25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15301

Disambar Petir, Satu Tewas, Tiga Kritis

MEDAN-Jangan anggap remeh dengan bahaya petir yang kerap muncul akhir-akhir ini. Kemarin saja, Senin (18/4), tiga orang disambar petir di dua tempat berbeda. Dampaknya, maut. Satu orang akhirnya tewas, sementara nyawa tiga orang lainnya masih dapat diselamatkan meski sempat dalam kondisi kritis.

Korban tewas adalah Tri Suno (50), pegawai PT Garuda Indonesia yang baru pulang dari tugas luar kota di Padang. Dia dan Merlin Ramayana (35) serta Darwin (22) disambar petir saat berteduh dari hujan di bawah pohon di Jalan Adi Sucipto, pukul 16.00 WIB. Merlin dan Darwin akhirya diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan di UGD Rumah Sakit TNI AU, Polonia.

Sementara kejadian lainnya terjadi di terminal bus Lubuk Pakam pukul 13.00 WIB. Nyawa Evan Tampubolon (23) dan Rio Sihombing (31) terselamatkan setelah keduanya dikubur di lumpur di sawah warga..

Peristiwa di sekitar Bandara Polonia terjadi saat hujan mengguyur wilayah itu sekitar pukul 16.00 WIB. Lima pengendara sepeda motor berteduh di bawah pohon di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Medan Polonia, tepatnya di depan Mess Cendrawasih Pangkalan TNI AU Lanud Medan. Suasana tiba-tiba mencekam saat suara guntur diikuti kilatan menyambar tiga orang di lokasi. Terdengar jeritan histeris. Ketiga orang tersebut, satu diantaranya tewas dilokasi dan dua lainnya kritis.

Ketiga Warga yang tersambar petir, Tri Suno (50) Warga Komplek Perumahan Johor Indah Permai I, Blok IV, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor meninggal ditempat. Sedangkan, seorang wanita bernama Merlin Ramayana (35) Warga Jalan Sei Mencirim, Kampung Lalang dan Darwin (22) Warga Jalan Makhamah, Gang Keluarga, dalam keadaan kritis.

Jeritan minta tolong tersebut didengar petugas TNI AU, Letkol Jonathan. Dengan sigap, Jonathan mendatangi asal suara jeritan meminta tolong. “Ketiga korban langsung diboyongnya satu persatu ke RS naik mobilnya,” ujar perawat piket yang namanya tidak mau disebutkan di ruang UGD Rumah Sakit TNI AU, Polonia.

Setelah mendapat mendapat tindakan pertama, Merlin yang mengalami keram dari perut sampai kaki meminta dirujuk ke RS Advent di Jalan Gatot Subroto. “Merlin tidak mengalami luka bakar. Dia cuma syok,” kata dr Dwi Rahayu yang sempat merawat para korban.

Sementara, Darwin yang mengalami luka bakar di leher sebelah kiri, dada sebelah kanan, punggung sebelah kanan dan paha sebelah kiri sudah diizinkan pulang usai mendapat perawatan medis. “Sudah kita izinkan pulang karena, pasien yang meminta,” ucap dr Dwi lagi.

Tri Suno yang merupakan pegawai PT Garuda Indonesia tewas dilokasi mengalami luka bakar di leher dan dada hingga merah kehitaman. “Nyawa sudah tidak bisa ditolong, dia tewas di TKP. Jasadnya sudah kita antar ke rumah duka,” katanya lagi.

Pantauan wartawan koran ini di rumah duka, keluarga korban terus berdatangan untuk melayat. Menurut Agung (17), anak sulung Tri Suno, ayahnya baru saja pulang tugas luar dari Padang. Dia yang menjemput ayahnya naik sepeda motor. Di tengah jalan, mereka berteduh di bawah pohon karena hujan.

