28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15335

Dubes Somalia Dukung TNI

PENYANDERAAN 20 Anak Buah Kapal (ABK) MV Sinar Kudus oleh bajak laut Somalia membuat geram Duta Besar Somalia untuk RI, Mohamud Olow Barow.

Uniknya, alih-alih menemui Presiden, Mohamud Olow justru berkeluh kesah kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terkait penyanderaan tersebut. Dalam pertemuan tertutup, Olow memberikan lampu hijau jika militer Indonesia hendak melakukan intervensi ke wilayahnya demi pembebasan MV Sinar Kudus dari perompak.
“Somalia meminta pemerintah tegas dan aksi militer mereka siap bahu membahu,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Internasional Happy Bone Zulkarnaen ketika memberikan pernyataan kepada media di Wisma Bakrie I, Selasa (12/4) kemarin.

Happy mengatakan, awalnya pertemuan itu sebatas membahas aksi perompak Somalia. Namun, menanggapi penyanderaan 20 awak kapal MV Sinar Kudus, Mohamud menegaskan bahwa pemerintahnya siap membuka pintu bila militer Indonesia masuk ke baik dengan jalur laut maupun udara. “Mereka juga bersedia membantu jika Indonesia butuh kerjasama atau bantuan  militer,” kata dia.

Salah satunya intervensi serupa adalah ketika militer India, Korea Selatan dan Malaysia melakukan penyergapan kepada pembajak di wilayah Somalia. Menurut Mohamoud negara-negara tersebut menempuh aksi militer demi membebaskan sandera warganegaranya masing-masing dari pembajak. Somalia menyarankan pemerintah RI tidak kompromi dengan permintaan pembajak. “Jadi tebusan yang diminta pembajak, jangan dibayar tapi jadi tanggung jawab perusahaan PT Samudera Indonesia. Sebab pemerintah sudah turun tangan,” ujar Happy Bone mengutip Mohamud.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Michael Tene mengatakan, pemerintah masih membuka komunikasi dengan pemerintah Somalia. Salah satunya melalui KBRI Addis Ababa, Ethiopia yang merangkap hubungan diplomatik RI-Somalia. (zul/jpnn)

Uang Tebusan Untuk Pesta Seks dan Narkoba

Pemuda Somalia Anggap Bajak Laut sebagai Karir

Perairan lepas pantai Somalia adalah titik rawan pembajakan sekarang ini, bila dahulu pembajak dikenal dari Kolombia. Sejak 2008 lalu, pembajak Somalia mulai ganas. Apalagi, warga Somalia menganggap bajak laut adalah lapangan pekerjaan baru.

Anggapan sebagai lapangan pekerjaan dan bisa hidup mewah, seks dan pesta pora itulah yang menjadi incaran setiap pemuda Somalia. Sebab, pemerintah transisi saat ini masih kesulitan kerepotan menghadapi pergolakan kekuasaan dan tindakan anarkis massa, sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Said Barre pada 1991. Pembunuhan, penculikan jadi kejadian lumrah di negara itu.

Pergolakan itulah yang membuat pembajak kapal adalah lapangan kerja baru bagi para generasi muda Somalia. Seperti pengakuan salah satu perompak, Abdulrashid Muse Mohammed kepada Al Jazeera.

“Saya ingin mengatakan pada media dan komunitas Internasional bahwa kami melakukan ini karena kebutuhan dan kondisi tanpa pekerjaan. Kehidupan kami hancur, penyebabnya adalah runtuhnya pemerintahan Somalia,” sebutnya.

Tak bisa ditampik, menjadi perompak adalah jalan menuju hidup mewah bergelimang harta.  Misalnya, Adani (19) ia punya rumah megah dan truk besar karena jadi bajak laut.

Padahal dua tahun sebelumnya, ia hidup di jalanan Kota Bossaso. “Kalau kau tak punya apa-apa, orang akan membencimu. Tapi kau akan dihormati kalau punya uang,” katanya kepada AP.

