilai sikap serius KPK menjemput Nazaruddin dinantikan rakyat Indonesia. Sebuah ujian besar bagi KPK untuk melakukan pemanggilan paksa seorang kader partai yang kini tengah berkuasa. “Saat ini publik melihat KPK masih kurang sigap,” nilainya.

Pram jug meyakini bahwa KPK sudah mengantongi posisi Nazaruddin di Singapura. Karena tim penjemput PD saja berhasil menemukan Nazaruddin. keuntungan bagi partai2 lain. “Kalau utusan partai saja dengan mudah menemukannya masa KPK sulit menemukan lokasinya,” tandasnya. (bay/jpnn)

Sepeda Motor Dilarikan Mekanik

Ada-ada saja akal orang untuk berbuat jahat. Paringotan Siregar (21), pria asal Lawe Desky, Aceh Tenggara, yang baru sebulan bekerja sebagai mekanik di bengkel sepeda motor Star Jaya di Jalan Sukadono, Desa Helvetia, Sunggal, Deli Serdang, nekat melarikan sepeda motor milik Parulian Pasaribu (17), yang diperbaikinya Ceritanya, pada Minggu (12/6) pagi, Parulian mendatangi bengkel Star Jaya untuk memperbaiki sepeda motor Vixion hitam BK 3269 CP miliknya. Pasalnya, lampu depan sepeda motornya rusak.

Lampu sepeda motor tersebut pun langsung diperbaiki Paringotan Siregar. Dalam waktu 30 menit, lampu sepeda motor tersebut telah siap diperbaiki. Selanjutnya, dia pun membawa sepeda motor Vixion yang sudah tiga tahun dibeli Parulian itu untuk dites di jalan raya. Sebelum pergi, Paringotan sempat minta izin kepada Parulian kalau dia pergi sekalian membeli nasi bungkus untuk makan siang.

Namun setelah ditunggu sekian lama, Paringitan tak kunjung datang. Bahkan, Parulian menunggu hingga sore hari, Paringotan yang baru sebulan bekerja dibengkel Star Jaya itu juga tak kembali. Bukan itu saja, saat dihubungi ponselnya, juga tidak aktif.

Curiga sepeda motornya sudah dibawa lari oleh tukang bengkel itu, Parulian ditemani kakak kandungnya, Lilis Boru Pasaribu (28) menjumpai Pinem, si pemilik bengkel di rumahnya di kawasan Pasar I, Padang Bulan Medan. Pinem pun terkejut mendengar anggotanya belum memulangkan sepeda motor pelangganya. Hingga Minggu malam, Parningotan tidak juga kembali.
Dengan perasaan gundah, Parulian pun mendatangi Mapolsek Sunggal guna membuat laporan dengan STPL/1713/VI/2011/SU/Resta Medan/Sek Sunggal Senin (13/6) siang.

“Kalau dibengkel Star Jaya, dia baru sebulan kerja di sana Bang. Sebelumnya, dia kerja dibengkel saudaranya di Jalan Gaperta. Sudah kami tanya juga ke sana siapa tahu dia sembunyi. Nggak ada juga dia di sana. Makanya kami laporkan ke polisi,” ujar Parulian.(mag-7)

Mangkir Lagi, Mangkir Lagi

KPK Belum Akan Jemput Paksa Nazaruddin

Drama pelarian M Nazaruddin dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya belum mau berakhir. Sebab, KPK belum berhasil menyeret mantan Bendahara
Partai Demokrat (PD) itu untuk diperiksa. Pemeriksaan yang seharusnya dilakukan kemarin (13/6) gagal total karena yang bersangkutan kembali mangkir.

Itu dipastikan lantaran hingga pukul 17.30 legisltor yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jatim itu tidak juga datang ke KPK. Tidak hanya itu, Nazaruddin juga mangkir tanpa ada alasan yang pasti. “Pemeriksaan belum bisa dilakukan karena tidak hadir,” ujarnya.

Rencananya, Nazaruddin bakal diperiksa terkait kasus dugaan korupsi dalam kasus Kementerian Pemuda dan Olahraga soal pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang. Kapasitas dalam pemanggilan kemarin sebenarnya masih bersifat saksi.

Pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai pengganti rencana pemeriksaan pada Jumat (10/6) yang juga gagal. Saat itu, dia diperiksa untuk kasus yang lain yakni proyek revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan di Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemendiknas Rp142 miliar pada 2007.

Seperti yang diberitakan, anggota Komisi VII DPR tersebut diduga memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan pemenang tender proyek Ditjen PMPTK. Di proyek bernilai Rp142 miliar itu, penyelidik KPK telah memeriksa lebih dari sepuluh orang. Termasuk pegawai di Ditjen PPMTK hingga mantan anggota DPR sejak 23 Maret lalu.

Kegagalan memeriksa Nazaruddin bisa menjadi tamparan keras bagi KPK. Sebab, sebelumnya mereka sempat sesumbar jika instansi tersebut bakal memanggil paksa Nazaruddin. Saat itu, KPK mengatakan pemanggilan paksa bakal dilakukan jika suami Neneng Sri Wahyuni itu mangkir untuk kedua kalinya tanpa konfirmasi.

Namun, Johan berkilah bahwa pemanggilan yang dilakukan pihaknya baru satu kali melakukan pemanggilan yakni hari ini. Entah apa maksudnya, yang pasti dia mengatakan masih akan melakukan pemanggilan lagi. “Nanti akan kami panggil untuk kali kedua,” katanya.

KPK sendiri tampaknya mulai melemah sebab saat disinggung bagaimana jika panggilan kedua itu tetap mangkir, Johan mengatakan bakal dipanggil kali ketiga. Nah, pada pemanggilan ketiga itulah Nazaruddin baru bisa dipanggil paksa. “Tunggu dahulu, lihat bagaimana responnya,” urainya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, penjemputan paksa ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, hingga kini dia mengaku belum tahu betul dimana Nazaruddin berada. Oleh sebab itu, dia belum bisa menjelaskan bagaimana proses penjemputan paksa. “Sampai sekarang kami tidak tahu lokasi pastinya,” tuturnya.

Meski demikian, Johan memastikan jika pihaknya tidak melemah. Dia menjelaskan saat ini pihaknya sudah melakukan prosedur yang tepat. Yakni, mengirim surat peringatan kepada Nazaruddin melalui berbagai cara. Mulai tingkat RT hingga melalui partai meski semua itu belum menunjukkan hasil.

Di samping itu, dia tidak ingin KPK berada didalam ketidakpastian saat berusaha memulangkan Nazaruddin yang disebut ada di Singapura. ketidakpastian itu maksudnya seperti pernyataan PD yang mendukung dan mempersilahkan KPK menjemput paksa. “Saya tidak mau komentari itu. Karena belum pasti,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Johan juga tidak mau berspekulasi apakah ketidakdatangan kemarin menjadi indikasi bahwa Nazaruddin melawan. Pun saat fakta menunjukkan jika PD melalui Ruhut Sitompul bisa leluasa menghubungi Nazaruddin tetapi KPK tidak bisa. “Saya tidak tahu itu bentuk perlawanan atau tidak,” tambahnya.

Lantas, kapan KPK menjadwalkan pemeriksaan ulang? Johan mengaku belum tahu pasti. Saat ini, tidak hanya nama KPK yang menjadi pertaruhan dalam penangkapan Nazaruddin. Nama PD juga ikut terseret lantaran partai tersebut berjanji untuk bersikap kooperatif.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum berjanji akan mendorong Nazaruddin agar segera kembali ke Indonesia. Anggota Dewan Penasihat PD Ahmad Mubarok juga pernah berjanji akan menghadirkan Nazaruddin saat diperiksa KPK. (bay/jpnn)

Tak Terdata, Puluhan Guru Demo

BINJAI- Sedikitnya 300 guru mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kota Binjai, mempertanyakan data guru sertifikasi tidak masuk dalam database, Senin (13/6).

Para guru ini, mempertanyakan ada sejumlah guru yang tidak terdata sebagai pemilik sertfikat. Padahal, mereka jelas-jelas sudah lulus sertifikasi tahun 2011.
Menurut seorang guru wanita bermarga Daulai mengaku, dia sudah memiliki sertifikat, tapi belum terdaftar di Dinas P dan P Binjai.

