27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15310

Gagal Pesta Ganja

Maksud hati, Ronald Dwi Putra (23) warga Jalan Teratai, Padang Bulan Medan hendak berpesta ganja dengan rekan-rekannya. Namun rencana itupun gagal, karena Ronald yang mengantongi 1 amplop besar daun ganja kering keburu ditangkap polisi saat terjaring razia di Jalan HM Jhoni Medan, Sabtu (16/4) malam.

Ceritanya, malam itu Ronald bersama tiga temannya melintas di Jalan HM Jhoni dengan mengendarai mobil Xenia warna hitam BK 1586 HA miliknya. Ternyata, di Jalan HM Jhoni itu, personel Polsekta Medan Kota dipimpin langsung Kapolresta Kombes Pol Tagam Sinaga bersama Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandi Sinurat menggelar razia.
Melihat ada razia, Ronald sedikit gugup. Polisi pun merasa curiga dan menghentikan mobil yang dikemudikan Ronald tersebut. Petugas langsung melakukan penggeledahan ke dalam mobil. Namun petugas tak menemukan benda mencurigakan.

Namun, saat tubuh keempat pemuda ini digeledah, polisi menemukan 1 amplop besar ganja kering dari kantong celana Ronald. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, keempatnya langsung diboyong ke Polsek Medan Kota untuk penyelidikan.
“Ganja tersebut didapat dari temannya yang akan dihisap bersama-sama di rumah. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap teman tersangka yang memberikan ganja tersebut,” ujar Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandi Sinurat melalui Kanit Reskrim, AKP Sangkot Simaremare.(adl)

Evaluasi Kadis Kebersihan

Masalah sampah di Kota Medan masih belum teratasi. Padahal, Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah berupaya dengan segala kemampuan mewujudkan kota ini menjadi Kota yang bersih. Apa sebenarnya yang menjadi kendala?
Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Sekretaris Komisi D DPRD Medan Muslim Maksum.

Bagaimana Anda memandang masalah kebersihan di Kota Medan?
Pemerintah Kota (Pemko) Medan memiliki keinginan kuat dalam upaya menciptakan Medan menjadi kota yang bersih dan kota yang bebas sampah. Tapi sayangnya, Pemko Medan sendiri terkait pula Dinas Kebersihan Kota Medan tidak memiliki program yang signifikan untuk merealisasikan itu semua.

Bagaimana dengan program Medan Bebas Sampah per 1 April 2011 lalu?
Benar memang ada program itu, tapi pada akhirnya konotasinya adalah Medan bebas terhadap sampah yang berserakan di mana-mana. Bukan dalam artian Medan itu menjadi lebih bersih dari sekarang.

Apa tindakan riil yang harus dilakukan Pemko Medan?
Dalam konteks ini, selain memang harus memiliki program yang riil dan jelas, harus juga didukung kinerja di lapangan. Jangan hanya program, tapi tanpa dibarengi realisasi nyata di lapangan. Selain itu, Pemko Medan juga harus meletakkan orang-orang yang tepat di jajaran Dinas Kebersihan.

Jadi, apakah orang yang duduk di Dinas Kebersihan, khususnya kepala dinasnya saat ini orang yang tidak tepat?
Biarlah diartikan sendiri. Tapi intinya, kita akan lihat dan memantau kinerja Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan saat ini yang baru dua bulan dilantik. Waktu bagi kepala dinas tersebut masih ada satu bulan lagi, sesuai dengan janji wali kota yang memberi tenggat waktu tiga bulan untuk para kepala dinas yang baru dilantik 18 Februari 2011 lalu. Kalau nantinya tidak ada perubahan dan pembenahan dalam menciptakan Medan yang benar-benar bersih dari sampah, maka kita sarankan kepada Wali Kota Medan untuk melakukan evaluasi terhadap Kepala Dinas Kebersihan serta jajaran Dinas kebersihan lainnya. Setelah evaluasi itu juga, jangan sampai nantinya menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

Solusi lain yang bias dilakukan?
Ada dua solusi menurut saya dalam upaya menciptakan Medan menjadi kota yang bersih. Pertama, kita atau Pemko Medan harus memastikan setiap rumah harus menyediakan tong-tong sampah sendiri dan setiap rumah harus dikenakan retribusi sampah. Dengan cara ini, setiap rumah tangga akan lebih bertanggungjawab sehingga tidak membuang sampah sembarangan. Dengan hal ini pula, masyarakat akan lebih semangat dan sadar untuk menjaga kebersihan.

