25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15286

IP Hardoni Sitohang Mengajar dan Terus Belajar

Deretan alat musik tradisi Batak Toba seperti taganing dan garantung tampak menghiasi bahagian belakang rumah kontrakannya di Jalan Pasar VI Padang Bulan No 54B Medan. Di situ lah pria yang akrab disapa Doni ini membagi pengetahuan tentang musik tradisi Batak Toba dalam satu pelatihan.

Kebetulan, Jumat (8/4) lalu dirinya menggelar pelatihan musik batak kepada komunitas ‘Siboru Uluan’. Komunitas yang memainkan musik tradisional Batak Toba diperankan oleh remaja putri. “Dari pengalaman saya, kesenian tradisional butuh sentuhan-sentuhan entertainment untuk mendapat perhatian masyarakat. Apalagi di tengah era modernisasi saat ini dimana generasi muda lebih senang dengan budaya-budaya urban. Hanya demikian kesenian tradisi itu bisa merebut hati masyarakat khususnya generasi muda,” ucapnya.

Untuk itu Doni pun mengadopsi konsep entertainment tadi dalam setiap gebrakannya. Dan cara itu terbukti berhasil di setiap penampilannya baik secara individu maupun kelompok yang mendapat aplaus penonton. Begitu juga untuk karya-karya yang sudah mendapat pengakuan hingga dari kalangan Istana Negara ketika grup binaannya meraih Juara Favorit pada Festival Musik Tradisional Tingkat Anak-Anak se-Indonesia 2006 silam.

Kiprah Doni di musik tradisional sendiri dimulai 2003. Pengalaman saat menjadi pengajar di Universitas Utara Malaysia (UUM) selama satu caturwulan menjadi satu pukulan sekaligus motivasi baginya. Bagaimana tidak, musik tradisional dari suku bangsa di Indonesia ini justru mendapat antusias dari mahasiswa negara tetangga.
“Justru mahasiswa di sana (Malaysia) bersemangat belajar. Saya pun jadi termotivasi untuk belajar yang lain. Buktinya dalam empat bulan, mereka sudah bisa konser,” kenangnya.

Saat pulang ke Kota Medan, Doni yang juga staf pengajar di Fakultas Seni Universitas Negeri Medan ini pun bertekad mewujudkan keberhasilan tersebut. Satu per satu orang coba direkrut untuk mulai berlatih. Menanam benih yang siap dipanen di masa yang akan datang. Meskipun ajakan itu lebih sering disambut dingin.

Kenyataan tadi tidak membuat putra dari musisi tradisional Batak Toba Guntur Sitohang ini mundur. Hasil dari menanam tadi diperlihatkan melalui dirinya. Selain aktif di berbagai kelompok musisi tradisional, Doni pun tampil solo di beberapa konser. Seperti pada Konser Concordia dan Old & New 2010 lalu. “Ibaratnya menanam padi yang pasti berbuah. Dengan berlatih serius, saya yakin rezeki juga akan datang,” tukasnya.

Keinginan tadi pun dilanjutkan pada Neo Tradisi bentukan sang abang Martogi Sitohang. Di situ dirinya melanjutkan eksperimen untuk membuat kesenian tradisional tetap menarik perhatian masyarakat pemiliknya. Dengan demikian kaderisasi dapat dilakukan untuk pelestarian budaya yang merupakan jati diri bangsa ini. Dengan itu pula dirinya menginjakkan kaki di berbagai negara di belahan dunia ini. Asia hingga Eropa.

Perjuangan itu pun terwujud pada komunitas Siboru Uluan yang tampil memikat saat mewakili Kabupaten Samosir pada Pekan Raya Sumatera Utara 2011. Bahkan untuk itu dirinya mendatangkan sendiri instrumen-instrumen yang dibutuhkan. Seperti garantung, sarune etek, hasapi, sulim, dan taganing dari kampung halaman di Samosir. Begitu pun dirinya tidak akan menunggu untuk mewujudkan ambisi lainnya yaitu kelompok uning-uningan putra.(jul)

Prihatin dengan Harga Instrumen Batak

Kelestarian budaya juga dipengaruhi oleh pengenalan masyarakat pemiliknya. Semakin masyarakat mengenal maka kebudayaan tadi pun akan tetap hidup begitu juga sebaliknya.