“Memang tidak ada punya saya ya? Padahal, saya sudah punya sertifikat,” ujarnya.
Karena tidak terdaftar, para guru ini khawatir uang sertifikasinya tidak akan dibayarkan. “Bagaimana mau mengambil uangnya, kalau nama saya tidak terdata,” tambah Daulai.

Kepala Dinas P dan P Kota Binjai Dwi Anang, saat dikonfirmasi via selulernya mengaku, belum mengetahuinya.
“Saya belum tahu, kebetulan saya lagi di luar Kota. Nantilah saya cek lagi,” ujar Anang singkat.(dan)

Terapkan Kuliah Jarak Jauh

Jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus digenjot hingga 30 persen di setiap daerahnya. Hal ini berdasarkan instruksi Mendiknas yang menargetkan hal tersebut bisa dicapai pada 2014-2015 mendatang. Lantas, Koodinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) selaku instansi yang bertanggung jawab atas hal itu, apa yang sudah dilakukan? Berikut wawancara wartawan koran ini Rahmat Sazaly dengan Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh Prof Nawawiy Loebis, Senin (13/6).

Pemanfaatan apa yang bisa kita lakukan untuk mengenjot APK PTS hingga bisa mencapai target?
Untuk daerah di bawah tanggung jawab Koperti I Sumut-Aceh, kita berusaha mengoptimalisasikan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi sivitas akademika di kampus. Ini diharapkan menjadi satu program dalam upaya peningkatan APK PTS di Sumut-Aceh.

Cara apa yang dilakukan untuk pengoptimalisasian dan pemanfaatan TIK?
Saat ini kita sedang mempelajari potensi proses pembelajaran kuliah jarak jauh melalui program e-Learning. Untuk itu, sosialisasi perlu dilakukan untuk memperkenalkan e-Learning ini kepada civitas akademika di PTS. Dengan menerapkan kuliah jarak jauh ini, kita berharap akan dapat mencapai target penambahan APK PTS.

Dengan kuliah jarak jauh ini, mahasiswa tak perlu datang ke kampus, cukup menggunakan pola pembelajaran e-Learning tadi. Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan menggelar workshop e-Learning. Sudah dijadwalkan akan digelar pada 23 Juni 2011 mendatang. Dan kegiatan ini diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa.

Apa yang akan dibahas dalam workshop tersebut dan apa manfaatnya?
Pada workshop itu, nantinya akan membahas materi mengenai pengembangan e-Learning menggunakan Learning Management System (LMS). LMS ini dimanfaatkan sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online (berbasis web) dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya.
Dalam perkuliahan jenis konvensional, dosen dan mahasiswa harus melakukan tatap muka dalam satu tempat. Rendahnya APK di perguruan tinggi khususnya PTS akibat terbentur biaya perkuliahan yang dinilai tinggi. Karena itu, melalui pola pendidikan jarak jauh dengan menggunakan media elektronik, biaya dapat ditekan lebih murah. Sehingga proses transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa dapat tersampaikan dengan optimal,” terangnya.

Melalui sistem ini, apakah kita akan bisa mencapai target 30 persen tersebut?

Melalui sistem seperti itu, jumlah mahasiswa akan dapat ditingkatkan untuk menggenjot persentase APK di lingkungan Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh.
Saat ini APK di Sumut-Aceh masih mencapai 17,5 persen, sedangkan Kemendiknas sendiri telah menargetkan APK pada 2014-2015 sebesar 30 persen.

Dengan persentase yang baru 17,5 persen tadi, Sumut-Aceh berada di peringkat keberapa dari jumlah keseluruhan Kopertis yang ada di Indonesia?
Sebenarnya, meskipun APK PTS di Sumut-Aceh saat ini hanya berkisar 17,5 persen, tapi jumlah tersebut termasuk peringkat ketiga terbanyak dibandingkan 12 Kopertis lain yang ada di Indonesia. Jadi dengan pola kelas jauh itu diharapkan APK tersebut akan dapat lebih baik lagi di masa mendatang. (*)

Tanpa Mistis, Andalkan Kekuatan Pembarong

Eksistensi Reog Ponorogo di Medan

Sekalipun bentuknya menyeramkan, tak membuat anak-anak takut. Justru sorak gembira mereka mengiringi arak-arakan Reog Ponorogo di Pasar V Sembada Medan, Minggu (12/6).