Tapi, anggaran untuk pengadaan tong-tong sampah sudah ada di APBD?
Inilah, sebenarnya saya tidak sepakat dengan ditampungnya pengadaan tong-tong sampah di PAPBD Kota Medan. Karena, sudah banyak kejadian, tong-tong sampah yang disediakan raib begitu saja. Karena disediakan pemerintah, masyarakat menjadi tidak peduli dengan keberadaan tong-tong sampah itu. Sebaiknya, pengadaan tong-tong sampah itu disediakan setiap rumah tangga. Dengan seperti ini, setiap rumah tangga akan lebih bertanggungjawab terhadap keberadaan tong sampah itu. Mungkin perlu dibuat aturan seperti Perda atau Peraturan Wali Kota (Perwal).

Apakah ada dampak positif dari keberadaan sampah di Medan?
Ada, sekarang persoalannya bagaimana sampah-sampah itu dijadikan komoditi insdustri daur ulang serta komoditi bahan energy. Setahu saya, banyak pihak ketiga yang bersedia untuk melakukan itu. Tinggal lagi, bagaimana Pemko Medan membuat pihak ketiga itu semakin berminat, yang salah satu caranya membuat pihak ketiga tersebut merasa nyaman. Namun sayangnya, Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan saat ini tidak pandai melihat peluang itu.(*)

Warna Baru Lebih Ceria

Kado Scoopy untuk Ultah Sumut

Sebagai produk yang paling digemari, Honda Scoopy kembali tampil dalam dua pilihan warna terbaru. Peluncuran itu sehubungan dengan perayaan HUT ke-63 Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Lapangan Merdeka
Medan, Minggu (17/4).

Adapun produk yang terbaru itu adalah Honda Scoopy dalam balutan warna merah dan Honda Scoopy dalam balutan warna biru. Kedua warna yang diharapkan memberi keceriaan bagi masyarakat Sumatera Utara di hari jadinya tersebut.

“Mengingat antusias masyarakat terhadap Honda Scoopy, kita kembali meluncurkan Honda Scoopy dalam dua varian warna merah dan birun Dengan demikian memberi banyak pilihan terhadap konsumen setelah tiga warna di awal peluncurannya,” ucap Promotion Manager CV Indako Trading Co, Gunarko Hartoyo.

Honda Scoopy sendiri merupakan terobosan yang dilakukan produsen berlogo sayap ini di kategori motor matic. Selain responsif, Honda Scoopy juga dilengkapi dengan teknologi penahan tuas rem kiri dan sangat membantu bila berhenti di tanjakan tanpa tangan terus menarik tuas skutik ini agar berhenti. Motor ini juga memiliki desain yang menarik ditandai dengan tekukan oval. Membuat bentuk Honda Scoopy secara keseluruhan membulat, perpaduan dua zaman, lawas dan modern. Dengan bentuknya yang unik dan tampilan warna-warna centil, skutik asal negeri sakura ini banyak dimodifikasi sejumlah bikers.

Peluncuran itu sendiri dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang digelar. Dimulai pagi hari dengan melaksanakan senam massal dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) antar instansi yang dibuka Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap didampingi sejumlah kepala SKPD.

Kegiatan juga menaruh perhatian terhadap kreatifitas masyarakat dengan menggelar festival band etnis, dance etnis, model cilik, model etnis. Ada juga lomba mewarnai dan menulis cepat bagi anak-anak. Sementara di sore harinya digelar konvoi pengguna scoopy se-Kota Medan yang diikuti 250 peserta.

