26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15262

Lagi, Merah Putih Berkibar di Puncak Everest

JAKARTA-Empat pendaki dari Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahiyangan Jumat (20/5) lalu berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Sagarmatha, Everest. Mereka mengulang kesuksesan tim pendaki Kopassus yang kali pertama berhasil menancapkan bendera di ketinggian 8.848 meter tersebut.
Broery Andrew (22) menjadi anggota tim pertama yang sampai di puncak Sagarmatha, Everest, pada pukul 05.22 waktu setempat. Mahasiswa jurusan fisika itu mencapai puncak bersama pemandu pendakian Hiroyuki Kuraoka dan Sherpa Pemba Nuru. Broery mencapai puncak Everest setelah berjalan tujuh jam dari Camp IV.

Rekannya, Janatan Ginting (22), menyusul di belakangnya bersama Sherpa Gelgen Dorji. Ketua tim, Sofyan Arief Fesa, 28 tahun, dan Xaverius Frans, 24 tahun, baru mencapai puncak pada pukul 09.45 waktu setempat.
“Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, kami mempersembahkan Sang Saka Merah Putih di atap dunia dengan segenap jiwa raga,” kata Ketua Dewan Pengurus Mahitala, Fiona Ekaristi Putri, dalam keterangan tertulisnya dari Basecamp Everest.

Everest adalah puncak keenam yang berhasil dicapai Mahitala dari rangkaian pendakian tujuh puncak dunia (seven summits). Sagarmatha adalah puncak tertinggi, setelah sebelumnya mencapai Puncak Carstensz Pyramid (Papua) pada 23 dan 26 Febuari 2009, Kilimanjaro ( Tanzania, Afrika) pada 10 Agustus 2010.(noe/ttg/jpnn)

Pengawasan Dinkes Lemah

Peristiwa keracunan makanan di sejumlah pusat pendidikan, baik sekolah maupun universitas, kerap terjadi di Medan. Persoalan ini bukannya ditindaklanjuti, namun terkesan ada pembiaran. Bagaimana seharusnya yang dilakukan, agar masalah seperti ini tidak lagi terjadi. Berikut petikann wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Ketua Komisi B DPRD Medan Roma Simaremare, Minggu (22/5).

Apa pendapat Anda mengenai kasus keracunan makanan yang sering terjadi?

Kita menyesalkan kenapa peristiwa ini berulang-ulang terjadi. Padahal, jika ada pengawasan yang benar-benar dilakukan pihak terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan Medan, peritiwa tersebut tidak perlu terjadi.

Apakah kejadian ini menjadi pertanda Dinas Kesehatan Kota Medan tidak proaktif?
Secara otomatis, asumsi yang berkembang seperti itu. Peristiwa itu menandakan, Dinas Kesehatan Medan tidak proaktif dalam upaya pengawasan makanan, baik yang beredar melalui penjual di sekolah atau universitas, maupun makanan yang memang sengaja disediakan lembaga pendidikan tersebut.

Apa yang harus dilakukan?
Dinas Kesehatan Kota Medan harus melakukan penelitian secara cermat dan akurat, untuk mengetahui penyebab sesungguhnya peristiwa keracunan yang terjadi baru-baru ini. Semua pihak harus dimintai keterangan, baik mahasiswinya maupun bagian dapur atau yang memasak makanan tersebut serta tidak lupa pula meminta keterangan pihak universitas dan rumah sakit. Ini agar yang timbul di masyarakat tidak sumir dan menjadi lebih jelas.

Bagaimana sikap yang harus dilakukan, apakah perlu mengevaluasi jajaran Dinas Kesehatan Kota Medan tanpa terkecuali kepala dinasnya?
Menurut saya, persoalan ini menjadi tanggung jawab bagian pengawasan Dinas Kesehatan Kota Medan. Jadi, yang harus bertanggungjawab mengenai pengawasan makanan. Bila perlu bagian pengawasan Dinas Kesehatan Kota Medan dievaluasi.(*)

Tak Tahan Lihat Perempuan Cantik

Soal skandal seks yang menimpa politikus memang bukan cerita baru lagi. Sebelum enam politikus Turki mundur, dunia pun telah terhenyak dengan kisah pejabat IMF Dominique Strauss-Kahn.