Kiriman jutaan dolar uang tebusan telah mengubah kehidupan di komunitas muslim di pesisir Somalia. Kesenjangan baru tercipta, antara golongan perompak yang kaya raya dengan golongan non-perompak yang makin miskin.
Inilah gaya hidup perompak Somalia: rumah besar, mobil keren, perempuan cantik, dan narkotika – yang dikecam baik tokoh agama maupun penduduk desa. “Penggunaan obat terlarang seperti ganja, minum alkohol, seks, dan perilaku menjengkelkan lain jadi hal biasa untuk para bajak laut. Ini menimbulkan problem sosial,”kata Sheikh Ahmed, pimpinan masjid di Kota Galkayo, seperti dimuat AP.

Uang mengubah wajah Somalia. Sebuah jalan beraspal membelah kota Bossaso, hotel-hotel baru, dan bangunan anyar berbaris di pinggir-pinggirnya. Mobil SUV dan kendaraan mewah buatan Asia lalu lalang di jalanan. Lagu Amerika, Somalia, dan India menderu dari tape mobil.

Pengusaha Anshud Kamis mengatakan, masuknya jutaan dolar uang haram membuat harga sepatu, baju, dan kosmetik merangkak naik.

Sistem kredit baru berlaku, para bajak laut tak perlu membayar tunai jika membeli barang. Mereka dibolehkan mengambil barang secara kredit, dengan harga tinggi, dan melunasi utang mereka jika uang tebusan sudah di tangan.
“Para bajak laut membayar dalam dolar dan tak perlu repot-repot tawar-menawar,” kata Khadra Abdullahi, seorang penjual di Bossaso.

Tetua terkemuka Bossaso, Suldan Mohamud Aw-nor mengatakan, ulama dan para tetua desa tidak menyetujui gaya hidup bajak laut. Tapi, mereka tak berdaya, kalimat sakti ‘aku akan jadi perompak’ kerap digunakan para remaja untuk mengancam orang tua mereka, jika kemauan mereka tak dipenuhi.

Sistem perkawinan telah dipengaruhi bajak laut dengan kantong tebal. Ratusan mobil mengawal pengantin ke lokasi resepsi, rumah pengantin baru penuh perabot mahal, dan mempelai wanita memakai perhiasan emas mahal.“Para bajak laut tidak membuang-buang waktu untuk merayu perempuan, namun membayar mereka banyak,” kata warga lainnya, Sahro Mohamed. “Mereka melakukan ini untuk beberapa gadis sekaligus,” tambahnya.

Jurnalis harian Spanyol, El Mundo yang berhasil menembus pusat bajak laut di Kota Harardhere juga menyaksikan hal serupa. Kota berpenduduk 6.000 orang itu jadi pusat ‘orgy, uang, penembakan, dan seks. Kebanyakan bajak laut punya tiga atau lebih istri. Jumlahnya tergantung pada jumlah jarahan. (bbs/jpnn)

Dubes Somalia Dukung TNI

PENYANDERAAN 20 Anak Buah Kapal (ABK) MV Sinar Kudus oleh bajak laut Somalia membuat geram Duta Besar Somalia untuk RI, Mohamud Olow Barow.

Uniknya, alih-alih menemui Presiden, Mohamud Olow justru berkeluh kesah kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terkait penyanderaan tersebut. Dalam pertemuan tertutup, Olow memberikan lampu hijau jika militer Indonesia hendak melakukan intervensi ke wilayahnya demi pembebasan MV Sinar Kudus dari perompak.
“Somalia meminta pemerintah tegas dan aksi militer mereka siap bahu membahu,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Internasional Happy Bone Zulkarnaen ketika memberikan pernyataan kepada media di Wisma Bakrie I, Selasa (12/4) kemarin.