CV Indako Tracing Co sebagai main dealer sepedamotor Honda di Sumatera Utara juga menggelar beberapa permainan berhadiah seperti scoopy test ride, photo contest, photo bud, schoopy play fever, scoopy city rider, scoopy unigely fever, dan scoopy modification. Seluruh permainan memperebutkan hadiah yang menarik. Seluruh pengunjung pun dihibur lewat penampilan Wak Ute. (jul)

Formas: Gatot Jangan Seperti Syamsul Arifin

Sengketa Tanah Sari Rejo

MEDAN- Perwakilan masyarakat Sari Rejo mengaku akan diterima oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap  guna membahas persoalan sengketa lahan tersebut pada pekan ini. Hal ini dikemukakan Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) Riwayat Pakpahan kepada Sumut Pos, Minggu (17/4).

Sayangnya, tanggal pasti pertemuannya belum diketahui. Kepastian pertemuan itu diketahui Riwayat setelah mengkonfirmasi kepihak Protokoler Pemerintah Kota (Pemko) Medan, Jum’at (15/4) lalu.

“Saya sudah konfirmasi ke protokoler, dengan Pak Zul Ahmadi, katanya agenda pertemuan antara masyarakat Sari Rejo dengan wali kota akan dilaksanakan pekan ini. Tapi, memang belum tahu tanggal pastinya. Besok (hari ini, red) saya akan konfirmasi lagi tanggal pastinya,” kata Riwayat.

Dijelaskannya, rencana pertemuan antara masyarakat Sari Rejo dengan wali kota sendiri adalah atas prakarsa wali kota sendiri ketika bertemu dengan Riwayat Pakpahan dan masyarakat Sari Rejo, saat mengunjungi Jembatan Sari Rejo yang rusak dihantam banjir, Rabu (6/4) lalu.

Nantinya, sambung Riwayat, Formas yang merupakan perwakilan masyarakat Sari Rejo pada pertemuan itu akan mempertanyakan beberapa hal antara lain, langkah-langkah yang telah ditempuh wali kota untuk menyelesaikan persoalan ini. Kemudian keberadaan tim penyelesaian masalah ini yang tidak kunjung terbentuk.

“Kita akan pertanyakan langkah-langkah riilnya, bukan hanya pengalihan dari TNI AU ke Pemko saja. Pak Wali harus beranilah. Harus terukur berapa lama masalah ini bisa diselesaikan. Kami juga akan mempertanyakan tim yang katanya akan dibentuk untuk penyelesaian sengketa ini. Dulu kan katanya mau dibentuk tim, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” tegasnya.

Riwayat juga menuturkan, kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho untuk menunjukkan responnya terhadap persoalan ini. Apalagi, Gubsu Syamsul Arifin sendiri pernah menyinggung hal ini, walaupun respon yang ditunjukkan Syamsul Arifin sebatas guyonan belaka.

“Pak gubernur yang sekarang, haruslah merespon ini, karena selama ini kami gamang. Pak Gatot kan punya otoritas untuk penyelesaian hal ini. Dulu Pak Syamsul memang memberi respon, tapi tidak serius. Jadi, kami berharap kepada Pak Gatot jangan sekedar cakap-cakap. Kalau dengan ini juga tidak ada responnya, mau tidak mau kami akan unjuk rasa besara-besaran. Kami sudah memiliki dasar-dasar hukum yang kuat. Kami pun  berharap, Pak Gatot jangan seperti Pak Syamsul, selalu guyon saja tapi tidak serius. Tolonglah serius. Inikan hajat hidup orang banyak,” tuturnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang ditemui Sumut Pos di rumah dinasnya Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) Blok YY No 29 Medan yang dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku, belum membaca dan belum mempelajari data dan berkas-berkas yang dimiliki Formas yang telah diserahkan kepadanya, Jum’at (15/4) lalu. “Saya belum membaca dan mempelajari itu. Nanti ya, sabar dulu,” katanya.(ari)

Drama di Emirates

LONDON-Sungguh sebuah pertandingan yang luar biasa saat Liverpool bertandang ke markas Arsenal, kemarin (17/4).