“Kalau mau ditanya, tidak semua orang Batak tau apa itu garantung, hasapi, atau sarunai. Jangankan memainkannya. Dan saya sendiri akan sangat menyayangkan bila alat musik tadi dibeli hanya untuk pajangan di rumah karena mahalnya,” ucap Doni.

Minimnya minat dan kemauan masyarakat Batak untuk belajar justru membuat instrumen batak seperti hasapi yang dijual di Tuk-Tuk terkesan murahan. Apalagi jumlah Rp800 ribu untuk membuat satu set garantung hanya sebagai aksesoris di rumah dianggap Doni masih cukup besar. Untuk masalah itu alumni Fakultas Seni Unimed ini berinisiatif mengangkat kebudayaan tadi lebih berharga.

Di sela-sela kesibukan mengiringi acara dan pelatihan musik tradisional, Doni mengasah kreativitasnya dengan membuat miniatur dari instrumen tradisional Batak. Dari hasapi, taganing, dan garantung. Dengan menjadikan sebagai cendramata, Doni berharap masyarakat bisa lebih dekat dengan budaya yang dimilikinya.

Selain itu sebagai cenderamata diyakini dapat mengangkat nilai benda-benda kebudayaan tadi. Begitu pun dari sisi ekonomi yang memberi keuntungan. “Misalnya hasapi yang dijual di Tuk-Tuk hanya Rp100 ribu. Tapi hasapi miniatur ini sudah ditawar Rp300 ribu. Yang pasti, siapa pun bisa membawa alat musiknya ke rumah karena pasti bisa lebih murah harganya,” pungkasnya. (jul)

Hapus Dahaga

Barcelona vs Real Madrid

VALENCIA-Haus tropi yang selama ini dirasakan Real Madrid hilang sudah. Ya, dahaga yang ada terhapus usai mereka mengalahkan saingan berat Barcelona 1-0 pada perpanjangan waktu laga final Copa del Rey yang dramatis, Kamis (21/4) dini hari WIB. Kemenangan ini membuat mereka berhak atas Piala Spanyol untuk pertama kalinya sejak 1993.

Gebrakan yang dilakukan Cristiano Ronaldo mengakhiri pertandingan itu, merupakan piala pertama bagi pelatih Jose Mourinho sejak bergabung dengan klub itu Mei lalu. Gol Ronaldo tercipta setelah gelandang Portugal itu menyundul umpan silang Angel Di Maria pada menit 103 melewati penjaga gawang Barcelona Jose Manuel Pinto.

“Laga yang sangat berat. Barcelona bermain sangat baik. Namun, seperti Anda lihat, siapa yang mencetak gol, dialah yang menang,” ujar Ronaldo yang meraih gelar pertamanya sejak bergabung dengan Real Madrid pada musim lalu. “Kami sangat gembira. Madrid sudah lama tidak meraih gelar apa pun.”

Kedua tim itu masih akan bertemu dalam pertarungan bergengsi pada kompetisi Liga Champions pada 27 April dan 3 Mei. “Kemenangan ini untuk para pendukung kami, karena klub tidak tampil bagus dalam beberapa tahun ini. Mourinho amat fenomenal,” kata penjaga gawang Real, Iker Casillas.

Mourinho pun mengakui susah membedakan penampilan kedua tim yang berlaga di lapangan. “Saya kira pertandingan itu amat menakjubkan, karena pemain bekerja amat keras  dan dapat melakukan apa yang mereka inginkan,” katanya.

“Barca adalah tim yang selalu menang dan bila mereka tidak mencetak gol maka mereka akan merasa frustrasi. Saya diberi tahu belakangan ini bahwa saya pelatih hebat untuk meraih gelar, bukan untuk sepak bola. Saya gembira dan saya sudah memenangi empat piala pada empat negara,” tambahnya.

Pelatih Barcelona Pep Guardiola berharap pemainnya bangkit kembali semangat dan penampilannya dalam tempo cepat. “Kami harus meningkatkan permainan pada laga mendatang. Madrid bermain amat bagus pada babak pertama dan mereka bermain seperti yang sudah saya duga. Gayanya sama seperti di Bernabeu tetapi mungkin dengan pemain berbeda,” katanya.

Menariknya, selebrasi juara Copa del Rey yang dilakukan skuad Madrid berlangsung sangat heboh. Ribuan pendukung Real tumpah ruah ke jalanan kota Madrid menuju ke arah Plaza de Cibeles yang selama ini selalu menjadi lokasi pesta juara Real.