Menariknya, siapa yang mengenal Strauss-Kahn, kisah itu malah usang juga. Ya, Strauss-Kahn dan perempuan tak pernah bisa dipisahkan. Politikus 62 tahun tersebut dikenal sebagai womanizer. Dia selalu tak tahan melihat perempuan cantik. Para politisi Prancis bahkan menyebut dia sebagai pemburu rok mini (skirt-chaser).
Tak hanya para politisi di negeri asalnya yang mengenal Strauss-Kahn sebagai great seducer. Para pejabat IMF pun mengetahui reputasi flamboyan suami Anne Sinclair itu sejak kali pertama dia bergabung dengan lembaga tersebut. “Jadi, perempuan harus ekstra waspada demi menghindari hanya berduaan dengannya,” kata seorang mantan pejabat IMF pada Jumat lalu (20/5) lalu.

Saking tenarnya Strauss-Kahn sebagai penggoda perempuan, press department IMF sampai mengawal para jurnalis perempuan. Prinsipnya adalah tidak meninggalkan seorang jurnalis perempuan hanya berduaan de ngan bapak empat putri tersebut. Mereka mungkin tak ingin kasus yang menimpa jurnalis dan novelis Prancis, Tristane Banon, pada 2002 lalu terulang.

Meski begitu, IMF tetap kecolongan. Skandal Strauss-Kahn dan perempuan pernah mengguncang lembaga itu. Pada 2008, dia berselingkuh dengan ekonom Piroska Nagy yang menjadi juniornya di IMF. Perselingkuhan tersebut akhirnya bocor ke publik dan karir Strauss-Kahn di IMF sempat terancam.

Namun, setelah dia mengakui dan minta maaf di depan publik, skandal itu menguap begitu saja. Pria berambut putih itu tetap bertahan sebagai pejabat tinggi IMF. Alasannya, skandal tersebut terjadi atas dasar suka sama suka. Dianggap tak melanggar apapun kecuali norma kesusilaan dan moral, IMF memaafkan. (rtr/time/hep/dwi/jpnn)

Ini Soal Kekuasaan dan Status Sosial

Daftar itu saat ini bertambah panjang. Ya, sebelum Dominique Strauss-Kahn, ada nama mantan Presiden AS Bill Clinton, mantan Gubernur California Arnold Schwarzeneger, mantan senator serta calon presiden dan calon wakil presiden AS John Edwards, Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi, hingga bintang golf Tiger Woods.
Adakah kaitan kekuasaan dengan kecenderungan seseorang untuk terjerumus dalam skandal seks” Ahli penyakit seksual Sharon O”Hara menyatakan bahwa dalam banyak kasus laki-laki dengan hasrat seksual yang tidak terbendung justru membiarkan dorongan syahwatnya kepada orang lain supaya dirinya merasa lebih baik.

“Banyak skandal seperti itu yang terjadi. Begitu pula banyak tokoh di Hollywood yang seperti itu, tetapi seperti tidak mendapat perhatian,” ujar O”Hara yang telah berkecimpung dalam terapi ketagihan seks selama 20 tahun.
Dia menyebut, dorongan seksual tak terbendung seperti itu acap berbuntut menjadi tindak kejahatan. “Pasti ada hubungannya dengan tingkat kemampuan seseorang untuk bersosialiasi. Apa yang dia mau, dia inginkan saat itu juga. Dia (merasa) punya kekuasaan untuk (mendapatkan) itu,” ungkap direktur klinik di Institut Pemulihan Penyakit Seksual (SRI), Los Angeles. “Ini selalu ada kaitan dengan kekuasaan dan status sosial,” lanjutnya.

Persimpangan antara seks dan kekuasaan paling mutakhir terjadi di AS sepekan lalu. Itu terjadi saat bintang film dan mantan Gubernur California Arnold Schwarzeneger mengaku sebagai ayah dari anak yang dilahirkan seorang stafnya. Akibatnya, skandal itu memicu karamnya biduk rumah tangganya dengan Maria Shriver, anggota dinasti keluarga Kennedy, yang sudah berlangsung selama 25 tahun.