Betapa tidak, dua penalti lahir di menit-menit akhir, masing-masing untuk Arsenal dan Liverpool. Kedua tim akhirnya berimbang 1-1.

Arsenal unggul lebih dulu lewat Robin Van Persie saat pertandingan memasuki injury time pada menit delapan. Eksekusi penaltinya bikin Arsenal memimpin 1-0.

Saat laga terlihat sudah akan tuntas, gantian Liverpool yang mendapat penalti. Dirk Kuyt sukses menyamakan skor dari titik putih. Itulah sepakan terakhir dalam laga.

Dengan hasil tersebut, Arsenal terpaku di posisi dua klasemen sementara Liga Primer dengan poin 63 ketinggalan enam angka dari pemuncak klasemen Manchester United. Liverpool sementara itu bergeming di posisi enam dengan poin 49.

Ya, diawal pertadningan Liverpool sempat bikin peluang pada menit tujuh lewat sepakan Luis Suarez. Arsenal membalas pada menit 12 leat tendangan bebas Robin van Persie.

Liverpool harus kehilangan Jamie Carragher pada menit 62. Ia cedera dan ditandu keluar lapangan usai berbenturan dengan rekannya sendiri.

Setelah itu, Arsenal langsung kembali menekan. Tapi umpan Walcott ke muka gawang terlalu mudah dibaca Reina yang langsung mengamankan bola.

Kesigapan Reina diuji pada menit 85. Van Persie lolos dari jebakan offside dan tinggal berhadapan dengan Reina. Namun, sepakan Van Persie masih bisa dipatahkan si kiper Liverpool.
Arsenal akhirnya berhasil memimpin pada menit 97 injury time. Fabregas dijatuhkan Jay Spearing di kotak terlarang dan wasit menunjuk titik putih. Van Persie sukses jadi algojo.
Saat injury time memasuki menit sepuluh, Liverpool gantian mendapat penalti usai Lucas dijatuhkan Eboue! Dirky Kuyt maju dan menyarangkan bola guna menyamakan kedudukan menjadi 1-1. (net/jpnn)

Hiddink Sarankan Rijkaard dan Basten

AMSTERDAM – Guus Hiddink, hampir pasti, tidak akan menjadi pelatih Chelsea musim depan. Selain tidak dilepas oleh Federasi Sepak Bola Turki (Hiddink pelatih timnas Turki sejak Agustus 2010), yang bersangkutan juga menolak. Hiddink lebih menikmati peran sebagai pelatih nonklub.

“Guus tidak ingin hari-harinya selalu disibukkan di lapangan sebagai konsekuensi menjadi pelatih sebuah klub. Dia lebih menikmati jabatannya saat ini karena bisa menikmati privasinya dengan bebas di Amsterdam,” kata Liesbeth Pinas, partner Hiddink, kepaad De Telegraaf.

Sebagai catatan, kontrak Hiddink sebagai pelatih Turki berakhir bergantung hasil kualifikasi Euro 2012 yang berakhir November mendatang. Seandainya Turki gagal lolos (tertahan di peringkat ketiga klasemen grup A di bawah Jerman dan Belgia), maka Hiddink baru bisa berstatus free.

“Kalaupun menerima tawaran Chelsea, Hiddink lebih suka dengan jabatan direktur olahraga (jabatan direktur olahraga Chelsea tengah lowong setelah ditinggal Frank Arnesen ke Hamburg SV, Red),” jelas Pinas.
Kendati menolak, Hiddink tetap peduli kepaad Chelsea. Pelatih 64 tahun Belanda itu pun merekomendasikan dua kolega sekaligus kompatriotnya, Frank Rijkaard dan Marco van Basten. Rijkaard maupun Basten sama-sama jobless saat ini.