Happy mengatakan, awalnya pertemuan itu sebatas membahas aksi perompak Somalia. Namun, menanggapi penyanderaan 20 awak kapal MV Sinar Kudus, Mohamud menegaskan bahwa pemerintahnya siap membuka pintu bila militer Indonesia masuk ke baik dengan jalur laut maupun udara. “Mereka juga bersedia membantu jika Indonesia butuh kerjasama atau bantuan  militer,” kata dia.

Salah satunya intervensi serupa adalah ketika militer India, Korea Selatan dan Malaysia melakukan penyergapan kepada pembajak di wilayah Somalia. Menurut Mohamoud negara-negara tersebut menempuh aksi militer demi membebaskan sandera warganegaranya masing-masing dari pembajak. Somalia menyarankan pemerintah RI tidak kompromi dengan permintaan pembajak. “Jadi tebusan yang diminta pembajak, jangan dibayar tapi jadi tanggung jawab perusahaan PT Samudera Indonesia. Sebab pemerintah sudah turun tangan,” ujar Happy Bone mengutip Mohamud.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Michael Tene mengatakan, pemerintah masih membuka komunikasi dengan pemerintah Somalia. Salah satunya melalui KBRI Addis Ababa, Ethiopia yang merangkap hubungan diplomatik RI-Somalia. (zul/jpnn)

Oposisi Tolak Gencatan Senjata

TRIPOLI- Perseteruan di Libya belum berakhir setelah pemberontak tidak setuju dengan rancangan gencatan senjata dari delegasi Uni Afrika (UA). Padahal, rezim Muammar Kadhafi sebelumnya sepakat dengan rancangan dari UA. Menurut kantor berita Associated Press (AP), delegasi UA itu dipimpin Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Dia didampingi  pemimpin dari Mali, Mauritius, Kongo, dan Uganda. Mereka tengah menjalankan misi damai ke Libya untuk membantu mengatasi krisis sekaligus menghentikan kekerasan antara pasukan Kadhafi dan pemberontak.

Namun, perundingan antara delegasi UA dan pemberontak tidak berjalan mudah. Pihak pemberontak di Benghazi mengatakan kepada delegasi UA, mereka bersedia gencatan senjata bila Kadhafi sudah turun dari kekuasaan dan keluar dari Libya bersama keluarganya. “Semua rakyat Libya sudah sepakat bahwa Kadhafi dan semua anaknya harus pergi dari Libya sehingga kita bisa menjalankan demokrasi,” kata Jilal Tajouri, anggota kubu pemberontak kepada AP saat menyambut kedatangan delegasi UA. (bbs/jpnn)

Stop Pembangkit Nuklir Baru

TOKYO-Keputusan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan menaikkan status krisis nuklir di PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 kilometer timur laut Tokyo, pada level 7 atau setara dengan bencana Chernobyl di Ukraina pada 1986 menuai berbagai reaksi, Selasa (12/4) Kyushu Electric Power Co (Kyushu Electric), salah satu perusahaan operator reaktor nuklir (PLTN) di Jepang seperti Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), membatalkan rencana ekspansi.

Perusahaan listrik swasta itu kini mengoperasikan dua pembangkit nuklir di selatan Pulau Kyushu, pulau terbesar ketiga di Jepang yang terletak di bagian barat daya negeri tersebut. Kyushu Electric saat ini melayani suplai listrik untuk tujuh prefektur di Pulau Kyushu, yakni Fukuoka, Nagasaki, “ita, Saga, Miyazaki, Kumamoto, Kagoshima. Dalam rencana, mereka akan membangun PLTN baru di selatan Prefektur Kagoshima.