Para pemain Real menaiki bus tingkat beratap terbuka. Sorakan serta yel yel disenandungkan sepanjang jalan. Tiba-tiba, trofi Copa del Rey yang dipanggul Sergio Ramos di kepalanya terjatuh dari atas bus. “Pialanya jatuh, pialanya jatuh,” teriak Ramos, seperti dikutip AP.

Tampaknya, suara Ramos tenggelam di tengah kerasnya sorakan para pendukung dan pemain Real. Mereka terlambat menyadari bahwa piala yang dipegang Ramos telah terjatuh. Bahkan, karena bus tetap berjalan, piala pun sempat terseret di bawah bus.

Sopir bus baru menghentikan kendaraan setelah mendapat kode dari aparat keamanan. Bus pun terhenti, pemain melongok ke bawah bus. Tapi, setelah itu Piala pun dibawa lagi ke atas.

Akibat terjatuh itu membuat piala yang terbuat dari bahan perak seberat 9 kg dan tinggi 78 cm itu lecet dan patah di beberapa bagian. Untung kondisinya tidak terlalu parah. “Tidak ada masalah dengan pialanya,” bilang Ramos.
Terlepas dari insiden itu pesta juara setelah tiga tahun terakhir puasa gelar berlangsung sangat meriah di Plaza de Cibeles. Sebanyak 60 ribu fans tumpah ruah di depan gedung walikota Madrid itu. (bbs/ham/jpnn)

Antara Madrid dan Pique

PENYANYI asal Kolombia Shakira bingung antara harus sedih atau gembira atas kemenangan Real Madrid di final Copa del Rey, kemarin dini hari. Pasalnya, dia dikenal sebagai pendukung setia Real, tapi di sisi lain dia juga kekasih bek Barcelona Gerard Pique.Shakira menyaksikan langsung el clasico di Stadion Mestalla, markas Valencia. Dia datang mengenakan baju berwarna merah yang senada dengan kostum Barca. Itu menunjukkan bahwa kemarin dini hari dia datang sebagai pendukung Pique.

Dia tampak gusar ketika Barca berada dalam tekanan. Sebaliknya saat Barca menguasai permainan Shakira tampak antusias. Wajahnya tegang di akhir-akhir babak tambahan waktu. Saat itu, Pique bahkan bermain sebagai striker, bukan posisi aslinya bek.

Akhirnya, Barca harus menyerah pada musuh bebuyutannya lantaran gol tunggal winger asal Portugal Cristiano Ronaldo di menit ke-103. Jelas kekalahan yang menyedihkan buat Pique dan Barca, meski mereka menilai bahwa Copa del Rey bukan prioritas utama.

Wajah kecewa dan sedih Pique terlihat jelas tatkala menaiki tribun untuk menerima medali sebagai runner-up. Saat itulah Shakira berusaha berperan sebagai kekasih yang baik hati. Dia menghibur dan memeluk bek berusia 24 tahun itu.

Pique bukan hanya sedih, tapi juga malu. Sebab, sebelumnya Pique sempat sesumbar kepada pemain Real. Itu terjadi usai pertandingan di Liga Primera Spanyol yang berakhir 1-1 (16/4). Dia sempat mengejek punggawa Real di saat akan memasuki ruang ganti.

Ketika itu, Pique mengatakan Barca akan merebut Copa del Rey alias Piala Raja Spanyol dari tangan Real. “Kami akan mengalahkan kalian dan juga merebut piala milik raja kalian,” kata Pique yang membuat panas para pemain Real.
Ya, el clasico memang bukan melulu soal sepak bola saja. Namun, juga soal identitas Spanyol dan Catalan. Makanya, kata-kata dari Pique itu dianggap penghinaan karena ada sentimen Spanyol versus Catalan. (ham/jpnn)
Sementara itu, sebelum dikenal sebagai kekasih Pique, Shakira adalah pendukung setia Real. Bahkan, Presiden Real Florentino Perez pernah memberikan kostum khusus kepada Shakira bernomor punggung 5 pada era kepemimpinan pertamanya di Real.

