25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15180

Wanita Asal Nias Disiram Air Keras

MEDAN- Septiana Telambanua (18), warga Jalan Teratai Nomor 37 Medan, menjadi korban penyiraman air keras oleh seorang wanita di tempatnya bekerja. Akibat penyiraman air keras tersebut, Septiana mengalami luka bakar di tubuhnya dan terpaksa mendapat perawatan intensif di RSU Dr Pirngadi Medan, Minggu (5/6).

Menurut N Telambanua (36), teman sekampung korban, Septiana disiram dengan air keras oleh perempuan yang ada di toko tempat korban bekerja. Padahal korban sudah lama bekerja di toko tersebut. Dan sekarang perempuan yang menyiram itu sudah lari. “Walaupun dia lari, tapi dia sudah kami laporkan ke kantor polisi,” ungkapnya.
Kini korban hanya seorang diri di ruang ICU RSU dr Pirngadi tanpa ditemani keluarganya. Namun dengan luka bakar yang dialaminya, teman satu kerjanya sudah menghubungi keluarga korban yang berada di Nias. Saat ini keluarga Septiana masih dalam perjalanan dari Nias menuju ke Medan.

“Sudah dihubungi keluarganya. Kata keluarganya, mereka segera ke Medan mau melihat kondisi Septiana. Mungkin ini lagi dalam perjalanan,” ujarnya.(mag-7)

13 Mahasiswa Akper Columbia Asia PKL

MEDAN- Mahasiswa Akademi Perawat (Akper) Columbia Asia Medan praktik kerja lapangan (PKL) di beberapa lingkungan Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan, 16 Mei hingga 4 Juni mendatang. Mahasiswa yang PKL berjumlah 13 orang angkatan 2008.

Materi penyuluhan yang dibawakan adalah hypertensi. Baik dari pengetahuan tentang apa itu hypertensi, penyebabnya, resiko, pencegahan, hingga komplikasi penyakit yang mungkin bertambah akibat riwayat penyakit tersebut.

Direktur Akper Columbia Asia Medan Rostime Hermayerni Simanullang SST MKes menjelaskan, pihaknya melakukan kegiatan seperti ini sejak angkatan pertama Akper tersebut.

“Sejak angkatan pertama 2003 lalu, kita sudah menggelar kegitan ini sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Kegitan ini dimulai pada TA 2004/2005 sebagai kegiatan PKL pertama,” jelasnya, Rabu (1/6).
Lebih lanjut Rostime mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, lokasi PKL menyambut positif dengan respon yang cukup baik. “Kenapa kami memilih daerah ini, alasannya karena daerah ini masyarakatnya belum begitu sadar secara mutlak tentang arti kebersihan dan kesehatan. Karena itu pula kami merasa perlu memberikan pengetahuan tentang pendidikan kebersihan serta kesehatan di sini,” katanya.

Dan setelah mengadakan kegiatan ini secara kontinu, akhirnya masyarakat juga berharap kegiatan ini diadakan tiap tahun. “Kegiatan ini juga pernah dilakukan dengan serangkaian acara pemeriksaan kesehatan secara gratis,” tutur Rostime.(saz)

Lahirnya Bayi-Bayi Baru dan Mulainya SPPD Berkuota

Satu per satu PLTU program 10.000 MW mulai menghasilkan listrik. Jumat malam lalu (27 Mei 2011) satu unit PLTU Lontar (beberapa kilometer sebelah barat Bandara Cengkareng) sudah bisa menghasilkan listrik 216 MW dari kapasitasnya 300 MW.

Memang, seperti umumnya PLTU baru, setelah dua hari dicoba, pembangkit tersebut harus dihentikan dulu beberapa hari karena diketahui ada beberapa bagian yang harus dikoreksi. Koreksi ini tidak serius karena hanya meliputi sensor temperatur di super heater, shoot blower yang temperaturnya terlalu tinggi dan cacat di anti-steam explotion. Tidak seperti di Suralaya-8, yang begitu dites, bagian yang penting gagal fungsi. Meski bulan lalu juga berhasil start kembali, prosesnya sempat menjengkelkan. Sebab, alat yang tidak berfungsi itu harus diganti dengan cara mendatangkan alat baru dari luar negeri. 

