27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15260

Coke Farm, Kebun Hidroponik di Sekitar Pabrik

MEDAN- Setelah berhasil di Bandung, Semarang dan Surabaya, Coca-Cola Amatil Indonesia–CCAI meresmikan Coke Farm (tanaman hidroponik) di Medan.

Coke Farm dilaksanakan pada lahan tidur di sekitar fasilitas pabrik yang diubah menjadi lahan produktif dan menguntungkan bagi masyarakat di sekitarnya.

Program Coke Farm dilaksanakan pertama kali oleh CCAI pada tahun 2009 di Pabrik Rancaekek Bandung, Jawa Barat. Coke Farm bertujuan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat sekitar untuk men jadi petani dengan memanfaatkan lahan tidur di area pabrik CCAI.

Dalam melaksanakan aktivitasnya para petani juga diberikan pelatihan tentang pertanian agar program ini dapat dipastikan memberikan perbaikan secara ekonomi bagi para petani dan keluarganya.

“CCAI memberdayakan para petani melalui Coke Farm ini dengan bertanam sayuran dan juga bibit pohon yang nantinya akan dikontribusikan pada program nasional pemerintah One Billion Trees (OBIT)- Penanaman 1 Milyar Pohon. Para petani juga mendapatkan keuntungan dari pembuatan pupuk kompos terbuat dari limbah teh dan dibeberapa lokasi mereka juga kami latih untuk beternak ikan,” ujar Presiden Direktur CCAI Peter Kelly.

Kelly menambahkan program Coke Farm di Medan ini dimulai Februari 2011 dengan mengubah 372 meter lahan tidur di sekitar pabrik Medan menjadi lahan produktif. Lahan tersebut telah ditanami dengan tanaman hidroponik, pembuatan kompos dari limbah teh dan bibit tanaman pohon. Sejauh ini telah dihasilkan 480 kg hasil pertanian dan sekitar 1400 bibit pohon siap tanam.  Beragam sayuran hidroponik juga telah ditanam dan sedang menanti hasil panen nya.

“Kami berharap Coke Farm dan pelatihannya akan dapat membantu masyarakat lokal meningkatkan taraf hidup dan ekonomi mereka melalui penggunaan tehnologi pertanian yang lebih maju. Kami memilih tehnik hidroponik di Medan ini, meski pada awalnya sulit diterapkan namun hasilnya nanti akan lebih menjanjikan,” menurut Kelly di depan para undangan termasuk Wali Kota Medan Rahudman Harahap, dan para undangan perwakilan pemerintah daerah.

Di Coke Farm Medan, beberapa petani telah dipilih untuk terlibat pada program awal dan telah diberikan pelatihan pertanian oleh Universitas Medan. Sejauh ini mereka telah belajar mengenai bertani organik dengan menggunakan media hidroponik, tehnik pembuatan kompos dan pembibitan pohon dari beragam jenis pepohonan seperti mahogani, kayu manis, nangka, dan durian.(dra)

SIM Melambung Tinggi

Keharusan Sertifikat dari MSDC Dipertanyakan

Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi seorang pengendara adalah wajib. Karena itu, pengurusan surat itu pun memancing selera beberapa perusahaan jasa.

Sayangnya, tidak semua warga setuju jika perusahaan jasa pengurusan SIM tersebut memberikan harga yang tak wajar.

Ya, kesemrawutan lalu lintas di Kota Medan tentunya disebabkan oleh sekian banyak faktor. Kedisiplinan berkendara adalah satu dari sekian faktor yang dimaksud. Singkatnya, untuk mencapai kedisiplinan yang dimaksud, butuh sebuah standar dalam berkendara. Nah, semua itu telah ada dalam syarat pembuatan SIM. Seandainya hal itu semua dipahami dan dijalankan dengan benar, maka soal kedispilinan bukan masalah lagi.

Begitulah, SIM begitu berperan dalam kehidupan berkendara. Karena itu, berdirilah sekian banyak perusahaan jasa untuk membantu warga mengurus surat tadi. Sayang, tidak semua perusahaan jasa seperti yang dimaui warga. Contohnya, Medan Safety Driving Centre (MSDC) yang berkantor di Jalan Bilal Medan. Perusahaan ini dikabarkan memiliki peran sangat penting soal SIM tadi. Hingga, untuk mengurus SIM ‘harus’ melalui mereka.

Menyikapi kabar itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Kombes Pol Bambang Sukamto langsung membantah. “Tidak ada dialihkan, tidak ada diwajibkan (mengurus SIM melalui MSDC). MSDC itu hanya untuk sekolah mengemudi saja, bukan mengurus SIM,” tegas Bambang di Kantor Polda Sumut, Jumat (20/5) lalu.