“Ada lima orang yang berteduh, tiba-tiba petir menyambar. Rasanya seperti tersengat listrik saat petir menyambar. Saya lihat 1 cewek dan 1 cowok jatuh ke tanah (tersambar petir). Saya langsung menjerit minta tolong melihat ayah saya juga jatuh dan nyawanya tidak bisa ditolong lagi,” beber Agung sedih.

Sementara sambara petir di terminal Lubuk Pakam terjadi saat tenaga kerja sukarela (TKS) Dinas Perhubungan Pemkab Deli Serdang, Evan Tampubolon (23) bersama Rio Sihombing (31) mandor KPUM duduk bertolak belakang di gapura pintu masuk terminal, pukul 13.00 WIB.

Diperkirakan petir menyambar gapura, dan mengenai keduanya. Akibatnya kedua korban pingsan ditempat dengan luka bakar di tubuh.

Untuk memberikan pertolongan pertama, warga setempat merendam keduanya ke Lumpur di sawah milik warga di belakang terminal. Setelah beberapa jam direndam, keduanya diboyong ke RSU Sarimutiara Lubuk Pakam, untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Menurut Rio warga Dusun IV Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam itu, saat kejadian dirinya sedang menunggu angkutan koperasi pengangkutan umum Medan (KPUM) yang melintas, sebari menghitung uang setoran.

“Saya tidak sadar kena sambar petir. Tiba-tiba badan bergetar seperti kena setrum dan kaki sebelah kiri langsung lemas,” bebernya saat ditemui kolam milik warga. Sementara di dekatnya, Evan Tampubolon, warga jalan Wage Rudolf Supratman, Kecamatan Lubuk Pakam, terlihat dalam kondisi lemah.

Mendung, Segera Berlindung

Kepala Bidang Data dan Informasi (Kabid Datin) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Sumut Hendra Suwarta mengimbau warga mengenali tanda-tanda alam sebelum petir menyambar. Bila sudah mengetahuinya, warga diimbau mencari jalan aman.

Diterangkannya, petir yang menyambar saat mengiringi turunnya hujan biasanya terjadi di ruang terbuka. Karenanya, sebaiknya warga menjauhi ruang terbuka saat hujan turun.

“Petir suka menghantam lokasi-lokasi yang luas. Contohnya di lapangan bola dan sebagainya. Maka dari itu, ketika hujan turun dengan ditandai awan gelap, potensi petir sangat tinggi, sebaiknya cepat mencari tempat berlindung,” terangnya.

Petir terjadi umumnya saat datangnya hujan yang dibawa awan Comulunimbus (Cb). Jenis awan ini adalah awan yang gelap. Ketika tumpukan-tumpukan awan bermuatan listrik itu saling berbenturan, akan menimbulkan percikan-percikan api dan itulah yang dinamakan petir.

Sayangnya, sampai saat ini petir tersebut tidak bisa tertangkap dengan teknologi secanggih apapun. Andai petir dari awan Cb tersebut bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik, maka tidak akan terjadi lagi defisit listrik.

“Itulah kedahsyatan petir dari awan Cb ini. Kalau bisa dimanfaatkan, maka bisa mengatasi defisit listrik yang terjadi. Maka dari itu, ketika petir ini muncul dan mengenai manusia, maka tidak mustahil manusia atau orang tersebut akan gosong dan meninggal. Kata kasarnya, kena cipratan petir saja kita bisa gosong,” terangnya.

Menyangkut curah hujan, Hendra megungkapkan, potensi hujan ekstrim dengan diawali kemunculan awan Cb diprediksi akan terjadi hingga awal Juni mendatang. “Curah hujan memang tinggi dan ekstrim. Ini kemungkinan akan berlangsung hingga awal Juni mendatang,” katanya. Khusus untuk minggu-minggu ini, Hendra menyatakan, peluang hujan akan terjadi sejak sore hingga malam hari.(adl/btr/ari)

Inalum Cuatkan Pro-Kontra

MEDAN- Pro dan kontra keterlibatan pemerintah daerah dalam pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus bergulir. Upaya Pemerintahan Provinsi Sumut (Pemprovsu) memperjuangkan kepemilikan 60 persen didukung penuh Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga. Ditegaskannya, permohonan share saham yang diajukan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho adalah penawaran yang relevan dan proporsional.