Yang lebih mengesalkan adalah PLTU di Paiton. Begitu dicoba, trafo step-up-nya terbakar. Penyelesaian PLTU ini harus mundur delapan bulan karena trafo 500 kv-nya harus dibuat lagi di pabriknya di Tiongkok.

Dengan selesainya unit-1 PLTU Lontar, kini sudah delapan unit yang menghasilkan listrik. Total sudah sekitar 3.000 MW dari 10.000 MW yang direncanakan. Kalau saja tidak ada masalah trafo di Paiton, angka itu sudah mencapai 3.600 MW. Sampai akhir tahun ini masih tambah lagi beberapa unit, sehingga mencapai paling tidak 4.500 MW yang selesai.

Kita memang sudah sangat lama menunggu lahirnya bayi listrik di Lontar itu. Hamilnya sudah terlalu lama. Teman-teman PLN bekerja keras setahun terakhir ini untuk menjaga agar bayi PLTU Lontar tidak lahir cacat.

Sejak awal proyek ini memang mengalami hambatan besar. Bahkan, sejak pencarian tanahnya yang harus berpindah-pindah. Ketika kali pertama meninjau proyek ini (tidak lama setelah dilantik menjadi Dirut PLN), saya geleng-geleng kepala. Apalagi waktu itu baru saja hujan. Mobilitas alat, barang, dan pekerja sangatlah lebay. Yang terlihat di sekitar proyek hanyalah kubangan dan lumpur. “Ini proyek horor,” kata saya dalam hati saat itu.

Di tengah-tengah horor itu teman-teman yang menangani proyek ini ternyata tidak kehilangan rasa humornya. “Normalnya proyek PLTU itu dibangun dulu, baru kemudian dilakukan firing (pembakaran untuk menghasilkan uap). Tapi, PLTU Lontar ini firing dulu, baru dibangun,” ujarnya.

Tentu saya tidak mengerti di mana lucunya kalimat itu. Setelah diceritakan kejadiannya, barulah saya tertawa. Ternyata, sebelum proyek ini dimulai, penduduk sekitar sempat marah dan melakukan pembakaran yang menghebohkan. Setelah peristiwa pembakaran itu diatasi, barulah proyek bisa dimulai kembali.

Sebenarnya permukiman penduduk cukup jauh dari proyek ini. Areanya terpisahkan oleh persawahan sejauh kira-kira 2 km. Untuk bisa sampai ke proyek ini pun sulitnya bukan main. Harus menundukkan dulu jalan darurat yang berkubang dan berkubang.

Sepintas proyek ini seperti dibangun di tengah persawahan.Ternyata PLTU Lontar juga dibangun di pinggir pantai. Hanya, pantainya berada nun jauh di 2 km sana. Bisa dibayangkan betapa horornya proyek ini. Betapa sulitnya mengerjakannya. Termasuk betapa beratnya membangun water intake dan water outflow-nya. Maka, sejak awal pun saya memastikan bahwa pembangunannya akan lambat.

Yang bisa dilakukan hanyalah bagaimana agar bayi horor ini tidak lebih lama lagi ngendon di kandungan. Juga bagaimana agar kualitas si bayi bisa lebih baik dibanding yang lahir setahun sebelumnya. Setidaknya, jangan seperti yang di Labuhan yang sampai setahun kemudian pun masih terkena asma.

Kalau benar yang selesai pada 2011 ini kualitasnya lebih baik, tentu itu sebuah prestasi. Begitu ketat mengendalikan proyek sekarang ini. Sampai-sampai berbagai ancaman dikeluarkan. Di PLTU Rembang saya sempat mengancam mengusir kontraktornya. Demikian juga di Suralaya-8, manajer proyek di sana benar-benar mengusir pimpinan proyek yang diangkat kontraktornya.

Henky Heru Basudewo, penanggung jawab proyek-proyek itu di Jawa, sampai menciptakan sistem baru agar bisa mengendalikan anak buahnya 24 jam. HHB, begitu panggilannya, terus menguber para manajer proyek seperti menguber perampok. Begitu ketatnya HHB mengendalikan para manajer, sampai-sampai muncul kesan seolah-olah mereka itu seperti terdakwa. Seolah-olah keterlambatan proyek itu gara-gara mereka. Padahal, mereka baru diterjunkan satu tahun lalu, justru ketika proyek-proyek itu sudah sangat terlambat.