Bambang menambahkan, wewenang kepengurusan SIM, mutlak dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas Polres/Polresta di masing-masing daerah. “Pengurusan SIM adalah wewenang penuh Polisi,” tegasnya lagi.
Ketika disinggung, soal harga pengurusan SIM melalui MSDC, yang harganya mencapai tiga kali lipat, Bambang juga membantahnya. Katanya, biaya yang dikenakan pada pemohon SIM sesuai dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Dalam hal ini, biaya resmi yang ditetapkan pemerintah hanya Rp120.000 untuk SIM A, SIM B Rp 120 ribu dan Rp 100.000 untuk SIM C. Sedangkan, perpanjangan SIM A dan B Rp120 ribu dan untuk SIM C Rp Rp80 ribu.
Untuk memperoleh SIM A dan C tersebut, jelas Bambang, tidak diwajibkannya memiliki sertifikat mengemudi khusus. Namun, untuk memperoleh atau naik tingkat SIM A ke SIM A Umum, atau B1 ke B2 Umum, Bambang menegaskan, diwajibkannya penyertaan formulir kelulusan mengemudi. “Selain SIM A dan C, SIM lainnya harus disertakan formulir lulus mengemudi dari sekolah mengemudi. Mau dimana sekolah mengemudinya, terserah. Mau di Jakarta atau dimana pun. Tapi bukan berarti formulir tersebut kita luluskan SIM nya. Karena akan kita uji lagi. Otoritas Polri soal SIM,” jelas Bambang.

Fakta dilapangan, sejak dilibatkannya MDSC, biaya pembuatan SIM A mencapai Rp640.000 dan SIM C Rp520.000. Sementara, biaya kenaikan tingkat golongan SIM A ke SIM A Umum atau B1 ke B2 Umum biaya pengurusan mencapai Rp715.000. Rinciannya, pemohon harus membayar Rp500.000 untuk biaya sertifikat, Rp120.000 ke loket bank dan Rp20.000 untuk periksa kesehatan. Pemohon juga wajib mengikuti ujian psikologi dan membayar Rp25.000. “MSDC tidak berkaitan dengan kepolisian. Itu hanya sekolah mengemudi, bukan tempat pengurusan SIM,” tegasnya lagi.

Di sisi lain, Kasat Lantas Polresta Medan Kompol I Made Ary Pradana mengakui mendukung program dengan adanya MSDC itu sebelum pengurusan SIM. Namun, Ary enggan menjelaskan mengapa meningkatnya harga pengurusan bimbingan belajar dan pelatihan mengemudi di MSDC tersebut. “Memang itu harus didukung, tapi kalau itu masalah harga dan pembiayaan saya enggak bisa menjelaskan rincinya, karena memang bukan kapasitas saya,” terangnya usai salat Jumat di Mapolresta Medan, (20/5).

Ketika ditanyakan mengenai program biaya MSDC yang meningkat dan membuat warga tidak mampu mengurus SIM tersebut, Ary enggan berkomentar lebih lanjut. “Ya sudahlah, kita juga hanya berharap bisa berjalan sesuai jalur programnya, saya enggak bisa berkomentar lebih banyak,” ujarnya.

Dalam hal ini, Anggota Dewan Komisi A akan mempertanyakan Kepala Polda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro soal biaya SIM yang mengangkangi peraturan dan kewajiban pemohon melalui MSDC Jalan Bilal Ujung yang dikelola warga keturunan Tionghoa, Jimi, tersebut.

Meski dalam Undang-Undang (UU) No 22/2009 tentang Lalu Lintas disebutkan, setiap masyarakat pemilik SIM harus patuh terhadap peraturan dan rambu-rambu lalu lintas. Namun, biaya yang meningkat tiga kali lipat dan diwajibkannya pemohon melalui MSDC patut dipertanyakan. Pertanyaan tersebut, akan dilontarkan dalam dengar pendapat di Gedung DPRD Sumut, hari ini, Senin (23/5).