Tidak tanggung-tanggung, ketika itu yang menyerahkan kostum itu adalah legenda Real asal Prancis Zinedine Zidane. Setelah berpacaran dengan Pique, Real mengambil kebijakan untuk melarang pemutaran lagu Shakira di Santiago Bernabeu, markas Real. (ham/jpnn)

Para Klub Raksasa Terancam di Eropa

Kejuaraan antarklub Eropa, baik Liga Champions maupun Europa League, adalah ajang eksistensi dan unjuk gigi klub seantero Benua Biru. Sayang, beberapa klub raksasa terancam melewatkannya
musim depan.

LIVERPUDLIANS harap-harap cemas musim ini. Suporter Liverpool itu sangat prihatin dengan pencapaian tim kesayangannya. Tanpa gelar mungkin bakal dimaklumi. Apalagi Liverpool memang sepi gelar lima tahun terakhir atau sejak mengangkat trofi Piala FA 2006.

Tapi, ada yang lebih parah dari itu. Apa – Gagal tampil di Eropa. Sulit membayangkan klub tersukses Inggris di Eropa (lima trofi Liga Champions) absen di Eropa. Kali terakhir The Reds – sebutan Liverpool – adalah musim 1999-2000 atau setelah finis ketujuh di Premier League musim sebelumnya.

Liverpool sebenarnya finis ketujuh di Premier League musim lalu. Namun, The Reds beruntung lolos ke Europa League. Kuota Premier League di Europa League adalah peringkat kelima dan keenam. Namun, Liverpool mendapat limpahan dari peringkat keenam Aston Villa yang lolos setelah memanfaatkan jatah Piala Carling (sekalipun hanya runner-up karena Manchester United selaku juara sudah memastikan lolos ke Liga Champions).
Berkaca dari hasil musim lalu, Liverpool pun melakukan pembenahan di awal musim ini. Pelatih Spanyol Rafael Benitez yang dianggap mulai stagnan setelah enam tahun dan sering rewel, didepak. Penggantinya, Roy Hodgson. Pelatih yang musim lalu banjir pujian usai membawa Fulham sebagai finalis Europa League.

Sektor pemain ikut berbenah. Liverpool dianggap beruntung setelah mendapatkan Joe Cole dari Chelsea. Juga bintang Serbia Milan Jovanovic dari Standard Liege. Keduanya didapat gratis. Sekalipun kehilangan Javier Mascherano ke Barcelona, Hodgson mendapat ganti dua pemain sekaligus, Raul Meireles dan Christian Poulsen.
Siapa sangka, ekspektasi tinggi terhadap Hodgson dan skuadnya berbanding terbalik dengan raihan di lapangan. Performa Liverpool anjlok dengan hanya menang sekali dalam dua bulan awal Premier League. Cole dan Jovanovic memberi kontribusi nol seakan mencerminkan perekrutannya. Liverpool bahkan langsung tumbang di babak awal Piala Carling dari klub antah berantah Northampton Town.

Terlepas punya pengalaman menangani Inter Milan, Udinese, serta timnas Swiss dan timnas Finlandia, Hodgson tetap pelatih baru di Liverpool. Dia butuh waktu dan itulah yang tidak ditemukannya di Anfield. Liverpool akhirnya memecat Hodgson pada 8 Januari lalu dan menunjuk Kenny Dalglish, mantan pemain dan pelatih Liverpool.
Dalglish memang tampil di tengah musim dan mewarisi skuad yang mentalnya sudah down. Namun, bedanya dengan Hodgson, Dalglish punya sejarah hebat di Liverpool. Ditambah sosoknya yang sangat disayangi Liverpudlians, pelatih berjuluk King Kenny itu sukses membangkitkan Steven Gerrard dkk.

“Sayang, Dalglish tidak menangani kami sejak awal musim. Dia datang di saat posisi tim sulit (lolos ke Europa League, Red),” ungkap Jamie Carragher, pemain senior Liverpool, kepada Liverpool Echo.

Setelah laga ke-33 Premier League, Liverpool masih tertinggal empat poin dari peringkat kelima Tottenham Hotspur. Itu pun dengan Tottenham memainkan dua laga lebih sedikit.