O”Hara menggambarkan bahwa pecandu seks dan orang yang suka memaksa secara seksual sebagai dua kelompok berbeda. Tetapi, kebiasaan disfungsional mereka sering tertukar. Menurut O”Hara, kecanduan seks hanya berbahaya untuk pen deritanya. Sementara itu, pemaksaan seksual bisa berakibat buruk kepada orang lain.
Robert Weiss, ahli penyimpangan seksual, punya analisis. Menurut dia, sebagian laki-laki yang berada dalam lingkaran kekuasaan condong suka melakukan penyimpangan seksual. “Pria berkuasa biasanya stres berat karena pekerjaannya. Mereka butuh agar emosi mereka tetap stabil,” jelasnya. “Ketagihan seks telah mempengaruhi sejumlah selebriti dunia dan politisi yang seringkali menjadi sorotan televisi,” terangnya menunjuk pada Bill Clinton dan Tiger Woods.

Dunia mengingat skandal yang telah mengguncang Gedung Putih pada 1990-an. Bill Clinton terlibat skandal seks dengan Monica Lewinsky. Kasus itu gencar diberitakan pada awal Januari 1998. Clinton dituduh telah berselingkuh dengan Lewinsky, mantan pegawai magang di Gedung Putih dan Pentagon.

Meskipun Clinton sempat membantah, rekaman pengakuan Lewinsky bocor. Isinya, dia mengaku menjalin hubungan dengan Clinton selama 18 bulan pada 1995. Clinton membantah tuduhan itu di bawah sumpah. Tapi, beberapa bulan kemudian atau pada 17 Agustus 1998, Clinton mengaku di pengadilan bahwa dia pernah berhubungan seks dengan Lewinsky.

Skandal yang dikenal dengan Monicagate tersebut menjadi sorotan dunia. Kongres AS memutuskan melakukan upaya pemakzulan (impeachment) kepada Clinton. Namun, sidang pemakzulan pada Februari 1999 memutuskan bahwa Clinton tidak bersalah.(afp/cak/dwi/jpnn)

Gaji Menteri di Singapura Segera Dipotong

Singapura-Gaji kini menjadi isu hangat di negeri jiran, Singapura. Namun, bukan gaji rakyat Singapura yang dimaksud. Isu ini lebih mengarah pada pendapatan para politikus mereka.

Oleh karena itu,  begitu kabinet Singapura di bawah PM Lee Hsien Loong dilantik Sabtu (21/5) malam lalu, Lee langsung memiliki Pekerjaan Rumah (PR) nomor satu yakni memotong gaji jajarannya sebagai bagian dari reformasi yang diteriakkan kaum oposisi yang berhasil meraih dukungan pada pemilu dua pekan lalu.

“Pemerintah akan melibatkan semua segmen masyarakat,” kata PM Lee (59), seperti dilansir AFP, Minggu (22/5).
Tingginya gaji kabinet memang menjadi salah satu isu yang mengemuka sebelum pemungutan suara di negeri mungil itu, seiring dengan meningkatnya ongkos perumahan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya, plus kompetisi ekonomi dari lebih sejuta pekerja asing. Ceritanya, gaji menteri dan PNS kelas atas di Singapura saat ini setinggi pejabat puncak sektor swasta. Tingginya gaji ini untuk menarik minat para warga berbakat untuk memasuki dunia pelayanan publik dan mencegah korupsi.

Sementara The Straits Times melaporkan, Lee telah menunjuk sebuah komite untuk meninjau gaji dasar maupun tingkatan gaji para pejabat politik. Komite itu dipimpin oleh ketua Yayasan Ginjal Nasional, Gerard Ee. Lee menyatakan, dia tahu rakyat Singapura memiliki perhatian pada gaji pejabat politik saat ini. (net/jpnn)

Pemindaian LJK UN SMP Rampung Mei

Pengumuman Kelulusan Serentak 4 Juni

Sebanyak 70 persen Lembar Jawaban Komputer (LJK) siswa peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMP Sederajat di Sumut sudah selesai dipindai oleh Disdik Sumut.