“Terkait perkembangan terbaru di (PLTN) Fukushima, kami menghentikan seluruh proses hukum yang sedang kami tempuh untuk membangun PLTN ketiga,” ujar Jubir Kyushu Electric, Minoru Yasueda. (ap/afp/bbc/hep/dwi/jpnn)

Jaksa Berlebihan…

Wali Kota Tomohon Dituntut 13 Tahun

JAKARTA- Wali Kota Non Aktif Tomohon Jefferson Rumanjar, terdakwa kasus korupsi APBD Tomohon hanya tertunduk saat jaksa penuntut umum (JPU) membacakan tuntutuannya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, kemarin (12/4). Tuntutan tim JPU dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu cukup tinggi. Mereka meminta hakim menghukum Jefferson selama 13 tahun penjara.

Tak hanya itu, Jefferson juga dituntut untuk membayar denda Rp250 juta subsider lima bulan kurungan. Mantan anggota DPRD Kabupaten Minahasa, itu juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp33,76 miliar. Namun, apabila dalam satu bulan tidak bisa membayar, maka seluruh harta terdakwa disita KPK dan selanjutnya dilelang oleh negara. Tapi apabila nilai harta terdakwa tak mencukupi kewajiban pembayaran uang pengganti, maka diganti dengan hukuman penjara selama lima tahun.

“(Meminta majelis hakim) menyatakan terdakwa terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi,” kata salah satu anggota tim JPU, Supardi dalam persidangan.

JPU menilai Jefferson telah terbukti bersalah. Sebagai wali kota dia telah menginstruksikan pencairan dana anggaran pos belanja bantuan sosial tahun anggaan 2006, 2007, 2008 untuk tujuan lain. Yakni untuk pembayaran tagihan tiket. Padahal, tiket tesebut digunakan untuk tujuan pribadi Jefferson. Totalnya mencapai Rp30.858.180.600.
JPU pun menerangkan hal yang memberatkan Jefferson adalah dirinya tak menunjukkan penyesalan dan tanggung jawab untuk mengembalikan keuangan daerah yang telah terbukti diserahkan padanya. Akibatnya pembangunan di Tomohon menjadi terhambat. Sedangkan hal yang meringankan Jefferson adalah dirinya belum pernah tersangkut masalah dihukum.

Saat ditemui seusai sidang Jefferson mengatakan bahwa tuntutan yang dibacakan JPU sangat berlebihan. “Saya kira jaksa tidak melihat fakta-fakta di persidangan,” kata Jefferson. “Saya justru tertawa dengan tuntutan ini. Mereka berlebihan,” imbuhnya. Padahal, lanjut Jefferson, dari semua saksi yang dihadirkan JPU pada umumnya menyatakan tidak ada aliran dana kepada dirinya.

Karena itu Jefferson akan mempersiapkan semua pembelaannya dalam sidang pembacaan pledoi (nota pembelaan) yang akan digelar pada Selasa (19/4) mendatang. (kuh/agm/jpnn)

Buntu Kejar Jejak Otak Pelaku dan Eksekutor Awie

Pengungkapan pelaku penembak Kho Wie To alias alia A Wie alias Wito alias Suwito dan istrinya Dora Halim mengalami jalan buntu.

Hingga kemarin (12/4), polisi belum mendapat petunjuk lokasi keberadaan otak pelaku Acui alias Halim Winata alias Jakson (36), pemilik UD Melindo Thai, anak Sun An, A Li alias Toni (37) yang membantu mengantar penyeberangan terhadap eksekutor dan eksekutornya.

Polisi juga masih meragukan keterangan Sun An dan Ang Ho, dua tersangka yang sudah ditangkap dan kini ditahan di sel Mapolresta Medan.

Pasalnya, dalam pemeriksaan, kedua tersangka mengaku Acui  lah orang yang mengatur pembunuhan itu karena sakit hati dengan keluarga koban.

Keduanya juga mengatakan, mereka hanya diminta oleh Acui untuk menjemput empat eksekutor di dekat Hotel Asean.

Direktur Reserse Kriminal Poldasu, Kombes Pol Agus Andrianto mengatakan, belum yakin dengan keterangan kedua tersangka soal modus sakit hati. Polisi masih meragukan keterangan itu, sehingga perlu bukti dan saksi lain yang dapat menguatkan keterangan tersebut.