Seperti diketahui sebelumnya, salah seorang pemohon SIM, Haris Iskandar (38) warga Padang Bulan, Medan menuturkan, dirinya mengajukan untuk pembuatan SIM A di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Medan. Awalnya dirinya mengurus sendiri SIM tersebut. Ini dilakukan, atas dasar biaya yang murah, dibandingkan melalui jasa calo, yang harus membayar ekstra.
Ia mengetahui, biaya Rp120 ribu untuk SIM A dan Rp100 ribu untuk SIM C baru. “Namun, setelah mengikuti ujian teori, saya dinyatakan kalah sehingga harus mengulang kembali seminggu kemudian,” ungkap Haris, Senin (16/5), lalu.
Karena terdesak membutuhkan SIM untuk pekerjaannya sebagai supir, akhirnya dia pun mengurus melalui jasa calo. Dirinya pun harus mengeluarkan uang Rp 640.000, tanpa harus melalui proses yang rumit. “Saya langsung ujian teori dan praktek dan langsung foto,” jelas Haris.Atas jasa calo tersebut, dirinya memberikan uang imbalan sebesar Rp50.000. Sehingga, total uang yang dikeluarkannya untk pembuatan SIM A, berkisar Rp 690.000.
Begitu juga dengan Br Nainggolan (34) yang sedang mengurus SIM A di Satlantas Polresta Medan. Kepada wartawan Sumut Pos wanita ini mengakui mengeluarkan uang Rp520.000 untuk biaya seluruh pengurusan SIM.”Kalau ngurus sendiri susah Bang memang murah Rp120 ribu, jadi saya ngurus sama calo saja walaupun biayanya Rp520 ribu, neh sekarang tinggal ambil SIM-nya,” bebernya kepada wartawan koran ini Jumat kemarin.
Kata Nainggolan lagi uang Rp520 ribu yang dikeluarkannnya itu sudah termasuk sertifikat mengemudi. “Walaupun udah pakai sertifikat, saya tetap di tes praktik tadi, tapi sebentar saja,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Jimi pengelola MSDC kepada wartawan koran mengatakan, pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam hal penekanan kepada masyarakat yang mengurus SIM harus memiliki sertifikat dari MSDC. “Sebelumnya kan saya sudah beritahu MSDC itu adalah sarana pembelajaran kepada masyarakat dalam hal mendidik keselamatan berkendara,” jelasnya Jimi.
Jimi mencontohkan beberapa sarana yang disediakannya dalam hal mendidik masyarakat dalam berkendara, seperti di Jalan Bilal Medan. Di areal yang seluas hampir satu hektare itu dibuat taman lalu lintas untuk anak-anak yang ingin mengetahui lalu lintas. Kemudian beberapa ruang kelas juga dibangun untuk pelajari teori. Selain itu sebagai sarana praktik MSDC menyediakan tiga unit mobil dan puluhan sepeda motor. “Nah bagi yang lulus dididik di sini ada sertifikat yang diberikan dari MSDC, sertifikat ini yang bisa dijadikan catatan bagi masyarakat yang ingin mengurus SIM,” imbuhnya.
Jadi naiknya harga SIM itu menurut Jimi tidak ada kaitannya dengan berdirinya MSDC. “Kalau memang sertifikat untuk pengurusan SIM harus dari MSDC mungkin murid saya sudah ramai di sini, buktinya setiap hari hanya 5 dan 6 orang saja yang mendaftar di sini,” katanya.
Sebagai catatan, sebelum berdirinya MSDC, Jimi pernah bekerja sama dengan Satlantas Polresta Medan untuk menjual sertifikat sekolah mengemudinya kepada masyarakat. Itu mendapat restu dari pejabat kepolisian yang bersangkutan. Artinya, masyarakat yang mengurus SIM di Satlantas Polresta Medan harus memiliki sertifikat Jimi dengan harga Rp175 ribu. (adl)

Perlu Revolusi Mental Tahap Kedua

Perjalanan Penuh Nikmat tanpa SPPD

TIDAK terasa “puasa perjalanan dinas sebulan penuh” di PLN sudah berjalan 20 hari. Setelah dijalani dengan sungguh-sungguh, ternyata tidak juga terlalu berat. Seluruh jajaran PLN, tampaknya, akan mampu menjalani “puasa perjalanan dinas” hingga akhir Mei 2011 ini. Toh tinggal sepuluh hari lagi. Ini berarti pegawai PLN yang melakukan perjalanan dinas yang sebulan mencapai 28.200 orang itu kini tidak ada yang meninggalkan posnya.

Apa sajakah pengalaman berat selama dua minggu dilarang melakukan perjalanan dinas? Adakah kejadian mahaberat yang sampai membuat batal puasa” Adakah yang sampai kelaparan yang tidak tertahankan?

Ternyata baik-baik saja. Memang ada tanah longsor di Aek Sibuan, nun di luar kota Padang Sidempuan, Sumut, yang membuat delapan tiang listrik roboh sekaligus. Tetapi, Sudirman, kepala PLN cabang Padang Sidempuan, yang baru sebulan bertugas di sana (pindahan dari Jatim) bisa mengatasi tanpa mengeluarkan SPPD (surat perintah perjalanan dinas).

Pimpinan Wilayah PLN Sumut Krisna Simbaputra juga tetap bisa menegakkan integritas anak buahnya di bulan puasa SPPD ini. Minggu kedua Mei 2011, seorang kepala ranting di kawasan yang jauhnya hampir 100 km dari Medan dilaporkan menerima suap dari pelanggan. Meski nilainya tidak sampai puluhan juta rupiah, yang beginian tidak bisa ditoleransi lagi di PLN. Tindakan untuk kepala ranting itu tetap bisa dilakukan tanpa terhambat oleh program puasa SPPD.

Ujian terberat tentu di Lampung. PLN Lampung memang sedang mendapat tugas darurat dalam skala besar. Tiba-tiba saja PLN harus mengambil alih pelayanan listrik untuk lebih dari 70.000 pelanggan koperasi yang mendadak pindah ke PLN. Izin kelistrikan koperasi itu dicabut pemerintah. Padahal, jaringan maupun meteran milik koperasi yang ada di rumah-rumah pelanggan sebanyak itu sudah dalam keadaan parah yang harus diganti semua. Ada syarat lain: tidak boleh ada gejolak. Peralihan itu harus berjalan mulus.