Basten yang menuntaskan kursus kepelatihannya di Chelsea menganggur sejak meninggalkan Ajax Amsterdam pada 2009. Sedangkan Rijkaard terakhir menangani Galatasaray musim lalu. Keduanya sama-sama punya curriculum vitae (CV) pelatih timnas Belanda. Basten pada 2004-2008, sedangkan Rijkaard 1998 sampai 2000.
Seperti diketahui, Hiddink santer diberitakan sebagai pengganti Carlo Ancelotti yang kemungkinan tidak dipertahankan setelah hampir pasti tanpa gelar musim ini. Hiddink menjadi favorit karena pernah sukses menjabat sebagai pelatih pengganti Luiz Felipe Scolari dari Februari sampai Mei 2009.

Kedekatan dengan Abramovich sekaligus alasan lain Hiddink diminati. Kedekatannya terjalin saat Hiddink masih menangani timnas Rusia. Abramovich kala itu membayar separo dari gaji Hiddink karena statusnya sebagai penyokong dana timnas negerinya. (dns/jpnn)

Tak Terdaftar, Lapor ke Camat

Distribusi Kartu JPKMS SelEsai

MEDAN- Pendistribusian kartu kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS) sudah selesai. Untuk itu, mulai 1 April 2011 kartu JPKMS yang lama sudah tidak berlaku lagi.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr H Edwin Effendi MSc dalam rapat koordinasi dengan seluruh rumah sakit provider dan kepala puskesmas di aula Dinkes Medan, akhir pekan lalu.

“Mulai 1 April ini, kartu JPKMS lama sudah tidak berlaku lagi. Jadi, warga miskin yang berobat harus membawa kartu JPKMS yang baru. Kalau seandainya tidak ada, bisa disesuaikan dengan database JPKMS yang sudah diberikan kepadan rumah sakit provider,” sebut Edwin.

Disebutkannya, jika masih ada warga miskin yang tidak terdaftar karena satu dan lain hal, warga tersebut bisa meminta rekomendasi dari aparatur kecamatan. Dari rekomendasi tersebut, Dinkes Medan akan memberikan pelayanan kesehatannya.

“Soalnya, tujuan dari JPKMS untuk memberikan jaminan kesehatan pada warga miskin. Syaratnya, memang benar-benar miskin. Bukan miskin karena dipaksakan,” tegas Edwin.

Dia juga menegaskan soal pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit. Menurutnya, sesuai aturan yang ada, tidak ada iuran tambahan biaya untuk kenaikan kelas. “Kalau pasien minta kenaikan kelas dan bersedia membayar tambahan biaya, tidak bisa. Berarti tidak bisa digunakan JPKMS,” ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, pihak rumah sakit juga tidak dibenarkan memungut biaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JPKMS atau Jamkesmas. “Biasa ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan dengan berbagai modus untuk meminta uang kepada pasien miskin. Kalau ketahuan segera laporkan ke Direktur Rumah Sakit,” sebutnya.

Untuk menghindari adanya kemungkinan penyalahgunaan kartu kepesertaan JPKMS maupun Jamkesmas, Edwin menyarankan agar pihak rumah sakit memberikan surat pernyataan kepada pasien bahwa ia memang benar sebagai pasien JPKMS atau Jamkesmas.

“Pemberian surat pernyataan ini secara teknis, diberikan kepada pasien setelah dilakukan perawatan. Misal, ada pasien datang dan dirawat. Setelah kondisinya membaik, maka diberikan surat pernyataan tersebut. Kalau dia tidak bersedia atau menyalahgunakan kartu kepesertaan orang lain, dia dianggap sebagai pasien umum. Soalnya, penyalahgunaan kartu tersebut berarti melakukan penipuan administrasi dan bisa diajukan ke hukum,” ungkapnya.(mag-7)

Gelar Kasus Segera Dilakukan

Soal PT Star Polisikan Kadis Pertamanan

MEDAN- Dit Reskrim Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan atas laporan Iskandar ST pemilik PT Star Indonesia, terkait pembongkaran papan reklame oleh Pemko Medan dengan menunjukkan arogansinya yang dilakukan Kadis Pertamanan, Erwin SH. Dalam penyelidikan tersebut, Poldasu sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dari Dinas Pertamanan. Dimana, Poldasu sendiri belum meningkatkan penyelidikannya ke penyidikan.