Dengan selesainya proyek-proyek itu satu per satu, tekanan untuk pasokan listrik di Jawa sudah berkurang. Tiga bulan lalu pasokan listrik di Jawa kembali memburuk. Yakni, ketika tiba-tiba air di waduk Saguling, Jabar, menurun drastik. PLN tiba-tiba saja kehilangan 1.300 MW setiap hari. Saat itu mestinya kondisi listrik di Jawa hancur-hancuran. Tapi, berkat kerja keras teman-teman PLN di distribusi, masyarakat tidak terlalu merasakan krisis itu. Kini, kalaupun waduk Saguling kehabisan air lagi, tekanan kekurangan listrik tidak terasa lagi.

Sistem pengendalian proyek itu bisa efektif karena BlackBerry. Semua jajaran proyek harus menggunakan BlackBerry agar bisa berkelompok dalam grup BBM. Maka, seluruh jajaran proyek dikelompokkan dalam grup BBM. Saya dan Dirops Jawa-Bali dianggap kepala proyek juga, sehingga kami berdua dimasukkan ke dalamnya.

Di situlah sesama manajer proyek saling melapor, memberikan saran, jalan keluar, memberikan instruksi, memuji, sewot, ngedumel, dan meringis. Bahkan sekadar melucu, untuk melepas stres. Setiap akhir pekan mereka bertukar lelucon. Kadang leluconnya memakai bahasa Suroboyoan sehingga banyak manajer yang Batak protes tidak bisa ikut tertawa.

Dengan sistem BBM itu, praktis sesama manajer proyek terhubung selama 24 jam. Sejak pukul 05.00 sampai pukul 24.00. BBM biasanya sudah “on” pada pukul 05.00. Mulai saat itu siapa pun sudah boleh mulai mengajukan persoalan yang dihadapi hari itu. Sesekali saya ikut nimbrung.

Saya membayangkan, kalau semua unit di PLN membuat grup seperti itu, alangkah efektifnya organisasi ini. Juga alangkah turunnya SPPD, biaya perjalanan dinas. Apalagi, SPPD memang harus turun pascapuasa SPPD sebulan penuh yang berakhir pada 31 Mei 2011 lalu. Apalagi, kini diberlakukan “kuota SPPD’. Kuota ini diterapkan dengan sistem terkomputer, sehingga begitu kuotanya habis tidak bisa di-klik lagi. (*)

Ponsel Elegan nan Stylish

LG Optimus Black

MEDAN- LG kembali meluncurkan ponsel inovasi terbarunya, LG Optimus Black. Ponsel ini berdesain stylish nan elegan dengan balutan warna hitam legam. Sebelumnya, ponsel dengan balutan warna yang sama pernah diluncurkan.

Wilda Mutia, Vendor LG di Global Teleshop mengatakan, ponsel LG Optimus Black sangat ramping, dengan berat 109 gr, tak lebih besar dari jari kelingking orang dewasa. Pada layar ponsel 4 inch WVGA IPS LCD membuat penampilan Optimus Black semakin elegan. “Ponsel ini menggunakan teknologi NOVA. Tampilan display-nya menjadikan Optimus Black dapat bersaing dengan teknologi super Amoled,” tambahnya. Dengan tampilan full touch screen, lanjutnya, mampu menghadirkan tampilan yang lebih baik, lebih jelas dan lebih jernih walau di bawah sinar matahari. Selain itu, untuk konsumsi energi juga lebih hemat 50 persen dibandingkan dengan jenis LCD regular.
Fitur lainnya, sambung dia, pada layar depan sudah menggunakan LED sehingga layar tetap stabil atau tidak berbayang walau disentuh oleh jari. Dengan sistem opeasi Android froyo yang dapat di up grade menjadi Gingerbread (Android 2,3).

“Untuk kamera, ada 2 kamera yang disediakan, kamera bagian belakang 5 MP, sedangkan kamera depan 2 MP. Kameranya lebih tangguh dibandingkan dengan ponsel yang memiliki 2 kamera, karena pada umumnya, kamera tersebut hanya berukuran 1,3 MP (untuk kamera depan),” paparnya.

Untuk kapasitas memori, smarphone ini dilengkapi memori sebanyak 2GB dan 512 MB RAM. Sedangkan untuk konektifitas sudah mengusung HSDPA 7,2 Mbps atau HSUPA 5,6 Mbps. ”Saat ini HSUPA merupakan konektifitas tertinggi,” kata dia.