Jajaran PLN Lampung, terutama di tiga kabupaten sekitar Metro, bekerja sangat keras di bulan puasa SPPD ini. “Tapi, teman-teman PLN Cabang Metro bertekad menyelesaikannya tanpa bantuan dari cabang lain,” ujar Pimpinan Wilayah PLN Lampung Agung Suteja.

Bagi Kepala PLN Cabang Metro Syarbani Sofyan, inilah kesempatan untuk menorehkan sejarah hidup yang berarti: mampu melaksanakan tugas sangat besar dengan risiko politik yang tinggi tanpa harus bersandar kepada cabang lainnya. Padahal, Syarbani baru sebulan menduduki jabatan itu.

Selama dua minggu ini saya sendiri hanya dua kali keluar kota. Pertama, ke Bandung untuk berbicara di hadapan rapat kerja jajaran PT Pos dan Giro se-Indonesia. Saya diminta sharing mengenai pengalaman memimpin perubahan besar di PLN. PT Pos dan Giro bukan BUMN pertama yang minta sharing seperti itu. Sudah banyak. Di forum seperti itu biasanya saya ceritakan apa saja yang dilakukan teman-teman PLN pada masa perubahan seperti sekarang ini.

Keluar kota saya yang kedua adalah ke Ambon, Seram, Saparua, dan Makassar. Semua itu saya lakukan hanya dengan menginap semalam di Masohi, Pulau Seram. Tiba di Ambon pukul 15.00, saya langsung ke proyek PLTU Wai. Saya tidak menduga bahwa ada persoalan di sini. Semula saya ingin menyenangkan diri untuk melihat proyek yang sedang seru-serunya dibangun. Eh, ternyata sedang ada sengketa harga tiang pancang. Mau tidak mau harus saya selesaikan.

Dari proyek ini, kami langsung naik speedboat ke Pulau Seram. Menjelang magrib barulah kami tiba. Langsung melakukan perjalanan darat menyusuri Pulau Seram. Karena harus berhenti di setiap kantor subranting PLN, perjalanan ini memakan waktu empat jam. Menjelang pukul 24.00 kami baru tiba di Masohi. Maka, dialog dengan karyawan PLN Masohi baru bisa dilakukan tengah malam itu di halaman kantor yang diterangi cahaya lampu mercury dan diselingi suara deburan ombak dari pantai Masohi.

Saya melihat betapa banyak PLTD kecil di sepanjang Pulau Seram. Kondisi mesinnya juga sudah sangat tua. Begitu rumit penyediaan listrik di Seram. Karena itu, kami memutuskan segera mengganti diesel-diesel itu dengan membangun pembangkit listrik besar di Seram. Kami putuskan untuk mendayagunakan sumber air terjun di sana sebagai pembangkit listrik yang baru.

Saya melihat, sepanjang sistem penyediaan listrik masih menggunakan diesel-diesel kecil yang berserakan di berbagai tempat seperti itu, pelayanan listrik kepada masyarakat akan sangat ruwet. Misalnya, di salah satu ranting di situ, Ranting Kairatu, yang hanya punya dua penyulang masih megap-megap.

Meski listrik sudah cukup, sebulan terakhir ini jumlah gangguannya masih 63 kali. Itu berarti setiap hari satu kali mati lampu di kawasan Kairatu. Semula saya merasa aneh mengapa kepala ranting PLN Kairatu tidak terlihat gelisah. Lalu, saya pun mengira-ngira: mungkin di dalam hatinya justru bangga. Bisa jadi dia punya pikiran bahwa gangguan yang 63 kali itu sudah merupakan prestasi. Ini terjadi karena dulu-dulunya gangguannya 102 kali sebulan!

Saya merenungkan dalam-dalam situasi seperti itu. Saya hampir tidak bisa tidur di sisa malam yang pendek itu. Saya memang tidak puas akan sikap mental yang tidak gelisah ketika melihat ada gangguan 63 kali sebulan. Apalagi, yang demikian itu menjadi gejala yang luas di luar Jawa. Tapi, di lain pihak saya bisa mengerti mengapa harus gelisah kalau jumlah gangguan itu sudah berhasil diturunkan secara drastis. Dari 102 kali ke 63 kali”

Walhasil PLN memang masih perlu melakukan revolusi mental tahap kedua. Revolusi mental tahap pertama sudah berhasil dilakukan tahun lalu: menyadari gangguan ratusan kali sebulan itu tidak boleh terjadi. Revolusi mental tahap kedua ini harus menghasilkan kesadaran bahwa mati lampu 63 kali itu pun belum bisa diterima masyarakat. Jumlah mati lampu sebanyak itu masih jauh daripada target hanya boleh sembilan kali setahun. PLN memang bertekad untuk membatasi jumlah mati lampu hanya sembilan kali per pelanggan per tahun untuk bisa disebut berhasil mengalahkan Malaysia.