“Masih dalam penyelidikan dan belum ditingkatkan ke penyidikan. Penyelidikannya, Dit Reskrim sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi,” ujar Kasubid Dok Liput Humas Poldasu, AKBP MP Nainggolan tanpa merinci saksinya kepada wartawan, Minggu (17/4) siang.

Sebelumnya, pihak Direktorat Reskrim Polda Sumut menggelar kasus pembongkaran reklame milik PT Star yang dilakukan Dinas Pertamanan Medan untuk mencari unsur tindak pidana. Jika ditemukan unsur pidana, selanjutnya Polda Sumut akan mengambil keterangan korban dan segera melayangkan surat panggilan terhadap saksi-saksi serta terlapor. Selain itu, penyidik juga akan mengumpulkan barang bukti. “Setelah kita pelajari laporannya, kita akan segera gelar kasus untuk mengetahui unsure pidananya. Kalau memenuhi unsur, kita panggil dulu saksinya baru terlapor,” ucap Nainggolan.

Dijelaskan Nainggolan, sesuai laporan PT Star telah terjadi pengerusakan reklame yang dilakukan Dinas Pertamanan Kota Medan, pelaku bisa ditahan jika pengerusakan tersebut dilakukan lebih dari satu orang.
“Bisa, bisa ditahan kalau memang pelaku terjerat pasal 170 KUHPidana, yakni secara bersama-sama (lebih satu orang, Red),” terang Nainggolan.

Namun, lanjut Nainggolan, manakala hasil gelar kasus tersebut tidak ditemukan unsur tindak pidana seperti pengerusakan yang dilaporkan PT Star, pihak kepolisian akan menyarankan pelapor untuk menggugat secara perdata.

“Kalau memang tidak ditemukan pidananya, untuk apa kita proses. PT Star akan kita beri saran untuk menggugat perdata Dinas Pertamanan Medan,” imbuh Nainggolan.

Dimana, dalam laporan yang tertuang dalam Nomor polisi TBL/144/III/2011/SP KT II, Kadis Pertamanan Medan dan bawahannya diadukan telah melakukan tindak pidana pengrusakkan secara bersama-sama dan dijerat dengan pasal 406 YO 170 KUHP.

Iskandar yang didampingi pengacaranya, Syahril SH SpN, A Herwan Bispo SH, dan Drs Hasnul Amar SH mengatakan, laporan pengaduan tersebut adalah bukti bahwa perlakuan pembongkaran papan reklame di Jalan S parman simpang Jalan Glugur, Medan yang dilakukan aparat Pemko Medan adalah pelanggaran hukum.
“ Papan reklame yang dibongkar masih memiliki izin dan berlaku sampai Desember 2011 dan memberikan PAD sebesar Rp61 juta kepada Pemko Medan,” ujar Iskandar.

Ditambahkannya, sebelum pembongkaran dilakukan Dinas Pertamanan, pekerja PT Star Indonesia dengan peralatan lengkap dan crane telah bersiap memperbaiki reklame tersebut, namun dilarang oleh Kadis Pertamanan yang bersikeras tetap membongkar reklame tersebut dengan dalih menjalankan perintah Wali Kota Medan. “Reklame yang dibongkar saat ini tidak diketahui keberadaannya,” ucapnya.

Walaupun begitu, lanjut Iskandar, papan reklame tersebut miring bukan berarti pihak Pemko Medan asal main bongkar. Semua itu ada aturan mainnya, setidaknya Pemko Medan memberi peringatan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan memberi kesempatan kepada pemilik reklame tersebut untuk memperbaiki dan mengawasinya. “Padahal untuk memperbaiki papan reklame yang miring hanya memakan waktu setengah jam saja sementara membongkarnya perlu waktu 8 jam,” cetusnya.(adl)

Takluk, Roma Khawatir Pergantian

AS Roma kalah ketika menjamu tamunya Palermo di Stadio Olimpico Roma, dengan tipis 2-3.
Gol Mauricio Pinilla plus sepasang gol dari Abel Hernandez mengakhiri perlawanan Giallorossi yang sempat memimpin lebih dahulu lewat Francesco Totti. Sumbangan skor dari Marco Borriello di menit akhir laga hanya menjadi gol hiburan bagi Il Lupi.