Dengan desain tersebut, maka tidak salah bila ponsel yang memiliki teknologi smartphone ini sebagai ponsel fashion, dengan warna hitam legam yang melekat. Saat ini  harga yang ditawarkan dipasar  berkisarRp3.999.900. (mag-9)

Berhasil Diraih XL

The Indonesian Financial Review Award 2011

Medan-Kinerja PT XL Axiata (XL) kembali meraih pengakuan dari masyarakat bisnis. Kali ini XL meraih Penghargaan The Indonesian Financial Review kategori Infrastruktur dari Tempo Media Grup dan IRAI (Independent Research & Advisory Indonesia).  Penghargaan diterima oleh Direktur Jaringan dan Layanan XL, Dian Siswarini di Jakarta, Selasa malam (31/5).

Dian Siswarini mengatakan, “penghargaan ini sangat berarti bagi kami, yang pastinya akan semakin memotivasi kami untuk dapat terus meningkatkan kinerja di tahun ini dan tahun-tahun ke depan.bagi XL, kinerja yang bagus berarti maksimal dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat atas layanan kami terpenuhi dengan sendirinya kinerja perusahaan juga akan bagus.”

Penghargaan untuk XL ini berdasarkan meringkatan perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan nama Indonesia Financial Review Earning Scorecard (IFR Earning Scorecard).
Pemeringkatan berdasarkan pada 10 indikator, khususnya laba perusahaan. Sembilan indikator yang lain adalah: Return on Equity (RoE), Return on Asset (RoA), Harga saham, Earning per Share (EPS), Net margin, Revenue growth, Revenue per employee, Price to Book Value (PBV), dan Kapitalisasi Pasar (Market cap).

Pemeringkatan ini dibuat oleh IFR secara berkala, yaitu triwulanan, karena itu dinamakan IFR Quarterly Earning Scorecard. Lima Emiten terbaik yang menerima award ini meliputi kategori Industri, Pertambangan, Finansial, Konsumer & Perdagangan serta Infrastruktur. (ila)

Kekuataan Bioskop di Ruang Keluarga

Philips HTS3540

Memenuhi keinginan para penikmat film, Philips merilis HTS3540, Home Theatre Set yang mampu membawa kekuatan bioskop ke dalam ruangan keluarga.

Produk ini dilengkapi dengan Dolby Digital dan Pro Logic II surround sound, sehingga tidak memerlukan lagi decoder eksternal, karena HTS 3540 mampu memproses semua informasi dari enam saluran audio untuk memberikan pengalaman suara surround.

“Philips HTS3540 menawarkan pengalaman menikmati semua hiburan Anda hanya dalam satu perangkat,” kata Hendra Rusmana Liu, Commercial Leader Philips Consumer Lifestyle PT Philips Indonesia.

Alat pemutar DVD, VCD, CD, USB, dan hampir semua perangkat media apapun yang Anda inginkan, serta menikmati HDMI 1080p upscales untuk gambar yang lebih tajam, rinci dan lebih nyata untuk gambar hidup.

Philips HTS3540 juga dilengkapi dengan Karaoke Scoring yang secara otomatis menilai nyanyian Anda melalui gambar lucu yang disesuaikan dengan seberapa baik Anda menyanyi. Kesemua fasilitas ini menawarkan bukan hanya pengalaman sekaligus kenyamanan yang tak terkalahkan, namun juga kesenangan yang tidak pernah berakhir.
Philips HTS3540 dirancang dengan desain yang mampu menyesuaikan dengan ruangan model apapun. Dibandrol dengan harga Rp3 juta, Philips HTS3540 dapat diperoleh di gerai elektronik terkemuka di kota besar seluruh Indonesia. (net/jpnn)

Polsek Hamparan Perak Tangguhkan Tahanan Pasangan Selingkuh

HAMPARAN PERAK- Polsek Hamparan Perak menangguhkan penahanan pasangan selingkuh, Afrideni  alias Deni (24) mahasiswa di Kota Medan dengan seorang ibu rumah tanggak beranak dua, Rahmadani  alias Dani (30).

Pasangan selingkuh itu ditangguhkan lantaran suami Dani, Pahrizal (35) tak bisa menunjukkan surat nikah. Kemudian, Deni dijamin orang tuanya karena mengalami luka-luka akibat dimasakan warga.