Ketua Panitia UN Sumut 2011, Ilyas Sitorus mengatakan, pihaknyatelah memindai kurang lebih sekitar 70 persen LJK. “Diharapkan sebelum akhir Mei 2011 ini sudah selesai seluruhnya. Dan untuk selanjutnya hasilnya kita kirim ke pusat,” terangnya, Minggu (22/5).

Lebih lanjut Ilyas menjelaskan, dalam pemindaian tersebut, pihaknya menggunakan sembilan unit alat pemindai yang difungsikan secara bergantian selama 24 jam oleh petugas. Hasil pemindaian tersebut nantinya akan diserahkan ke Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendiknas yang berada di bawah koordinasi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Pusat. “Yang diserahkan ke pusat hanya dalam bentuk soft copy, setelah LJK UN itu kita periksa melalui alat pemindai tersebut. Untuk selanjutnya BSNP yang mengeluarkan dan mengumumkan hasilnya,” ujar Ilyas.
Mengenai formulasi kelulusan, Ilyas menerangkan, tak berbeda dengan yang digunakan untuk tingkat SMA Sederajat. Kelulusan SMP juga merupakan akumulasi dari nilai UN dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dengan perbandingan 60:40 persen.

Tahun ini peserta UN tingkat SMP/MTs/SMP Luar Biasa di Sumut sebanyak 248.581 siswa dari 33 kabupaten/kota.
Sementara itu, sekolah yang menjadi penyelenggara UN sebanyak 2.594 sekolah dan sebanyak 349 sekolah harus bergabung dengan sekolah penyelenggara. Ruang kelas yang digunakan untuk ujian sebanyak 13.795 ruang. “Ujian utama dilaksanakan pada 25-28 April 2011 lalu dan ujian susulan 3-6 Mei 2011. Sementara pengumuman kelulusan sesuai rencana akan dilakukan pada 4 Juni 2011 mendatang serentak di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (saz)

Pemko Diminta Bayar Ganti Rugi

Terkait Pemagaran Lapangan Gajah Mada

MEDAN- Pemagaran Lapangan Gajah Mada oleh pihak yang mengaku ahli waris, mengundang reaksi keras Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri. Syaiful dengan tegas menyatakan, Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, Kelurahan Pulo Brayan Darat 1, Kecamatan Medan Timur, adalah aset Pemko Medan.

“Lapangan itu adalah aset Pemko Medan, dan kita punya bukti dan datanya. Kalau ada yang mengklaim, itu urusan mereka,” ujar Syaiful Bahri saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (22/5). Namun, Syaiful Bahri membenarkan kalau saat ini Lapangan Gajah Mada masih dalam sengketa.

Sementara, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Aset DPRD Medan Aripay Tambunan meminta Pemko Medan untuk mengambil jalan tengah dalam persoalan ini. Dia menyarankan kepada Pemko Medan untuk mem berikan ganti rugi kepada pihak ahli waris.

“Menurut saya, kedua belah pihak harus mendapatkan haknya masing-masing. Dalam artian, kalau memang Pemko Medan mengakui ini asetnya, ahli waris juga harus mendapatkan ganti ruginya. Inilah solusi terbaik, sehingga kedua belah pihak tidak merasa dirugikan,” ungkapnya.

Dikatakannya, dalam penyelesaian sengketa Lapangan Gajah Mada tersebut, akan dibahas di Pansus Aset DPRD Medan yang sebelumnya juga akan dibahas di Komisi A DPRD Medan.

Informasi yang diperolah Sumut Pos, kronologis persoalan ini adalah Pemerintah Kota (Pemko) Medan sebagai pihak yang menang berdasarkan surat putusan Mahkamah Agung (MA) No 2862K/Pdt 1994 Tanggal 18 Juni 1996. Dalam penjelasan surat tersebut, Pemko Medan dimenangkan atas tanah seluas 7.200 meter persegi dengan perincian 120×60 m.