Teman-teman PLN di Jawa/Bali sudah berhasil melakukan revolusi kedua itu. Tapi, saya melihat teman-teman PLN luar Jawa, baik di Indonesia Barat maupun Indonesia Timur, masih harus berjuang untuk menghadapi dan memenangkan revolusi kedua tersebut tahun ini. Termasuk, misalnya, yang terjadi di Palembang. Bagaimana bisa dan bagaimana masih terjadi di Palembang mati lampu, di satu lokasi, di dalam kota, yang sampai sembilan kali selama sebulan.

Saya hampir bisa tidur, tapi pintu kamar sudah diketok: sudah pukul 05.00. Sudah waktunya harus menuju ke dermaga. Pagi-pagi itu kami dari Masohi ingin ke Pulau Saparua. Ini agar tidak telat menghadiri acara pokok di Ambon pukul 10.00. Pagi itu, ketika mulai meninggalkan dermaga, cuaca sangat cerah. Pagi yang indah di Pantai Masohi.

Namun, ketika speedboat sudah meraung selama 15 menit, mulailah gelombang datang. Teman PLN Maluku masih bisa menenangkan hati saya. “Biasa Pak Dis, kalau meninggalkan wilayah teluk mesti bergelombang begini,” katanya. “Inilah gelombang yang diakibatkan bertemunya arus laut terbuka dengan laut di kawasan teluk,” tambahnya.

Ternyata tidak begitu. Ketika speedboat kian ke tengah laut pun, gelombang kian tinggi. Speedboat pun terhentak-hentak keras. Saya sudah mulai melirik di mana pelampung-pelampung diletakkan. Oh, tidak jauh dari jangkauan tangan saya. Kalau?mendadak situasi darurat, saya akan bisa meraih pelampung itu dengan mudah. Cuaca ternyata benar-benar dengan cepat memburuk. Langit gelap. Mendung tebal menggelayut. Hujan pun bresss, turun di tengah laut.

Pengemudi speedboat tiba-tiba menoleh ke belakang. Dia mengucapkan kata-kata dengan nada minta keputusan. “Kian ke depan gelombang kian tinggi. Kita tidak bisa meneruskan perjalanan ke Saparua. Baiknya membelok ke arah Pulau Haruku,” katanya. Yah, apa boleh buat. Niat ke Saparua pun batal. Bahkan, ke Haruku pun tidak mampu. Speedboat membelok langsung ke arah Pulau Ambon. Berarti masih akan menempuh perjalanan 1 jam lagi. Saya lihat dari delapan jeriken bensin masih tersisa dua jeriken. Rasanya masih cukup untuk sampai di Ambon.

Jam 9 pagi kami sudah tiba di Ambon. Acara kami berikutnya adalah dialog dengan seluruh wali kota di wilayah Indonesia Timur di Swissbel Hotel, Ambon. Namun, saya minta disempatkan mampir di Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu. Pengeboran di sini sudah dimulai, tetapi mengalami hambatan.

Di kedalaman 900 meter mata bornya terjepit batu. Kini pengeboran dihentikan. Minggu depan akan dimulai lagi, mengebor dalam posisi miring. Meski ada hambatan, PLTP ini sudah kelihatan memberikan harapan. Dari kedalaman 900 meter tersebut sudah “tercium” potensi geotermal yang sesungguhnya.

Dalam waktu yang sangat mepet (karena begitu banyak wali kota yang mengajukan pertanyaan) dan dalam keadaan lalu lintas Kota Ambon yang padat, ditambah hujan, kami harus mengejar pesawat Sriwijaya Air yang terbang ke Makassar. Teman-teman PLN Makassar sudah menunggu rapat penting untuk konsep ke depan kelistrikan di Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.

Malam itu juga, tanpa SPPD, saya menyelesaikan perjalanan ini dengan penuh nikmat. (*)

 

Gelar Fun Aerobic dan Kompetisi Band

Peluncuran Flexi Bebas Bicara Plus di Sumatera

Setelah sukses memanjakan pelanggannya di Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat, kini Telkom Flexi kembali meluncurkan program Flexi Bebas Bicara (BeBi) plus yaitu gratis melakukan pembicaraan SLJJ Se-Sumatera.
Peluncuran program ini di Medan dilaksanakan Manager Telkom Flexi Medan Representatif Office (RO) Medan di Graha Telkom Jalan Puteri Hijau Medan, Minggu (22/5).  Seabrek acara digelar meliputi acara kompetisi band yang diikuti 23 grup. Ada pula fun aerobic yang diikuti 500 peserta dari komunitas senam fun aerobic, lucky draw serta hiburan modern dance dan skateboard.