Kisah selingkuh pasangan ibu rumah tangga dengan seorang mahasiswa itu awalnya didapati suami Dani di rumahnya di Dusun III Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak, Jumat (3/6).

“Saya waktu itu pulang lebih awal, memang kalau piket. Saya sering pulangnya agak siang, waktu saya pulang, saya langsung masuk kamar. Saya lihat ada handphone yang diketahui bukan milik istri saya, saat saya cari-cari, ternyata handphone Deni yang sedang sembunyi di bawa tempat tidur,”sebutnya.

Karena kecewa, Pahrizal langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar, saat itulah warga datang dan langsung memasakan Deni. Akibatnya Deni babak belur. Keduanya langsung dibawa ke kantor polisi.

Kapolsek Hamparan Perak, AKP M Silaen yang berusaha dikonfirmasikan terhadap penangguhan penahan pasangan selingkuhan tersebut tidak dapat ditemui, namun seorang petugas di sana membenarkan penangguhan penahanan terhadap Deni dan Dani karena faktor kemanusiaan dan adanya jaminan dari pihak keluarga. (mag-11)

TBM Dira’s Juara I Lomba TBM Kreatif Sumatera Utara

MEDAN- TBM Dira’s Jalan Bajak IV Ujung keluar sebagai juara pertama Lomba Kreatif TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Tingkat Propinsi Sumatera Utara di Theme Park Pantai Cermin Serdang Bedagai, 27 hingga 31 Mei lalu. Hal ini didasarkan atas penilain dewan juri terhadap 40 TBM yang ikut berlomba.

Dra Dewi Iriani MPd peserta sekaligus pimpinan TBM Dira’s dalam presentasinya mendeskripsikan secara luas kharakteristik TBM Dira’s yang begitu kreatif yang mampu diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
Tak hanya itu, TBM Dira’s juga secara signifikan mendorong terwujudnya masyarakat berbudaya baca, sebagaimana visi TBM Dira’s yakni Terwujudnya Masyarakat Sekitar TBM Dira’s Berbudaya Baca (Reading Society) Yang Sehat, Terampil Dan Berdaya Guna.

Beberapa poin dalam paparan Dewi Iriani yang mendapat sambutan dan apresiasi dari kalangan tim juri, adalah pelayanan kreatif yang dikembangkan TBM Dira’s dalam bentuk Taman Bacaan Keliling (TBK).  TBK ini menggunakan kendaraan becak yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan rak buku, dan di dalamnya tersedia buku-buku bacaan yang berkualitas yang selalui diperbaharui (update) varian ragam dan judulnya secara periodik.
Alasan TBK TBM Dira’s menggunakan beca agar mampu menjangkau rumah-rumah masyarakat di dalam gang yang sulit ditempuh kendaraan roda empat. Di samping itu lebih efisien dalam hal pembiayaan operasionalnya karena tidak menggunakan bahan bakar.

Lebih lanjut Dewi menjelaskan, kegiatan kreatif lainnya yang dilakukan TBM Dira’s adalah melakukan hubungan kemitraan dengan instansi baik pemerintah maupun swasta dengan memanfaatkan fungsi sosial dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) yang diemban instansi tersebut.
Atas paparan Dewi Iriani, tim juri memberi penilaian tertinggi dan menetapkan TBM Dira’s Medan sebagai Juara I Lomba Kreatif TBM Tingkat Sumatera Utara, TBM Cell Power Indonesia, TBM Pincala Tanah Karo, TBM Al-Hiram Deli Serdang,  dan TBM Bintang Meriah Deli Serdang.(dra)
dan Juara VI TBM Cerdas Pintar Serdang Bedagai. (dra)

PTS Liar Tumbuh Subur

Hati-hati Pilih Kampus

MEDAN-Perguruan tinggi swasta (PTS) liar alias illegal atau tak memiliki ijin operasional masih tumbuh subur di Sumut-NAD. Untuk itu, diimbau kepada calon mahasiswa yang hendak melanjutkan kuliah agar lebih teliti memilih PTS.