Padahal, kuota Europa League hanya jatah peringkat kelima. Itu setelah juara Piala Carling musim ini disabet Birmingham City yang kini masih berkutat di papan bawah. Final Piala FA juga mempertemukan Manchester City versus Stoke City yang apapun hasilnya tidak akan memberikan kuota tambahan di Premier League.  “Kami akan sedih (seandainya Liverpool gagal lolos ke Eropa musim depan) – Tidak. Bagi saya, Liverpool masih tetap klub terbaik Inggris,” ungkap Dalglish kepada Sky Sports.  Jika Dalglish percaya The Reds  masih terbaik , tidak demikian dengan fans Galatasaray musim ini.  (dns/jpnn)

Untung tak Kalah

milan vs palermo

MILAN- Allenatore AC Milan Massimiliano Allegri tak begitu gusar mendapati timnya hanya bisa imbang 2-2, kontra Palermo di Leg I Semifinal Coppa Italia Kamis (21/4) kemarin. Allegri

Milan lebih dulu unggul melalui Zlatan Ibrahimovic di menit keempat. Namun tuan rumah kemudian tertinggal setelah Palermo mencetak dua gol dari Javier Pastore dan Abel Hernandez.
Adalah Urby Emanuelson yang kemudian menghindarkan Diavolo Rosso dari kekalahan. Dia mencetak gol penyama saat laga tersisa 14 menit.

Hasil imbang ini menjadi kerugian buat Milan mengingat mereka harus menjalani laga tandang pada leg kedua. Skuad besutan Massimiliano Allegri wajib memetik kemenangan untuk mewujudkan ambisi meraih gelar ganda.
Meski peluang lolos ke final Coppa Italia akan berat, namun Massimiliano Allegri masih bersyukur karena Rossoneri setidaknya tidak kalah.

“Pemain menjalani start yang bagus dan kemudian memimpin, mereka tak memanfaatkan peluang yang dimiliki dan kemasukan gol penyama. Palermo menyebabkan kesulitan melalui serangan balik dan kami berisiko kemasukan tiga kali,” sahut Allegri di Football Italia.

“Yang terpenting adalah tidak kalah dan tetap menjaga peluang terbuka jelang laga kedua, jadi kami bisa fokus ke Seri A. Saat waktunya datang kami akan bersiap untuk laga penentu di Palermo,” lanjut dia.

Milan tampil tidak dengan kekuatan terbaiknya dalam laga tersebut. Terutama di lini belakang mereka tak bisa menurunkan Alessandro Nesta, Mario Yepes, Gianluca Zambrotta, serta Alexandre Pato di lini depan.
Soal dua gol yang bersarang di gawangnya, Allegri menyebut itu bisa dipahami lantaran pemain yang dimainkan jarang diberi kesempatan merumput. Di sisi lain Palermo juga punya kecepatan di lini depannya.
“Itu normal kalau pertahanan akan mendapatkan masalah hanya dengan tiga pemain yang tak punya banyak waktu bermain di atas lapangan. Mereka tetap tampil bagus atas Palermo yang punya kualitas bagus dan pecepatan,” tuntas Allegri.

Sementara Arsitek Palermo, Delio Rossi mengaku sedikit menyesal dengan hasil imbang itu, karena ia merasa Rosanero layak meraih kemenangan.
“Kami menghadapi tim hebat yang tengah memiliki kepercayaan diri tinggi saat ini,” kata Rossi.
“Jujur saja, ada sedikit penyesalan, karena dengan konsentrasi dan ketajaman yang sedikit lebih banyak, kami bisa pulang dengan kemenangan. Meski demikian, saya gembira dengan performa tim saya. Anda butuh performa macam ini untuk mendapatkan sesuatu dari Milan saat ini,” bebernya. (bbs/jpnn)

TI Medan Dukung Krakatau Kids II

MEDAN- Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (TI) Kota Medan mendukung kegiatan Open Turnamen Krakatau Kids II, yang diselenggarakan Dojang Taekwondo Krakatau Club di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Ujung Medan 1 Juli 2011 nanti mendatang.

Dukungan yang diberikan Pengcab TI Medan terhadap kejuaraan tersebut berupa bantuan material serta piala dan sejumlah hal terkait lainnya. “Kita harapkan dengan Kejuaran tersebut dapat terlahir atlet taekwondo yang beprestasi. Sehingga, ke depannya bisa menjadi atlet yang andal yang mampu berlaga di tingkat nasional dan internasional,” ujar Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia (TI)  Kota Medan, Bobby Octavianus Zulkarnaen SE didampingi Wakil Ketua I,  Sofyan Pencawan  saat menerima audiensi Panitia Open Turnamen Krakatau Kids II di sekretariat Jalan Gaharu Medan, Kamis (21/4).