Karena, tentang otak pelaku yang disebut bernama Acui juga masih diragukan polisi. “Bisa saja dia (Acui) terlibat berdasarkan keterangan kedua tersangka, tetapi polisi yakin ada orang lain yang belum disebut namanya oleh kedua tersangka, “ ujar Agus.

Orang lain itu, lanjut Agus, kemungkinan disembunyikan namanya oleh kedua tersangka. Karena itu, polisi masih berusaha menangkap Acui. “Karena dari keterangan Acui itu kemungkinan akan terungkap siapa sebenarnya otak pelaku pembunuhan tersebut dan apa motif sebenarnya,” ucapnya.

Menurut Agus, Acui saat ini kemungkinan besar sudah keluar dari Indonesia. “Kemungkinan dia sudah tidak berada lagi di Medan, tetapi sudah di luar negeri, “ tambahnya.

Menurut Agus, dugaan itu karena salah satu eksekutor pembunuhan sudah terindentifikasi keluar dari Indonesia menuju Malaysia. Hanya saja, polisi belum mengetahui alamat pelaku.

Kesulitan lainnya, polisi tidak mengenal wajah pelaku dan nama pelaku tentu akan berubah selama berada di Malaysia.

Makanya, tambah Agus, penyidik memeriksa seorang wanita bernama Lina (30) warga Tanjungmorawa yang diketahui pernah bertemu dengan empat pelaku.  Saat ini, Lina sudah dipulangkan, karena statusnya hanya saksi.  (adl/mag-8)

4 Tersangka, 5 Masih Diburon

Pengeroyok Anggota TNI AD Mahasiswa USU

MEDAN-Polisi akhirnya menetapkan empat tersangka dalang pengeroyokan anggota TNI AD, Pratu Surya Darma Nasution (29), yang tewas dikeroyok warga di Jalan Pembangunan, Gang Masjid,  Medan Selayang, Minggu (10/4) lalu. Keempat tersangka masing-masing Abdul Yakup Harahap (23), Rizky Mulia Harahap (19), Zanuar Ishak Manalu (24) dan Faisal Sembiring (24).

Kapolsekta Medan Sunggal, Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon mengatakan, keempat tersangka merupakan mahasiswa USU.

Dikatakanya, berdasarkan hasil pemeriksaan selama 24 keempat mahasiswa mengaku telah memukuli oknum TNI yang baru empat bulan berdinas di Kesdam I/BB itu hingga tewas. Pengakuan tersangka Zanuar Ishak Manalu kepada penyidik, pada waktu Pratu Surya Darma sudah memegang dompet milik Rizky di dalam kamar, mahasiswa emester pertama Politeknik USU itu berteriak.

Mendengar suara teriakan, Pratu Surya Darma pun langsung lari ke halaman kos-kosan yang dikontrak oleh Abdul Yakup. Mendengar teriakan itu, Zanuar pun langsung keluar dari dalam kamarnya dan mengejar Pratu Surya Darma. Oknum TNI yang baru 4 bulan pindah dari Yonif 126/KC Kisaran ini pun berhasil ditangkap oleh Zanuar stelah terlebih dulu bergumul direrumputan halaman kos-kosan.

Mengetahui pencuri dompetnya ditangkap, Abdul, Rizky dan Faisal Sembiring pun langsung memukuli oknum TNI itu. Dalam pengakuanya, Rizky mengatakan, bahwa Pratu Surya Darma sudah mengaku bahwa dirinya adalah anggota TNI dari Yonif 126/KC. Namun, para anak kos ini tidak menghiraukan pengakuan Pratu Surya. “Jangan ngaku-ngaku TNI, kau maling ya,” ujar Zanuar sembari memukulinya. Melihat Zanuar memukuli oknum TNI itu, Risky dan Abdulah beserta anak kos yang sudah bangun langsung memukuli oknum TNI itu dengan menggunakan kayu beroti yang ada di halaman kos-kosan.