Soal kebutuhan dana Rp3 triliun untuk menebus 60 persen saham PT Inalum, Chaidir yakin pihak perbankan akan mau menalanginya. “Perbankan akan membaca proyek ini memiliki prospek cerah. Misalnya Bank Sumut, bisa jadi leader bank. Maka dari itu, saya pikir pernyataan John Tahbu yang menyatakan Sumut tak mampu kelola Inalum, itu tidak memiliki data,” tegasnya.

Dari pandangan Chaidir, ada beberapa hal yang membuat masyarakat berpendapat, Sumut tidak akan mampu mengelola Inalum. Penyebabnya dua hal, persekongkolan jahat pihak pengelola salah satunya dengan adanya kenaikan kurs mata uang. Kedua ada rekayasa sehingga selama 30 tahun Inalum tidak menangguk untung.

Menurutnya, Inalum adalah asset yang bisa digunakan untuk pengembalian investasi konsorsium Jepang. “Ini tergantung rekayasa keuangan pihak Indonesia,” katanya.

Terkait hal itu, pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) John Tahbu Ritonga menganggap pandangan Chaidir Ritonga sebagai sebuah kewajaran.

“Ya wajar, wakil rakyat bicaranya kan politik. Saya bicara rasional. Hitung-hitungan ekonominya kan jelas. Kalau ambil saham, ya bayar. Dari mana duitnya. Kalau tiga tahun lagi bayarnya, berapa setahun nabungnya. Kalau jual obligasi daerah, laporan keuangan kita masih Wajar Dengan Pengecualian (WDP), jadi belum bisa jual obligasi daerah. Kalau hibah dari pusat, apa pusat mau kasih uangnya. Lalu, berapa dividen yang akan diterima Pemda setahun. Itu lah contoh kali-kalinya,” terangnya.(ari)

Ibu Mencuci, Dua Bocah Hanyut di Sungai Denai

MEDAN-Dua bocah kakak beradik, Mahyaruddin Salim Rangkuti (2) dan Erwina Rangkuti (4), hanyut terbawa arus sungai di Jalan Seksama, saat bermain ditepi sungai bersama ibunya Roslina Parinduri (30), kemarin (18/4). Mahyaruddin Salim Rangkuti berhasil ditemukan warga tersangkut di jembatan Jalan Seksama sekitar pukul 18.30 WIB dengan kondisi tidak bernyawa. Sementara kakaknya Erwina masih hilang. Hingga dinihari tadi warga masih mencari Erwina Rangkutidi dengan peralatan seadanya.

Roslina Parinduri mengatakan, saat kejadian dia sedang mencuci pakaian sementara kedua anaknya bermain didekatnya. Karena fokus mencuci, Roslina lupa dengan anaknya. Sekitar pukul 17.30 WIB, Rosdiana tak mendengar suara anaknya. Rosdiana pun panik dan langsung mencarinya serta memberitahukan kepada tetangganya. Tetangganya bersama warga sekitar kemudian melakukan upaya pencarian.

Sementara itu, jenazah sepasang remaja yang hanyut di sungai Asahan, Jumat (15/4) lalu, ditemukan warga Desa Bandar Pulau Pekan pukul 22.30 WIB tersangkut di tumpukan kayu. Korban yang bernama Dika Rahayu ini masih duduk di kelas 2 SMP. Sedangkan pacarnya yang bernama Tomi yang ikut hanyut sudah ditemukan Minggu(17/4).

Pada saat kejadian, orangtua Dika mengetahui putrinya berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Namun mereka tidak tahu kalau ternyata putrinya diajak bermain bersama 10 rekan lainnya dari kampung mereka di Kecamatan Padang Mohondang ke lokasi rekreasi alam di sungai Asahan.