Program BeBi Plus karena tidak hanya memberikan gratis bicara SLJJ sesama pelanggan Flexi se Sumatera tetapi juga diskon 50 persen panggilan lokal dan SLJJ ke seluruh operator GSM mulai pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
Flexi memberikan kemudahan bagi pelanggan yang ingin mengikuti program mi tanpa perlu melakukan registrasi. Cukup dengan melakukan isi ulang minimal Rp 20.000 maka pelanggan akan Iangsung mendapatkan manfaat tersebut secara otomatis selama 30 han.Demikian dijelaskan Executive General Manager (EGM) Telkom Flexi Mas’ud Khamid. ‘’Peluncuran program Flexi Be-Bi+ ini adalah apresiasi Telkom kepada seluruh pengguna layanan CDMA di Sumatera,’’ kata dia.

Ia berharap dengan program gratis bicara antar Flexi se-Sumatera dan diskon 50 persen untuk pembicaraan ke GSM dapat menjawab kebutuhan Iayanan komunikasi 50 juta penduduk di Sumatera.

Dengan program mi dipastikan dapat mengurangi biaya komunikasi penggunakan seluler (CDMA + GSM) yang dianggap masih mahal. “Dengan program Flexi BeBi+ pelanggan Flexi tidak perlu kuatir akan biaya meskipun melakukan pembicaraan cukup lama balk sesama Flexi mau pun ke GSM. Flexi tetap yang paling irit karena masih menetapkan tanf flat Rp49 per menit untuk pembicaraan lokal antar Flexi” jelas Mas’ud.

GM Commerce Flexi Sumatra Rifnaldi menjelaskan, program Flexi BeBi+ mulai berlaku sejak dilaunching 22 Mei hingga 31 Desember 2011. Pengguna Flexi di Aceh atau kota Iainnya sudah melakukan isi ulang minimal sebesar Rp20 ribu dan akan melakukan percakapan ke pelanggan Flexi di Medan (kode area 061) atau kekota Iainnya di Sumatra secara otomatis seluruh pembicaraannya gratis sedangkan bila pembicaraan dilakukan ke operator GSM pukul 00.00 WIB-06.00 WIB maka tarifnya diskon 50 persen (baik lokal maupun SLJJ).

Menyangkut dengan perkembangan Flexi terhadap lifestyle masyarakat Indonsesia, Rifnaldi menjelaskan, terminal CDMA kini sudah berevolusi memenuhi kebutuhan lifestyle masyarakat Indonesia yang sangat dinamis dan fashionable. “Berbagal brand merk terminal CDMA seperti Motorola, Samsung, HTC, lVlO dengan operating system menggunakan Android kini dipasarkan dengan harga terjangkau” kata Rifnaldi.

Salah satu tren yang menonjol saat ini adalah Android tab atau Android tablet. Flexi berkolaborasi dengan salah satu produsen gadget yang cukup up-to date mengeluarkan handset canggih yaitu lVlO Twilight 7 (MD7O) yang dibundling dengan Flexi. Twilight 7 (MD7O),  adalah tablet berukuran 7 inchi yang berjalan di sistem operasi Android v2.2 (Froyo) koneksi WiFi dan Bluetooth, A-GPS, G-sensor, modem, Auto Screen Orientation, E-Compass, Internet Applications, Google Search, Google Market, GMail, Youtube, GTalk, GoogleMaps serta media player.
Fitur lainnya  adanya aplikasi WhatsApp Messenger yang  powerfull untuk komunikasi multimedia messaging lintas platform smartphone. WhatsApp Messenger dapat diunduh  mudah di Android Market atau Google secara gratis dengan authentifikasinya menggunakan nomor flexi pelanggan. (rel/ila)

Sediakan Berbagai Konten Informasi

Nokia Life Tools

MEDAN-Bagi masyarakat pengguna ponsel Nokia, saat ini konten informasi disediakan untuk masyarakat. Informasi mulai dari kesehatan untuk ibu dan anak, kesehatan dan kebugaran dan topik kesehatan.

Hal ini sesuai dengan sesuai dengan strategi Nokia untuk menghubungkan The Next Billion. Yaitu mendorong pemanfaatan teknologi komunikasi keseluruh lapisan masyarakat, termasuk di Sumut.

Hal ini tersebut diungkapkan Market Product Manager Nokia Indonesia Irwan Hermawan. “Layanan ini menyediakan tips kesehatan mulai dari informasi seputar kehamilan, informasi seputar anak dan informasi seputar kesehatan dan olah raga bagi pria dan wanita, hingga kesehatan umum, seputar jantung, pernapasan, pencernaan, dan diabetes,” kata Irwan.

Cukup membayar Rp1.000 per hari, maka Nokia Life Tools hadir ditengah Anda, baik untuk pelanggan Telkomsel, Indosat, XL, 3 (Tree) dan Axis. Untuk ponsel Nokia yang dapat mengakses layanan ini, pada tipe Nokia 1616, Nokia 1800, Nokia 2700, Nokia 5130, Nokia C3, Nokia X2, Nokia X2-01. Sementara untuk Nokia C2-01, merupakan ponsel 3G terbaru dan paling terjangkau untuk akses mudah layanan Nokia Life Tools, lengkap dengan fitur kamera 3,2 MP. Nokia Life Tools, kata Iwan, merupakan layanan informasi berlangganan, dirancang khusus bagi negara berkembang termasuk di antaranya Indonesia untuk menawarkan informasi yang luas. (mag-9)

Infrastruktur Sumut Buruk

081361763xxx

Dengan sering macetnya ruas Jalan Jamin Ginting Medan-Tanah Karo atau sebaliknya, terutama pada hari-hari Minggu dan libur umum, tolong Pemprovsu dan pemerintah pusat jangan diam saja. Selain itu, jalan alternatif Tanah Karo-Langkat yang sudah ada agar secepatnya ditingkatkan. Sumut adalah Provinsi terjelek sarana jalannya di negeri ini.