Bukan itu saja, dalam kondisi berlumuran darah, Zanuar dan massa yang lain mengikat kedua tangan Pratu Surya Darma kebelakang dengan menggunakan seutas tali nilon hijau dan terus memukuli TNI ini dengan menggunakan kayu beroti. Massa berjumlah sekitar 70 orang yang kesemuanya anak kos-kosan kemudian ikut menggebuki oknum TNI itu.

Sayangnya, wartawan tidak diperbolehkan untuk mewawancarai keempat mahasiswa itu oleh polisi dengan alasan masih melengkapi berkas penyelidikan.

“Masih kita periksa terus karena keempatnya akan langsung kita kirim ke Mapolresta Medan, karena korbannya oknum TNI, jadi kita cuma menjaga mereka  karena personel di Mapolresta lebih banyak,” ujar mantan Kasat Reskrim Polres Asahan itu.Ditambahkan Sony, hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga orang lainya serta dua warga setempat yang turut melakukan pengeroyokan terhadap Pratu Surya Dharma. “Ada tiga lagi yang buron tapi namanya belum bisa kami sebutkan,” kata Sony. (mag-8)

Awas Rasis

Tottenham vs Real Madrid

FANS tuan rumah Tottenham Hotspur harus lebih menjaga diri pada second leg perempat final Liga Champions, dini hari nanti. Tindak-tanduk mereka bakal mendapatkan perhatian khusus dari anggota komisi disiplin UEFA.
Tidak tanggung-tanggung, UEFA mengutus Jacques Antenen, wakil presiden komisi disiplin UEFA untuk mengawasi laga di White Hart Lane, markas Tottenham.

Itu terjadi setelah laporan striker Real Madrid Emmanuel Adebayor bahwa dia menjadi korban rasisme pada first leg.
Adebayor mengemukakan, fans Tottenham meneriakkan kata-kata rasis kepada pemain timnas Togo itu setelah mencetak dua gol bagi Real saat menang 4-0 di Santiago Bernabeu. Adebayor ogah tinggal dia atas aksi rasis itu.
Hanya, UEFA tidak bisa bertindak dan melakukan investigasi lantaran tidak ada sama sekali laporan dari pengawas pertandingan atau delegasi UEFA pada first leg lalu. Nah, mereka tidak mau kecolongan lagi pada laga kali ini.
Sama halnya dengan Tottenham. Mereka ogah mendapatkan sanksi akibat ulah fansnya. Makanya, mereka langsung memberikan peringatan keras kepada fans agar tidak melakukan tindakan rasis. Sebab, klub yang bakal dirugikan.
“Kami tidak akan mentoleransi tindakan diskriminasi yang dilakukan siapapun di klub ini, di lapangan ataupun di tribun. Bila anda mendapatkan perlakuan diskriminatif, bantu kami dengan melaporkannya kepada kami,” tulis situs resmi Tottenham, seperti dikutip AFP.

“Di White Hart Lane selama ini selalu menghadirkan atmosfer yang hebat dan dengan bekerja sama, mari kita menjaga agar tidak terjadi aksi rasis. Anda tidak boleh membiarkan segelintir orang merusak tatanan yang sudah baik,” lanjut situs resmi klub.

Adebayor menjadi target bagi fans Tottenham, bukan hanya karena dia menjadi pencetak dua gol. Namun, lebih dari itu, striker berusia 27 tahun itu pernah menjadi bagian dari klub rival Tottenham, Arsenal selama 3,5 tahun.
Selain itu, dia juga hanyalah pemain pinjaman dari rival Tottenham lainnya Manchester City. Yang lebih membuat fans Spurs (julukan Tottenham) geram, lantaran Adebayor merupakan pemain yang memiliki rekor hebat melawan mereka.