Menjelang salat Jumat, rekan sekolah Dika memberi kabar kalau putrinya hanyut di sungai yang terkenal sebagai lokasi arung jeram internasional itu.

“Siang itulah kami baru mengetahui anak kami tidak sekolah tapi malah bermain bersama teman-temannya,” kata Ibu Dika, Ngatini.

Seperti diketahui, pada saat kejadian sekitar pukul 08.00 WIB Dika bersama teman-temannya bermain di lokasi Taman Rekreasi di Kampung Bedeng. Awalnya mereka hanya duduk di pinggir sungai. Ketika cuaca mendung dan mulai gerimis, mereka mencoba kembali ke sekolah. Namun baju mereka sudah terlanjur basah dan mereka akhirnya kembali ke pinggir sungai untuk mandi.

Awalnya korban yang bernama Dika hanyut terlebih dahulu sementara kekasihnya, Tomi, mencoba untuk memberi pertolongan tapi malah ikut terhanyut. Warga yang mengetahui hal itu tidak bisa memberi pertolongan karena lokasinya rawan dan penuh bebatuan.

Hingga malam tadi, ratusan warga masih mencoba mengevakuasi jasad korban yang tersangkut kayu. Jarak lokasi kejadian hanyut dan lokasi ditemukannya jasad berjarak sekitar 6 km. (mag-8)

Tebusan Rp27 M Harus Dibayar Seminggu

Penyanderaan ABK di Somalia

JAKARTA- Setelah TNI mengirimkan 401 orang Kopasus dan Marinir ke Colombo dalam agenda pembebasan Anak Buah Kapal (ABK) di Teluk Aden, Somalia, ternyata pasukan itu belum bertindak. Kali ini, perompak dengan pemilik kapal NV Sinar Kudus milik Indonesia telah sepakat membayar tebusan dolar US 3 juta (sekitar Rp27 miliar).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan proses negosiasi antara pemilik kapal KM Sinar Kudus dan perompak Somalia sudah sepakat mengenai jumlah uang tebusan.

“Kelihatannya sudah ke tahap itu, kan sudah disepakati, tinggal mekanismenya,” kata Djoko menjelang rapat kerja pemerintah dengan dunia usaha dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Senin (18/4).
Menurutnya,mekanisme penyerahan uang tebusan masih belum mengarah ke titik temu, sehingga masih harus dirundingkan secara mendalam. “Ini bukan kayak ngirim barang ke Jawa Timur,”kata Djoko. “Ke Somalia kita berhubungan dengan siapa, mekanismenya bagaimana, Semua itu diatur pemilik kapal,” paparnya.

Djoko enggan menyebut jumlah uang tebusan yang dikeluarkan untuk menyelamatkan 20 anak buah kapal (ABK) KM Sinar Kudus. Menurutnya jumlah tersebut tak perlu diketahui publik, karena akan mengundang kontroversi.  “Yang penting semua kru selamat, kapal bisa dibawa pulang dengan baik.”

Sementara itu, dalam wawancara di satu stasiun Televisi dengan seorang perompak yang menyandera 20 WNI menyampaikan, pemilik kapal harus membayar tebusan dolar US 3 juta dalam waktu seminggu ini.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq saat dimintai komentarnya soal aksi penyanderaan atas 20 ABK di Somalia. Mahfudz menyampaikan, pilihan paling aman bagi ABK adalah bayar tebusan karena operasi pembebasan secara militer punya tingkat kesulitan tinggi.

Mahfudz berharap pembebasan sandera melalui pembayaran tebusan itu tidak akan memakan korban mengingat upaya negosiasi dengan pihak Indonesia sudah berjalan. Selain itu, pemerintah juga telah berkomunikasi dengan keluarga ABK terkait langkah yang akan dilakukan.

Menurut dia, penyelamatan terhadap WNI merupakan kewajiban negara dengan mensinergikan semua kekuatan untuk membebaskan sandera. Berbagai opsi yang ada harus diperhitungkan secara matang agar tidak ada WNI yang menjadi korban.