Menurut Bobby, Kejuaran yang diselenggarakan Dojang Taekwondo Krakatau Club sangat berpotensi baik. Pasalnya kejuaraan yang digelar nanti juga berkaitan dengan upaya membangkitkan gelora atlet untuk meraih prestasi dan menunjukkan kemampuan sebagaimana yang diajarkan selama ini. “Saya akan fokus dan mendukung kejuaraan yang positif untuk perkembangan atlet,” ujar Bobby yang juga ketua DPP MPI Sumut itu.

Sementara Ketua Dojang Taekwondo Krakatau Club yang juga Ketua Panitia Open Turnamen Kids II, Drs Muhammad Rifai MPd mengucap terima kasih kepada Ketua Pengcab TI Medan, yang telah mendukung turnamen tersebut.
Dijelaskan Rifai, tujuan turnamen tersebut untuk meningkatkan prestasi pemuda  pada usia anak-anak menuju remaja dan mengakomodasi semangat pemuda untuk tidak terjerumus hal –hal yang negatif. Selain itu untuk meningkatkan jiwa sportifitas atlet dan kreativitas antar atlet taekwondo Medan. Serta membina presatasi atlet dan mencari bibit unggul atlet Dojang Taekwondo Krakatau Club. (omi)

Rita Kembali Pimpin KOI

JAKARTA- Tak ada kejutan dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2011-2015. Rita Subowo akhirnya terpilih secara aklamasi setelah dirinya menjadi calon tunggal dalam pemilihan yang dilakukan di Hotel Peninsula, Jakarta kemarin (21/4).

Setelah terpilih, Rita berjanji bakal melakukan banyak gebrakan untuk memajukan dunia olahraga Indonesia. Salah satunya ialah menjalin rekonsiliasi dengan Kemenpora serta pihak-pihak di luar negeri.

“Kami ingin menjadikan olahraga sebagai nafas kehidupan bagi bangsa. Karena olahraga banyak sekali sisi positifnya,” terang Rita setelah pemilihan kemarin.

Karena itu, Rita membutuhkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Apalagi, jabatan kali ini merupakan yang terakhir bagi perempuan yang juga menjabat sebagai Ketum KONI tersebut. Rita pun mengaku sudah belajar banyak dari pengalaman di periode pertamanya menjabat sebagai Ketum KOI.

Rita juga ingin membawa KOI menjadi organisasi modern di masa mendatang. Bukan hanya secara organisasi, tetapi juga pencapaian. Hal itulah yang belum dicapai pada periode pertamanya lalu.  “Kami membutuhkan kritik. Kami siap diwarning oleh siapapun. Kami ingin mengajak berbagai pihak untuk sama-sama memajukan dunia olahraga Indonesia,” jelas perempuan yang juga mantan Ketum PP PBVSI tersebut.  Di sisi lain, Menpora Andi Alifian Mallarangeng mendukung keinginan KOI untuk menjadikan olahraga sebagai nafas kehidupan bangsa. Apalagi, momen yang dihadapi KOI termasuk tepat.  (ru/jpnn)

Rachman Enggan Pakai Pelatih

JAKARTA – Juara dunia tinju terbang mini WBA Muhammad Rachman mulai berani bersikap tentang langkahnya ke depan. Kendati belum menemukan kesepakatan tentang kontrak pertarungannya dengan promotor asal Thailand, dia memastikan siap meladeni tantangan siapapun.

“Saya siap menghadapi siapapun lawan selanjutnya. Meskipun kepastian kontrak saya masih belum jelas ke depannya saya tetap siap,” katanya saat ditemui di Jakarta, kemarin (21/4).

Petinju berusia 39 tahun tersebut menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan promotor asal Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengenai kontraknya di Thailand, Rabu malam (20/4).  Hanya, sifatnya masih penjajakan dan belum ada kesepakatn.

“Saya fokus ke pemulihan kondisi dulu. semua itu saya serahkan ke Manajemen saja bagaimana ke depannya, sambil menunggu tantangan dari lawan,” terang petinju yang bergelar sarjana hukum tersebut.

Di sisi lain, keberhasilan Rachman menjadi juara dengan persiapan yang mandiri dan dengan tim manajemen yang sederhana membuatnya semakin yakin tak perlu melakukan perombakan tim.  Bahkan, dia memastikan tidak akan merekrut pelatih untuk menanganinya.