Yudi, bocah berusia 6 tahun, terlihat begitu antusias berjalan mengiringi barisan Reog Ponorogo tersebut. Tak bosan dia melihat ke arah Dadak Merak, yakni sebentuk kepala harimau dihiasi ratusan helai bulu burung merak setinggi dua meter. Berayun seiring dengan gerak pembarong (pemain reog, Red) “Lucu, kepalanya besar kali,” kagum Yudi.

Yudi tidak sendiri, masih banyak teman sebayanya yang turut dalam iringan menuju halaman di mana telah berdiri tenda dan deretan tempat duduk bagi para undangan khitanan rasul yang dilaksanakan seorang warga sekitar. Begitu juga ketika Dadak Merak tadi dibuka dan diletakkan di tanah, mereka berkerumun mengelilingi topeng, dengan ekspresi kekaguman.

Musik keyboard yang mengiringi dua biduan di atas panggung pun disambut sepi. Pancaran mata yang tak lekang dari topeng itu seolah tak sabar menunggu sang reog kembali beraksi. Hingga selompret yang menyuarakan nada slendro dan pelog diikuti tabuhan dari instrumen seperti gendang besar, gendang kecil, kenong, gong, dan angklung memunculkan atmosfir mistis, unik, eksotis serta membangkitkan semangat.

Diawali penampilan ronggeng, dua orang penari wanita yang menunggang kuda anyaman dilanjutkan dengan penampilan ganongan dan ditutup dengan penampilan topeng reog. Dagelan atau celoteh di sela-sela penampilan kian menghangatkan suasana yang ada. “Itu hanya kreatiftias pemain untuk membuat hiburan bagi penonton,” ucap pimpinan sanggar Pasar Gunung, Katirun (53) kepada wartawan Sumut Pos.

Menurut Katirun yang juga guru di sanggar Pasar Gunung, Kecamatan Cangang, Kabupaten Langkat ini, kesenian Reog Ponorogo yang digelar tidak menggunakan kekuatan-kekuatan mistis seperti kesenian tradisional Kuda Kepang. Melainkan mengandalkan pada kekuatan pembarong dalam mengangkat ‘Dadak Merak’ seberat 70 kilogram. Kususnya pada kekuatan gigi.

Meskipun begitu, sebelum memulai penampilan, Katirun terlebih dahulu menggelar ritual berupa pembakaran kemenyan, penaburan bunga, kopi, cendol (dawet). Semua itu dilakukan untuk menghormati dan izin dari para danyang atau mahluk halus yang diyakini penunggu dimana lokasi pertunjukan berada. “Di Pasar V ini penunggunya cewek. Kita permisi biar tidak diganggu, tapi permainan murni dengan tenaga dalam. Tidak ada kerasukannya,” tegas Katirun.

Untuk itu, lanjutnya para pemain Reog Ponorogo harus menjalani pelatihan sejak usia dini. Pada umumnya pelatihan sudah dimulai di usia 10 tahun dengan mempelajari tiga tarian dasar yaitu tari cadilan, pucang ganong, dan tari reog sendiri. Hanya dengan keseriusan dan pantang menyerah seorang bisa menjadi pembarong yang baik. Seorang pembarong haruslah memiliki kekuatan rahang yang baik, untuk menahan beban Dadak Merak dengan gigitannya.

Menurut Koordinator Perkumpulan Masyarakat Ponorogo Padang Bulan Medan Supardi (48), Reog Ponorogo merupakan ciri khas seni budaya Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Dengan legenda yang terkandung di dalamnya, Reog Ponorogo ini pun kerap ditampilkan pada beberapa kegiatan masyarakat pemiliknya. Seperti hajatan kithanan, pernikahan, mau pun acara-acara resmi dari pemerintah maupun swasta.

Di Sumut sendiri Reog Ponorogo sudah hadir sekitar 1950-an yang dibawa oleh perantau asal Ponorogo yang tersebar di perkebunan-perkebunan. Sejak itu pewarisan pun dilakukan terus menerus pada sanggar Reog Ponorogo Pasar Gunung pimpinan Katirun. “Sementara ini semua perlengkapan untuk Reog ini didatangkan dari Ponorogo seperti bulu merak dan bambu lunak penyanggah Dedak Merak. Untuk melestarikan budaya ini, kita mewajibkan setiap warga asal Ponorogo menampilkan kesenian ini di setiap hajatan yang digelar,” beber Supardi.