Seperti diketahui, kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia dibajak perompak Somalia pada 16 Maret lalu. Perompak meminta tebusan sebesar US$3,5 juta untuk membebaskan kapal yang mengangkut muatan nikel senilai Rp1,4 triliun tersebut. (bbs/jpnn)

17 Pasukan Oposisi Tewas

Kadhafi Mengamuk

AJDABIYA- Di bawah hujan bom dan serangan serbuan penembak jitu, tentara pemberontak Libya terus melawan pasukan loyalis Muammar Kadhafi di pusat Kota Misrata. Aktifis oposisi dan anggota LSM menyatakan 17 orang tewas dalam peperangan sengit tersebut.

Misrata adalah wilayah kekuasaan terbesar terakhir pasukan pemberontak di Libya Barat. Pasukan pemerintah melancarkan serangan ke kota di pesisir Mediterrania tersebut, beberapa pekan terakhir. Gempuran tanpa henti terhadap oposisi tersebut menuai peringatan dari dunia internasional kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan. Selain itu, desakan juga ditujukan kepada pasukan NATO untuk mengintensifkan serangan udara terhadap tentara Kadhafi.

Minggu (17/4), pasukan pemerintah berhasil merangsek ke pusat kota dalam peperangan beberapa hari terakhir, menghujani Misrata dengan mortir dan roket peluncur granad. “Penduduk di sini sudah mulai terbiasa dengan suara mortir dan rudal,” ujar seorang penduduk yang memberikan nama panggilannya saja Abdel-Salam. “Para penembak jitu masih bersiaga di atas atap gedung-gedung tinggi dan menembak apapun yang bergerak di tengah kota,” tanfasnya.

Aktifis lokal Rida al-Montasser, yang dihubungi melalui Skype,  pemberontak melawan pasukan pemerintah dari sebuah daerah di sekitar pasar induk di Misrata dan berhasil memperluas sedikit wilayah kekuasaan mereka.
Dia menambahkan, sebuah laporan rumah sakit yang didapat dari dokter jaga menyatakan, 17 orang, termasuk pasukan pem berontak tewas dan 74 lainnya terluka. Dia menuturkan, pasukan Kadhafi telah menembaki rumah sakit tersebut, Minggu (17/4).

Seorang anggota LSM asing yang mengunjungi rumah sakit tersebut juga membenarkan data korban tewas tersebut. Bahkan menurutnya, salah satu korban adalah gadis kecil yang tertembak di kepala. Beberapa korban anak-anak lainnya termasuk dalam daftar nama yang terluka.
Al Montasser menambahkan, suara ledakan terus terdengar larut malam. Pasukan NATO yang diberi wewenang PBB melancarkan serangan udara untuk melindungi warga sipil dan mengawasi pemberlakukan zona larangan terbang dinilai gagal menghentikan gempuran tentara Kadhafi.

Dari Paris, Menteri Pertahanan Gerard Longuet membantah pernyataan dari pejabat tinggi NATO yang menyebut pasukan aliansi kekurangan pesawat tempur. Longuest menambahkan bahwa misi pasukan NATO di Libya terkendala kurang informasi di lapangan. (cak/jpnn)

Incumbent Unggul, Nigeria Rusuh

ABUJA – Hasil perhitungan suara pemilu presiden (pilpres) berakhir ricuh di Benua Afrika. Kerusuhan tidak hanya terjadi di Pantai Gading. Kerusuhan meletus di Nigeria, Senin (18/4) menyusul perhitungan suara dalam pilpres yang memenangkan calon incumbent, Presiden Goodluck Johathan.