Rachman merasa program latihan yang selama ini dibuatnya sendiri sudah cukup mumpuni untuk membuatnya menjadi juara dunia. Ya, memang selama ini Rachman tidak melibatkan pelatih selama persiapan.
“Saya sudah memastikan tidak akan menggunakan pelatih. Saya akan bikin program sendiri lagi untuk mempertahankan gelar saya. Saya yakin itu sudah cukup karena telah terbukti,” ucap petinju yang juga pernah menyabet gelar juara dunia versi IBF tersebut. Menurut dia, dengan menggunakan pelatih baru berarti bakal perubahan program. Rachman khawatir itu justru berdampak negative terhadap kondisinya. (aam/jpnn)

Selingkuhi Rekan Sendiri

Sidang dua oknum Polresta Medan yang disangkakan kasus perselingkuhan
kembali ditunda di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Sidang beragendakan putusan terhadap Brika Yt dan Aiptu Dw direncanakan, Rabu (19/4), tertunda setelah salah satu dari terdakwa diterangkan sakit.

Jaksa penuntut umum (JPU) kasus itu, Herbert, saat dihubungi wartawan tak bersedia memberikan keterangan terkait penundaan putusan. Saat dihubungi, Herbert tak menjawab konfirmasi penundaan sidang. “Saya lagi di kantor bang,” kata Herbert dari seberang telepon, Rabu (20/4)
pukul 12.00 WIB.

Menurut informasi, penundaan persidangan dalam kasus ini sesuai rujukan salah satu oknum Polresta menerangkan tidak dapat mengikuti persidangan dengan alasan sakit. “Katanya dua hari sakit dan minggu depan disidangkan,” kata sumber.

Sementara, praktisi hukum Zauhari, SH Mh mengatakan, kasus perzinahan dapat diancam lebih berat dari kasus perselingkuhan. Sesuai pasal yang di kenakan dalam menjerat seorang tersangka. Contoh kasus, kata Zauhari, seorang suami atau istri yang telah bersuami dapat dikenakan pasal yang lebih berat. Ancaman hukumannya pun diatas tujuh tahun.

Pemberatan ancaman sesuai pasal 284 bagi sepasang selingkuh yang kedapatan melakukan perselingkuhan, kata Zauhari.

Contoh kasus di atas, seharusnya dikedepankan dalam menyidangkan sebuah kasus. Hal itu, tak lain guna memberikan efek jera bagi pasangan selingkuh agar tidak mengulangi perbuatannya. “Di dua sisi pasangan, jelas terjadi kerusakan rumah tangga bagi kedua keluarga,” kata Zauhari alumunus Unpad Bandung ini.

Sehari sebelumnya, Bripka Yt dan Aiptu Dw dua oknum yang bertugas di Polresta Medan terancam Pemberhentian Secara Tidak Hormat (PTDH). Keduanya dinilai mencoreng citra kepolisian sebagai anggota polri. “Apapun vonis yang dijatuhkan di pengadilan, Polri dapat memberikan sanksi pemecatan terhadap keduanya. Apalagi, dalam kasus ini keduanya telah mencoreng citra polri sebagai penegak hukum,” kata Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, melalui Pjs Kabid Humas, Kombes Pol Dr Hery S, kepada wartawan, Senin (18/4) kemarin.

Sambung Hery, ancaman pemecatan menimbang beberapa paktor dan pelanggaran yang dilakukan. Bila, hasil persidangan nantinya dinyatakan bersalah atau tidak sesuai azas praduga tak bersalah, polri
tetap mengedepankan sidang kode etik terhadap setiap anggota polri.

Contoh kasus, dua oknum Polresta Medan yang lagi dalam persidangan dalam kasus dugaan perselingkuhan. Kasus perselingkuhan, salah satu dari kasus yang mencoreng citra penegak hukum, khususnya di kepolisian
sendiri. (rud)

Kepercayaan Kami Sudah Habis …

Infrastruktur di Medan Utara perlu mendapatkan perhatian serius oleh Pemko Kota Medan. Pasalnya, sampai saat ini di berbagai kawasan masih banyak jalan rusak dan drainase yang buruk
Tak cuma itu, janji Pemko Medan untuk membangun tanggul air pasang hingga kini juga belum terwujud. Kondisi inilah yang membuat Presidium Masyarakat Medan Utara (PMMU) tak kenal lelah mendesak Pemko Medan untuk perbaikan dan pembangunan di Medan Utara. Berikut petikan wawancara wartawan koran ini, Nopan Hidayat, dengan Ketua PMMU, Syaharuddin, Kamis (21/4).