Namun, dalam putusan itu Pemko Medan harus mengganti rugi kepada pihak ahli waris yang dititipkan kepada pengadilan sebesar Rp500 juta. Namun, ahli waris Lapangan Gajah Mada tersebut, Muhammad Basri (Almarhum) dan Suparman mengajukan Peninjauan Kembali (PK) No.417.PK/Pdt 1997 Tanggal 19 Juli 2001. Di dalam PK itu akhirnya memenangkan ahli waris yang dalam surat tersebut menyatakan, sah dan berkekuatan hukum surat keterangan tanah No.370/PT/63 Tanggal 25 Juli 1963 dengan menyatakan, tanah terperkara adalah hak kepunyaan penggugat (M Basri, Red) yang sah menurut hukum.

Guna mempertegas itu, kuasa hukum ahli waris tersebut bermarga Sidauruk mempertanyakan ke Menteri Dalam Negeri, yang kemudian disahuti dari Mendagri kepada Gubsu tentang penyelesaian sengketa tersebut berdasarkan putusan MA pada 26 Juni 2008. Surat dari kuasa hukum ahli waris tersebut ber Nomor 01/KK/V/2008 Tanggal 22 Mei yang ditandatangani Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Atas Nama Seman Widodo.
Artinya, surat balasan dari Mendagri yang ditembuskan kepada Gubsu bermaksud, Gubsu harus merekomendasikan penyelesaian masalah itu.

Dalam perkembangannya saat ini, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pulo Brayan Darat 1 Kecamatan Medan Timur, mengirimkan surat kepada Komisi A DPRD Medan guna membantu penyelesaian masalah ini, dengan No Surat 18/LPM/V/2011 Tanggal 10 Mei. Dalam surat tersebut, mereka mengharapkan penyelesaian secara win-win solution yakni, jika memang Lapangan Gajah Mada itu menjadi milik Pemko Medan tapi tidak boleh mengesampingkan hak dari ahli waris yakni, ganti rugi lahan. (ari)

Diminati Karena Lebih Murah

Melihat Pameran Pendidikan Australia di Medan

Survei yang dilakukan Australia Centre Medan, tiap tahunnya ribuan siswa atau calon mahasiswa yang berasal dari Medan memilih melanjutkan studi ke Australia. Alasannya, berbagai universitas yang ada di negeri Kanguru ini memiliki kualitas pendidikan yang diakui secara internasional.

Rahmat Sazaly, Medan

Banyak siswa tamatan SMA sederajat di Kota Medan yang masih bingung setelah menyelesaikan studinya harus melanjut pendidikan kemana. Karena banyak yang harus diperhitungkan, selain biaya kuliah, tempat, fasilitas dan yang paling utama adalah mutu pendidikan.

Dalama hal ini, Australia Centre Medan merasa perlu memfasilitasi para siswa maupun calon ma hasiswa Kota Medan untuk men dapatkan beberapa kriteria yang dibutuhkan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk itu, Australia Centre Medan yang merupakan satu pusat informasi pendidikan yang berkantor di Jalan RA Kartini No 32n Medan ini, menggelar Pameran Pendidikan Australia di Diamond Room Grand Swissbel Hotel Jalan S Parman Medan, akhir pekan lalu.

Senior Education Counsellor Australia Centre Medan, Irene Dewi menjelaskan, pada pameran pendidikan tersebut pihaknya bekerjasama dengan berbagai universitas di Australia dan mengundangnya hadir pada pameran tersebut. “Ada sedikitnya delapan universitas yang ikut pada pameran hari ini. Adapun yang hadir adalah UNSW Foundation, RMIT University, Swinburne Universiti of Technology, University of Technology Sydney (UTS), Insearch UTS, William Angliss Institute, Box Hill Institute dan Australian Catholic University,” paparnya.

Irene juga menjelaskan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Australia memang merupakan satu tujuan pendidikan yang terbesar bagi warga Indonesia. “Tingginya minat siswa melanjutkan pendidikan di Australia ini karena mutu yang ditawarkan tak kalah dengan kampus di Eropa dan Amerika. Sementara, biaya pendidikan di sana relatif lebih murah. Dan kami menyurvei, ada ribuan calon mahasiswa baik yang akan mengikuti studi program sarjana, magister dan doctoral yang melanjutkan studi ke Australia,” ujarnya seraya menambahkan, karena hal itu pula pihaknya menyelenggarakan pameran serupa setiap dua kali dalam setahun.