Kami Buat Kajian

Terimakasih sarannya. Pada tahun ini Pemprovsu sudah merencanakan beberapa alternatif untuk penataan infrastruktur di Sumut. Khusus untuk jalan lintas Medan-Tanah Karo, infrastrukturnya sedang diperbaiki. Sedangkan untuk jalur alternatif Tanah Karo- Langkat, tentunya hal ini perlu kajian lagi untuk pembangunan infrastrukturnya. Kajian yang dimaksud mulai geografisnya, anggaran yang dibutuhkan serta kajian sosial lainnya. (*)

Gatot Pujo Nugroho ST, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara

Jangan Cari Alasan

Infrastruktur di Sumut memang sangat buruk, mulai jalan negara, propinsi, kabupaten/kota hingga jalan gang pun ikut rusak. Persoalan itulah yang harus segera diselesaikan agar masyarakat mendapatkan fasilitas yang layak. Bila sekarang ini ada potensi jalan yang mesti ditingkatkan, tapi tersandung anggaran dari APBN atau APBD, seharusnya pemerintah lebih gencar meningkatkan kinerja dalam menarik dana CSR yang sudah diatur dalam undang-undang. Selanjutnya, alasan anggaran sebenarnya bukan sesuatu hal yang mesti disampaikan. Karena pajak masyarakata sudah sangat tinggi dikutip.

Jadi, pada intinya kinerja dari aparatur harus lebih ditingkatkan, sehingga tak mesti cari alasan terkait pembangunan jalan.(*)

Rafriandi Nasution
Direktur LPPPK

Hopkins Ambil Alih Rekor Foreman

MONTREAL – Usia tak menghalangi Bernard Hopkins untuk menyandang gelar juara dunia tinju. Di usianya yang sudah 46 tahun, dia berhak memiliki gelar juara kelas berat ringan versi WBC. Petinju Amerika Serikat (AS) itu menundukkan juara bertahan asal Kanada Jean Pascal, dalam duel yang berlangsung di Bell Centre, Montreal, kemarin (22/5) WIB.

Kekuatan dan kelincahan Hopkins terbukti memberikan kesulitan besar bagi Pascal yang berusia 18 tahun lebih muda. Mantan juara dunia di kelas menengah itu mampu mendominasi, hingga dia dinyatakan menang angka mutlak atas sang juara bertahan. Tiga hakim memberi kemenangan padanya, 115-113, 116-112 dan 115-114.
“Saya selalu bertarung dengan hati dan nyali untuk mengalahkan setiap lawan. Anda menyimpan yang terbaik untuk saat terakhir. Saya berambisi menang, tak terkena pukulan dan pertahanan saya tak terbuka,” ujar Hopkins seperti dikutip AFP.

Rekor sebagai petinju tertua yang merengkuh gelar juara dunia pun kini menjadi milik Hopkins. Dia meruntuhkan rekor tertua sebelumnya yang disandang legenda kelas berat George Foreman. Saat kemenangannya kemarin, Hopkins berusia 46 tahun lebih 126 hari. Dengan usia tersebut, dia lebih tua 24 hari dari dari Foreman saat mempertahankan gelar juara dunia versi IBF melawan Axel Schulz (Jerman) pertarungan itu terjadi pada 1995.
Sebelumnya, Foreman juga menjadi petinju tertua yang merebut gelar juara dunia. Itu dilakukannya saat berusia 45 tahun dengan mengalahkan Michael Moorer. Di pertarungan yang berlangsung pada November 1994 itu, Foreman menang KO (knockout) pada ronde kesepuluh.

Gelar dan rekor tersebut belum akan membuat Hopkins berhenti memberikan pembuktian. Dia masih mencari penampilan terbaik di usia yang lebih tua.

“Saya akan terus bertarung hingga 50 (tahun). Saya sekarang tak merasa 46 tahun, lebih dekat ke 36 tahun,” ujar Hopkins.