Ini adalah kekalahan kandang kedua yang diderita Roma secara berturut-turut setelah dalam laga sebelumnya Totti dkk takluk 0-2 dari Juventus (3/4).

Hasil ini membuat Roma berada di posisi enam dengan poin 54. Sementara Palermo ada di urutan kedelapan dengan poin 45.

Kekalahan itu lantas dikaitkan dengan kepemilikan baru AS Roma dari keluarga Sensi ke pengusaha Amerika Serikat berdarah Italia, Thomas Di benedetto. Namun sang arsitek Montella menganggap hal itu tidak bisa dijadikan alasan.
“Klub ini memang sedang menghadapi kemungkinan pergantian pemilik dan mungkin saja  akan ada yang tersingkir. Tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menampilkan yang terbaik di lapangan. Pemain di level tertinggi seharusnya lebih mengutamakan performa di lapangan,” ucap sang pelatih seperti dilansir dari ESPN. (bbs/jpnn)

Manjakan Pecinta Clubing Medan

Clasmild Menthol Hadirkan FDJ

Para DJ wanita atau yang kerap disebut FDJ (Female Disc Jockey, red), mampu memberi warna dan nuansa serta daya tarik tersendiri bagi para clubers dan dance floor.

Seperti yang terlihat di Entrance Temple Club, Hotel Grand Aston yang merupakan salah satu lokasi hiburan di Medan, Sabtu (16/4) dini hari.

Saat FDJ Laras yang dihadirkan Clasmild Menthol menggesek piringan hitam di tengah kemerihaan acara, para clubers dan dance floor semakin bergoyang mengiringi dentuman musik yang ngebas.

FDJ yang bernama lengkap Maya Riani Larasati tersebut tampil dengan piawai menyuguhkan aliran musik progresif. Tak heran, clubers dan dance floor yang terdiri dari wanita dan pria dewasa itu antusias memenuhi ruangan. Saat alunan musik semakin tinggi, semuanya bergoyang bersama dalam ruangan gemerlap yang sudah di desain dengan nuansa cahaya yang dihiasi lampu kerlap-kerlip hasil desain lighting andal.

Wanita ini, telah menjelma menjadi penghasil beat-beat riang yang biasa disuguhkan dalam suasana kafe, pub atau identik dengan dunia gemerlap (dugem, Red, membuat clubers dan dance floor terhipnotis mengikuti alunan musik dengan goyangan erotis.

Jika selama ini peracik musik yang berada di balik turntable atau Disc Jockey (DJ) didominasi kaum pria, tetapi belakangan ini mulai banyak dihiasi kalangan wanita. Irama musik hasil ramuan Laras, juga bisa membuat adrenalin memuncak dan peluh menetes. Namun, tak membuat semangat mereka kendur untuk tetap mengikuti irama dari turntable dan bergoyang bersama.

“Event ini merupakan kompetensi kita dalam memanjakan para pencinta clubbing Medan. Tidak hanya di satu venue saja, ClasMild juga mengajak para clubber pada gawean selanjutnya yang akan diadakan di beberapa lokasi yang sudah ditunjuk,” ujar Branc Manager Clasmild Medan, Tommy Suryadi didampingi Bambang Sulianto di sela-sela perhelatan itu.

Menurut Tommy, pihaknya telah menyiapkan sejumlah even sejenis di berbagai tempat hiburan di Kota Medan hingga beberapa bulan ke depan. Sehingga dapat dinikmati para pecinta dunia gemerlap yang ada di kota ini.(adl)