Lebih lanjut Irene mengatakan, yang menjadi target pameran ini bukan hanya siswa tapi juga mahasiswa yang bisa melanjutkan studi program magister maupun doktoralnya.

Irene juga mengatakan, pada pameran kali ini pihaknya mengadakan Free IELTS (International English Language Testing System) Workshop yang berisi tips dan trik untuk mengikuti ujian IELTS.

Perlu diketahui, Australia Centre Medan merupakan satu-satunya ‘Official IELTS Test Centre untuk Kota Medan. IELTS ini merupakan satu tes yang diakui secara Internasional.

Pantauan wartawan, masing-masing perwakilan institusi menjelaskan tentang keunggulan pendidikan mereka. Mereka juga menjelaskan berbagai prospek pendidikan yang bisa diperoleh dari Australia. Serta disampaikan pula informasi menyangkut visa belajar dan informasi mengenai IELTS.

Dari penjelasan-penjelasan tersebut, ternyata syarat-syarat untuk melanjutkan studi ke Australia tak begitu rumit. Bagi siswa yang berminat bisa langsung mendaftar di lokasi pameran. Ditambah lagi jika mendaftar di lokasi pameran dibebaskan biaya pendaftaran serta bisa mendapatkan kelas intensive gratis selama memenuhi persyaratan.

Tak hanya itu, pantauan wartawan juga tertuju pada para peserta pameran yang merupakan siswa dan mahasiswa yang berasal dari berbagai sekolah dan universitas di Kota Medan. Mereka seperti memang sudah mempersiapkan diri untuk mendatangi pameran pendidikan tersebut. Karena mereka telah membawa persyaratan yang dibutuhkan untuk melakukan pendaftaran, seperti rapor, transkrip dan ijazah terakhir ditambah hasil IELTS bagi yang sudah memiliki.

Atas hal ini Irene menjelaskan, pihaknya jauh hari memang sudah menyebarkan informasi dengan memasang spanduk hingga menempel brosur di berbagai sekolah dan universitas di Kota Medan.

Pada pameran yang berakhir pada pukul 18.00 WIB ini, yang dihadiri sedikitnya 200 peserta. Dan terdapat 20 aplikasi pendaftaran yang diterima panitia, baik dari siswa maupun mahasiswa yang langsung mendaftar. “Biasanya pada pameran, mereka mengumpulkan informasi dan jika tertarik mereka langsung mengajukan dan mengisi aplikasi pendaftaran. Dan para peserta yang tak mengajukan aplikasi pada saat pameran, biasanya mereka akan mendatangi kantor kami pada hari-hari berikutnya untuk melakukan pendaftaran atau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” jelas Irene.

Sementara itu, seorang peserta pameran Wiwin mengatakan, kesempatan seperti ini jarang bisa didapat, karena dengan kualitas pendidikan yang ditawarkan pihak-pihak universitas di Australia mematok biaya pendidikan jauh lebih murah dari pada universitas di Eropa dan Amerika. “Saya sudah mengajukan aplikasi kepada panitia. Saya memilih mendaftarkan diri di Jurusan Arsitektur RMIT University,” tuturnya. (*)

Tim Sumut Raih Kemenangan ke-15

MEDAN-Tim sepak bola Sumut yang sedang dipersiapkan berlaga pada babak Pra PON mendatang kembali meraih hasil maksimal saat berhadapan dengan tim Divisi II PSSI, PSTS Tanjung Balai, Sabtu (21/5).
Pada pertandingan itu anak asuh trio pelatih Rudi Saari, Subono AT dan Mardiyanto menaklukkan lawannya dengan skor 2-0.

Dua gol tim Sumut dicetak Safri Koto menit 50 dan Edi Syahputra menit 64.
Menurut pelatih tim Sumut Rudi Saari penampilan anak asuhnya menunjukkan grafik peningkatan setelah sempat tampil loyo pada tiga pertandingan terakhir.