Massa yang tidak puas terhadap perhitungan suara terlibat bentrok dengan tentara di Kano, kota terbesar di Negara Bagian Kano, utara Nigeria. Bahkan, aksi kerusuhan akhirnya meluas ke seluruh negara bagian tersebut.
Insiden itu dipicu tuduhan kecurangan dalam pemilu pada Sabtu (16/4) lalu. Massa yang tidak puas turun ke jalan dan bertindak anarkis. Kerusuhan meluas ke beberapa negara bagian di utara. Pasalnya, ada perbedaan yang tajam dalam perhitungan suara di wilayah utara yang warganya mayoritas Muslim dengan di selatan yang jumlah penduduknya lebih besar dan didominasi pemeluk Kristiani.

Kaum muda menantang tentara yang dikerahkan ke jalan di Kano, kota terbesar kedua di Nigeria setelah Lagos. Koresponden AFP melaporkan tentara berupaya membubarkan aksi massa. (afp/rtr/dwi/jpnn)

Terjebak Hujan Es, Umar Patek Ditangkap

ABBOTTABAD – Teroris kakap yang dibanderol USD 1 juta atau Rp 8,9 miliar oleh Amerika Serikat (AS), Umar Patek diringkus intelijen Pakistan. Pelaku bom Bali II itu diringkus bersama istrinya.

Namun, Senin (18/4) kantor berita AFP merilis detik-detik penangkapan tersangka kasus bom Bali II itu. Seorang pria asal Pakistan, Abdul Hameed, menyatakan pernah menampung Patek dan istrinya di rumahnya di Kota Abbottabad saat hujan es turun di kota perbukitan itu.

Dia melihat sepasang orang asing sedang kedinginan dan menggigil di jalanan. Menurut pensiunan akuntan tersebut, istrinya meminta pasangan itu ditampung sementara. Kebetulan, kata Hameed, dia mempunyai kamar kosong di lantai dua.

Namun, kata dia, gerak-gerik dua orang tersebut sangat misterius. Mereka tidak pernah meninggalkan kamar, bahkan tidak tertarik ke halaman belakang rumah yang dikelilingi tembok.Makanan yang disediakan tiga kali sehari oleh anak perempuan bungsu Hameed nyaris tak disentuh.

Setelah sembilan hari ditampung, pasukan bersenjata dan intelijen Pakistan menyerbu rumah Hameed, 25 Februari lalu.

“Tutup mulut dan angkat tangan!” perintah tentara sebagaimana diceritakan Hameed kepada keluarganya. “Lalu, mereka (aparat) menggeledah kamar demi kamar,” jelasnya.
Kemudian, Hameed mengaku mendengar dua kali suara tembakan. Beberapa menit kemudian, para tentara menyeret Patek dalam kondisi terluka dan berdarah.

Hameed menyatakan, putranya, Kashif, juga ditangkap aparat. (*/c5/iro/jpnn)

200 Ribu Orang Hidup Tanpa Aliran Listrik

NORTH CAROLINA- Jumlah korban tewas akibat badai tornado yang melanda Amerika Serikat (AS) meningkat, bila sebelumnya dikabarkan 25 orang, kini meningkat jadi 45 orang tewas. Badai tornado yang menerjang 14 negara bagian AS selama 3 hari itu merupakan tornado terburuk di AS dalam beberapa dekade ini.

Amukan tornado meluas pada Jumat, 15 April waktu setempat ke Arkansas, Georgia, Mississippi, Alabama dan North Carolina. Setelah itu tornado menghantam Virginia pada Sabtu, 16 April waktu setempat. Salah satu kota yang paling parah dihantam tornado adalah Kota Raleigh di North Carolina. Sebanyak 23 orang tewas di Raleigh.  “Ini kerusakan paling signifikan akibat tornado sejak awal tahun 1980-an,” kata Gubernur North Carolina, Beverly Perdue seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (18/4).

Menurut National Weather Service, selama tiga hari terakhir ini wilayah selatan AS berturut-turut diterjang angin puting beliung menyebabkan korban jiwa. Sementara itu, data yang masuk ke lembaga ini, badai juga menghempaskan sejumlah bangunan dan kendaraan. Kawasan yang paling buruk terkena hempasan tornado adalah Bertie County, daerah pedesaan di North Carolina.