Supardi yang merupakan generasi IV yang membawa Reog Ponorogo ke Sumut, Reog Ponorogo mengandung legenda yang dating dari beberapa versi. Meskipun begitu seiring perkembangannya, Reog dimanfaatkan sebagai sarana mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif bagi penyebaran agama Islam di Ponorogo. (*)

Kondisi Pengantin Baru yang Digorok OTK

Korban Masih Trauma

TEBING TINGGI- Rotua Purba (21) warga Desa Bahdamar, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, pengantin baru yang digorok 6 orang tak dikenal (OTK),   kondisinya berangsur pulih, meski belum diperbolehkan berbicara, Senin (13/6).

Orang tua korban, Irham Purba (45) didampingi istri korban Suprianti saat ditemui di RS Herna Tebing Tinggi mengatakan, kondisi anaknya berangsur sehat, meski Rotua terlihat trauma dan belum dapat berbicara karena dagunya terkena sabetan celurit perampok.

Heri Purba, adik toke getah tempat korban bekerja mengatakan, saat mendengar kabar dari orang tua Irfan (teman korban), dia langsung menuju lokasi kejadian bersama personel Polres Deliserdang dan bertemu dengan kedua korban (Irfan dan Adep).
“Mereka dibuang di kawasan perkebunan, tangan keduanya diikat dengan tali kompor dan diselamatkan oleh warga sekitar,” jelas Heri.

Ditemabahkan Heri Purba, Irfan menyebutkan, kalau uangnya diambil pelaku dari dalam dompet Rp600 ribu. Setelah uang diambil, dompet korban dikembalikan dalam keadaan kosong, sedangkan Adep sempat ditampar pelaku karena tidak memiliki uang di dalam sakunya.

Masih menurut Heri, pelaku perampokan berjumlah enam orang tersebut, bahasanya berlogat jawa, berbadan tegap, rambut pendek, mata sipit (supir). Sebelum mereka dibuang, pelaku sempat singgah dikedai membeli rokok dan air mineral. Bahkan seorang diantaranya menyebut temannya bernama  Amat. (mag-3)

Pipa Gas Pertamina Terbakar

LANGKAT- Pipa gas milik Pertamina EF Field Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, terbakar, Senin (13/6) sekira pukul 19.30 WIB. Keterangan diperoleh Sumut Pos dilokasi kejadian menyebutkan, peristiwa ini membuat kepanikan warga yang tinggal disekitar lokasi kebakaran.

Peristiwa itu terjadi diduga adanya perbaikan pipa gas dilakukan pihak pertamina. Sejauh ini belum diketahui asal api yang mengakibatkan terjadinya kobaran api tersebut.
Menurut Kapolsek Pangkalan Berandan AKP HM Kosim, ada pipa gas yang terbakar akibat perbaikan dilakukan pekerja di lapangan.

“Sejauh ini, kita belum mengetahui asal api. Tapi dugaan sementara berasal dari percikan perbaikan pipa gas menyambar saluran pipa dan menyebabkan semburan api,” ungkapnya.
Saat ini, sambung Kosim, petugas pemadam kebakaran tengah berupaya memadamkan kobaran api agar tidak meluas ke pemukiman penduduk. Sejumlah warga sudah diungsikan ketempat aman.
“Mobil pemadam kebakaran, baik dari Pertamina, maupun Pemerintah Kabupaten Langkat sebanyak tiga unit sudah diterjunkan,” ujarnya.

Sementara KLO Pertamina Pangkalan Susu Daniel Munte mengatakan, sejauh ini pihaknya belum memikirkan  kerugian dialami pihaknya.
“Untuk saat ini, kita masih fakus pada pemadaman api saja. Untuk kerugian, kita lihat besok,” kata Daniel.

Akibat kobaran api, 4 rumah warga di sekitar lokasi musnah terbakar. Sejauh ini petugas pemadam masih melakukan pemadaman. (dan)