Tiga pertandingan yang dimaksud Rudi adalah saat menang 2-1 atas Thamrin Graha Metropolitan, menang 1-0 atas PPLP Sumut dan bermain imbang 1-1 dengan Putra Pespa.
Sejauh ini tim Sumut telah melakukan 20 kali pertandingan ujicoba, dengan hasil 15 kali menang, 4 kali imbang dan sekali kalah.

“Pertandingan ujicoba bukan semata menang atau kalah. Kita ingin mengetahui sejauh mana kemampuan pemain dan di mana kelemahan tim, untuk selanjutnya mencari solusi dan mengaplikasikannya pada latihan sehari-hari dan pertandingan ujicoba berikutnya,” bilang Rudi.

Nah, karena hal itu pula Rudi pun berani menurunkan pemain lapis kedua pada babak pertama menghadapi PSTS.
“Walau dengan pemain lapis kedua, tetap saja kita menguasai jalannya pertandingan, meski pun saat itu anak-anak tak mampu mencetak gol karena kokohnya lini pertahanan yang dibangun lawan,” ungkapnya lagi.
Tapi di babak kedua, saat menurunkan seluruh pemain terbaiknya, lini bawah PSTS tak mampu lagi menghalau serangan yang dibangun Safril koto dkk. Imbasnya, dua gol pun bersarang ke gawang PSTS.
Untuk terus meningkatkan kemampuan anak asuhnya Rudi Saari berencana terus melakukan latih tanding, utamannya dengan tim-tim mapan, seperti Bank Sumut yang pernah mengalahkan mereka di Piala Bank Sumut yang berlangsung 10 November 2010 lalu.

“Itu satu-satunya kekalahan yang dialami tim Pra PON sejak terbentuk pada bulan Juli 2010 lalu,” ungkap Rudi.
Turut mendampingui tim pada ujicoba ke Tanjung Balai itu dua offisial tim Jhoni Rakasiwi dan Hasanuddin Uyung.
“Kita beerterima kasih atas kesediaan PSTS menjadi lawan tanding. Selain itu kita juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Kehormatran PSSI Sumut Anuar Shah yang telah menyumbangkan bus agar tim Sumut dapat bertolak ke Tanjung Balai untuk melakukan pertandingan ujicoba ini,” bilang Jhoni Rakasiwi. (jun)

Lanjutkan Rekor Buruk

Bintang Medan kembali menuai hasil buruk. Setelah kandas di kandang sendiri kontra Batavia Union, Bintang Medan kalah melawan juru kunci klasemen Liga Primer Indonesia (LPI) Cendrawasih Papua dengan skor 3-2.

Bintang Medan lebih dulu unggul lewat gol yang dilesakkan Syafari menit ketiga babak pertama. Tapi dibalas tiga gol tim tuan rumah terjadi di babak kedua lewat hattrick Fred Agius menit 53, penalti menit 72 dan 86. Striker pengganti Syafri Juanda berhasil memperkecil kekalahan lewat golnya menit ke 77.

Sontak kekalahan menghadapi tim juru kunci klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut membuat kecewa arsitek Bintang Medan Michael Feichtenbeiner lantaran timnya menjadi tim pertama yang dikalahkan tim besutan Uwe Erkebreche dari setelah di 16 pertandingan sebelumnya tidak pernah menang dan hanya meraih empat kali hasil seri.

“Tim Papua tim buruk, tetapi pemain kami juga memeragakan permainan yang juga buruk terutama di babak kedua. Saya terus terang tidak menyangka hal ini  bisa terjadi. Entah apa yang ada di pikiran pemain. Mereka bermain sungguh arogan di babak kedua,” ujar Michael yang dikonfirmasi usai pertandingan kemarin.

Di sisi lain, absennya Steve Pantelidis dan hukuman kepada gelandang Ahn Hyo Yoen juga menambah daftar penyebab menurunya performa Soldier Kinantan di laga ke 17 putaran pertama, di samping Cosmin Vansea yang mengalami cedera satu hari sebelum pertandingan. “Pemain pengganti juga tidak dalam performa yang baik. Cosmin juga terpaksa saya pasangkan kendati cedera hari sebelumnya,” ungkapnya. (ful)