Sejak masih membela Arsenal dan City, terhitung sudah 13 kali dia tampil dalam bentrok melawan Tottenham. Hasilnya, pengagum Nwankwo Kanu tersebut telah sepuluh kali menjebol gawang klub asal London Utara itu. (ham/jpnn)

Tubuh Ditikami dengan Sangkur

Anak Angkat Habisi Ayah-Ibu

JAKARTA- Pelaku penembak Kho Wie To alias alia A Wie alias Wito alias Suwito dan istrinya Dora Halim belum semuanya terungkap. Kini, pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Mandala Selatan 2, Nomor 27 RT 8/RW 4, Tomang, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (12/4). Pasangan suami-istri, Lo Tirta Karya (54) dan So Indah Rani (51) dihabisi  anak angkat dan temannya, Simon Law (SL) dan Deni Sumarsono (DS), Selasa pukul 16.30 WIB.

Pantauan wartawan di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (12/4), Tirta ditemukan di garasi rumah dengan posisi menyamping hampir tengkurap. Tirta tampak mengenakan sepatu pantofel hitam, celana kain cokelat dan jaket cokelat. Ada genangan darah terlihat keluar di sekitar kepala Tirta.

Sementara jasad istrinya Sho, berdasar informasi ditemukan di ruang tamu. Kedua jasad itu ditemukan pertama kali oleh anak mereka, Simon (19).

Saksi mata yang juga warga sekitar, Rahman, melihat beberapa orang menaiki pagar rumah pasutri itu. “Diketahui ada kejadian pembunuhan ini tadi pukul 17.30 WIB. Sebelum ada kejadian pembunuhan sempat ada yang melihat beberapa orang menaiki pagar,” ujar Rahman. Sebelumnya, 2 minggu lalu, imbuh Rahman, juga sempat terjadi perampokan di rumah pasutri itu. “Sebuah mobil Innova diambil dari dalam garasi,” jelas Rahman.

Sementara itu, Ketua RT O8, Rahman menjelaskan, ia baru mengetahui adanya kejadian ini sekitar pukul 17.00 WIB. Ia mendengar adanya keributan di dalam rumah pasutri tersebut. “Anaknya (pasutri) Simon bilang, orangtuanya tewas,” jelas Rahman yang langsung menghubungi polisi. Rahman menjelaskan, saat kejadian, di dalam rumah itu cukup ramai. Selain pasutri yang sudah tewas, ia melihat ada dua anak pasutri, Simon dan Deni Sumarso.

Diduga, keduanya dihabisi pelaku yang masih misterius saat sang suami istri pulang dari kerja. “Informasinya, suami istri ini dibunuh pada waktu baru pulang kerja. Baru saja parkir mobil, pelaku masuk,” ujar tetangga korban, Richard. Pasutri malang itu dikenal tertutup oleh para tetangga. Sebab mereka sangat jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

“Bahkan Ketua RT setempat juga tidak terlalu kenal,” imbuh Richard.

Dia menambahkan, pada saat kejadian, di rumah itu juga ada keponakan korban. Keponakan itu sempat dipukul oleh pelaku hingga pingsan. Polisian langsung melakukan olah TKP, sementara ratusan warga memadati depan rumah pasutri itu. Rumah itu berlantai dua dan cukup luas dengan pagar setinggi 3 meter dan dilapisi fiber. Kedua jenazah kemudian dibawa ke RSCM untuk diotopsi. Hasil penyelidikan pelaku ternyata anak angkat korban, SL dan ponakan Tirta, DS. Saat ini keduanya sudah diamankan di Polsek Tanjung Duren. “Iya pelakunya sudah ditangkap. Sebentar ya saya lagi interogasi dulu,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Johari Bule kepada wartawan via telepon, Selasa (12/4) malam.

Sebelumnya, SL dan DS juga sudah diamankan karena berada di dalam rumah saat kejadian. Polisi memastikan jika pelaku memang sudah menunggu di dalam rumah.  (net/bbs/jpnn)