Demikian disampaikan Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-NAD Prof Nawawiy Lubis, Minggu (5/6). Dipaparkannya, sekarang ini ada lima PTS di Sumut-NAD yang liar. untuk itu  seluruh masyarakat diminta sama-sama mengawasinya. “Jika menemukan PTS yang dicurigai berdiri dan melakukan pembelajaran secara ilegal, harap melaporkannya. Bisa ke Poldasu atau ke Kopertis I Sumut-NAD,” katanya.

Nawawiy menegaskan, pihaknya telah mengadukan satu di antara lima PTS ke Poldasu. Yakni, ‘UGMM’ yang berlokasi di sekitaran daerah Padang Bulan Medan. Pengaduan itu didasarkan perintah Dirjen Dikti Kemendiknas. Selanjutnya menerima pengaduan masyarakat berupa keluhan tentang keabsahan PTS tersebut.

Dia berharap, dengan dilaporkannya PTS tersebut dimaksudkan agar aparat keamanan melakukan bisa bertindak tegas kepada penyelenggaranya, termasuk mahasiswanya.

Lebih parahnya lagi, dia mengungkapkan, ‘UGMM’ ternyata telah beroperasi sejak 2003 lalu hingga kini. Diperkirakan PTS ini sudah mencetak ribuan ijazah asli tapi palsu.

Selain ‘UGMM,’ sebutnya, pihaknya akan menindak empat PTS lain. Hal itu mengacu kepada proses pembelajaran yang tak sesuai dengan ketentuan berlaku. “Kita masih mengumpulkan data dan pengaduan dari masyarakat terhadap empat PTS yang dicurigai melakukan proses pembelajaran tak tepat. Sekaligus tetap dan terus berkoordinasi dengan Dirjen Dikti Kemendiknas,” katanya.

Dia juga mengatakan, walau tak memiliki kewenangan menutup PTS yang belum terdaftar dan meluluskan sarjana, tapi dalam amanat UU dinyatakan bagi PTS yang tak melakukan prosedur pembelajaran dengan benar, dapat ditindak melalui jalur hukum. “Untuk menghindari kita tak tertipu, masyarakat diharapkan memilih PTS yang punya izin. Hal itu dapat diketahui dengan menghubungi kantor Kopertis I Sumut-NAD Jalan Setia Budi Medan untuk mendapatkan informasi yang detail,” harapnya, seraya menambahkan bisa dilihat melalui website resmi Kopertis I Sumut-NAD di www.kopertis1.org.

Bagi PTS agar tak dianggap liar, sebutnya, PTS harus  segera melaporkan statusnya atau membuat laporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) setiap semester.
“Jika hal tersebut tak dilakukan, kami akan melaporkan PTS tersebut ke Dirjen Dikti Kemendiknas untuk meninjau status program studi ataupun fakultasnya. Tindakan atau sanksi yan yakni izin program studinya dicabut,” tegasnya. (saz)

Ramaikan Ponsel Entertainment

Nokia X7

Selain merilis seri terbaru E6 yang menargetkan kalangan profesional, Nokia juga memamerkan produk terbaru dari rangkaian entertainment smartphone-nya yakni X7.

Ponsel ini layak untuk ditunggu. Dengan layar sentuh berlapis AMOLED 4 inci, pengguna bisa menikmati berbagai fitur seperti browsing, bermain game atau melihat konten video dengan maksimal. Hal yang paling menonjol dari seri X7 adalah desainnya yang unik dan dinamis serta berbeda dari ponsel-ponsel Nokia lainnya. Pengguna bisa memilih berbagai opsi virtual keyboard yang dihadirkan oleh X7, mulai dari QWERTY vertikal (portrait), QWERTY horizontal (landscape), atau versi alpha numeric.

Memiliki ketebalan 11,9 milimeter dan berat 146 gram, X7 benar-benar ditujukan untuk mereka yang membutuhkan berbagai fitur hiburan di mana saja. Speaker yang terletak di sisi ponsel pun memastikan pengguna bisa menikmati konten musik maupun video secara optimal.

Seperti halnya E6, Nokia X7 mengusung sistem operasi terbaru Symbian Anna yang memungkinkan pengguna melakukan browsing dan download lebih cepat. Pengguna juga bisa menerima update dari berbagai media sosial seperti Facebook dan Twitter langsung di homescreen. Rencananya, Nokia X7 baru akan dipasarkan akhir Juni nanti dengan banderol Rp4.250.000. (net/jpnn)