Dia mengakui kondisinya saat ini jauh lebih baik dari pada saat menghadapi Pascal pada Desember 2010. Saat itu, kedua petinju memetik hasil draw.  “Saya bekerja amat keras hingga sampai di sini. Saya akui sempat bosan, tapi saya membeli waktu dan tahun. Sebelum saya meninggalkan dunia (tinju) ini, anda masih akan melihat pertarungan terbaik dari karir Hopkins,” jelasnya.  Di lain pihak, Pascal tak mau larut dalam kekecewaannya. Dua kali pertarungan ketat melawan Hopkins menjadi pelajaran baginya untuk berkembang. (jpnn)

XL Luncurkan Layanan RBTPlus

MEDAN-PT XL Axiata Tbk (XL) merluncurkan  layanan Value Added Service (VAS) terbaru dan inovatif, yaitu XL RBT Plus pada Kamis (19/05).   Melalui layanan ini, pelanggan dapat mendengarkan RBT pilihannya ketika melakukan panggilan telepon ke operator manapun. Acara peluncuran XL RBT Plus  ini sekaligus merupakan salah satu rangkaian acara XL yaitu “Jumpa Artis” yang diluncurkan lebih dahulu yaitu tanggal 21 April 2011.
Direktur Marketing XL Joy Wahjudi mengatakan, layanan XL RBTPlus ini yang pertama di Indonesia.  Layanan XL RBTPlus ini terdiri dari dua pilihan paket penggunaan. Pertama,  Layanan Playlist dimana pelanggan dapat memilih paket playlist secara gratis yang terdiri dari 3 buah RBT, dan RBT tersebut akan berputar acak setiap kali pelanggan melakukan panggilan telepon.

Kedua, layanan Ala Carte, dimana pelanggan dapat memilih RBT apa saja untuk dijadikan RBT Plus, dan RBT yang sudah dibeli akan berputar setiap kali pelanggan melakukan panggilan telepon serta akan menambah playlist RBT Plus secara otomatis. Tarif berlangganan layanan Playlist (sebanyak 3 lagu) sebesar Rp7.700 selama 30 hari dan tarif konten masih berlaku gratis selama promo. Sementara itu untuk berlangganan layanan Ala Carte, tarif Rp7.700/konten, sedangkan untuk berlangganan selama 1 bulan dikenakan biaya Rp7.700.

Cara menggunakan layanan XL RBT Plus dengan mengirimkan SMS ke 1818. Contoh  paket Playlist ketik PLUS<spasi><nama playlist> . Sedangkanpaket Ala Carte ketik PLUS<spasi>kodelagu kemudian SMS ke 1818.  Bisa juga melalui UMB di *‘123*1919# dan ikuti instruksinya. Contoh untuk paket Playlist: Pilih menu RBT Plus: *123*1919#-gratis 3 lagu-pilih paket lagu-aktifkan sedangkan untuk paket Ala Carte dengan menu pilihan RBT Plus *123*1919#-TOP/-NEW-CARI-pilih lagu-pilih fitur- Aktifkan. (ila)

Kung Fu Panda 2 Hadir di Game CityVille

Setelah melakukan kerjasama dengan Lady Gaga di game FarmVille, kini Zynga bekerjasama dengan DreamWorks Animation untuk promosi film Kung Fu Panda 2 di game CityVille.
Zynga mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan integrasi pertama CityVille dengan konten lain. Demikian seperti yang dikutip dari Tech Crunch, Minggu (22/5).

CityVille, yang memiliki lebih dari 88 juta pengguna per bulannya, nantinya memungkinkan pengguna untuk menaruh bioskop bertemakan Kung Fu Panda 2 di kota dalam game tersebut.  Para pengguna yang menempatkan bioskop tersebut di CityVille akan mendapat beberapa item untuk dikoleksi seperti Tigress, Crane, Mantis, Viper and Monkey dari lima karakter di Kung Fu Panda.  Apabila kelima item tersebut berhasil dikumpulkan maka sebuah ikon patung Po Panda akan dibuka lock-nya dan tersedia bagi pengguna sebagai penghargaan. Integrasi antara Kung Fu Panda 2 dengan CityVille akan berlangsung hingga 31 Mei.

Manny Anekal, Global Director of Brand Advertising dari Zynga, mengatakan kerjasama ini dikarenakan sepertiga dari penggemar Kung Fu Panda di Facebook juga memainkan game CityVille.  (net/jpnn)

Ponsel untuk Penderita Diabetes

Jika Anda penderita diabetes, tentu Anda ingin dapat mengontrol kadar gula darah Anda. Tapi jika Anda kesulitan mengetahui informasi kadar gula, jangan khawatir, karena sekarang sudah ada teknologinya.

Teknologi ini akan dikeluarkan Fujitsu Ltd akhir Juni nanti. Bentuk perangkatnya adalah ponsel yang dapat tersambung dengan alat deteksi kadar gula. Fujitsu bekerja sama dengan Arkray Inc, sebuah perusahaan spesialis produksi alat-alat deteksi. Alat deteksi dari Arkray dapat dihubungkan ke ponsel, dan aplikasi dalam ponsel akan merekam dan menyimpan data kadar gula darah Anda.

Tidak hanya di ponsel, informasi itu juga tersimpan pada server, sehingga dapat Anda pantau di komputer. Data gula darah Anda tampil dalam bentuk statistik yang dapat dicetak dalam format PDF.  (net/jpnn)