Kalau menurut abang, bagaimana sebenarnya kondisi infrastruktur di Medan Utara?
Kondisi infrastruktur di kawasan Medan Utara tidak ada perubahan dan kemajuan yang signifikan, dari tahun ke tahun. Dari waktu ke waktu seiring dengan realisasi APBD, rasanya pemerintah kota justeru terjebak dengan slogan dan retorika ingin mempercepat pembangunan. Tetapi faktanya di lapangan, tak terbukti. Dari dulu orientasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur sepertinya sebatas cakap-cakap dan kegiatan seremoni saja, buktinya bisa kita rasakan kawasan kumuh, banjir rob, punahnya hutan bakau, populasi industri yang tak terkendali, rusaknya jalan, masalah nelayan, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang minim, rusaknya tanggul, pendangkalan sungai Deli dan juga pengangguran. Semua itu adalah masalah klasik. Belum lagi persoalan pelayanan administrasi kependudukan. Medan Utara sebenarnya butuh perhatian yang lebih serius dan menginginkan inovasi serta kreasi yang kreatif untuk mengekplorasi potensinya menjadi andalan yang berpihak bagi kelangsungan kesejahteraan warganya.

Infrastruktur apa di Medan Utara yang kondisinya sangat parah?
Saya melihat kondisi infrastruktur di Kota Medan secara keseluruhan relative sama dengan apa yang terjadi di Medan Utara, akan tetapi di Medan Utara ini diperparah oleh kebijakan yang tidak berpihak. Perhatian sektor anggaran dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setingkat kepala dinas mestinya membuat skala prioritas yang jelas dan tegas. Misalnya, untuk jalan setapak sampai tahun 2012 tidak ada lagi di Medan Utara jalan setapak yang tidak dibeton begitu juga drainase yang buruk, penerangan, sekolah dan juga puskesmas. Belakangan ini saya memantau sejumlah kelurahan memang sibuk menata tapal batas kelurahan. Itu baik, tapi masalahnya apakah itu hal-hal prioritas yang dibutuhkan masyarakat?

Apa penyebab lambanya pembangunan infrastruktur di Medan Utara?
Lambanya pembangunan infrastruktur di Medan Utara, meurut saya secara teknis bisa saja disebabkan proses pencairan atau penggunaan dana APBD yang mandek realisasinya. Padahal pengesahannya sudah dilakukan jauh hari sehingga SKPD pun otomatis belum melaksanakan hal tersebut atau memang formasi anggaran yang diperuntuhkan bagi kepentingan percepatan pembangunan infrastruktur Medan Utara tidak signifikan atau lebih ekstrim lagi, pemerintah Kota Medan tidak memiliki atau tidak serius membuat kebijakan strategis untuk menjadikan Medan Utara sebagai potensi andalan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Apa solusi yang anda berikan kepada Pemko Medan untuk pembangunan infrastruktur di Medan Utara?
Sebenarnya kepercayaan kita terhadap Pemerintahan Rahudman-Eldin sudah habis, ditambah lagi persoalan dugaan korupsi yang melilit mereka khususnya walikota yang sudah menjadi tersangka tetapi walau demikian kita berkewajiban mendukung program pemerintah Kota Medan. Oleh karena itu, pembentukan daerah otonom baru yakni Medan Utara dapat menjadi salah satu solusi guna mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut karena itu juga merupakan bahagian yang ditawarkan oleh UU 32/2004 dan PP 78 tahun 2007.

Apa harapan anda untuk infrastruktur di Medan Utara?
Harapan saya tentu saja agar pemerintah Kota Medan dan DPRD Kota Medan dapat merespon positif dengan membuka ruang dialog untuk proses pemekaran yang kita upayakan ini, karena UU 32 tahun 2004 dan PP 78 tahun 2007 membuka peluang out secara legal. Sebab paling tidak ada substansi dan visi yang sama antara pemerintah dan PMMU guna percepatan Medan Utara dapat dilaksanakan secara konstruktif. (*)