Di daerah pinggiran ini, jelas county manager Zee Lamb, 14 orang dilaporkan tewas. Lebih dari 50 orang dilarikan ke rumah sakit di Greeville, sementara lebih dari 70 rumah hancur berantakan. Lebih dari 200 ribu orang hidup tanpa aliran listrik.

“Laporan masih terus berlangsung,” kata Mike Sparyberry, Deputy Director of the North Carolina Division of Emergency Management, Ahad pagi.

Korban juga berjatuan di beberapa negara bagian, termasuk sembilan orang di North Carolina, empat di Virginia, tujuh di Alabama, dua di Oklahoma, tujuh di Arkansas, dan satu di Mississippi. Kini tim penyelamat sibuk mencari korban yagn kemungkinan tertimbun bangunan.

Badai mematikan sebelumnya pernah terjadi pada 2008. Ketika itu tornado menghantam wilayah selatan dan Ohio Valley menyebabkan 57 orang meninggal. (bbs/jpnn)

Diterjang Badai, Tiga Kota Hancur

GUANGDONG- Sedikitnya 17 orang tewas dan 118 korban terluka di Provinsi Guangdong, Cina akibat badai disertai hujan es. Selain korban jiwa wilayah itu mengalami kerugian mencapai dolar US 75 juta sekitar Rp67,5 miliar.

Demikian dilaporkan media lokal setempat berdasarkan data sementara yang dikumpulkan Dinas Pemantau Banjir, Cina hingga Senin (18/4). Badai dengan kekuatan 45 meter per detik ini menghancurkan beberapa kota di Selatan Cina seperti Guangzhou, Foshan dan Dongguan Zhaoqing. Belasan penduduk tewas diakibatkan reruntuhan bangunan.

Kementerian Urusan Sipil Cina dalam laporan Xinxua mengatakan sebanyak 506,7 hektar lahan pertanian terganggu. Akibatnya, Cina mengalami kerugian sekitar 50 juta yuan atau setara dollar US 7,65 juta dolar AS sekitar Rp7 miliar. Bahkan, kerugian itu berdampak langsung terhadap ekonomi Cina.

Pemerintah kini mengirimkan tim ke daerah-daerah yang terkena bencana. Ratusan penduduk yang mengalami luka dilarikan ke beberapa rumah sakit terdekat kota itu.

Pemerintah juga mencatat sebanyak 270 ribu penduduk di 10 kabupaten dievakuasi lantaran terjangan hujan es. (bbs/jpnn)

Wanita Hamil Telan 324 Gram Sabu-sabu

DENPASAR- Kantor Pelayanan Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Tuban gagalkan penyeludupan sabu-sabu (SS) seberat 324,87 gram oleh seorang perempuan hamil satu bulan, Maria Cecelia Lopez (32) asal Filipina. Perempuan itu ditangkap setelah didapati menelan 41 kapsul berisi SS itu.

Perempuan hamil itu ditangkap, Jumat (15/4) sekitar pukul 16.00. Kehadirannya ke Denpasar dari Filipina menumpangi pesawat Thai Airways dengan nomor penerbangan TG 431 rute Bangkok-Denpasar. “‘Kami membutuhkan waktu selama dua hari untuk mengeluarkannya,”’ kata Kepala Kantor Pelayanan Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Made Wijaya, Senin (18/4).

Made Wijaya menjelaskan, pihaknya mencurigai tersangka sejak turun dari pesawat. Gerak-gerik tersangka terlihat aneh. Petugas pun melakukan pemeriksaan tersangka. Meski tak ditemukan sabu-sabu, petugas melanjutkan pengecekan terhadap badan tersangka. Perutnya terlihat mengembung dan keras. Tapi, tersangka berdalih dirinya sedang hamil satu bulan.  Petugas belum percaya.  Petugas melakukan rontgen untuk mengetahui pastinya. Akhirnya diketahui isinya sabu-sabu. (bbs/jpnn)